Вы находитесь на странице: 1из 11

Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information Systems).

1/13 (2017), 38-48


DOI: http://dx.doi.org/10.21609/jsi.v13i1.465

TANTANGAN DAN HAMBATAN IMPLEMENTASI PRODUK UANG ELEKTRONIK DI


INDONESIA: STUDI KASUS PT XYZ

Kirana Widyastuti, Putu Wuri Handayani, dan Iik Wilarso

Magister Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia Jl. Salemba Raya No.4,
Jakarta, 10430, Indonesia

E-mail: kirana.widyastuti31@ui.ac.id

Abstract

E-commerce development in Indonesia has been increasing since more online shops are established.
The development of e-commerce triggers the use of e-payment as a payment instrument in online shops.
XYZ company as one of the payment solution provider in Indonesia developed an electronic money
product named M e-money. By the end of 2014, M e-money users had only reached the number of 1776
while the number of users targeted in the business plan was 142616. This research is intended to identify
the barriers and challenges XYZ company faces in the implementation of M e-money. Data was
collected through questionairres and interviews. The survey respondents consisted of 125 M e-money
users where 93 of the respondents have used M e-money, and 32 of the respondents have never used M
e-money. The qualitative data was collected through interviews to the M e-money team in XYZ
company. Interviews were also conducted to 9 users of M e-money. The research concludes barriers and
challenges faced by XYZ company in the implementation of M e-money. The barriers faced by the M
e-money users are the limitation of merchants, limitation of access method, limitation of transaction
channel, the cost of transaction, other e-money products existed, and socio-cultural factor. Barriers faced
by the management are the lack of experience in B2C business and the difficulty of acquiring new M
e-money users. These barriers leads to challenges faced by the company. The challenges faced by the
company in the implementation of M e-money are the high competition among similar products, the
influence of substitute products, and high expectation from users to have a safe, convenience, and
trusted e-money services.

Keywords: e-payment, e-money, challenges, barriers

Abstrak

Perkembangan e-commerce di Indonesia semakin pesat dilihat dari banyaknya toko-toko online yang
bermunculan. Hal ini membuka peluang bagi penggunaan jenis-jenis e-payment sebagai media
pembayaran pada toko online. PT XYZ mengembangkan produk uang elektronik bernama uang
elektronik M sebagai salah satu solusi untuk sistem pembayaran dengan e-payment. Pada
pelaksanaannya, perkembangan produk uang elektronik ini masih jauh dari target jumlah nasabah yang
diharapkan yaitu baru mencapai 1776 dari target 142616 nasabah. Penelitian ini dilakukan untuk
mengidentifikasi tantangan dan hambatan dalam implementasi produk uang elektronik PT XYZ. Objek
penelitian ini adalah pengguna dan pengelola produk uang elektronik M. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan melalui
penyebaran kuesioner kepada nasabah uang elektronik M sebanyak 125 orang yang terdiri dari 93
nasabah yang pernah bertransaksi dan 32 nasabah yang belum pernah bertransaksi. Pengumpulan data
kualitatif dilakukan melalui wawancara kepada ketua tim dan manajer pemasaran uang elektronik M
serta kepada 9 orang nasabah uang elektronik M. Penelitian yang dilakukan memberikan kesimpulan
bahwa hambatan yang dihadapi nasabah uang elektronik M meliputi keterbatasan merchant,
keterbatasan metode akses, keterbatasan channel transaksi, biaya transaksi, kompetitor produk sejenis,
serta faktor sosial budaya yaitu kebiasaan menggunakan metode pembayaran selain uang elektronik.
Hambatan yang dihadapi pengelola uang elektronik M meliputi kurangnya pengalaman menjalankan
model bisnis B2C, serta sulitnya mengakuisisi pelanggan baru. Tantangan yang dihadapi PT XYZ
dalam pengembangan uang elektronik M adalah tingkat kompetisi produk sejenis yang tinggi, adanya
pengaruh barang substitusi serta tingginya ekspektasi nasabah untuk memperoleh layanan uang
elektronik yang aman, nyaman, dan terpercaya.

