Вы находитесь на странице: 1из 24

Kebatalan dan Pembatalan Akta Notaris

O l eh :
Dr. Habib Adjie, S.H., Mh.Hum.

Editor :
Abdurrahman

Pustaka Aditama 09 024 17


Diterbitkan Pertama kali Dalam Bahasa Indonesia oleh
Pustaka Aditama, Jakarta 1997

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.


Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini
dalam bentuk apapun tanpa seijin tertulis dari penerbit.

ISBN : 978-979-41-3902-9

Cetakan Pertama : Juni 2011


Cetakan Kedua : April 2013
Cetakan Ketiga : Maret 2015
Cetakan Ke Empat : Desember 2017

Dicetak oleh Percetakan PT Pustaka Aditama


Isi di luar dari tanggung jawab percetakan
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI Akta otentik sebagai alat bukti terkuat dan terpenuh
NOTARIS mempunyai peranan penting dalam setiap hubungan
BAB I hukum dalam kehidupan masyarakat. Dalam
PENDAHULUAN berbagai
A. Latar Belakang hubungan bisnis, kegiatan di bidang perbankan,
Indonesia sebagai negara yang meletakkan hukum pertanahan, kegiatan sosial, dan
sebagai kekuatan tertinggi berlandaskan Pancasila lain-lain, kebutuhan akan pembuktian tertulis berupa
dan UUD 1945 telah memberikan jaminan bagi akta otentik makin meningkat
seluruh warga negaranya untuk mendapatkan sejalan dengan berkembangnya tuntutan akan
kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum yang kepastian hukum dalam berbagai
berintikan pada kebenaran dan keadilan. Jaminan hubungan ekonomi dan sosial, baik pada tingkat
kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum nasional, regional, maupun global.
tersebut tentunya membutuhkan upaya konkret agar Melalui akta otentik yang menentukan secara jelas
terselenggara dengan seksama sebagai bentuk hak dan kewajiban, menjamin
pertanggung jawaban negara bagi kemakmuran kepastian hukum, dan sekaligus diharapkan pula
seluruh rakyat Indonesia. dapat dihindari terjadinya
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk sengketa. Walaupun sengketa tersebut tidak dapat
membuat akta otentik sejauh pembuatan akta otentik dihindari, dalam proses
tertentu tidak dikhususkan bagi pejabat umum penyelesaian sengketa tersebut, akta otentik yang
lainnya. merupakan alat bukti tertulis
Pembuatan akta otentik ada yang diharuskan oleh terkuat dan terpenuh memberi sumbangan nyata
peraturan perundang-undangan dalam rangka bagi penyelesaian perkara secara
menciptakan kepastian, ketertiban, dan perlindungan murah dan cepat.
hukum. Selain akta otentik yang dibuat oleh atau di Akta otentik pada hakikatnya memuat kebenaran
hadapan Notaris, bukan saja karena diharuskan oleh formal sesuai dengan apa yang
peraturan perundang-undangan, tetapi juga karena diberitahukan para pihak kepada Notaris. Namun,
dikehendaki oleh pihak yang berkepentingan untuk Notaris mempunyai kewajiban
memastikan hak dan kewajiban para pihak demi untuk memasukkan bahwa apa yang termuat dalam
kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum bagi Akta Notaris sungguh-sungguh
pihak yang berkepentingan sekaligus bagi telah dimengerti dan sesuai dengan kehendak para
masyarakat secara keseluruhan. pihak, yaitu dengan cara
membacakannya sehingga menjadi jelas isi Akta
Notaris, serta memberikan akses
terhadap informasi, termasuk akses terhadap
peraturan perundang-undangan yang
terkait bagi para pihak penandatangan akta. Dengan BAB II
demikian, para pihak dapat PEMBAHASAN
menentukan dengan bebas untuk menyetujui atau A. Notaris dalam Undang-Undang Jabatan Notaris
tidak menyetujui isi Akta Notaris 1.1. Sejarah Perkembangan Notaris
yang akan ditandatanganinya. Lembaga notaris di Indonesia berasal dari zaman Belanda, Karena
B. Rumusan Masalah Peraturan
1. Bagaimana pengaturan Notaris dalam Undang-Undang Jabatan Notaris? Jabatan Notaris Indonesia berasal dari Notaris Reglement (Stbl.1660-3)
