Вы находитесь на странице: 1из 8

Faridah, et al, Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik terhadap Pasien Sepsis Pediatrik.....

Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik terhadap


Pasien Sepsis Pediatrik di Rawat Inap RSD dr. Soebandi
Kabupaten Jember pada Tahun 2014
(Cost effectiveness Analysis of Antibiotics in Hospitelized
Pediatric Sepsis Patients at RSD dr. Soebandi Jember in 2014)
Nurul Faridah1, Afifah Machlaurin1, Prihwanto Budi Subagijo2
1
Fakultas Farmasi, Universitas Jember
2
RSD dr Soebandi, Jember
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
e-mail: nurulfaridah40@gmail.com

Abstract
Antibiotics play an importent role in sepsis therapy. Inappropiate antibiotic theraphy leads
to resistance of antibiotic resulting increase length of stay (LOS), mortality, and higher
cost. The purpose of this study was to determine the most effective empirical antibiotic
based on cost effectiveness analysis (CEA) in pediatric patients with sepsis at RSD dr.
Soebandi in 2014. This study observed medical and payment records retrospectively.
From 152 patient analyzed, 51 patients included and 136 patients were excluded because
of the antibiotic theraphy less than three days, the age more than 18 years old and the
data was not complete. The effectiveness parameter of this study were length of stay
(LOS), length of stay antibiotic related (LOSAR) and 28-days mortality. According to this
study, ampicillin sulbactam plus amikacin combination had shorter LOS (13,82 days) than
other antibiotics. However monotheraphy ampicillin sulbactam had shorter LOSAR (7.13
days) and lower 28-days mortality (50.00%). The total cost and antibiotic cost analysis
showed that ampicillin sulbactam plus amikacin combination was cheaper than other
antibiotics (Rp 5,130,000.00 ± 500.00). Based on CEA and quadrant analysis ampicilin
sulbactam combination plus amikacin was the most cost effective with low cost and high
effectiveness (quadrant II) than other antibiotic.

Keywords: cost effectiveness, antibiotic, sepsis

Abstrak
Antibiotik memiliki peran penting dalam terapi pengobatan sepsis, antibiotik dapat
menyebabkan resisten yang akan meningkatkan lama perawatan (LOS), mortalitas dan
biaya yang lebih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan antibiotik
empiris yang paling efektif berdasarkan efektivitas biaya anlysis (CEA) pada pasien anak
dengan sepsis di RSD dr. Soebandi pada tahun 2014. Penelitian ini diambil dari rekam
medis dan secara retrospektif. Dari 152 pasien dianalisis 51 pasien termasuk serta 136
pasien dieksklusi karena terapi antibiotik kurang dari tiga hari, usia lebih dari 18 tahun dan
memiliki data yang tidak lengkap. Parameter efektivitas penelitian ini adalah lama
perawtan (LOS), lama pemberian antibiotik (LOSAR) dan angka kematian dalam kurun
waktu 28 hari. Dalam penelitian ini kombinasi ampisilin sulbaktam+amikasin memiliki nilai
efektivitas LOS (13,82 hari) lebih singkat dan monoterapi ampisilin sulbaktam memiliki
LOSAR (7,13 hari) yang singkat serta angka kematian dalam kurun waktu 28 hari
(50,00%). Analisis biaya total dan antibiotik menunjukkan kombinasi ampisilin
sulbaktam+amikasin lebih murah daripada antibiotik yang lain (Rp 5.130.000,00 ± 500,00).
Berdasarkan analisis CEA antibiotik yang paling efektif adalah antibiotik kombinasi
ampisilin sulbaktam+amikasin dengan biaya rendah dan efektivitas yang tinggi (kuadran
II).

Kata kunci: biaya efektivitas, antibiotik, sepsis

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 4 (no. 2), Mei 2016 255


Faridah, et al, Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik terhadap Pasien Sepsis Pediatrik.....

