Вы находитесь на странице: 1из 14

Pengukuran Harga Daya Hantar Listrik Menggunakan Medium Pasir

Ade Aulia Rizky[1] Ulfa Saadatul U.[2] Galih Setyawan[3]


Prodi D3 Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi,Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta, Indonesia
Sekip Utara PO BOX BLS.21 Yogyakarta 55281, Indonesia

ade.aulia.r@mail.ugm.ac.id[1]
ulfasaadatul95@gmail.com [2]galih.setyawan@mail.ugm.ac.id[3]

Abstrak
Telah dilakukan pengukuran harga daya hantar listrik menggunakan medium pasir.
Tujuan dari diadakanya praktikum ini diantaranya adalah mengukur besarnya harga
daya hantar listrik dengan medium pasir yang berbeda melalui perhitungan dimana
nilai konduktivitas yang dicari sama dengan nilai satu per harga resistivitas tiap-tiap
larutan kemudian membandingkan besarnya resistivitas tiap-tiap jenis pasir itu sendiri
serta untuk mengetahui keadaan pasir yang lebih baik untuk menghantarkan arus
listrik yang mana terdapat dua keadaan yaitu dalam keadaan kering dan keadaan
lembab . Hal ini dilakukan karena tiap jenis pasir memiliki komonen penyusun yang
berbeda-beda serta karakteristik dan sifat-sifat yang khas pada tiap jenisnya. Dalam
praktikum ini , pasir diamati dalam dua keadaan yaitu dalam keadaan kering dan
dalam keadaan lembab. Hal ini tentunya mempengaruhi kuat lemahnya daya hantar
listrik yang dimiliki dari tiap jenis pasir. Penjelasan pasir sendiri adalah hasil dari
batuan sedimen yang telah hancur menadi butiran-butiran halus yang memiliki
diameter 2-6 milimeter. Dalam praktikum ini digunakan empat jenis pasir yaitu pasir
biasa, pasir pantai, pasir magnet serta tanah liat. Pada tiap jenis pasir memiliki nilai
resistivitas dan resistansi yang akan menentukan sifat konduktivitas pasir yang
digunakan. Resistivitas disebut juga tahanan jenis yang dapat menunjukan
kemampuan suatu pasir mengahantarkan listrik dalam percobaan ini. Sedangkan
resistansi merupakan hambatan yang bisa mempengaruhi daya hantar listrik pasir.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan daya hantar listrik sangat dipengaruhi
oleh jenis pasir yang memiliki resistansi dan resistivitas yang berbeda.

