Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh
AHMAD HAMZAN WADI, S.Pd
NIP. 19870303201403 1 001
“BEST PRATICES”
OLEH :
AHMAD HAMZAN WADI, S.Pd
NIP. 19870303201403 1 001
Best Prestice yang berjudul “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pasca Bencana
Dengan Metode Bermain Telaten (tepuk lagu berkompeten) di SDN 6 Sesait Kec.
Kayangan kab. Lombok utara” yang disusun oleh :
Nama : Ahmad Hamzan Wadi, S.Pd
NIP : 19870303201403 1 001
Tempat & Tgl. Lahir : Mataram, 03 Maret 1987
Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk. 1/ III b
Jabatan : Guru Kelas
Unit kerja : SD Negeri 6 sesait
Telah disetujui dan disahkan, bahwa Best Prestice ini adalah benar-benar dokumen
nyata Sekolah Dasar Negeri 6 Sesait Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok
Utara
Kayangan, 21 Nopember 2018
Kepala SDN 6 Sesait Penulis,
ii
RINGKASAN
Peristiwa gempa bumi yang melanda pulau Lombok dan sumbawa secara
beruntun pada tanggal 29 Juli dan pada tanggal 5 Agustus 2018 yang lalu, telah
menimbulkan kerusakan parah pada bangunan milik masyarakat dan pemerintah.
Ribuan rumah di Lombok Utara hancur, ratusan sekolah dan fasilitas kesehatan juga
sudah rata dengan tanah. Banyak warga yang menjadi korban luka dan meninggal.
Kondisi ini juga telah memicu trauma mendalam pada warga terutama anak-anak.
Anak-anak mengalami trauma berat, banyak diantara mereka yang akhirnya tidak
berani masuk sekolah lagi.
Setelah hampir sebulan setelah gempa, sebagian besar anak sudah mulai
berani masuk sekolah. Akan tetapi, semangat belajar mereka rendah, masih ada yang
menyimpan trauma, sebagiannya lagi kehilangan gairah belajar. Semua fasilitas
sekolah hancur, gedung sekolah, ruang kelas, dan peralatan lainnya rusak berat.
Kondisi ini akhirnya memaksa siswa dan guru untuk melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di bawah tenda.
Dalam kondisi serba terbatas inilah, penulis kemudian mencari cara untuk
membangkitkan lagi semangat anak-anak dalam mengikuti pembelajaran. Penulis
mencari cara agar anak-anak merasa senang dan bisa melupakan kesedihan mereka
akibat gempa. Penulis menerapkan metode pembelajaran yang di sebut “Bermain
Telaten” yaitu bermain tepuk lagu berkompeten.
Metode ini memasukkan unsur materi pelajaran menjadi sebuah lagu dan tepuk
yang sudah familiar dengan anak-anak. Penulis berpendapat, bahwa anak-anak
sangat senang menyanyi dan tepuk-tepuk, dengan memasukkan materi pelajaran
menjadi sebuah lagu dan tepuk maka akan memudahkan siswa mengingat materi
dengan mudah. Selain itu, menyanyi juga dapat menjadi media untuk menuangkan
emosi dan menghilangkan kesedihan. Ketika gairah belajar anak-anak mulai
meningkat, maka proses pembelajaran akan menjadi menyenangkan sehingga hasil
belajar pun akan meningkat.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis haturkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas
nikmat dan karunia-Nya, penulis bisa menyelesaikan penulisan Best Pratice ini
dengan lancar dan tanpa hambatan yang berarti. Laporan Best Pratice ini berisi
tentang metode pembelajaran yang digunakan oleh penulis dalam melaksanakan
pembelajaran pasca bencana gempa bumi di Lombok.
Tentunya tulisan Best Pratice ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penulisan dan penyusunannya. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa akan
dating.
