Вы находитесь на странице: 1из 14

PENGARUH LATIHAN RESISTEN DAN POWER TERHADAP ATLET

LOMPAT JAUH DI DAERAH KABUPATEN CILACAP

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta


Sebagai Sarat Kelulusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

BANGUN NUR AZIZ HIDAYAT

NIM : 16602241055

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU


KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Olahraga atletik adalah olahraga yang cenderung menggunakan
kekuatan olah tubuh. Cabang olahraga atletik sudah dikenal sejak zaman
dulu sampai sekarang. Olahraga jenis ini masih tetap eksis dan disukai
oleh banyak orang. karena olahraga atletik yang kita ketahui saat ini,
merupakan dasar dan bisa dikatakan induk segala cabang olahraga. Karena
dalam olahraga atletik semua sistem gerak didasarkan dari kemampuan
gerak dasar manusia itu sendiri. Seperti berjalan, berlari, melompat dan
melempar. Semua gerakan-gerakan tersebut merupakan yang hampir ada
pada semua cabang olahraga.Di olahraga atletik terdapat beberapa nomor
yang diperlombakan diantaranya lempar, lari,dan lompat.
Keberhasilan prestasi lompat jauh selain faktor teknik juga sangat
dipengaruhi faktor fisik salah satunya kekuatan power. Power merupakan
salah satu komponen penting dalam setiap cabang olahraga termasuk
atletik khususnya lompat jauh. Salah satu bentuk latihan yang bisa
meningkatkan power adalah latihan beban (weight training) dan latihan
pliometrik (plyometric). Dimana latihan pliometrik merupakan
penggabungan antara latihan kecepatan dan kekuatan untuk menghasilkan
gerakan yang bersifat eksplosif yaitu cepat dan kuat. seorang pelatih yang
baik harus bisa memodifikasi latihan sehingga suasana menjenuhkan bisa
menjadi menarik.
Pada jenjang SMA pelombaan atletik dilombakan pada event
seperti OOSN dan POPDA salah satun yang diperlombaan adalah nomor
lompat jauh. Nomor lompat jauh merupakan salah satu nomor teknik
dalam atletik. Dimana dalam nomor lompat jauh terdapat 4 teknik utama
yaitu lari awalan, tolakan, melayang dan mendarat. Empat teknik tersebut
merupakan salah satu kunci keberhasilan jauhnya lompatan.Nomor lompat
pada olahraga atletik itu sendiri dibagi menjadi 2 yaitu lompat horizontal
dan lompat vertikal.Nomor horizontal bertujuan untuk memindahkan titik
badan sejauh mungkin melompat di dalam area lapangan lompat.Nomor
lompat horizontal terdiri dari nomor lompat jauh dan lompat
jangkit.Sedangkan nomor lompat vertikal bertujuan untuk memindahkan
titik berat badan setinggi mungkin.

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat di identifikasi
beberapa masalah sebagai berikut :
1. Sarana dan prasarana dalam proses melatih atletik khususnya
lompat jauh di daerah Kabupaten Cilacap.
2. Metode yang digunakan dalam proses mengajar/melatih lompat
jauh di daerah Kabupaten Cilacap sehingga atlet itu sendiri sering
jenuh.
3. Masi sering muncul beberapa kesalahan dalam tahapan lompat jauh
di daerah Kabupaten Cilacap.

C. Rumusan Masalah
Masalah dalam skripsi ini dapat di rumuskan apakah penggunaan
metode latihan resisten dan power dapat meningkatkan prestasi lompat
jauh di deaerah kabupaten cilacap?

D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:
Untuk mengetahui apakah metode latihan resisteen dan power dapat
meningkatkan prestasi lompat jauh pada atlet di daerah Kabupaten
Cilacap.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini bisa kita dapatkan yaitu:
1. Bagi atlet untuk menemukan pengetahuan baru mengenai
penggunaan metode latihan resisten dan power dalam
pembelajaran lompat jauh.
2. Bagi Pelatih memberikan pengalaman baru dalam pembelajaran
dan latihan atletik khususnya lompat jauh dan meningkatnya
prestasi atlet.
3. Bagi peneliti memberikan masukan tentang gagasan baru mengenai
proses pembelajaran lompat jauh.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI
1. Hakikat Lompat Jauh

