Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh:
LINTANG ANDARI
NPM: 09.2017.1.90151
Dosen Pengampu:
Ayu Nindyapuspa, ST., MT
1.2 Tujuan
untuk merencanakan sistem pengelolaan air limbah yang di gunakan di kabupaten Kediri
1.3 Ruang Lingkup
ruang lingkup dalam tugas perencanaan IPAL dimana perencanaannya menyangkut :
1. Melakukan proyeksi penduduk dan air limbah 10 tahun
2. Perancangan diagram aliran air limbah
3. Merencanakan jumlah unit yang diperlukan dan dimensi unit unit pengolah yang
direncanakan
4. Lampira dan Gambar perencanaan
Bab 2
Dasar Teori
Sumber air limbah dari kegiatan rumah tangga seperti dari urine, kegiatan mandi,
mencuci peralatan rumah tangga, mencuci pakaian serta kegiatan dapur lainnya.
Idealnya sebelum air limbah dibuang ke saluran air harus diolah terlebih dahulu dalam
tangki peresapan. Prinsip dasarnya adalah bahwa air limbah yang dilepas ke
lingkungan sudah tidak berbahaya lagi bagi kesehatan lingkungan. Air Limbah yang
tidak dikelola dengan baik dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air
minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan ekosistem
sungai dan sebagainya.
Tujuan dari pengolahan air limbah tergantung dari tipe air limbah yang dihasilkan.
Untuk limbah domestik, tujuan utamanya adalah untuk mereduksi kandungan senyawa
berbahaya yang terkandung dalam air limbah.
Badan perairan yang kualitasnya telah menurun perlu diupayakan peningkatan kualitas
airnya agar kondisi badan perairan tersebut dapat dimanfaatkan sesuai peruntukkannya.
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas air yang tercemar adalah secara biologis,
ini adalah cara alternatif pengolahan limbah, karena disamping efektif, tidak
menimbulkan efek samping, juga lebih ekonomis. Cara ini telah diterapkan di IPAL
Semanggi, penanganan limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme pada
lingkungan tercemar atau dalam suatu alat pengolahan limbah. Lingkungan secara
alami mengandung beraneka ragam mikroorganisme. Mikroorganisme diperlukan
dalam penanganan air limbah sebagai pengurai dan mendegradasi bahan organik yang
kompleks menjadi bahan yang lebih sederhana sehingga dapat didegradasi menjadi
CO2 dan H2O. Dalam proses degradasi tersebut terdapat kondisi lingkungan yang harus
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme.
Limbah domestik yang berasal dari berbagai kegiatan rumah tangga berdampak bagi
lingkungan abiotik dan biotik, yang kemudian berdampak pada masyarakat yaitu
tercemarnya air tanah dan timbulnya berbagai macam penyakit, maka dari itu air
limbah domestik perlu diolah dengan baik. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
terkait dengan fasilitas prasarana permukiman sehingga tidak terpisahkan dengan
manusia, hunian dan lingkungan. IPAL berfungsi untuk mengendalikan serta mengolah
limbah domestik, air limbah domestik dialirkan melalui saluran interceptor dan diolah
kemudian dibuang ke sungai dalam keadaan yang sudah memenuhi kriteria. Dengan
adanya IPAL diharapkan sungai terbebas dari pencemaran air limbah khususnya limbah
domestik.
Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan pencemar
di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan
senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di
alam. Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi 5 (lima) tahap yaitu:
1. Pengolahan Awal (Pretreatment)
Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk
menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah.
Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah screen and
grit removal, equalization and storage, serta oil separation.
Bar screen terdiri dari batang baja yang dilas pada kedua ujungnya terhadap dua
batang baja horizontal. Penggolongan bar screen yakni kasar, halus dan sedang tergantung
dari jarak antar batang (bar). Saringan halus (fine screen) jarak antar batang 1,5 – 13 mm,
saringan sedang (medium screen) jarak antar batang 13 – 25 mm, dan saringan kasar
(coarse scrre) jarak antar batang 32 – 100 mm.
Saringan halus (fine screen) terdiri dari fixed screen dan movable screen. Fixed atau
static screen dipasang permanen dengan posisi vertikal, miring atau horizontal. Movable
screen dibersihkan harus secara berkala. Kedua tipe saringan halus tersebut juga dapat
menghilangkan padatan tersuspensi, lemak dan kadang dapat meningkatkan oksigen
terlarut(DO level) air limbah. Berapa deskripsi untuk saringan kasar (coarse screen) dapat
dilihat pada Tabel 2.1.
Beberapa jenis penyaring yang sering digunakan dalam sistem
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan bar screen antara lain
yakni :
Kecepatan atau kapasitas rencana.
Jarak antar bar
Ukuran Bar (batang).
Sudut Inklinasi.
Head loss yang diperbolehkan.
