Вы находитесь на странице: 1из 8

ISSN 2303-1433

Analisis Penerapan Breastfeeding Peer Counseling Pada Pasien Post Partum


Fisiologis Dengan Masalah Keperawatan Menyusui Tidak Efektif Berdasarkan Teori
Maternal Role Attainment-Becoming A Mother
Ramona T. Mercer

Dwi Rahayu, Yunarsih


Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri
Email: alfarezapriyoputra@yahoo.com

ABSTRACT
The postpartum period is a critical time for the mother of one side is happy at the same
times stressful to adapt after childbirth. Adaptation includes adjusting to build a positive
interaction with the baby. One of the problems that occur in the postpartum period is the
failure of mothers in exclusive breastfeeding. The low exclusive breastfeeding for mothers
because they do not know the benefits of breastfeeding for children's health. Support from
father also affect the success of exclusive breastfeeding for six months. Mother's decision
to breastfeed affected family members information about the benefits of breastfeeding, as
well as a lactation consultant. The purpose of this study is to analyze specific interventions
, namely breastfeeding peer Counseling to improve exclusive breastfeeding in the
postpartum period using theory of nursing, Maternal Role Attainment - Becoming a
Mother developed by Ramona T. Mercer. The method used in this paper is a case report on
the Physiological Postpartum Mothers treated in Kabupaten Kediri Hospital. On The
assessment results according to the theory of Ramona T Mercer in the antisipatori data
obtained on the condition of pregnancy that the mother does not experience problems, the
ANC program appropriate with the schedule of health workers. In the Formal assessment
of the phase Formal acceptance by the baby's mother obtained the difficulty breast-feeding
mother to baby and family support is still lacking. In the Informal phase obtained for fear
the baby's mother in the care especially during the current bathing and cord care. In the
personal phase obtained mother feel mother’s role is very important in baby care.
Breastfeeding Peer Counseling can be applied to postpartum mothers who experience
difficulties with breastfeeding to their babies. The program is to motivate mothers to give
babies the best nutrition to their infants through exclusive breastfeeding and provide
psychological support to the mother to perform maintenance on the baby independently.

Keywords : Breastfeeding Peer Counseling, Postpartum mother, exclusive Breastfeeding


selama empat hingga enam bulan.
Pendahuluan Persentase itu jauh dari target nasional
Periode postpartum merupakan saat yaitu 80%. Rendahnya pemberian ASI
kritis bagi ibu salah satu sisi merupakan eksklusif karena para ibu belum
masa-masa membahagiakan sekaligus mengetahui manfaat ASI bagi kesehatan
penuh dengan stress untuk beradaptasi anak. Dukungan dari ayah juga
setelah melahirkan. Adaptasi termasuk mempengaruhi keberhasilan pemberian
menyesuaikan dengan pasangan dan ASI eksklusif selama enam bulan.
membangun interaksi positif dengan bayi Keputusan ibu untuk menyusui
( Fleming, et.al,1998). dipengaruhi informasi anggota keluarga
Salah satu masalah yang terjadi pada tentang manfaat menyusui, serta konsultan
masa postpartum adalah ketidakberhasilan laktasi (Wulandari, 2009).
ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Pemberian ASI secara eksklusif dapat
Pada tahun 2007 delapan belas persen ibu menyelamatkan lebih dari tiga puluh ribu
di Indonesia memberi ASI eksklusif balita di Indonesia. Jumlah bayi di

