Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
KELOMPOK XII
Juventus Horokubun
Endelina K Heatubun
Misna Ode Muksin
Eren Sales
AKADEMI FARMASI SANDI KARSA
MAKASSAR
1
2015
BAB I
Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktifitas, baik yang telah merupakan
kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang hanya kadang-
kadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktifitas itu kita memerlukan energi. Energi yang
diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan
makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein dan
Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi matahari.
Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon dioksida dan air dengan bantuan
sinar matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang terjadi diubah menjadi
amilum dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah atau umbi. Proses pembentukan
gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada
molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian
2
dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur. Karbohidrat menyediakan
kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa,
merupakan nutrient utama sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah
sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan
mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi selular
untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monoksakarida juga berfungsi
sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organic kecil lainnya,termasuk asam amino
dan asam lemak. Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4
Kalori. Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan
karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 70%-80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini
misalnya padi-padian atau sereali (gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi
3
1.2 Tujuan Penulisan
3.Menganalisis struktur dan konfigurasi molekul karbohidrat serta sifat optic yang berkaitan
polisakarida.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Karbohidrat biasanya didefinisikan sebagai polihidroksi aldehida dan keton atau zat
Karbohidrat biasa disebut juga karbon hidrat, hidrat arang, sacharon (sakarida) atau gula.
Karbohidrat berarti karbon yang terhidrat. Rumus umumnya adalah Cx(H2O)y. Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa karbonil alami dengan beberapa gugus hidroksil. Yang
tergolong karbohidrat adalah gula (monosakarida) dan polimernya yaitu oligosakarida dan
yaitu: aldosa yang gugus karbonilnya berada di ujung rantai dan berfungsi sebagai aldehida dan
organ tubuh manusia, yaitu otak, lensa mata dan sel saraf.
3. Bahan sintesis senyawa organic lainnya.
4. Pati dan glikogen berperan sebagai cadangan makanan.
5. Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
5
6. Membantu proses penyerapan kalsium.
7. Sebagai materi pembangun.
8. Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan atom C lima buah
Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi yaitu gugus –OH,gugus
aldehida atau gugus keton. Aldehid dan keton adalah senyawa-senyawa sederhana yang
mengandung sebuah gugus karbonil – sebuah ikatan rangkap C=O. ALDEHID mempunyai
gugus karbonil yang diikat oleh satu gugus alkil dan satu atom H.
Apabila satu atom H itu diganti oleh gugus alkil , maka senyawa itu menjadi senyawa
keton. Keton merupakan senyawa karbon yan mengandun gugus karbonil yang diapit oleh 2
gugus alkil.
Struktur karbohidrat selain mempunnyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan
oleh gugus fungsi,ada pula hubungannya dengan sifat fisika,dalam hal ini aktifitas optic.
6
Rumus-rumus:
1.Rumus Fischer
Seperti senyawa organic lainnya,molekul karbohidrat terbentuk dari rantai atom karbon
dan tiap atom karbon mengikat atom atau gugus tertentu.Apabila atom karbon mengikat empat
buah atom atau gugus,makan terbentuk sudut antara dua ikatan yang besarnya 109º,sehingga
antara atom karbon dengan keempat etom atau gugus yang diikatnya akan terbentuk suatu
Apabila atom karbon mengikat empat etom atau gugus yang berlainan,maka atom karbon
tersebut dinamakan atom karbon asimetrik atau tidak simetrik,karena pada molekul tersebut
hadiah Nobel untuk ilmu kimia pada tahun 1902 atas hasil karyanya tentang kimia
Rumus struktur gliseraldehida dapat digambarkan dengan model bola dan batang maupun
dengan rumus proyeksi.Gliseraldehida terdapat dalam dua bentuk atau konfigurasi(I dan
7
II)yang saling merupakan bayangan cermin.Dengan demikian bentuk I dan II merupakan
pasangan enansiomer.