Berikut adalah beberapa criteria desain yang akan dijadikan acuan untuk
perancangan bar screen:
No JenisBar
1 Sharp-edged rectangular 2,42
2 Rectangular with semicircular upstream face 1,83
3 Circular 1,79
4 Rectangular with semicircular upstream and 1,67
down stream face
5 Tear shape 0,76
Dimana:
2.5 Comminutor
54A DesainTerpisah
Sumber : Elwyn and Selly, Design. John Willey & Sons Inc. New York. third edition
Fungsi unit ini adalah untuk memisahkan padatan dan air dengan memanfaatkan
sifat fisik air limbah., Lumpur tinja yang dihamparkan secara merata di atas media
SSC akan mengalami pemisahan antara padatan di bagian bawah dan cairan di
bagian atas. Sebagian cairan dapat terpisah dari lumpur tinja melalui proses
perembesan media SSC sehingga kemudian dapat disalurkan bersama cairan yang
telah dipisahkan di bagian atas lumpur tinja untuk diolah bersama lebih lanjut di
dalam unit IPLT. Sementara padatan yang telah mengalami penirisan akan
dikeringkan lebih lanjut di unit Drying Area.
Dimensi
Bentuk
Rectangular
p 10-100 M
Panjang Qasim, 1985
Lebar l 6-24 M
Kedalaman t 2.5-5 M
Parameter Simbol Besaran Satuan Sumber
Rasio p dan l 1-7.5
Rasio l dan t 4.2-25
Bentuk Circular Qasim, 1985
Diameter d 3-60 M
Kedalaman t 3-6 M
Penyisihan SS 50-70 % Metcalf & Eddy,
Penyisihan BOD 25-40 % 1991
KemiringanDasar S 1-2 % Qasim, 1985
Rumus Perhitungan Dimensi Solid Separation Chamber sebagai Bak Pengendap
Pertama
- Lebar (l)
Dengan kata lain TSS yang tersisa dan terkandung dalam air limbah untuk diolah
di pengolahan selanjutnya sebesar
Bak Ekualisasi berguna untuk meratakan fluktuasi debit harian, terutama pada jam-jam
puncak, untuk dapat dipompa secara kontinu ke bak aerasi. Pompa di bak ekualisasi
berjumlah 6 buah pompa dan 1 pompa by pass yang dialirkan menuju bak aerasi secara
kontinyu 24 jam.
Pada bak aerasi, udara dialirkan dengan tujuan untuk menyampurkan dan
menyirkulasikan seluruh isi bak. Selain itu, udara yang dialirkan juga berfungsi sebagai
suplai oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme.penyaluran udara blower aerator
yang ditempatkan didasar bak. Adanya perputaran rotor tersebut menyebabkan
terjadinya pergerakan aliran sehingga kontak dengan udara lebih cepat, menyebabkan
pencampuran sempurna antara air dan udara. Rotor mempunyai fungsi untuk menjaga
kontinuitas dari aliran sehingga isi saluran tetap dalam keadaan tersuspensi. Udara
yang dialirkan merupakan oksigen murni, hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan
proses yang akan terjadi.
Di dalam Saluran aerasi berlangsung proses fisis maupun biologis, dimana sebagian
kecil bahan organik langsung mengalami oksidasi kimia, tetapi bagian terbesar harus
distabilkan oleh aktivitas mikroorganisme yang sudah dibentuk dalam sistem.
Di dalam bak aerasi terdapat bola-bola biofilter yang ditempatkan dibak aerasi tapi
dengan cara dikurung pada kotak-kotak kawat. Ini dilakukan supaya bola-bola biofilter
tetap pada posisinya masing-masing. Jika dilepaskan begitu saja tidak dapat bekerja
maksimal, karena bisa jadi bola tersebut mengapung mengikuti arah air. Material
organik dalam air limbah diharapkan dapat melekat pada biofilter,sehingga terjadi
pertumbuhan biologis yang melekat (menempel) pada biofilter guna mengasimilasi
material organik tersebut. Air yang selesai di bak aerasi dialirkan menuju bak
sedimentasi dengan gravitasi dan flok yang mengendap didasar bak aerasi akan
dipompa menuju bak pengering lumpur.
Bangunan ini berfungsi untuk mengendapkan flok yang berbentuk pada unit aerasi
dengan gaya berat flok itu sendiri. Bak Sedimentasi terdiri dari:
Bangunan ini berfungsi untuk mengurangi kadar air dalam lumpur atau sebagai alat
pengering lumpur yang dihasilkan dari bak sedimentasi.