Pendahuluan Penghitungan CEA untuk intervensi yang


berbentuk kombinasi dilakukan dengan
Sepsis adalah sindrom klinis yang ditandai menggunakan incremental cost effectiveness
dengan kehadiran infeksi dan respon inflamasi ration (ICER) [8].
sistemik sebagai respon terhadap infeksi [1]. Berdasarkan pemaparan tersebut maka
Sepsis dapat digambarkan sebagai penyakit dilakukan penelitian mengenai efektivitas biaya
yang berawal dari systemic inflammatory total serta biaya obat dan alkes pada pasien
response syndrome (SIRS) yang berkembang di sepsis pediatrik dengan menggunakan
bawah status pro-inflamatori hingga sampai parameter lama perawatan, lama penggunaan
kepada tingkat respons anti-inflamatori yaitu antibiotik dan angka hidup dalam kurun waktu
compensatory anti-Inflammatory response 28 hari.
syndrome (CARS). Di antara kedua kutub
ekstrim ini muncul suatu sindrom mixed Metode Penelitian
antagonistic response syndrome (MARS)
sebagai akibat adannya respons yang saling Penelitian dilakukan pada tahun 2015 di
berlawanan [2]. RSD dr. Soebandi Jember. Jenis penelitian ini
Faktor risiko sepsis yang mengakibatkan adalah penelitian cross sectional dengan pen-
terjadinya infeksi dan penurunan fungsi organ di dekatan retrospektif. Subjek penelitian ini ada-
antaranya organisme penyebab sepsis, faktor lah pasien sepsis pediatrik di RSD Soebandi
genetik, kesehatan yang mendasari status tahun 2014.
pasien, kondisi fungsi organ dan penggunaan Kriteria Inklusi pada penelitian ini, yaitu: pasien
obat terapeutik yang tidak terbatas pediatrik yang didiagnosis sepsis, pasien
[3].Penanganan sepsis yang cepat dan tepat sepsis pediatrik yang berusia 0 hari sampai
dapat menurunkan angka morbiditas dan dengan 18 tahun, Pasien sepsis pediatrik yang
mortalitas serta penanganan tersebut dapat dirawat inap periode 2014, pasien sepsis pedi-
dilakukan melalui strategi terapi antara lain atrik mendapat terapi antibiotik minimal tiga
mendiagnosis dan mengidentifikasi penyebab hari dan pasien sepsis pediatrik dengan rekam
dengan cepat, mengeliminasi sumber infeksi medis yang lengkap meliputi identitas pasien,
secara medis atau melalui tindakan operasi, diagnosis, sumber infeksi, pemeriksaan labor-
upaya awal penggunaan terapi antibiotik yang atorium (tingkat pernafasan, Suhu tubuh, nadi
agresif, mencegah hal-hal patogenik yang dapat jantung dan jumlah leukosit). Sedangkan kri-
menyebabkan syok sepsis serta menghindari teria eksklusi, yaitu: pasien sepsis pediatrik
kerusakan organ [4]. dengan outcome dipulangkan karena sepsis
Terapi antibiotik merupakan satu komponen tidak teratasi, pasien sepsis pediatrik rujukan
penunjang keberhasilan dalam pengobatan rumah sakit lain dan pasien sepsis pediatrik
sepsis. Ketidak tepatan terapi antibiotik akan yang menderita penyakit immunocompromised
menimbulkan dampak buruk berupa munculnya contohnya HIV/AIDS dan kanker stadium lan-
resistensi bakteri terhadap antibiotik sehingga jut.
perawatan pasien menjadi lebih lama, biaya Data profil pasien dan profil antibiotik em-
pengobatan menjadi lebih mahal, dan akan piris dibuat dalam bentuk persentase. Para-
menurunkan kualitas pelayanan rumah sakit meter efektivitas dilihat dari data length of stay
tempat perawatan terhadap pasien [5]. (LOS), length of stay antibiotic Related
Penanganan sepsis hendaknya dilakukan 1–2 (LOSAR) dan tingkat kematian dalam kurun
jam pertama setelah pasien didiagnosis. waktu 28 hari. Biaya meliputi biaya akomodasi,
Keterlambatan pemberian antibiotik dalam jasa, obat dan alat kesehatan serta biaya pen-
waktu 24 jam setelah didiagnosis sepsis berat unjang. Analisis efektiivitas biaya dilakukan
berkorelasi kuat dengan meningkatnya kematian dengan menghitung nilai ICER. Nilai ICER
dalam kurun 28 hari [6]. Kejadian sepsis didapat dari perhitungan perbandingan selisih
meningkat setiap tahunya menyebabkan biaya biaya dengan selisih efektivitas. Antibiotik yang
yang dibutuhkan untuk perawatan sepsis memiliki nilai ICER paling rendah adalah biaya
meningkat [7]. paling efektif.
Beragamnya terapi antibiotik pada pasien Hasil perhitungan efektivitas kemudian di-
sepsis, membuat pemilihan terapi perlu interpretasikan ke dalam empat kuadran yaitu,
disesuaikan tidak hanya dari aspek terapi kuadran I dengan kategori efektivitas tinggi
namun juga dari aspek biaya. Analisis efektivitas dengan harga yang tinggi (nilai biaya seband-
biaya cost effectiveness analysis (CEA) ing dengan efektivitas yang diperoleh). Kuad-
merupakan suatu cara untuk memilih dan ran II dengan kategori biaya minimal memper-
menilai program atau obat yang terbaik oleh efektivitas tinggi (efektivitas biaya yang
bila terdapat beberapa pilihan dengan tujuan tinggi). Kuadran III dengan kategori efektivitas
yang sama untuk dipilih. CEA mengonversi tinggi dengan harga yang tinggi dengan nilai
biaya dan efektivitas dalam bentuk rasio.