Akhirnya penulis berharap semoga Best practice ini dapat menambah
wawasan keilmuan dan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………. i
LEMBARAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
RINGKASAN…………………………………………………………………….…..... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI……………………………………....................................................... v
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………….. vi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 2
B. Jenis Kegiatan……………………………………………………………..…. 2
C. Manfaat……………………………………………………………..…………. 2
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran………………………………………………………….. 3
B. Materi Kegiatan………………………………………………………………... 3
C. Metode Pelaksanaan…………………………………………………………. 4
D. Instrumen kegiatan………………………………………………………… 4
E. Waktu dan Tempat pelaksanaan……………………………………………. 4
BAB III Hasil Kegiatan………………………………………………………………… 5
A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan…………………………………………………. 5
B. Permasalahan…………………………………………………………………. 6
C. Strategi Pemecahan Masalah……………………………………………….. 6
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI OPERASIONAL…………………….. 8
A. Simpulan……………………………………………………………………….. 8
B. Rekomendasi Operasional…………………………………………………… 8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………………….
v
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini Telah disetujui dan disahkan, bahwa Best Prestice ini adalah benar-
benar dokumen nyata Sekolah Dasar Negeri 6 Sesait Kecamatan Kayangan
Kabupaten Lombok Utara
Kayangan, 21 Nopember 2018
Kepala SDN 6 Sesait Penulis,
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal
1 butir 1 telah disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Mutu pendidikan tercapai apabila masukan, proses, keluaran, guru, sarana dan
prasarana serta biaya apabila seluruh komponen tersebut memenuhi syarat
tertentu. Namun dari beberapa komponen tersebut yang lebih banyak berperan
adalah tenaga kependidikan yang bermutu yaitu yang mampu menjawab
tantangan-tantangan dengan cepat dan tanggung jawabJenis Kegiatan.
Gempa bumi yang terjadi di Pulau Lombok secara beruntun mulai dari tanggal
5 Agustus sampai dengan akhir bulan Agustus telah merusak hampir semua
bangunan yang ada di SDN 6 Sesait. Kondisi ini membuat proses pembelajaran
dilakukan di dalam tenda-tenda kecil yang dibuat oleh pihak sekolah dan bantuan
dari beberapa donatur. Selain itu, dampak psikis yang dialami siswa seperti rasa
takut, trauma, dan sedih yang berkepanjangan membuat motivasi belajar siswa
menjadi terganggu yang akhirnya berdampak pada hasil belajar yang rendah
Pengalaman yang penulis alami sebagai guru di SDN 6 Sesait. Hampir semua
siswa mengalami trauma dan kurang gairah untuk belajar. Minimnya sarana dan
prasarana yang menudukung pembelajaran juga menjadi kendala, sehingga
siswa menjadi semakin merasa kurang bergairah untuk belajar. Rasa takut dan
cemas juga sering dialami siswa ketika sedang berada di sekolah, hal ini
menyebabkab siswa ingin cepat-cepat pulang.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, akhirnya penulis
berkesimpulan untuk menerapkan metode pembelajaran yang dapat merangsang
motivasi siswa melalui kegiatan yang menyenangkan dan dapat menjadi
semacam mengobati trauma akibat bencana alam gempa bumi yang mereka
alami. Metode pembelajaran ini, penulis sebut dengan istilah “Telaten” (tepuk lagu
berkompeten). Metode ini menggabungkan kegiatan permainan dan kesenian
melalui lagu-lagu yang sudah dimodifikasi dan disesuaikan dengan materi
vii
pelajaran. Penulis berpendapat bahwa aktivitas fisik seperti tepuk dan lagu sangat
dibutuhkan siswa dalam kondisi pasca bencana untuk mengembalikan semangat
dan motivasi belajar mereka.
A. MANFAAT
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari metode pembelajaran ini, antara
lain adalah :
1. Bagi guru
Melalui metode pembelajaran ini, guru dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa yang akhirnya berdampak pada peningkatan hasil belajar
siswa pasca bencana
2. Bagi sekolah
Kepala sekolah dapat menjadikan hasil penelitian ini untuk dapat
mengambil kebijakan selanjutnya.