Di IPAL Semanggi juga dilengkapi peralatan mechanical dan electrical, antara lain:
Mechanical:
Electrical:
Bab 3
Gambaran Umum
d. Geologi
Secara geologis karakteristik wilayah Kabupaten Kediri dapat diklasifi kasikan
menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu : Bagian Barat Sungai Brantas, merupakan perbukitan
lereng Gunung Wilis dan Gunung Klotok, sebagian besar merupakan daerah kurang
subur; Bagian Tengah, merupakan dataran rendah yang sangat subur, melintas aliran
Sungai Brantas dari selatan ke utara yang membelah wilayah Kabupaten Kediri;
Bagian Timur Sungai Brantas, merupakan perbukitan kurang subur yang membentang
dari Gunung Argowayang di bagian utara dan Gunung Kelud di bagian selatan.
e. Hidrologi
Di wilayah Kabupaten Kediri mengalir banyak sungai ataupun saluran alam, dimana
sungai yang memiliki debit air yang cukup besar dan mengalir sepanjang tahun
meliputi Kali Brantas, Kali Konto, Kali Bakung, Kali Kolokoso, Kulo Turitunggorono,
Kali Bangi dan Kali Sedayu. Sementara sungai-sungai lainnya umumnya berupa
sungai musiman yang hanya mengalir pada musim penghujan, sementara pada musim
kemarau sungai tersebut kering atau tidak berair. Potensi air tanah sungai-sungai ini
sebelum sampai ke Sungai Brantas telah dimanfaatkan oleh masyarakat baik untuk
kebutuhan sehari-hari maupun pengairan sawah/irigasi bagi pemerintah.
f. Klimatologi
Kondisi iklim pada wilayah Kabupaten Kediri pada dasarnya tidak jauh berbeda
dengan daerah-daerah lain di Indonesia yaitu secara umum beriklim tropis dengan dua
musim. Kondisi iklim rata-rata Kabupaten Kediri, yaitu : Suhu maksimum rata-rata
30,70C pada musim kemarau dan suhu minimum rata-rata 23,80C, sedangkan pada
musim penghujan atau suhu rata-rata setahunnya sebesar 27,20C. Kelembaban udara
rata-rata 85,5% per tahun, sementara kelembaban nisbi antara 74-86%. Kecepatan
angin rata-rata pada musim kemarau antara 12-13 knots dan pada musim penghujan
rata-rata kecepatan angin sebesar 17-20 knots. Musim kemarau berlangsung selama 6-
7 bulan yaitu sekitar bulan MeiNopember, sementara musim penghujan berlangsung
selama 4-5 bulan yaitu pada bulan Desember-April setiap tahunnya. Curah hujan rata-
rata pertahunnya sebesar 130-150 mm, dengan jumlah hari hujan rata-rata selama 6-15
hari.
3.3 DEMOGRAFI
Jumlah penduduk Kabupaten Kediri berdasarkan angka sementara pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil yaitu sebagai berikut:
Screen
Sludge drying bed Sedimentasi
Tahun X Y X² Y² XY
2012 1 1521895 1 2316164391025 1521895
2013 2 1530504 4 2342442494016 3061008
2014 3 1538929 9 2368302467041 4616787
2015 4 1546883 16 2392847015689 6187532
2016 5 1554385 25 2416112728225 7771925
Total 15 7692596 55 11835869095996 23159147
Dari hasil proyeksi diatas digunakan untuk menghitung rasio ( r ) sebagai berikut:
xy
y
x
∑¿
¿
¿
¿
2
y
y
∑ ¿2
¿
x2
x
∑ ¿2 }
¿
¿
∑ ¿−¿
∑ ¿−¿ {n ¿
{n ¿
∑ ¿¿
∑ ¿−¿
n¿
r =¿
11835869095996
¿
7692596
¿
¿
15
¿
¿
¿2}
{5 ¿
√¿
5 ( 23159147 )−(7692596)(15)
r=
¿
59179345479980−59176033219216
( 115795735 )−(115388940 )
r=
√ ( ¿ } {175−125 }
( 406796)
r=
√ ( 3312260764 ) (50)
(406796)
r=
√ 165613038200
(406796)
r=
406955,818
r=0,99
Pn=a+ b N
x2
xy
∑ ¿}
¿
¿
¿
x2
x
∑ ¿2
¿
∑ }+¿
¿
∑ ¿ }+{∑ x ) ¿
y¿
{∑ ¿
a=¿
23159147
¿
15
¿
¿
{ 5 ( 55 ) } +¿
{ 7692596 ( 55 ) } +{ (15 ) ¿
a=¿
{ 423092780 } +{347387205 }
a=
{275 }+(225)
{770479985}
a=
( 500)
a=1540959,97
x. y
x
y
∑¿
¿
¿
¿
x2
x
