Вы находитесь на странице: 1из 29

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PASCA BENCANA

DENGAN METODE BERMAIN TELATEN (TEPUK LAGU


BERKOMPETEN) DI SDN 6 SESAIT KEC. KAYANGAN KAB.
LOMBOK UTARA

Oleh
AHMAD HAMZAN WADI, S.Pd
NIP. 19870303201403 1 001

SEKOLAH DASAR NEGERI 6 SESAIT


UPTD KECAMATAN KAYANGAN
DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
KABUPATEN LOMBOK UTARA
2018
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PASCA BENCANA DENGAN
METODE BERMAIN TELATEN (TEPUK LAGU BERKOMPETEN) DI SDN 6 SESAIT
KEC. KAYANGAN KAB. LOMBOK UTARA

“BEST PRATICES”

OLEH :
AHMAD HAMZAN WADI, S.Pd
NIP. 19870303201403 1 001

SEKOLAH DASAR NEGERI 6 SESAIT


UPTD KECAMATAN KAYANGAN
DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
KABUPATEN LOMBOK UTARA
2018
i
HALAMAN PENGESAHAN

Best Prestice yang berjudul “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pasca Bencana
Dengan Metode Bermain Telaten (tepuk lagu berkompeten) di SDN 6 Sesait Kec.
Kayangan kab. Lombok utara” yang disusun oleh :
Nama : Ahmad Hamzan Wadi, S.Pd
NIP : 19870303201403 1 001
Tempat & Tgl. Lahir : Mataram, 03 Maret 1987
Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk. 1/ III b
Jabatan : Guru Kelas
Unit kerja : SD Negeri 6 sesait
Telah disetujui dan disahkan, bahwa Best Prestice ini adalah benar-benar dokumen
nyata Sekolah Dasar Negeri 6 Sesait Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok
Utara
Kayangan, 21 Nopember 2018
Kepala SDN 6 Sesait Penulis,

Pajri, S.Pd Ahmad Hamzan Wadi, S.Pd


NIP. 19681231199102 1 007 NIP. 19870303201403 1 001

ii
RINGKASAN
Peristiwa gempa bumi yang melanda pulau Lombok dan sumbawa secara
beruntun pada tanggal 29 Juli dan pada tanggal 5 Agustus 2018 yang lalu, telah
menimbulkan kerusakan parah pada bangunan milik masyarakat dan pemerintah.
Ribuan rumah di Lombok Utara hancur, ratusan sekolah dan fasilitas kesehatan juga
sudah rata dengan tanah. Banyak warga yang menjadi korban luka dan meninggal.
Kondisi ini juga telah memicu trauma mendalam pada warga terutama anak-anak.
Anak-anak mengalami trauma berat, banyak diantara mereka yang akhirnya tidak
berani masuk sekolah lagi.
Setelah hampir sebulan setelah gempa, sebagian besar anak sudah mulai
berani masuk sekolah. Akan tetapi, semangat belajar mereka rendah, masih ada yang
menyimpan trauma, sebagiannya lagi kehilangan gairah belajar. Semua fasilitas
sekolah hancur, gedung sekolah, ruang kelas, dan peralatan lainnya rusak berat.
Kondisi ini akhirnya memaksa siswa dan guru untuk melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di bawah tenda.
Dalam kondisi serba terbatas inilah, penulis kemudian mencari cara untuk
membangkitkan lagi semangat anak-anak dalam mengikuti pembelajaran. Penulis
mencari cara agar anak-anak merasa senang dan bisa melupakan kesedihan mereka
akibat gempa. Penulis menerapkan metode pembelajaran yang di sebut “Bermain
Telaten” yaitu bermain tepuk lagu berkompeten.
Metode ini memasukkan unsur materi pelajaran menjadi sebuah lagu dan tepuk
yang sudah familiar dengan anak-anak. Penulis berpendapat, bahwa anak-anak
sangat senang menyanyi dan tepuk-tepuk, dengan memasukkan materi pelajaran
menjadi sebuah lagu dan tepuk maka akan memudahkan siswa mengingat materi
dengan mudah. Selain itu, menyanyi juga dapat menjadi media untuk menuangkan
emosi dan menghilangkan kesedihan. Ketika gairah belajar anak-anak mulai
meningkat, maka proses pembelajaran akan menjadi menyenangkan sehingga hasil
belajar pun akan meningkat.