1. Proyeksi Fischer dapat diputar 180˚ pada bidang kertas (tidak 90˚ atau 270˚), tanpa
merubah arti
2. Proyeksi Fischer dapat digunakan untuk menggambarkan lebih dari satu atom karbon
kiral dalam sebuah molekul, dengan ketentuan bahwa atom karbon selalu ditempatkan
diatas
1. Aktifitas Optik
Kedua enansiomer gliseraldehida itu mempunyai titik lebur yang sama serta
kelarutannya dalam air pun sama pula.Demikian pula semua sifat kimia kedua enansimer itu
sama.Perbedaan sifat antara kedua enansiomer itu ialah pada pemutaran bidang getar
cahaya terpolarisasi.
Cahaya biasa dipancarkan dalam bentuk gelombang yang tegak lurus pada arah jalan
cahaya tersebut.Apabila cahaya tersebut dipancarkan melalui kristal kalsit atau melalui
8
prisma polarisator,maka hanya ada satu gelombang cahaya yang mempunyai posisi tertentu
Gelombang itu terletak pada satu bidang yaitu bidang getar cahaya tersebut.Apabila
cahaya terpolarisasi dilewatkan pada larutan salah satu enansiomer,maka bidang getarnya akan
mengalami perubahan posisi,yaitu berputar ke arah kanan atau kiri.Proses pemutaran bidang
getar cahaya terpolarisasi dinamakan juga rotasi optic,sedangkan senyawa yang dapat
optic.Oleh Karena itu kedua enansimer itu juga disebut isomer optic.
Besarnya sudut putar atau sudut rotasi tergantung pada jenis senyawa,suhu,panjang
gelombang cahaya terpolarisasi dan banyaknya molekul pada jalan yang dilalui cahaya.Rotasi
spesifik adalah putaran atau rotasi yang dihasilkan oleh 1,00 gram senyawa dalam 1,00 ml
larutan dalam suatu sel sepanjang 1,00 dm,pada suhu dan panjang gelombang yang ditentukan.
2. Konfigurasi Molekul
Konfigurasi molekul adalah khas struktur suatu senyawa.Hubungan antara rotasi optic
dengan konfigurasi molekul ini belum dapat dijelaskan.asam gliserat yang mempunyai
1. Struktur Gula D
9
semua gula yang ada di alam yang mempunyai gugus hidroksil pada atom karbon kiral paling
Keluarga D Aldosa
10
Erithro dan Threo
Batasan yang digunakan untuk diastereomer dengan dua atom C kiral bertetangga, tanpa ujung
=>
Glukosa siklis adalah hemiasetal yang terbentuk dari reaksi -CHO dengan -OH pada C5.
11
Struktur Siklis Fruktosa
Hemiasetal siklis yang terbentuk melalui reaksi C=O pada C2 dengan -OH pada C5.
Anomer
Untuk menghasilkan piranosa, gugus hidroksil pada karbon 5 dari glukosa menyerang karbon
aldehida, yaitu karbon 1. Terbentuklah suatu gugus hemiasetal. Dua akibat terpenting dari reaksi
siklisasi ini bahwa terbentuk sebuah karbon kiral baru(karbon 1) dan bahwa dihasilkan sepasang
diastereomer. Diastereomer ini, merupakan monosakarida yang berbeda hanya dalam konfigurasi
pada karbon 1 disebut anomer satu terhadap yang lain. Karbon karbonil dalam monosakarida apa
12
Dalam rumus Haworth untuk untuk suatu D-gula, struktur dimana OH anomerik diproyeksikan
kebawah( trans terhadap CH2OH ujung disebut a-anomer. Sedangkan struktur dimana OH
=>
Mutarotasi
Pemasukkan 100 % α-glukosa (padat) ke dalam air, daya putar optiknya mulai berubah ketika
bentuk α, rantai terbuka, dan β menuju keadaan setimbang (dari +112° +52,6°). Efek
13
2. Struktur gula L
Semua gula L memiliki gugus hidroksil pada atom karbon kiral paling bawah terletak dikiri
dalam proyeksi Fischer, jadi gula L adalah bayangan cermin dari gula D .
14
2. Rumus Haworth
Walter Norman Haworth (1883-1950) ”molekul glukosa kelima atom karbon yang pertama
dengan atom oksigen dapat membentuk cincin segi enam Sehingga ia menuliskan rumus
15
Klasifikasi Klasifikasi
1. Monosakarida(Tetrosa)
atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi
dan dihidroksiaseton.