∑ ¿2
¿
∑ }−¿
¿
∑ ¿¿
∑ ¿−¿
{n¿
b=¿
15
¿
¿
{5 ( 55 ) }−¿
{5 (23159147 )−( 15 ) (7692596)
b=
¿
{115795735−115388940
b=¿ ¿
(175−125)
{406795
b=¿ ¿
(50)
b=8135,9
Perhitungan diatas untuk menghitung proyeksi penduduk tahun 2017-2027 dan di dapatkan
hasil sebagai berikut:
Pn a+bN
2017 1581635
2018 1589775
2019 1597911
2020 1606047
2021 1614183
2022 1622319
2023 1630455
2024 1638591
2025 1646726
2026 1654862
2027 1662998
Berdasarkan tabel dari PU Cipta Karya kebutuhan air bersih untuk yang terlayani hidran
umum adalah 30 l/or/hari, maka :
Kebutuhan air bersih = 30 L/org/hari x 199559,6 org = 69,2 L/dt
Jadi, total kebutuhan air bersih = 889,2 L/dt + 69,2 L/dt = 958,4 L/dt
Air buangan diasumsikan sebesar 70 % dari air bersih, maka :
Q air buangan dari penduduk = 70 % x 958,4 L/dt = 670,8 Liter/dt
• Perhitungan air limbah dari fasilitas yang memiliki air buangan domestik dapat dilihat
sebagai berikut :
1. Fasilitas : Kantor
Jumlah : 120 buah
Kapasitas : 100 orang
Kebutuhan Air Bersih : 20 Liter/org/hari
Q air bersih = 120 x 100 org x 20 L/org/hari
= 240000 L/hari
= 2,7 L/detik
Q air limbah = 70% x Q air bersih
= 70% x 2,7 L/detik
= 1,89 L/detik
2. Fasilitas : Sekolah
Jumlah : 30 buah
Kapasitas : 300 orang
Kebutuhan Air Bersih : 10 Liter/org/hari
Q air bersih = 30 x 300 org x 10 L/org/hari
= 9000 L/hari
= 1,04 L/detik
Q air limbah = 70% x Q air bersih
= 70% x 1,04 L/detik
= 0,728 L/detik
3. Fasilitas : Peribadatan
Jumlah : 250 buah
Kapasitas : 200 orang
Kebutuhan Air Bersih : 20 Liter/org/hari
Q air bersih = 250 x 200 org x 20 L/org/hari
= 1000000 L/hari
= 11,57 L/detik
Q air limbah = 70% x Q air bersih
= 70% x 11,57 L/detik
= 8,09 L/detik
4. Fasilitas : Terminal
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 80 orang
Kebutuhan Air Bersih : 10 Liter/org/hari
Q air bersih = 1 x 80 org x 10 L/org/hari
= 800 L/hari
= 0,009 L/detik
Q air limbah = 70% x Q air bersih
= 70% x 0,009 L/detik
= 0,0063 L/detik
Fasilitas : Stasiun
Jumlah : 2 buah
Kapasitas : 200 orang
Kebutuhan Air Bersih : 10 Liter/org/hari
Q air bersih = 2 x 200 org x 10 L/org/hari
= 4000 L/hari
= 0,046 L/detik
Q air limbah = 70% x Q air bersih
= 70% x 0,046 L/detik
= 0,032 L/detik
5. Fasilitas : Pasar
Jumlah : 30 buah
Kapasitas : 300 orang
Kebutuhan Air Bersih : 10 Liter/org/hari
Q air bersih = 30 x 300 org x 10 L/org/hari
= 90000 L/hari
= 1,04 L/detik
Q air limbah = 70% x Q air bersih
= 70% x 1,04 L/detik
= 0,7 L/detik
Fasilitas Jumlah Kapasitas Keb. Air Q air bersih Q air limbah
Bersih
(org) (L/org/hari) (L/detik) (L/detik)
Kantor 120 100 20 2,7 1,89
Sekolah 30 300 10 1,04 0,728
Peribadatan 250 200 20 11,57 8,09
Terminal 1 80 10 0,009 0,0063
Stasiun 2 200 10 0,046 0,032
Pasar 30 300 10 1,04 0,7
11,44
• Debit air limbah rata – rata (average) diperoleh dengan menjumlahkan Q air limbah
penduduk dengan Q air limbah fasilitas :
• Q Total= Q limbah penduduk + Q limbah fasilitas
(Q Average) = 670,8 L/dt + 11,44 L/detik
= 682,24 L/detik
= 0,682 m3/detik
• Debit puncak (Q peak) didapatkan dengan mengalikan Q average dengan faktor
puncak (fp) yang didapatkan dengan mengeplotkan nilai Q average pada grafik
Peaking factor for domestic waste water flow. Nilai fp didapatkan sebesar 1,5.
• Q peak = Q average x fp
= 0,682 m3/detik x 3.4
= 1,02 m3/detik
• Debit hari maksimum (Qmax) didapatkan dengan mengalikan Q average dengan f max
(Faktor hari maksimum) yang didapatkan sebesar 1.3.