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 4 (no. 2), Mei 2016 256


Faridah, et al, Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik terhadap Pasien Sepsis Pediatrik.....

negatif lalu kuadran IV dengan biaya tinggi antibiotik MRP (15,69%) dan AMS (13,73%)
tetapi efektivitas rendah (nilai pada kuadran ini serta kombinasi antibiotik AMS+AMK (21,56%)
tidak menjadi rekomendasi hasil intervensi). (Tabel 2).
Tabel 2. Profil Antibiotik pertama pasien sepsis
pediatrik
Hasil Penelitian
Antibiotik Jumlah Persentase
Penelitian ini dilakukan dengan mencatat (n=51)
rekam medis pasien sepsis di instalasi rawat Monoterapi
inap RSD dr. Soebandi Jember periode 2014. MRP 8 15,69
AMS 7 13,73
Jumlah pasien secara keseluruhan sejumlah
CFT 3 5,88
156 pasien. Berdasarkan jumlah tersebut, rekam AMK 3 5,88
medis yang dapat ditelusuri 139 rekam medis CFX 2 3,92
dan rekam medis yang tidak dapat ditelusuri 17 Kombinasi
AMS+AMK 11 21,56
rekam medis. Hasil pengolahan data menun-
MRP+AMK 4 7,84
jukan bahwa terdapat 51 pasien sepsis pediatrik MRP+CFL 3 5,88
dan 88 rekam medis yan terdiri dari rekam CFR+GEN 2 3,92
medis pasien sepsis usia di atas 18 tahun, 15 AMS+GEN 2 3,92
CFX+LEVO 2 3,92
pasien sepsis yang terdiagnosis sepsis namun
CFX+GEN 2 3,92
tidak mendapatkan terapi antibiotik dan 48 Keterangan:
rekam medis pasien sepsis yang mendapat ter- MRP: meropenem; AMS: ampisilin sulbaktam; CFT: cefotaxime;
AMK: amikasin; CFX: cefotaxime; CFL: cefalexime; CFR:
api antibiotik kurang dari tiga hari. cefuroxime; GEN: gentamycin; LEVO: levofloxacine.
Populasi pasien sepsis pediatrik didominasi
oleh laki-laki (60,79%) dengan rentang usia 0 Dari analisis biaya, komponen biaya
hari-1 bulan (78,43%). Kondisi komorbiditas paling rendah adalah komponen biaya
paling banyak adalah BBLR (75,51%), penunjang (8%) (Gambar 1). Biaya total paling
sedangkan jenis pembayaran didominasi rendah adalah biaya penggunaan antibiotik
dengan pembayaran BPJS PBI (47,06%) kombinasi AMS+AMK (Rp 5.130± 500).
dengan ruang perawatan kelas II (54,90%) Komponen biaya seperti biaya akomodasi,
(Tabel 1). jasa, obat dan alat kesehatan serta biaya
Tabel 1. Profil pasien sepsis pediatrik penunjang yang paling rendah adalah antibiotik
Profil Pasien Jumlah Pasien Persentase AMS+AMK yaitu komponen akomodasi (Rp
(n=52) 1.858.000 ± 1.060,00), jasa (Rp 1.543.00,00 ±
Jenis kelamin
1.111,00), obat dan alat kesehatan (Rp
Perempuan 20 39,21 878.000,00 ± 673) serta biaya penunjang (Rp
Laki-laki 31 60,79 849.000,00 ± 61,00) (Tabel 3).
Usia
0 hari -1 bulan 40 78,43
2 bulan-18 tahun 11 21,57
Jenis pembayaran
BPJS PBI 24 47,06
BPJS NON PBI 6 11,76
Umum 21 41,17
Ruang perawatan
NICU-PICU 6 11,76
Pavilliun 1 1,96
Kelas I 1 1,96
Kelas II 28 54,90
Kelas III 15 29,41
Kondisi penyebab sepsis
BBLR 28 74,51
Trombosipenia 2 3,91
Gambar 1. Profil biaya pasien sepsis pediatrik
Pneumonia 7 13,73
Dehidrasi Berat 2 3,92 Data analisis efektivitas tiga antibiotik
Kolestasis 2 3,92 terbanyak untuk parameter LOS tersingkat
Keterangan: adalah kombinasi antibiotik AMS+AMK (13,82
BPJS PBI: Badan penyelengara jaminan sosial penerima ± 10,4 hari) sedangkan parameter LOSAR
bantuan iuran; BPJS NON PBI: Badan penyelenggara
jaminan sosial bukan penerima bantuan iuran; NICU:
tersingkat dan angka kematian dalam kurun
neonatal intensive care unit; PICU: Pediatric intensive care waktu 28 hari adalah antibiotik monoterapi
unit, BBLR: Bayi berat lahir rendah. ampisilin sulbactam (7,13 ± 5,3 hari, 50,00%)
(Tabel 3).
Antibiotik yang diresepkan paling banyak Analisis CEA dilihat dari tiga antibiotik
untuk pasien sepsis pediatrik adalah monoterapi terbanyak yaitu monoterapi antibiotik MRP (7