Pengertian Lompat jauh adalah jenis olahraga atletik yang


membutuhkan kecepatan, ketangkasan dan kekuatan seorang atlet untuk
melompat sejauh mungkin dari titik lepas landas atau garis lompat
kemudian melayang di udara dan mendarat sejauh-jauhnya dalam bak
pasir.Jumper atau pelompat biasanya akan mengambil ancang-ancang
sejauh 30 meter (100 kaki) dari garis lompat, kemudian mempercepat
langkah kakinya sampai kecepatan maksimum sebelum melakukan tolakan
(meloncat) dengan satu kaki sedekat mungkin dari tepian garis lompat.Jika
kontestan melompat melebihi batas garis lompat. Maka loncatannya
dibatalkan atau tidak sah. Sementara bila peserta melompat jauh di
belakang garis lompat itu dibolehkan, hanya saja ia kehilangan jarak
berharga. Jadi, atlet lompat jauh harus berlari sekencang mungkin
kemudian meloncat sedekat mungkin dengan tepi garis lompat agar
hitungan lompatannya lebih maksimal.

Olahraga lompat jauh telah eksis sejak jaman Yunani kuno dan
pada awalnya olahraga ini dimaksudkan sebagai salah satu bentuk latihan
militer untuk melatih dan menguji kelincahan para prajurit ketika melewati
rintangan seperti parit, jurang dll.Pada masa itu, teknik permainan lompat
jauh berbeda dengan yang kita kenal sekarang, para jumper harus berlari
dengan mengangkat beban di kedua tangannya. ini dibuktikan berdasarkan
lukisan- lukisan kuno yang telah ditemukan.Lompat jauh pertama kali
dipertandingkan pada Olimpiade 1896. dan telah menorehkan rekor- rekor
jarak lompatan, Pada tahun 1935 Jesse Owen mencatatkan loncatan 8,13
meter sebelum dipecahkan oleh Bob Beamon pada 1968 dan dipecahkan
kembali oleh Mike Powell pada 1991 dengan rekor lompatan 8.95 meter.
2. Teknik Lompat Jauh

Lompat jauh memiliki beberapa teknik dasarm. Teknik-teknik yang harus


dipejari ketika akan melakukan olahraga lompat jauh diantaranya:

 Teknik awalan
 Teknik tumpuan
 Teknik melayang dan
 Teknik mendarat

a. Teknik Awalan
Jumper melakukan ancang-ancang sekitar 20-30 meter dari garis
lompat kemudian mendekati garis tersebut sambil meningkatkan
kecepatan lari. Namun jumper harus bisa mengendalikan kecepatan lari,
terutama di 3-5 akhir sebelum garis lompat dan mempersiapkan untuk
melakukan pengalihan dari kecepatan lari awalan (gerak
horizontal) menuju tolakan/loncatan (gerek vertikal).
b. Tumpuan
tahap dimana kaki melakukan lompatan di garis lompat untuk
mengangkat tubuh ke atas dan melayang di udara sebelum nanti mendarat.
c. Teknik Melayang
Gerakan kaki seperti berjalan ketika posisi tubuh melayang, itu
akan memudahkan dan memperluas jarak pendaratan anda.Selain itu ada
beberapa hal yang harus di perhatikan berada di posisi melayang:

 Menjaga keseimbangan badan.

 Berusaha melayang diudara selama mungkin

 Mempersiapkan kaki untuk melakukan pendaratan.

d. Teknik Mendarat
Pendaratan dilakukan dengan cara menundukan kepala,
mengayunkan lengan dan menggerakan pinggang ke arah depan. Hal ini
dilakukan agar ketika proses pendaratan, Anggota badan lain tidak
menyentuh pasir lebih belakang daripada kaki.

3. Macam Gaya Daya Lompat Jauh


a. Gaya jongkok
Gaya ini merupakan gaya lompat jauh tertua, gaya jongkok mudah
dilakukan karena jumper hanya harus menekuk kedua kaki mirip seperti
posisi jongkok ketika melayang di udara.
b. Gaya Brjalan di Udara
Teknik lompat jauh berjalan di udara dimulai dari saat kaki tumpu
melakukan tolakan atau loncatan. Ketika tubuh melayang di udara
lakukan gerakan seperti melangkahkan kaki atau seperti anda sedang
berjalan.
c. Gaya Menggantung
teknik dimana ketika tubuh melayang posisi dada dibusungkan ke
depan. kedua tangan diangkat keatas sedangkan kedua kaki ditekuk
kebelakang. Hal ini untuk membuat tubuh selama mungkin berada di
udara.