• Q max = 0,682 m3/detik x 1.3
= 0,88 m3/detik
Direncanakan :
Saluran terbuat dari beton, kekasaran (n) = 0.015
Panjang saluran (L) = 12 m
Saluran segiempat B : H = 2 :1 (penampang ekonomis)
Kecepatan aliran dalam saluran (v) = 0.6 m/dt
Perhitungan :
Q
Luas Basah Saluran (A) = A=2,8 m2/dt
=
v
Dimensi Saluran
A = B.H
Karena B = 2H, maka bisa ditentukan
A = 2H2
H = = 0.83 m
B = A/H = 3,3 m
Dimensi yang digunakan adalah:
Panjang (L) = 12 m
Tinggi (H) = 0.83 m + 0.3 m (free board) = 1,13 m
Lebar (B) = 3,3 m ≈
B×H
- Jari-jari hidrolis saluran= R=
( B+2 H )
BxH 3,3 x 1,13 3,7
R= = = =0,66
( B+2 H ) (3,3+2 x 1,13) 5,56
• v = kecepatan di saluran
• n = kekasaran saluran
• R = Jari – jari hidrolis saluran
• - Kehilangan tekanan(Hf) = HL=s×L
= 0,00012 x 12
= 0,00144
Kecepatan aliran dalam pipa = Q/A
= 0,4
Bar Screen
• Bar Screen dipasang pada saluran pembawa yang telah dihitung pada perhitungan
sebelumnya. Bar screen ini menggunakan tipe pembersihan secara manual.
• Diketahui :
• Lebar saluran (B) = 1 m
• Q max = 0,88 m3/detik
• Q min = 0,3 m3/dt
7
1
Qmin = x P 6 x q md
5
1
¿ x 266,0797 /6 x 0,00257
5
¿ 0,3 m 3 /dt
• Direncanakan :
• Kemiringan batang terhadap horisontal = 60°
• Jarak antar batang (b) = 0.03 m
• Diameter batang (w) = 0.02 m
• Faktor bentuk batang (β) = 1.79 (circular)
• Perhitungan :
• - Jumlah batang (n) :
Dari rumus 3.10
B = (n – 1).b + n . w
1 = (n – 1).0.03 + n.0.02
1 = 0.05.n - 0.03
n = 20.6 ≈ 21
• - Lebar bukaan antar batang (S)
Dari rumus 3.11
S = n + 1
= 21 + 1 = 22 buah celah
- Lebar bukaan antar batang total (Wc)
Dari rumus 3.12
• Wc = B - n . w
= 1 - (22 . 0.02)
= 0.56 m = 56 cm
• - Panjang kisi – kisi yang terendam (Hs) :
Dari rumus 3.13
• Saat Q max
• Hs = H max / sin θ
= 1,4/sin 60
= 1,62 m
• Saat Q min
Hs = H min / sin θ
= 0.5 / sin 60°
= 0.5 m
- Kecepatan aliran melalui kisi
Dari rumus 3.14
Dalam keadaan tidak tersumbat
Saat max : V = Q max / (Wc x Hs)
= 0,88 / (0.56 x 0.56)
= 0,7 m/dt (< 0.6 ; OK!)
Saat min : V = Q min / (Wc x Hs)
= 0.3 / (0.56 x 0.56)
= 0,02 m/dt (OK!)
4 /3
Hf =1,79 [ ]0,02
0,03
x 0,025 x sin 60
Hf =00,018 m
Communitor
Communitor dipasang pada saluran pembawa menuju ke bak equalisasi setelah
melewati bar screen. Dipasang 2 buah communitor, salah satu digunakan sebagai cadangan
bila yang lain tidak beroperasi
Diketahui:
Q peak = 5,82 m3/detik = 5820 L/dt
= 1,53 m.g.d
Dari table tersebut, maka dipilih communitor 15A
Bak Equalisasi
Periode jam ke Average Flowrate (m3/dt) Volume (m3) Komulatif volume
0-1 0,07 252 252
1-2 0,06 216 468
2-3 0,06 216 684
3-4 0,05 180 864
4-5 0,07 252 1116
5-6 0,04 144 1260
6-7 0,07 252 1512
7-8 0,03 108 1620
8-9 0,04 144 1764
9-10 0,03 108 1872
10-11 0,02 72 1944
11-12 0,05 180 2124
12-13 0,01 36 2160
13-14 0,03 108 2268
14-15 0,05 180 2448
15-16 0,03 108 2556
16-17 0,06 216 2772
17-18 0,04 144 2916
18-19 0,02 72 2988
19-20 0,02 72 3060
20-21 0,03 108 3168
21-22 0,06 216 3384
22-23 0,07 252 3636
23-24 0,04 144 3780
0,04
3500
3000
2500
2000
Komulatif
1500 volume
1000
500
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Pintu air
Pintu air ini dipasang pada bagian bak.
1. Pintu air Inlet
Direncanakan:
Lebar pintu rencana (B) = 0,6
Q pintu air = 5,82 m3/detik
Pompa
Pompa yang digunakan dalam perencanaan ini adalah pompa sentrifugal
submersible (terendam air) sebanyak 1 buah.