Keyword : Pasir, Resistansi, Resistivitas, Konduktivitas

A. Pendahuluan
Pada masa ini tidak dipungkiri lagi bahwa listrik adalah suatu hal yang menjadi kebutuhan
primer selain papan, sandang, dan pangan. Listrik Penggunaan listrik telah banyak membantu
setiap pekerjaan dan aktivitas manusia yang hidup mada zaman modern yang menggunakan alat
serba canggih, mulai alat yang sederhana hingga alat yang kompleks.Mulai dari pekerjaan ringan
hingga pekerjaan yang dirasa berat, listrik menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. Sebagai
contohnya adalah blender yang biasa digunakan pada setiap kepala kelurga menggunakan listrik,
mesin fotokopi yang bisa mencetak beratus lebar dokumen yang dibutuhkan juga membutuhkan
listriik untuk menjalankannya. Bahkan lampu yang merupakan hal mendasar bagi
berlangsungnya tiap aktivitas manusia pada malam hari pun sumber utamanya adalah listrik.
Apabila dikaji lebih dalam lagi tentunya listrik tidak diperoleh tanpa adanya suatu reaksi
tertentu atau sesuatu yang bisa memicu timbulnya listrik tersebut sendiri. Listrik sendiri terjadi
karena adanya beda potensial (V) yang terjadi pada suatu bahan tertentu sehingga aliran electron
mengalir dari positif kea rah negative seperti yang telah dijelaskan pada teori tentang timbulnya
arus listrik. Pada penjelasan hukum yang digunakan untuk mencari besarnya arus listrik adalaha
tegangan dibagi dengan hambatan atau resistansi yang dimiliki suatu bahan. Hal ini meunjukan
bahwa arus listrik terjadi bukan hanya sebagai kebetulan belaka tetapi melalui suatu proses.
Sumber utama dari listrik yang biasanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari berasal dari
PLN yang memiliki tegangan sekitar 220 Volt serta daya 40 Watt. Listrik ini sendiri dapat
langsung dinikmati hanya dengan menyambungkan suatu alat yang hendak digunakan pada stop
kontak, bisa juga hanya dengan menekan saklar yang ada.
Disamping itu, arus listrik tentunya membutuhkan suatu perantara untuk mengalir. Hal ini
karena tanpa adanya konduktor, arus listrik tidak dapat mengalir. KOnduktor listrik dapat
diperoleh dari benda padat, cair bahkan gas. Kondutor listrik yang biasa ditemui sehari-hari
adalah dalam bentuk padatan, sebagai contoh adalah medium pasir. Berbagai macam jenis dan
karakteristik pasir memiliki kekuatan daya hantar yang berbeda-beda tentunya tergantung dari
sifat-sifat, komponen penyusun, serta besarnya resistivitas dari masing-masing pasir itu sendiri.
Oleh karena itu praktikan melakukan praktikum pengukuran daya hantar listrik menggunakan
medium pasir agar mengetahui jenis-jenis pasir yang bisa menghantarkan arus listrik dengan
baik.

B. Tinjauan Pustaka
Jurnal pertama yang praktikan dapatkan sebagai refrensi hasil praktikum dari Muh. Said
L. melakukan analisis sifat konduktivitas listrik pada beberapa jenis material dengan metode
potensial jatuh. Hasil praktikumnya diantaranya adalah konduktivitas material yang sebenarnya
adalah nilai rata-rata konduktivitas yang konstan atau berada pada posisi mendatar pada grafik
yang diperoleh dari nilai konduktivitas setiap pergeseran elektroda. Berdasarkan perbandingan
kelima jenis material, tanah yang mengandung air asin mepunyai nilai konduktivitas lebih besar
dibandingkan dengan jenis material lainnya (tanah lempung,batu pasir, batu gamping yang
mengandung kapur, lapisan pasir dan kerikil), dimana untuk tanah yang mengandung garam (air
asin) sebesar 0.44626 Ohm m-1, lapisan pasir dan kerikil sebesar 0.0087 Ohm m-1, batu pasir
sebesar 0.0150 Ohm m-1, tanah lempung sebesar 0.1608 Ohm m-1 dan batu gamping yang
mengandung kapur sebesar 0.00257 Ohm m-1.[1]
Andri wiyono dan Endah Rahmawati (2014) melakukan percobaan perancangan dan
pembuatan alat ukur konduktivitas larutan berbasis mikrokontroler. Dalam percobaan yang
mereka lakukan diperoleh hasil Kajian fisika tentang Hukum Ohm dapat diterapkan dalam
pengukuran resistivitas dan konduktivitas larutan, dengan menggunakan sensor empat
elektroda perak. AWr_88 alat pengukur konduktivitas dari hasil penelitian ini dapat
digunakan untuk mengukur resistivitas dan konduktivitas pada rentang konsentrasi 23 ppm
sampai 731 ppm dan pada suhu 29⁰C. Hubungan resistivitas berbanding terbalik dengan
konduktivitas, dan hubungan kondutivitas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Semakin
tinggi konsentrasi maka konduktivitas juga semakin tinggi.[2]
Dari kedua jurnal diatas praktikan melakukan praktikum dengan metode yang hampir
sama namun tujuan dari praktikum berbeda. Isi dari jurnal praktikan adalah mengukur harga daya
hantar listrik dengan medium pasir dalam keadaan kering dan dalam keadaan lembab,kemudian
membandingkan hasil perhitungan K pada tiap-tiap pasir yang digunakan dalam praktikum ini.
Pasir yang digunakan diantaranya adalah pasir biasa, pasir pantai, pasir magnet dan tanah liat. K
sendiri merupakan nilai yang dimili tiap jenis pasir yang digunakan praktikan dalam
percobaannya dan diperoleh dengan cara menggunakan nlilai resistansi yang didapat dalam
perhitungan grafik, kemudian R tersebut dimasukan dalam suatu persamaan yang hasil akhirnya
dalah resistivitas. Setelah nilai resistivitas pasir diketahui, maka nilai konduktivitas sama dengan
nilai satu per nilai resitivitas.

