Вы находитесь на странице: 1из 22

LAPORAN STUDI BANDING DI KLINIK PANGESTU PRATAMA

KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT

OLEH :
KELOMPOK II

1. Isti Maryana 9. Mah Mudah


2. Julia Anggun Putri 10. Mariya Sagita
3. Julita 11. Mira Larastiana
4. Juliza Ernaningsi 12. Niken Tri Rahayu
5. Jumratul Seftriani 13. Nur Apriantini
6. Kurnia Anjelia 14. Putri Hartina
7. Letti Intan Sari 15. Putri Indah
8. Lola Angina 16. Putri Sari

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2019
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN STUDI DI KLINIK PANGESTU PRATAMA KOTA BANDUNG
PROVINSI JAWA BARAT

OLEH :
9. Isti Maryana 17. Mah Mudah
10. Julia Anggun Putri 18. Mariya Sagita
11. Julita 19. Mira Larastiana
12. Juliza Ernaningsi 20. Niken Tri Rahayu
13. Jumratul Seftriani 21. Nur Apriantini
14. Kurnia Anjelia 22. Putri Hartina
15. Letti Intan Sari 23. Putri Indah
16. Lola Angina 24. Putri Sari

Laporan Studi Banding Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Perkuliahan


Di Prodi Kebidanan Jurusan Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Bengkulu, April 2019


Menyetujui
Ketua Jurusan Kebidanan Pembimbing Akademik

Mika Oktarina, SST, M.KesDewi Aprilianingsih I, SST, M.Kes


Mengetahui
Ketua STIKES Tri Mandiri Sakti

Drs. H. S. Effendi, MS
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Studi
Banding di Kota Bandung ini khususnya di Klinik Pangestu Pratama Kota
Bandung Provinsi Jawa Barat.
Dalam kesepakatan ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Drs. H. S. Effendi, MS selaku ketua STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
yang telah memberikan dukungan dan bimbingannya selama mengikuti
pendidikan di STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
2. Mika Oktarina, SST, M.Kes selaku ketua jurusan kebidanan yang telah
memberikan dukungan dan bimbingan selama mengikuti pendidikan di
STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
3. Kepada pimpinan dan staf tempat kunjungan klinik pratama pangestu kota
bandung yang telah memberikan izin serta kesempatan untuk melakukan
studi banding serta banyak informasi yang bermanfaat selama kunjungan
di klinik pangestu pratama kota bandung
4. Seluruh dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk
mendampingi selama kunjungan studi banding di kota bandung

Bengkulu, April 2019

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan Kegiatan......................................................................................... 2
C. Manfaat Kegiatan....................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori ............................................................................................. 3
1. Definisi................................................................................................ 3
2. Visi dan Misi........................................................................................ 3
3. Kegiatan Pokok................................................................................... 3
4. Fungsi.................................................................................................. 4
B. Akreditasi Klinik ...................................................................................... 4
1. Pengertian Akreditasi Klinik............................................................... 4
C. Penyelengaraan Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama............................ 5
D. Penetapan Akreditasi................................................................................. 5
E. Penilaian Akreditasi................................................................................... 6
F. Dasar Hukum Akreditasi............................................................................ 7
G. Persyaratan Surat ijin praktek bidan.......................................................... 7
BAB III KERANGKA KONSEP DAN METODOLOGI
A. Kerangka Konsep....................................................................................... 9
B. Metodologi................................................................................................. 13
BAB IV HASIL STUDI BANDING
A. Perbandingan klinik pratama pangestu dengan klinik di Bengkulu.......... 15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................................ 17
B. Saran.......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 18
LAMPIRAN

