Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
(Eli Pujiati)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa baik implementasi kompetensi pedagogik
dan profesional guru terhadap proses pembelajaran penjas di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan
Kretek, Kabupaten Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode yang digunakan
adalah survei dengan teknik pengambilan data menggunakan angket. Populasi dalam penelitian ini
adalah guru penjas Se-Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul yang berjumlah 18 guru penjas dan
digunakan sebagai sampel, sehingga disebut penelitian populasi. Teknik analisis data menggunakan
analisis deskriptif kuantitatif yang dituangkan dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tingkat implementasi kompetensi pedagogik dan profesional guru terhadap proses
pembelajaran penjas di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Kretek berada pada kategori “tidak baik”
sebesar 5,56% (1 guru), “kurang baik” sebesar 22,22% (4 guru), “cukup baik” sebesar 33,33% (6
guru), “baik” sebesar 38,89% (7 guru), dan “sangat baik” sebesar 0% (0 guru).
Kata Kunci: implementasi, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, guru pendidikan jasmani,
pembelajaran penjas.
Abstract
This research aimed to find out the the implementation of pedagogic competence and
professional teachers toward the learning process of physical education in elementary school of
kretek Bantul district. This research was descriptive research. The method used was survey using
questionnaire as the data collection technique. The population in this research was physical
education teacher of elementary school of kretek bantul district in the amount of 18 teachers used as
sample, so it is called population research. The data analysis technique using quantitative descriptive
analysis in the form of percentage. The results showed that the level of implementation of pedagogic
competence and professional teachers toward the learning process of physical education in
elementary school of kretek bantul district were in the “very bad" category for5.56% (1 teacher),
"bad" category for 22.22% 4 teachers), "enough" category for 33.33% (6 teachers), "good" for
38.89% (7 teachers), and "very good" for 0% (0 teachers).
1
Impelemntasi Kompetensi Pedagogik....(EliPujiati)
3
Impelemntasi Kompetensi Pedagogik....(EliPujiati)
bagian inti, dan bagian penutup. Namun pendidikan jasmani mampu menguasai
fakta dilapangan menunjukkan bahwa proses semua kompetensi tersebut dengan baik
pembelajaran yang terjadi tidak sesuai maka proses pembelajaran pendidikan
dengan struktur dasar dalam penyusunan jasmani dapat terlaksana dengan baik pula
rangkaian kegiatan pembelajaran. serta menjadikan peserta didik yang
Khususnya pada bagian inti, pada bagian ini kompetitif.
guru penjas harus mempertimbangkan 4 hal Dilihat dari sisi pedagogis seorang
seperti ruang lingkup materi, hubungan guru penjas seharusnya mempunyai
materi, teknik penyajian serta perihal pemahaman wawasan atau landasan
memotivasi peserta didik. Tetapi pada hal terhadap kependidikan dan peserta didik,
hubungan materi masih kurang sesuai. pengembangan kurikulum/silabus,
Dalam hal terkait hubungan materi, guru perancangan pembelajaran, pelaksanaan
penjas kurang memahami hubungan materi pembelajaran yang mendidik dan dialogis,
yang satu dengan yang lainnya. pemanfaatan teknologi pembelajaran,
Dilihat dari standar kompetensi dan evaluasi pembelajaran, terakhir
kompetensi dasar kelas bawah (1,2,3) materi pengembangan peserta didik untuk
yang disampaikan berupa pengenalan gerak mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dasar melalui permainan sederhana, dimilikinya. Perancangan pembelajaran
sedangkan untuk standar kompetensi dan merupakan salah satu kompetensi pedagogis
kompetensi dasar kelas atas (4,5,6) materi yang harus dimiliki guru, oleh karena itu
gerak dasar yang disampaikan adalah sebelum proses pembelajaran berlangsung
berbagai variasi gerak dasar berupa variasi guru harus menyiapkan seperangkat rencana
teknik dasar. Namun praktikknya, materi pelaksanaan pembelajaran (RPP) terlebih
gerak dasar bagi kelas 2 dan kelas 4 dahulu.
