Вы находитесь на странице: 1из 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/327075282

Pengaruh Medan Magnet Terhadap Efisiensi Bahan Bakar dan Unjuk Kerja
Mesin

Article · November 2017

CITATIONS READS

0 110

3 authors, including:

Gatut Rubiono
Universitas PGRI Banyuwangi
27 PUBLICATIONS   2 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Fluid Mechanic Visualization and Analysis View project

Psychoacoustic and physiological characteristic of sound and music View project

All content following this page was uploaded by Gatut Rubiono on 17 August 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal V-Mac, Vol 2 No 1: 13-17, 2017, ISSN 2528-0112 (online)

Pengaruh Medan Magnet Terhadap Efisiensi Bahan Bakar


dan Unjuk Kerja Mesin
1)
Janu Prasetyo, 2) Gatut Rubiono, 3) Bunawi
1)
Alumni Prodi Teknik Mesin Universitas PGRI Banyuwangi
2)
Prodi Teknik Mesin Universitas PGRI Banyuwangi, Jl. Ikan Tongkol 22 Banyuwangi
3)
SMKN 1 Glagah Banyuwangi
Email: rubionov@yahoo.com

Abstract - Automotive technology development increase society need for transportation. It increase the demand of fossil
fuel. This research is aimed to get the effect of magnetic field due to fuel consumption and engine performance. The
experiment is done with Suzuki Smash 110 cc engine. Magnetic field is vary by electric current input as 1,2; 0,8 and 0,6
Ampere. The engine is running at 1750, 2000, 2250 and 2500 rpm. The result shows that the magnetic field has effect due
to fuel consumption and engine performance. Magnetic field has lower fuel consumption and more thermal efficiency.

Keywords: magnetic field, fuel consumption, engine performance

I. PENDAHULUAN membuat campuran bahan bakar bensin dan udara


Pesatnya perkembangan teknologi terutama pada menjadi homogen.
sektor perekonomian menyebabkan kebutuhan alat Kesempurnaan proses pembakaran bahan bakar
transportasi semakin meningkat, sedangkan sumber di dalam mesin akan mempengaruhi konsumsi bahan
energi khususnya minyak bumi semakin langka. bakar dan kandungan polutan pada gas buang. Bahan
Menyikapi permasalahan tersebut, pemerintahan bakar sebagai sebagai elemen dasar dalam proses
indonesia merasa kesulitan dalam mengatasinya, hal pembakaran memiliki peranan penting dalam proses
ini terbukti adanya peningkatan kebutuhan minyak pembakaran yang sempurna dalam ruang bakar.
bumi yang setiap tahun meningkat sedangkan jumlah Dalam penelitian ini adalah melakukan suatu
pembatasan pemakaian minyak bumi sulit diatasi. percobaan yaitu memberikan suatu treatment
Upaya yang bisa dilakukan untuk menyikapi terhadap bahan bakar premium, premium tersebut
permasalahan tersebut adalah melakukan dilewatkan pada suatu medan magnet yang bertujuan
penghematan pemakaian bahan bakar minyak. untuk menghasilkan resonansi partikel partikel bahan
Langkah lain untuk mengatasi permasalahan tersebut bakar sehingga memperlemah dan memecah rantai
adalah meningkatkan efisiensi penggunaan bahan hidrokarbon dari partikel-partikel tersebut sebelum
bakar. Dalam hal ini jangan sampai ada bahan bakar masuk ke dalam mesin, sehingga pada reaksi
yang terbuang atau lolos dari ruang silinder tanpa pembakaran akan didapat hasil pembakaran yang
terbakar sempurna. Data perkembangan sepeda lebih sempurna.
motor pada tahun 2008 sebanyak 47.683.681 unit, Joko Suwondo (2012) meneliti pengaruh
2009 sebanyak 52.767.093 unit, 2010 sebanyak pemanasan bahan bakar dengan media radiator.
61.078.188 unit kendaraan, Disimpulkan pertahun Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu
kira-kira meningkat sebesar 53.842.987 kendaraan, variasi tanpa pemanasan, bentuk pipa bulat, pipa oval
sehingga mengaki-batkan tingginya konsumsi bahan dan pipa pipih, dan variasi bahan bakar Variabel
bakar dan kadar polusi kendaraan bermotor pada terikat yaitu konsumsi bahan bakar. Variabel kontrol
dasarnya dapat dikendalikan dan dikurangi. yaitu: putaran mesin yang ditentukan pada RPM 750,
Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah 1250, 1750 dan 2250. Hasil penelitian menunjukkan
dengan memperbaiki proses pembakaran yang terjadi bahwa konsumsi bahan bakar dan unjuk kerja mesin
di dalam mesin. Proses pembakaran bahan bakar di lebih efektif.
dalam silinder dipengaruhi oleh temperatur, Houtman P. Siregar (2007) menguji kinerja mesin
kerapatan campuran, komposisi, dan turbulensi yang yang diberi peralatan penghemat bahan bakar dan
ada pada campuran. Apabila temperatur campuran tidak dipasang alat penghemat bahan bakar (mesin
bahan bakar dengan udara naik, maka semakin standar). Sebagai variabel pengujian adalah putaran
mudah campuran bahan bakar dengan udara tersebut mesin, dan banyaknya lilitan yang digunakan pada
untuk terbakar. Temperatur yang cukup akan kumparan alat penghemat bahan bakar yang
dirancang. Penelitian ini telah berhasil merancang

