Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Efektivitas Kemitraan PT. PLN (Persero) Ranting Maros dengan KUD sebagai
DISUSUN OLEH :
2019
1
A. Latar Belakang
untuk melakukan kemajuan di dalam menjalankan usahanya, baik itu dari segi
dilakukan oleh perusahaan harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai
agar semua perencanaan yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik dan
mendapatkan hasil yang memuaskan. Hal ini menuntut perusahaan mencari alternatif-
alternatif jitu untuk mendukung apa yang dicita-citakan, seperti dibutuhkannya solusi,
inovasi dan strategi apa yang harus diambil oleh pimpinan manajemen (Top
Management).
Seperti kita ketahui bersama bahwa PLN adalah singkatan dari Perusahaan
Listrik Negara. PLN adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan
yang ada di Indonesia terutama dalam masalah pelayanan yang setiap cabang
membawahi daerah tertentu sebagai wilayah kerja. Dengan adanya wilayah kerja
yang luas menuntut bahwa semua lini kegiatan jasa maupun barang harus tetap
maka aktivitas manusia akan terhenti karena hampir semua sarana dan prasaran yang
1
Listrik merupakan alat vital bagi masyarakat, yang dikelola oleh Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang dikuasakan kepada PT. Perusahaan Listrik Negara
(Persero). Oleh Karena itu, pemerintah melalui bidang jasa PT. PLN (Persero)
Kebutuhan pelanggan tidak hanya meliputi aspek produk saja, tetapi juga
perubahan sikap dan perilaku dari perusahaan tentang konsepsi pelayanan antara lain
masalah penagihan rekening listrik. Salah satu cara yang dilakukan oleh PT. PLN
penagihan rekening listrik yaitu dengan melakukan kerjasama dengan BANK, LKMD
dan KUD yang ada, sehingga pelanggan dalam melakukan pembayaran rekening
Dengan adanya hubungan kerjasama yang dilakukan oleh PT. PLN dengan
KUD sebagai Payment Point maka penulis tertarik meneliti mengenai hubungan
kerjasama tersebut dengan judul “Efektivitas Kemitraan PT. PLN (Persero) Ranting
Maros dengan KUD sebagai Payment Point dalam Penagihan Rekening Listrik”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka yang menjadi pokok
1
kerjasama yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Ranting Maros dengan KUD
1. Tujuan penelitian
antara PT PLN (Persero) Ranting Maros dengan KUD sebagai Payment Point
2. Manfaat penelitian
a. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak PT. PLN maupun KUD dalam
c. Dapat menjadi salah satu literatur untuk argumen di bidang yang sama bagi
berkepentingan.
1. Tinjauan pustaka
a. Pengertian efektivitas
1
Untuk lebih memudahkan pemahaman dalam penelitian ini, maka penulis
Besar Bahasa Indonesia (2001 : 92) menyatakan bahwa : “Efektif itu adalah
sebagai suatu tingkat dimana tujuan dari perusahaan atau organisasi dapat
tercapai.
kerjasama dikatakan efektif apabila hasil yang dicapai sesuai target atau
dimana tercapainya suatu tujuan yang diharapkan dalam hal ini berhasil guna.
1
ketetapan cara atau berkaitan dengan waktu, biaya, tenaga dan pengeluaran yang
minimal.
bisa hidup sendiri, terpisah dari kelompok lainnya kecuali dalam keadaan
terpaksa dan itupun hanya untuk sementara waktu. Aristoteles, seorang ahli pikir
Yunani Kuno menyatakan dalam ajarannya, bahwa manusia itu adalah Zoon
Politikon, artinya bahwa manusia itu sebagai mahluk pada dasarnya selalu ingin
bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya, jadi mahluk yang suka
sepadan satu sama lain, sehingga dengan kerjasama tujuan manusia untuk
perusahaan apabila mempunyai tujuan yang sama dan searah. Bentuk kerjasama
Menyatakan bahwa :
“Kemitraan adalah kerjasama usaha antara Usaha Kecil dengan Usaha Menengah
dan atau dengan Usaha Besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh Usaha
1
Menengah dan atau Usaha Besar dengan memperhatikan prinsip saling
Arti kata mitra adalah teman, kawan kerja, pasangan kerja, rekan. Kemitraan
Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan dua pihak atau lebih
3. Ian Linton :
pelanggan berniaga satu sama lain untuk mencapai tujuan bisnis bersama.
