Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi dan Hukum Kesehatan
Dosen: I Gusti Ayu Sri Dhyanaputri, SKM.,MPH
Cok Dewi Widhya H.S.,SKM.,M.Si
Reki Usman
Disusun Oleh
Ni Luh Made Andriani NIM : P071340118002
Saimah NIM : P071340118018
Ni Wayan Wartini NIM : P071340118023
Analis Kesehatan
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Tuhan dengan berbagai macam karakter
dan sifat, sesuai dengan fase perkembangan dan pertumbuhannya.Perilaku merupakan
perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku dikatakan wajar apabila ada penyesuaian diri
yang harus diselaraskan dengan peran manusia sebagai individu, social, dan berketuhanan.
Perilaku atau aktivitas manusia merupakan manifestasi kehidupan psikisnya. Perilaku pada
manusia itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari adanya stimulus atau
rangsang yang mengenai individu. Perilaku atau aktivitas itu merupakan jawaban terhadap
stimulus yang mengenainya.
Perilaku manusia tidak dapat lepas dari keadaan individu itu sendiri dan lingkungannya.
Perilaku itu didorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu bertingkah laku. Jika seseorang
duduk diam dengan sebuah buku ditangannya, ia dikatakan sedang berperilaku ia sedang
membaca, sekalipun pengamatan dari luar sangat minimal, sebenarnya perilaku ada dibalik tirai
tubuh, didalam tubuh manusia itu sendiri.
Perilaku terdiri dari aktivitas- aktivitas yang berlangsung, baik didalam maupun diluar.
Terbentuknya perilaku dapat terjadi karena proses kematangan dan dari proses interaks i dengan
lingkungan. Terbentuknya dan perubahan karena proses interaksi antara individu dengan
lingkungan ini melalui suatu proses yakni proses belajar. Oleh sebab itu, perubahan perilaku dan
proses belajar sangat erat kaitannya.
Perubahan perilaku merupakan hasil dari proses belajar,di dalam proses pembentukan atau
perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor – faktor tersebut antara lain: susunan syaraf
pusat, persepsi, motivasi, emosi, dan belajar.Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui
indera penglihatan, pendengaran, penciumandan lain sebagainya, Sedangkan motivasi diartikan
sebagai dorongan untuk bertindak untuk mencapai suatu tujuan tertentu, Hasil dari dorongan dan
gerakan inilah yang diwujudkan dalam bentuk perilaku.
Perilaku yang berlaku pada individu atau organisme tidak timbul dengan sendirinya, tetapi
sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh organisme yang bersangkutan baik itu stimulus
eksternal maupun stimulus internal (Walgito, 1991). Perilaku dapat dioservasi, baik langsung
seperti tertawa, minum dan lain sebagainya maupun secara tidak langsung seperti pikiran dan
perasaan.Perilaku masyarakat terbentuk dari lingkungan dimana ia hidup. Perilaku ini
berlangsung cukup lama dan mungkin pula hingga saat ini. Bahkan bisa saja perilaku yang sama
turun temurun dari generasi ke generasi di masyarakat, hal ini bisa menjadi kebudayaan suatu
masyarakat suatu daerah
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah mengenai pembelajaran Pengertian dan Ruang Lingkup Perilaku
adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan perilaku
2. Apa saja bentuk- bentuk dari perilaku
3. Apa saja jenis - jenis perilaku
4. Faktor - faktor yang mempengaruhi perilaku
C. Tujuan
Dari sudut biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang
bersangkutan,yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku
adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan.
Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologi semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-
tumbuhan,binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka
mempunyai aktifitas masing–masing.
Secara operasional, perilaku dapat diartikan sebagai suatu respons organisme atau
seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut (Soekidjo,1993). Ensiklopedi
Amerika, perilaku diartikan sebagai sebagai suatu aksi-reaksi organisme terhadap
lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk
menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan
menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu (Notoatmodjo,1997).
