Вы находитесь на странице: 1из 1

SEJARAH SINGKAT SUNAN GUNG JATI berdakwah menyebarkan agama islam di tanah pajajaran.

Sunan Gunung Jati yang mempunyai nama lain Syarif Sunan Gunung Jati kemudian melanjutkan dakwahnya ke daerah Serang. Di sana sudah banyak
Hidayatullah atau juga Sayyid Al- Kamil merupakan salah penduduk yang masuk islam, karena di daerah itu banyak saudagar dari Arab dan Gujarat yang
seorang walisongo. Beliau adalah putra dari pasangan sering singgah di sana. Kedatangan Syarif Hidayatullah disambut baik dan gembira oleh Adipati
Syarif Abdullah Umdatuddin bin Ali Nurul Alim ( Raja Mesir Banten. Bahkan Adipati Banten menjodohkan Syarif Hidayatullah dengan putrinya yaitu Nyi
) dan Nyai Rara Santang yang merupakan putri dari Sri Kawungten. Dari hasil perkawinannya ini Syarif Hidayatullah dikaruniai dua orang putra yaitu Nyi Ratu
Baduga Maharaja Prabu Siliwangi, setelah masuk islam Winaon dan Sebakingking.
namanya menjadi Syarifah Mudaim. Sunan Gunung Jati
Dalam melakukan penyebaran agama islam di Tatar Jawa, Sunan Gunung Jati tidak melakukannya
dilahirkan pada tahun 1448 M.
sendirian, ia suka melakukan musyawarah dengan wali yang lainnya di mesjid Demak. Ada yang
menyebutkan juga bahwa Sunan Gunung Jati ikut andil dalam pendirian mejid Demak ini. Hasil dari
Ketika masih muda Sunan Gunung Jati sudah ditinggal seringnya Sunan Gunung Jati dengan Sultan Demak dan wali yang lainnya adalah beliau bisa
mati oleh ayahnya dan dia langsung ditunjuk untuh mendirikan Kesultanan Pakungwati dan ia sebagai raja pertamanya dengan gelar Sultan.
menggatikan ayahnya sebagai raja Mesir. Pada waktu itu
dia menolak untuk melaksanakan perintah itu. Sunan Gunung Jati dan ibunya pulang ke Tanah Berdirinya Kesultanan Pakungwati membuat Cirebon tidak membayar upeti ke Pajajaran, padahal
Jawa, dia bermaksud akan melaksanakan dakwah di daerah Jawa Barat, sedangkan tahta biasanya Cirebon membayarnya melalui Kadipaten Galuh. Kesultanan Pakungwati terus berkembang
jabatan Raja Mesir yang dibebankan kepada dirinya diberikan kepada adik beliau yang bernama dan bertambah kuat. Wilayah kekuasaannya juga semakin hari menjadi semakin luas. Banyak sekali
Syarif Nurullah. Waktu berada di negeri Mesir Sunan Gunung Jati banyak belajar ilmu agama ke wilayah yang menyatakan diri untuk bergabung dengan kesultanannya.
para ulama besar di Timur Tengah. Dengan hal itu, meskipun usianya masih muda tetapi ilmu
yang sudah ia dapatkan sudah banyak. Oleh karena itu, Sunan Gunung Jati tidak merasakan Sunan Gunung Jati pernah berkunjung ke negeri Cina dan ia menikah dengan Putri kaisar Cina
kesulitan untuk berdakwah di tanah leluhurnya. bernama Ong Tien. Pada waktu itu kaisar Cina termasuk dinasti Ming yang juga beragama islam.
Setelah menikah dengan Sunan Gunung Jati Ong Tien berganti nama menjadi Nyi Ratu Rara
Pada tahun 1475 M, Syarif Hidayatullah dan ibunya Syarifah Muda pulang dari Mesir menuju Semanding.
daerah Caruban Larang Jawa Barat. Sebelum mereka berdua sampai ke Caruban Larang,
mereka berdua singgah terlebih di daerah Pasai dan Gujarat dengan maksud untuk mencari
pengalaman terlebih dahulu. Kedatangan mereka berdua di Caruban Larang Jawa Barat
disambut suka cita oleh Pangeran Cakra Buana dan keluarganya. Syarif Hidayatullah dan
ibunya tinggal di Pasambangan atau Gunung Jati, dengan alasan mereka berdua ingin selalu
dekat dengan makam Syekh Datuk Kahfi yang merupakan guru dari Ibu Syarif Hidayatullah (
Syarifah Mudaim ) dan Pangeran Cakrabuana.

Syarif Hidayatullah dan Ibunya melanjutkan perjuangan Syekh Datuk Kahfi . Sehingga lama
kelamaan seiring berjalannya waktu Syarif Hidayatullah terkenal sebagai Sunan Gunung Jati. Tidak
lama Syarif Hidayatullah menikah dengan putri Pangeran Cakra Buana yaiti Nyi Pakungwati. Karena
usia Pangeran Cakra Buana sudah tua, maka kekuasaan negeri Caruban diserahkan kepada Syarif
Hidayatullah tepatnya pada tahun 1479 M.

Awal pemerintahannya, Sunan Gunung Jati mengunjung Pajajaran menemui kakeknya yaitu Prabu
Siliwangi dengan tujuan untuk mengajak ia masuk islam. Prabu Siliwangi tidak menerima ajakan
tersebut. Tetapi meskipun keadaannya demikian, Prabu Siliwangi tidak menghalangi cucunya untuk

Вам также может понравиться