iii
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis haturkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas
nikmat dan karunia-Nya, penulis bisa menyelesaikan penulisan Best Pratice ini
dengan lancar dan tanpa hambatan yang berarti. Laporan Best Pratice ini berisi
tentang metode pembelajaran yang digunakan oleh penulis dalam melaksanakan
pembelajaran pasca bencana gempa bumi di Lombok.
Tentunya tulisan Best Pratice ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penulisan dan penyusunannya. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa akan
dating.
Akhirnya penulis berharap semoga Best practice ini dapat menambah
wawasan keilmuan dan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan

Kayangan, 21 Nopember 2018


Penulis,

Ahmad Hamzan Wadi, S.Pd

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………. i
LEMBARAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
RINGKASAN…………………………………………………………………….…..... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI……………………………………....................................................... v
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………….. vi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 2
B. Jenis Kegiatan……………………………………………………………..…. 2
C. Manfaat……………………………………………………………..…………. 2
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran………………………………………………………….. 3
B. Materi Kegiatan………………………………………………………………... 3
C. Metode Pelaksanaan…………………………………………………………. 4
D. Instrumen kegiatan………………………………………………………… 4
E. Waktu dan Tempat pelaksanaan……………………………………………. 4
BAB III Hasil Kegiatan………………………………………………………………… 5
A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan…………………………………………………. 5
B. Permasalahan…………………………………………………………………. 6
C. Strategi Pemecahan Masalah……………………………………………….. 6
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI OPERASIONAL…………………….. 8
A. Simpulan……………………………………………………………………….. 8
B. Rekomendasi Operasional…………………………………………………… 8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………………….

v
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini Telah disetujui dan disahkan, bahwa Best Prestice ini adalah benar-
benar dokumen nyata Sekolah Dasar Negeri 6 Sesait Kecamatan Kayangan
Kabupaten Lombok Utara
Kayangan, 21 Nopember 2018
Kepala SDN 6 Sesait Penulis,

Pajri, S.Pd Ahmad Hamzan Wadi, S.Pd


NIP. 19681231199102 1 007 NIP. 19870303201403 1 001

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal
1 butir 1 telah disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Mutu pendidikan tercapai apabila masukan, proses, keluaran, guru, sarana dan
prasarana serta biaya apabila seluruh komponen tersebut memenuhi syarat
tertentu. Namun dari beberapa komponen tersebut yang lebih banyak berperan
adalah tenaga kependidikan yang bermutu yaitu yang mampu menjawab
tantangan-tantangan dengan cepat dan tanggung jawabJenis Kegiatan.
Gempa bumi yang terjadi di Pulau Lombok secara beruntun mulai dari tanggal
5 Agustus sampai dengan akhir bulan Agustus telah merusak hampir semua
bangunan yang ada di SDN 6 Sesait. Kondisi ini membuat proses pembelajaran
dilakukan di dalam tenda-tenda kecil yang dibuat oleh pihak sekolah dan bantuan
dari beberapa donatur. Selain itu, dampak psikis yang dialami siswa seperti rasa
takut, trauma, dan sedih yang berkepanjangan membuat motivasi belajar siswa
menjadi terganggu yang akhirnya berdampak pada hasil belajar yang rendah
Pengalaman yang penulis alami sebagai guru di SDN 6 Sesait. Hampir semua
siswa mengalami trauma dan kurang gairah untuk belajar. Minimnya sarana dan
prasarana yang menudukung pembelajaran juga menjadi kendala, sehingga
siswa menjadi semakin merasa kurang bergairah untuk belajar. Rasa takut dan
cemas juga sering dialami siswa ketika sedang berada di sekolah, hal ini
menyebabkab siswa ingin cepat-cepat pulang.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, akhirnya penulis
berkesimpulan untuk menerapkan metode pembelajaran yang dapat merangsang
motivasi siswa melalui kegiatan yang menyenangkan dan dapat menjadi
semacam mengobati trauma akibat bencana alam gempa bumi yang mereka
alami. Metode pembelajaran ini, penulis sebut dengan istilah “Telaten” (tepuk lagu
berkompeten). Metode ini menggabungkan kegiatan permainan dan kesenian
melalui lagu-lagu yang sudah dimodifikasi dan disesuaikan dengan materi
vii
pelajaran. Penulis berpendapat bahwa aktivitas fisik seperti tepuk dan lagu sangat
dibutuhkan siswa dalam kondisi pasca bencana untuk mengembalikan semangat
dan motivasi belajar mereka.

