Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dosen Pengampu
Dr. Misnen Ardiansyah, S.E., MM., Akt.,
Oleh
Desi Wahyuni
NIM. 18208011006
Sekarang kita telah mengetahui bagaimana cara mengoperasionalisasikan konsep atau variable.
Disini kita perlu menetapkan angka (atau simbol lain) sebagai cara. Hal penting yang harus diingat
adalah aturan dalam menetapkan angka sebagai karakteristik atau atribut dari sebuah objek harus
distandarisasikan dan diterapkan secara konstan. Angka memberikan kita tampilan analisis statistik
dari data dan hasil uji hipotesis yang telah kita kembangkan.
2
DESI WAHYUNI (18208011006)
tidak hanya kelompok individu menurut kategori, tetapi juga mengukur besarnya
perbedaan preferensi antara individu.
4. Ratio Scale
Skala Rasio mengatasi kelemahan dari titik asal yang acak dari skala interval, dalam
hal ini memiliki titik nol yang mutlak (berbeda dengan acak), yang merupakan titik
pengukuran yang lebih berarti. Dengan demikian skala rasio tidak hanya mengukur
besarnya perbedaan antara poin pada skala, tetapi juga proporsi dalam perbedaan.
Skala ini merupakan skala yang paling kuat dari empat skala yang lain, karena
memiliki titik asal nol yang unik (tidak acak) dan menggolongkan semua dari tiga
skala lainnya. Berat adalah contoh yang baik dari skala rasio. Ini memiliki asal
mutlak nol yang dikalibrasi, yang memungkinkan kita untuk menghitung rasio bobot
dua individu.
Rating Scales
Skala penilaian berikut sering digunakan dalam penelitian bisnis:
a. Dichotomous Scale
Skala dikotomi digunakan untuk mendapatkan jawaban Ya atau Tidak.
b. Category Scales
Skala kategori menggunakan beberapa item untuk mendapatkan respon tunggal
sebagai jawaban. Skala Ini juga menggunakan skala nominal.
c. Semantic Differential Scale
Skala diferensial semantik ini digunakan untuk menilai sikap responden terhadap
merek tertentu, iklan, objek, atau individu. Tanggapan dapat diplot untuk
mendapatkan ide bagus dari persepsi mereka. Skala ini diperlakukan sebagai skala
interval.
d. Numerical Scale
Skala numerik mirip dengan skala diferensial semantik, dimana perbedaannya
terletak pada adanya angka skala lima atau tujuh poin, dengan kata sifat bipolar
pada kedua ujungnya. Skala ini juga merupakan skala interval.
e. Itemized Rating Scale
Skala lima atau tujuh poin dengan jangkar dibutuhkan, skala ini disediakan untuk
setiap item dan responden menyatakan jumlah yang tepat di sisi setiap item, atau
melingkari nomor yang relevan terhadap setiap item. Skala ini menggunakan skala
interval.
f. Likert Scale
3
DESI WAHYUNI (18208011006)
Skala Likert dirancang untuk melihat seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju
dengan pernyataan dalam skala 5 poin yang dirancang. Skala ini juga merujuk
kepada summated scale.
g. Fixed or Constant Sum Scale
Disini responden diminta untuk mendistribusikan jumlah poin dalam berbagai item.
Bersifat lebih ke arah skala ordinal.
h. Stapel Scale
Skala ini secara langsung mengukur kedua arah dan intensitas sikap terhadap item
yang diteliti sekaligus. Karakteristik yang menarik bagi penelitian ditempatkan di
pusat dengan bentangan jarak skala numerik, katakan saja jarak bentangan dari +3
sampai -3.
i. Graphic Rating Scale
Sebuah gambaran grafis yang membantu responden untuk mengindikasikan pada
skala ini jawaban mereka atas pertanyaan tertentu dengan menempatkan tanda
pada titik yang tepat pada baris. Skala ini juga merupakan skala ordinal.
j. Consensus Scale
Skala juga dapat dikembangkan oleh konsensus, dimana panel penilai memilih item
tertentu, yang menurutnya dapat mengukur konsep yang relevan. Item yang dipilih
terutama didasarkan pada ketepatan atau relevansi dengan konsep mereka. Skala
konsensus tersebut dikembangkan setelah item yang dipilih diperiksa dan diuji
validitas dan reliabilitasnya. Salah satu skala konsensus adalah Thurstone Equal
Appearing Interval Scale, dimana konsep diukur melalui proses yang kompleks yang
diikuti oleh panel penilai.
k. Other Scales
Ada juga beberapa metode skala tingkat atas seperti skala multidimensi, dimana
benda, orang, atau keduanya, secara visual diskalakan, dan analisis conjoint
dilakukan. Hal ini memberikan gambaran visual dari hubungan dalam suatu ruang
antara dimensi suatu konstruksi.
Ranking Scales
Skala peringkat digunakan untuk menngetahui preferensi antara dua atau lebih benda atau barang
(bersifat ordinal). Namun, peringkat tersebut tidak memberikan petunjuk definitif untuk beberapa
jawaban yang dicari.