2. Bagaimana tinjauan tentang profesi dan kode etik Notaris? bahkan
3. Bagaimana pelanggaran yang dilakukan Notaris atas Kode Etik Notaris? jauh sebelumnya yakni dalam tahun 1620, Gubernur Jenderal Jan
C. Tujuan Pieterzoon Coen
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah : mengangkat Notarium Publicum. Notaris pertama di Hindia Belanda ialah
1. Untuk mengetahui pengaturan Notaris dalam Undang-Undang Jabatan Melchior Kerchem dan tugasnya adalah melayani semua surat, surat wasiat
Notaris. di
2. Untuk mengetahui tinjauan tentang profesi dan kode etik Notaris. bawah tangan (codicil), persiapan penerangan, akta kontrak perdagangan,
3. Untuk memahami pelanggaran yang dilakukan Notaris atas Kode Etik perjanjian kawin, surat wasiat (testament), dan akta-akta lainnya dan
Notaris. ketentuanketentuan
D. Metodologi yang perlu dari kota praja dan sebagainya. Melchior Kerchem pada
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode/cara waktu itu menjabat sebagai sekretaris college Van Schepenen di Jakarta
pengumpulan data sehingga
atau informasi melalui : ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS
Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
• Penelitian kepustakaan (Library Research); yaitu penelitian yang
2
dilakukan
beliau merangkap jabatan sebagai secretaries van den gereclite dan
melalui studi literature, undang-undang, dan sebagainya yang sesuai atau
notaries
yang ada
publiek. Baru lima tahun kemudian jabatan-jabatan tersebut dipisahkan dan
relevansinya (berkaitan) dengan masalah yang dibahas.
jumlah
• Browsing; yaitu mencari data dan informasi melalui media internet.
notaries pada waktu itu bagi kandidat-kandidat yang telah pernah menjalani
E. Sistematika Penulisan
masa
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang penulisan ini, maka
magang pada seorang notaries.
terlebih
Pada tanggal 26 januari 1860, diterbitkannya peraturan Notaris Reglement
dahulu penulis akan menguraikan sistematika penulisannya agar lebih
yang
mudah
selanjutnya dikenal sebagai Peraturan Jabatan Notaris. Reglement atau
dipahami dalam memecahkan masalah yang ada, di dalam penulisan ini
ketentuan
dibagi
ini bisa dibilang adalah kopian dari Notariswet yang berlaku di Belanda.
dalam 3 (tiga) bab yang terdiri dari:
Peraturan
Bab I : Bab ini merupakan bab pendahuluan yang memuat latar
jabatan notaris terdiri dari 66 pasal. Peraturan jabatan notaris ini masih
belakang,
berlaku
rumusan masalah, tujuan, metodologi, dan sistimatika penulisan.
sampai dengan diundangkannya undang-undang nomor 30 tahun 2004
Bab II : Bab ini merupakan bab yang berisi tentang pembahasan
tentang
mengenai
jabatan notaris.
kode etik profesi Notaris.
Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 agustus 1945, terjadi
Bab III : Bab ini merupakan bab penutup yang memuat kesimpulan
kekosongan
dan
saran.
pejabat notaris dikarenakan mereka memilih untuk pulang ke negeri Jabatan Notaris. Peraturan UU Nomor 30 Tahun 2004 ini merupakan
Belanda. pengganti
Untuk mengisi kekosongan ini, pemerintah menyelenggarakan kursus- Peraturan jabatan Notariat (Stbl. 1660-3) dan Reglement op Het Notaris
kursus bagi Ambt in
warga negara Indonesia yang memiliki pengalaman di bidang hukum Indonesie (Stbl. 1860:3) yang merupakan peraturan Pemerintah Kolonial
(biasanya Belanda.
wakil notaris). Jadi, walaupun tidak berpredikat sarjana hukum saat itu, Dalam dictum penjelasan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004
mereka dinyatakan
mengisi kekosongan pejabat notaris di Indonesia. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
Selanjutnya pada tahun 1954, diadakan kursus-kursus independen di menentukan
universitas secara tegas bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara hukum.