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 60


ISSN 2303-1433

Indonesia yang mendapatkan ASI menyusui, membantu ibu mulai menyusui


eksklusif terus menurun karena semakin bayinya dalam 30 menit setelah
banyaknya bayi di bawah 6 bulan yang melahirkan yang dilakukan di ruang
diberi susu formula. Menurut Survei bersalin, tidak memberikan makanan atau
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) minuman apapun selain ASI kepada bayi
dari 1997 hingga 2002, jumlah bayi usia baru lahir, melaksanakan rawat gabung
enam bulan yang mendapatkan ASI dengan mengupayakan ibu bersama bayi
eksklusif menurun dari 7,9% menjadi 24 jam sehari, dan tidak memberikan dot
7,8%. Sementara itu, hasil SDKI 2007 atau kempeng kepada bayi yang diberi
menunjukkan penurunan jumlah bayi yang ASI.
mendapatkan ASI eksklusif hingga 7,2% Asuhan keperawatan maternitas yang
dan jumlah bayi di bawah enam bulan di berikan seorang perawat profesional
yang diberi susu formula meningkat dari sangat mempengaruhi kualitas pelayanan,
16,7% pada 2002 menjadi 27,9% pada khususnya pelayanan pasien pada masa
2007 (Sutama, 2008). postpartum. Mengingat kompleksnya
Pemberian ASI sangat penting bagi permasalahan kesehatan ini maka perlu
tumbuh kembang yang optimal baik fisik kemampuan professional perawat dan
maupun mental dan kecerdasan bayi. Oleh sehingga mampu melakukan intervensi
karena itu pemberian ASI perlu mendapat yang tepat terhadap permasalahan pada
perhatian para ibu dan tenaga kesehatan ibu pada masa postpartum. Keperawatan
agar proses menyusui dapat terlaksana maternitas dikembangkan dalam rangka
dengan benar. ASI Eksklusif atau lebih menjawab tuntunan kebutuhan masyarakat
tepat disebut pemberian ASI secara saat ini dan tuntunan perkembangan
eksklusif, artinya bayi hanya diberi ASI profesi keperawatan melalui berbagai
saja, tanpa tambahan cairan lain, seperti perannya sehingga mampu bekerja
susu formula, jeruk, madu, air teh, air sebagai pemberi dan pengelola asuhan
putih, juga tanpa tambahan makanan keperawatan, pendidik, peneliti,
padat, seperti pisang, pepaya, bubur susu, bimbingan dan konseling, menerima dan
biskuit, bubur nasi ataupun tim mulai lahir melakukan rujukan dalam mengatasi
sampai usia 6 bulan (Roesli, 2005). masalah pasien.
Soetjiningsih (1997) menyatakan Perawat maternitas yang professional
bahwa masih rendahnya cakupan ASI didalam memberikan asuhan keperawatan
Eksklusif disebabkan oleh berbagai pada ibu postpartum harus berdasarkan
macam faktor, di antaranya adalah: (1) konseptual keperawatan. Salah satu model
perubahan sosial budaya, (2) meniru konseptual keperawatan yaitu Maternal
teman, (3) merasa ketinggalan zaman,(4) Role Attainment-Becoming a Mother yang
faktor psikologis, (5) kurangnya dikembangkan oleh Ramona T. Mercer.
penerangan oleh petugas kesehatan, (6) Fokus utama dari teori ini adalah
meningkatnya promosi susu formula, dan gambaran proses pencapaian peran ibu
(7) informasi yang salah. Sebenarnya dan proses menjadi seorang ibu dengan
pemerintah telah serius meningkatkan berbagai asumsi yang mendasarinya.
cakupan ASI Eksklusif. Hal ini dibuktikan Berdasarkan hal di atas penulis
dengan dikeluarkannya Kepmenkes RI tertarik untuk menyusun dan
No. 450/MENKES/SK/ IV/2004 tentang mengaplikasikan intervensi khusus yaitu
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara breastfeeding peer conseling untuk
eksklusif pada Bayi di Indonesia. meningkatkan pemberian ASI eksklusif
Keputusan ini memuat Sepuluh Langkah pada periode postpartum dengan
Menuju Keberhasilan Menyusui, di menggunakan model konseptual
antaranya adalah menjelaskan kepada keperawatan yaitu Maternal Role
semua ibu hamil tentang manfaat