A. MANFAAT
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari metode pembelajaran ini, antara
lain adalah :
1. Bagi guru
Melalui metode pembelajaran ini, guru dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa yang akhirnya berdampak pada peningkatan hasil belajar
siswa pasca bencana
2. Bagi sekolah
Kepala sekolah dapat menjadikan hasil penelitian ini untuk dapat
mengambil kebijakan selanjutnya.
3. Bagi siswa
Siswa menjadi lebih termotivasi belajar dan dapat menghilangkan rasa
trauma dan kesedihannya karena metode ini banyak mengandung
permainan seni dan lagu yang disukai anak-anak

viii
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. TUJUAN DAN SASARAN


1. Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan best practice ini antara lain :
a. Meningkatkan motivasi belajar siswa
b. Meningkatkan hasil belajar siswa
c. Meningkatkan semangat belajar siswa
d. Tercapainya tujuan pembelajaran
e. Terciptanya kondisi pembelajaran yang menyenangkan
2. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa kelas 5 SDN 6 Sesait pada
khususnya dan semua siswa SDN 6 Sesait pada umumnya.
B. MATERI KEGIATAN
Materi kegiatan dalam best pratices ini lebih dominan untuk
meningkatkan motivasi dan gairah belajar siswa pasca bencana gempa bumi
yang sudah dialami. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan
menerapakan metode bermain sambal belajar yang oleh penulis disebut
“Metode Telaten” yaitu metode tepuk lagu berkompeten.
Metode ini menggabungkan kegiatan belajar dengan permainan tepuk
dan lagu. Metode ini dipilih sebagai strategi pemecahan masalah dengan dasar
pertimbangan bahwa pada hakikatnya dunia anak-anak adalah bermain.
Bermain merupakan satu kegiatan yang sangat disukai anak bahkan orang
dewasa. Dengan bermain akan dapat menumbuhkan kreativitas siswa,
menghilangkan kesedihan, dan menciptakan kegembiraan.
Bermain juga bisa digunakan sebagai media untuk mengeksplorasi keinginan
dan cita-cita yang diidam-idamkan anak. Bermain dapat digunakan sebagai
wahana untuk mentransfer ilmu pengetahuan. Bermain dapat menimbulkan
semangat dan motivasi.
Pasca gempa bumi yang melanda SDN 6 Sesait, muncul berbagai
macam permasalahan yang dihadapi siswa dan guru. Media pembelajaran
yang ada di sekolah rusak total, tidak ada alat peraga, tidak ada listrik, dan
tidak ada ruang kelas. Akhirnya pembelajaran dilakukan secara terbatas di
ix
bawah tenda darurat. Hal ini membuat minat siswa dalam belajar menjadi
lemah. Siswa butuh kegiatan yang bisa membangkitkan semangatnya, antara
lain dengan permainan tepuk dan lagu.
Berdasarkan pada pertimbangan di atas, penulis yakin bahwa dengan
diterapkannya metode permainan Tepuk lagu berkompeten (Telaten) dalam
pembelajaran, siswa dapat lebih termotivasi untuk terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran. Lebih bersemangat dalam proses pembelajaran.
Sehingga, motivasi siswa bisa meningkat dan akan berdampak pada
peningkatan hasil pembelajaran

C. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN


Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan cara menerapkan
teknik permainan tepuk dan lagu pada pembelajaran. Dalam hal ini, guru
menyisipkan kegiatan tepuk dan lagu yang bersisi materi pelajaran yang sudah
dimodifikasi dari lagu-lagu yang sudah banyak dikenal oleh anak.
D. INSTRUMEN ATAU ALAT YANG DIGUNAKAN
Alat yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menerapkan
tepuk dan lagu ini aantara lain adalah : daftar lagu yang sudah dimodifikasi,
kartu kosa kata, RPP, dan format penilaian.
E. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan selama satu bulan dari tanggal 1 s.d 30
September 2018.
2. Adapun tempat pelaksanaan kegiatan adalah di dalam tenda darurat
SDN 6 sesait, di dusun Pansor Daya desa Sesait Kec. Kayangan
dengan kelas sasaran yaitu kelas 5.

x
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. HASIL PENGAMATAN KEGIATAN


Penerapan metode yang dipilih, yaitu permainan “Tepuk Lagu
Berkompeten” (Telaten) dilakukan dalam pembelajaran pelajaran Bahasa
Indonesia, PKn, Matematika dan IPA. Selama proses pembelajaran
berlangsung, dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa yang lebih
difokuskan pada kondisi siswa yang kurang motivasi belajar sebagai
sasaran utama penerapan metode yang dipilih. Untuk lebih jelas, berikut ini
akan dipaparkan secara rinci proses pembelajaran yang dilaksanakan
beserta hasilnya.
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran diawali dengan kegiatan
apersepsi yang dilakukan dengan mengajak seluruh siswa bernyanyi
bersama lagu yang berjudul “Kalau ada gempa” sambil memeragakan
gerakannya. Pada saat bernyanyi, tampak siswa ikut bernyanyi dan
memeragakan gerakan. Dari hal itu dapat diketahui bahwa siswa tersebut
sudah mulai menunjukkan suatu perkembangan yang baik, karena pada
waktu-waktu sebelumnya siswa tidak pernah mau berpartisipasi dalam
setiap kegiatan pembelajaran.
Selanjutnya, memasuki kegiatan inti siswa dikondisikan ke dalam 2
kelompok besar yang masing-masing terdiri dari 6 orang. Setelah itu, guru
menjelaskan materi pelajaran secara singkat dan jelas. Selanjutnya, guru
merangkum materi tersebut dalam sebuah lagu yang sering dinyanyikan
atau didengar siswa. Misalnya, pada pelajaran IPA materi jenis hewan, guru
menulis jenis hewan berdasarkan makanannya ke dalam sebuah lagu.
Semua siswa tampak semangat dan gembira. Kemudian, guru meminta
masing-masing kelompok untuk menyanyikan lagu tersebut secara
bergantian, Semua siswa mulai termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
Sekali waktu, guru mengkombinasikan lagu dengan tepuk, seperti pada
materi PPKn, ada tepuk Indonesia Raya dan tepuk rasa pada materi IPA.
Setelah kegiatan inti selesai, guru kemudian meminta siswa mengingat lagu
dan tepuk yang sudah dilakukan tadi. Ada materi apa saja yang ada dalam
lagu, siswa diminta mengingatnya.
xi
Setelah itu, guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran hari itu
dengan terlebih dahulu memberikan penguatan atau umpan balik kepada
siswa dengan memberikan pertanyaan.
Dari segi kelancaran dalam pembelajaran, hampir semua siswa sudah
terlihat bersemangat dari sebelumnya, bahkan meminta agar jam pelajaran
ditambah untuk bisa bernyanyi bersama. Namun karena proses
pembelajaran dilakukan di dalam tenda, sehingga jam 10 pagi sudah mulai
terasa panas. Guru agak hawatir kalau nanti siswa merasa kepanasan, oleh
karena itu pembelajaran akan dilanjutkan besok hari.
Secara keseluruhan, apa yang penulis amati pada proses pembelajaran
menunjukkan rasa senang dan gembira siswa sehingga terlihat motivasi
belajar mereka semakin meningkat.
B. MASALAH ATAU HAMBATAN
Pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan metode Telaten (Tepuk
lagu berkompeten) telah menciptakan suatu perubahan positif, baik pada
proses maupun hasil belajar siswa di kelas V SDN 6 Sesait Namun, tidak
dapat dipungkiri adanya kendala-kendala yang dihadapi ketika proses
pembelajaran berlangsung. Adapun kendala-kendala yang dihadapi adalah
sebagai berikut.
1. ada seorang siswa yang masih terlihat diam saat semua siswa
bernyanyi, terlihat begitu tidak antusias, ada juga seorang siswa yang
punya sifat pemalu sehingga kurang semangat menyanyi.
2. Selain itu, hambatan juga dari faktor bahasa anak yang masih kesulitan
menggunakan Bahasa Indonesia, sehingga instruksi diberikan juga
dalam Bahasa setempat yang berbeda dengan Bahasa penulis.
3. Dalam pelaksanaannya, waktu yang digunakan relatif lebih lama
sehingga banyak waktu yang terbuang untuk menyanyi.
4. Tidak semua anak memahami dengan jelas makna kata yang ada pada
lagu.
C. CARA MENGATASAI PERMASALAHAN
Berdasarkan pengalaman dari pembelajaran yang telah dilaksanakan,
agar hasil yang dicapai lebih optimal dan kendala yang dihadapi dapat lebih
diminimalisir, untuk ke depannya dapat dilakukan pengembangan terhadap
metode yang telah diterapkan dengan alternatif sebagai berikut.
xii
1. Memodifikasi permainan tepuk dan lagu, misalnya dengan
membawakan media gambar untuk mendukung materi yang
dilagukan sehingga anak menjadi lebih mudah memahami maksud
materi dengan melihat gambarnya.
2. Memastikan semua siswa dalam kondisi mental dan fisik yang sehat
dengan bertanya langsung apa yang dirasakan anak, sehingga guru
lebih mudah memberikan alternatif tindakan yang tepat
3. Mengatur waktu yang efisien sehingga jam pelajaran tidak habis
hanya untuk kegiatan menyanyi dan tepuk lagu.