Indonesia. Dilanjutkan dengan kursus notariat dengan menempel di Prinsip
fakultas Negara hukum menjamin kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum
hukum, sampai tahun 1970 diadakan program studi spesialis notariat, yang
sebuah ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS
Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
program yang mengajarkan keterampilan (membuat perjanjian, kontrak dll)
3
yang
berintikan kebenaran dan keadilan. Kepastian, ketertiban, dan perlindungan
memberikan gelar sarjana hukum (bukan CN – candidate notaris/calon
hukum
notaris)
menunttut antara lain, bahwa lalu lintas hukum dalam kehidupan
pada lulusannya.
masyarakat
Pada tahun 2000, dikeluarkan sebuah peraturan pemerintah nomor 60
memerlukan adanya alat bukti yang menentukan dengan jelas hak dan
yang
kewajiban
membolehkan penyelenggaraan spesialis notariat. PP ini mengubah
seseorang sebagai subjek hukum dalam masyarakat.
program studi
Akta autentik sebagai alat bukti terkuat dan penuh mempunyai peranan
spesialis notarist menjadi program magister yang bersifat keilmuan, dengan
penting
gelar
dalam setiap hubungan hukum dalam kehidupan masyarakat. Dalam
akhir magister kenotariatan.
berbagai
Yang mengkhendaki profesi notaris di Indonesia adalah pasal 1868 Kitab
hubungan bisnis, kegiatan di bidang perbankan, pertanahan, kegiatan
undangundang
social, dan
hukum perdata yang berbunyi: “Suatu akta otentik ialah suatu akta di
lain-lain, kebutuhan akan pembuktian tertulis berupa akta autentik makin
dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang, yang dibuat oleh atau
meningkat sejalan dengan berkembangnya tuntutan akan kepastian hukum
dihadapan pegawai-pegawai umum yang berkuasa untuk itu ditempat
dalam
dimana akta
berbagai hubungan ekonomi dan social, baik pada tingkat nasional,
dibuatnya.” Sebagai pelaksanaan pasal tersebut, diundangkanlah undang-
regional,
undang
maupun global. Melalui akta autentik yang menentukan secara jelas hak
nomor 30 tahun 2004 tentang jabatan notaris (sebagai pengganti statbald
dan
1860
kewajiban, menjamin kepastian hukum, dan sekaligus diharapkan pula
nomor 30).
dapat
Perjalanan Notaris Indonesia mengalami perkembangan sesuai dengan
dihindari terjadinya sengketa. Walaupun sengketa tersebut dapat dihindari,
perkembangan Negara dan bangsa Indonesia. Hal ini ditandai dengan
dalam
berhasilnya
proses penyelesaian sengketa tersebut, akta autentik yang merupakan alat
pemerintahan orde Reformasi mengundangkan UU Nomor 30 Tahun 2004
bukti
tentang
tertulis dan terpenuh memberi sumbangan nyata bagi penyelesaian perkara Notaris sebagai pejabat umum merupakan sebuah profesi hukum yang
secara memiliki
murah dan cepat. posisi yang sangat strategis dalam pembangunan bangsa Indonesia. Oleh
Berdasarkan uraian di atas, maka Notaris adalah pejabat umum yang karena
berwenang itu, untuk dapat diangkat menjadi notaries maka harus memenuhi
untuk membuat akta autentik sejauh pembuatan akta autentik tertentu tidak persyaratan
dikhususkan bagi pejabat umum lainnya. Pembuatan akta autentik tertentu tertentu. Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 3 UU Nomor 30
tidak Tahun 2004.