Prodi Teknik Mesin Universitas PGRI Banyuwangi 13


Jurnal V-Mac, Vol 2 No 1: 13-17, 2017, ISSN 2528-0112 (online)

alat penghemat bahan bakar solar yang berbasis III. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
elektromagnetik dan hasil penelitian ini TABEL 1
DATA HASIL PENELITIAN
menunjukkan bahwa dengan menggunakan diameter
kawat 0,35 mm dan jumlah lilitan kumparan 4000 Kosumsi Bahan Bakar 10cc (detik)
lilitan memberikan penghematan bahan bakar sekitar Medan Medan Medan
30,79% dibandingkan dengan mesin diesel standar. Rpm Magnet Magnet Magnet
Tanpa Magnet
Disamping itu penambahan penghemat bahan bakar 0.0286 0.0190 0.0143
dalam penelitian ini mengurangi opasitas tesla tesla tesla
(kehitaman) dari gas buang motor diesel yang diuji. 54.05 60.23 60.17 60.01
Houtman Sulaiman (2009) menguji keefektifan 53.90 60.50 60.14 60.01
alat penghemat bahan bakar minyak jenis magnet, 1750 54.03 60.70 60.10 59.89
“Powerfuel” pada mesin bensin Enduro XL. Dalam 55.50 60.25 60.14 60.00
pengujian ini akan di kaji bagaimana pembukaan gan 55.60 60.35 60.13 60.02
terhadap berbagai parameter prestasi mesin dan emisi 51.63 60.16 60.11 60.01
gas buang. Dari hasil menunjukkan bahwa 52.04 60.15 60.13 59.87
penggunaan Powerfuel dapat meningkatkan daya 2000 52.50 60.20 60.10 59.89
mesin (Ne = 14,37 %) dan efisiensi thermal = 29,81 52.40 60.29 60.09 59.88
%. Sedangkan pemakaian bahan bakar mengalami 51.95 60.55 60.07 59.90
penurunan (FC = 14,34 %) dan emisi gas buang, 49.25 60.11 60.07 59.87
terutama HC, CO dan NOx sebagai substansi 49.27 60.19 60.05 59.89
pencemaran udara masing-masing mengalami 2250 49.28 60.04 60.05 59.70
kenaikan (HC) dan mengalami penurunan (CO dan 50.01 60.13 60.01 59.86
NOx). 49.89 60.21 60.02 60.00
Proses perlakuan medan magnet bahan bakar 46.87 60.01 60.01 58.99
dilakukan dengan memanfaatkan energi listrik pada 46.05 60.03 59.90 59.58
2500 46.04 59.98 60.02 58.98
batrai untuk membentuk suatu kemaknetan pada
47.03 60.02 59.89 59.87
kumparan inti besi yang nantinya akan dilewati
47.01 60.04 59.90 58.89
bahan bakar sebelum masuk kedalam karburator.
Dari paparan di ats selanjutnya dilakukan penelitian
“Pengaruh Medan Magnet Terhadap Efisiensi Bahan Berikut ini contoh perhitungan untuk data medan
Bakar dan Unjuk Kerja Motor Bensin 4 Stroke”. magnet 1479,568 gause putaran mesin 1750 rpm:
1. Volume Langkah (VL)
II. METODOLOGI PENELITIAN VL =  .D 2 .L Cm 3 
1. Variabel bebas yaitu variasi besaran arus 1.2 A, 4
0.8 A, dan 0,6 A. Dimana :
2. Variabel terikat yaitu konsumsi bahan bakar. D = Diameter silinder (cm) = 5,20
3. Variabel kontrol yaitu putaran mesin sebesar L = Panjang langkah (cm) = 5,10
1750, 2000, 2250, 2500 Rpm. Sehingga :
3.14
VL = . 5,202 . 5,10 = 108,25 cm3
4
Penelitian menggunakan mesin sepeda motor
Suzuki Smash 110 cc. Perangkat medan magnet 2. Volume sisa (Vc) / Volume Ruang Bakar
dengan sumber arus listrik dipasang pada saluran
bahan bakar sebelum masuk ke karburator. Besaran Vc = Vs (cm 3 )
arus selanjutnya digunakan untuk menghitung medan r -1
Dimana :
magnet dalam satuan tesla.
Vs = Volume satu silinder (cm3)
r = perbandingan kompresi = 9,3
Sehingga :
108 ,25
𝑉𝑐 = (cm3) = 13,04 cm3
9,3−1