Kata Kunci: e-payment, e-money, tantangan, hambatan

38
Kirana Widyastuti, et al., Tantangan dan Hambatan Implementasi Produk Uang Elektronik 39

1. Latar Belakang Pencapaian target bisnis uang elektronik M


pada saat ini masih sangat rendah. Berdasarkan do-
Bank Indonesia mencanangkan program Gerakan kumen rencana bisnis M (PT XYZ, tidak dipubli-
Nasional Non Tunai pada tanggal 14 Agustus 2014. kasikan. 2011), awalnya ditargetkan nasabah uang
Gerakan ini dicanangkan dengan tujuan memben- elektronik M akan mencapai 142.616 orang pada
tuk masyarakat yang lebih banyak menggunakan akhir tahun 2014. Namun pada pelaksanaannya,
instrumen non tunai (Less Cash Society/LCS) da- jumlah nasabah uang elektronik M hingga akhir ta-
lam melakukan transaksi atas kegiatan ekonomi- hun 2014 hanya mencapai 1.776 orang atau hanya
nya [1]. Salah satu upaya per-wujudan tujuan dari 1,25% dari target (PT XYZ, tidak dipublikasikan.
Gerakan Nasional Non Tunai adalah dengan 2014). Jumlah transaksi uang elektronik M sejak
mendukung dan mengembangkan uang elektronik tahun 2012 hingga akhir tahun 2014 adalah 2.220
sebagai instrumen pembayaran non tunai. transaksi (PT XYZ, tidak dipublikasikan. 2014).
Uang elektronik sebagai instrumen pemba- Apabila dibandingkan dengan transaksi uang elek-
yaran saat ini semakin banyak digunakan di Indo- tronik di Indo-nesia yang mencapai angka rata-rata
nesia. Berdasarkan data statistik Bank Indonesia, 11.405.282 transaksi per bulan, jumlah tersebut sa-
hingga November 2013 jumlah uang elektronik ngatlah kecil. Pencapaian target bisnis yang masih
yang beredar di Indonesia mencapai angka 286. jauh dari rencana awal serta jumlah transaksi yang
756.651 [2]. Jumlah ini telah mengalami pening- masih sangat sedikit merupakan permasalahan pa-
katan sebesar 52,94% dari jumlah uang elektronik da implementasi bisnis produk uang elektronik M
yang beredar hingga tahun 2012. Jumlah transaksi yang belum diidentifikasi penyebabnya.
menggunakan uang elek-tronik di Indonesia pada Jumlah penelitian mengenai tantangan dan
bulan November 2013 adalah 12.326.415 transak- hambatan produk uang elektronik masih terbatas.
si. Rata-rata transaksi uang elektronik yang terjadi Salah satu contoh kasus yang ditemui adalah pene-
di Indonesia per bulan adalah 11.405.282 transaksi litian mengenai suatu jenis instrumen e-payment di
[2]. Hal ini menunjukkan penggunaan uang elek- Ghana. Kumaga [4], Haruna [5], dan Agyeiwaah
tronik di Indonesia terus mengalami pertumbuhan. [6] telah melakukan penelitian mengenai tantangan
Uang elektronik dapat digolongkan menjadi yang dihadapi e-zwich, suatu alat pembayaran elek-
dua kelompok besar, yaitu uang elektronik berbasis tronik menggunakan smart card yang dikembang-
server (online) dan uang elektronik berbasis chip kan di Ghana. Penelitian dilakukan menggunakan
(offline). Uang elektronik berbasis chip pada metode survei kepada pengguna layanan e-zwich.
umumnya digunakan untuk transaksi yang ingin Penelitian ini menemukan bahwa tantangan dalam
dilakukan dalam waktu singkat dan frekuensinya pengembangan suatu metode pembayaran elektro-
besar, contohnya transportasi. Sementara, uang nik meliputi faktor kepercayaan pengguna, keterse-
elektronik berbasis server umumnya digunakan diaan infrastruktur, keamanan sistem, serta faktor
untuk transaksi pembayaran secara online melalui sosial budaya.
web browser. Hingga awal tahun 2015, jumlah pe- Belum tercapainya target bisnis uang elek-
nerbit uang elektronik yang telah mendapatkan izin tronik M serta masih terbatasnya penelitian terkait
dari Bank Indonesia adalah sebanyak 20 penerbit uang elektronik merupakan permasalahan yang
[3]. PT XYZ merupakan perusahaan yang berge- melatarbelakangi penelitian ini. Paper ini memba-
rak dalam bidang keuangan khususnya layanan has penelitian yang telah dilakukan mengenai tan-
pembayaran elektronis. Melihat peluang yang ada tangan dan hambatan yang dihadapi PT XYZ da-
dari perkembangan transaksi e-commerce, PT XYZ lam mengembangkan produk uang elektronik M.
mengembangkan produk uang elektronik yang Penelitian didasarkan pada permasalahan yang te-
dinamakan Uang Elektronik M. lah dikemukakan serta beberapa penelitian terkait.
Produk uang elektronik M yang dikelola PT Struktur paper ini diawali dengan pemaparan ma-
XYZ merupakan uang elektronik berbasis server. salah dan latar belakang, tinjauan pustaka, metodo-
Artinya, nilai uang disimpan dalam suatu server logi penelitian, kemudian dilanjutkan dengan hasil
yang dapat diakses oleh pemilik rekening uang dan pembahasan, kesimpulan dan saran. Tantangan
elektronik untuk melakukan pembayaran secara dan hambatan produk elektronik M yang diiden-
online. Sebelum menjadi pengguna uang elektro- tifikasi dapat menjadi bahan evaluasi bagi PT XYZ
nik ini, perlu dilakukan pendaftaran nasabah untuk untuk perencanaan strategi bisnis produk uang
mendapatkan nomor rekening uang elektronik M. elektronik M selanjutnya.
Pengguna dapat mengisi uang elektronik M dengan
transfer melalui ATM maupun secara tunai di loket E-commerce
uang elektronik M. Uang elektronik ini dapat digu-
nakan untuk melakukan pembayaran pada saat ber- Menurut [7], e-commerce adalah proses membeli,
belanja di toko online yang bekerjasama dengan PT menjual, memindahkan, atau menukarkan produk,
XYZ.
40 Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information Systems), Volume 13, Issue 1, April 2017

TABEL 1 yang disimpan secara elektronik ke dalam alat se-


PRODUK E-MONEY YANG TERSEDIA PADA WEBSITE perti kartu chip atau hard drive di dalam komputer
E-COMMERCE POPULER DI INDONESIA atau server, direpresentasikan dengan klaim pada
Rank-
Nama
ing
Produk E-Money yang Tersedia penerbit, dan diterbitkan dengan sejumlah dana
Tokopedia 34 Mandiri e-cash yang digunakan untuk melakukan transaksi pem-
Elevenia 78 XL Tunai, Indosat Dompetku, bayaran yang dilakukan kepada pihak selain pe-
Telkomsel T-Cash nerbit uang elektronik.
Traveloka 84 Mandiri e-cash Berdasarkan Peraturan BI nomor 11/12/PBI/
Aliexpress 90 DOKU Wallet 2009 tentang uang elektronik [11], uang elektronik
(electronic money) adalah alat pembayaran yang
Bhinneka 93 Mandiri e-cash, Telkomsel T-cash, memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
XL Tunai a. diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor
terlebih dahulu oleh pemegang kepada pener-
jasa, atau informasi melalui jaringan komputer ter- bit;
masuk Internet. E-commerce dapat dikategorikan b. nilai uang disimpan secara elektronik dalam
berdasarkan sifat transaksinya atau interaksi yang suatu media seperti server atau chip;
terjadi antara penjual dan pembeli. Klasifikasi e- c. digunakan sebagai alat pembayaran kepada pe-
commerce berdasarkan sifat transaksi atau interak- dagang yang bukan merupakan penerbit uang
sinya adalah sebagai berikut [7]: Business-to-Busi- elektronik tersebut; dan
ness (B2B), Business-to-Consumer (B2C), Busi- d. nilai uang elektronik yang disetor oleh peme-
ness-to-Business-to-Consumer (B2B2C), Consu- gang dan dikelola oleh penerbit bukan meru-
mer-to-Business (C2B), Mobile Commerce, dan pakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam
Intrabusiness E-commerce. undang-undang yang mengatur mengenai per-
bankan.
E-payment
E-money di Indonesia
Menurut [8], e-payment dapat didefinisikan seba-
gai semua pembayaran yang dilakukan kepada bis- Hingga tahun 2015, di Indonesia terdapat 20 pe-
nis, bank, atau layanan publik dari masyarakat atau nerbit uang elektronik yang sudah memiliki izin
bisnis, dan dieksekusi melalui jaringan telekomu- dari Bank Indonesia [3].
nikasi atau jaringan elektronik menggunakan tek- Berdasarkan daftar produk e-money pada
nologi modern. Berdasarkan definisi ini, pemba- Tabel 1, dapat disimpulkan bahwa produk uang
yaran elektronis yang dimaksud adalah pembaya- elektronik M tidak tersedia pada website e-com-
ran yang dilakukan sendiri oleh pelaku baik per- merce populer di Indonesia. Kompetitor besar yang
orangan maupun bisnis, tanpa intervensi dari orang dihadapi produk uang elektronik M adalah Mandiri
lain. Oleh karena itu, pembayaran dilakukan dari e-cash, XL Tunai, Indosat Dompetku, Telkomsel
jarak jauh, tanpa kehadiran fisik dari pembeli se- T-Cash, dan DOKU Wallet.
hingga tidak melibatkan uang kertas. Masih me- Terdapat 20 penerbit uang elektronik di Indo-
nurut [8], sistem pembayaran elektronis secara nesia pada tahun 2015. Perbandingan ini dilakukan
umum dapat diklasifikasikan ke dalam empat kate- dengan produk uang elektronik DOKU Wallet,
gori utama, yaitu: online credit card, electronic Telkomsel T-cash, Mandiri e-cash, XL Tunai, dan
cash, electronic cheque, dan smart cards. Sahut [9] Indosat Dompetku. Faktor yang dijadikan bahan
membagi jenis-jenis sistem pembayaran elektronis perbandingan adalah jumlah merchant, cara pen-
ke dalam enam kategori. Kategori tersebut yaitu: daftaran, cara top up, jenis pelanggan, saldo mak-
card based systems, electronic money, e-mail pay- simum, serta fitur tambahan yang dimiliki. Perban-
ments, electronic checks, other electronic solu- dingan produk uang elektronik M dengan produk
tions, dan mobile payments. sejenis di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.
Berdasarkan perbandingan produk uang elek-
E-money tronik pada Tabel 2, dapat dilihat bahwa produk
uang elektronik M memiliki jumlah merchant pa-
Berdasarkan definisi European Central Bank, e- ling sedikit yaitu 11 merchant. Selain itu, jenis
money merupakan sebuah nilai uang yang disim- merchant yang dapat menerima pembayaran meng-
pan secara elektronik ke dalam sebuah alat yang gunakan uang elektronik M hanya merchant yang
dapat digunakan untuk melakukan pembayaran ke- bersifat online. Apabila dibandingkan dengan pro-
pada pihak selain penerbit uang tanpa perlu meli- duk uang elektronik lainnya, produk uang elektro-
batkan akun bank dalam transaksi, dan bertindak nik M masih memiliki kekurangan dalam jumlah
sebagai instrumen yang bersifat prabayar. Menurut merchant. Selain itu, pilihan dalam mekanisme
Fung et.al [10], e-money merupakan nilai uang transaksi menggunakan uang elektronik M masih
Kirana Widyastuti, et al., Tantangan dan Hambatan Implementasi Produk Uang Elektronik 41