4. Sistem dan Peraturan Lompat Jauh

Jika atlet lompatanya di anggap dis atau tidak sah apabila:

 Menyentuh tanah dibelakang garis loncatan dengan bagian tubuh manapun


baik itu ketika melakukan tolakan atau berlari tanpa membuat tolakan.

 Ketika melakukan pendaratan, pelompat menyentuh bagian lain di luar


area pendaratan.

 Mendarat dengan gerakan salto.

5. Ukuran Lapangan Lompat Jauh

a. Lintasan Lari Awalan


Panjang lintasan standar yang digunakan jumper untuk melakukan
ancang-ancang minimum sekitar 40 meter (131 kaki) dengan lebar 1,22
m sampai 1,25 m. disamping kanan dan kiri lintasan kemudian diberi
garis putih selebar 5 cm.

b. Papan Tolak

Papan tolak berbentuk segi empat, terbuat dari kayu atau bahan lain
yang sesuai dan di cat warna putih. Papan tolakan ditanam tak kurang
dari 1 meter dari tepi dekat tempat pendaratan. Jarak papan tolak dengan
sisi terjauh dari tempat pendaratan minimal 10 m.

Panjang =1,21–1,22 m

Lebar =1,98–2,02 dm

Tebal =1,00 dm

Papan tolak ditanam ditanah dan bagian tanahnya rata dengan tanah
lintasan. Di belakang garis tolakan/loncatan tersebut kemudian dipasang
papan plastisin atau bahan lainnya. yang akan membuat tanda apabila
jumper meloncat melewati garis loncatan.

c. Tempat Pendaratan

Lebar dari tempat pendararan lompat jauh minimal 2,175 meter.


Bak pendaratan ini diisi dengan pasir yang lembut halus dan sedikit
basah. dan juga permukaannya harus rata dengan permukaan garis
loncat.

6. Prinsip Latihan

Dalam melakukan proses latihan seorang pelatih harus mengacu


pada prinsip-prinsip dalam proses berlatih. Oleh karena itu dalam proses
latihan haruslah mempunyai prinsip latihan agar pelaksanaan proses
berlatih dapat mencapai hasil yang maksimal. Prinsip latihan memiliki
peranan penting terhadap aspek fisiologis, dan psikologis olahragawan.
Dengan memahami prinsip-prinsip latihan, akan mendukung upaya dalam
meningkatan kualitas latihan. Setelah itu, akan dapat menghindarkan
olahragawan dari rasa sakit dan timbulnya cidera selama dalam proses
latihan.sebagai pedoman agar tujuan latihan tercapai dalam satu kali tatap
muka, antara lain : prinsip persiapan, individual, adaptasi, beban lebih,
progresif, spesifikasi, variasi, pemanasan dan pendinginan, latihan jangka
panjang, prinsip berkebalikan, tidak berlebihan, dan sistematik.

