Вы находитесь на странице: 1из 16

MAKALAH KIMIA ORGANIK

HIDROKARBON AROMATIK

DISUSUN OLEH :

1. AMI WULANDARI (061840411725)

2. ANDIKO (061840411726)

3. INDA NURAINI (061840411732)

4. M. JANATUN NAIM (061840411734)

KELAS : 2 EGD

KELOMPOK :4

DOSEN PEMBIMBING : IDHA SILVIYATI, M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA

PROGRAM STUDI (D IV) TEKNIK ENERGI

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat-Nya kami dapat meyelesaikan makalah yang berjudul “HIDROKARBON
AROMATIK” pada mata kuliah kimia organik sebagai tugas kelompok.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Idha silviyati sebagai
pembimbing dalam mata kuliah kimia organik. Yang telah memberikan banyak saran
kepada kami dalam menyelesaikan makalah berjudul “HIDROKARBON
AROMATIK”

Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun agar makalah ini
dapat menjadi lebih baik kedepannya. Kami ucapkan terima kasih.

Palembang, April 2019

Tim Penyusun

ii
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................................4

1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................4

1.3 TUJUAN PENULISAN...............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6

2.1 PENGERTIAN HIDROKARBON AROMATIK.................................................6

2.2 BENZENA............................................................................................................6

2.3 SIFAT-SIFAT BENZENA.....................................................................................7

2.4 SENYAWA TURUNAN BENZENA DAN KEGUNAANNYA..........................8

2.5 REAKSI SUBSTITUSI TERHADAP BENZENA..............................................8

2.6 TATA NAMA BENZENA DAN TURUNANNYA..............................................9

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN..................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

iii
iii
ii
ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur
atom karbon (C) dan atom hidrokarbon (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai
karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut
digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.

Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon
dan empat atom hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah
alkana) yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal,
masing-masing mengikat tiga atom karbon: C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8)
dan seterusnya (CnH2·n+2).

Pada dasarnya terdapat tiga jenis hidrokarbon:

1. Hidrokarbon aromatik, mempunyai setidaknya satu cincin aromatik


2. Hidrokarbon jenuh, juga disebut alkana, yang tidak memiliki ikatan rangkap
atau aromatik.
3. Hidrokarbon tak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap antara
atom-atom karbon, yang dibagi menjadi:
o Alkena

o Alkuna

Tiap-tiap atom karbon tersebut dapat mengikat empat atom lain atau maksimum hanya 4
buah atom hidrogen. Jumlah atom hidrogen dapat ditentukan dari jenis hidrokarbonnya.

 Alkana: CnH2n+2
 Alkena: CnH2n
 Alkuna: CnH2n-2
 Hidrokarbon siklis: CnH2n

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan hidrokarbon aromatik ?
2. Apa itu benzena ?
3. Apa saja sifat-sifat yang dimiliki benzena ?
4. Apa saja kegunaan dan turunan benzena ?
5. Apa saja tata nama benzene dan turunannya ?
6. Reaksi subsitusi terhadap benzena meliputi reaksi – reaksi

4
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui definisi hidrokarbon aromatik
2. Untuk mengetahui apa itu benzena
3. Untuk mengetahui sifat-sifat benzena
4. Untuk mengetahui kegunaan dan turunan benzena
5. Untuk mengetahui tata nama benzena dan turunannya
6. Untuk mengetahui reaksi substitusi pada benzena

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN HIDROKARBON AROMATIK


Hidrokarbon tak jenuh yang disebut hidrokarbon aromatik adalah
hidrokarbon siklik yang memiliki ikatan ganda. Senyawa ini memiliki enam atom
karbon dalam cincin dengan ikatan tunggal dan ganda selang seling. Hidrokarbon
aromatik yang lebih besar terdiri dari dua atau lebih cincin, yang bergabung bersama
oleh ikatan antara atom karbon mereka. Nama hidrokarbon aromatik berasal dari aroma
mereka yang kuat, atau bau. Itu sebabnya mereka digunakan dalam penyegar udara dan
kapur barus. Hidrokarbon aromatik yang terkecil adalah benzena, yang hanya memiliki
satu cincin. Adanya ikatan rangkap terkonjugasi (selang – seling) pada benzen,
menjadikan senyawa hidro karbon ini sebagai molekul yang relatif stabil dan bersifat
khas. Kestabilan benzena ditunjukan oleh lambatnya reaksi benzen dengan halogen.