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 4 (no. 2), Mei 2016 257


Faridah, et al, Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik terhadap Pasien Sepsis Pediatrik.....

pasien), AMS (8 pasien) dan kombinasi terhadap parameter LOSAR antibiotik


AMS+AMK (11 pasien) (Tabel 2). Analisis CEA kombinasi AMS+AMK memiliki nilai ICER lebih
dilihat dari nilai incremental cost effectiveness rendah (Rp -2.093.083,00/hari) daripada
ration (ICER) sesuai dengan rumus berikut antibiotik lain sedangkan perhitungan ICER
(Tabel 4): biaya obat dan alkes terhadap parameter
LOSAR antibiotik kombinasi AMS+AMK
ICER = Selisih biaya terapi(rupiah) memilki nilai lebih rendah (Rp
Selisihefektivitas -316.421,00/hari) daripada antibiotik lain (Tabel
4).
Tabel 3. Perbandingan biaya dan efektivitas tiga Perhitungan nilai ICER biaya total
antibiotik terhadap parameter angka hidup pasien dalam
Parameter MRP AMS AMS+AMK kurun 28 hari antibiotik kombinasi AMS+AMK
memiliki nilai lebih rendah (Rp -5.065.504,00)
Biaya* daripada antibiotik lain sedangkan perhitungan
Akomodasi 4.411± 3.789 3.868± 4.725 1.858± 1.060 perhitungan ICER biaya obat dan alkes
Jasa 2.205± 1.561 3.284± 3.628 1.543± 1.111 antibiotik kombinasi AMS+AMK memiliki nilai
paling rendah (Rp -765.739,00) daripada
Obat Alkes 2.254± 1.305 1.644± 1.932 878± 673
antibiotik lain (Tabel 4).
Penunjang 1.325± 1.159 1.295± 1.217 849± 61 Hasil interpretasi data ICER ke dalam
Total 10.196± 1.312 10.092±1.243 5.130± 500 kuadran antibiotik kombinasi AMS+AMK yang
Efektivitas
diinterpretasikan dalam kuadran terdapat pada
kuadran II dimana biaya lebih rendah dan
LOS 17,86± 10,2 20,00± 14,7 13,82± 10,4
efektivitas tinggi. Antibiotik monoterapi MRP
LOSAR 15,14± 10,4 7,13± 5,3 9,55± 8,1 yang diinterpretasikan dalam kuadran terdapat
Mati-28 28,57% 50,00% 45,45% pada kuadran IV dimana biaya tinggi dengan
Keterangan: efektivitas rendah sedangkan antibiotik
Biaya*: biaya dalam ribu rupiah; MRP: monoterapi meropenem; AMS: monoterapi AMS yang diinterpretasikan dalam
monoterapi ampisilin sulbaktam; AMS+AMK: ampisilin sulbaktam
kombinasi amikasin; LOS: length of stay; LOSAR: length of stay antibiotik
kuadran terdapat pada kuadran I dimana biaya
related; Mati-28: angka kematian pasien dalam kurun waktu 28 hari. tinggi sebanding dengan efektivitas yang tinggi
(Gambar 2).