a. Prinsip Persiapan
Pada prinsip persiapan, materi dan dosis latihan harus
disesuaikan dengan usia olahragawan. Oleh karena itu, usia
berkaitan erat dengan kesiapan kondisi secara fisiologis dari setiap
olahragawan. Artinya, pelatih harus mempertimbangkan dan
memperhatikan tahapan pertumbuhan dan perkembangan dari
setiap olahragawan.
b. Prinsip Individual
Dalam merespon beban latihan untuk setiap olahragawan
tentu akan berbeda-bedaBeberapa faktor yang menyebabkan
perbedaan kemampuan anak dalam merespons beban latihan,
diantaranya adalah faktor keturunan, kematangan, gizi, waktu
istirahat dan tidur, kebugaran, lingkungan, sakit cidera, dan
motivasi. Agar para pelatih berhasil dalam melatih, perlu
menyadari bahwa setiap anak memiliki perbedaan.
c. Prinsip Adaptasi
Organ tubuh manusia cenderung selalu mampu beradaptasi
terhadap perubahan lingkungannya. Keadaan ini menguntungkan
untuk proses berlatih-melatih, sehingga kemampuan manusia dapat
dipengarungi dan ditingkatkan melalui latihan.
d. Prinsip Beban Berlebih
Beban latihan harus mencapai atau melampaui sedikit di
atas batas ambang rangsang. Sebab beban yang terlalu berat akan
mengakibatkan tidak mampu didapatkan oleh tubuh, sedang bila
terlalu ringan tidak berpengaruh terhadap peningkatan kualitas
fisik, sehingga beban latihan harus memenuhi prinsip moderat.
e. Prinsip Progresif
Latihan yang bersifat progresif, latihan dilakukan dari yang
mudah ke yang sukar, sederhana ke kompleks, umum ke khusus,
bagian ke keseluruhan, ringan ke berat, dan dari kuantitas ke
kualitas, dan dilaksanakan secara teratur, tertahap, cermat,
berkelanjutan, dan tepat.
f. Prinsip Spesifikasi
Setiap bentuk latihan yang dilakukan olahragawan memiliki
tujuan yang khusus. Oleh karena setiap bentuk rangsangan akan
direspon secara khusus pula oleh olahragawan, sehingga materi
latihan harus dipilih sesuai dengan kebutuhan cabang olahraganya.
g. Prunsip Variasi
Program latihan yang baik harus disusun secara variasi untuk
menghindari kejenuhan. Keengganan dan keresahan yang
merupakan kelelahan secara psikologis. Untuk itu program latihan
perlu disusun lebih variasi agar tetap meningkatkan keterampilan
olahragawan terhadap latihan, sehingga tujuan latihan tercapai.
h. Prinsip Pemanasan dan Pendinginan
Dalam satu unit latihan terdiri dari pengantar, pemanasan, latihan
inti, latihan suplemen otot dan kebugaran energi, dan yang terakhir
penutupan atau pendinginan.
7. Pengertian Power
Menurut Harsono (1988: 24) power adalah produk dari kekuatan
dan kecepatan. Power adalah kemampuan otot untuk mengarahkan
kekuatan maksimal dalam waktu yang amat singkat. Sedangkan menurut
Sukadiyanto (2005: 117) power adalah hasil kali antara kekuatan dan
kecepatan. Artinya bahwa latihan kekuatan dan kecepatan sudah dilatihkan
terlebih dahulu, walaupun dalam setiap latihan kekuatan dan kecepatan
sudah ada unsur latihan power.
Power merupakan unsur tenaga yang sangat banyak dibutuhkan
dalam berbagai cabang olahraga khususnya sepakbola, walaupun tidak
semua cabang olahraga tidak membutuhkan power sebagai komponen
energi utamanya. Adapun wujud gerak dari power adalah selalu bersifat
eksplosif.
8. Manfaat Power
 untuk mencapai prestasi maksimal,
 dapat mengembangkan teknik bertanding dengan tempo cepat dan
gerak mendadak,
 memantapkan mental bertanding atlet,
 simpanan tenaga anaerobik cukup besar (Suharno, 1985: 59).

B. Kajian Peneliti Yang Relavan


1. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Latihan Pliometrik Dengan
Tumpuan Dua Kaki dan Satu Kaki Terhadap Peningkatan Power
Atlet Atletik”. Tujuan penelitian ini adalah unntuk mengetahui
pengaruh latihan pliometrik dengan tumpuan dua kaki dan satu kaki
terhadap peningkatan power atlet atletik. Peneliti ini menggunakan
eksperimen, dengan instrument yang digunakan: tree hop test dengan
satuan meter. Desain yang digunakan oleh peneliti adalah pretest dan
posttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa power tungkai atlet
dengan model latihan pliometrik dengan tumpuan satu kaki dan dua
kaki tidak berbeda secara signifikan.
2. Penelitian yang berjudul Pengaruh Latihan Pliometrik dengan
Tumpuan Dua Kaki Secara Bersama-sama dan Berganti terhadap
Peningkatan Power Otot Tungkai”. Tujuan penelitian ini adalah
unntuk mengetahui pengaruh latihan pliometrik dengan tumpuan dua
kaki secara bersama-sama dan berganti terhadap peningkatan power
otot tungkai.
C. Kerangka Berfikir

Prinsip latihan merupakan landasan konseptual sebagai acuan


untuk merancang, melaksanakan dan mengendalikan suatu proses berlatih-
melatih. Untuk itu setiap proses berlatih melatih pada olahraga prestasi
prinsip latihan harus selalu diterapkan dan dilaksanakan secara silmutan
yang disesuaikan dengan keperluannya.