2.2 BENZENA

Benzena merupakan suatu senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6H6,


dan rumus strukturnya merupakan rantai lingkar (siklis) dengan ikatan rangkap selang
seling. Kedudukan ikatan rangkap pada senyawa karbon ini dapat berpindah – pindah
posisi. Peristiwa ini disebut resonansi ikatan rangkap. Oleh karena posisi ikatan rangkap
yang tidak pasti ini, akhirnya senyawa ini digambarkan sebagai cinci lingkar. Ikatan
rangkap yang terdapat pada benzen disebut dengan ikatan rangkap terkonjugasi.
Struktur demikian diperkenalkan pertama kali oleh Kekule.

6
Senyawa yang mengandung cincin benzena dikenal dengan nama
senyawa aromatis. Senyawa aromatis dapat berisi satu, dua, tiga, atau lebih
cincin benzena.

contoh
senyawa
aromatis

Benzena
adalah
salah
satu komponen dalam minyak bumi, dan merupakan salah satu bahan petrokimia yang
paling dasar serta pelarut yang penting dalam dunia industri. Karena memiliki bilangan
oktan yang tinggi, maka benzena juga salah satu campuran penting pada bensin.
Benzena juga bahan dasar dalam produksi obat-obatan, plastik, bensin, karet buatan,
dan pewarna. Selain itu, benzena adalah kandungan alami dalam minyak bumi, namun
biasanya diperoleh dari senyawa lainnya yang terdapat dalam minyak bumi. Karena
bersifat karsinogenik, maka pemakaiannya selain bidang non-industri menjadi sangat
terbatas.

2.3 SIFAT-SIFAT BENZENA


 Sifat Fisik benzena :
 Zat cair tidak berwarna

 Memiliki bau yang khas


 Mudah menguap
 Tidak larut dalam pelarut polar seperti air air, tetapi larut dalam pelarut yang
kurang polar atau nonpolar, seperti eter dan tetraklorometana
 Titik Leleh : 5,5 derajat Celsius
 Titik didih : 80,1derajat Celsius
 Densitas : 0,88
 Sifat Kimia benzena:
 Bersifat kasinogenik (racun)

 Merupakan senyawa nonpolar


 Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga
 Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi.

7
2.4 SENYAWA TURUNAN BENZENA DAN KEGUNAANNYA
1. Asam Salisilat: adalah nama lazim dari asam o–hidroksibenzoat. Ester dari asam
salisilat dengan asam asetat digunakan sebagai obat dengan nama aspirin atau
asetosal.
2. Asam benzoat digunakan sebagai pengawet pada berbagai makanan olahan.

3. Anilina: merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Reaksi
anilina dengan asam nitrit akan menghasilkan garam diazonium, dan proses ini
disebut diazotisasi.
4. Toluena: kegunaan toluena yang penting adalah sebagai pelarut dan sebagai
bahan baku pembuatan zat peledak trinitrotoluena (TNT).
5. Stirena: jika stirena mengalami polimerisasi akan terbentuk polistirena, suatu
jenis plastik yang banyak digunakan untuk membuat insulator listrik,
bonekaboneka, sol sepatu, serta piring dan cangkir.
6. Benzaldehida: digunakan sebagai zat pengawet serta sebagai bahan baku
pembuatan parfum karena memiliki bau yang sedap.
7. Natrium Benzoat: seperti asam benzoat, natrium benzoat juga digunakan sebagai
bahan pengawet makanan dalam kaleng.
8. Fenol: fenol (fenil alkohol) dalam kehidupan sehari-hari lebih dikenal dengan
nama karbol atau lisol, dan dipergunakan sebagai zat disinfektan (pembunuh
bakteri) karena dapat menyebabkan denaturasi protein.
 Syarat-syarat Aromatisitas
 Molekul harus berbentuk siklik.

 Setiap atom pada cincin tersebut harus mempunyai orbital pi, membentuk sistem
berkonjugasi.
 Molekul haruslah planar.
 Jumlah elektron pi molekul haruslah ganjil dan memenuhi kaidah Huckel:
(4n+2) elektron pi.

2.5 REAKSI SUBSTITUSI TERHADAP BENZENA

a. Nitrasi

Reaksi ini merupakan reaksi subsitusi gugus nitro (-NO 2) terhadap atomhidrogen
dalam benzena. Pada reaksi ini, diperlukan H2SO4 pekat sebagai katalis dan HNO3
pekat sebagai pensubsitusi. Pada subsitusi kedua, gugus nitro kedua akan menempati
posisi meta karena gugus nitro merupakan gugus meta. Akibatnya, pada subsitusi gugus
nitro ke dalam benzena, akan didapatkan maksimum 3 gugus nitro yang dapat masuk.