16
1. Gliseraldehida (Aldotriosa)
Contoh :
1. Glukosa
Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat
dapat memutar cahaya terpolarisasi kea rah kanan.Glukosa terdapat dalam buah-buahan dan
madu lebah.Dalam darah manusia normal juga terdapat glukosa dalam jumlah yang
tetap,yaitu antara 70-100 mg tiap 100 ml darah.Glukosa dapat bertambah setelah kita
mengkonsumsi karbohidrat.
Pada orang yang menderita Diabetes Mellitus,jumlah glukosa darah lebih besar dari 130
mg per 100 ml darah.Penderita diabetes mellitus yang sangat tinggi maka gula akan
dikeluarkan melalui urine.Gula disaring oleh glomerolus ginjal secara terus menerus,tetapi
kemudian akan dikembalikan ke dalam system aliran darah melalui sistem reabsorpsi tubulus
ginjal.
17
Gambar. Glukosa
2. Galaktosa
Monosakarida ini jarang terdapat bebas dalam alam.Umumnya berkaitan dengan glukosa
dalam bentuk laktosa,yaitu gula yang terdapat dalam susu.Galaktosa mempunyai rasa kurang
manis daripada glukosa dan kurang larut dalam air.Glukosa mempunyai sifat memutar bidang
18
2. Dihidroksiaseton (Ketotriosa)
Contoh :
1. Fruktosa
Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke
kiri dan karenanya disebut juga levulosa.Fruktosa mempunyai rasa lebih manis daripada
2. Disakarida
Disakarida merupakan krbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang
Contoh :
1. Sukrosa
Sukrosa adalah gula yang kita kenal sehari-hari,baik yang berasal dari tebu maupun dari
bit.Selain pada tebu dan bit,sukrosa terdapat pula pada tumbuhan lain,misalnya dalam buah
19
nanas dan wortel.Dengan hidrolisis sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa dan
fruktosa.
2. Laktosa
Dengan hidrolisis laktosa akan menghasilkan D-galaktosa dan D-glukosa,karena itu laktosa
terdapat laktosa yang sering disebut gula susu.Pada wanita yang sedang dalam masa laktasi
atau masa menyusui,laktosa kadang-kadang terdapat dalam urine dengan konsentrasi yang
Laqktosa tidak dapat diserap dari usus ke aliran darah,kecuali molekul ini dihidrolisis
20
laktosa,laktosa tetap tidak bias terserap oleh usus sehingga menyebabkan diare berair,aliran
3. Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida yang termasuk dari dua molekul glukosa.Maltosa
mempunyai sifat mereduksi.Maltosa merupakan hasil antara dalam proses hidrolisis amilum
dengan asam maupun dengan anzim.Maltosa mudah larut dalam air dan mempunyai rasa lebih
4. Polisakarida
21
Polisakarida atau glikan tersusun atas unit-unit gula yang panjang. Polisakarida dapat
3. Selulosa
Selulosa (C6H10O5)n adalah polimer berantai panjang polisakarida karbohidrat, dari beta-
glukosa. Selulosa merupakan komponen struktural utama dari tumbuhan dan tidak dapat
glukosa sampai sebanyak 14.000 satuan yang terdapat sebagai berkas-berkas terpuntir mirip
tali, yang terikat satu sama lain oleh ikatan hidrogen. Suatu molekul tunggal selulosa
merupakan polimer lurus dari 1,4’-β D-glukosa. Hidrolisis lengkap dalam HCl 40% dalam-air,
22
hanya menghasilkan D-glukosa. Selulosa merupakan polisakarida yang terdiri dari molekul-
molekul β-D-glukosa dan mempunyai massa molekul relatif yang sangat tinggi, tersusun dari
2.000-3.000 glukosa. Rumus molekul selulosa adalah (C6H10O5)n. Selulosa terdapat dalam
alkohol dan eter. Kayu terdiri dari 50% selulosa, daun kering mengandung 10-20% selulosa,
sedangkan kapas mengandung 90% selulosa. Selulosa digunakan dalam industri pulp, kertas,
dankrayon. Selulosa tidak dapat dihidrolisis oleh sistem pencernaan manusia. Oleh karena itu,
selulosa tidak dapat digunakan sebagai makanan. Namun, selulosa yang terdapat sebagai
makanan.
