Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
P01031213019
2017
HALAMAN PERSETUJUAN
PENYULUHAN INDIVIDU
Disetujui Oleh :
Mengetahui,
Kepala Instalasi Gizi
RSUD Deli Serdang
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke kadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
untuk kasih dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan
penyuluhan individu, dengan judul Penanggulangan Dan Tatalaksana Diet Untuk
Pasien Penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK) di ruang Neurologi RSUD Deli
Serdang Lubuk Pakam dengan baik.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini dengan ketulusan
hati maka penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan dan penyempurnaan
penulisan laporan ini.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan kasus utama penyebab
kematian dan kesakitan pada manusia. Meskipun tindakan pencegahan
sudah dilakukan seperti pengaturan makanan (diet), menurunkan kolesterol
dan perawatan berat badan, diabetes dan hipertensi, penyakit jantung
koroner ini tetap menjadi masalah utama kesehatan. Masalah utama pada
penyakit jantung koroner adalah aterosklerosis koroner. Merupakan penyakit
progresif yang terjadi secara bertahap yaitu penebalan dinding arteri
koroner. Aterosklerosis koroner dianggap sebagai proses pasif karena
sebagian besar dihasilkan oleh kolesterol yang berada pada dinding arteri
(Yuet Wai Kan, 2000).
Penyakit jantung koroner merupakan pembunuh nomor satu di negara-
negara maju dan dapat juga terjadi di negara-negara berkembang.
Organisasi kesehatan duina (WHO) telah mengemukakan fakta bahwa
penyakit jantung koroner (PJK) merupakan epidemi modern dan tidak dapat
dihindari oleh faktor penuaan. Diperkirakan bahwa jika insiden PJK
mencapai nol maka dapat meningkatkan harapan hidup 3 sampai 9%
(Shivaramakrishna. 2010).
Gambaran kasus di atas menunjukkan pentingnya penyakit ini yang
belum mendapat perhatian mengenai besarnya resiko seseorang,
ketidakmampuan, hilangnya pekerjaan, dan pada saat masuk rumah sakit.
Pada dekade sekarang sejak konferensi klinis terakhir oleh New York Heart
Association atau asosiasi kesehatan New York menyatakan subjek ini, dari
sejumlah loka karya telah mengeluarkan informasi baru yang penting
mengenai penyakit ini, cara pencegahan dan kontrol. Hal ini dinyatakan
dalam besarnya perubahan yang jelas secara klinis dari PJK dan banyaknya
faktor yang mungkin relevan, besarnya jumlah pasien yang ikut, kelompok
yang akan termasuk dalam semua kasus PJK yang timbul pada populasi
umum dengan karakteristik jelas.
1
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu
memahami tatalaksanan diet pada pasien penderita jantung koroner
(PJK).
C. Manfaat Penyuluhan
Penyuluhan ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan pasien dan
keluarga – keluarga pasien tentang penyakit jantung koroner (PJK) sebagai
langkah antisipasi dan penanggulangan terjadinya penyakit jantung koroner
(PJK).
2
BAB II
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Rencana Kegiatan
Bidang Studi : Gizi Klinik
Materi : Cara Penanggulangan Dan Tatalaksana Diet
Pada Pasien Penderita Penyakit Jantung
Koroner (PJK)
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Hari/Tanggal : Senin/6 Februari 2017
Waktu : Pukul 13.00 – 13.50
Tempat : Ruang Neurologi RSUD Deli Serdang L.pakam
Metode : - Ceramah
- Diskusi
- Tanya Jawab
Media/alat bantu : Leaflet
Evaluasi :
Evaluasi dilasanakan pada saat akhir dari proses penyuluhan,
cara evaluasi dengan cara memberikan pertanyaan (post test) pada
audience tentang materi yang telah disampaikan dan apabila audience
kurang memahami materi yang sudah disampaikan maka akan dijelaskan
kembali isi materi penyuluhan.
Pertanyaan – pertanyaan yang ditujukan kepada para audience
adalah sebagai berikut :
1. Apakah gejala-gejala yang dialami oleh seseorang penderita penyakit
jantung koroner?
2. Apakah penyebab terjadinya penyakit jantung koroner?
3. Sebutkan bahan makanan apa saja yang tidak dianjurkan untuk
penderita penyakit jantung koroner?
4. Sebutkan bahan makanan apa saja yang dianjurkan untuk penderita
penyakit jantung koroner?
3
B. Rincian Kegiatan Penyuluhan
Rincian kegiatan – kegiatan yang dilakukan dalam penyuluhan adalah
sebagai berikut :
No. Waktu Kegiatan Kegiatan
Penyuluh Peserta/Audience
1. 10 Menit Pembukaan :
a. Salam pembukaan Menjawab salam
Membagikan leaflet Menerima leaflet
Perkenalan Memperhatikan
Mengkomunikasikan tujuan Memperhatikan
2 30 Menit Pelaksanaan :
a. Menjelaskan isi materi Menyimak dan
penyuluhan. memperhatikan
penyuluh.