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Studi banding (comparison study) biasanya dilakukan untuk
peningkatan mutu, perluasan usaha, perbaikan sistem, penentuan
kebijakan baru, perbaikan peraturan perundang-undangan, dll, kegiatan
studi banding dilakukan oleh kelompok kepentingan untuk mengunjungi
atau menemui objek tertentu yang sudah disiapkan dan berlangsung dalam
waktu relative singkat. intinya adalah untuk membandingkan kondisi objek
studi di tempat lain dengan kondisi yang ada ditempat sendiri. hasilnya
berupa data dan informasi sebagai bahan acuan dalam perumusan konsep
yang diinginkan.
Studi banding merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan
tujuan menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan
kedepannya untuk menjadi lebih baik. kegiatan seperti ini tentunya sangat
bagus bagi perkembangan suatu kebutuhan yang diharapkan sebagaimana
mestinya. dalam studi banding mahasiswa hendaknya melihat semua aspek
positif yang ada pada tempat tujuan studi banding, mulai dari kegiatan
PBM, akademik, dan kemahasiswaan. pengetahuan-pengetahuan yang
diperoleh di lokasi studi banding tentunya diharapkan akan mampu
menjadi informasi dan cerminan dalam rangka mewujudkan program-
program prioritas yang sudah dicanangkan.
Studi banding kali ini memilih Klinik Pangestu Pratama sebagai salah
satu lokasi tujuan studi banding. Klinik ini memiliki fasilitas preventive,
curative, dan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta di klinik ini sudah
bekerja sama dengan dokter umum untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan. Klinik Pangestu Pratama ini juga sudah melayani pemeriksaan
laboratorium dan sudah menyediakan apotik untuk persedian stok obat.
Klinik Pangestu Pratama ini terletak di Jl. Ibrahim Adjie Gg. H. Mahfud
No.10, Rt 01, Rw 06 kelurahan Binong, Kec. Batununggal, Kota Bandung
Provinsi Jawa Barat.
B. Tujuan Kegiiatan
Tujuan dari studi banding ke Klinik Pangestu Pratama ini yaitu belajar
pada sebuah klinik di daerah lain yang telah maju dalam penerapan baik
keilmuan maupun program dan sarana yang dapat dijadikan sebagai acuan
pengembangan bagi diri peserta studi banding maupun institusi asal
peserta, sehingga dapat dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan
Klinik daerah asal masing-masing.
C. Manfaat Kegiatan
1. Untuk meengetahui berbagai macam program yang telah diterapkan di
Klinik Pangestu Pratama.
2. Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, informasi dan keterampilan
yang lebih aplikatif dalam bidang administrasi dan kebijakan
kesehatan yang terdapat klinik Pangestu Pratama.
3. Untuk mendapatkan perbandingan antara Klinik Pangestu Pratama dan
Klinik yang terdapat di Provinsi Bengkulu.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pada Klinik Pangestu
Pratama sehingga bisa menjadi acuan dan pembelajaran bagi
mahasiswa terutama yang memang bekerja sebagai petugas kesehatan
di Klinik di daerah asal.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Klinik Pratama Pangestu