Perhitungan:
Q Pompa = Q average = 1,714 m3/detik
Efisiensi pompa = 80%
1. Pipa Suction:
L suction = 3 m
V rencana = 1,5 m/dtk
Diameter pipa
Q
A=
v
3
¿ 1,714 m /dt :1,5 m/dt
¿ 2,5 m2
1/ 2
4 x A 1/ 2 4 x 2,5
D=(
π
) =
π[ ] =1,7 m=1700 mm
= 0,001m
V2 1,52
hm1=k x =0,7 x =0,08 m
2g 2 x 9,81
V2 1,52
hm2=k x =0,8 x =0,088 m
2g 2 x 9,81
= 0,002m
2 2
V 1,5
hm1=2 x k x =2 x 0,4 x =0,09 m
2g 2 x 9,81
2 2
V 1,5
hm2=k x =0,8 x =0,088 m
2g 2 x 9,81
Grit Chamber
Saluran 1
Direncanakan:
Saluran segiempat dibuat dari beton (n=0,015)
Q saluran = Q average = 1,714 m3/dt
P saluran (L) = 5 m
Kecepatan (v) = 0,3 m/dt
Perhitungan :
Dimensi saluran pembawa
Q 1,714 m3 /dt
A= = =5,7 m2
v 0,3
A=B xH=2 H x H
2
5,7=2 H
H=1,6
B=2 x 1,6=3,2 m
Jadi dimensi saluran pembawa
Panjang (L) = 5 m
Lebar (B) = 3,2 m
Kedalaman = 1,6 m +0,2 m = 1,8 m
Headloss di saluran 1
Mayor losses
2 1
V=
1 b xh
[
n b +2 h ][ ]
3 hf
L
2
2/ 3 1 /2
0,3=
1
[
3,2 x 1,6
0,015 3,2+(2 x 1,6) ][ ] hf
5
−6
hf =5,2 x 10
Slope
hf
S=
L
10−6
¿ 5,2 x =1,04 x 10−6
5
Head Kecepatan (hv)
V2 0,32
hv= = =0,005 m
2 x g 2(9,81)
Headloss total saluran 1 :
= hf + hv
= 5,2 x 10-6 + 0,005 m
= 0,0050 m
Saluran 2
Saluran segiempat dibuat dari beton (n=0,015)
Q saluran = Q average/2 = 0,857 m3/dt
P saluran (L) = 2 m
Kecepatan (v) = 0,3 m/dt
Perhitungan :
Dimensi saluran pembawa
3
Q 0,857 m /dt
A= = =2,8 m2
v 0,3
A=B xH=2 H x H
2
2,8=2 H
H=1,18
B=2 x 1,8=2,36 m
Jadi dimensi saluran pembawa
Panjang (L) = 5 m
Lebar (B) = 2,36 m
Kedalaman = 1,18 m +0,3 m = 1,48 m
Headloss di saluran 1
Mayor losses
2 1
V=
1 b xh
n b +2 h [ ][ ]
3 hf
L
2
2/ 3 1 /2
0,3=
1
[
2,36 x 1,48
0,015 2,36 +(2 x 1,6) ][ ] hf
2
−3
hf =1,7 x 10
Slope
hf
S=
L
1,7 x 10−6
¿ =8,5 x 10−4
2
Head Kecepatan (hv)
V2 0,32
hv= = =0,0045 m
2 x g 2(9,81)
Headloss total saluran 2 :
= hf + hv
= 1,7 x 10-3 + 0,0045 m
= 0,0062 m
Direncanakan menggunakan horizontal flow grit chamber dengan parshal fume
Diketahui :
Q average = 1,714 m3/dt
Td = 60 dtk
Partikel terkecil (d)= 100 mesh =0,15 mm
Kec. Pengendapan (Vs) = 0,75 m/menit
Kec. Horizontal (Vh) = 0,3 m/dt
Direncanakan :
Jumlah bak : 4 buah
Q tiap bak : 1,714 m3/dt / 4 = 0,4 m3/dt
Kedalaman bak : 1,5
Panjang (L) : Lebar (B) = 4:1
Perhitungan
A cross bak (Ac)
Q tiap bak 0,4
¿ = =1,3 m 2
vh 0,3
Vol bak
¿ Qtiap bak x td
¿ 0,4 x 60 dtk
3
¿ 24 m
A Surface
vol 24 m3
¿ = =16 m
h 1,5
Dimensi bak
A Surface = L x B = 4B x B = 4B2
B=
√ A surface
4
=
√16
4
=2 m
L= 4 x 2 = 8
Cek td
Saat 4 bak beroperasi
3
vol 24 m
td= = =14 dt
Q bak 1,714 m3 /dt
Cek kecepatan horizontal (vh)
Q tiap GC
Vh ¿
AC
=0,4/1,3
= 0,3 m/dt
Zona inlet
Pintu Air
Direncanakan:
Lebar pintu rencana (B) = 0,4m
Q pintu air = Q bak = 0,4 m3/dt
Tinggi muka air = 0,3 m
Perhitungan
Bukaan pintu air (a)
0,5
Q=k . μ . a . b(2 gh)
0,5
0,4=1 x 1 x a x 1(2 x 9,81 x 0,3)
a=0,01 m
Headloss di pintu air
