Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
1510015311026
2017
ASPEK KEBENCANAAN DALAM PERENCANAAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam makalah ini akan dibahas 5 jurnal yang berkaitan dengan tanah longsor
ini sehingga jurnal dari hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan teori baru
maupun landasan dalam penanganan tanah longsor lebih lanjut.
1.2 Tujuan
Untuk dijadikan landasan teori baru maupun dijadikan dasar pengkajian lebih
lanjut tentang bencana alam tanah longsor.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Pemilihan Jurnal
Tanah longsor merupakan bencana alam yang cukup sering terjadi di Pulau
Sumatera terutama di wilayah Sumatera Barat. Daerah Sumatera Barat bisa
dikatakan sebagai daerah yang rawan akan bencana tanah longsor. Namun
penelitian tentang bencana ini di daerah Sumatera Barat masih minim sehingga
saya memilih 5 jurnal ini karena memiliki karakteristik daerah yang sma dengan
daerah Sumater Barat.
Hal ini dilakukan sebagai pembelajaran agar kedepannya bisa mengenal dan
menangani bencana tanah longsor ini dengan baik sehingga dapat diminimalisir
akibat dari bencana tersebut.
Bencana tanah longsor merupakan gerakan masa batuan atau tanah pada suatu
lereng karena pengaruh gaya gravitasi. Tanah longsor yang terjadi di Indonesia
terjadi pada topografi terjal dengan sudut lereng sekitar 15° -45° dan pada batuan
volkanik lapuk dengan curah hujan tinggi. Faktor penyebab terjadinya tanah
Berikut ini merupakan review dari sumber-sumber jurnal yang diambil terkait
dengan bencana tanah longsor.
Review Jurnal 1
Longsor dapat mendatangkan risiko bencana baik risiko sosial maupun risiko
ekonomi. Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat
bencana pada suatu kawasan dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa
kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan
atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat (BNPB, 2012).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sebaran wilayah rawan
longsor dan potensi risiko longsor di Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar, Jawa
Barat ditinjau dari kerawanan, kerentanan, dan kapasitas masyarakat dalam
menghadapi bahaya longsor.
B. Metode Penelitian
Hasil penelitian yang dibuat ini dapat digunakan sebagai acuan dalam
menyusun RTRW Kabupaten Ciamis namun harus ditinjau ulang lagi agar hasil
nya memuaskan dan bencana alam ini dapat diminimalisir.
Review Jurnal 2
Tanah longsor merupakan bencana alam yang sering di daerah penelitian kali
ini, hal ini disebabkan secara alamiah yakni morfologi permukaan bumi,
penggunaan lahan, litologi,struktur geologi, curah hujan, dan kegempaan. Selain
faktor alamiah, juga disebabkan oleh faktor aktivitas manusia yang
mempengaruhi suatu bentang alam, seperti kegiatan pertanian, pembebanan
lereng, pemotongan lereng, dan penambangan.
Bencana ini terjadi sekitar 300 kali dalam 5 tahun terakhir sehingga banyak
menyebabkan kerugian baik secara materi maupun jiwa. Karena seringnya terjadi
tanah longsor maka perlu dilakukan pengkajian mengenai tingkat risiko tanah
longsor.
B. Metode Penelitian
1. Curah Hujan
2. Jenis Tanah
3. Kelerengan
4. Penggunaan Lahan
5. Jenis bebatuan dan struktur geologi
6. Hidrologi
b. Metode Analisis
Berdasarkan penelitian ini banyak desa yang memiliki bahaya tinggi terhadap
bencana tanah longsor ini sehingga perlu penanganan serius dari pemerintah dan
segera merumuskan zonasi kawasan tersebut.
Review Jurnal 3
Bencana tanah longsor merupakan bencana yang merugikan dari segi materi dan
sosial. Dikawasan penelitian kali ini merupakan sebuah kawasan yang memiliki
potensi sering terjadi tanah longsor karena morfologinya yang beragam seperti
datar dan perbukitan.
Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui atau memperkirakan tanah longsor
dengan menggunakan software ArcGIS, karena program ini memiliki kemampuan
untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis,
dan menghasilkan data berorientasi geografis.
B. Metode Penelitian
Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan metode Paimin, et. Al(2006)
yang telah dimodifikasi karena untuk data kedalaman tanah sampai lapisan kedap
tidak ada datanya, maka parameternya mengacu pada PerMen PU
No.22/PRT/M/2007 tentanh Pedoman Penataan Ruang Kawasan Bencana Tanah
Longsor yang memasukkan gempa sebagai parameter menentukan daerah rawan
longsor.
Dari hasil analisis dengan metode Paimin, et. al. (2006) yang telah
dimodifikasi dapat disimpulkan bahwa wilayah Kabupaten Ponorogo yang
merupakan daerah dataran rendah termasuk dalam kategori tidak rawan hingga
kategori sedikit rawan, daerah pegunungan, dataran tinggi dan perbukitan
termasuk dalam kategori agak rawan hingga sangat rawan. Desa - desa yang
berpotensi terjadi bencana tanah longsor sejumlah 149 desa dari 303 desa jumlah
desa yang berada di wilayah Kabupaten Ponorogo dengan mengacu pada nilai
skoring rata - rata pada setiap desa dengan kategori dari agak rawan hingga rawan.
D. Kesimpulan
Review Jurnal 4
risiko bencana baik melalui upaya fisik maupun sosial yang meliputi kemampuan
masyarakat dalam menghadapi bencana alam.
B. Metode Penelitian
Metode untuk mendapatkan data yaitu survei primer dengan melihat kondisi fisik
di lapangan dan untuk mengidentifikasi daerah yang rentan longsor. Sedangkan
untuk metode analisisnya menggunakan metode Paimin et al, Analisis data curah
hujan menggunakan polygon thiessen untuk mendapatkan curah hujan rata-rata.
Review Jurnal 5
B. Metode Penelitian
1. Metode Pengumpulan data
Peneliti menggunakan 2 metode survey yaitu survey primer yang terdiri dari
observasi langsung kewilayah penelitian (foto kondisi eksisting) dan wawancara
dengan stakeholders dan survey sekunder untuk mendapatkan data-data dari
instansi terkait.
2. Metode Analisis
Namun dalam kelima jurnal tersebut ada variabel atau data yang pasti masuk
dalam metode analisisnya yaitu Data Kelerengan, Curah Hujan, Jenis tanah, dan
geologi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Pemerintah daerah harusnya dapat lebih waspada terhadap bencana alam yang
satu ini dan juga pemerintah harus segera membuat langkah mitigasi agar dapat
bencana ini dapat diminimalisir akibatnya.