C. Metode Penelitian
Telah dilakukan praktikum pengukuran harga daya hantar listrik menggunakan medium
pasir pada hari Jumat tanggal 4 Maret 2016 di Laboratorium D-3 Metrologi instrumentasi SV-
121 pukul 09.45-11.15 WIB. Pada praktikum ini diukur nilai V dan I pada empat jenis pasir
yang berbeda. Pada praktikum ini menggunakan spesifikasi alat dan bahan sebagai berikut :

1. Dua buah DVM (Digital Volt Meter)


Menggunakan Digital Voltmeter bernama heles dengan kode UX-369C
2. Empat buah elektroda
3. Kabel probe
Dibedakan menjadi kabel positif (warna merah) dan kabel negatif (warna hitam)
4. Kolam yang terbuat dari kaca
5. Sumber arus konstan (Arus DC)
Sumber arus DC yang digunakan adalah constan current regulator merek Gama Tech.
6. Tiga jenis pasir : Pasir biasa, Tanah liat, Pasir pantai, dan Pasir magnet
7. Penggaris
8. Stopwatch

Sedangkan untuk skema percobaan seperti gambar berikut :

Gambar 3.1 Skema Percobaan Pengukuran Harga Daya Hantar Listrik Menggunakan Pasir

Kemudian langkah-lagkah praktikum yang harus dilakukan praktikan adalah sebagai berikut :

Percobaan 1 :

1. Mengisi kotak kaca dengan pasir biasa kering tanpa penambahan air.
2. Mengukur luas penampang pasir (A).
3. Memasang rangkaiam seperti pada gambar 3.1, memilih tombol amperemeter pada
pengukuran arus (I) dan tombol Voltmeter pada pengukuran tegangan (V).
4. Mencatat tegangan yang terbaca pada volt meter (sebelum arus listrik dihidupkan),
potensial ini disebut dengan potensial elektrokimia (Pot.EK).
5. Menghidupkan sumber arus, membaca arus (I) yang mengalir dan membaca potensial (V)
yang timbul.
6. Mengulangi Langkah 1-5 mengguanakan tanah liat, pasir pantai, dan pasir magnet.
7. Mengukur V dan I selama lima kali pengukuran pada tiap percobaan.

Percobaan 2 :

1. Mengisi kotak kaca dengan pasir biasa dengan penambahan air, sehingga pasir basah
seluruh permukaannya (diusahakan agar jangan sampai air menggenang).
2. Mengukur luas penampang pasir (A).
3. Memasang rangkaiam seperti pada gambar 3.1, memilih tombol amperemeter pada
pengukuran arus (I) dan tombol Voltmeter pada pengukuran tegangan (V).
4. Mencatat tegangan yang terbaca pada volt meter (sebelum arus listrik dihidupkan),
potensial ini disebut dengan potensial elektrokimia (Pot.EK).
5. Menghidupkan sumber arus, membaca arus (I) yang mengalir dan membaca potensial (V)
yang timbul.
6. Mengulangi Langkah 1-5 mengguanakan tanah liat, pasir pantai, dan pasir magnet.
7. Mengukur V dan I selama lima kali pengukuran pada tiap percobaan.
D. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
Dari percobaan pengukuran harga daya hantar listrik pada medium pasir diperoleh
hasil sebagai berikut :