xiii
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang upaya meningkatkan
motivasi belajar siswa pasca bencana dengan menerapkan metode permainan
“Telaten” tepuk lagu berkompeten, dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
1. Melalui metode permainan “Telaten” motivasi siswa untuk kembali semangat
belajar pasca bencana gempa yang melanda dan untuk mengikuti proses
pembelajaran menjadi lebih meningkat, sehingga siswa menjadi lebih
bersemangat mengikuti setiap pembelajaran, utamanya di masa darurat.
2. Permainan dapat membuat suasana lingkungan belajar menjadi lebih
menyenangkan, segar, hidup, bahagia, dan santai namun tetap memiliki
suasana belajar yang kondusif. Hal itu menyebabkan siswa menjadi lebih
mudah menyerap dan memahami materi pembelajaran yang disampaikan.
3. Melalui dukungan media gambar untuk memperkuat materi pembelajaran,
siswa menjadi lebih memahami dan mengerti makna materi dalam lagu
B. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari diterapkannya metode permainan “Telaten”
dalam pembelajaran di kelas darurat pasca bencana, ternyata metode tersebut
telah memberikan kontribusi yang cukup berarti terhadap peningkatan motivasi
belajar siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dari yang sebelumnya
rendah menjadi lebih bagus. Dengan demikian, metode permainan tersebut
seyogyanya dapat digunakan oleh guru-guru yang lain, terutama di sekolah-
sekolah yang berada di masa darurat yang belajar di bawah tenda sebagai salah
satu alternatif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan berdasarkan temuan-temuan yang
diperoleh dari pembelajaran dengan menerapkan metode permainan “Telaten”
untuk perbaikan pembelajaran pada waktu yang akan datang adalah sebagai
berikut.
1. Pendekatan dan bimbingan terhadap siswa yang pendiam harus lebih
dimaksimalkan agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik,
sehingga hasil belajar yang dicapai dapat lebih optimal.
2. Nilai-nilai kebersamaan harus senantiasa ditanamkan pada semua siswa
dalam setiap pelaksanaan pembelajaran di kelas darurat agar mereka
xiv
selalu merasa memikul beban yang sama, tidak ada yang merasa paling
benar sehingga tidak terjadi keributan terutama di masa-masa darurat. Hal
ini juga sejalan dengan empat pilar pendidikan yaitu learning to live
together.