=1/3 x (hf total sal sebelum pintu)
=1/3 x (0,005m)
=1,67 x 10-3m (1-0,992)
=0,084 m
Grit Storage
Ss pasir = 2,65
Dari hasil analisa pengendapan sample limbahdi lab . kandungan pasir air limbah
(Vp) = 30 m3 pasir/106 m3 air limbah
= 0,00003 m3/m3
Perhitungan :
Vol Grit Storage
= vp x Q average
=0,00003 x 1,714 m3/dt x 86400 dt/hr
=4,4
1
volume= x [ ( axp ) + ( b x p ) ] x h
2
1
¿ x [ ( 2 x 16 ) + ( 0,2 x 16 ) ] x h
2
3
8,8 m =17,6 x h
h= 0,5 m
Sehingga tinggi Grit Chamber total : Kedalaman +tinggi Grit Storage +fb
= 1,5 m + 0,5 m+ 0,3
=2,3
Zona Outlet
Diket : Q max = 0,88 m3/dt
Q min = 0,3 m3/dt
Preliminary Sizing
Preliminary sizing digunakan untuk memperkirakan besar/luas lahan yang dibutuhkan dalam
perencanaan IPAL. Data – data yang digunakan dalam preliminary sizing ini antara lain:
Q average = 0,682 m3/detik
Q peak = 1,02 m3/detik
Q max = 0,88 m3/detik
Q min = 0.3 m3/detik
Perhitungan:
Luas Basah Saluran (A)
Qmax 0,88 2
A= = =1,4 m /dt
v 0,6
Dimensi Saluran
A=LxH
Karena L=2H, maka bisa ditentukan
A= 2H2
H= √ 0,5 x A=0,8 m
L= A/H = 1,6 m
Panjang (P) =3
Tinggi (H) = 0,8 m +0,15 = 1 m
Lebar (L) = 1,6 m
Comminutor
Dari Q peak = 1,02 m3/detik = 23,2 m.g.d dapat dicari ukuran desain comminutor yang tepat
dari table 3.2 didapatkan ukuran 36 A .
Bak ekualisasi
Direncanakan:
Bentuk bak persegi (P=L)
Kedalaman bak (H) =3m
Q yang digunakan = Q max = 0,88 m3dt
Waktu tinggal (Td) = 3 menit
Kecepatan aliran pada inlet (v) = 0,6 m/dt
Perhitungan:
Volume bak
V =Qmax x td
¿ 0,88 x 3 menit x 60 dt /mnt
=158 m2
V 158
Luas Permukaan A= = =52,6 m
H 3
Karena P=L maka:
A= P xP = P2
P= √ A=√ 52,6=7 m
Dimensi bak:
Panjang (P) = 7 m
Lebar (L) = 7 m
Kedalaman = 3 m
Luas lahan yang dibutuhkan
= P bak x L bak
= 7m x 7m
= 49 m2
Grit Chamber
Direncanakan :
Menggunakan Grit Chamber horizontal flow
Debit adalah Q average = 0,682 m2/dt
Diameter partikel yang diendapkan = 0,21mm
Waktu detensi (td) = 60 dtk
Kecepatan Horisontal (Vh) = 0,3 m/dt
Kecepatan Mengendap (Vs) = 0,75 m/menit = 0,0125 m/dt
Kedalaman bak (H) = 1 m
Perhitungan:
Luas penampang melintang (Across):
Q 0,682 2
At= = =2,3 m
Vh 0,3
Luas permukaan (As) :
Q 0,682
As= = =54,56 m2
V s 0,0187
Dimensi bak:
A cross 2,3
Lebar (L) = = =3 m
H 0,75
A s 54,56
Panjang (P) = = =18 m
L 3
Luas lahan yang dibutuhkan:
=PxL
= 18 m x 3 m
=54 m2
Bak Pengendap 1
Direncanakan:
Bak pengendap berbentuk segiempat
Jumlah bak 4 buah
Q average = 0,682 m3/dt
Waktu detensi (td) = 2,2 jam
Kedalaman (H) = 3 m
Rasio P:L = 4:1
Perhitungan:
Q tiap bak :
Q average/4 = 0,170 m3/dt
Volume bak :
V= Q x td
= 0,170 x 2,2 jam x 3600 dt/jam
= 1346 m2
A surface :
Asurface = V/H
= 1346/3
= 448,6 m2
Dimensi bak pengendap 1:
P= 4 L ; A= 4 L x L
A= 4 L2 ; L=
√ 448,6
4
=10,5 m
P = 4L = 4 x 10,5 =42 m
Tangki aerasi
Diketahui:
BOD dari BP 1 (So) = 200mg/L
BOD effluent dari tangki aerasi (S) = 40mg/L