3. Bagi siswa
Siswa menjadi lebih termotivasi belajar dan dapat menghilangkan rasa
trauma dan kesedihannya karena metode ini banyak mengandung
permainan seni dan lagu yang disukai anak-anak
viii
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
x
BAB III
HASIL KEGIATAN
xiii
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang upaya meningkatkan
motivasi belajar siswa pasca bencana dengan menerapkan metode permainan
“Telaten” tepuk lagu berkompeten, dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
1. Melalui metode permainan “Telaten” motivasi siswa untuk kembali semangat
belajar pasca bencana gempa yang melanda dan untuk mengikuti proses
pembelajaran menjadi lebih meningkat, sehingga siswa menjadi lebih
bersemangat mengikuti setiap pembelajaran, utamanya di masa darurat.
2. Permainan dapat membuat suasana lingkungan belajar menjadi lebih
menyenangkan, segar, hidup, bahagia, dan santai namun tetap memiliki
suasana belajar yang kondusif. Hal itu menyebabkan siswa menjadi lebih
mudah menyerap dan memahami materi pembelajaran yang disampaikan.
3. Melalui dukungan media gambar untuk memperkuat materi pembelajaran,
siswa menjadi lebih memahami dan mengerti makna materi dalam lagu
B. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari diterapkannya metode permainan “Telaten”
dalam pembelajaran di kelas darurat pasca bencana, ternyata metode tersebut
telah memberikan kontribusi yang cukup berarti terhadap peningkatan motivasi
belajar siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dari yang sebelumnya
rendah menjadi lebih bagus. Dengan demikian, metode permainan tersebut
seyogyanya dapat digunakan oleh guru-guru yang lain, terutama di sekolah-
sekolah yang berada di masa darurat yang belajar di bawah tenda sebagai salah
satu alternatif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan berdasarkan temuan-temuan yang
diperoleh dari pembelajaran dengan menerapkan metode permainan “Telaten”
untuk perbaikan pembelajaran pada waktu yang akan datang adalah sebagai
berikut.
1. Pendekatan dan bimbingan terhadap siswa yang pendiam harus lebih
dimaksimalkan agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik,
sehingga hasil belajar yang dicapai dapat lebih optimal.
2. Nilai-nilai kebersamaan harus senantiasa ditanamkan pada semua siswa
dalam setiap pelaksanaan pembelajaran di kelas darurat agar mereka
xiv
selalu merasa memikul beban yang sama, tidak ada yang merasa paling
benar sehingga tidak terjadi keributan terutama di masa-masa darurat. Hal
ini juga sejalan dengan empat pilar pendidikan yaitu learning to live
together.
xv
DAFTAR PUSTAKA
xvi
xvii
Lampiran 1 : Contoh RPP
Standar Kompetensi
3.1. Menggolongkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
Kompetensi Dasar
3.2. Menggolongkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
Indikator
1. Mengidentifikasi makanan hewan yang dikenal dilingkungannya
2. Menggolongkan hewan dilingkungan sekitar berdasarkan jenis makanannya
I. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui media gambar, peserta didik dapat mengidentifikasi makanan hewan yang
dikenl dilingkungannya
2. Peserta didik dapat menggolongkan hewan-hewan yang termasuk pemakan
Tumbuhan (herbivora), pemakan daging (karnivora), dan pemakan segala
(omnivora).