xv
DAFTAR PUSTAKA

Sandya, Dimas. Lagu Parodi Pelajaran Sekolah Dasar Nuansa: Bandung.


http://gultomdokma.blogspot.com/2011/04/pasal-1uu-no-20-tahun-2003-
tentang.html?m=1 [diunduh 19/11/2018]

xvi
xvii
Lampiran 1 : Contoh RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Negeri 6 Sesait
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V/I
Alokasi Waktu : 1 X Pertemuan (2 X 35 Menit)

Standar Kompetensi
3.1. Menggolongkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Kompetensi Dasar
3.2. Menggolongkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Indikator
1. Mengidentifikasi makanan hewan yang dikenal dilingkungannya
2. Menggolongkan hewan dilingkungan sekitar berdasarkan jenis makanannya

I. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui media gambar, peserta didik dapat mengidentifikasi makanan hewan yang
dikenl dilingkungannya
2. Peserta didik dapat menggolongkan hewan-hewan yang termasuk pemakan
Tumbuhan (herbivora), pemakan daging (karnivora), dan pemakan segala
(omnivora).

II. Materi
1. Berbagai Jenis Makan Hewan
2. Menggolongkan Hewan berdasarkan makanannya

xviii
III. Metode Pembelajaran
1. Telaten (Tepuk Lagu Berkompeten)
2. Tanya jawab
3. Diskusi dan pemberian tugas
IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
 mengucap salam
 Berdo’a
 Mengecek kehadiran
 Menyampaikan indikator dan kompetensi yang diharapkan
Apersepsi :
Minggu lalu kita telah belajar tentang rantai makanan nah hari ini kita akan
belajar tentang penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya
Motivasi :
Guru mengajak siswa melakukan aneka tepuk berkompeten, seperti tepuk
rasa, tepuk angka, tepuk Indonesia dan tepuk kosa kata

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
 guru membentuk siswa menjadi kelompok
 guru menjelaskan materi pelajaran tentang jenis hewan dan
makanannya
 guru kemudian merangkum materi dan menuliskannya kembali menjadi
sebuah lagu
 guru menyanyikan lagu tersebut di depan kelas
 secara berkelompok siswa menyanyikan lagu tentang jenis hewan
dengan gembira
 guru dan siswa mengulangi lagu sambil diiringi tepuk tangan
 guru memberikan tugas LK kepada siswa
 guru meminta setiap kelompok untuk mendiskusikan LK yang telah
diberi
 guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:

xix
 siswa menyebutkan hewan-hewan yang memakan tumbuhan seperti :
Sapi, kerbau, kambing, kelinci
 siswa menyebutkan hewan-hewan yang memakan daging atau hewan
lain seperti : Singa, harimau, Anjing, kucing,
 siswa menyebutkan hewan-hewan yang memakan segalanya ( makan
hewan atau daging dan tumbuh-tumbuhan ) seperti : Ayam, bebek,
tikus, panda
 Memberikan tugas untuk mengelompokan hewan berdasarkan jenis
makannya.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi :
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
 Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup :
 Menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah disampaikan
 Memberikan evaluasi
 Memeriksa hasil evaluasi
 Beroda pulang