ada yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dalam rangka Dinyatakan bahwa syarat untuk dapat diangkat menjadi notaries
menciptakan kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum. Selain sebagaimana
autentik yang dimaksud Pasal 3 adalah:
dibuat oleh atau dihadapan Notaris, bukan saja karena diharuskan oleh a) Warga Negara Indonesia;
peraturan b) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
perundang-undangan, tetapi juga karena dikehendaki oleh pihak yang c) Berumur paling sedikit 27 tahun;
berkepentingan untuk memastikan hak dan kewajiban para pihak demi d) Sehat jasmani dan rohani;
kepastian, e) Berijazah sarjana hukum dan lulusan jenjang strata dua kenotariatan;
ketertiban, dan perlindungan hukum bagi pihak yang berkepentingan f) Telah menjalani magang atau nyata-nyata telah bekerja sebagai
sekaligus bagi karyawan
masyarakat secara keseluruhan. Notaris dalam waktu 12 bulan berturut-turut pada kantor notaries atas
Menurut pengertian undang undang no 30 tahun 2004 dalam pasal 1 prakarsa
disebutkan sendiri atau atas rekomendasi Organisasi Notaris setelah lulus strata dua
definisi notaris, yaitu: “Notaris adalah pejabat umum yang berwenang kenotariatan;
untuk g) Tidak berstatus sebagai pegawai negeri, pejabat Negara, advokat, atau
membuat akta otentik dan kewenangan lainnya sebagaimana maksud tidak
dalam sedang memangku jabatan lain yang oleh Undang-undag dilarang untuk
undang-undang ini.” Pejabat umum adalah orang yang menjalankan dirangkap dengan jabatan notaries.
sebagian Sejalan dengan ketentuan pasal 3 diatas, maka notaries sebagai pejabat
fungsi publik dari negara, khususnya di bidang hukum perdata. umum dan
Sebagai pejabat umum notaris adalah: sebagai organisasi profesi dalam menjalankan tugasnya wajib mengangkat
1. Berjiwa pancasila; sumpah.
2. Taat kepada hukum, sumpah jabatan, kode etik notaris; Sumpah merupakan persyaratan formal yang harus dijalani sebelum
3. Berbahasa Indonesia yang baik; memulai
Sebagai profesional notaris: menjalankan tugasnya. Dalam pasal 4 ayat (1) dan (2) UU Nomor 30 Tahun
1. Memiliki perilaku notaris; 2004
2. Ikut serta pembangunan nasional di bidang hukum; dinyatakan bahwa:
3. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat. “Sebelum menjalankan jabatannya, notaries wajib mengucapkan
Notaris menertibkan diri sesuai dengan fungsi, kewenangan dan kewajiban sumpah/janji
sebagaimana ditentukan di dalam undang-undang jabatan notaris. menurut agamanya di hadapan menteri atau pejabat yang ditunjuk.
1.2. Pengangkatan dan Pemberhentian Notaris Sumpah janji
ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS berbunyi sebagai berikut:
Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
“Saya bersumpah/berjanji:
4
-Bahwa saya akan patuh dan setia kepada Negara Republik Indonesia,
Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia sesuai peraturan cap/stempel jabatan Notaris berwarna merah kepada menteri dan pejabat
perundang-undangan lainnya. lain
-Bahwa saya akan menjalankan jabatan saya dengan amanah, jujur, yang bertanggung jawab di bidang agrarian/pertanahan, Organisasi
saksama, Notaris,
mandiri, dan tidak berpihak. ketua Pengadilan Negeri, Majelis Pengawas Daerah, serta bupati atau
-Bahwa saya akan menjaga sikap, tingkah laku saya, dan akan walikota
menjalankan di tempat Notaris diangkat.
