Вы находитесь на странице: 1из 4

KWASHIORKOR

I. Pengertian
Kwashiorkor adalah keadaan dimana protein rendah sekali,
kalori normal atau meningkat (Ilmu Kesehatan Anak, 1992:334).
Dalam sumber lain disebutkan bahwa kwashiorkor merupakan bentuk
kekurangan protein kalori yang berat, yang amat sering terjadi pada
anak kecil antara umur satu dan tiga tahun (Kesehatan Anak Dr
Daerah tropis, 1994 , 50). Menurut buku Asuhan Keperawatan Anak
Dalam Kontek Keluarga, 1993 : V, kwashiorkor mempunyai definisi
satu keadaan dimana anak menderita hidroprotein. Dengan demikian
kwashiorkor jelas menjadi suatu masalah kesehatan yang harus
mendapat prioritas penanganan.
II. Etiologi
a. Mengkonsumsi makanan yang sangat sedikit mengandung protein (terutama
protein hewan)
b. Kebiasaan memakan makanan berpati terus menerus, kebiasaan memakan
sayuran yang mengandung karbohidrat.
c. Gangguan penyerapan protein misalnya pada anak diare kronis
d. Kehilangan protein secara tidak normal (misal anak dengan proteinuria)
e. Infeksi
f. Perdarahan hebat

Sebab lain :
- Miskin (protein hewani merupakan makanan mahal)
- Kurang pengetahuan, bahwa anak membutuhkan makana berprotein tinggi
- Pendapat yang salah tentang makanan tertentu, misal tidak mau memberi
anak susu, polong dan sebagainya dengan alasan anak bisa cacingan
- Kurangnya ASI (Ibu meninggal/anak disapih terlalu muda)
- Tiba-tiba menghentikan ASI (kebiasaan mengirim anak keneneknya).
IV. TANDA DAN GEJALA
A. Selalu ada
Gejala berikut selalu ada dan seluruhnya membutuhkan diagnosa pada anak
umur 1 – 3 tahun karena kemungkinan telah mendapat makanan mengandung
banyak karbohidrat.
- Kegagalan pertumbuhan, terlihat adanya BB rendah kecuali bila oedem
muncul.
- Oedema
- Otot menyusul tetapi lemak di bawah kulit disimpan
- Kesengsaraan, sukar diukur dengan gejala awal anak menjadi rewel diikuti
dengan perhatian yang kurang.
- Letarghi
- Anorexia
B. Biasanya ada
Satu atau lebih dari tanda-tanda berikut biasanya muncul, tetapi tidak satupun
yang betul-betul memerlukan diagnosis :
- Perubahan rambut, warnanya lebih muda (cokelat, kemerahan, mendekati
putih, dsb) lurus, jarang, halus, mudah lepas bila ditarik.
- Warna kulit lebih muda
- Tinja yang encer, mungkin disebabkan gangguan penyerapan makanan,
terutama gula.
- Anemia yang tidak berat, biasanya ada kemungkinan infeksi cacing atau
malaria.
C. Kadang-kadang ada
Satu atau lebih gejala-gejala berikut kadang-kadang muncul, tetapi tidak ada
satupun yang memerlukan diagnosis.
- Ruam, bercak-bercak bersepih. Yakni noda warna gelap pada kulit, yang bila
terkelupas meninggalkan warna kulit yang sangat muda atau bahkan ulkus
dibawahnya. Dapat terjadi pada seluruh bagian tubuh, tapi sering terlihat di
belakang tungkai atau panggul.
- Ulkus dan retakan. Tukak yang kecil seringkali muncul terutama di daerah
yang banyak mendapat tekanan, terutama di belakang telinga.
- Tanda-tanda vitamin, misal luka di sudut mulut, lidah berwarna merah terang,
karena kekurangan riboflavin.
- Pembesaran hati, tepi dari hati 4 inci di bawah batas lidah. Pembesaran ini
disebabkan perlemahan hati.

V. KOMPLIKASI
Diare infeksi, anemia, gangguan tumbuh kembang, hipokalemi dan
hiponatremi.

VI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


Hampir semua kasus Kwarsiorkor, memperlihatkan penurunan kadar
albumin, kolesterol dan glukosa dalam serum. Kadar globulin dapat normal atau
meningkat sehingga perbandingan albumin dan globulin serum dapat terbalik
yaitu < 1. kadar asam amino esensial dalam plasma relatif rendah daripada asam
amino non esensial. Umumnya kadar imunoglobulin serum normal, bahkan
dapat meningkat. Meskipun kadar IgA serum normal, namun kadar IgA
sekretori menurun.

Uji toleransi glukosa menunjukkan gambaran diabetik, begitu pula


terdapat penurunan kadar berbagai enzim serum, seperti amilase, esterase,
transaminase dan fosfotase alkali, aktivitas enzim pankreas dan xanti oksidase
berkurang. Pada biopsi hati ditemukan perlamakan ringan sampai berat, fibrosis,
nekrosis dan infiltrasi mononuklear. Pada perlemakan berat hampir semua sel
hati mengandung vakuol lemak yang besar.
VII. PENATALAKSANAAN TERAPEUTIK
- Diet tinggi kalori dan protein
- Pemberian terapi cairan dan elektrolit
- Penanganan masalah yang akut, seperti diare yang parah, kegagalan ginjal
dan syock.
- Pemberian vitamin terutama vitamin A, kalium dan magnesium, besi dan
asam folat biasanya dapat memperbaiki anemia yang terjadi
- Infeksi harus diobati bersamaan dengan pengobatan makanan, sedangkan
pengobatan infeksi parasit, kalau tidak parah dapat ditunda sampai kesembuhan
mulai berjalan. Bila malaria muncul, berikan pengobatan tiga hari dengan
klorokuin per oral (75 mg atau ½ tablet sehari), dia daerah yang sering ditemui
infeksi cacing tambnag diobati dengan piperazin.
VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
1. Kurang pengetahuan sehubungan dengan kurang terpaparnya informasi
tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi.
2. Resiko infeksi sehubungan dnegan adanya pemasangan selang pemberian
makanan.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan perubahan
pola makan.
Demikian yang bisa saya sampaikan kali ini untuk kurang lebihnya saya minta
maaf, tunggu materi-materi selanjutnya.

Вам также может понравиться