Metode melatih kukuatan power yang bertujuan untuk melatih kekuatan


otot tungkai pada saat bertumpu di blok pasir. Power merupakan hasil dari
kekuatan dan kecepatan yang dilakukan dalam suatu gerakan yang utuh
dengan melibatkan kemampuan otot untuk mengatasi tahanan atau beban.
Hubungan dengan lompat jauh adalah serangkaian gerakan lompat
terdapat satu atau beberapa bagian gerakan yang sangat memerlukan
power atau daya ledak dari tubuh saat melakukan tumpuan atau tolakan.
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas, peneliti ingin meneliti
upaya meningkatkan prestasi lompat jauh melalui metode latihan resisten
dan power terhadap atlet lompat jauh di daerah kabupaten cilacap.
D. Hipotesis Penelitian
Sesuai dengan teori-teori yang dikemukakan di atas, maka dapat
dirumuskan hipotesis alternative (Ha) dan hipotesis nihil (H0) sebagai
berikut :
1. Ha : Ada pengaruh yang singnifikan tehadap metode latihan
resisten dan power terhadap prestasi lompat jauh di daerah
kabupaten cilacap.
2. Ho : Tidak ada pengaruh terhadap metode latihan resisten dan
power terhadap prestasi lompat jauh di daerah kabupaten cilacap.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen,
artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalitas atau
sebab-akibat. Penelitian eksperimen biasanya diakui sebagai penelitian
paling mudah dari seluruh tipe penelitian karena peneliti dapat
memanipulasi perlakuan yang menyebabkan terjadinya sesuatu (Setyo
Nugroho, 1993: 36). Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan
sebab-akibat (hubungan kausa) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan
peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi faktor-faktor yang
menganggu, eksperimen selalu dengan maksud untuk akibat dari suatu
perkara (Suharsimi Arikunto, 1997: 3) Menurut Suharsimi Arikunto (1995:
273) menjelaskan bahwa, “dua jenis penelitian eksperimen, yaitu:
eksperimen betul (true exsperiment) dan eksperimen tidak betul- betul tetapi
hanya mirip eksperimen. Itulah sebabnya maka penelitian yang kedua ini
dikenal sebagai “penelitian pura- pura” atau quasi exsperiment”. Dalam
penelitian ini adalah penelitian pura- pura (quasi exsperiment) dengan
menggunakan model one group pre-test post-test design yaitu eksperimen
yang dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen
dengan menggunakan “pre-test dan post-test design”.
B. Deskripsi Penelitian dan Data Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Stadion Wijaya Kusuma Cilacap Jawa
Tengah.Treatment yang dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan dengan
frekuensi tiga kali per minggu. Data prestasi lompat jauh diambil dua kali,
yaitu data pre-test dan post-test. Saat pre-test dan post-test siswamelakukan
test lompat jauh sebanyak 3 kali kemudian diambil prestasi yang terbaik.
C. Populasi Penelitian
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. purposive sampling adalah teknik pengumpulan
sampel dengan pertimbangan tertentu, dalam hal ini peneliti menentukan
sampel yang mengikuti kegiatan latihan resisten dan power di daerah
kabupaten cilacap.
Beberapa syarat yang digunakan dalam pengambilan sampel
penelitian ini antara lain:
1. Masih mengikuti kegiatan latihan atletik
2. Aktif selama penelitian
Sampel yang di lakukan dalam penelitian ini adalah 4 atlet dari 4 atlet
tersebut terdiri dari 3 laki-laki dan 1 pereempuan.
D. Variabel Penelitian
Pada dasarnya variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya. Dalam Penelitian ini variabelnya adalah metode latihan
resisten dan power terhadap peningkatan preastasi lompat jauh