kewajiaban saya sesuai dengan kode etik profesi, kehormatan, martabat, Sehubungan dengan ketentuan dalam pasal 7 UU Nomor 30 Tahun 2004 di
dan atas,
tanggung jawab saya sebagai Notaris. maka notaries sebagai pejabat umum atau organisasi profesi dalam
-Bahwa saya akan merahasiakan isi akta dan keterangan yang diperoleh menjalankan
dalam tugasnya dapat berhenti atau diberhentikan karena alasan-alasan tertentu.
pelaksanaan jabatan saya. Dalam
-Bahwa saya untuk dapat diangkat dalam jabatan ini, baik secara langsung pasal 8 ayat (1) UU Nomor 30 Tahun 2004 dinyatakan bahwa notaris
maupun berhenti atau
tidak langsung, dengan nama atau dalih apapun, tidak pernah dan tidak diberhentikan dari jabatannya dengan hormat karena:
akan a) Meninggal dunia;
memberikan atau menjanjiakan sesuatu kepada siapa pun.” b) Telah berumur 65 tahun;
Berkaitan dengan ketentuan dalam pasal 4 di atas, maka pengucapan c) Permintaan sendiri;
sumpah/janji d) Tidak mampu secara rohani dan/atau jasmani untuk melaksanakan
ini merupakan hal yang sangat prinsipil bagi notaries, sebab jika tidak tugas
sempat jabatan Notaris secara terus-menerus lebih dari 3 tahun, atau
mengangkat sumpah/janji setelah diangkat dalam jangka waktu dua bulan, e) Merangkap jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf g.
pengangkatannya sebagai notaris dapat dibatalkan oleh Menteri (Pasal 5 Sementara itu, dalam kaitannya dengan ketentuan Pasal 8 ayat (1) di atas,
dan Pasal maka
ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS notaries dapat diberhentikan sementara dari jabatannya karena:
Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
a) Dalam proses pailit atau penundaan kewajiban pembayaran utang;
5
b) Berada di bawah pengampuan;
6). Dengan demikian dalam jangka waktu 30 hari setelah disumpah/janji
c) Melakukan perbuatan tercela; dan
sebagai
d) Melakukan pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan jabatan.
notaris wajib menjalankan tugasnya. Hal ini sesuai ketentuan dalam pasal 7
Sejalan dengan ketentuan dalam Pasal 7 dan Pasal 8 di atas, maka Notaris
UU
dapat
Nomor 30 tahun 2004, dinyatakan bahwa dalam jangka waktu 30 haru
diberhentikan dengan tidak hormat dari jabatannya oleh menteri atas usul
terhitung
Majelis
sejak tanggal pengambilan sumpah/janji jabatan notaries, yang
Pengawas Pusat apabila:
bersangkutan wajib:
a. Dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang telah
a) Menjalankan jabatannya dengan nyata;
memperoleh
b) Menyampaikan berita acara sumpah/janji jabatan Notaris kepada
kekuatan hukum tetap;
Menteri,
b. Berada di bawah pengampuan secara terus menerus lebih dari tiga
Organisasi Notaris, dan Majelis Pengawas Daerah;
tahun;
c) Menyampaikan alamat kantor, contoh tanda tangan, dan paraf, serta
c. Melakukan perbuatan yang merendahkan kehormatan dan martabat
teraan
Notaris;
atau
d. Melakukan pelanggaran berat terhadap kewajiban dan larangan jabatan. menyebutkan tanggal dan nomor BA pembetulan, dan salinan tersebut
1.3. Kewenangan, Kewajiban, dan Larangan dikirimkan ke para pihak (pasal 51 UUJN).
1.3.1. Kewenangan notaris menurut UUJN (pasal 15) 1.3.2. Kewajiban notaris menurut UUJN (pasal 16)
Kewenangan seorang notaris adalah sebagai berikut: Kewajiban seorang notaris adalah sebagai berikut:
a. Membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan 1. Bertindak jujur, seksama, mandiri, tidak berpihak dan menjaga
ketetapan kepentingan
yang diharuskan oleh peraturan perundangan dan/atau yag dikhendaki oleh pihak yang terkait dalam perbuatan hukum;
yang berkepentingan, untuk dinyatakan dalam akta otentik, menajmin 2. Membuat akta dalam bentuk minuta akta dan menyimpannya sebagai
kepastian bagian
ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS dari protokol notaris, dan notaris menjamin kebenarannya; Notaris tidak
Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
wajib
6
menyimpan minuta akta apabila akta dibuat dalam bentuk akta originali.
tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan
3. Mengeluarkan grosse akta, salinan akta dan kutipan akta berdasarkan
dan
minuta
kutipan akta, semuanya sepanjang pembuatan akta tersebut tidak
akta;
ditugaskan
4. Wajib memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan dalam UUJN,
atau dikecualikan kepada pejabat atau orang lain yang ditetapkan oleh
kecuali
undangundang.
ada alasan untuk menolaknya.
b. Mengesahkan tanda tangan dan menetapakan kepastian tanggal
5. Yang dimaksud dengan alasan menolaknya adalah alasan:
pembuatan
• Yang membuat notaris berpihak,
surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus (legalisasi).
• Yang membuat notaris mendapat keuntungan dari isi akta;
Legalisasi adalah tindakan mengesahkan tanda tangan dan menetapkan
• Notaris memiliki hubungan darah dengan para pihak;
kepastian tanggal surat dibawah tangan yang dibuat sendiri oleh orang ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS
perseorangan atau oleh para pihak diatas kertas yang bermaterai cukup Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
yang di 7
tanda tangani di hadapan notaris dan didaftarkan dalam buku khusus yang • Akta yang dimintakan para pihak melanggar asusila atau moral.
disediakan oleh notaris. 6. Merahasiakan segala suatu mengenai akta yang dibuatnya dan segala
c. Membukukan surat-surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku keterangan yang diperoleh guna pembuatan akta sesuai dengan
khusus (waarmerking). sumpah\jabatan.
d. Membuat kopi dari asli surat di bawah tangan berupa salinan yang 7. Kewajiban merahasiakan yaitu merahasiakan segala suatu yang
memuat berhubungan
uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang dengan akta dan surat-surat lainnya adalah untuk melindungi kepentingan
bersangkutan. semua pihak yang terkait.
e. Melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya 8. Menjilid akta yang dibuatnya dalam 1 bulan menjadi 1 buku/bundel yang
(legalisir). memuat tidak lebih dari 50 akta, dan jika jumlahnya lebih maka dapat dijilid
f. Memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan akta. dalam buku lainnya, mencatat jumlah minuta akta, bulan dan tahun
g. Membuat akta yang berhubungan dengan pertanahan. pembuatannya pada sampul setiap buku;Hal ini dimaksudkan bahwa
h. Membuat akta risalah lelang. dokumendokumen
i. Membetulkan kesalahan tulis dan/atau kesalahan ketik yang terdapat resmi bersifat otentik tersebut memerlukan pengamanan baik
pada terhadap aktanya sendiri maupun terhadap isinya untuk mencegah
minuta akta yang telah di tanda tangan, dengan membuat berita acara (BA) penyalahgunaan secara tidak bertanggung jawab.
dan 9. Membuat daftar dan akta protes terhadap tidak dibayarnya atau tidak
memberikan catatan tentang hal tersebut padaminuta akta asli yang diterimanya surat berharga;
10. Membuat daftar akta yang berkenaan dengan wasiat menurut uraian Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
waktu 8
pembuatan akta setiap bulan dan mengirimkan daftar akta yang dimaksud 6. Merangkap jabatan sebagai pemimpin atau pegawai BUMN, BUMD, atau
atau badan usaha swasta;
daftar akta nihil ke Daftar Pusat Wasiat Departemen Hukum Dan HAM 7. Merangkap sebagai pejabat pembuat akta tanah di luar wialayah jabatan
paling notaris;
lambat tanggal 5 tiap bulannya dan melaporkan ke majelis pengawas 8. Menjadi notaris pengganti;
daerah 9. Melakukan profesi lain yang bertentangan dengan norma agam,
selambat-lambatnya tanggal 15 tiap bulannya; kesusilaan atau
11. Mencatat dalam repotrorium tanggal pengiriman daftar wasiat pada kepatutan yang dapat memengaruhi kehoramatan dan martabat jabatan
seiap akhir notaris.