TABEL 2
PERBANDINGAN PRODUK UANG ELEKTRONIK DI INDONESIA
Uang El- Mandiri e- Telkomsel T- XL Tunai Indosat
Keterangan DOKU Wallet
ektronik M cash cash Dompetku
Tahun 2013 2011 2014 2007 2012 2013
Jumlah 11 178 62 46 59 29
Merchant
Jenis Online Online & Online & Online & Online & Online &
Merchant Offline Offline Offline Offline Offline

Cara Online melalui Online melalui Melalui Melalui ponsel Melalui Melalui posel
mendaftar website uang website Doku ponsel dengan nomor ponsel dengan nomor
sebagai elektronik M Wallet pengguna telkomsel dengan Indosat
nasabah nomor XL
Jenis Reguler Reguler Unregistered Basic Service Non- Unregistered
Pelanggan Premium Premium Registered Full Service Register Registered
Full Register
Cara Top Up Transfer ATM BNI ATM Mandiri Grapari Transfer Transfer
melalui SMS Banking SMS Banking Indomaret antar bank Setor Tunai ke
jaringan ATM BNI Mandiri Transfer antar Toko Agen kantor cabang
antar bank Trannsfer Mandiri bank Pulsa
Melalui loket Convenience ClickPay Alfamart
top up Store Transfer antar XL Center
bank

terbatas yaitu hanya dapat digunakan untuk tran- maka peluang PT XYZ untuk mencapai target pe-
saksi pada merchant yang memiliki website seba- ningkatan jumlah nasabah juga semakin besar.
gai media transaksi. Produk uang elektronik lain
telah mengembangkan uang elektroniknya untuk Keamanan
dapat digunakan bertransaksi pada kasir toko se- Variabel keamanan digunakan oleh Kumaga [4]
cara offline. Pilihan cara isi saldo rekening yang di- dalam mengidentifikasi tantangan yang terjadi pa-
tawarkan produk uang elektronik M juga paling da sebuah sistem e-payment di Ghana. Menurut
sedikit dibandingkan produk uang elektronik lain- Kumaga [4], faktor keamanan merupakan salah
nya. satu tantangan dalam pengembangan e-payment se-
cara umum. Variabel keamanan juga digunakan da-
Tantangan dan Hambatan dalam E-payment lam studi kasus ini. Melalui informasi yang dipe-
roleh mengenai ekspektasi nasabah terhadap kea-
Berdasarkan studi literatur, ditemukan 6 variabel manan sistem uang elektronik, dapat ditentukan
utama yang merupakan faktor hambatan dan tan- apakah tujuan pengembangan produk uang elek-
tangan dalam e-payment. Variabel tersebut adalah tronik M terkait dengan keamanan sudah sesuai
penerimaan pengguna, keamanan, keterse-diaan dengan harapan nasabah. Selain itu, tingginya nilai
infrastruktur, faktor sosial budaya, kenyama-nan dari variabel keamanan ini juga dapat menjadi indi-
penggunaan, dan preferensi pengguna. Varia-bel kator bahwa faktor keamanan merupakan salah sa-
ini diperoleh dari penelitian terdahulu yang terkait tu tantangan yang dihadapi PT XYZ dalam pe-
dengan implementasi instrumen e-payment di ne- ngembangan produk uang elektronik M.
gara berkembang. Pemilihan variabel yang digu-
nakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan Ketersediaan Infrastruktur
kondisi perkembangan uang elektronik di Indone- Variabel ketersediaan infrastruktur digunakan oleh
sia. Ringkasan variabel serta referensi yang melan- Kumaga [4] dalam penelitiannya terkait tantangan
dasinya dapat dilihat pada Tabel 3. implementasi uang elektronik di Ghana. Selain itu,
menurut Haruna [6], faktor ketersediaan infrastruk-
Penerimaan Pengguna tur yang meliputi keandalan jaringan, kecepatan
Variabel penerimaan pengguna ditemukan oleh [4] transaksi, serta keandalan sistem merupakan tanta-
dalam penelitiannya. Menurut Kumaga [4], peneri- ngan dalam pengembangan uang elektronik.
maan pengguna (acceptance) dipengaruhi kecen- Agyeiwaah [5] juga menggunakan variabel keter-
derungan seseorang untuk menggunakan uang sediaan infrastruktur dalam survei untuk peneli-
elektronik dibandingkan uang tunai. Faktor pene- tiannya. Tingkat ketersediaan infrastruktur menu-
rimaan pengguna dalam implementasi produk uang rut pengguna uang elektronik M penting untuk
elektronik M penting karena salah satu target bisnis diketahui karena salah satu komitmen PT XYZ
uang elektronik M adalah peningkatan jumlah na- dalam pengembangan uang elektronik M adalah
sabah dari tahun ke tahun. Apabila penerimaan menyediakan alat pembayaran yang terpercaya (PT
pengguna terhadap uang elektronik semakin baik, XYZ, tidak dipublikasikan. 2012).
42 Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information Systems), Volume 13, Issue 1, April 2017