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 61


ISSN 2303-1433

Attainment-Becoming a Mother yang Ingin melahirkan secara normal dan


dikembangkan oleh Ramona T. Mercer kondisi bayi nya sehat.
.
Metode Penelitian Peran yang dilakukan ibu selama
Tulisan ini merupakan hasil laporan kehamilan
kasus (case report) pada Ibu Postpartum Sebagai ibu rumah tangga yang
Fisiologis yang di Rawat di RSUD memiliki 1 putra berusia 6 tahun.\
Kabupaten Kediri yang mengalami
ketidakefektifan menyusui. Asuhan Ranah Formal
keperawatan yang diberikan pada Ibu 1. Fase Penerimaan Bayi oleh Ibu
Postpartun Fisiologis tersebut dilakukan Ibu menerima bayinya, tetapi ibu masih
dengan pendekatan teori Maternal Role kesulitan dalam hal perawatan bayinya
Attainment - Becoming a Mother yang dan proses menyusui bayinya karena
dikembangkan oleh Ramona T. Mercer. ASInya belum keluar dengan lancar.
2. Bonding Attachment
Hasil Penelitian Terlaksana dengan baik, bayi tenang
Ranah Antisipatori ketika disusui ibunya
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran 3. Breast feeding / kolostrum
ANC (Antenatal care) Sudah keluar tetapi belum lancar
Trimester I :  1 kali √ 2 kali  3 kali  > 3 kelahiran
4. Interaksi sosial selama kali
Trimester II :  1 kali √ 2 kali Baik, ibu mampu berinteraksi
3 kali  dengan
> 3 kali
Trimester III :  1 kali  2 kali perawat ataupun√3pasien
kali yang
√ > 3lain
kali
Tempat ANC : tidakterkaji dengan baik
Imunisasi TT : √ Iya  Tidak 5. Peran ayah selama kelahiran
Konsumsi Obat : Tidak Ayah menunggu bayi dan ibunya dan
Konsumsi Jamu : tidak memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan
√ Tidak
Keluhan kehamilan : tidak ada selama perawatan bayi dan ibu,
Ada meskipun di ruangan ini, keluarga
Riwayat Psikologis hanya di ijinkan masuk ke ruangan
a. Persepsi ibu tentang kehamilannya : selama jam besuk.
Pada Kehamilan keduanya ini,
memang direncanakan oleh Ranah Informal
pasangan suami istri ini, sehingga 1. Orang yang terlibat dalam
secara psikologis ibu sangat perawatan bayi
mengharapkan kelahiran bayinya Ketika di rumah sakit, Ny. M diajari
secara normal dan bayinya dalam cara perawatan bayi meliputi
kondisi sehat. memandikan dan merawat tali pusat.
b. Persepsi keluarga tentang Dengan bekal ini diharapkan ibu
kehamilannya : bisa melakukanya secara mandiri
Keluarga mendukung ibu dalam ketika di Rumah.
proses kehamilan, persalinan dan 2. Peran dalam perawatan bayi
perawatan bayinya. Ibu mampu melakukan perawatan
pada bayinya, meskipun masih agak
Interaksi Selama Kehamilan takut ketika memandikan bayi
a. Interaksi ibu dengan keluarga : 3. Pengalaman dalam perawatan bayi
Baik Pernah melakukan perawatan bayi
b. Interaksi ibu dengan orang lain : pada anak pertamanya, tetapi
Baik perannya masih banyak dibantu oleh
keluarga (orang tuanya)
Harapan selama Kehamilan