Robert Kwick(1974), perilaku adalah tindakan suatu organisme yang dapat
diamati dan bahkan dapat dipelajari, Umum, perilaku manusia pada hakikatnya adalah
proses interaksi individu dengan lingkungannya sebagai manifestasi hayati dari bahwa
dia adalah makhluk hidup (Kusmiyati & Desminiarni, 1990). Drs.Leonard F.
Polhaupessy, Psi. Dalam sebuah buku yang berjudul “Perilaku Manusia”,
menguraikan perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti
orang berjalan, naik sepeda, dan mengendarai motor atau mobil. Untuk aktifitas ini
mereka harus berbuat sesuatu, misalnya kaki yang satu harus diletakkan pada kaki
yang lain. Jelas, ini sebuah bentuk perilaku. Cerita ini dari satu segi. Jika seseoang
duduk diam dengan sebuah buku ditangannya, ia dikatakan sedang berperilaku. Ia
sedang membaca. Sekalipun pengamatan dari luar sangat minimal, sebenarnya
perilaku ada dibalik tirai tubuh, di dalam tubuh manusia
Skinner (1938) seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan
respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena
perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian
organisme tersebut merespon , maka teori Skinner disebut teori S-O-R”atau Stimulus -
Organisme - Respon. Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri
yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini
dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan
atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati
oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Skinner membedakan adanya dua proses,yaitu:
1 Respondent respon atau reflexsive, yakni respon yang ditimbulkan oleh rangsangan
- rangsangan (stimulus) tertentu. Stimulus semacam ini disebut electing stimulation
karena menimbulkan respon respon yang relative tetap. Misalnya: makanan yang
lezat menimbulkan keinginan untuk makan, cahaya terang menyebabkan mata
tertutup, dan sebagainya. Respondent respon ini juga mencakup perilaku emosional
misalnya mendengar berita musibah menjadi sedih atau menangis, lulus ujian
meluapkan kegembiraannya dengan mengadakan pesta, dan sebagainya.
2. Operant respon atau instrumental respon, yakni respon yang timbul dan berkembang
kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu. Perangsang ini disebut
reinforcing stimulation atau reinforce, karena memperkuat respon. Misalnya apabila
seorang petugas kesehatan melaksanakan tugasnya dengan baik (respon terhadap
uraian tugasnya atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dari
atasannya (stimulus baru), maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi
dalam melaksanakan tugasnya.
2.2 Bentuk-Bentuk Perilaku
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi
dua (Notoatmodjo,2003) :
1. Perilaku tertutup (convert behavior)
Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih
terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi
pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas
oleh orang lain.
2. Perilaku terbuka (overt behavior)
Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan
nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk
tindakan atau praktek (practice), yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh
orang lain.
A. Kesimpulan
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang
bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku adalah
suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu,
dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh -tumbuhan, binatang
sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas masing–masing.
Jadi dapat disimpulkan bahwa yang diamaksud dengan perilaku manusia adalah semua
kegiatan atau aktivitas manusia,baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak oleh
pihak luar.
Perilaku dibedakan menjadi dua bentuk yaitu Perilaku tertutup (convert behavior) dan
Perilaku terbuka (overt behavior), sedangkan jenis perilaku adalah Perilaku Refleksif
merupakan perilaku yang terjadi atas reaksi secara spontan terhadap stimulus yang mengenai
organisme tersebut dan Perilaku Non-Refleksif adalah perilaku yang dikendalikan atau diatur
oleh pusat kesadaran/otak. Didalam proses pembentukannya atau perubahannya, perilaku
dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berasal dari dalam individu itu sendiri maupun
yang datang dari luar. Faktor dari dalam individu itu sendiri antara lain: lain jenis
ras/keturunan, jenis kelamin, sifat fisik, kepribadian, bakat, dan intelegensia. Sedangkan
faktor dari luar misalnya: pendidikan, agama, sosial ekonomi, lingkungan, dan kebudayaan.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_manusia
http://mudirulachmad.blogspot.com/2016/06/makalah-pola-perilaku-
pengertian-macam.html
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/09/konsep-perilaku-1.html
http://syakira-blog.blogspot.com/2008/11/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html