Nilai ICER masing-masing antibiotik


diperoleh dari selisih biaya total dan biaya obat
dan alkes terhadap selisih parameter efektivitas
LOSAR dan angka kematian 28 hari.
Berdsarkan perhitungan ICER biaya total
Tabel 4. Analisis efektivitas biaya berdasarkan antibiotik terbanyak
Terapi ∆Biaya (Rp) /∆LOSAR (Hari) ∆Biaya (Rp)/∆Mati-28 (Manusia)
ICER Biaya Total
MRP vs AMS 10.196.433.00−10.092.616.00 10.196.433.00−10.092.616.00
= =
7,13−15,14 7,13−15,14
= -12.959.00 = 51.908.00
MRP vs AMS+AMK 10.196.43300−5.130.929.00 10.196.43300−5.130.929.00
= =
7,13−9,55 7,13−9,55
= -2.093.083.00* = -5.065.504.00*
AMS vs AMS+AMK 10.092.616.00−5.130.929.00 10.092.616.00−5.130.929.00
= =
15,14−9,55 15,14−9,55
= 887.600.00 = -1.653.855.00
ICER Biaya Obat dan
Alat kesehatan
MRP vs AMS 1.644.077.00−2.254.805.00 1.644.077.00−2.254.805.00
= =
7,13−15,14 4−2
= 76.245.00 = -305.364.00
MRP vs AMS+AMK 1.644.077.00−878.338.00 1.644.077.00−878.338.00
= =
7,13−9,55 4−5
= -316.421.00* = -765.739.00*
AMS vs AMS+AMK 2.254.805.00−878.338.00 2.254.805.00−878.338.00
= =
15,14−9,55 2−5
= 246.237.00 = -458.822.00
Keterangan:
ICER: Incremental cost effectiveness ration; LOSAR: Length of stay; AMS: Ampisilin sulbaktam; MRP: Meropenem; AMS+AMK: Ampisilin
sulbaktam kombinasi amikasin; Mati-28: Angka kematian pasien dalam kurun waktu 28 hari.
s

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 4 (no. 2), Mei 2016 258


Faridah, et al, Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik terhadap Pasien Sepsis Pediatrik.....

hari sampai 1 bulan belum memiliki daya tahan


tubuh yang baik sehingga resiko terkena
penyakit sepsis lebih tinggi. Daya tahan tubuh
pada neonatus dipengaruhi dua jenis imunitas
yaitu sistem imunitas seluler dan sistem
imunitas humoral. Sistem imunitas seluler yaitu
sel polimorfonuklear mempunyai kemampuan
kemotaksis terbatas, menurunnya mobilisasi
reseptor permukaan sel, kemampuan
bakterisidal yang amat terbatas, dan
fagositosis normal. Sistem imunitas humoral
yaitu kadar IgG pada neonatus tergantung dari
transport aktif melalui plasenta oleh karena
semua tipe IgG dari ibu dapat ditransport ke
janin sedangkan IgM, IgA dan IgE tidak melalui
plasenta, karena itu pada neonatus jumlahnya
Keterangan:
Kuadran I (biaya tinggi dan efektiifitas tinggi); kuadran II (biaya
kurang. Antibodi yang ditransfer ke janin, akan
rendah dan efektivitas tinggi); kuadran III (biaya rendah dan menjadi pelindung terhadap infeksi spesifik
efektivitas rendah) serta kuadran IV (biaya tinggi efektivitas rendah) yang pernah diderita ibu sebelumnya [14].
Jenis pembayaran paling banyak adalah
Gambar 2. Kuadran penilaian ICER pasien BPJS PBI sejumlah (24 pasien,
47,06%). Ruang perawatan yang paling
Pembahasan banyak digunakan oleh pasien sepsis pediatrik
adalah kelas II (28 pasien, 54,90%). Pasien
Penelitian ini menggunakan salah satu
dengan pembayaran BPJS PBI adalah pasien