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 62


ISSN 2303-1433

4. Harapan untuk perawatan bayi yang


akan datang 4. Karakteristik umum
Mampu melakukan perawatan bayi a. Usia bayi : 3 hari
nya secara mandiri dan lebih baik b. Kepala : simetris
c. Fontanel anterior: teraba datar
Ranah Personal d. Sutura : teraba dan belum menyatu
1. Pandangan ibu terhadap perannya e. Postur : lengan dan tungkai fleksi
Ny. M merasa bahwa perannya f. Hidung : tidak ada kelainan
dalam perawatan bayi ini sangat g. Telinga : tidak ada kelainan
penting, untuk kesehatan bayinya h. Mulut : tidak ada kelainan
dan menumbuhkan kontak batin 5. Responsiveness
antara ibu dan bayinya. a. Kontak mata : bayi mampu untuk
2. Pengalaman masa lalu yang membuka mata
mempengaruhi peran ibu b. Reflek
Ny. M merasa bahwa peranya pada Reflek morro : baik
masa lalu, ketika melahirkan anak Reflek rotting : baik
pertama belum begitu nampak, Reflek sucking : baik
karena banyak dibantu oleh keluarga Reflek tonick neck : baik
3. Percaya diri dalam menjalankan Reflek babinski : baik
peran
Ny. M merasa masih takut ketika Terapi dan Pemeriksaan Laboratorium
memandikan bayinya, dan merasa 1. Terapi
kurang yakin mampu memberikan ASI/PASI 8 x 20-25 cc
ASI secara eksklusif, sehingga Ny. Amphicilin 2 x 165 mg IV
M memberikan PASI untuk Gentamicin 1 x 16 mg IV
mencukupi kebutuhan minum Thermoregulasi
bayinya. Rawat Tali pusat
4. Pencapaian peran
Ny. M mempunyai minat yang besar Diagnosa Keperawatan dan Rencana
dalam upaya pencapaian peran Keperawatan
sebagai seorang ibu yang melakukan Diagnosa Keperawatan : Menyusui
perawatan pada bayinya secara tidak efektif berhubungan dengan
optimal. kurangnya kepercayaan diri ibu untuk
memenuhi kebutuhan ASI pada bayinya.
Pengkajian Bayi Tujuan : meningkatkan kepercayaan
1. Temperamen bayi ibu untuk memberikan ASI secara
Di status pasien tertulis : bayi eksklusif pada bayinya sehingga proses
menangis kuat menyusuinya menjadi efektif
2. Apgar’s Score Kriteria Hasil : Proses menyusui bisa
8- 9 efektif dan berhasil melakukan ASI
3. Penampilan Umum Eksklusif
a. Tanggal Lahir: 10 Nopember 2014
pukul 21.45 Rencana Keperawatan :
b. Berat badan : 3300 gram 1. Kaji tentang kesehatan ibu post partum
c. Panjang badan : 50 cm dan sesuaikan dengan kemampuan ibu
d. Lingkar kepala : 35 cm untuk melakukan perawatan diri dan
e. Lingkar dada : 32 cm bayinya
f. RR : 38 x/menit 2. Kaji kemampuan ibu dalam proses
g. Suhu : 36°C pemberian ASI
h. Nadi : 140 x/menit

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 63


ISSN 2303-1433

3. Lakukan breastfeeding peer counseling sehingga menurunkan proses pencapaian


untuk meninngkatkan kemampuan ibu peran. Peran ayah yang aktif dalam proses
dalam proses pemberian ASI kepada persalinan maupun perawat bayi akan
bayinya. menunjukkan keterikatan yang lebih kuat
dari pada ayah yang tidak terlibat dalam
Pembahasan proses persalinan dan perawatan bayi
Analisis Penerapan Teori Maternal (Reeder, 1997).
Role Attainment - Becoming a Mother Pada awalnya model konseptual
pada Ny. M Post Partum Fisiologis Mercer lebih lebih ditujukan pada
Model Mercer memaparkan hal-hal pengkajian ibu post partum karena model
yang seharusnya terindentifikasi dan ini berfokus pada proses pencapaian peran
memfasilitasi ibu agar mampu menerima ibu dan bagaimana menjadi seorang ibu.
dan melaksanakan peranannya sebagai Namun jika meninjau konsep model yang
ibu. Kemampuan ibu menerima peran dikemukakan oleh Mercer ini bayi adalah
sebagai ibu sejak awal akan meningkatkan bagian yang sangat penting dalam proses
ikatan ibu dengan bayi dan mendukung pencapaian peran tersebut, dimana
perkembangan kesehatan fisik dan mental interaksi bayi dengan ibu yang terjalin
ibu dan bayi sepanjang kehidupan. Bila utuh dan sistematis akan mempererat
ibu telah menerima perannya, maka ia kasih sayang antara keduanya.
akan berusaha menjalankan peran sebaik- Penerapan konsep model Mercer
baiknya, dan bila berhasil akan merasakan dalam praktek keperawatan maternitas
kepuasan. Kepuasan yang diperoleh dikenal sebagai bonding attachment.
merupakan kekuatan yang mendorong Bonding attachment adalah interaksi
dalam memenuhi kebutuhan fisik dan antara orang tua dengan bayinya yang
psikologis ibu beserta bayinya. Namun dimulai sejak dalam kandungan,
model ini tidak dapat diterapkan pada ibu dilanjutkan saat proses persalinan serta
yang mengalami penurunan kesadaran dan dipertahankan selama dan setelah proses
gangguan jiwa, karena peran yang post partum. Pengertian bonding sendiri
seharusnya dilaksanakan oleh ibu akan adalah dimulainya interaksi emosi, fisik
digantikan oleh orang lain atau dan sensoris antara orang tua dan bayinya
keluarganya. segera setelah lahir ditampilkan melalui
Mercer juga menekankan pentingnya daya tarik satu arah oleh orang tua
dukungan suami dan keluarga sejak tehadap bayinya. Sedangkan attachment
kehamilan, kelahiran dan setelah adalah ikatan perasaan kasih sayang
melahirkan. Pendekatan Mercer antara oarang tua dengan bayinya meliputi
digunakan sejak awal sehingga kesiapan pencurahan perhatian serta adanya
peran ibu dapat terdeteksi oleh perawat. hubungan emosi, fisik yang kuat berupa
Di Indonesia umumnya suatu kehamilan hubungan timbal balik yang saling
dan kelahiran akan disambut dengan menguntungkan melalui sinyal antara
sangat antusias oleh seluruh keluarga pemberi asuhan utama dan bayi yang
besar sehingga pengaruh keluarga sangat berkembang secara berangsur-angsur.
kuat dalam perawatan ibu dan bayi, justru (Matterson, 2001)
peran ayah yang menjadi berkurang Pengkajian terhadap bonding dapat
karena banyaknya dukungan dari keluarga dilakukan dengan melakukan observasi
besar. Disamping itu aturan atau terhadap perilaku orang tua dengan
kebijakann RS yang tidak mengijinkan mengenali bayinya, memberi nama dan
suami atau keluarga menunggu istri mengakui adanya bayi sebagai anggota
selama proses melahirkan akan keluarga. Attachment meliputi pengkajian
mengurangi interaksi orang tua dengan verbal dan non verbal ibu dan keluarga
bayinya selama proses persalinan saat berinteraksi dengan bayinya, meliputi