Tabel 4.1.1 Tabel data pengukuran pada medium tanah liat kering

V
Pot. EK terkoreksi R display
No. (V) V (V) I (mA) (V) (Ohm)
1 -0.1 1.72 0.1607 1.82 11.32545
2 -0.25 1.66 0.1611 1.91 11.85599
3 -0.28 1.14 0.1316 1.42 10.79027
4 -0.31 1.1 0.1168 1.41 12.07192
5 -0.34 1.06 0.1096 1.4 12.77372
Rata-
rata -0.256 1.336 0.13596 1.592 11.76347
Ralat 0.024109397 0.251336 0.75221
Maka, R (Ohm) 9.8636
Resistivitas 65.75733333
K 0.015207429
Tabel 4.1.2 Tabel data pengukuran pada medium tanah liat basah
V
Pot. EK terkoreksi R display
No. (V) V (V) I (mA) (V) (Ohm)
1 -0.33 1.14 0.1187 1.47 12.38416
2 -0.33 1.72 0.1684 2.05 12.1734
3 -0.37 1.7 0.1739 2.07 11.90339
4 -0.4 1.69 0.1751 2.09 11.93604
5 -0.41 1.68 0.1709 2.09 12.22937
Rata-
rata -0.368 1.586 0.1614 1.954 12.12527
Ralat 0.024012913 0.271072 0.203235
Maka, R(Ohm) 11,248
Resistivitas 74986.66667
K 1.33357E-05

Tabel 4.1.3 Tabel data pengukuran pada medium pasir pantai kering

V
Pot. EK terkoreksi R display
No. (V) V (V) I (mA) (V) (Ohm)
1 -0.4 2.74 0.00003 3.14 104666.7
2 -0.7 2.6 0.00002 3.3 165000
3 -0.76 2.6 0.00003 3.36 112000
4 -0.8 2.5 0.00003 3.3 110000
5 -0.89 2.48 0.00003 3.37 112333.3
Rata-
rata -0.71 2.584 0.000028 3.294 120800
4.47214E-
Ralat 06 0.092087 24898.24
Maka, R(Ohm) 750
Resitivitas 5000
K 0.0002

Tabel 4.1.4 Tabel data pengukuran pada medium pasir pantai basah

V
Pot. EK terkoreksi R display
No. (V) V (V) I (mA) (V) (Ohm)
1 -0.4 3.13 0.00052 3.53 6788.462
2 -0.57 3.06 0.00052 3.63 6980.769
3 -0.68 3.07 0.00053 3.75 7075.472
4 -0.74 3.07 0.00053 3.81 7188.679
5 -0.71 3.07 0.00054 3.78 7000
Rata-
rata -0.62 3.08 0.000528 3.7 7006.676
Ralat 8.3666E-06 0.117047 146.7918
Maka, R(Ohm) 11429
Resistivitas 76193.33333
K 1.31245E-05

Tabel 4.1.5 Tabel data pengukuran pada medium pasir magnet kering

V
Pot. EK terkoreksi R display
No. (V) V (V) I (mA) (V) (Ohm)
1 -0.29 3.3 0.00031 3.59 11580.65
2 -0.3 3.27 0.00031 3.57 11516.13
3 -0.32 3.26 0.00031 3.58 11548.39
4 -0.33 3.28 0.0003 3.61 12033.33
5 -0.32 3.25 0.00031 3.57 11516.13
Rata-
rata -0.312 3.272 0.000308 3.584 11638.92
4.47214E-
Ralat 06 0.016733 222.0975
Maka, R(Ohm) 3250
Resistivitas 21666.66667
K 4.61538E-05

Tabel 4.1.6 Tabel data pengukuran pada medium pasir magnet basah

V
Pot. EK terkoreksi R display
No. (V) V (V) I (mA) (V) (Ohm)
1 -0.22 3.07 0.01043 3.29 315.4362
2 -0.32 3.02 0.01042 3.34 320.5374
3 -0.44 2.97 0.01041 3.41 327.5696
4 -0.4 2.96 0.01038 3.36 323.6994
5 -0.42 2.96 0.01037 3.38 325.9402
Rata-
rata -0.36 2.996 0.010402 3.356 322.6366
2.58844E-
Ralat 05 0.045056 4.812225
Maka, R(Ohm) 955.22
Resistivitas 6368.133333
K 0.000157032