metode farmakoekonomi Analisis efektivitas
fakir miskin dan tidak mampu [15]. Pasien
biaya atau cost effectiveness analysis (CEA)
BPJS PBI mendapatkan ruang perawatan
caranya dengan membandingkan biaya (cost)
sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan
dengan outcome (objective) yang dihasilkan.
RSD dr. Soebandi. Ruang perawatan
Outcome kesehatan diekspresikan dalam
dipengaruhi oleh jenis pembayaran dan jenis
terminologi yang obyektif dan terukur seperti
jenis pembayaran dapat mempengaruhi biaya.
length of stay (LOS), length of stay antibiotic
Ruang perawatan dapat menunjukan status
related (LOSAR) dan angka kematian pasien
sosial ekonomi pasien, perempuan yang
dalam kurun waktu 28 hari [9]. Dimana hasil dari
memiliki status ekonomi rendah berisiko
CEA dapat dinyatakan dalam satuan mata uang,
melahirkan bayi dengan gangguan
saved lives dan harapan hidup [10].
pertumbuhan yang memiliki berat badan
ICER adalah metode yang dapat
rendah, dan memiliki insidensi infeksi perinatal
menunjukan biaya tambahan yang diperlukan
yang lebih tinggi diantarannya adalah infeksi
untuk mendapatkan efek tambahan yang
sepsis [16].
diperoleh dengan beralih dari obat A ke obat B
Kondisi penyebab sepsis terbanyak
[11]. Apabila biaya tambahan rendah maka obat
banyak diderita oleh pasien sepsis pediatrik
tersebut dapat dipilih, sebaliknya jika biaya
adalah BBLR (38 pasien, 74,51%). BBLR
tambahan sangat tinggi maka obat tidak baik
menyebabkan resiko sepsis yang lebih besar.
untuk dipilih. Perhitungan nilai ICER bertujuan
Hal ini disebabkan karena pematangan organ
untuk membandingkan efisiensi antara dua
tubuh belum sempurna (seperti hati, paru,
program atau intervensi. Nilai ICER diperoleh
pencernaan, pertahanan tubuh terhadap infeksi
dari selisih biaya program atau intervensi
belum sempurna), pusat pengatur pernafasan
terhadap selisih dari efektivitasnya [12].
belum sempurna, surfaktan paru-sparu masih
Dalam penelitian ini jumlah pasien sepsis
kurang, otot pernafasan dan tulang iga masih
pediatrik laki – laki lebih banyak (31 pasien,
lemah yang mengakibatkan oksigen masuk ke
60,79%) dibandingkan dengan pasien pediatrik
otak kurang [16]. Jika oksigen kurang maka
perempuan (20 pasien, 32,91%). Laki – laki
kuman anaerob mudah berkembang
lebih berisiko terkena sepsis dibandingkan
menyebabkan mudah terjadi infeksi, sehingga
perempuan hal ini terjadi karena perbedaan
bayi BBLR sering mengalami komplikasi yang
respon imun tubuh terhadap inflamasi antara
berakhir dengan kematian. Pada BBLR terjadi
laki-laki dan perempuan yang dapat
kesulitan pemberian air susu ibu (ASI)
menyebabkan infeksi dan peningkatan resiko
sehingga asupan ASI yang sedikit pada bayi
sepsis [13].
BBLR dapat menurunkan respon imun tubuh
Kelompok usia terbanyak adalah rentang
sehingga rentan terjadi infeksi sepsis. Kondisi
usia 0 hari – 1 bulan dengan jumlah 40 pasien
pediatrik (78,43%). Pasien pada rentang usia 0