4. Glikogen
Glikogen adalah salah satu jenis polisakarida simpanan dalam tubuh hewan. Pada manusia
dan vertebrata lain, glikogen disimpan terutama dalam sel hati dan otot. Glikogen terdiri atas
subunit glukosa dengan ikatan rantai lurus (α1→4) dan ikatan rantai percabangan (α1→6).
Glikogen memiliki struktur mirip amilopektin (salah satu jenis pati) tetapi dengan lebih
banyak percabangan, yaitu setiap 8-12 residu.Beda antara glikogen dan amilopektin ialah
(C6H10O5)n. Hati berfungsi sebagai tempat pembentukan glikogen dari glukosa. Apabila
kadar glukosa dalam darah bertambah, sebagian diubah menjadi glikogen sehingga kadar
glukosa dalam darah normal kembali. Sebaliknya apabila kadar glukosa darah menurun,
23
glikogen dalam hati diuraikan menjadi glukosa kembali, sehingga kadar glukosa darah normal
kembali. Ketika permintaan gula dalam tubuh meningkat maka glikogen akan dihidrolisis
oleh sel. Namun, cadangan energi ini tidak dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dalam
jangka lama.Misalnya pada manusia, glikogen simpanan akan terkuras habis dalam waktu
Glikogen yang ada di otot digunakan sebagai sumber energi. Glikogen dapat memutar cahaya
terpolarisasi ke kanan dan struktur glikogen serupa dengan struktur amilopektin yaitu
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh
tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka
panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Pati
kentang, biji-bijian, ubi akar, padi dan gandum. Pati bila dipanaskan dalam air akan
membentuk larutan koloidal. Dalam pati terdapat dua bagian, bagian yang larut dalam air
disebut amilosa (10-20%), yang bila ditambah iodium akan memberikan warna biru. Bagian
yang lain yaitu tak larut dalam air, disebut amilopektin (89-90%), dengan iodium memberikan
warna ungu hingga merah. Kedua bagian tersebut mempunyai rumus empiris C6H10O5.
24
Amilosa maupun amilopektin bila dihidrolisis menunjukan sifat-sifat karbonil , dan tersusun
atas satuan-satuan maltose. Bila pati yang terdapat dalam sel dihidolisis oleh enzim maka pati
akan pecah menjadi bagian yang lebih kecil disebut dekstrin. Dekstrin biasanya digunakan
6. Amilosa
maltose sebagai satu-satunya disakarida. Amilosa adalah polimer linear dari α-D-glukosa yang
dihubungkan secara-1,4’.
7. Amilopektin
Suatu polisakarida yang jauh lebih besar daripada amilosa karena mengandung 1000
satuan glukosa atau lebih per molekul. Rantai utama amilopektin mengandung 1,4’-α-D-
glukosa, dan bercabang sehingga terdapat satu glukosa ujung untuk kira-kira tiap 25 satuan
8. Inulin
Inulin juga bentuknya seperti amilopektin , hanya terdiri atas molekul-molekul fruktosa , yang
berjumlah kurang-lebih 100 molekul . Terdapat dalam tumbuhan seperti umbi dahlia ( cadangan ).
9. Pektin
25
Pektin terdiri atas 20-100 molekul asam galakturonat. Ikatannya sepirtinya jaringan yang
dihubungkan dengan ion-ion Cad an Mg dan mudah melepaskan diri, sehingga dayanya elastis dan
mudah merubah bentuk. Mudah larut dalam campuran kalium klorat dan asam nitrat (Schulz).
10. Hemiselulosa
Hemiselulosa memiliki molekul yang terdiri atas xilosa dan manosa. Bentuknya seperti pectin dan
fungsinya sebagai zat cadangan selulosa dan sebagai perekat (lem) tumbuhan. Terdapat juga gula
yang terdiri atas 5 atau 6 atom-C , yaitu sebagai pentose dan heksosana.
