Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. Production Concept
Konsumen lebih suka produk yang mudah di dapat dan murah.
Contoh produk/perusahaan: produk-produk China, misalkan Nexian, kita dapat
menikmati handphone dengan teknologi dan model up to date dengan harga yang
jauh lebih murah serta produk Nexian begitu mudah didapatkan di counter-
counter. Di Solo pun sudah ada costumer service yaitu di Jl. Ronggowarsito No. 10
Solo.
2. Product Concept
Konsumen lebih suka produk dengan penawaran terhadap kualitas, performa atau
fitur inovasi yang tinggi. Dalam penciptaan produk ini memerlukan biaya riset yang
tinggi.
Contoh produk/perusahaan: Sync atau teknlogi “ngobrol” dengan kendaraan.
Dalam teknologi ini akan menjawab pertanyaan seperti “di mana POM terdekat?”,
“bisa-tidak saya ke toilet?,” dan “sudah dekat atau belum?”
Teknologi iki akan dipasang pada mobil Ford, Ford mengatakan bahwa teknologi
tersebut dapat mengenali 10 ribu perintah dalam 19 bahasa. Fungsinya untuk
mengendalikan audio, telefon dan sistem GPS serta memberikan informasi tentang
keadaan sekitar. Ford juga mengatakan bahwa Sync adalah hasil dari kemitraan
bersama Microsoft dan jauh lebih memuaskan dari versi yang beredar saat ini,
termasuk yang ada pada BMW dan Mercedes-Benz. (Antara News)
3. Selling Concept
Konsumen akan membeli produk hanya jika perusahaan secara agresif
mempromosikan/menjual produk tersebut.
Contoh produk/perusahaan: Iklan rokok, sebut saja Clas mild dengan slogan “talk
less do more”, menggambarkan ketika mengkonsumsi rokok kita akan sedikit
bicara dan banyak bekerja dan akan keluar dari masalah, iklan yang baru-baru ini,
seorang yang terpaku harus mencari tukang karena atap boscor hingga air
memenuhi ruangan, akan tetapi orang yang “talk less do more” lebih memilih
pindah tempat dan tidak akan terkena dampak atap bocor.
Dan kita tahu sendiri bagaimana dampak rokok bagi kesehatan!!
4. Marketing Concept
Fokus terhadap pemenuhan kebutuhan/keinginan target pasar dan pengiriman yang
lebih baik dari pesaing.
Contoh produk/perusahaan: Perusahaan Dell Computer, pemilik brand Michael
Dell membuat produk sesuai kebutuhan konsumen. Berawal dari hobi oprek
komputer Dell melayani pesanan upgrade PC komputer sehingga PC komputer
akan lebih baik dari buatan pabrik.
Selain itu Dell membuat PC komputer dengan membeli kelebihan-kelebihan dari
PC-PC di pasaran, sehingga Dell akan menciptakan PC dengan kualitas yang lebih
baik dari standar pabrik kemudian akan dijual langsung ke pelanggan dengan
margin yang tinggi.
Dengan perkembangan internet, lewat website Dell, Dell menciptakan PC berdasar
keinginan konsumen, dengan memberikan informasi mengenai kebutuhan akan PC
konsumen akan mendapatkan komputer “bikinan sendiri” melalui website Dell.
5. Social Marketing Concept
Konsumen lebih suka produk yang mengangkat status sosial ketika digunakan.
Contoh produk/perusahaan: Atlet sepak bola Cristiano Ronaldo membeli mobil
bermerk Rolls-Royce Phantom Drophead Coupe. Rolls-Royce merupakan merek
mobil yang sangat disegani di Inggris. Mobil ini biasanya hanya dimiliki oleh para
bangsawan atau orang-orang yang memiliki harta berlimpah. Hanya beberapa orang
yang saat ini memiliki mobil jenis Rolls-Royce Phantom Drophead Coupe di
Inggris. Bayangkan saja, harganya mencapai 443.000 dollar AS atau sekitar Rp 4
miliar. Yang menakjubkan adalah di dalam bagasi mobil ini terdapat sebuah picnic
boot. Ketika bagasi dibuka, maka akan keluar sebuah lemari otomatis yang
menyimpan beberapa botol champagne dan perlengkapan piknik lainnya.
( https://hendsnote.wordpress.com/2011/03/28/5-konsep-pemasaran/ )
Personal Selling
Definisi Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)
Perusahaan saat ini bergantung pada tenaga penjual atau Sales Person untuk
membidik dan mencari calon pembeli yang potensial, menjadikan mereka
pelanggan, kemudian mengembangkan bisnis. Menurut Philip Kotler yang dikutip
oleh Djaslim Saladin (2006 : 172) penjualan tatap muka (personal selling)
didefinisikan sebagai berikut :
”Personal selling is face to face interaction with one or more prospective purchase
for the purpose of making presentations, answering question, and procuring
ordersales”. Yang berarti: ”Penjualan tatap muka adalah penyajian lisan dalam
suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli.”
Kita semua menyadari bahwa Personal Selling merupakan cara yang efektif untuk
merayu calon pembeli. Dengan terjadinya komunikasi dua arah yang
memungkinkan adanya interaksi secara langsung antara dan pemasar calon
konsumen, setidaknya akan meciptakan sebuah penilaian positif oleh pelanggan.
Tujuan Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)
Berikut ini adalah tujuan Personal Selling Menurut Philip Kotler (2007 : 305) :
1. Mencari calon ; melakukan pencarian calon pembeli atau petunjuk.
2. Menetapkan sasaran ; memutuskan bagaimana mengalokasikan waktu mereka
diantara calon dan pelanggan.
3. Berkomunikasi ; mengkomunikasikan informasi tentang produk dan jasa
perusahaan tersebut.
4. Menjual ; mendekati, melakukan presentasi, menjawab keberatan – keberatan,
dan menutup penjualan.
5. Melayani ; menyediakan berbagai layanan kepada pelanggan, memberikan
konsultasi tentangmasalah, memberikan bantuan teknis, merencanakan
pembiayaan, dan melakukan pengiriman.
6. Mengumpulkan informasi ; melakukan riset pasar dan melaksanakan tugas
intelejen.
7. Mengalokasikan ; memutuskan pelanggan mana akan memperoleh produk tidak
mencukupi selama masa – masa kekurangan produk.
Menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Hendra Teguh dan Ronny A Rusly
(2002 :176) pihak – pihak yang terlibat dalam keputusan pembelian konsumen
dapat dibagi menjadi :
1. Pengambil inisiatif (inisiator), yaitu orang yang pertama menyarankan atau
memikirkan gagasan membeli produk atau jasa tertentu.
2. Pemberi pengaruh (influence), adalah orang yang pandangan atau nasehatnya
diperhitungkan dalam membuat keputusan.
3. Pembuat keputusan (devider), adalah seorang yang pada akhirnya menentukan
sebagian besar atau keseluruhan keputusan pembelian : apakah jadi membeli,
apa yang dibeli, bagaimana cara membeli, atau dimana akan membeli.
4. Pembeli (buyer), adalah seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya.
5. Pemakai (user), adalah seseorang atau beberapa orang yang menikmati atau
memakai produk atau jasa.
Peran – peran ini harus dikuasai oleh produsen, karena hal ini bisa ditetapkan dalam
rancangan produk. Penentuan pesan – pesan iklan yang akan disampaikan dan
mengalokasikan anggaran promosi.