1. Definisi
Klinik Pratama Pangestu adalah milik Yayasan Pangestu dan
Klinik ini merupakan pengembangan dari Rumah Bersalin Pangestu
yang sudah beroperasional sejak tahun 2000.
Klinik Pangestu merupakan Klinik yang menyelenggarakan pelayanan
medik dasar baik umum maupun khusus.
2. Visi dan Misi
a. Visi
Menjadi satu-satunya sarana kesehatan keluarga terpilih
b. Misi
1) Mewujudkan Pelayanan kesehatan bermutu dilandasi dengan
cinta kasih
2) Memberikan pelayanan sesuai standar
3) Memberikan Pelayanan dengan 3 S (Senyum, Sapa dan Salam)
4) Menjaga lingkungan yang bersih, nyaman dan rapih
3. Kegiatan Pokok
Pelayanan yang diberikan terpadu dari berbagai disiplin ilmu
penyakit Umum dan kebidanan Jenis fasilitas pelayanan yang
diberikan :
a. Fasilitas preventive (Konsultasi, Konseling dan Penyuluhan)
b. Fasilitas Curative (Pelayanan bagi orang sakit)
c. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
d. Pemeriksaan WUS dan Immunisasi TT calon pengantin
e. Pemeriksaan bagi Ibu hamil
f. Pertolongan persalinan normal
g. Pemeriksaan bagi Ibu Nifas
h. Pelayanan Keluarga Berencana
i. Pelayanan Immunisasi dasar bagi Bayi
j. Pelayanan Immunisasi ulangan bagi anak
4. Fungsi
a. Untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan
b. Sebagai tempat memberikan pelayanan kesehatan umum
c. Sebagai tempat yang menyediakan pelayanan khusus bagi
Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA )
d. Menjaring golongan resiko tinggi
e. Untuk membantu Pemerintah mencanangkan Making Pregancy
Safer atau MPS
f. Menyediakan pelayanan kesehatan Maternal Neonatal yang cost
effective
B. Akreditasi Klinik
1. Pengertian Akreditasi Klinik
Akreditasi puskesmas, klinik pratama, tempat praktik mandiri
dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi yang selanjutnya
disebut akreditasi adalah pengakuan yang diberikan oleh lembaga
independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh menteri
setelah memenuhi standar akreditasi (Permenkes RI No.46, 2015).
Klinik pratama adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan dengan
menyediakan pelayanan medik dasar baik umum maupun khusus.
Pengaturan akreditasi puskesmas, klinik pratama, tempat praktik
mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi bertujuan
untuk :
a. Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien;
b. Meningkatkan perlindungan bagi sumber daya manusia
kesehatan, masyarakat dan lingkungannya, serta puskesmas,
klinik pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat
praktik mandiri dokter gigi sebagai institusi; dan
c. Meningkatkan kinerja puskesmas, klinik pratama, tempat
praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi
dalam pelayanan kesehatan perseorangan dan/atau kesehatan
masyarakat.
C. Penyelenggaraan Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat
Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
Wajib Terakreditasi.
Akreditasi puskesmas dan klinik pratama dilakukan setiap 3 (tiga)
tahun. Akreditasi tempat praktik mandiri dokter dan tempat praktik
mandiri dokter gigi dilakukan setiap 5 (lima) tahun. Pemerintah daerah
berkewajiban mendukung, memotivasi, mendorong, dan memperlancar
proses pelaksanaan akreditasi puskesmas, klinik pratama, tempat praktik
mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi (Permenkes RI
No.46, 2015).
Dalam menyelenggarakan akreditasi dapat dilakukan pendampingan
dan penilaian pra akreditasi. Puskesmas yang telah terakreditasi wajib
mendapatkan pendampingan pasca akreditasi. Klinik pratama, tempat
praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi yang telah
terakreditasi dapat mengajukan permohonan pendampingan
pascaakreditasi kepada dinas kesehatan kabupaten/kota (Permenkes RI
No.46, 2015).
D. Penetapan Akreditasi
Penetapan akreditasi sebagaimana merupakan hasil akhir survei
akreditasi oleh surveior dan keputusan rapat lembaga independen
penyelenggara akreditasi. Penetapan akreditasi dilakukan oleh lembaga
independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh menteri.
Penetapan akreditasi dibuktikan dengan sertifikat akreditasi. Penetapan
