Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Anggota Kelompok :
2019
A. Pengantar
Pada era modern seperti sekarang ini sudah banyak perusahaan yang
melakukan operasi bisnisnya di luar negara asal. Proses produksi, distribusi, penjualan
dan hal-hal yang berkaitan dengan proses binis sudah banyak dilakukan di negara lain
di luar negara asal perusahaan berdiri. Mampunya sebuah perusahaan untuk
melakukan operasi di luar negeri menandakan berkembangnya perusahaan tersebut.
Perusahaan banyak mencari partner dan membuka lowongan pekerjaan bagi negara
baru di mana menjadi tempat beroperasi. Jaringan dan relasi dengan tempat operasi
yang baru harus dimaksimalkan untuk mengurangi resiko kegagalan.
Kelemahan :
a. Menutup jalan/membatasi kesempatan bagi mereka yang berkewarganegaraan
setempat.
b. Produktivitas dapat menurun, turn over karyawan meningkat.
c. Cultural Myopia : kegagalan perusahaan mengerti budaya setempat, juga pada
implementasi marketing dan manajemen.
2. Polycentric Approach
Mensyaratkan memilih warganegara setempat untuk menduduki posisi manager
perwakilan, sementara WN induk perusahaan duduk di perusahaan
induk/headquarters.
Alasan :
a. Mengurangi kesalahpahaman budaya
b. Biaya penempatan lebih murah dari tenaga asing ( hingga 1/3 biaya )
Kelemahannya :
a. Kesempatan terbatas untuk mendapat pengalaman diluar negaranya.
b. Kesenjangan antara karyawan dalam negeri dan expat (bahasa, loyalitas,
nasionalisme, perbedaan budaya).
c. Sulit berubah : terbentuk kerajaan kecil dalam perusahaan.
3. Regiocentric Approach
Memilih WN regional untuk menduduki posisi baik dari negara asal maupun dari
negara sewilayah.
Alasan :
a. Lebih mudah menyesuaikan diri dengan budaya setempat.
b. Menghemat biaya.
Kelemahan :
Belum tentu ada kecocokan budaya
4. Geocentric Approach
Mencari orang terbaik untuk posisi kunci dalam perusahaan tanpa memandang
kewarganegaraan.
Kelebihan :
a. Perusahaan mampu mengoptimalkan sumber daya manusianya.
b. Memupuk kader executive internasional yang dapat bekerja diberbagai negara
dengan berbagai budaya.
c. Meningkatkan respon lokal.
d. The best person for the job.
e. Budaya dan norma yang dimiliki lebih kuat dan konsisten.
Kelemahannya :
a. Kompleksitas kebijakan pekerja asing.
b. Mahal : training, relokasi, kompensasi
B. Motif Transfer Internasional
Dari konsep teoretis mengenai motif untuk transfer internasional, menurut pandangan
Edström dan Galbraith (1977) menemukan tiga motif perusahaan umum untuk membuat
ini jenis transfer, yaitu sebagai berikut :
D. Seleksi ekspatriat
Kesuksesan seleksi expat menurut Mendenhall dan Oddou :
1. Self Orientation : self esteem, self confidence, mental well being
Seseorang yang memiliki mental ini akan mampu menyesuaikan diri dengan makanan
setempat, olahraga, musik dan hobi
2. Other orientation : kemampuan membangun hubungan dan berkomunikasi dengan
teman kerja dan masyarakat di negara dimana dia ditempatkan.
3. Perceptual ability : mampu mengerti perilaku warga negara lain / memiliki empati.
4. Cultural toughness / ketahanan budaya : hubungan antara negara asal dan kemampuan
beradaptasi manajer atau suatu penempatan (mampu di suatu negara bukan berarti
mampu di negara lain).
E. Penyesuaian Ekspatriat
1. Penyesuaian antisipatif (anticipatory adjustment) terdiri dari 2 faktor yaitu penyediaan
pelatihan sebelum keberangkatan (pre-departure training) dan pengalaman kerja
sebelumnya (previous work experience).
2. Penyesuaian Dalam Negeri
F. Kegagalan Expatriate
1. Ketidakmampuan manager menyesuaikan diri
2. Ketidakmampuan menghadapi tanggung yang lebih besardi LN
3. Kesulitan dengan lingkungan baru
4. Kurang kemampuan teknis
5. Masalah keluarga lain
6. Kurangnya kematangan pribadi dan emosi
7. Ketidakmampuan pasangan untuk menyesuaikan diri
G. Kesimpulan
SDM (expatriate) yang berkualitas ialah yang memiliki komitmen, siap bersaing
menghadapi tantangan, memiliki kompetensi tinggi di bidangnya serta cepat beradaptasi.
Perusahaan-perusahaan besar yang menugaskan pekerjanya ke Negara lain tempat
perusahaan beroperasi, harus tahu bahwa pekerja/karyawannya yang berkinerja baik di
negaranya dapat berubah menjadi berkinerja buruk di Negara lain. Untuk menyikapi hal
tersebut perusahaan harus memiliki rencana dan pemilihan strategi yang tepat. Strategi-
strategi dimaksud dilakukan melalui berbagai kegiatan, yaitu: perencanaan, rekrutmen
dan seleksi, pengaturan dan pengelolaan staf, pemberian orientasi atau pembekalan,
pelatihan dan pengembangan serta pemberian kompensasi dan imbalan.