Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
4 Universitas Sriwijaya
5
Untuk menentukan harga RR yang tepat bagi setiap macam jalan sulit
dilakukan, karena ukuran ban, tekanan ban, dan kecepatan gerak kendaraan pun
sebenarnya dapat mempengaruhi. Untuk kondisi jalan angkut produksi
overburden PT. Lematang Coal Lestari diambil harga RR = 85 lb/ton.
Keterangan :
W = Berat Kendaraan
2.1.3. Rimpull
Rimpull (RP) adalah besarnya kekuatan tarik (pulling force) yang dapat
diberikan mesin atau suatu alat pada permukaan roda atau ban penggeraknya yang
menyentuh permukaan jalur jalan (Suwandhi, 2004). Besarnya harga RP dapat
dihitung dengan rumus :
Apabila Rimpull tiap segmen jalan angkut diketahui, maka waktu tempuh
alat angkut dapat dihitung dengan rumus :
Jarak (Km)
tangkut (menit) .................................................. (2.4)
Kecepatan (Km/Jam)
Universitas Sriwijaya
6
Keterangan :
We= Waktu kerja efektif (menit)
Universitas Sriwijaya
7
A N 60
Q FK ............................................................................... (2.7)
Ct
dimana :
Q = produktivitas dump truck (ton/jam)
N = Jumlah Isian
2.2.2. Excavator
Produktivitas excavator dapat dihitung dengan rumus :
A 60
Q FK ................................................................................... (2.8)
Ct
dimana :
Q = produktivitas excavator (BCM/jam)
A = kapasitas bucket (m3)
Ct = cycle time (menit)
FK= faktor koreksi
Universitas Sriwijaya
8
dengan kebutuhan, yaitu dapat untuk satu jalur, dua jalur atau lebih (Suwandhi,
2004).
2.3.1.1. Lebar jalan pada keadaan lurus
Penentuan lebar jalan minimum untuk jalan lurus didasarkan pada rule of
thumb yang dikemukakan oleh AASHTO Manual Rural Hihgway Design (1990),
yaitu jumlah jalur kali lebar truck ditambah setengah lebar truck untuk tepi kiri
dan kanan jalan, juga jarak antara dua truck yang sedang bersilangan.
Lebar jalan minimum yang dipakai sebagai jalur ganda atau lebih pada
jalan lurus adalah sebagai berikut :
Lm n.Wt n 1 1 .Wt .................................................................
2 (2.9)
Dimana :
Lm = Lebar jalan minimum (m)
n = Jumlah jalur
Wt = Lebar alat angkut (m)
Universitas Sriwijaya
9
dimana :
W = lebar jalan pada tikungan (m)
n = jumlah jalur
Fa = lebar juntai (over hang) depan (m)
Fb = lebar juntai (over hang) belakang (m)
U = lebar jejak roda (centre to centre tyre) (m)
Z = jarak sisi luar truck ke tepi jalan (m)
Wb
R .................................................................................................................... (2.12)
sin
keterangan :
R = jari-jari tikungan
Wb = jarak antara poros roda depan dan belakang
= sudut penyimpangan depan ( o ).
Universitas Sriwijaya
10
dimana :
Universitas Sriwijaya
11
Secara teoritis, grade jalan yang dapat atau masih diperbolehkan untuk
dilalui berkisar antara 10 – 18 %, tetapi tanjakan yang aman sekitar 8 % (Yanto,
2009). Kemiringan jalan angkut merupakan satu faktor penting yang harus diamati
secara detail dalam kegiatan kajian terhadap kondisi jalan tambang tersebut. Hal
ini dikarenakan kemiringan jalan angkut berhubungan langsung dengan
kemampuan alat angkut, baik dari pengereman maupun dalam mengatasi tanjakan.
Universitas Sriwijaya
12
Angka cross slope dinyatakan dalam perbandingan jarak vertikal (b) dan
horizontal (a) dengan satuan mm/m atau m/m. Jalan angkut yang baik memiliki
cross slope antara 1/50 sampai 1/25 atau 20 mm/m sampai 40 mm/m.
Universitas Sriwijaya