Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O2).
Kebutuhan fisiologis oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia
yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk
mempertahankan hidupnya, dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel.
Apabila lebih dari 4 menit orang tidak mendapatkan oksigen maka akan
berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki dan biasanya
pasien akan meninggal.
B. Rumusan Masalah
1. Proses Oksigenasi
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigenasi
3. Jenis Pernapasan
C. Tujuan
Tujuan umum penyusunan makalah ini adalah agar mahasiswa
mengetahui tentang pengkajian keperawatan pada pasien dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang
di gunakan untuk kelangsungan metabolism sel tubuh mempertahankan
hidup dan aktivitas berbagai organ atau sel.
B. Proses Oksigenasi
a. Ventilasi.
Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke
dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer.Proses ventilasi di pengaruhi
oleh beberapa hal, yaitu adanya perbedaan tekanan antara atmosfer
dengan paru, semakin tinggi tempat maka tekanan udara semakin
rendah, demikian sebaliknya, semakin rendah tempat tekanan udara
semakin tinggi.
Pengaruh proses ventilasi selanjutnya adalah complienci dan
recoil. Complience merupakan kemampuan paru untuk mengembang.
sedangkan recoil adalah kemampua CO2 atau kontraksi menyempitnya
paru.
b. Difusi Gas
Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen dialveoli dengan
kapiler paru dan co2 di kapiler dengan alveoli.Proses pertukaran ini
dipengaruhi oleh beberapa paktor, yaiti luasnya permukaan paru, tebal
membran respirasi / permeabilitas yang terdiri atas epitel alveoli dan
interstisial( keduanya dapat mempengaruhi proses difusi apabila terjadi
proses penebalan).Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2 (hal ini
sebagai mana o2 dari alveoli masuk kedalam darah oleh karena tekanan
O2 dalam rongga alveoli lebih tinggi dari tekanan O2 dalam darah vena
pulmonalis, masuk dalam darah secara difusi).
c. Transfortasi Gas
Transfortasi gas merupakan proses pendistribusian O2 kapiler ke
jaringan tubuh dan Co2 jaringan tubuh ke kaviler.Transfortasi gas dapat
dipengaruhi olehy beberapa factor, yaitu curah jantung (kardiak output),
kondisi pembuluh darah,latihan (exercise), perbandingan sel darah
dengan darah secara keseluruhan (hematokrit), serta elitrosit dan kadar
Hb
d. Lingkungan
Kondisi lingkungan dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi,
seperti faktor alergi, ketinggian tanah, dan suhu.kondisi tersebut
memengaruhi kemampuan adaptasi.
e. Perilaku
Factor perilaku yang dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi
adalah perilaku dalam mengkonsumsi makanan (status nutrisi).
D. Jenis Pernapasan
a. Pernapasan Eksternal
Pernapasan eksternal merupakan proses masuknya O2 dan
keluarnya CO2 dari tubuh, sering disebut sebagai pernapasan
biasa.Proses pernapasan ini dimulai dari masuknya oksigen melalui
hidung dan mulut pada waktu bernapas, kemudian oksigen masuk
melalui trakea dan pipa bronchial ke alveoli, lalu oksigen akan
menembus membrane yang akan diikat oleh Hb sel darah merah dan
dibawa ke jantung. Setelah itu, sel darah merah dipompa oleh arteri ke
seluruh tubuh untuk kemudian meninggalkan paru dengan tekanan
oksigen 100 mmHg.
b. Pernapasan Internal
Pernapasan internal merupakan proses terjadinya pertukaran gas
antar sel jaringan dengan cairan sekitarnya yang sering melibatkan
proses Semua hormon termasuk derivate catecholamine dapat
melebarkan saluran pernapasan.
A. Kesimpulan
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang
di gunakan untuk kelangsungan metabolism sel tubuh mempertahankan
hidup dan aktivitas berbagai organ atau sel.
Proses Oksigenasi :
• TransfortasiGas
• Ventilasi
• DifusiGas
Jenis Pernapasan
• Pernapasan Eksternal
• Pernapasan Internal
B. Saran
• Dengan selesainya makalah ini disarankan kepada para pembaca agar
dapat lebih memperdalam lagi pengetahuan tentang pemenuhan
kebutuhan oksigeni pada Rumah Sakit serta dapat mengaplikasikannya
dalam dunia keperawatan.