V. Sumber dan Alat Pembelajaran


Sumber Pembelajaran : Buku IPA SD/MI Pusat Perbukuan Heri Sulistyanto
Alat Pembelajaran : Gambar hewan

VI. Penilaian
Intrumen penilaian
Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan benar !
Soal : skor
1. Apa yang dimaksud dengan karnivor ? 10
2. Apa yang dimaksud dengan herbivor ? 10
3. Apa yang dimaksud dengan omnivor ? 10
4. Tuliskan 5 macam hewan pemakan daging ? 10
5. Tuliskan 4 macam hewan pemakan segala ? 10
6. Tulislah 5 macam hewan pemakan tumbuhan? 10

xx
7. Apa Makanan Kambing ? 10
8. Apa makanan singa ? 10
9. Apa makanan bebek ? 10
10. Penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya digolongkan menjadi
3 golongan,
Sebutkan! 10

Pedoman Penilaian
Jika jawaban tepat mendapat skor 10, jika jawaban salah mendapat skor 0 dan skor
maksimal 100
NA = skor perolehan x 100
Skor maksimal

Mengetahui Kayangan, Oktober 2018


Kepala Sekolah Guru Kelas

Pajri, S.Pd Ahmad Hamzan Wadi, S.Pd


NIP. 19681231199102 1 007 NIP. 19870303201403 1 001

xxi
LAMPIRAN 3 : Dokumentasi Kegiatan

Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 1. Kondisi tempat belajar darurat SDN 6 Sesait

xxii
Gambar 1. Guru mengajak siswa melakukan tepuk lagu

xxiii
Gambar : Guru melakukan permainan tepuk lagu berkompeten bersama siswa

xxiv
Gambar : siswa mengerjakan tugas

xxv
Lampiran 2 : Hasil Belajar siswa

Gambar : Hasil belajar siswa

xxvi
Contoh-contoh tepuk dan lagu Contoh hewan karnivora
berkompeten Ada harimau, anjing, dan singa
yang ketiga omnivora
Lagu 1 hewan pemakan daging tumbuhan
contoh hewan omnivore
“Operasi Pecahan” seperti ayam, ikan, beruang
Nada : Menanam Jagung
yang keempat insektivora
Ayo kawan, kita belajar insektivora makan serangga
Membagi angka, jadi pecahan contoh hewan insektivora
ada trenggiling, cicak, dan katak
Atas, pembilang
Bawah, penyebut Contoh Tepuk
Janganlah sampai
Terbalik-balik Tepuk panca indera
Tepuk 3x mata
Sama, sama, samakan dulu Tepuk 3x hidung
Sama penyebut baru ditambah Tepuk 3x telinga
Sama, sama, samakan dulu Tepuk 3x lidah
Sama penyebut baru dikurang Tepuk 3x kulit

Lagu 2 Tepuk rasa


Tepuk 3x ada asam
“Jenis Hewan” Tepuk 3x ada asin
Nada : Indung-indung Tepuk 3x manis
Tepuk 3x ada pahit
Jenis hewan terbagi empat Tepuk 3x macam-macam rasa
Yang pertama herbivora
Herbivora makan tumbuhan Tepuk tanaman
Seperti kambing, sapi, dan kuda Tepuk 3x akar
Tepuk 3x batang
Yang kedua karnivora Tepuk 3x daun
Karnivora pemakan daging Tepuk 3x bunga
xxvii
Tepuk 3x buah

Tepuk Indonesia
Tepuk 3x Indonesia
Tepuk 3x tanah airku
Tepuk 3x Indonesia raya
Tepuk 3x lagu kebangsaanku
Tepuk 3x garuda
Tepuk 3x lambing negaraku
Tepuk 3x Pancasila
Tepuk 3x dasar negaraku
Tepuk 3x itulah indonesiaku

28

Вам также может понравиться