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 4 (no. 2), Mei 2016 259


Faridah, et al, Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik terhadap Pasien Sepsis Pediatrik.....

BBLR disebabkan berat plasenta kurang, kombinasi AMS+AMK lebih rendah (Tabel 4)
malnutrisi dan faktor genetik [17]. dibandingkan dengan antibiotik lain. Efektivitas
Dalam penelitian ini pasien sepsis pediatrik LOS antibiotik kombinasi AMS +AMK yang
yang mendapatkan antibiotik monoterapi rendah (13,82± 10,4 hari) mempengaruhi biaya
sebanyak 41,18% dan kombinasi sebanyak akomodasi antibiotik kombinasi AMS+AMK
58,82%. Antibiotik empiris pada pasien sepsis (Tabel 4) sehingga biaya akomodasi menjadi
pediatrik dapat diberikan secara monoterapi lebih rendah.
atau kombinasi. Antibiotik yang dapat digunakan Hasil perhitungan ICER untuk selisih biaya
pada awal diagnosis sepsis adalah antibiotik total dibagi efektivitas LOSAR antibiotik
yang memiliki spektrum luas untuk semua jenis kombinasi AMS+AMK (Tabel 4) memiliki biaya
bakteri. Pemberian antibiotik pada penderita tambahan paling rendah dibandingkan dengan
sepsis menurut Surviving Sepsis Campaign antibiotik yang lain. Hal tersebut menunjukan
hendaknya diberikan 6 jam pertama setelah biaya tambahan untuk antibiotik kombinasi
ditegkan diagnosis [19]. AMS+AMK terhadap parameter LOSAR
Antibiotik monoterapi yang paling banyak memerlukan biaya yang rendah begitupula
diresepkan adalah antibiotik MRP (7 pasien, untuk ICER selisih biaya obat dan alkes dibagi
13,73%) dan antibiotik AMS (8 pasien, 15,69%). dengan selisish efektivitas LOSAR antibiotik
Efektivitas MRP dalam pengobatan sepsis kombinasi AMS+AMK (Tabel 4) memiliki nilai
cukup tinggi, hal tersebut dibuktikan dengan ICER yang rendah dibandingkan antibiotik
kecilnya efek samping yang dapat yang lain. Biaya obat dan alkes yang rendah
menyebabkan kegagalan organ [20]. menunjukan nilai tambah yang dikeluarkan
Pengguanaan monoterapi AMS pada untuk penggunaan antibiotik terhadap
pasien sepsis pediatrik dengan dosis penggunaan obat dan alat kesehatan akan
monoterapi dapat menurunkan angka kematian, lebih rendah.
hal tersebut ditunjukan dengan rendahnya kasus Nilai ICER untuk selisih biaya total dibagi
resistensi dan rendahnya laporan gagal terapi angka hidup pasien dalam kurun waktu 28 hari
penggunaan antibiotik AMS [21]. Rendahnya antibiotik, kombinasi AMS+AMK (Tabel 4)
kasus kegagalan terapi pada antibiotik AMS memiliki biaya tambahan yang paling rendah
mempengaruhi efektivitas LOSAR terhadap dibandingkan dengan antibiotik yang lain
biaya obat dan alat kesehatan pada perawatan begitupula dengan ICER selisih biaya obat dan
pasien sepsis. Rendahnya LOSAR antibiotik alat kesehatan dibagi selisih efektivitas angka
AMS ( 7,13± 5,3 hari) akan mempengaruhi biaya kematian dalam kurun waktu 28 hari antibiotik
obat dan alat kesehatan yang dikeluarkan kombinasi AMS+AMK memiliki biaya tambahan
antibiotik AMS (Tabel 4). LOSAR yang singkat yang paling rendah (Tabel 4). Nilai tambahan
akan menjadikan biaya obat dan alat kesehatan yang diperoleh rendah menujukan obat
lebih rendah dan semakin lama penggunaan tersebut dapat dipilih, sebaliknya jika biaya
antibiotik biaya obat dan alat kesehatan akan tambahan sangat tinggi maka obat tidak baik
semakin besar [6]. Antibiotik AMS yang dapat untuk dipilih [5]. Hal ini menunjukan bahwa
menurukan angka kematian akan biaya tambahan yang diperlukan untuk
mempengaruhi angka kematian dalam kurun menyelamatkan satu pasien sepsis dengan
waktu 28 hari. Rendahnya angka kematian pada menggunakan antibiotik kombinasi AMS+AMK
antibiotik AMS (50%,00) akan menurunkan lebih rendah dibandingkan dengan antibiotik
jumlah angka kematian dalam kurun waktu 28 yang lain. Semakin rendah nilai ICER maka
hari [15]. Angka kematian dalam kurun waktu 28 semakin rendah biaya dan semakin tinggi
hari menunjukan semakin tinggi jumlah pasien efektivitasnya[22].
yang hidup dalam kurun waktu kurang dari 28 Apabila diinterpretasikan dalam kuadran
hari akan menurunkan resiko kematian sepsis penilaian ICER, antibiotik kombinasi
[18]. AMS+AMK terdapat pada kuadran no II karena
Antibiotik kombinasi yang paling banyak biaya tambahan untuk penggunaan antibiotik
diresepkan adalah antibiotik AMS+AMK (11 kombinasi AMS yang rendah dan
pasien, 21,56%). Efektivitas AMK dalam mendapatkan efektivitas tinggi, sehingga
pengobatan sepsis dengan dosis monoterapi antibiotik kombinasi AMS+AMK memiliki biaya
sebagai antibiotik empiris tidak menimbulkan yang efektif dibandingan antibiotik monoterapi
insiden yang tinggi, kegagalan pengobatan pada MRP dan AMS. Antibiotik MRP yang
sepsis neonatus lebih rendah dan efektif dalam diinterpretasikan dalam kuadran berada di
penanganan sepsis pada awal diagnosis [22]. kuadran IV dimana untuk menggunakan terapi
Efektivitas antibiotik kombinasi AMS+AMK yang antibiotik monoterapi MRP akan mengeluarkan
cukup tinggi akan mengurangi lama efektivitas biaya tambahan yang tinggi dan mendapatkan
LOS dan LOSAR pasien sepsis yang menjalani efektivitas yang rendah begitupula antibiotik
perawatan. Biaya total rata-rata untuk antibiotik AMS jika diinterpretasikan dalam kuadran

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 4 (no. 2), Mei 2016 260


Faridah, et al, Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik terhadap Pasien Sepsis Pediatrik.....