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 64


ISSN 2303-1433

respon orang tua saat bayi menangis, spesifik dengan mengkaji kontak mata
apakah orang tau menunda pekerjaan atau antara bayi dengan ibunya sebagai isyarat
kebutuhan dan berjalan mendekat, pembicaraan,adanya refleks
menerima tanggung jawab mengasuh menggenggam, refleks tersenyum dan
bayinya dan melaksanakan perawatan tingkah laku yang tenang sebagai respon
pada bayi, merubah panggilan orang tua terhadap perawatan yang dilakukan ibu.
dengan panggilan yang diharapkan anak. Konsistensi tingkah laku interaksi dengan
(Mercer, 1995). Perilaku orang tua yang ibu dan respon yang datang dari ibu akan
menunjukkan adanya bonding attachment meningkatkan pergerakan.
adalah adanya sentuhan fisik dengan Meighan (2001), mengemukakan
menyusui, sentuhan kulit, adanya kontak bahwa teori Mercer sangat relevan
mata saat menyusui dan saat bayi digunakan pada berbagai setting praktek
terbangun, berbicara serta memeriksa keperawatan maternitas dan anak. Hal ini
tubuh bayi. Hal-hal tersebut sejalan didasarkan pada hasil penelitiannya yang
dengan bagaimana Mercer selalu dapat diaplikasikan dalam tatanan
menggambarkan bagaimana pencapaian pelayanan keperawatan. Penerapan
peran menjadi ibu. Tetapi bonding konsep Mercer ini lebih banyak terfokus
attachment bisa terhambat pada kondisi psikologis dan fisik
pelaksanaannya jika di rumah sakit sedangkan pemenuhan kebutuhan dasar
tersebut tidak fasilitas untuk melakukan manusia tidak terkaji. Oleh karena itu agar
rooming in sesuai dengan kondisi ibu dan dapat menggali data yang komprehensif
bayi setelah post partum. konsep model Mercer ini harus
Mercer menegaskan pada teorinya dikombinasi dengan teori lain yang
bahwa proses pencapaian peran ibu yang mencakup kebutuhan dasar manusia.
dilalui dengan empat fase akan selalu
berhubungan dengan respon bayi. Pada Analisa Rekomendasi Breastfeeding
fase anticipatory yang dimulai sejak Peer Counseling Dengan Masalah
kehamilan, bayi juga dilibatkan untuk Keperawatan Menyusui tidak Efektif
berinteraksi, lalu fase kedua yang dimulai Pada Pasien Post partum Fisiologis.
saat kelahiran bayi yang juga memerlukan Guna mereview perlu adanya
peran perawat dalam melakukan breastfeeding peer counseling pada ibu
pengkajian fisik secara umum, model yang memberikan ASI, maka penulis
Mercer ini juga mendukung dengan mengkaji beberapa riset yang meneliti
pengkajian yang lebih difokuskan pada tentang hal tersebut. Pencarian artikel
psikososial. Pada fase ketiga informal, dilakukan secara elektronik. Pencarian
peran ibu dalam proses interaksi dengan tidak terbatas pada artikel penelitian yang
bayinya menjadikan ibu lebih matang di diterbitkan oleh negara tertentu. Artikel
dalam menjalankan perannya. Fase yang digunakan diterbitkan pada tahun
keempat personal, ibu telah 2003 sampai 2013. Kombinasi kata kunci
menginternalisasi perannya sehingga ibu (key words) yang digunakan yaitu
mulai merasa percaya diri,merasa mampu breastfeeding, peer, support. Pencarian
dalam menjalankan tugasnya. menemukan 2 artikel. Pada makalah ini
Model konseptual Mercer kami mereview 2 artikel yang berkaitan
memandang bahwa sifat bayi berdampak dengan upaya meningkatkan status nutrisi
pada identitas peran ibu yang meliputi : pada bayi dengan melakukan health
temperamen, kemampuan memberikan promotion kepada ibu agar memberikan
isyarat, penampilan, karakteristik umum, asupan nutrisi yang efektif dan maksimal
responsiveness dan kesehatan dengan breastfeeding peer counseling.
umum.Mercer juga mengembangkan Dari beberapa artikel diatas
teorinya pada bayi baru lahir yang lebih ditemukan bahwa breastfeeding peer

