Вы находитесь на странице: 1из 2

Artikel Membangun Perbatasan, Berantas Ketergantungan & Disparitas di

Pulau Sebatik
(Abdul Arif Habibi – 175060600111017)
Assalamualaikum Wr Wb Pak,
Saya abdul arif habibi selaku Mahasiswa PWK angkatan 2017 yang sedang mengikuti mata
kuliah Pengantar Perencanaan Wilayah tahun 2019. Disini saya akan menyampaikan pendapat
saya terkait artikel diatas. Permasalahan terkait disparitas atau kesenjagan diwilayah perbatasan
terutama pada daerah di indonesia merupakan suatu yang umum dan termasuk masalah yang
berlarut – larut yang diharapkan butuh tindakan nyata dan perhatian khusus oleh pemerintah.
Mungkin, akhir – akhir ini, kita sangat berterima kasih kepada Bapak Jokowi yang begitu pro
terhadap daerah – daerah yang mengalami kasus kesenjagan dan ketidakmerataan pembangunan
termasuk wilayah perbatasan ini, contohnya seperti membangun pos lintas batas negara yang
bertujuan untuk memperketat dan memperkuat keamanan, membangun infrastuktur, dan
pembangunan lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan daerah tersebut. Adanya
tindakan – tindakan tersebut di beberapa daerah, dapat disimpulkan pemerintah tentunya mulai
serius menangani permasalahan di wilayah perbatasan yang sangat patut kita apresiasi.
Kembali ke permasalahan, seperti yang sudah dijelaskan di artikel, Pulau Sebatik ini
merupakan wilayah 3T yang memiliki masalah utama yaitu aksebilitas yang kurang, minimnya
sarana prasarana dasar sosial dan ekonomi, dan ketergantungan masyarakar terhadap wilayah
negara tetangga. Kondisi ini tentunya menyebabkan kurangnya kesejahteraan bagi mereka yang
ada di daerah tersebut. Oleh karena itu, menurut saya kita sebagai mahasiswa punya pandangan
tersendiri dalam berupaya mengurangi permasalahan ini, mungkin untuk permasalahan seperti
aksesibilitas ataupun sarana prasarana dapat kita serahkan kepada pemerintah. Namun, menurut
saya sebagai mahasiswa cukup banyak tindakan nyata yang dapat kita lakukan, seperti, :
1. Mengikuti organisasi yang berfokus kepada advokasi dan penyuluhan seperti organisasi
indonesia mengajar, gerakan turun tangan, dan lainnya yang mungkin kita bisa bergabung untuk
ambil bagian dalam menyumbangkan tenaga ataupun pikiran untuk membangun wilayah
perbatasan. Tindakan – tindakan tersebut contohnya seperti memberikan pengajaran, penyuluhan,
dan keterampilan sebagai salah satu tindakan.
2. Mengadakan program kerja kuliah nyata di daerah perbatasan dengan mebawa program yang
bertujuan untuk membagun wilayah perbatasan tersebut
3. Berkontribusi dalam mengembangkan wilayah tersebut melalui dunia maya seperti yang tiap
hari kaum mahasiswa geluti. Contohnya, mempromikan potensi wisata wilayah perbatasan
ataupun menggalang bantuan, dan bentuk tindakan positif lainnya.
Sekian beberapa opini saya terkait artikel diatas yang menurut saya begitu manarik untuk dibahas.
Mohon maaf apabila ada kesalahan terkait tanggapan saya. Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr Wb

Вам также может понравиться