status akreditasi puskesmas terdiri atas :
1. Tidak terakreditasi;
2. Terakreditasi dasar;
3. Terakreditasi madya;
4. Terakreditasi utama; atau
5. Terakreditasi paripurna.
Penetapan status akreditasi klinik pratama terdiri atas :
1. Tidak terakreditasi;
2. Terakreditasi dasar;
3. Terakreditasi madya; atau
4. Terakreditasi paripurna.
Penetapan status akreditasi tempat praktik mandiri dokter dan tempat
praktik mandiri dokter gigi terdiri atas:
1. tidak terakreditasi; atau
2. terakreditasi.
Puskesmas, klinik pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat
praktik mandiri dokter gigi yang telah mendapatkan status Akreditasi
dapat mencantumkan status akreditasidi bawah atau di belakang nama
puskesmas, klinik pratama, tempat praktik mandiri dokter, atau tempat
praktik mandiri dokter gigi, dengan huruf lebih kecil(Permenkes RI No.46,
2015).
E. Penilaian Akreditasi
Penetapan struktur standar akreditasi klinik terdiri dari 4 Bab, dengan
total 503 elemen penilaian. Setiap bab akan diuraikan dalam standar, tiap
standar akan diuraikan dalam kriteria, tiap kriteria diuraikan dalam elemen
penilaian untuk menilai pencapaian kriteria tersebut :
BAB I Kepemimpinan Dan Manajemen Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(KMFK) dengan 122 ep; BAB II Layanan Klinis Yang Berorientasi Pasien
(LKBP) dengan 151 ep; BAB III Manajemen Penunjang Layanan Klinis
(MPLK) dengan 172 ep dan BAB IV Peningkatan Mutu Klinis Dan
Keselamatan Pasien (PMKP) dengan 58 ep.
Penilaian akreditasi dilakukan dengan menilai tiap elemen penilaian
pada tiap kriteria. Pencapaian terhadap elemen-elemen penilaian pada
setiap kriteria diukur dengan tingkatan sebagai berikut:
1. Terpenuhi : bila pencapaian elemen ≥ 80 % dengan nilai 10,
2. Terpenuhi sebagian : bila pencapaianelemen 20 % -79 %, dengan
nilai 5,
3. Tidak terpenuhi : bila pencapaian elemen < 20 %, dengan nilai 0.
Penilaian tiap bab adalah penjumlahan dari nilai tiap elemen penilaian
pada masingmasing kriteria yang ada pada bab tersebut dibagi jumlah
elemen penilaian bab tersebut dikalikan 10, kemudian dikalikan dengan
100 % (Permenkes RI No.46, 2015).
F. Dasar Hukum Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Klinik
Pangestu Pratama antara lain
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran,
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5036
3. Peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 193;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem
Rujukan PelayananKesehatan Perorangan
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 9 Tahun 2014
tentang Klinik
G. Persyaratan Surat Ijin Praktek Bidan
1. Surat permohonan yang didalamnya terdapat pernyataan kebenaran
dan keabsahan dokumen & data di atas kertas bermaterai Rp 6.000
2. Identitas Pemohon/Penangung Jawab. Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) (Fotokopi); WNI : Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu
Keluarga (KK) (Fotokopi); WNA : Kartu Kartu Izin Tinggal Terbatas
(KITAS) atau VISA / Paspor (Fotokopi)
3. Jika dikuasakan surat kuasa di atas kertas bermaterai Rp. 6.000KTP
orang yang diberi kuasa
4. Izin operasional atau izin usaha fasilitas pelayanan kesehatan tempat
pemohon akan bekerja [Fotokopi]
5. Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku [Fotokopi yang
dilegalisasi]
6. Ijazah [Fotokopi]
7. Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan (kontrasepsi, APN PONED, dan
lain-lain) yang diselenggarakan oleh institusi pendidikan nasional atau
organisasi profesi terkait yang diakui oleh pemerintah [Fotokopi]
8. Surat keterangan dari pimpinan bagi PNS atau TNI atau POLRI
9. Surat keterangan dari pimpinan sarana pelayanan kesehatan yang
menyatakan bekerja pada sarana yang bersangkutan
10. Pasfoto berwarna terbaru ukuran 4x6 cm sebanyak 3 (tiga)
lembar11Rekomendasi dari Organisasi Profesi12Surat pernyataan di
atas kertas bermaterai Rp 6.000 dari pemohon yang menyatakan:Akan
bekerja sama dengan puskesmas kecamatan setempat, Tidak
melakukan tindakan aborsi, Akan melakukan penapisan pada ibu
bersalin