3. Torsi Efektif (Te)


Te = P . 1 (kg m)
Dimana :
P = Beban (kg) = 1,30 kg
Gambar 1. Perangkat medan magnet l = Panjang lengan alat (m) = 0,85 m
Sehingga:
Te = 1,30 . 0,85 = 1,11 kg m

Prodi Teknik Mesin Universitas PGRI Banyuwangi 14


Jurnal V-Mac, Vol 2 No 1: 13-17, 2017, ISSN 2528-0112 (online)

4. Daya efektif (Ne) 8. Daya Mekanis (Nm)


Ne = Ni – Nm (Ps)
Ne = Te. n Ps
716,2 Nm = Ni – Ne (Ps)
Dimana :
Dimana :
Ni = 3,38
Te = Torsi efektif (kg m)
Ne = 2,70
n = Putaran mesin (rpm)
Sehingga :
Sehingga :
1,11 .1750 Nm = 3,38 – 2,70
Ne = Nm = 0,68 Ps
716 ,2
Ne = 2,70 Ps
9. Pemakaian bahan bakar spesifik efektif (Fe)
5. Tekanan efektif rata-rata (Pe) Pemakaian bahan bakar atau fuel consumption
450000.Ne specipic adalah perbandingan antara bahan bakar
Pe = (kg/cm2) yang terbakar dengan tenaga yang dihasilkan
Vl . Z . n . a oleh mesin. Dinyatakan dengan persamaan :
Dimana :
Ne = Daya efektif (Ps) Fe = Fh kg/jam Ps
Ne
Vl = Volume langkah (cm3) Dimana :
a = Jumlahsiklus Fh = pemakaian bahan bakar (kg/jam)
- untuk 2 langkah a = 1 Ne = Daya efektif (Ps)
- untuk 4 langkah a = 0,5 Sehingga :
z = Jumlah silinder 0,45
Sehingga : Fe =
2,70
450000 . 2,70 Fe = 0,16 kg/jam Ps
𝑃𝑒 =
108 ,25 .1 . 1750 . 0,5
Pe = 12,85 kg/cm2 10. Neraca kalor (Ql)
Ql = Fh .Qc
6. Tekanan indikasi (Pi) Dimana :
m= Pe Qc = Nilai kalor rendah bahan bakar
Pi = 10000 kcal/kg
Pe
Pi = (kg/cm2) Fh = Pemakaian bahan bakar (kg/jam)
m
Sehingga :
Dimana :
Ql = 0,45 . 10000
m = Efisiensi mekanis
Ql = 4500 kcal/kg
= (0,8 – 0,85) untuk mesin 4 langkah
= 0,8 (asumsi)
11. Efisiensi thermal efektif (te)
Pe = Tekanan efektif rata-rata (kg/cm2)
Pi = Tekanan indikasi (kg/cm2) te = 632,5.Ne  100%
Sehingga : Ql
12,83 Dimana :
Pi =
0,8 Ne = Daya efektif (Ps)
Pi = 16,03 kg/cm2 Ql = Neraca kalor (kcal/kg)
Sehingga :
7. Daya Indikasi (Ni) 632 ,5 . 2,70
te = .100 % .
Ni = Pi . Vl . n . Z . a (Ps) 4500
450000 te= 37,95 %
Dimana :