TABEL 3
VARIABEL TANTANGAN DAN HAMBATAN E-PAYMENT
Variabel Keterangan Referensi
Penerimaan Pengguna Kecenderungan pengguna memakai uang elektronik Kumaga (2010)
dibandingkan uang tunai
Pengetahuan pengguna tentang cara penggunaan uang
elektronik
Kepercayaan pengguna terhadap layanan e-payment

Keamanan Resiko penyalahgunaan akun Kumaga (2010)

Ketersediaan Jaringan internet yang selalu tersedia Kumaga (2010), Issahaku (2012), dan
Infrastruktur Sistem yang selalu tersedia Agyeiwaah (2014)
Transaksi diproses dengan cepat
Jaringan internet yang cepat

Faktor Sosial Budaya Tingkat unbanked population Kumaga (2010)


Tingkat adopsi e-payment

Kenyamanan Kenyamanan penggunaan Phuong Nam (2014) dan Sahut (2008)


Penggunaan Kesesuaian dengan harapan pengguna
Kemudahan akses
Kemudahan proses top up
Kemudahan proses pendaftaran

Kompetitor Preferensi penggunaan merek produk uang elektronik Sahut (2008)

Sosial Budaya tentu. Variabel kompetitif atau preferensi penggu-


Menurut Kumaga [4], salah satu faktor yang men- naan dipilih untuk digunakan dalam penelitian ini
jadi tantangan dalam pengembangan uang elektro- karena dalam kasus produk uang elektronik M di
nik adalah faktor sosial budaya masyarakat setem- Indonesia, terdapat 20 kompetitor produk sejenis.
pat. Faktor sosial budaya meliputi jumlah pendu-
duk yang belum memiliki akses menuju layanan 3. Metode Penelitian
perbankan. Selain itu, faktor sosial budaya juga
berkaitan dengan tingkat adopsi masyarakat terha- Populasi, Sampel, dan Prosedur Pengumpulan
dap layanan uang elektronik. Data

Kenyamanan Penggunaan Penelitiaan ini dilakukan dengan menggunakan


Menurut Dao [12], salah satu faktor yang menjadi metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuanti-
tantangan dalam pengembangan e-banking adalah tatif digunakan untuk mengukur respon nasabah
ekspektasi nasabah. Selain itu menurut Sahut [13], terhadap faktor tantangan uang elektronik dengan
kenyamanan penggunaan merupakan salah satu menggunakan kuesioner. Kuesioner diberikan ke-
faktor kesuksesan solusi pembayaran elektronis. pada nasabah uang elektronik M dengan dua kate-
Kenyamanan penggunaan dapat menarik minat gori. Kategori pertama adalah nasabah yang sudah
pengguna terhadap layanan e-payment [13]. Salah pernah bertransaksi menggunakan uang elektronik
satu tujuan PT XYZ mengembangkan uang elek- M. Kategori kedua adalah nasabah yang belum per-
tronik M adalah menyediakan alat pembayaran nah bertransaksi menggunakan uang elektronik M
yang praktis. Informasi mengenai penilaian peng- namun pernah menggunakan uang elektronik jenis
guna uang elektronik M terhadap kenyamanan lainnya. Jenis kuesioner yang disebarkan adalah
penggunaan uang elektronik M dapat menjadi ba- kuesioner online. Tautan kuesioner disebarkan me-
han evaluasi terhadap pencapaian tujuan pengem- lalui e-mail kepada 400 orang nasabah uang elek-
bangan produk uang elektronik M. tronik M.
Metode kualitatif digunakan untuk menggali
Preferensi Pengguna secara lebih mendalam tantangan dan hambatan
Menurut Sahut [13], salah satu tantangan dalam yang dihadapi pengguna dan pengelola uang elek-
pengembangan e-money adalah tantangan kompe- tronik M. Wawancara terhadap pengelola dilaku-
titif. Faktor kompetitif ini dipengaruhi dengan kan kepada dua orang narasumber yaitu ketua tim
banyaknya institusi lain yang juga menjadi pe- produk uang elektronik M dan manajer pemasaran
nerbit uang elektronik. Apabila dilihat dari sisi uang elektronik M. Wawancara terhadap nasabah
pengguna, maka tantangan yang dihadapi oleh uang elektronik M dilakukan kepada 9 orang nara-
penerbit uang elektronik adalah preferensi peng- sumber. Narasumber dalam penelitian ini terdiri
guna dalam memilih produk uang elektronik ter- dari 4 orang wanita dan 5 orang pria.
Kirana Widyastuti, et al., Tantangan dan Hambatan Implementasi Produk Uang Elektronik 43