11. Kitin
Kitin memiliki dinding sel dari jamur biasanya terdiri atas kitin. Merupakan sebuah makromolekul
yang terdiri atas asetil-glukosamin dan terikat secara β-glukosidin. Betuknya seperti selulosa.
Fungsinya sebagai substansi penunjang pada insekta dan crustacae (kepiting). Dalam hal ini
merupakkan sebuah polisakarida yang mengandung setelah diuraikan, sebagian sebagai kitobiosa
yang terdiri atas kitosamin (aminomanosa) dan sebagian lagi sebagai asam asetat.
=>
12. Agar-agar
Merupakan sebuah polisakarida yang terdiri atas galaktosa dan asam sulfat. Fungsinya
26
membentuk suatu sel yang kaku dan sebagai bahan bakunya terdapat dalam ganggang laut
Sepintas lalu agar-agar kelihatannya seperi protein . Bentukya panjang .putih dan agak
Sifat kimia karbohidrat berhubungan erat denagn gugus fungsi yang terdapat pada
1. Maltosa (C12H22O11)
Fungsi : sebagai sampel dalam percobaan
Tabel 3.1 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Maltosa
No. Sifat Fisika Sifat Kimia
1. Padatan Larut dalam air dingin
2. Sukrosa (C12H22O11)
Fungsi : sebagai sampel dalam percobaan
Tabel 3.2 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Sukrosa
No. Sifat Fisika Sifat Kimia
1. Padatan kristal putih Dapat mengalami hirolisis
27
karbon
3. Laktosa (C12H22O11)
Fungsi : sebagai sampel dalam percobaan
Tabel 3.3 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Laktosa
No. Sifat Fisika Sifat Kimia
1. Berat molekul : 144, 17 g/mol Pembakarannya menghasilkan CO
dan CO2
28
(Darwindra, Haris Dianto. 2010)
1. Sifat Mereduksi
suasana basa.Sifat berbagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi
karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Sifat reduksi ini disebabkan oleh adanya gugus
1. Pereaksi Fehling
Pereaksi ini dapat direduksi selain oleh karbohidrat yang mempunyai sifat mereduksi,juga
Contoh :
Pereaksi fehling terdiri atas dua larutan,yaitu larutan Fehling A dan laruatn Fehling
B.Larutan Fehling A adalah laruatan garam KNatartrat dan NaOH dalam air.Kedua macam
larutan ini disimpan terpisah dan baru dicampur menjelang digunakan untuk memeriksa suatu
karbohidrat.
29
2. Pereaksi Benedict
Natrium sitrat sehingga bersifat basa lemah. Biasanya diguanakan dalam pemeriksaan glukosa
dalam urine.
Contoh :
Glukosa dapat mereduksi ion Cu++ dari kuprisulfat menjadi ion Cu+ yang kemudian
3. Pereaksi Barfoed
Pereaksi ini terdiri atas larutan kupriasetat dan asam asetat dalam air,dan digunakan untuk
Contoh :
30
Mengganti asam asetat dengan asam laktat dan ion Cu+ yang dihasilkan direaksikan
dengan pereaksi warna fosfomolibdat hingga mengghasilkan warna biru yang menunjukkan
adanya monosakarida.
2. Pembentukan Furfural
Pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu
furfural atau derivatnya.furfural atau derivatnya dapat membentuk senyawa yang berwarna
apabila direaksikan dengan naftol atau mitol,reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenalan
untuk karbohidrat.
Uji Molisch merupakan uji yang paling umum untuk karbohidrat. Uji Molisch sangat
efektif untuk senyawa-senyawa yang dapat didehidrasi oleh asam pekat menjadi senyawa
furfural yang terubstitusi. Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural,
sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural. Uji positif jika timbul cincin
merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan
31
Warna yang terjadi disebabkan oleh kondensasi furfural atau derivatnya dengan alfa-
Thymol dapat dipakai sebagai pengganti alfa-naftol. Ia juga lebih stabil daripada alfa-
3. Pembentukan Osazon
Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk
bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat.