Вам также может понравиться

  • Jounal Edi - 2.en - Id
    Jounal Edi - 2.en - Id
    Документ8 страниц
    Jounal Edi - 2.en - Id
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • Terjemahan Jurnl Raihan
    Terjemahan Jurnl Raihan
    Документ9 страниц
    Terjemahan Jurnl Raihan
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • Patient Safety Culture in Primary and Home Care Services - En.id
    Patient Safety Culture in Primary and Home Care Services - En.id
    Документ7 страниц
    Patient Safety Culture in Primary and Home Care Services - En.id
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • 2 - Management of Geriatric Anesthesia On Emergency Surgery - En.id
    2 - Management of Geriatric Anesthesia On Emergency Surgery - En.id
    Документ6 страниц
    2 - Management of Geriatric Anesthesia On Emergency Surgery - En.id
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • Anggaran Wirausaha Aziz
    Anggaran Wirausaha Aziz
    Документ1 страница
    Anggaran Wirausaha Aziz
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • KWN Makalah
    KWN Makalah
    Документ9 страниц
    KWN Makalah
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • Surat Izin
    Surat Izin
    Документ3 страницы
    Surat Izin
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • SGD 2 LBM 1
    SGD 2 LBM 1
    Документ8 страниц
    SGD 2 LBM 1
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • LBM 5 Repro SGD 3 Verinagian
    LBM 5 Repro SGD 3 Verinagian
    Документ16 страниц
    LBM 5 Repro SGD 3 Verinagian
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • LBM 3 Modul MARS SGD 2 Verina
    LBM 3 Modul MARS SGD 2 Verina
    Документ16 страниц
    LBM 3 Modul MARS SGD 2 Verina
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • Li LBM 1
    Li LBM 1
    Документ5 страниц
    Li LBM 1
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • Li LBM 1
    Li LBM 1
    Документ5 страниц
    Li LBM 1
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • Akulturasi Agama Dalam Ritual Sedekah Laut Di Cirebon Dan Cilacap
    Akulturasi Agama Dalam Ritual Sedekah Laut Di Cirebon Dan Cilacap
    Документ8 страниц
    Akulturasi Agama Dalam Ritual Sedekah Laut Di Cirebon Dan Cilacap
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • LBM 2 SGD Verina
    LBM 2 SGD Verina
    Документ20 страниц
    LBM 2 SGD Verina
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • Manajemen Sanitasi RS
    Manajemen Sanitasi RS
    Документ4 страницы
    Manajemen Sanitasi RS
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • SGD 2 LBM 1 Verina
    SGD 2 LBM 1 Verina
    Документ12 страниц
    SGD 2 LBM 1 Verina
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • SGD 2 LBM 1
    SGD 2 LBM 1
    Документ8 страниц
    SGD 2 LBM 1
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • LBM 6
    LBM 6
    Документ6 страниц
    LBM 6
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • SGD 2 LBM 1 Verina
    SGD 2 LBM 1 Verina
    Документ12 страниц
    SGD 2 LBM 1 Verina
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • SGD LBM 1 KGD Verina
    SGD LBM 1 KGD Verina
    Документ19 страниц
    SGD LBM 1 KGD Verina
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • LBM 5 Repro SGD 3 Verinagian
    LBM 5 Repro SGD 3 Verinagian
    Документ16 страниц
    LBM 5 Repro SGD 3 Verinagian
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • Step 1 SGD 2 2016
    Step 1 SGD 2 2016
    Документ23 страницы
    Step 1 SGD 2 2016
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • SGD LBM 4 Reproduksi
    SGD LBM 4 Reproduksi
    Документ20 страниц
    SGD LBM 4 Reproduksi
    Verina Gian Daniswari
    100% (1)
  • L I Mata LBM 1 Verina
    L I Mata LBM 1 Verina
    Документ28 страниц
    L I Mata LBM 1 Verina
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • SGD 17 LBM 2
    SGD 17 LBM 2
    Документ6 страниц
    SGD 17 LBM 2
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • SGD 1 Verina Gian
    SGD 1 Verina Gian
    Документ15 страниц
    SGD 1 Verina Gian
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • SGD 6 - LBM 1 SKN
    SGD 6 - LBM 1 SKN
    Документ10 страниц
    SGD 6 - LBM 1 SKN
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • LBM 3 Mata SGD 16 Verina
    LBM 3 Mata SGD 16 Verina
    Документ52 страницы
    LBM 3 Mata SGD 16 Verina
    Verina Gian Daniswari
    100% (1)
  • SGD 16 MATA LBM 2 Verina
    SGD 16 MATA LBM 2 Verina
    Документ25 страниц
    SGD 16 MATA LBM 2 Verina
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет
  • LAPORAN SURVEI DAN PENYULUHAN SGD 6
    LAPORAN SURVEI DAN PENYULUHAN SGD 6
    Документ13 страниц
    LAPORAN SURVEI DAN PENYULUHAN SGD 6
    Verina Gian Daniswari
    Оценок пока нет