Pasal I Ketentuan Umum bahwa Kemitraan adalah kerjasama usaha antara Usaha
Kecil dengan Usaha Menengah dan atau dengan Usaha Besar disertai pembinaan
dan pengembangan oleh Usaha Menengah dan atau Usaha Besar dengan
1
Pemerintah tersebut sangat jelas bahwa tujuan dari kemitraan adalah untuk
pembangunan nasional, usaha kecil sebagai bagian integral dunia usaha yang
seimbang berdasarkan demokrasi ekonomi. Untuk itu, maka usaha kecil perlu
menjadi usaha yang tangguh dan Mandiri. Salah satu upaya yang dilakukan
usaha antara antara Usaha Kecil dengan Usaha Menengah atau dengan Usaha
Besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh Usaha Menengah atau Usaha
hukum pihak-pihak yang melakukan kemitraan adalah setara (pasal 26 ayat 4),
1
Demikian pula pada lingkungan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) juga
diatur kemitraan dengan pelaku usaha kecil dalam rangka mendorong kegiatan
program kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan program bina lingkungan
(http://asia.groups.yahoo.com/group/ekonomi-islami/).
Dengan demikian, pelaku usaha menengah dan besar, baik swasta maupun
efisiensi dan produktivitas yang optimal diperlukan sinergi antara pihak yang
memiliki modal kuat, teknologi maju, manajemen modern dengan pihak yang
memiliki bahan baku tenaga kerja dan lahan. Sinergi ini dikenal dengan
bersama oleh pihak yang bermitra dengan tujuan memperoleh nilai tambah.
saling memperkuat, dunia usaha baik kecil maupun menengah akan mampu
1
bersaing. Adapun secara lebih rinci tujuan kemitraan meliputi beberapa aspek,
Dalam kondisi yang ideal, tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan
usaha kecil;
menuju kemandirian usaha, atau dengan kata lain kemitraan usaha yang
dilakukan oleh pengusaha besar yang telah mapan dengan pengusaha kecil
memberdayakan usaha kecil agar tumbuh menjadi pengusaha yang tangguh dan
mandiri.
1
Adapun sebagai wujud tanggung jawab sosial itu dapat berupa pemberian
bimbingan yang terus menerus diharapkan pengusaha kecil dapat tumbuh dan
Secara faktual, usaha kecil biasanya mempunyai skala usaha yang kecil
dari sisi modal, penggunaan tenaga kerja, maupun orientasi pasarnya. Demikian
pula dengan status usahanya yang bersifat pribadi atau kekeluargaan; tenaga
1
memberikan bimbingan teknologi. Teknologi dilihat dari arti kata bahasanya
adalah ilmu yang berkenaan dengan teknik. Oleh karenaitu bimbingan teknologi
hasil yang tidak bisa dicapai apabila satu individu bertindak sendiri. Sehingga
ada 2 (dua) hal yang menjadi pusat perhatia yaitu : Pertama, peningkatan
pemantapan organisasi.
c. Pengertian koperasi
Koperasi berasal dari kata “Co” yang berarti bersama dan “Operation”
yang berarti bekerja. Jadi, secara bahasa koperasi berarti suatu perkumpulan yang
1
kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara
para anggotanya.
(1981), bahwa koperasi dalah suatu perkumpulan dari orang-orang yang atas
persamaan derajat sebagai manusia dengan tidak membedakan suku dan agama,
mencapai tingkat ekonomi yang lebih baik melalui sistem dan control orang,
usaha yang demokratis disamping pengumpulan uang simpanan yang adil dan
bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
usahanya yaitu :
1
1.) Koperasi Simpan Pinjam yaitu koperasi yang bergerak di bidang
5.) Koperasi Jasa yaitu koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
penerimaan pembayaran melalui kerjasama antar Bank dengan pihak lain pada
suatu lokasi tertentu, seperti untuk pembayaran tagihan telepon, tagihan listrik,
gaji pegawai dan/atau penerimaan setoran dari pihak ke tiga (kartika. Staff.
keuntungan pihak tertentu seperti, rekening listrik PLN, rekening telepon dari
1
TELKOM, uang sekolah suatu universitas, pajak televise dan sebagainya.