1) Paired Comparison
4
DESI WAHYUNI (18208011006)
Goodness of Measures
Sekarang kita telah melihat bagaimana mendefinisikan secara operasional variabel dan
menerapkan teknik skala yang berbeda. Penting untuk memastikan bahwa instrumen yang kita
kembangkan untuk mengukur konsep tertentu memang akurat mengukur variabel, dan bahwa
dalam kenyataannya, kita benar-benar mengukur konsep dengan alasan untuk mengukur. Hal ini
juga membuktikan bahwa ketika mengoperasionalisasikan persepsi dan sikap variabel, kita tdak
melihatnya secara berlebihan. Berikut hal-hal yang dapat memastikan bahwa langkah-langkah
yang kita kembangkan memiliki alasan yang baik.
1. Item Analysis
2. Validity
Content Validity
Criterion-Related Validity (Concurrent Validity and Predictive Validity)
Construct Validity (Convergent Validity and Discriminant Validity)
3. Reliability
Stability of Measures
Test-Retest Reliability
Parallel-Form Reliability
Internal Consistency of Measures
Interitem Consistency Reliability
Split-Half Reliability
5
DESI WAHYUNI (18208011006)
Jika data tidak dikumpulkan dari orang-orang, peristiwa, atau benda yang dapat
memberikan jawaban yang benar untuk memecahkan masalah, survei akan menjadi sia-sia.
Proses pemilihan individu yang tepat, benda, atau peristiwa sebagai wakil untuk seluruh populasi
disebut “sampel”.
6
DESI WAHYUNI (18208011006)
Parameters
Karakteristik dari populasi seperti μ (populasi), σ (standar deviasi populasi), and σ2
(varians populasi) disebut sebagai parameter.
7
DESI WAHYUNI (18208011006)
Representativeness of Samples
Kebutuhan untuk memilih sampel yang tepat untuk penelitian bukanlah hal yang
berlebihan. Kita tahu bahwa jarang sampel menjadi replika tepat dari populasi dimana sampel
diambil. Mudahnya, sampel tidak mencerminkan populasi dengan tepat.
Normality of Distributions
Atribut atau karakteristik populasi umumnya berdistribusi normal. Mudahnya, atribut
seperti tinggi, kebanyakan orang akan dikelompokkan tinggi rata-rata. Hanya sebagian kecil yang
pendek maupun jangkung. Bila sifat populasi tidak overrepresented atau underrepresented dalam
sampel maka akan diperoleh sampel yang representatif.
Probability Sampling
Bila elemen populasi memiliki peluang yang diketahui untuk terpilih sebagai subjek dalam
sampel, maka kita memilih desain pengambilan sampel dengan cara probabilitas. Pengambilan
sampel cara probabilitas dapat bersifat pengambilan sampel secara acak sederhana atau rumit.
Unrestricted or Simple Random Sampling
Tiap elemen populasi memiliki peluang yang diketahui dan sama untuk terpilih sebagai subjek.
Desain pengambilan sampel ini memiliki bias paling sedikit dan memberikan generalisasi paling
luas. Tetapi, proses pengambilan sampel ini dapat menjadi tidak praktis dan mahal.
Complex Probability Sampling
Prosedur pengambilan sampel dengan cara ini, memberikan alternatif yang layak dan terkadang
lebih efisien daripada desain tidak terbatas. Terdapat lima cara desain pengambilan sampel cara
probabilitas kompleks yang paling lazim yaitu pengambilan sampel sistematis, pengambilan
sampel acak strata, pengambilan sampel klaster, pengambilan sampel area, dan dua kali
pengambilan sampel.
Nonprobability Sampling
8
DESI WAHYUNI (18208011006)
9
DESI WAHYUNI (18208011006)
Precision
Ketelitian mengacu pada seberapa dekat taksiran kita dengan karakteristik populasi yang
sebenarnya. Biasanya kita akan menaksir parameter populasi berada dalam suatu kisaran,
berdasarkan taksiran sampel.
Confidence
Keyakinan menunjukkan seberapa yakin bahwa taksiran kita akan benar-benar berlaku bagi
populasi.
10
DESI WAHYUNI (18208011006)
Efficiency in Sampling
Efisiensi dalam pengambilan sampel tercapai ketika untuk tingkat ketelitian tertentu
(standard error), ukuran sampel dapat dikurangi, atau untuk ukuran sampel tertentu (n), tingkat
ketelitian dapat ditingkatkan. Pemilihan desain pengambilan sampel bergantung pada tujuan
penelitian, luas, dan sifat efisiensi yang diinginkan.
Managerial Implications
Memperhatikan desain pengambilan sampel dan ukuran sampel membantu manajer
memahami bagaimana metode pengambilan sampel digunakan oleh peneliti, juga membantu
memfasilitasi manajer untuk mengetahui implikasi biaya dari perbedaan desain dan hal lainnya. Hal
ini membantu manajer memahami risiko yang diambil dalam penerapan perubahan yang
didasarkan penelitian.
11