bulan; 1.4. Tempat Kedudukan, Formasi, dan Wilayah Jabatan Notaris
12. Mempunyai cap/stempel yang memuat lambang negara republik Notaris dalam menajalankan tugas dan fungsinya harus mempunyai
indonesia dan wilayah kerja
pada ruang yang melingkarinya dituliskan nama, jabatan, dan tempat sebagai tempat kedudukan. Tempat kedudukan notaris ini terbatas pada
kedudukan yang bersangkutan; wilayah
13. Membacakan akta di hadapan pengahadap dengan dihadiri minimal 2 kabupaten/kota.
orang Hal ini sesuai dengan ketentuan pada Undang-Undang Nomor 30 Tahun
saksi dan ditanda tangani pada saat itu juga oleh para penghadap, notaris 2004,
dan yaitu:
para saksi; Pasal 18:
14. Menerima magang calon notaris; (1) Notaris mempunyai tempat kedudukan di daerah kabupaten atau kota.
Sejalan dengan ketentuan dalam Pasal 16 ayat (1) huruf b khusus (2) Notaris mempunyai wilayah jabatan meliputi seluruh wilayah provinsi
mengatur akta dari
minuta, maka akta minuta tersebut dapat dibatalkan, karena notaris tempat kedudukannya.
membuat akta Pasal 19
originali. Adapun akta originali tersebut adalah akta: (1) Notaris wajib mempunyai hanya satu kantor, yaitu di tempat
a) Pembayaran uang sewa, bunga, dan pensiunan; kedudukannya.
b) Penawaran pembayaran tunai; (2) Notaris tidak berwenang secara teratur menjalankan jabatan di luar
c) Protes terhadap tidak dibayarnya atau tidak diterimanya surat berharga; tempat
d) Akta kuasa; kedudukannya.
e) Keterangan kepemilikan; Pasal 20
f) Akta lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan. (1) Notaris dapat menjalankan jabatannya dalam bentuk perserikatan
1.3.3. Larangan jabatan notaris menurut UUJN (pasal 17) perdata
Notaris dilarang: dengan tetap memperhatikan kemandirian dan ketidakberpihakan dalam
1. Menjalankan jabatan di luar wilayah jabatannya; menjalankan jabatannya.
2. Meninggalkan wilayah jabatannya lebih dari 7 hari kerja berturut-turut (2) Bentuk perserikatan perdata sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tanpa diatur oleh
alasan yang sah; para Notaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Merangkap sebagai pegawai negeri; (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dalam menjalankan
4. Merangkap sebagai pejabat negara; jabatan
5. Merangkap sebagai advokat; Notaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan
ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS Menteri.
Dalam kaitannya dengan tempat kedudukan Notaris di atas, maka (4) Waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak termasuk cuti yang
keberadaan telah
Notaris harus disesuaikan pula dengan kondisi wilayah yang ada di tempat dijalankan oleh Notaris yang bersangkutan.
kedudukannya. Oleh karena itu, untuk mencukupi jumlah Notaris di suatu (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara permohonan pindah wilayah
tempat, jabatan
maka tetap mengacu pada misalnya jumlah penduduk yang ada di wilayah Notaris diatur dalam Peraturan Menteri.
kabupaten/kota tersebut. Hal ini sesuai ketentuan yang diatur dalam UU Pasal 24
No.30 Dalam keadaan tertentu atas permohonan Notaris yang bersangkutan,
Tahun 2004, dinyatakan bahwa: Menteri
Pasal 21 dapat memindahkan seorang Notaris dari satu wilayah jabatan ke wilayah
Menteri berwenang menentukan Formasi Jabatan Notaris pada daerah jabatan
sebagaimana lain.