terdapat pada kuadran I dimana untuk [9] Russell JA. Management of sepsis. N
menggunakan terapi antibiotik monoterapi AMS Engk J Med. 2006. 355(16): 1669-1712.
akan mengelurkan biaya tambahan yang [10] Rahayu C, Purwanti OS, Sinuraya RK,
sebanding dengan efektivitas yang diperoleh. Destiani DP. Analisis efektifitas biaya
penggunaan antibiotik pasien sepsis di
Simpulan dan Saran Rumah Sakit Bandung. JFKI. 2013. 2(2).
Dari hasil penelitian yang diperoleh maka 77-84.
dapat disimpulkan bahwa antibiotik kombinasi [11] Heejung B. Median-based incremental
AMS+AMK lebih cost efektive dibandingkan cost effectiveness ratio (ICER). J Stat
dengan antibiotik monoterapi MRP dan AMS Theory Pract. 2013. 6(3): 428–442.
selain itu antibiotik kombinasi ampisilin [12] Eisenberg JM. Clinical economics A
sulbactam dengan amikasin terletak di kuadran guide to the economic analysis of clinical
II (biaya yang rendah dan efektifitas yang tinggi). practices. JAMA. 1989. 262(20): 255-
Perlu dilakukan penelitian yang sejenis 261.
secara prospektif agar dapat memberikan hasil [13] Mayr F, Yende S, Angus D.
penelitian yang lebih seksama dan dilakukan uji Epidemiology of severe sepsis. Landes
analisis dengan metode statistik sehingga Bioscience. 2014. 1(4-11). 5.
diperoleh hasil yang signifikan. [14] Pusponegoro T. Sepsis pada neonatus
(sepsis neonatal). Sari Pediatri. 2000.
Daftar Pustaka 2(2). 96-102.
[1] Adelais GT, George HS, George A, John [15] BPJS kesehatan RI. Indonesia: BPJS
B. Septic shock; current pathogenetic kesehatan RI: 2015 [cited 2015 august
concepts from a clinical perspective. Med 1]. Available from:
Sci Monit. 2005. 11(3): 76-85. http://www.bpjskesehatan.go.id/bpjs/inde
[2] Daniels R. Identifying patient with sepsis . x.php/pages/detail/2014/11
In: ABC of Sepsis. UK: Blackwell [16] Carolus W, Rompis J, Wilar R.
Publishing; 2009. p. 162-172 Hubungan apgar skor dan berat badan
lahir dengan sepsis neonatrum. FKUR.
[3] Florian BM, Sachin Y, Walter T, Octavia
2013. 32-40.
M, Amber EB, Lisa AW, Derek CA.
[17] Simbolon D. Faktor resiko sepsis pada
Infection rate and acute organ dysfunction
bayi baru lahir di RSUD Curup
risk as explanations for racial differences
Kabupaten Rejang Lembong. Bul. Penel.
in severe sepsis. JAMA. 2010. 303(24):
Kesehatan. 2008. 36. 127- 13.
2495-2503.
[4] Suharjo JB, Terapi antibiotik empirik pada [18] Dellinger RP, Levy MM, Rhodes A.
pasien sepsis berdasarkan organ Surviving sepsis campaign: international
terinfeksi. Jurnal Kedokteran dan guidelines for management of severe
Farmasi. 2007. 20: 85-90. sepsis and septic shock 2012. Intensive
[5] Okky SP, Rizky A, Ivan SP, Cherry R, et Care Med. 2013. 39: 165–228.
al. Analisis minimalisasi biaya [19] Paul M, Lador A, Glasberg SG, Leibovici
penggunaan antibiotik empirik pasien L. Beta lactam antibiotic monotherapy
sepsis sumber infeksi pernapasan. JFKI. versus beta lactam aminoglycoside
2014. 3(1): 10-17. antibiotic combination therapy for sepsis.
[6] Agon H, Hans K, Dylan WL, Jozef K, . 2014. 19.
Philip GG, Mark R. Active on willebrand [20] Dewi R. Sepsis pada Anak:Sepsis pada
factor predicts 28-day mortality in patients Anak. Departemen ilmu kesehatan anak,
with systemic inflammatory response RS dr. Cipto Mangunkusumo. Maj
syndrome. Blood. 2014. 123(14). 2153- Kedokt Indon. 2011. 6(3).
2156. [21] Zinia TA. Penentuan harga pokok
[7] Aneta P, Maja S. Beta-lactam antibiotics penjualan kamar menggunakan activity
use in intensive care units The based costing pada RSU Pancaran
pathophysiological, pharmacokinetic, Kasih GMIM. EMBA. 2013. 1(3). 454-
pharmacodynamic an pharmacoeconomic 464.
approach. Vojnosanit Pregl. 2015. 72(2): [22] Mark B, Amir Z, Donald IH, Vanness DJ.
175–180. Cost effectiveness analysis of linezolid,
[8] Dipiro JT. Pharmacotherapy: A daptomycin, and vancomycin in
pathophysiologic approach. UK: Graw-Hill methicillin resistant Staphylococcus
Education. 2011. 256-270. aureus: complicated skin and skin
structure infection using bayesian

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 4 (no. 2), Mei 2016 261


Faridah, et al, Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik terhadap Pasien Sepsis Pediatrik.....

methods for evidence synthesis. pharmacoeconomics. Valuein health 14.


international society for 2011. 631-63.

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 4 (no. 2), Mei 2016 262

Вам также может понравиться