Pi = Tekanan indukasi (kg/cm2) 12. Efisiensi Indikasi (i)
Vl = Volume langkah (cm3) i = 632,5.Ni  100%
Z = Jumlah silinder Ql
n = Puratan mesin permenit Dimana :
a = Jumlah siklus Ne = Dayaefektif (Ps)
untuk 4 langkah a = 0,5 Ql =Neracakalor (kcal/kg)
untuk 2 langkah a = 1 Sehingga :
Sehingga : 632 ,5 . 3,38
16,03 . 108,25 .1750 . 1 . 0,5 i = .100%
Ni = 4500
450000 i = 47,5 %
Ni = 3,38 Ps

Prodi Teknik Mesin Universitas PGRI Banyuwangi 15


Jurnal V-Mac, Vol 2 No 1: 13-17, 2017, ISSN 2528-0112 (online)

0.6010 57.2
TM

Efisiensi thermal indikasi


TM MB
Konsumsi Bahan Bakar (lt/jam)
54.2
0.5760 MB 51.2 MS MK
MS 48.2
0.5510
MK 45.2
0.5260 42.2
0.5010 39.2
36.2
0.4760 33.2

0.4510 2000 1750


2250 2500
Putaran Mesin (RPM
1750 2000 2250 2500 Gambar 4. Grafik Effisiensi Thermal Efektif
Putaran Mesin (rpm)
Gambar 2. Grafik Pemakaian Bahan Bakar Grafik pada gambar 4 menunjukkan bahwa
Effisiensi Thermal Indikasi cenderung naik jika
Keterangan : bahan bakar dilewatkan medan magnet. Effisiensi
TM : Tanpa medan magnet
MB : Medan magnet besar ( 0.0286 tesla)
Thermal Indikasi terbesar terjadi pada variasi (MB)
MS : Medan magnet sedang ( 0.0190 tesla) yaitu sebesar 53,50 pada putaran mesin 2500 rpm.
MK : Medan magnet kecil ( 0.0143 tesla) Effisiensi Thermal Indikasi terkecil terjadi pada
variasi (MK) yaitu sebesar 37,37 pada 1750 rpm
Grafik pada gambar 2 menunjukkan bahwa Pemakaian bahan bakar sesuai urutan dari yang
pemakaian bahan bakar cenderung naik jika putaran terbesar adalah variasi medan magnet (MB), (MS),
mesin bertambah besar. Pemakaian bahan bakar (MK) dan (TM).
terbesar terjadi pada variasi (MK) putaran mesin
2500 rpm sebesar 0,462 kg/jam, Pemakaian bahan 70
bakar terkecil terjadi pada variasi (MB) putaran TM MB
mesin 1750 rpm yaitu sebesar 0,451 kg/jam.
Efisiensi indikasi

Pemakaian bahan bakar sesuai urutan dari yang MS MK


terbesar adalah variasi (MK), (MS), (MB) dan tanpa 60
medan magnet.