BAB III
KERANGKA KONSEP DAN METODOLOGI

A. Kerangka Konsep
1. Input
a. Wilayah Geografis
Klinik merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan dan menyediakan pelayanan medis dasar dan
atau spesialistik, di seleggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga
kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis (Permenkes RI
No.9, 2014). Klinik Pratama Pangestu adalah milik Yayasan
Pangestu Klinik ini merupakan pengembangan dari Rumah
Bersalin Pangestu yang sudah beroperasional sejak tahun 2000.
Klinik Pratama Pangestu terletak di Jl. Ibrahim Adjie Gg. H.
Mahfud No. 10, RT. 01 RW. 06 Kelurahan Binong, Kec.
Batununggal, Kota Bandung.
Kecamatan Batununggal adalah sebuah kecamatan di kota
Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Luas kecamatan 562,94
Ha berada di ± 755mdpl. Kecamatan ini terdiri atas 8 kelurahan
yaitu kelurahan Gumuruh, binong, kebon gedang, maleer,
cibangkong, samoja, kacapiring dan kebonwaru.
b. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang terdapat di Klinik Pratama
Pangestu antara lain :
RIWAYAT RIWAYAT
No. JABATAN
PENDIDIKAN PEKERJAAN
1. Bidan I 1. SD 1. Rs. Rajawali
2. SMP 2. Puskesmas
3. SMEA 3. Dinas Kesehatan
4. SPR Kota Bandung
5. D1 Kebidanan
6. D3 Kebidanan
7. D4 Kebidanan
8. Fak. Kes. Mas
2. Bidan II 1. SD 1. Klinik
2. SMP 2. Puskesmas
3. SPK
4. D1 Kebidanan
5. D3 Kebidanan
6. D4 Kebidanan
c. Pedoman
Klinik Pangestu merupakan Klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik dasar baik umum maupun khusus. Diantaranya
berdasarkan :
1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 ttg Praktik Kedokteran
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
Praktik Klinik Mandiri dengan visi misi Menjadi satu –satunya
sarana kesehatan keluarga terpilih dan, mempunyai misi sebagai
berikut :
1. Mewujudkan Pelayanan kesehatan bermutu dilandasi dengan
cinta kasih
2. Memberikan pelayanan sesuai standar
3. Memberikan Pelayanan dengan 3 S (Senyum, Sapa dan Salam)
4. Mejaga lingkungan yang bersih, nyaman dan rapih
Tujuan Umum
Memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan
Tujuan Khusus :
1. Memberikan pelayanan kesehatan umum
2. Menyediakan pelayanan khusus bagi Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA)
3. Menjaring golongan resiko tinggi
4. Membantu Pemerintah mencanangkan Making Pregancy Safer
atau MPS
5. Menyediakan pelayanan kesehatan Maternal Neonatal yang
cost efective
6. Pelayanan yang diberikan terpadu dari berbagai disiplin ilmu
penyakit Umum dan kebidanan Jenis fasilitas pelayanan yang
diberikan :
a. Fasilitas preventive :
1) Konsultasi
2) Konseling
b. Penyuluhan
c. Fasilitas Curative ( Pelayanan bagi orang sakit )
d. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak :
1) Pemeriksaan WUS dan Immunisasi TD.calon
pengantin
2) Pemeriksaan bagi Ibu hamil
3) Pertolongan persalinan normal
4) Pemeriksaan bagi Ibu Nifas
e. Pelayanan Keluarga Berencana
f. Pelayanan Immunisasi dasar bagi Bayi
g. Pelayanan Immunisasi ulangan bagi anak