4
BAB III
HASIL PELAKSANAAN
- Jawaban :
1. Gejala – gejala yang dialami oleh seseorang penderita jantung
koroner yaitu :
- Mengalami perasaan nyeri di dada sebelah kiri
- Nyeri pada kaki, pinggang, tulang rusuk, persendian
dan tulang leher bagian belakang
- Sesak nafas
- Pusing dan sakit kepala
- Tidak mampu untuk melakukan banyak pekerjaan (mudah lelah)
5
2. Ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan penyakit
jantung koroner yaitu :
- Merokok
- Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang berlemak tinggi
terutama lemak jenuh
- Kurang mengkonsumsi makanan yang tinggi serat
(buah dan sayuran)
- Kegemukan
- Riwayat keturunan penyakit jantung dalam keluarga
- Kurang melakukan aktivitas fisik
- Stress
6
I. Hambatan :
Suasana penyuluhan kurang kondusif, dikarenakan sewaktu
penyuluhan berlangsung masih banyak dokter yang hilir mudik untuk
melakukan visite terhadap pasien dari bed yang satu ke bed pasien yang
lain di ruangan Neurologi.
J. Saran :
Seharusnya penyuluhan dilaksankan diruangan khusus untuk
penyuluhan serta lengkap tersedia dengan fasilitas seperti kursi, mic, dan
speaker supaya proses penyuluhan berjalan lebih kondusif. Bukan
dilakukan diruangan pasien rawat inap (ruang Neurologi) yang dapat
mengganggu ketenangan pasien untuk beristirahat.
7
DAFTAR PUSTAKA
8
Lampiran 1. Materi Penyuluhan
2. Etiologi
Salah satu penyebab penyakit jantung koroner adalah kebiasaan
makan makanan berlemak tinggi terutama lemak jenuh. Agar lemak
mudah masuk dalam peredarah darah dan di serap tubuh maka lemak
harus diubah oleh enzim lipase menjadi gliserol.
Aterosklerosis adalah suatu keadaan arteri besar dan kecil yang
ditandai oleh endapan lemak, trombosit, makrofag dan leukosit di seluruh
lapisan tunika intima dan akhirnya ke tunika media.
9
Penyakit jantung koroner dapat disebabkan oleh beberapa hal :
a. Penyempitan (stenosis) dan penciutan (spasme) arteri koronaria,
tetapi penyempitan terhadap akan memungkinkan berkembangnya
koleteral yang cukup sebagai pengganti.
b. Aterosklerosis, menyebabkan sekitar 98% kasus PJK.
c. Penyempitan arteri koronaria pada sifilis, aortitis takayasu, berbagai
jenis arteritis yang mengenai arteri koronaria, dll.
10
c. Tenggorokan dan tulang leher belakang, merasa lemah, lelah, dan
kehilangan energi.
d. Nafas pendek.
e. Pusing.
f. Sakit kepala.
g. Tidak mampu untuk melakukan banyak aktivitas.
2. Cara Pengobatan
Pada prinsipnya pengobatan PJK ditujukan agar terjadi
keseimbangan lagi antara kebutuhan oksigen jantung dan
penyediaannya. Aliran darah melalui arteri koronaria harus kembali ada
dan lancar untuk jantung. Pengobatan awal biasanya segera diberikan
tablet Aspirin yang harus dikunyah. Pemberian obat ini akan mengurangi
pembentukan bekuan darah di dalam arteri koroner. Pengobatan penyakit
jantung koroner adalah meningkatkan suplai (pemberian obat-obatan
nitrat, antagonis kalsium) dan yang penting mengendalikan risiko utama
seperti kadar gula darah bagi penderita kencing manis, optimalisasi
tekanan darah, kontrol kolesterol dan berhenti merokok.
Jika dengan pengobatan tidak dapat mengurangi keluhan sakit
dada, maka harus dilakukan tindakan untuk membuka pembuluh koroner
yang menyempit secara intervensi perkutan atau tindakan bedah pintas
koroner (CABG). Intervensi perkutan yaitu tindakan intervensi
penggunaan kateter halus yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah
untuk dilakukan balonisasi yang dilanjutkan pemasangan ring (stent)
intrakoroner.
3. Pencegahan
Pencegahan dimulai dengan mengenal dan mengontrol faktor –
faktor resiko yang ada dengan cara memodifikasi gaya hidup, pola
makan, dan obat – obatan. Dengan melakukan hal – hal tersebut kita
mungkin dapat mencegah atau menunda perkembangan penyakit jantung
koroner (PJK).
11
4. Syarat Diet
a. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
normal.
b. Protein cukup yaitu 0,8 g/kg BB.
c. Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10%
berasal dari lemak jenuh, dan 10-15% lemak tidak jenuh.
d. Kolestrol rendah.
e. Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan suplemen kalium,
kalsium, dan magnesium jika tidak di butuhkan.
f. Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema.
g. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
h. Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
i. Cairan cukup, kurang lebih 2 liter/hari sesuai dengan kabutuhan.
j. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan
dalam porsi kecil.
k. Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat
diberikan tambahan berupa makanan enteral, parenteral, atau
suplemen gizi.
12
Lampiran 3. Kumpulan Foto Hasil Dokumentasi Penyuluhan
15