0.201 50
Pemakaian bahan bakar kg/jam Ps

0.191 TM MB
0.181 MS MK
0.171 40
1750 2000 2250 2500
0.161
Putaran Mesin (rpm)
0.151
Gambar 5. Grafik Effisiensi Indikasi
0.141
0.131 Grafik pada gambar 5 menunjukkan hasil
0.121 penelitian peneliti menunjukan hasil yang lebih baik,
0.111 bahwa Effisiensi Indikasi cenderung naik jika bahan
2000 2250 2500 1750 bakar dilewatkan medan magnet. Effisiensi Indikasi
Putaran Mesin (RPM) terbesar terjadi pada (MB) sebesar 66,877 yaitu
Gambar 3. Grafik Pemakaian Bahan Bakar Spesifik Efektif putaran mesin 2500 rpm . Effisiensi Indikasi terkecil
terjadi pada variasi (MK) putaran mesin 1750 rpm
Grafik pada gambar 3 menunjukkan bahwa yaitu sebesar 46,711 . Pemakaian bahan bakar sesuai
pemakaian bahan bakar cenderung turun jika putaran urutan dari yang terbesar adalah variasi (MB), (MS),
mesin bertambah besar. Pemakaian bahan bakar (MK) dan (TM) .
terbesar terjadi pada variasi (MB) putaran mesin Grafik hasil penelitian menunjukkan bahwa
1750 rpm sebesar 0,170 kg/jam Ps Pemakaian bahan pemakaian bahan bakar cenderung naik jika putaran
bakar terkecil terjadi pada variasi (MS) putaran mesin bertambah besar. Hal ini disebabkan karena
mesin 2500 rpm yaitu sebesar 0,118 kg/jamPs. semakin meningginya putaran mesin maka konsumsi
Pemakaian bahan bakar sesuai urutan dari yang bahan bakar juga bertambah. Putaran mesin yang
terbesar adalah (MB), (MK) (MS) dan (TM) lebih tinggi berarti jumlah putaran per menit lebih
banyak dan terjadi proses pembakaran bahan bakar
juga lebih banyak. Pada prinsipnya bahan bakar

Prodi Teknik Mesin Universitas PGRI Banyuwangi 16


Jurnal V-Mac, Vol 2 No 1: 13-17, 2017, ISSN 2528-0112 (online)