penekanannya sama. Seharusnya penekanan Dilihat dari sisi kompetensi
materi gerak dasar cenderung berbeda bagi profesionalnya, seorang guru harus
peserta didik kelas 2 dengan kelas 4 dan mengerti, menguasai, dan dapat menerapkan
proses belajar gerak peserta didik harus teori belajar sesuai taraf perkembangan
melewati tahapan yang sesuai dengan fase peserta didik serta mengelola program
belajar gerak (kognitif, asosiatif, dan pembelajaran. Sesuai dengan pengertian
otomatisasi). Hal ini bertujuan agar materi kompetensi profesional yaitu kemampuan
yang tersampaikan berlangsung secara penguasaan materi pembelajaran secara luas
sistematis kepada peserta didik namun dan mendalam yang memungkinkan
kenyataannya tidak demikian. membimbing peserta didik memenuhi
Secara pedagogis, kompetensi guru standar kompetensi yang ditetapkan dalam
penjas dalam mengelola pembelajaran perlu Standar Nasional Pendidikan, sedangkan
mendapat perhatian yang serius. Menurut kompetensi profesional merupakan
Mulyasa (2008: 76) pendidikan di Indonesia kompetensi yang harus dikuasai guru dalam
dinyatakan kurang berhasil oleh sebagian kaitannya dengan pelaksanaan tugas
masyarakat serta dinilai kering dari aspek utamanya mengajar. Seorang guru yang
pedagogis, dan sekolah nampak lebih memiliki kompetensi profesional harus
mekanis sehingga peserta didik cenderung mampu memilah dan memilih serta
kerdil karena tidak mampu memiliki mengelompokkan materi pembelajaran yang
dunianya sendiri. Apabila setiap guru
4
Impelemntasi Kompetensi Pedagogik....(EliPujiati)
5
Impelemntasi Kompetensi Pedagogik....(EliPujiati)
6
Impelemntasi Kompetensi Pedagogik....(EliPujiati)
pedagogik dan profesional guru terhadap Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Kretek
proses pembelajaran penjas di Sekolah Kabupaten Bantul berada pada kategori
Dasar Negeri Se-Kecamatan Kretek “tidak baik” sebesar 5,56% (1 guru),
Kabupaten Bantul dengan 18 responden: “kurang baik” sebesar 22,22% (4 guru),
“cukup baik” sebesar 33,33% (6 guru),
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Implementasi “baik” sebesar 38,89% (7 guru), dan “sangat
Kompetensi Pedagogik dan Profesional Guru baik” sebesar 0% (0 guru). Berdasarkan nilai
terhadap Proses Pembelajaran Penjas di rata-rata, yaitu 117,11, hasil tersebut dapat
Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Kretek diartikan implementasi kompetensi
Kabupaten Bantul
pedagogik dan profesional guru terhadap
Frekue proses pembelajaran penjas di Sekolah
Interval Kategori %
nsi
Sangat Dasar Negeri se-Kecamatan Kretek
130,11 < X 0 0%
Baik Kabupaten Bantul dalam kategori “cukup
121,44 < X ≤ baik”.
Baik 7 38,89%
130,11
112,78 < X ≤ Cukup Hasil penelitian implementasi
6 33,33%
121,44 Baik kompetensi pedagogik dan profesional guru
104,12 < X ≤ Kurang terhadap proses pembelajaran penjas di
4 22,22%
112,78 Baik
X≤ Tidak Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Kretek
1 5,56%
104,12 Baik Kabupaten Bantul dalam penelitian ini
Jumlah 18 100%
didasarkan pada faktor sebagai berikut:
Apabila ditampilkan dalam diagram
1. Faktor Pedagogik
terlihat pada gambar di bawah ini:
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Implementasi
Implementasi Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Pedagogik Guru terhadap Proses
Profesional Guru terhadap Proses Pembelajaran Penjas di Sekolah Dasar
Pembelajaran Penjas di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Kretek Kabupaten
Negeri Se-Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul
Bantul
Interval Kategori Frekuensi %
100,00% Sangat
80,00% 88,71 < X 0 0%
Persentase
Baik
60,00% 82,50 < X ≤ 33,33
33,33% 38,89% Baik 6
40,00% 22,22% 88,71 %
20,00% 5,56% 0,00% 76,28 < X ≤ Cukup 33,33
0,00% 6
82,50 Baik %
Tidak Kurang Cukup Baik Sangat 70,07 < X ≤ Kurang 27,78
Baik Baik Baik Baik 5
76,28 Baik %
Kategori X≤
Tidak Baik 1 5,56%
70,07
Jumlah 18 100%
Gambar 2. Diagram Batang Implementasi
Kompetensi Pedagogik dan Profesional Guru Apabila ditampilkan dalam diagram
terhadap Proses Pembelajaran Penjas di terlihat pada gambar di bawah ini:
Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Kretek