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 65


ISSN 2303-1433

counseling merupakan cara yang health education dan konseling pada ibu
dilakukan untuk memberdayakan ibu yang tentang manajemen laktasi yang efektif
menyusui degan meningkatkan motivasi, agar dapat meningkatkan nutrisi pada bayi
pengetahuan, sikap dan kepercayaan diri baru lahir.
ibu untuk memberikan asupan ASI kepada
bayinya. Breastfeeding peer counseling Kesimpulan & Saran
merupakan training/pelatihan yang Kesimpulan
didampingi oleh konselor/perawat dan 1. Penerapan konsep dari teori Maternal
beberapa ibu lain yang juga menyusui Role Attainment-Becoming a Mother
bayinya. Program ini meliputi pelatihan ini tepat digunakan untuk melakukan
tentang teori (anatomy dan fisiologi pengkajian pasien post partum untuk
payudara dan manajemen menyusui yang mencapai adaptasi perubahan
efektif), melakukan role play, praktik fisiologis ataupun psikologis pada
langsung kepada bayi, dan kemampuan masa postpartum sehingga bisa
komunikasi yang selalu dimonitor oleh mencapai peran yang diharapkan
konsultan secara rutin dan dilakukan home dalam perawatan diri dan bayinya.
visit/ kunjungan rumah. Peer Conselor 2. Breastfeeding Peer Counseling dapat
diobservasi selama 2 bulan oleh seorang diaplikasikan pada ibu postpartum
konsultan laktasi yang mendampingi ibu yang mengalami kesulitan dalam hal
dengan gangguan menyusui. pemberian ASI kepada bayinya.
Intervensi ini sesuai apabila Program ini untuk memotivasi ibu
diterapkan pada Ny. M yang mengalami bayi agar memberikan nutrisi terbaik
masalah dalam menyusui bayinya yang pada bayinya melalui ASI Eksklusif
merasa kesulitan untuk memposisikan dan memberikan support kepada ibu
bayinya ketika menetek. penerapan secara psikologis untuk melakukan
intervensi ini juga dapat meningkatkan perawatan pada bayinya secara
pengetahuan, kemampuan ibu, mandiri.
kepercayaan diri ibu dalam merawat bayi
secara mandiri agar tidak mengalami Saran
malnutrisi yang dapat mempengaruhi 1. Bagi praktek keperawatan
tumbuh kembangnya dan bisa Intervensi Breastfeeding Peer
memberikan ASI secara Eksklusif kepada Counseling dapat diterapkan tidak
bayinya. hanya pada menyusui saja tetapi
Dengan adanya peer counseling dari pada penatalaksaan faktor
konsultan laktasi dalam hal ini bisa juga psikologis ibu terkait
dilakukan oleh perawat maternitas dan ketidakpercayadirian ibu dalam
support dari sesama anggota kelompok pemberian ASI secara Eksklusif
training/pelatihan laktasi dapat yang membutuhkan support dari
meningkatkan kemampuan ibu dalam kelompok untuk sharing mengenai
memberikan ASI yang efektif pada bayi. masalah pemberian ASI secara
Dalam peer / kelompok ibu bisa saling Eksklusif
sharing dengan sesama ibu yang lain 2. Bagi riset keperawatan
sehingga dapat meningkatkan pemahaman Perlu dilakukan penelitian lebih
ibu mengenai pemberian ASI yang efektif. lanjut mengenai intervensi lain
Bayi baru lahir mempunyai resiko yang digunakan untuk
yang tinggi mengalami malnutrisi karena meningkatkan helth promotion
ketidakseimbangan antara intake yang khususnya masalah pemberian ASI
didapat dan proses hipermetabolisme yang secara Eksklusif dan proses untuk
ada dalam tubuh. Perawat sebagai meningkatkan kualitas produksi
konselor dan educator harus memberikan ASI sehingga ibu tidak kuatir