(http://baak.gunadarma.ac.id)
2. Kerangka pikir
penagihan rekening listrik dari PT. PLN hingga sampai ke pelanggan melalui
perantara KUD sebagai Payment Point sehingga terjadi kemitraan antara PT. PLN
1
Efektif
3. Hipotesis
adalah: “Kerjasama yang dilakukan oleh PT. PLN Ranting Maros dengan dengan
Maros efektif.”
G. Metode Penelitian
dibutuhkan dalam penelitian nantinya, maka penulis memilih lokasi dan objek
yaitu pada PT PLN (Persero) Wilayah Bandar Lampung. Sedangkan waktu yang
dipergunakan dalam penelitian diperkirakan kurang lebih 2 (dua) bulan yaitu bulan
1
Untuk mendapatkan informasi mengenai data yang relevan dengan asumsi
penulisan proposal ini dengan lebih baik, maka penulis menggunakan dua metode
Pada penelitian lapangan ini penulis menggunakan dua teknik penelitian yaitu
Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Jenis data :
1
1). Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara berupa
memerlukan pengolahan.
2). Data kuantitaf, yaitu data yang berupa angka-angka yang diperoleh dari
b. Sumber data
Sumber data atau informasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
1). Data primer, yaitu data yang dikumpulkan melalui pengamatan dan
2). Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen perusahaan serta
informasi-informasi yang tertulis lainnya yang berasal dari pihak yang erat
4. Metode analisis
Realisasi Penerimaan
Efektifitas = ——————————— x 100%
Target
1
5. Sistematika penulisan
sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah dan Tujuan
BAB III Metodologi Penelitian, terdiri dari Tempat dan Waktu Penelitian, Metode
BAB IV Gambaran Umum Perusahaan, terdiri dari Sejarah Berdirinya PT. PLN
Tanggung Jawab
BAB V Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri dari Bentuk Pelayanan Jasa
Listrik PT. PLN (Persero) Ranting Maros, Golongan Tarif Dasar Listrik
Rekening Listrik.
1
Waktu yang dipergunakan dalam penelitian diperkirakan kurang lebih dua
DAFTAR PUSTAKA
C. S. T. Kansil. 1984. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta.
PN Balai Pustaka.
H. S. M. Serad. 1997. Pola Kemitraan PT. Djarum dengan Petani Tembakau.
Semarang. Fakultas Hukum Universitas Diponegoro.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud.
1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka,
Rivai, veithzal. 2005. Performance Apraisal. Sistem yang Tepat untuk Menilai
Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta.
PT Raja Grafindo Persada.
Hafsah. M. J. 1999. Kemitraan Usaha. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.
Chaniago. Arifina. 1973. Pendidikan Perkoprasian Indonesia. Penerbit Angkasa,
Bandung.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25, 1992, Tentang
Perkoprasian. Penerbit Arkola, Surabaya.
Sarwono. B. dan Prasojo, Joko. B. 1981. Petunjuk Praktis Berkoperasi. Jakarta.
Penerbit PT. Penebar Swadaya.
1
Undang-undang Republik Indonesia No. 25. 1992. Tentang Perkoperasian. Surabaya.
Penerbit Arloka.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi" Kategori: Artikel yang perlu
dirapikan dari segi cakupan definisi atau isi | Koperasi. (Tanggal 18 April
2010).
Diperoleh dari “Artikel yang perlu dirapikan dari segi cakupan definisi atau isi
Koperasi”. (http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi"Kategori: (Tanggal 19
April 2010).
JADWALPENELITIAN
1
1. Biaya persiapan…………………………………………… Rp. 300.000