Kabupaten Bantul
7
Impelemntasi Kompetensi Pedagogik....(EliPujiati)
70,00%
60,00%
50,00%
27,78%33,33%33,33%
Freku
40,00% Interval Kategori %
30,00% -ensi
20,00% 5,56%
10,00% 0,00% 42,68 < X Sangat Baik 1 5,56%
0,00% 39,37 < X ≤ 27,78
Baik 5
42,68 %
36,07 < X ≤ 22,22
Cukup Baik 4
39,37 %
Kategori 32,77 < X ≤ 38,89
Kurang Baik 7
36,07 %
X ≤ 32,77 Tidak Baik 1 5,56%
18 100%
Gambar 3. Diagram Batang Implementasi
Kompetensi Pedagogik Guru terhadap Proses Apabila ditampilkan dalam diagram
Pembelajaran Penjas di Sekolah Dasar
Negeri Se-Kecamatan Kretek Kabupaten terlihat pada gambar di bawah ini:
Bantul
Implementasi Kompetensi Profesional Guru
Berdasarkan tabel dan gambar di atas terhadap Proses Pembelajaran Penjas Sekolah
Dasar Negeri
menunjukkan bahwa implementasi Se- Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul
kompetensi pedagogik guru terhadap proses 100,00%
Persentase
8
Impelemntasi Kompetensi Pedagogik....(EliPujiati)
9
Impelemntasi Kompetensi Pedagogik....(EliPujiati)
profesional yang bersumber dari pendidikan dan profesional guru terhadap proses
dan pengalaman yang diperoleh. pembelajaran penjas di Sekolah Dasar
Kompetensi profesional tersebut berupa Negeri se-Kecamatan Kretek berada pada
kemampuan dalam memahami landasan kategori “tidak baik” sebesar 5,56% (1
kependidikan, kemampuan merencanakan guru), “kurang baik” sebesar 22,22% (4
proses pembelajaran, kemampuan guru), “cukup baik” sebesar 33,33% (6
melaksanakan proses pembelajaran, dan guru), “baik” sebesar 38,89% (7 guru), dan
kemampuan mengevaluasi proses “sangat baik” sebesar 0% (0 guru). Hasil
pembelajaran. penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
Hasil penelitian ini menunjukkan besar implementasi kompetensi profesional
bahwa implementasi kompetensi profesional dan pedagogik guru terhadap proses
guru terhadap proses pembelajaran penjas di pembelajaran penjas di sekolah dasar negeri
Sekolah Dasar Negeri Se- Kecamatan Se-Kecamatan Kretek adalah cukup baik.
Kretek Kabupaten Bantul berada pada
kategori “tidak baik” sebesar 5,56% (1 Saran
guru), “kurang baik” sebesar 38,89% (7 Berdasarkan hasil penelitian dan
guru), “cukup baik” sebesar 22,22% (4 kesimpulan di atas, maka penulis
guru), “baik” sebesar 27,78% (5 guru), dan mengajukan saran sebagai berikut:
“sangat baik” sebesar 5,56% (1 guru). 1. Bagi guru pendidikan jasmani Sekolah
Berdasarkan nilai rata-rata, yaitu 37,72, Dasar Negeri Se- Keccamatan Kretek
implementasi kompetensi profesional guru Kabupaten Bantul secara keseluruhan
terhadap proses pembelajaran penjas di kompetensi pedagogik dan kompetensi
Sekolah Dasar Negeri Se- Kecamatan profesional sudah dapat
Kretek Kabupaten Bantul dalam kategori diimplementasikan dengan cukup baik.
“cukup baik”. Hasil penelitian paling tinggi Akan tetapi perbaikan diri harus terus
pada kategori kurang baik yaitu sebesar ditingkatkan untuk menjadi pribadi
38,89%, hal ini dikarenakan guru belum yang lebih baik lagi
melakukan pengembangan keprofesionalan 2. Bagi penelitian selanjutnya, hendaknya
secara berkelanjutan dengan melakukan melakukan penelitian tentang
tindakan reflektif dan juga guru belum implementasi kompetensi pedagogik
melakukan pemanfaatan teknologi informasi dan profesional guru terhadap proses
dan komunikasi untuk pengembangan diri. pembelajaran penjas di Sekolah Dasar
Kemudian diikuti kategori baik sebesar Negeri se- Kecamatan Kretek dengan
27,78%. Artinya bahwa guru penjas di menggunakan metode penelitian yang
Sekolah Dasar Negeri Se- Kecamatan berbeda dan lebih luas, sehingga
Kretek Kabupaten Bantul sudah cukup baik kompetensi guru dapat diketahui lebih
dalam mengimplemetasikan kompetensi luas.
profesional dalam pembelajaran penjas.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN DAN SARAN
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian
Kesimpulan
Suatu Pendekatan Praktik.
Berdasarkan hasil analisis data dan Jakarta: Rineka Cipta.
pembahasan dapat diambil kesimpulan,
bahwa: Implementasi kompetensi pedagogik Azwar, S. (2016). Fungsi dan
Pengembangan Pengukuran Tes
10
Impelemntasi Kompetensi Pedagogik....(EliPujiati)
11