GRAFIK KUNJUNGAN PASIEN TAHUN 2016


GRAFIK KUNJUNGAN PASIEN TAHUN 2017

GRAFIK KUNJUNGAN PASIEN TAHUN 2018


2. Proses
Upaya kesehatan yang dilakukan di Klinik Pratama Pangestu yaitu :
a. Fasilitas Preventif
1) Konsultasi
2) Konseling
3) Penyuluhan
b. Fasilitas Curative (Pelayanan bagi orang sakit)
c. Fasilitas Pelayanan Kkesehatan Ibu dan Anak
d. Pemeriksaan WUS dan Imunisasi TD calon pengantin
e. Pemeriksaan bagi Ibu Hamil
f. Pertolongan Persalinan Normal
g. Pemeriksaan bagi Ibu Nifas
h. Pelayanan Keluarga Berencana
i. Pelayanan Imunisasi Dasar bagi Bayi
j. Pelayanan Imunisasi Ulang bagi Anak

Sasaran :
a. Orang sakit dari berbagai golongan umur
b. Orang sehat :
1) Wanita Usia Subur / WUS
2) Calon pengantin
3) Pasangan Usia Subur / PUS
4) Ibu Hamil
5) Ibu yang mau bersalin
6) Ibu Nifas
7) Neonatus
8) Bayi
9) Balita
10) Ibu Calon Akseptor KB / Akseptor KB
11) Ibu Usia Lanjut (premenopause / menopause)

B. Metodologi
1. Langkah-Langkah Kegiatan
a. Persiapan konsultasi dengan pembimbing akademik tentang
study banding.
b. Pelaksanaan study banding.
c. Penyusunan/pembuatan laporan kegiatan study banding.
d. Presentasi/seminar laporan kegiatan study banding.
2. Lokasi Studi Banding
Klinik Pratama Pangestu 1.
3. Waktu Studi Banding
Waktu pelaksanaan study banding dilakukan selama 2 jam kerja
efektif pada tanggal 19 Maret 2019.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik analisis yang digunakan pada study banding ini adalah :

a. Wawancara
Wawancara untuk mengetahui secara keseluruhan tentang
proses pelayanan kesehatan dan pendidikan serta penerapan
manajeman dari Klinik Pratama Pangestu.
b. Observasi
Untuk melihat serta mengamati secara langsung tahapan
proses pelayanan kesehatan di Klinik Pratama Pangestu. Serta
bisa melihat bagaimana proses pembelajaran pada kunjungan
tersebut.
5. Sumber Data
a. Hasil Wawancara dan Observasi.
b. Laporan Tahunan/Profil dari Klinik Pratama Pangestu.
BAB IV
HASIL STUDI BANDING