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 66


ISSN 2303-1433

dalam pemberian nutrisi pada Judith M.W .(2005) Prentice Hall Nursing
bayinya. Diagnosis Handbook With NIC
Intervention and NOC Outcomes.
Daftar Pustaka Pearson
Alex K. Anderson, P; Grace Damio& etc
. (2005). A Randomized Trial Marriner-Tomey & Alligood (2006).
Assessing the Efficacy of Peer Nursing theorists and their works.
Counseling on Exclusive 6th Ed.St.Louis:Mosby Elsevier, Inc
Breastfeeding in a Predominantly
Latina Low-Income Community. Merestein, G.B & Gradner, S.L (2002).
Arch Pediatric Adolesc Med. Handbook of neonatal intensive
2005;159:836-841 care (5th ed) St. Louis : Mosby.

Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L., & Jensen, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
M.D. (2005). Buku ajar Nasional 2010. Jakarta: Badan
keperawatan maternitas. (edisi 4). Penelitian dan Pengembangan
Jakarta: EGC. Kesehatan Depkes RI.

Casey, P.H., Mansell, L.M., Barrett, K., Taylor C., Lilis, C., LeMone, P. 1995.
Bradley, R.H., & Gargus, R. (2006). Fundamental of Nursing the Art and
Impact of prenatal and/or postnatal Science of Nursing Care.
growth problems in low birth weight Philadelphia: Lippincot
preterm infants on school-age
outcomes: An 8-year longitudinal Tomey, A.M., & Alligood, M.R. 2006.
evaluation. Pediatrics, 118(3), Nursing Theorists and their Work,
1078-1086 4th Edition. St.Louis: Mosby.

Chin P.L.& Kramer. 1997. Theory and Tomey, M.A. 1994. Nursing Theorist and
Nursing : A System Approach. Sint Their Work. St. Louis : Mosby
Louis: Mosby Company. Company

Doengoes Merillynn. (1999) (Rencana


Asuhan Keperawatan). Nursing care
plans. Guidelines for planing and
documenting patient care. Alih
bahasa : I Made Kariasa, Ni Made
Sumarwati. EGC. Jakarta.

Dorland. (1998). Kamus Saku Kedokteran


Dorland. Alih Bahasa: Dyah
Nuswantari Ed. 25. Jakarta: EGC

Esther HY Wong1, EAS Nelson. (2007).


Evaluation of a peer counselling
programme to sustain breastfeeding
practice in Hong Kong.
International Breastfeeding Journal
2007, 2:12 doi:10.1186/1746-4358-
2-12

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 67

Вам также может понравиться