• Diharapkan perawat serta tenaga kesehatan lainnya mampu memahami
dan mendalami Kebutuhan fisiologis oksigenasi yang merupakan
kebutuhan dasar manusia yang sangat mendasar
DAFTAR PUSTAKA
1.1 Definisi
Tuberculosis (TB) adalah penyakit akibat infeksi Mycobacterium
Tuberculosis secara sistemis sehingga dapat mengenai hampir semua
organ tubuh, dengan lokasi terbanyak di parenkim paru yang biasanya
merupakan lokasi infeksi primer (Mansjoer. A, 2000:459). Bakteri ini
dapt masuk melalui saluran pernapasan dan saluran pencernaan (GI) dan
luka terbuka pada kulit. Tetapi paling babyak ditemukan melalui inhalasi
droplet yang berasal dari orang yang terinfeksi bakteri tersebut (Sylvia
A, Price). Menurut Somantri (2009:67) tuberculosis pada manusia
ditemukan dalam dua bentuk, yaitu :
a. Tuberculosis primer, jika terjadi pada infeksi yang pertama kali.
b. Tuberculosis skunder, kuman yang dorman pada TB primerakan aktif
setelah bertahun-tahun kemudian sebagai infeksi endogen menjadi TB
dewasa. Mayoritas terjadi karena adanya penurunan imunitas, misalnya
karena malnutrisi, penggunaan alcohol, penyakit maligna, diabetes,
AIDS, dan gagal ginjal.
Klasifikasi TB menurut WHO tahun 1991 dibagi dalam 4 kategori, yaitu
:
(Sudoyo Aru)
Komplikasi yang terjadi pada TB:
a. Hemoptisis masif (perdarahan dari saluran napas bawah) yang dapat
mengakibatkan kematian karena sumbatan jalan napas, atau syok
hipovolemik.
b. Kolaps lobus akibat sumbatan bronkus.
c. Bronkietasis (pelebaran bronkus setempat) dan fibrosis (pembentukan
jaringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif) pada paru.
d. Pneumotoraks spontan: kolaps spontan karena bula/blep yang pecah.
e. Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, sendi, ginjal dan
sebagainya.
f. Insufisiensi kardio pulmoner (cardio pulmonary insufficiency).
1.2 Etilogi
Disebabkan oleh mikroorganisme Mycobacterium
Tuberculosis yang berbentuk batang, ukurannya 1-4µm x 0,3-0,6µm
yang berupa lipid, sehingga mikroorganisme ini tahan terhadap asam
dan lebih tahan terhadap kimia atau fisik. Basil ini berspora sehingga
mudah dibasmi dengan pemanasan, sinar matahari dan UV, namun
masih bertahan hidup beberapa jam di tempat gelapdan lembab. Kuman
berkembang pada suhu 30-400C dan mati pada suhu 600C selama 15-20
menit (Assagaf, 2001:42). Power of Hydrogen (pH) optimal untuk
pertumbuhan kuman TB adalah antara 6,8-8,0 (Misnadiarly, 2006:23).
Ada dua macam Mycobacterium Tuberculosis, yaitu
tipe Human yang bisa berada pasa droplet dan udara yang berasal dari
penderita TBC dan orang yang terkena rentan terinfeksi bila
menghirupnya. Dan tipe Bovin yang berada pada susu sapi yang
menderita mastitis dan TB usus (Wim De Jong). Selain itu
mikroorganisme ini juga bersifat aerob yang menyukai daerah yang
lebih banyak oksigen, yaitu terutama terdapat pada apikal/apeks paru
(Somantri, 2009:67). Menurut Wim de Jong dalam perjalanan
penyakitnya TB terdapat 4 fase, yaitu :
1. Fase 1 (Fase Tuberkuosis Primer), masuk dalam paru dan berkembang
biak tanpa menimbulkan reaksi pertahanan tubuh.
2. Fase 2
3. Fase 3 (Fase Laten), fase dengan kuman yang dorman dan reaktif jika
terjadi perubahahn keseimbangan imunintas, dan bisa terdapat pada
tulang panjang, vertebra, tuba falopi, otak, kelenjar limf hilus, leher dan
ginjal.
4. Fase 4, dapat sembuh tanpa cacat atau sebaliknya, juga dapat
menyebar ke oergan lain.
1.3 Patofisiologi
Seseorang yang menghirup basil Mycobacterium
tuberculosis akan menjadi terinfeksi. Baktrei akan menyebar melalui
salurannapas ke alveoli, terakumulasi dan berkembang biak. Penyebaran
bakteri ini juga dapat melalui sistem limfe dan aliraan darah ke bagian
tubuh lain (ginjal, tulang, korteks serebri) dan area lain di luar paru-
paru.
DAFTAR PUSTAKA