II. Materi
1. Berbagai Jenis Makan Hewan
2. Menggolongkan Hewan berdasarkan makanannya
xviii
III. Metode Pembelajaran
1. Telaten (Tepuk Lagu Berkompeten)
2. Tanya jawab
3. Diskusi dan pemberian tugas
IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
mengucap salam
Berdo’a
Mengecek kehadiran
Menyampaikan indikator dan kompetensi yang diharapkan
Apersepsi :
Minggu lalu kita telah belajar tentang rantai makanan nah hari ini kita akan
belajar tentang penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya
Motivasi :
Guru mengajak siswa melakukan aneka tepuk berkompeten, seperti tepuk
rasa, tepuk angka, tepuk Indonesia dan tepuk kosa kata
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
guru membentuk siswa menjadi kelompok
guru menjelaskan materi pelajaran tentang jenis hewan dan
makanannya
guru kemudian merangkum materi dan menuliskannya kembali menjadi
sebuah lagu
guru menyanyikan lagu tersebut di depan kelas
secara berkelompok siswa menyanyikan lagu tentang jenis hewan
dengan gembira
guru dan siswa mengulangi lagu sambil diiringi tepuk tangan
guru memberikan tugas LK kepada siswa
guru meminta setiap kelompok untuk mendiskusikan LK yang telah
diberi
guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
xix
siswa menyebutkan hewan-hewan yang memakan tumbuhan seperti :
Sapi, kerbau, kambing, kelinci
siswa menyebutkan hewan-hewan yang memakan daging atau hewan
lain seperti : Singa, harimau, Anjing, kucing,
siswa menyebutkan hewan-hewan yang memakan segalanya ( makan
hewan atau daging dan tumbuh-tumbuhan ) seperti : Ayam, bebek,
tikus, panda
Memberikan tugas untuk mengelompokan hewan berdasarkan jenis
makannya.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi :
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup :
Menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah disampaikan
Memberikan evaluasi
Memeriksa hasil evaluasi
Beroda pulang
VI. Penilaian
Intrumen penilaian
Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan benar !
Soal : skor
1. Apa yang dimaksud dengan karnivor ? 10
2. Apa yang dimaksud dengan herbivor ? 10
3. Apa yang dimaksud dengan omnivor ? 10
4. Tuliskan 5 macam hewan pemakan daging ? 10
5. Tuliskan 4 macam hewan pemakan segala ? 10
6. Tulislah 5 macam hewan pemakan tumbuhan? 10
xx
7. Apa Makanan Kambing ? 10
8. Apa makanan singa ? 10
9. Apa makanan bebek ? 10
10. Penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya digolongkan menjadi
3 golongan,
Sebutkan! 10
Pedoman Penilaian
Jika jawaban tepat mendapat skor 10, jika jawaban salah mendapat skor 0 dan skor
maksimal 100
NA = skor perolehan x 100
Skor maksimal
xxi
LAMPIRAN 3 : Dokumentasi Kegiatan
xxii
Gambar 1. Guru mengajak siswa melakukan tepuk lagu
xxiii
Gambar : Guru melakukan permainan tepuk lagu berkompeten bersama siswa
xxiv
Gambar : siswa mengerjakan tugas
xxv
Lampiran 2 : Hasil Belajar siswa
xxvi
Contoh-contoh tepuk dan lagu Contoh hewan karnivora
berkompeten Ada harimau, anjing, dan singa
yang ketiga omnivora
Lagu 1 hewan pemakan daging tumbuhan
contoh hewan omnivore
“Operasi Pecahan” seperti ayam, ikan, beruang
Nada : Menanam Jagung
yang keempat insektivora
Ayo kawan, kita belajar insektivora makan serangga
Membagi angka, jadi pecahan contoh hewan insektivora
ada trenggiling, cicak, dan katak
Atas, pembilang
Bawah, penyebut Contoh Tepuk
Janganlah sampai
Terbalik-balik Tepuk panca indera
Tepuk 3x mata
Sama, sama, samakan dulu Tepuk 3x hidung
Sama penyebut baru ditambah Tepuk 3x telinga
Sama, sama, samakan dulu Tepuk 3x lidah
Sama penyebut baru dikurang Tepuk 3x kulit
Tepuk Indonesia
Tepuk 3x Indonesia
Tepuk 3x tanah airku
Tepuk 3x Indonesia raya
Tepuk 3x lagu kebangsaanku
Tepuk 3x garuda
Tepuk 3x lambing negaraku
Tepuk 3x Pancasila
Tepuk 3x dasar negaraku
Tepuk 3x itulah indonesiaku
28