Tabel 4.1.7 Tabel data pengukuran pada medium pasir biasa kering

V
Pot. EK terkoreksi R display
No. (V) V (V) I (mA) (V) (Ohm)
1 -0.39 2.79 0.00007 3.18 45428.57
2 -0.57 2.63 0.00007 3.2 45714.29
3 -0.68 2.54 0.00007 3.22 46000
4 -0.7 2.44 0.00006 3.14 52333.33
5 -0.75 2.3 0.00006 3.05 50833.33
Rata-
rata -0.618 2.54 0.000066 3.158 48061.9
5.47723E-
Ralat 06 0.067231 3264.32
Maka, R(Ohm) 10500
Resistivitas 70000
K 1.42857E-05

Tabel 4.1.8 Tabel data pengukuran pada medium pasir biasa basah

V
Pot. EK terkoreksi R display
No. (V) V (V) I (mA) (V) (Ohm)
1 -0.22 3.07 0.01043 3.29 315.4362
2 -0.32 3.02 0.01042 3.34 320.5374
3 -0.44 2.97 0.01041 3.41 327.5696
4 -0.4 2.96 0.01038 3.36 323.6994
5 -0.42 2.96 0.01037 3.38 325.9402
Rata-
rata -0.36 2.996 0.010402 3.356 322.6366
2.58844E-
Ralat 05 0.045056 4.812225
Maka, R(Ohm) 51.562
Resistivitas 343.7466667
K 0.002909119
Sedangkan untuk mencari nilai gradient yang merupakan nilai R disetiap pengukuran dapat
digambarkan dengan grafik sebagai berikut :

Grafik Hubungan antara V dan I pada Medium


Tanah liat Kering
2.5
y = 9.8636x + 0.2509
R² = 0.8952
2
Tegangan (V)

1.5

0.5

0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18
Arus Listrik (Ampere)

Gambar 4.1.1 Grafik perbandingan nilai V dan I pada medium tanah liat kering

Grafik Hubungan antara V dan I pada


Medium Tanah liat Basah
2.5

2
Tegangan (V)

1.5

1 y = 11.248x + 0.1385
R² = 0.9929
0.5

0
0 0.05 0.1 0.15 0.2
Arus Listrik (Ampere)

Gambar 4.1.2 Grafik perbandingan nilai V dan I pada medium tanah liat basah
Grafik Hubungan antara V dan I pada
Medium Pasir Pantai Kering
3.4
3.35
Tegangan (volt)

3.3
3.25 y = -750x + 3.315
R² = 0.0013
3.2
3.15
3.1
0 0.000005 0.00001 0.000015 0.00002 0.000025 0.00003 0.000035
Arus Listrik( Ampere)

Gambar 4.1.3 Grafik perbandingan nilai V dan I pada medium pasir pantai kering

Grafik Hubungan antara V dan I pada


Medium Pasir Pantai Basah
3.9
3.85
3.8
Tegangan (V)

3.75
3.7
y = 11429x - 2.3343
3.65
R² = 0.6674
3.6
3.55
3.5
0.000515 0.00052 0.000525 0.00053 0.000535 0.00054 0.000545
Arus Listrik (Ampere)

Gambar 4.1.4 Grafik perbandingan nilai V dan I pada medium pasir pantai basah
Grafik Hubungan antara V dan I pada
Medium Pasir Magnet Kering
3.615
3.61 y = -3250x + 4.585
3.605 R² = 0.7545
Tegangan (V)

3.6
3.595
3.59
3.585
3.58
3.575
3.57
3.565
0.000298 0.0003 0.000302 0.000304 0.000306 0.000308 0.00031 0.000312
Arus Listrik (Ampere)