8
b. Sulfonasi

Reaksi ini merupakan reaksi substitusi hidrogen pada benzena dengan gugus
sulfonat (-SO3H). pereaksi yang digunakan adalah asam sulfat pekat berasap (H 2SO4 +
SO3).

c. Halogenasi

Reaksi ini merupakan reaksi subsitusi terhadap hidrogen pada benzena.


Pereaksinya adalah halogen dengan katalis FeCl3.

d. Alkilasi

Reaksi ini merupakan reaksi substitusi suatu alkil terhadap atomhidrogen pada
benzena. Pereaksi yang digunakan adalah alkil halida dengan katalis AlCl3. Sintesis ini
pertama kali dilakukan oleh Charles Friedel dan James Crafts sehingga disebut sebagai
alkilasi Friedel Crafts. Selain gugus alkil, sintesis Friedel – Crafts dapat digunakan
untuk memasukan gugus karbonil ke dalam rantai benzena.

e. Adisi

Reaksi adisi terhadap benzena meliputi reaksi – reaksi:

 Adisi Hidrogen

Oleh karena kestabilannya, maka reaksi adisi terhadap benzena merupakan


reaksi yang berjalan lambat. Untuk dapat berlangsung dengan baik, digunakan kataliss
Ni pada suhu 420 K.

- Adisi Halogen

Agar reaksi adisi halogen terhadap benzena dapat berlangsung, diperlukan foton
cahaya. Reaksinya disebut sebagai reaksi fotokimia.

2.6 TATA NAMA BENZENA DAN TURUNANNYA

1. Molekul benzena yang kehilangan sebuah atom hidrogen (C6H5-) disebut gugus fenil
sehingga penamaannya dimulai dengan nama fenil diikuti gugus yang diikat.

Contoh:

2. Penamaan dapat
juga menggunakan
nama gugus, diikuti
dengan benzena.

9
Contoh:

3. Jika gugus yang


terikat lebih dari
satu, berikan
penomoran.
Penomoran
diusahakan
sedemikian rupa sehingga gugus yang terikat bernomor kecil.

Contoh:

4. Posisi nomor atom karbon


pada benzena diberi nama
khusus, yaitu:

a). Posisi orto (o) untuk gugus


yang terletak pada nomor 1
dan 2.

b). Posis meta (m) untuk gugus


yang terletak pada nomor 1 dan 3.

c). Posisi para (p) untuk gugus yang terletak pada nomor 1 dan 4.

Contoh:

5.

Beberapa senyawa turunan benzena mempunyai nama khusus, tergantung gugus yang
diikatnya.

10

6. Jika
terdapat
dua
gugus
yang
berbeda,
salah
satu
gugus
dianggap sebagai senyawa utama dan gugus yang lain dianggap sebagai gugus cabang
(gugus yang diikat). Gugus yang menjadi senyawa utama didasarkan pada urutan
prioritas.

7. Urutan prioritas gugus utama adalah sebagai berikut.

-COOH, -SO3H, -CHO, -CN, -OH, -NH2, -R, -NO2, -X.

——————————————> prioritas dari paling tinggi ke paling rendahh

Contoh:

8.

Beberapa senyawa turunan benzena mempunyai nama trivial yang sering digunakan,
misalnya senyawa benzena yang mengikat gugus hidroksil dan metil disebut kresol serta
benzena yang mengikat dua gugus metil disebut xilena.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

 Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari
unsur atom karbon (C) dan atom hidrokarbon (H). Seluruh hidrokarbon
memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai
tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon
alifatik.
 Hidrokarbon tak jenuh yang disebut hidrokarbon aromatik adalah
hidrokarbon siklik yang memiliki ikatan ganda. Senyawa ini memiliki enam
atom karbon dalam cincin dengan ikatan tunggal dan ganda selang seling.

12
Hidrokarbon aromatik yang lebih besar terdiri dari dua atau lebih cincin,
yang bergabung bersama oleh ikatan antara atom karbon mereka.

 Benzena merupakan suatu senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul


C6H6, dan rumus strukturnya merupakan rantai lingkar (siklis) dengan ikatan
rangkap selang seling. Kedudukan ikatan rangkap pada senyawa karbon ini
dapat berpindah – pindah posisi. Peristiwa ini disebut resonansi ikatan
rangkap

DAFTAR PUSTAKA

https://rdmymochi.wordpress.com/kimia-kelas-xii/senyawa-aromatik-biomolekul-dan-
polimer/senyawa-aromatik/

https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbon_aromatik

https://plus.google.com/111800656186451440167/posts/QCWbCw5RCxZ

13

Вам также может понравиться