Q average = 0,682 m3/dt
Direncanakan :
Jumlah tangki 2 buah sehingga Q masing masing tangki :
= 0,682 m3/hr / 2
= 0,341 m3/hr = 29462 m3/dt
Kedalaman (H) = 3 m
Mean Cell Retention Time (Oc) = 10 hari
Y = 0,5 kg VSS/Kg BOD5
Kd = 0,05/hari
MLSS (X) = 2000 mg/l
Rasio P : L = 1:1
Perhitungan :
Volume tangki :
0 c x Q x Y ( So−S)
V=
X ( 1+kd .0 c )
10 hari x 29462 x 0,5 x ( 200−40 ) mg/ L
V=
mg
2000 (1+ 0,05/hrx 10 hr )
L
= 7856,5 m3
Dimensi tangki
P xL = Asurface , karena P = L ; maka
L2 = A surface
L= √ 2618,8 = 51 m
P = L = 51 m
Bak Pengendap 2
Direncanakan :
Bak berbentuk circular
Jumlah bak 2 buah
Q menggunakan Q max = 0,88 m3/dt
Solid loading (SL) = 3 kg/m2 jam
Dalam tangki aerasi MLSS (X) = 2 kg/m3
Perhitungan:
Q tiap Bak:
=0,88 m3/dt / 2 = 0,44 m3/dt
= 1584 m3/jam
Luas Permukaan (Asurface) :
m3 3
1584 .2 kg ❑
Q.X jam m
As= = =1056 m2
SL kg
3 2 . jam
m
Diameter Bak :
1
A s = π . D2
4
D=
√ 4 . As
π √
=
4 x 1056
3,14
=36,6 m
Sludge Thickener
Diketahui:
Lumpur dari bak pengendap 1:
Lumpur dari bak pengendap 1 :
- Debit lumpur = 47 m3/hr
- Berat lumpur= 2103 kg/hr
- Konsentrasi lumpur = 5 %
Lumpur dari activated sludge:
- Berat Lumpur (Px (SS) : 276.96 kg/hr
- Debit lumpur (Qw) : 92.32 m3/hr
- Konsentrasi lumpur : 2% dari vol total
Perhitungan:
Lumpur dari BP 1 dan Activated Sludge
- Berat lumpur total = 2103 kg/hr + 276.96
= 2379.96 m3/hr
- Debit total = 47 m3/hr + 92.32m3/hr
= 139.32 m3/hr
Sludge Digester
Diketahui :
Lumpur yang akan diolah (MLSS) = 2379.96 m3/hr
Debit lumpur (Ql) = 92.32 m3/hr
Vd = 0.7 m3/hr
Perhitungan :
Volume ASD (V)
V= (Q− 23 (Q−Vd )) x td
V= (92.31 m3hr − 23 ( 92.31−0,7) ) x 15 hari
=470.6 m3
Luas Area (A) jika h= 3 m
A= Volume/h
=470.6/3
= 156.87 m2
Diketahui
Q Peak = 1,02 m3/detik
Q average = 0,682 m3/detik
Q max = 0,88 m3/detik
Dari hasil tes Analisa sampel air limbah di laboratorium, dengan tes pengendapan, TSS dan
BOD5 didapatkan data data sebagai berikut ini:
BOD influen =
TSS influen =
BOD solid = 65% biodegradable
1 gr biodegradable = 1,42 gr BOD5
MLSS/MLVSS = 0,8
BOD5 = 0,68 BODu
Direncanakan
BOD effluent = 20 mg/lt
TSS efluen = 22 mg/l
PERHITUNGAN
1. Biological solid terbiodegradasi
= 65/100 x 22 mg/l
= 14.3 mg/lt
BOD ultimate = 65/100 x 22 mg/l x 1,42 mg O2
= 20,3 mg/lt
BOD5 solid = 20.3 mg/l x 0,68
= 13,8 mg/l
BOD terlarut yang lolos = 20 mg/ltr – 13,8 mg/l
= 6,2 mg/l
2. Efisiensi
(148−6.2 ) mg/l
x 100
148
= 95,8%
Efisiensi total
148−20
= ¿ mg/l ¿ x 100 =86,5
148
3. Volume reactor
Direncanakan
Bc = 10 hari
Q average = 0,096 m3/dt = 8294,4 m3/hr
Y = 0,5
So = 148 mg/lt
S = 6,2 mg/l
X (MLVSS) = 2500 mg/l
MLSS = 3000 mg/l
X resirkulasi = 10000 mg/l
Kd = 0.06/hr
Perhitungan :
Volume tangki aerasi
θc . Q x Y x ( So−S)
V=
X (1+ Kd x θc)
m3
10 hari x 8294.4 x 0.5 x ( 148−6.2 ) mg/l
hr
=
0,06
2500(1+ (
hari
x 10 hr ))
= 1470.18 m3