Instrumen Penelitian yanan, dan keterjangkauan biaya layanan. Hasil


survei terkait variabel ketersediaan infrastruktur
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada 6 dapat dilihat pada Tabel 5. Nilai variabel keter-
yaitu Penerimaan Pengguna, Keamanan, Keterse- sediaan infrastruktur dari seluruh responden adalah
diaan Infrastruktur, Isu Sosial Budaya, Kenyama- 4,43. Berdasarkan penilaian ini, dapat disimpulkan
nan Penggunaan, dan Kompetitor. Terdapat 5 bahwa tingkat ketersediaan infrastruktur uang elek-
penelitian terkait yang melandasi pemilihan varia- tronik M termasuk ke dalam kategori baik.
bel penelitian. Penelitian tersebut adalah penelitian Variabel faktor sosial dan budaya digunakan
yang dilakukan Kumaga [4], Haruna [6], Agyei- untuk melihat bagaimana persepsi nasabah terha-
waah [5], Dao [12], dan Sahut [13]. dap uang elektronik M jika dikaitkan dengan bebe-
rapa faktor sosial. Faktor sosial budaya tersebut
4. Hasil dan Pembahasan misalnya pengaruh kepemilikan rekening bank ter-
hadap kemudahan bertransaksi online, serta peme-
Demografi Responden nuhan kebutuhan transaksi pembayaran online me-
lalui uang elektronik M. Penilaian seluruh respon-
Kuesioner penelitian ditujukan kepada nasabah den terhadap variabel faktor sosial dan budaya ada-
uang elektronik M. Data nasabah uang elektronik lah 4.54.
M diperoleh dari PT XYZ. Respon terhadap kue- Variabel kenyamanan penggunaan digunakan
sioner diperoleh dengan cara mengirimkan email untuk menilai tingkat kenyamanan yang diberikan
tautan kuesioner kepada 400 orang nasabah uang oleh produk uang elektronik M kepada nasabah-
elektronik M. Jumlah kuesioner yang diisi oleh nya. Variabel ini terdiri dari lima pertanyaan. Perta-
responden adalah sebanyak 125 orang. Demografi nyaan tersebut meliputi kenyamanan penggunaan,
responden yang mengisi kuesioner penelitian dapat kesesuaian layanan dengan harapan, kemudahan
dilihat pada Tabel 4. akses, kemudahan proses top-up, dan kemudahan
transaksi dengan uang elektronik M. Nilai rata-rata
Hasil Penyebaran Kuesioner untuk variabel kenyamanan penggunaan yang di-
berikan oleh keseluruhan responden adalah 4,05.
Hasil penyebaran kuesioner diolah dan dianalisis Hal ini menunjukkan b ahwa responden
berdasarkan masing-masing variabel yang telah beranggap-an bahwa tingkat kenyamanan
ditentukan sebelumnya. Tabel 5 menunjukkan hasil penggunaan uang elektronik M sudah baik.
pengolahan data kuesioner dari 6 variabel yang Variabel preferensi penggunaan merupakan
digunakan yaitu penerimaan pengguna, keamanan, variabel yang digunakan untuk melihat preferensi
ketersediaan jaringan, faktor sosial budaya, kenya- Pertanyaan yang digunakan dalam variabel ini ada-
manan penggunaan, serta preferensi penggunaan. lah apakah responden lebih memilih produk uang
Variabel pertama yang dianalisis adalah variabel elektronik M dibandingkan produk uang elektronik
penerimaan pengguna. Variabel penerimaan peng- lainnya. Nilai rata-rata yang diberikan oleh kese-
guna menilai tingkat penerimaan pengguna terha- luruhan responden untuk indikator ini adalah 3,37.
dap uang elektronik secara umum. Hasil survei ter- TABEL 4
hadap variabel penerimaan pengguna pada Tabel 2 DEMOGRAFI RESPONDEN PENELITIAN
menunjukkan nilai rata-rata 4.83, yang berarti Demografi Atribut Persentase
bahwa responden memiliki tingkat kepercayaan Jenis Kelamin Pria 65%
Wanita 35%
yang baik terhadap sistem pembayaran menggu- Pendidikan Terakhir SMA 1%
nakan uang elektronik. D3 6%
Variabel berikutnya adalah variabel kea- S1 14%
manan yang mengukur tingkat perhatian responden S2 79%
Penghasilan per < Rp 2,5 juta 3%
terhadap tingkat keamanan uang elektronik M. Bulan Rp 2,5 – Rp 5 juta 17%
Hasil survei yang diberikan responden terhadap Rp 5 - Rp 7,5 48%
variabel ini dapat dilihat pada Tabel 5. Nilai rata- juta 14%
rata yang diberikan responden terhadap variabel Rp 7,5 – Rp 10 18%
juta
keamanan adalah 5,53. Hal ini menunjukkan bah- > Rp 10 juta
wa ekspektasi atau harapan responden terhadap Penggunaan M e- 0 kali (tidak 26%
tingkat keamanan yang dimiliki uang elektronik M money pernah) 47%
termasuk ke dalam kategori sangat baik. 1 – 2 kali 20%
3 – 4 kali 3%
Variabel Ketersediaan Infrastruktur diguna- 5– 6 kali 4%
kan untuk menilai tingkat ketersediaan dari laya- > 6 kali
nan uang elektronik M. Variabel ini terdiri dari Kepemilikan e-money Hanya M e- 38%
empat pertanyaan yang meliputi ketersediaan ja- money 62%
Punya produk lain
ringan, kecepatan proses layanan, ketersediaan la-
44 Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information Systems), Volume 13, Issue 1, April 2017

TABEL 5
HASIL PENGOLAHAN DATA KUESIONER
Indikator Pertanyaan Rata-rata Standar Deviasi
Penerimaan Pengguna
PP1 Saya memilih menggunakan uang elektronik dibandingkan uang tunai 4.45 0.94
PP2 Saya mengetahui cara menggunakan uang elektronik untuk berbelanja 5.22 0.69
PP3 Saya percaya pada system pembayaran menggunakan uang elektronik 4.83 0.87
Rata-rata 4.83

Keamanan
K1 Uang elektronik M harus dilengkapi sistem keamanan yang baik 5.53 0.76
Rata-rata 5.53

Ketersediaan Jaringan
KI1 Jaringan uang elektronik M selalu tersedia 4.42 1.09
KI2 Pembayaran dengan uang elektronik M diproses dengan cepat 4.42 1.04
KI3 Fitur pembayaran dengan uang elektronik M selalu dapat diakses 4.36 1.01
KI4 Layanan uang elektronik M dapat digunakan dengan biaya terjangkau 4.50 1.04
Rata-rata 4.43

Faktor Sosial & Budaya


SB1 Dengan memiliki rekening bank, transaksi online menjadi lebih mudah 5.23 0.66
SB2 Fitur yang dimiliki M e-money memenuhi kebutuhan saya bertransaksi 3.83 1.22
Rata-rata 4.54

Kenyamanan Penggunaan
KP1 Uang elektronik M nyaman digunakan sebagai alat pembayaran 4.18 1.02
KP2 Layanan yang diberikan uang elektronik M sesuai harapan saya 3.71 1.06
KP3 Uang elektronik M dapat diakses dimanapun dan kapanpun 4.00 1.14
KP4 Proses top-up uang elektronik M mudah dilakukan 3.97 1.14
KP5 Proses pendaftaran akun uang elektronik M mudah dilakukan 4.36 1
Rata-rata 4.05

Preferensi Penggunaan
PR1 Saya lebih memilih uang elektronik M dibandingkan produk lainnya 3.37 1.12
Rata-rata 3.37