Gambar 4.1.5 Grafik perbandingan nilai V dan I pada medium pasir magnet kering

Grafik Hubungan antara V dan I pada


Medium Pasir Magnet Basah
3.42
y = -955.22x + 13.292
3.4 R² = 0.3012
3.38
Tegangan (V)

3.36
3.34
3.32
3.3
3.28
0.01036 0.01037 0.01038 0.01039 0.0104 0.01041 0.01042 0.01043 0.01044
Arus Listrik (Ampere)

Gambar 4.1.6 Grafik perbandingan nilai V dan I pada medium pasir magnet basah
Grafik Hubungan antara V dan I pada
Medium Pasir Biasa Kering
3.25

3.2
Tegangan (V)

3.15
y = 10500x + 2.465
3.1 R² = 0.7317

3.05

3
0.000058 0.00006 0.000062 0.000064 0.000066 0.000068 0.00007 0.000072
Arus Listrik (Ampere)

Gambar 4.1.7 Grafik perbandingan nilai V dan I pada medium pasir biasa kering

Grafik Hubungan antara V dan I pada


Medium Pasir Biasa basah
2.92
y = 51.562x + 2.6408
2.9 R² = 0.0595
Tegangan (V)

2.88
2.86
2.84
2.82
2.8
0.00375 0.0038 0.00385 0.0039 0.00395 0.004 0.00405 0.0041 0.00415 0.0042 0.00425
Arus Listrik (Ampere)

Gambar 4.1.8 Grafik perbandingan nilai V dan I pada medium pasir biasa basah
Untuk membandigkan besarnya nilai K dari tiap-tiap jenis pasir dapat dilihat pada grafik
berikut:

Grafik Perbandingan Nilai K Tiap Larutan


0.016
0.014
Nilai Konduktivitas

0.012
0.01
0.008
0.006
0.004
0.002
0
Tanah Tanah Pasir Pasir Pasir Pasir Pasir Pasir
Liat Liat Pantai Pantai magnet Magnet Biasa Biasa
Kering Basah Kering Basah Kering Basah Kering Basah
JenisPasir

Gambar 4.1.9 Grafik perbandiangan nilai K pada tiap-tiap jenis pasir

4.2 Pembahasan
Telah dilakukan praktikum percobaan pengukuran harga daya hantar listrik menggunakan
medium pasir. Pada percobaan ini menggunakan empat jenis pasir yang berbeda dimana tiap jenis
pasir diberi dua perlakuan yang berbeda yaitu dalam keadaan kering dan dalam keadaan
basah.Keempat pasir itu adalah pasir pantai, pasir bermagnet, pasir biasa, dan tanah liat. Pertama-
tama disiapkan rangkain seperti dalam gambar 3.1 untuk mengukur arus dan tegangan yang dimiliki
masing-masing jenis pasir. Tegangan yang diukur ada dua yaitu tegangan sebelum dialiri arus listrik
atau biasa disebut Pot.EK serta tegangan yang dialiri arus llistrik. Arus listrik yang digunakan pada
praktikum ini adalah sebesar 20 mA. Sedangkan kolam kotak kaca yang digunakan mempunyai
spesifikasi panjang 30 cm dan lebar 5 cm. Sehingga luas dari penampang diperoleh sebesar 150 cm
setara dengan 0.015 m. sedangkan jarak antar electrode yang digunakan jaraknya adalah 10 cm.
keempat jenis pasir tersebut diisikan pada kotak kaca dengan tinggi masing-masing adalah 1.5 cm
dengan keadaan awal kering. Kemudian diambil data pengukuran arus litrik (I) dan tegangan (V)
setiap satu menit sekali dan dilakukan sebanyak lima kali. Setelah mendapat data pada keadaan
kering, kemudian tiap jenis pasir ditambahkan kedalamnya sejumlah air sehingga teksturnya lembab
dan basah namun jangan sampai menimbulkan genangan air. Dari data yang diperoleh dapat
praktikan gunakan untuk mencari nilai hambatan. Nilaian hambatan atau resistansi yang digunakan
untuk mencari nilai resistivitas bahan dapat dicari setelah mengetahui gradient dari data grafik yang
menjelaskan hubungan arus listrik(I) dan tegangan (V).setelah nilai resistivitasdiketahui maka nilai
K dapat dicari dari nilai seper resistivitas. Nilai K yang didapatkan digunakan untuk
membandingkan besar kecilnya daya hantar listrik yang dimiliki oleh tiap-tiap jenis pasir.. Makin
besar nilai K yang dimiliki, maka makin besar juga harga daya hantar litriknya.