bensin akan lebih mudah terbakar apabila dilewatkan 0.0286 tesla 47,02 PS, variasi medan magnet
medan magnet, 0.0190 tesla 46,92 PS, variasi medan magnet
Grafik hasil penelitian juga menunjukkan bahwa 0.0143 tesla 46,81 PS. Jadi dari hasil pemakaian
pemakaian bahan bakar sesuai urutan dari yang medan magnet pada bahan bakar yang
terbesar adalah variasi maden magnet besar, medan menghasilkan daya terbaik adalah variasi medan
magnet sedang, medan magnet kecil dan tanpa magnet 0.0286 tesla
medan magnet. Hal ini disebabkan pada medan 3. Hasil reaksi medan magnet pada bahan bakar
magnet besar memiliki resonansi yang jauh lebih yang paling efektif dari hasil penelitian ini
besar dibandingkan medan magnet yang kecil, adalah penggunaan medan magnet yang paling
sehingga mampu memecah partikel-partikel bahan besar yaitu 0.0286 tesla.
bakar dengan sempurna,sehingga bahan bakar lebih 4. Sedangkan hasil pemanasan yang kurang efektif
mudah bereaksi dan proses pembakaran lebih dari hasil penelitian ini adalah penggunaan
sempurna. Variasi medan magnet sedang dan kecil medan magnet yang paling kecil yaitu 0.0143
resonansi yang dihasilkan kecil sehingga proses tesla.
pemecahan partikel-partikel bahan bakar kurang
sempurna. Saran
Jika konsumsi bahan bakar semakin banyak maka 1. Pengguna mesin konvensional hendaknya perlu
effisiensi semakin rendah. Hal ini disebabkan karena dilakukan modifikasi mesin untuk mereaksi bahan
untuk menghasilkan tenaga yang sama maka mesin bakar pada medan magnet karena dapat membantu
membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak. Hasil mengiritkan bahan bakar
resonansi medan magnet besar effisiensi lebih besar 2. Penelitian selanjutnya dapat dicoba pada tipe
karena konsumsi lebih sedikit untuk putaran mesin mesin yang berbeda misal mesin yang
yang sama. Sedangkan pada variasi medan magnet menggunakan sistem injeksi dan mesin yang
sedang dan kecil dengan rpm yang sama konsumsi lainnya.
bahan bakarnya semakin banyak tetapi kalor yang Peneliti selanjutnya dapat dicoba dengan merubah
dihasilkan menurun atau sedikit. variasi ukuran besar medan magnet yang lebih
Berdasarkan pembahasan di atas maka pemakaian besar karena penelitian ini didapatkan bahwa
medan magnet berpegaruh terhadap unjuk kerja medan magnet yang besar lebih baik.
mesin. Bahan bakar bensin apabila dilewatkan medan
magnet akan menghasilkan resonansi yang dapat
memecah partikel-partikel bahan bakar sehingga DAFTAR PUSTAKA
menghasilkan efisiensi yang besar. Pengaruh dari
hasil penelitian pada variasi medan magnet adalah [1] Suwondo, Joko. 2012. Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar
Dengan Media Radiator Terhadap Konsumsi Bahan Bakar
berpengaruh terhadap unjuk kerja mesin terlihat pada
Dan Kandungan Pada Motor Bensin. Skripsi, Teknik Mesin,
faktor konsumsi bahan bakar atau effisiensi dan kalor Universitas PGRI Banyuwangi, Banyuwangi
yang dihasilkan. Medan magnet besar berpengaruh [2] P. Siregar, Hooutman. 2007. Pengaruh Elektromagnetik
pengaruh paling efektif karena mampu menghasilkan Terhadap Jumlah Lilitan.
(http://www.koranjitu.com/lifestyle/tips-tips/tips
resonansi yang besar sehingga dapat ,memecah
tips%20seputar%20kendaraan/detail_berita.php?ID=4346,
partikel-partikel bahan bakar dengan sempurna. diakses 4 Januari 2012)
[3] 1995. New Step 1. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor
[4] Anonim. 2012. Hidrokarbon.
(http://www.worldcoal.org/coal/uses-of-coal/coal-electricity/,
IV. KESIMPULAN DAN SARAN retrieved 07/03/2012, diakses 12 desember 2012)
Kesimpulan [5] Anonim. 2012. Medan Magnetik.
1. Pengaruh bahan bakar dengan media medan (http://www.magnetizer.com, diakses 5 Januari 2012)
magnet berpengaruh terhadap unjuk kerja mesin. [6] Anonim. 2012. Pengiritan Bahan Bakar Motor Plus.
(http://www.motorplus-online.com, diakses 7 Januari 2012)
2. Hasil penelitian dengan variasi tanpa magnet
yaitu pada rpm 1750 adalah 0,187 kg/jamPs, [7] 1995. New Step 2. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor
dengan variasi medan magnet 0.0286 tesla rpm
1750 adalah 0.168 kg/jamPs , dengan medan
magnet 0.0190 tesla rpm 1750 adalah 0,169
kg/jamPs, sedangkan variasi medan magnet
0.0143 tesla rpm 1750 adalah 0,169 kg/jamPs.
Jadi hasil pemanasan bahan bakar yang paling
efisiensi dari hasil penelitian ini adalah
penggunaan medan magnet 0.0286 tesla.
Sedangkan daya yang dihasilkan pada putaran
mesin yang sama (1750 rpm) yaitu variasi tanpa
pemanasan 42,19 PS, variasi medan magnet

Prodi Teknik Mesin Universitas PGRI Banyuwangi 17

View publication stats

Вам также может понравиться