Hasil penilaian terhadap variabel ini menunjukkan dalam mengembangkan uang elektronik adalah da-
bahwa preferensi penggunaan responden terhadap ri segi kompetisi dengan produk sejenis. Di Indo-
uang elektronik M dibandingkan uang elektronik nesia, ada 20 penerbit uang elektronik yang sudah
lainnya cukup baik. nasabah dalam menggunakan mendapatkan izin dari Bank Indonesia. Penerbit
uang elektronik M. uang elektronik tersebut di antaranya adalah bank
Selain mengisi pertanyaan pilihan, responden dan perusahaan telekomunikasi yang sudah memi-
juga diminta untuk menuliskan hambatan-hambat- liki basis konsumen yang kuat. Sementara itu, uang
an yang dialami dalam penggunaan uang elektro- elektronik merupakan sistem pembayaran yang
nik M. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, masih baru dikenal oleh masyarakat Indonesia. PT
jawaban dari responden dapat disimpulkan menjadi XYZ harus dapat bersaing dengan 20 kompetitor
6 faktor hambatan yang dihadapi dalam mengguna- produk sejenis untuk memperoleh pelanggan, di
kan uang elektronik M, yaitu: 1) merchant yang be- mana pasar pengguna uang elektronik belum sepe-
kerjasama dengan uang elektronik M masih terba- nuhnya terbentuk.
tas; 2) uang elektronik M tidak dapat digunakan Selain itu, PT XYZ merupakan perusahaan
untuk transaksi offline; 3) belum familiar dengan yang pada awalnya bergerak pada bisnis berbentuk
penggunaan uang elektronik dan lebih terbiasa B2B (Business-to-business). Dengan adanya pe-
menggunakan metode pembayaran selain uang ngembangan produk uang elektronik ini, peru-
elektronik (misal: transfer, kartu kredit, dan kartu sahaan harus beradaptasi dengan cepat untuk dapat
debit); 4) produk uang elektronik lain lebih me- menjalankan bisnis yang berbentuk B2C (Bus-
narik; 5) uang elektronik M tidak memiliki versi iness-to-customer). Pada perjalanannya, perusaha-
mobile; 6) top-up dikenakan biaya jaringan ATM a- an menyadari bahwa bisnis uang elektronik sangat
ntarbank. berbeda dengan bisnis-bisnis yang sudah dijalan-
kan perusahaan sebelumnya. Bisnis uang elektro-
Hasil Wawancara nik sangat bergantung pada basis pelanggan. Seba-
gai perusahaan yang selama ini menjalin hubungan
Pengelola uang elektronik M menyampaikan bah- bisnis dengan institusi, perlu penyesuaian untuk
wa tantangan utama yang dihadapi perusahaan dapat mendekati konsumen secara langsung.
Kirana Widyastuti, et al., Tantangan dan Hambatan Implementasi Produk Uang Elektronik 45

TABEL 6
TANTANGAN PT XYZ DALAM IMPLEMENTASI UANG
ELEKTRONIK M
No Hambatan Tantangan bagi PT. XYZ
Perspektif nasabah
1 Mitra yang bekerjasama dengan uang elektronik M masih terbatas Kompetitor produk sejenis telah bekerjasama
dengan mitra yang lebih banyak dan populer
2 Uang elektronik M tidak dapat digunakan untuk transaksi selain di Kompetitor produk sejenis telah menyediakan
toko online layanan untuk bertransaksi secara offline
3 Belum familiar dengan penggunaan uang elektronik dan lebih Produk substitusi seperti kartu kredit atau kartu
terbiasa menggunakan metode pembayaran selain uang elektronik debit lebih banyak digunakan masyarakat
(misal: transfer, kartu kredit, dan kartu debit) dibandingkan uang elektronik.
4 Uang elektronik M tidak memiliki versi mobile Kompetitor produk sejenis telah menyediakan
layanan uang elektronik yang dapat diakses secara
mobile
5 Banyak pilihan produk uang elektronik lain yang lebih memenuhi Kompetitor produk sejenis lebih nyaman digunakan
kebutuhan transaksi dibandingkan uang elektronik M
6 Top up dengan transfer dikenakan biaya transfer antar bank Kompetitor produk sejenis memiliki banyak
alternatif metode top up dengan biaya yang
terjangkau
Perspektif pengelola
7 PT. XYZ selama ini menjalankan bisnis B2B sementara produk uang Kompetitor produk sejenis telah banyak
elektronik M memiliki model bisnis B2C. berpengalaman dalam model bisnis B2C.
8 Kesulitan untuk mengakuisisi pelanggan baru. Kompetitor produk sejenis sudah memiliki basis
pelanggan yang kuat

Pengelola uang elektronik M melihat pelu- Jenis produk uang elektronik yang dikenal
ang adanya kerjasama yang dapat dilakukan antar nasabah umumnya adalah uang elektronik berbasis
penerbit uang elektronik. Salah satunya adalah me- kartu. Hal ini dikarenakan penggunaanya banyak
nyediakan fasilitas untuk transfer dana antar reke- ditemui pada sarana transportasi seperti Transja-
ning uang elektronik. Pengelola uang elektronik M karta, CommuterLine, serta Gerbang Tol Elektro-
memiliki harapan untuk dapat berperan dalam ker- nik. Responden masih sedikit mengetahui produk
jasama antar penerbit uang elektronik dalam me- uang elektronik yang dapat digunakan untuk berbe-
menuhi kebutuhan nasabah. lanja online. Menurut responden, penggunaan uang
Berdasarkan hasil wawancara kepada nasa- elektronik M masih terbatas pada toko online yang
bah uang elektronik M, diidentifikasi beberapa tan- menjadi merchant. Responden mengharapkan uang
tangan dan hambatan yang dialami dalam meng- elektronik M dapat digunakan untuk berbagai jenis
gunakan uang elektronik M. Hambatan pertama pembayaran elektronis, baik secara online maupun
yang diidentifikasi adalah bahwa pada umumnya offline.
nasabah masih terbiasa menggunakan metode pem- Berdasarkan daftar hambatan penggunaan
bayaran transfer, debit, atau kartu kredit. Nasabah uang elektronik M dari sisi nasabah yang diperoleh
uang elektronik M sudah merasa nyaman meng- melalui kuesioner maupun wawancara, dapat di-
gunakan metode pembayaran yang sudah ada se- identifikasi tantangan yang dihadapi PT XYZ un-
belum kemunculan uang elektronik. Menurut nara- tuk mengembangkan bisnis produk uang elektronik
sumber yang diwawancarai, kebutuhan transaksi M. Terdapat 6 hambatan utama dalam penggunaan
online yang mereka lakukan sudah dapat dipenuhi uang elektronik M menurut nasabah serta 2 ham-
dengan metode pembayaran selain uang elektronik. batan utama berdasarkan perspektif pengelola.
Kemunculan uang elektronik tidak dianggap me- Daftar tantangan yang dihadapi PT XYZ berdasar-
narik bagi narasumber karena perlu mempelajari kan hambatan yang dialami nasabah maupun pe-
cara penggunaannya dan membiasakan diri terha- ngelola dapat dilihat pada Tabel 6.
dap hal baru.
Hambatan berikutnya yang dihadapi nara- Implikasi Penelitian
sumber adalah biaya isi ulang saldo uang elek-
tronik (top up) yang dirasa mahal. Metode isi ulang Implikasi Terhadap Organisasi
uang elektronik M yang disediakan PT XYZ masih Hasil penelitian yang telah dilakukan bermanfaat
terbatas pada metode transfer antar bank atau ke bagi PT XYZ karena memberikan informasi me-
loket uang elektronik M. Loket uang elektronik M ngenai kondisi terkini dari produk uang elektronik
hanya ada di satu lokasi saja sehingga tidak flek- M. Melalui survei yang dilakukan pada nasabah
sibel untuk dijangkau. Sementara, untuk melaku- uang elektronik M dapat diketahui persepsi peng-
kan top-up melalui ATM, nasabah akan dikenakan guna terhadap produk uang elektronik M. Hasil
biaya transfer antar bank. Hal ini menjadi hambat- survei menunjukkan bahwa persepsi pengguna
an yang membuat nasabah tidak ingin bertransaksi uang elektronik M terhadap ketersediaan infra-
menggunakan uang elektronik M. struktur dan kenyamanan penggunaan uang elek-
46 Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information Systems), Volume 13, Issue 1, April 2017