32
=>
4. Pembentukan Ester
direaksikan denagn asam.Monosakarida mempunyai beberapa gugus –OH dan dengan asam
fosfat dapat menghendakinya menghasilkan ester asam fosfat.Ester yang penting dalam tubuh
=>
Glukosa dalam larutan basa encer akan berubah sebagian menjadi fruktosa dan
manosa.Ketiga monosakarida ini ada dalam keadaan seimbang.Demikian pula jika yang
33
dilarutkan itu fruktosa atau manosa,keseimbangan antara ketiga monosakarida akan tercapai
juga.
6. Pembentukan Glikosida
senyawa ini dapat dipisahkan satu dari yang lain dan keduanya tidak memiliki sifat
eldehida.
=>
34
itu dikenal pula gula amino,yaitu monosakarida yang mengandung gugus –NH2.Selain dapat
dioksidasi gugus aldehida dan keton dapat pula direduksi menjadi gugus alkohol.
1. Asam-asam
glukarat mudah larut dalam air,sedangkan asam musat sukar larut.Asam glukonat dan asam
glukuronat terdapat dalam tubuh kita sebagai hasil metabolisme glukosa.Asam glukuronat
1. Asam glukuronat
2. Asam aldonat
Asam aldonat adalah sebuah keluarga asam gula yang didapatkan dari oksidasi gugus
aldehida dari aldosa, membentuk gugus asam karboksilat. Oleh karena itu, rumus kimia
35
daripada aldehida terminal akan menghasilkan asam uronat, sedangkan oksidasi kedua-
Asam aldonat umumnya dibuat dari oksidasi gula dengan bromin. Umumnya ditemukan dalam
bentuk lakton, dengan struktur cincin yang pada dasrnya sama dengan bentuk hemiasetal siklik gula
awal. Namun, berbeda dengan hemiasetal, lakton tidak memiliki karbon anomerik kiral, dan tidak
Asam aldonat banyak ditemukan dalam sistem-sistem biologis, dan merupakan produk oksidasi
Tatanama asam aldonat dan bentuk laktonnya didasarkan pada penukaran sufiks "-osa" dengan
"asam -onat" untuk asam aldonat dan "onolakton" untuk lakton; sehingga D- glukosa dioksidasi
Struktur kimia asam glukonat, asam aldonat yang diturunkan dari glukosa.
36
2. Gula Amino
dan D-manosamina.Pada umumnya senyawa-senyawa ini berikatan dengan asam uronat dan
merupakan bagian dari mukopolisakarida.Asam hialuronat adalah suatu polimer yang terdiri
3. Alkohol
Baik gugus aldehida maupun gugus keton pada monosakarida dapat direduksi menjadi
37
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
bersifat larut dalam air. Oligosakarida yang terdiri dari dua molekul disebut disakarida.
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang
berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul air. Contoh-contoh disakarida ialah
Sukrosa tidak mempunyai gugus OH bebas yang reaktif karena keduanya sudah saling
terikat. Maltosa adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molckul glukosa. Ikatan yang
terjadi ialah antara atom karbon nomor I dan atom karbon -nomor 4, oleh karenanya maltosa
masih mempunyai gugus -OH glikosidik dan dengan demikian masih mempunyai sifat
mereduksi. Laktosa terbentuk dari gabungan 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa.
1. Uji Benedict
2. Uji Molish
3. Uji Barfoed
4. Seliwanoff
5. Uji Fenilhidrazin
6. Uji Iodin
38
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/fitriasaid/makalah-karbohidrat
http://anhold.wordpress.com/2008/07/01/materi-singkat-biokimia/
Oktober 2015
Buckle, K.A.,R.A. Edwards, G.H,Fleet dan M. Wooton. 1985. Ilmu Pangan. Penerjemah Hari
Feseenden dan Fessenden. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Binarupa Aksara. Jakarta.
Murray RF; Granner OK; Rodwell V. Harper’s Review of Biochemistry. Penerbit: Buku
Kedoktera. Jakarta.1995.
Sudrmadji, Slamet,Bambang Haryono dan Suhardi. 1996. Analisis Bahan Makanan dan
Pertanian.Liberti. Yogyakarta.
39
40