Berdasarkan data yang diperoleh, praktikan mendapatkan hasil nilai K pada tanah liat kondisi
kering sebesar 0.015207 Ohm m-1; tanah liat kondisi basah sebesar 0.0000133 Ohm m-1; pasir pantai
kering sebesar 0.0002 Ohm m-1; pasir pantai basah sebesar 0.0000131 Ohm m-1; pasir bermagnet
kering sebesar 0.0000462 Ohm m-1; pasir bermagnet basah sebesar 0.0000157 Ohm m-1; pasir biasa
kering sebesar 0.0000143 Ohm m-1; pasir biasa basah sebesar 0.002909 Ohm m-1. Berdasarkan data
pengukuran nilai K tersebut dapat diketahui bahwa nilai konduktivitas terbesar terdapat pada tanah
liat dalam keadaan kering dengan nilai K sebesar 0.015207 Ohm m-1. Sedanngkan nilai K terkecil
terdapat pada pasir pantai dengan kondisi basah yaitu sebesar 0.0000131 Ohm m-1.
Selama praktikum ini praktikan tentunya menemui kendala-kendala yang menganggu proses
praktikum sehingga terkadang hasil yang didapat belum bisa sepenuhnya valid. Kendala-kendala
tersebut diantaranya adalah alat yang digunakan pada saat praktikum kurang layak. Hal tersebut
dapat dilihat dari praktikan harus berkali-kali mengganti kabel probe yang digunakan karena
keadaannya yang sudah tidak baik, akibatnya waktu tidak efisien dan data yang diambilpun kurang
valid karena waktu yang diberika asisten praktikum juga terbatas. Keadaan laboratorium yang tidak
kondusif serta ramai juga berpengaruh karena mengganggu konsentrasi praktkan saat melakukan
praktikum.

E. Kesimpulan
Berdasarakan pengukuran harga daya hantar listrik pada medium pasir dapat
disimpulkan bahwa setiap jenis pasir memiliki nilai K (konduktivitas) yang berbeda-beda. Pada
pengukuran nilai K dengan beda perlakukan, yaitu perlakukan dengan keadaan kering dan
keadaan basah pada tiap jenis pasir juga menghasilkan nilai konduktivitas yang berbeda pula.
Jenis pasir yang memiliki nilai konduktivitas paling tinggi adalah tanah liat dalam keadaan
kering dengan nilai K sebesar 0.015207 Ohm m-1. Sedangkan nilai K paling rendah dimiliki oleh
pasir pantai dengan kondisi basah yaitu sebesar 0.0000131 Ohm m-1. Jadi disini dapat diketahui
bawa pasir yang memiliki jenis sama tapi keadaannya berbeda (dalam praktikum ini basah atau
pun kering) dapat memiliki sifat konduktivitas yang berbeda.

F. Daftar Pustaka
[1]L., Muh. Said.2013.”Analisis Sifat Konduktivitas Listrik pada Beberapa Jenis Material
dengan Metode Potensial Jatuh”.Jurnal Teknosains, Volume 7 Nomor 1.

[3] Pengertian pasir : http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-pasir/ diakses pada hari


Sabtu tanggal 5 Maret 2016 pukul 07.48 WIB.

G. Laporan Sementara
H. Lampiran
Gambar 5.1 Kolam yang terbuat dari kaca dengan Gambar 5.2 Sumber Arus DC
Empat buah electrode

Gambar 5.3 Kabel Probe Gambar 5.4 Digital Voltmeter dan


Amperemeter

Вам также может понравиться