tronik M sudah baik. Variabel dalam survei yang [4]. Penelitian Efendioglu [14] menyatakan bahwa
memperoleh nilai terendah adalah variabel prefe- faktor sosial budaya seperti kebiasaan penggunaan
rensi penggunaan. Artinya, kecenderungan nasa- metode pembayaran yang sebelumnya adalah salah
bah untuk memilih produk uang elektronik M di- satu hambatan yang dapat menjadi tantangan uta-
bandingkan uang elektronik lainnya masih dapat ma dalam pengembangan e-commerce di negara
ditingkatkan. berkembang. Selain itu Efendioglu [14] juga me-
Penelitian ini juga membantu PT XYZ meng- nyatakan biaya transaksi adalah juga salah satu
identifikasi tantangan dan hambatan yang dihadapi tantangan yang dihadapi dalam pengembangan e-
dalam implementasi produk uang elektronik M. commerce.
Berdasarkan hasil survei dan wawancara, hamba- Adanya kompetitor produk sejenis sebagai
tan yang dihadapi penggunaan uang elektronik M tantangan dalam pengembangan e-payment juga
dari sisi nasabah adalah keterbatasan merchant, ke- telah dikemukakan oleh Sahut [9]. Tantangan
terbatasan metode akses, keterbatasan channel utama dalam pengembangan e-payment dapat dika-
transaksi, biaya transaksi, kompetitor produk seje- tegorikan menjadi 3, yaitu tantangan dalam hal
nis, serta faktor sosial budaya yaitu kebiasaan teknologi, tantangan dalam pemasaran, serta tan-
menggunakan metode pembayaran selain uang tangan dalam kompetisi dengan produk sejenis.
elektronik. Hambatan uang elektronik M dari sisi Menurut wawancara dengan pengelola uang elek-
pengelola adalah kurangnya pengalaman dalam tronik M, tantangan utama yang mereka hadapi
menjalankan model bisnis B2C serta sulitnya me- adalah kompetisi dengan produk sejenis. Tanta-
ngakuisisi nasabah baru. Berdasarkan hambatan ngan berikutnya adalah pemasaran produk uang
yang dialami, maka dapat diketahui tantangan yang elektronik M. Adanya tantangan pada pemasaran
dihadapi PT XYZ dalam implementasi uang elek- produk uang elektronik juga ditunjukkan dari kue-
tronik M adalah tingkat kompetisi produk sejenis sioner maupun wawancara terhadap nasabah. Hal
yang tinggi, adanya pengaruh barang substitusi se- ini dapat dilihat dari keterbatasan merchant, keter-
perti kartu kredit dan debit, serta tingginya ekspek- batasan channel pembayaran, dan keterbatasan me-
tasi nasabah untuk memperoleh layanan uang elek- tode akses.
tronik yang aman, nyaman, dan terpercaya.
Visi 5 tahunan PT XYZ periode tahun 2014- 4. Kesimpulan
2018 adalah membangun sistem pembayaran na-
sional yang meliputi jasa media transaksi, jasa ja- Penelitian ini telah menilai kondisi implementasi
ringan transaksi, jasa transaksi pembayaran, dan ja- produk uang elektronik M dari periode tahun 2012
sa terminal transaksi. Produk uang elektronik M sampai 2014. Penilaian kondisi implementasi dila-
merupakan salah satu layanan PT XYZ yang diha- kukan dengan metode survei dan wawancara. Ber-
rapkan mendukung visi tersebut sebagai jasa media dasarkan hasil survei, diperoleh kesimpulan bahwa
transaksi (issuing services). Namun, saat ini penca- ketersediaan infrastruktur, tingkat kenyamanan,
paian bisnis dari produk uang elektronik M masih dan penerimaan pengguna terhadap uang elektro-
jauh dari target yang ditentukan PT XYZ. Berda- nik M sudah baik. Namun, preferensi pengguna un-
sarkan hasil penelitian diketahui bahwa tantangan tuk memilih produk uang elektronik M dibanding-
utama yang dihadapi PT XYZ adalah jumlah kom- kan produk uang elektronik lainnya masih cukup
petitor yang banyak, ekspektasi nasbah yang ting- baik. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bah-
gi, serta adanya kompetisi dengan produk sejenis. wa jumlah nasabah dan jumlah merchant yang di-
Selain itu, PT XYZ sebagai perusahaan yang awal- peroleh produk uang elektronik M sampai saat ini
nya menjalankan bisnis B2B, harus menjalankan belum mencapai target yang diharapkan. Target na-
bisnis B2C sebagai konsekuensi diluncurkannya sabah pada tahun 2014 adalah 142.616 sementara
produk uang elektronik M. Hal ini telah menjadi jumlah nasabah pada saat penelitian dilakukan ada-
hambatan yang dihadapi PT XYZ sehingga target lah 1.776. Target jumlah merchant pada tahun 2014
bisnis yang ditentukan sebelumnya tidak tercapai. adalah 20 merchant sementara jumlah merchant
Pencapaian target dalam imple-mentasi produk yang tergabung pada saat penelitian dilakukan ada-
uang elektronik M merupakan salah satu penentu lah 11 merchant.
keberhasilan visi PT XYZ untuk membangun sis- Selain itu, penelitian ini telah mengidentifi-
tem pembayaran nasional. kasi tantangan dan hambatan implementasi uang
elektronik M berdasarkan data yang dikumpulkan
Implikasi Terhadap Teori dari nasabah maupun pengelola uang elektronik M.
Hasil analisis dalam penelitian ini memiliki ke- Berdasarkan hasil survei dan wawancara kepada
terkaitan dengan hasil penelitian yang sudah ada nasabah uang elektronik M diperoleh faktor-faktor
sebelumnya. Faktor sosial budaya sebagai hamba- yang menjadi tantangan dan hambatan uang elek-
tan dalam pengembangan e-commerce juga telah tronik M. Hambatan yang dialami nasabah dalam
dikemukakan oleh Efendioglu [14] dan Kumaga menggunakan uang elektronik M adalah keter-
Kirana Widyastuti, et al., Tantangan dan Hambatan Implementasi Produk Uang Elektronik 47

