Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
Flora normal pada kulit meliputi sejumlah jamur lipofilik yang berbeda
ovale dan P. orbiculare, tetapi saat ini nama genus ini tidak valid dan jamur
furfur yang berbentuk ragi atau spora dapat berubah menjadi patogen dalam
bentuk filamen atau hifa oleh faktor predisposisi, seperti panas, lingkungan
1.2 Definisi
Pitiriasis versikolor adalah infeksi ringan kronis pada kulit yang disebabkan
oleh jamur Malassezia furfur, ditandai dengan lesi pada daerah tersebut yang
oleh area depigmentasi atau diskolorasi berskuama halus, tersebar diskret atau
2
3
1.3 Sinonim
1.4 Epidemiologi
populasi. Infeksi terjadi lebih sering di daerah dengan suhu dan kelembaban
yang relatif lebih tinggi. Tinea versikolor memiliki prevalensi di seluruh dunia
hingga 50% di lingkungan yang panas dan lembab dan 1,1% lebih rendah di
iklim yang lebih dingin. Insidensi sama pada semua ras, namun ruamnya
seringkali lebih terlihat pada individu yang berkulit gelap akibat perubahan
pigmentasi kulit. Tidak ada dominasi seks yang terlihat. Pityriasis versicolor
paling sering terjadi pada remaja dan dewasa muda, di mana produksi lemak
1.5 Etiologi
1.6 Patogenesis
menjadi bentuk miselia yang menyebabkan kelainan kulit PV. Kondisi atau
suhu, kelembaban lingkungan yang tinggi dan tegangan CO2 tinggi permukaan
malnutrisi.
pada lesi kulit, yakni Malassezia spp. memproduksi asam dikarboksilat (a.i.
dari normal. Lapisan keratin yang lebih tebal juga dijumpai pada lesi
hiperpigmentasi.3
putih, kecokelatan, atau merah muda, tidak gatal atau sedikit gatal saat
berkeringat. Pada orang kulit putih atau terang, lesi berwarna lebih gelap
dibandingkan kulit normal, sedangkan pada orang berkulit hitam atau gelap,
lesi cenderung putih. Hal ini sesuai dengan pitiriasis yang berarti penyakit
dengan skuama halus seperti tepung dan versikolor yang berarti bermacam
warna. Bentuk dan ukuran lesi bervariasi, dapat berupa makula hingga patch
5
atau papul hingga plak hipo/hiperpigmentasi, berbatas tegas atau difus, yang
daerah yang ditutupi pakaian, seperti dada, punggung, perut, lengan atas, paha,
leher.4 Pasien biasanya datang karena keluhan kosmetik dari makula itu sendiri,
daripada gejala lainnya, karena gatal yang didapatkan pada pitiriasis versicolor
1.8 Diagnosis
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
lengan atas. 5
c. Pemeriksaan Penunjang
dan spora ini biasa disebut dengan istilah “spaghetti and meatballs”.5
(Sumber : James WD, Berger TG, Elston DM. Tinea Versicolor (Pityriasis Versicolor). In
Andrew’s Disease of The Skin Clinical Dermatology. 12 th Edition. Philadelphia: WB
Saunders. 2016, pp:344; Laperee, H.,et. al, 2012, Disorder of Melanocytes: Hypomelanoses and
Hypermelanoses, In : Fitzpatrick’s Dermatology in Clinical Medicine, 8th ed., McGraw-Hill Education,
United State, Vol.2, pp.806-807.; Soepardiman, L., 2015, Pitriasis Alba, Dalam : Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin Edisi Ketujuh, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Hlm. 403.;
Birlea, SA.,et. al, 2012, Disorder of Melanocytes: Vitiligo, In : Fitzpatrick’s Dermatology
in Clinical Medicine, 8th ed., McGraw-Hill Education, United State, Vol.2, pp. 792-796.
1.10 Penatalaksanaan
1. Pengobatan Topikal
Obat topikal dapat digunakan bila lesi tidak terlalu luas.4 Obat topikal
2. Pengobatan Sistemik
Obat sistemik digunakan bila lesi luas, resisten terhadap obat topical,
a. Ketokonazole
Oral : 200 mg/hari selama 7-10 hari atau diberikan dalam dosis tunggal
400 mg.2
b. Itrakonazole
Dosis 200– 400 mg/hari, lama pemberian 3-7 hari atau diberikan dalam
c. Fluconazole
1.11 Prognosis
prognosis baik. Lesi dapat meluas jika tidak diobati dengan benar dan faktor
kembali seperti kulit normal. Hal itu bukan kegagalan terapi, sehingga
penting untuk memberikan edukasi pada pasien bahwa bercak putih tersebut
akan menetap beberapa bulan setelah terapi dan akan menghilang secara
perlahan.4