Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
5. Ada Riba
Untuk Anda yang sudah jadi peserta BPJS Kesehatan, kemudian lupa atau telat
bayar iuran. Anda dikenakan bunga 2% per bulan karena telat bayar. Belum lagi
jika kita bicara dimana BPJS menginvestasikan dana yang dikelolanya.
6. Antriannya Lama, Kamar Penuh
Sudah pasti antriannya lama. Loket pasien umum dan loket pendaftaran BPJS
berbeda. Sementara yang berobat di RS kebanyakan adalah pasien BPJS.
Jumlah pasien BPJS terus bertambah tapi tidak diimbangi dengan penambahan
loket pendaftaran karena keterbatasan ruangan/bangunan. Ini juga berlaku untuk
kamar yang sering penuh.
7. Rujukan Berjenjang
Kalau asuransi lain Anda bisa langsung berobat ke rumah sakit yang bekerjasama
atau rekanan, tapi kalau di BPJS Anda harus ke faskes 1 (klinik atau puskesmas),
setelah di faskes 1 dapat rujukan baru Anda ke rumah sakit yang bekerjasama
dengan BPJS, sebenarnya langsung ke rumah sakit bisa tapi untuk kasus gawat
darurat saja. Jika Anda biasa pakai asuransi swasta pasti akan mengeluh dengan
prosedur seperti ini.
8. Tidak Menanggung Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan lalu lintas adalah ranahnya Jasa Raharja. Penjaminan jasa raharja itu
sistemnya reimburst (mengganti biaya), jadi pasien harus biaya sendiri dulu,
setelah selesai baru minta ganti dengan ngurus ke kantor jasa raharja. Untuk
pasien yang tidak mampu tentu sangat berat sekali. Dulu di era
Jamkesmas/Jamsostek aturan ini tidak terjadi. Mungkin pemerintah menyadari,
dulu Jasa Raharja terlalu 'keenakan' hanya mengutip premi tanpa membayar
klaim karena ketika terjadi KLL ditanggung Jamkesmas.
9. Harus Menggunakan Rujukan
Anda yang ingin berobat ke Rumah Sakit harus terlebih dahulu mengurus surat
rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat I yaitu Puskesmas. Ini dinilai cukup
merepotkan bagi pasien karena harus bolak-balik mengurus persyaratan.
10. Antrean Panjang
Ada beberapa Rumah Sakit yang hanya melayani pasien peserta BPJS Kesehatan
di hari tertentu sehingga mengakibatkan penumpukan pasien di Rumah Sakit.
11. Pendaftaran Peserta Sulit
Jika ingin menjadi peserta BPJS Kesehatan Anda harus datang ke kantor
perwakilan BPJS Kesehatan di kota Anda untuk mengisi formulir. Ini cukup
merepotkan karena biasanya antrean sangat panjang. Meskipun ada fasilitas
pendaftaran melalui website ataupun bank yang bekerjasama, namun sering kali
jaringannya bermasalah.
Meskipun BPJS Kesehatan memiliki banyak kekurangan dan kelemahan, harus kita
akui bahwa manfaatnya sangat besar. Kalau kita mau melihat kondisi rumah sakit
sekarang ini, pasien yang berobat 90% menggunakan BPJS dan asal mau repot
sedikit, biaya pengobatan yang sangat besar jumlahnya tertutupi dengan jadi peserta
BPJS. Tapi kami berharap kedepannya sistemnya bisa dibenahi sehingga pasien
dapat ditangani secara optimal dan tenaga kesehatan dapat bekerja dalam kondisi
yang lebih baik dan menunjang dibandingkan saat ini.