A. Perbandingan Klinik Pratama Pangestu dengan Klinik di Bengkulu


Kelebihan yang dimiliki Klinik Pangestu Pratama dibandingkan klinik
yang ada di kota Bengkulu Menjadi satu –satunya sarana kesehatan keluarga
terpilih. Dimana pelayanan tersebut berupa Pelayanan yang diberikan terpadu
dari berbagai disiplin ilmu penyakit Umum dan kebidanan Jenis fasilitas
pelayanan yang diberikan :
1. Fasilitas preventive :
a. Konsultasi
b. Konseling
c. Penyuluhan
2. Fasilitas Curative ( Pelayanan bagi orang sakit )
3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak :
4. Pemeriksaan WUS dan Immunisasi TD.calon pengantin
5. Pemeriksaan bagi Ibu hamil
6. Pertolongan persalinan normal
7. Pemeriksaan bagi Ibu Nifas
8. Pelayanan Keluarga Berencana
9. Pelayanan Immunisasi dasar bagi Bayi
10. Pelayanan Immunisasi ulangan bagi anak
Dampak dari inovasi ini :
1. Peningkatan kunjungan pasien peserta Kb di klinik Pratama pangestu kota
bandung dari 5.590 orang pada tahun 2016 dan 5.645 orang pada tahun 2017
menjadi 5.925 orang pada tahun 2018.
2. Peningkatan kunjungan ibu hamil di klinik pratama pangestu kota bandung
dari 1.835 orang pada tahun 2016 dan 1.810 orang pada tahun 2017 menjadi
2.125 orang pada tahun 2018.
3. Peningkatan kunjungan bayi di klinik pratama pangestu kota bandung dari
1.180 orang pada tahun 2016 dan 1.150 orang pada tahun 2017 menjadi 1.205
orang pada tahun 2018.
4. Menurunya angka persalinan di klinik pratama pangestu kota bandung dari
290 orang pada tahun 2016 dan 220 orang pada tahun 2017 menjadi 180
orang pada tahun 2018.
Di kota BENGKULU KLINIK Asy Syifa jalan Flamboyan juga merupakan
inovasi yang serupa yaitu sama-sama klinik bersalin 24 jam dan juga
menggunakan layanan BPJS, tetapi belum memfokuskan ke pelayanan
persalinannya karena lebih ke pelayanan umum sedangkan klinik pangestu
pratama pelayanannya berimbang antara pelayanan umum dan kebidanannya.
Di kota bengkulu klinik Asy Syifa kota bengkulu merupakan salah satu klinik
milik Imani Primary Care (IPC). klinik yang berlokasi di kota bengkulu ini
bersifat multispesialisasi dan menyediakan beberapa jenis layanan medis, seperti
poli umum, poli gigi, serta kebidanan. Klinik Asy Syifa juga memiliki fasilitas
penunjang medis lainnya, seperti laboratorium dan farmasi. Sedangkan di klinik
pangestu pratama juga menyediakan beberapa jenis layanan medis, seperti poli
umum,serta kebidanan dan pelayanannya berimbang antara pelayanan umum dan
persalinannya. Untuk tenaga kesehatan bidannya di klinik asy syifa belum adanya
bidan delima sedangkan di klinik pangestu pratama ada sekitar 2 orang yang
merupakan bidan delima.
Selain itu kelebihan dari klinik Asy Syifa kota bengkulu yaitu memudahkan
masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan. Seperti memberikan pelayanan
kesehatan umum, menyediakan pelayanan khususbagi kesehatan ibu dan anak
(KIA), menjaring golongan resiko tinggi, membantu pemerintah mencanangkan
Making Pregancy Safer atau MPS, menyediakan pelayanan kesehatan Maternal
Neonatal yang cost efective.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Klinik pangestu pratama merupakan salah satu klinik yang merupakan
pengembangan dari rumah bersalin pratama. Memiliki inovasi pelayanan
kesehatan yang memadaiyang terus berkembang seiring dengan tuntutan
kemajuan jaman juga dengan berkembangnya maslah kesehatan
dimasyarakat terutama ibu dan anak.klinik pangestu pratama layak
dijadikan study banding karena disana para peserta study banding akan
mendapatkan banyak informasi dan aplikasi yang baru dalam pelayanan
kesehatan.
B. Saran
Dari kunjungan study banding ini diharapkan :
1. Mahasiswa mampu mengetahui berbagai masalah nyata
dilapangan.
2. Mahasiswa mampu mendapatkan pengetahuan dan keterampilan
yang dapat diterapkan ddalam pelayanan kesehatan
3. Mahasiswa mengetahui perbandingan antara klinik pangestu
pratama dan klinik yang berada di provinsi bengkulu
4. Mahasiswa mampu bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah,
menggunakan metode yang relevan untuk melakukan analisa
situasi, mengidentifikasi masalah, menetapkan alternative
pemecahan masalah. Merencanakan program intervensi,
melakukan pemantauan kegiatan intervensi srta menilai
keberhasilan intervensi.

DAFTAR PUSTAKA

Klinik Asy Syfa Bengkulu. (2017). https://caribengkulu.com. Diakses pada


tanggal 28 Maret 2019
Klinik Pangesty Pratama (2019). Profil Klinik Pangestu Pratama Kota Bandung
Jawa Barat. Diambil pada 19 maret 2019 dari klinik pangestu pratama
kota bandung jawa barat.
Peraturan menteri kesehatan no. 9 tahun 2014 tentang klinik

Вам также может понравиться