batasan merchant, keterbatasan metode transaksi, kerjasama dengan uang elektronik M juga akan
biaya transaksi yang mahal, banyaknya pilihan pro- bermanfaat untuk memperkaya hasil penelitian.
duk sejenis, serta faktor sosial budaya yaitu kebia- Penyusunan rekomendasi strategi bisnis uang elek-
saan menggunakan metode pembayaran selain tronik M terkait tantangan dan hambatan yang telah
uang elektronik. Hambatan yang dialami oleh pe- diidentifikasi juga dapat dilakukan untuk membe-
ngelola uang elektronik M adalah kurangnya pe- rikan manfaat yang lebih besar terhadap organisasi.
ngalaman menjalankan model bisnis B2C, serta su-
litnya mengakuisisi pelanggan baru. Tantangan Referensi
yang dihadapi oleh PT XYZ dalam implementasi
produk uang elektronik M adalah tingkat kompetisi [1] "Bank Indonesia Official Web Site - Bank
produk sejenis yang tinggi, adanya pengaruh ba- Sentral Republik Indonesia". Bi.go.id. N.p.,
rang substitusi serta tingginya ekspektasi nasabah 2014.
untuk memperoleh layanan uang elektronik yang [2] "Bank Indonesia Official Web Site - Bank
aman, nyaman, dan terpercaya. Sentral Republik Indonesia". Bi.go.id. N.p.,
Keterbatasan penelitian ini adalah tantangan 2013.
dan hambatan produk uang elektronik M dilihat [3] "Bank Indonesia Official Web Site - Bank
hanya dari sisi pengguna serta pengelola. Pene- Sentral Republik Indonesia". Bi.go.id. N.p.,
litian belum melihat faktor-faktor yang menjadi 2015.
tantangan dan hambatan produk uang elektronik M [4] D. Kumaga, “The challenges of implement-
dilihat dari sisi merchant atau toko. Selain itu, ting Electronic Payment Systems – The Case
kelompok responden yang belum pernah bertran- of Ghana’s E-zwich Payment System,” Ble-
saksi menggunakan uang elektronik M tidak kinge Tekniska Hogskola, 2010.
seimbang perbandingannya dengan kelompok res- [5] E. Agyeiwaah, G. Afua, S. Anane, K. O.
ponden yang pernah menggunakan uang elektronik Appiah, and J. Opoku-Ware, “Challenges of
M. Data demografi yang diperoleh melalui kuesi- E-Zwich at Ghana Commercial Bank: do the
oner tidak meliputi jenis pembayaran selain uang views of users differ to those of non-users?,”
elektronik yang lebih disukai oleh responden se- African J. Hosp. Tour. Leis., vol. 3, no. 2,
hingga tidak diketahui persentase pemakaian me- 2014.
tode-metode pembayaran yang digunakan respon- [6] I. Haruna, “Challenges of Electronic Payment
den. Terakhir, penelitian ini tidak memberikan re- Systems in Ghana: The Case of e-ZWICH,”
komendasi lebih lanjut terkait strategi yang harus Am. J. Bus. Manag., vol. 1, no. 3, pp. 87–95,
dilakukan perusahaan terkait tantangan dan ham- 2012.
batan yang ditemui. [7] E. Turban, Electronic Commerce: A Manage-
Saran yang dapat diberikan terhadap PT XYZ rial Perspective. Prentice Hall, 2008.
dalam pengembangan uang elektronik M yaitu [8] S. Sumanjeet, “Emergence of Payment Sys-
memperbanyak kerjasama dengan merchant, teru- tems in the Age of Electronic Commerce: The
tama yang memiliki basis pelanggan yang kuat. State of Art,” Global Journal of International
Kerjasama dengan merchant yang basis pelang- Business Research., vol. 2, no. 2, 2009.
gannya kuat memperbesar kemungkinan pertum- [9] J.-M. Sahut, “Internet Payment and Banks,”
buhan jumlah nasabah uang elektronik M. Selain International Journal of Business., vol. 13, no.
itu PT XYZ juga perlu memperkecil biaya tran- 4, 2008.
saksi yang dikenakan kepada nasabah, contohnya [10] Fung, Ben, Miguel Molico, and Gerald
biaya top up saldo. Pengembangan fitur untuk ber- Stuber. Electronic money and payments:
transaksi dengan merchant secara offline juga perlu Recent developments and issues. No. 2014-2.
dilakukan, sehingga uang elektronik M tidak hanya Bank of Canada Discussion Paper, 2014.
dapat digunakan secara online. [11] Bank Indonesia, "Peraturan Bank Indonesia
Saran yang dapat diberikan untuk penelitian Nomor: 11/12/PBI/2009 ," Bank Indonesia,
selanjutnya adalah melakukan pengukuran terha- Regulation 2009.
dap metode pembayaran online selain uang elek- [12] P. N. Dao, “Implementation of E-banking in
tronik yang paling sering digunakan oleh nasabah, Vietnam: Motivations and challenges – Case
misalnya metode transfer, kartu debit, atau kartu Company A,” Lahti University of Applied
kredit. Selain itu perlu juga dilakukan survei de- Sciences, 2014.
ngan perbandingan yang lebih seimbang antara [13] J. M. Sahut and M. Galuszewska, "Electronic
responden yang belum pernah bertransaksi meng- payment market: a non-optimal equilibri-
gunakan uang elektronik M dan responden yang um,"2004 International Symposium on
sudah pernah bertransaksi menggunakan uang Appli-cations and the Internet Workshops.
elektronik M. Survei atau wawancara kepada mer- 2004 Workshops., 2004, pp. 3-8.
chant mengenai hambatan yang dialami selama be-
48 Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information Systems), Volume 13, Issue 1, April 2017

[14] A. M. Efendioglu, V. F. Yip, and W. L. tries: Issues and Influences,” San Fransisco:
Murray, “E-commerce in Developing Coun- University of San Francisco Press, 2004.

Вам также может понравиться