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) dengan mempertimbangkan usul dari B. Profesi dan Kode Etik Notaris
Organisasi 2.1. Notaris Sebagai Profesi
Notaris. Notaris merupakan suatu pekerjaan yang memiliki keahlian khusus yang
Pasal 22 menuntut
(1) Formasi Jabatan Notaris ditetapkan berdasarkan: pengetahuan luas, serta tanggung jawab yang berat untuk melayani
a. kegiatan dunia usaha; kepentingan
ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS umum dan inti tugas notaris adalah mengatur secara tertulis dan autentik
Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
hubunganhubungan
9
hukum antara para pihak yang secara mufakat meminta jasa notaris.
b. jumlah penduduk; dan/atau
Menurut Ismail Saleh, notaris perlu memperhatikan apa yang disebut
b. rata-rata jumlah akta yang dibuat oleh dan/atau di hadapan Notaris
sebagai
setiap bulan.
perilaku profesi yang memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Formasi Jabatan Notaris sebagaimana
1. Mempunyai integritas moral yang mantap
dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Menteri.
2. Harus jujur terhadap klien maupun diri sendiri (kejujuran intelektual)
Berkaitan dengan ketentuan dalam Pasal 22 di atas, maka untuk mencari
3. Sadar akan batas-batas kewenangannya
suasana
4. Tidak semata-mata berdasarkan uang.
yang lebih baik, UU Nomor 30 Tahun 2004 ini memberikan kesempatan
Lebih jauh Ismail Saleh mengatakan bahwa empat pokok yang harus
kepada
diperhatikan
Notaris untuk pindah tempat wilayah kerja.
para notaris adalah sebagai berikut:
Pasal 23
1. Dalam menjalankan tugas profesinya, seorang notaris harus mempunyai
(1) Notaris dapat mengajukan permohonan pindah wilayah jabatan Notaris
integritas moral yang mantap. Dalam hal ini, segala pertimbangan moral
secara
harus
tertulis kepada Menteri.
melandasi pelaksanaan tugas profesinya. Walaupun akan memperoleh
(2) Syarat pindah wilayah jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
imbalan
adalah
jasa yang tinggi, namun sesuatu yang bertentangan dengan moral yang
setelah 3 (tiga) tahun berturut-turut melaksanakan tugas jabatan pada
baik
daerah
harus dihindarkan.
kabupaten atau kota tertentu tempat kedudukan Notaris. ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan setelah Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
mendapat 10
rekomendasi dari Organisasi Notaris. 2. Seorang notaris harus jujur, tidak hanya pada kliennya, juga pada dirinya
sendiri. Ia harus mengetahui akan batas-batas kemampuannya, tidak penuh rasa tanggung jawab.
member 2. Menggunakan satu kantor sesuai dengan yang ditetapkan oleh undang-
janji-janji sekedar untuk menyenangkan kliennya, atau agar si klien tetap undang,
mau dan tidak membuka kantor cabang dan perwakilan dan tidak menggunakan
memakai jasanya. perantara.
3. Seorang notaris harus menyadari akan batas-batas kewenangannya. Ia 3. Tidak menggunakan media massa yang bersifat promosi.
harus c. Hubungan notaris dengan klien harus berlandaskan:
menaati ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku tentang seberapa jauh ia 1. Notaris memberikan pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan
dapat bertindak dan apa yang boleh serta apa yang tidak di tempat jasanya
kedudukannya sebagai notaris. dengan sebaik-baiknya.
4. Sekalipun keahlian seseorang dapat dimanfaatkan sebagai upaya yang 2. Notaris memberikan penyuluhan hukum untuk mencapai kesadaran
lugas hukum
untuk mendapatkan uang, namun dalam melaksanakan tugas profesinya ia yang tinggi, agar anggota masyarakat menyadari hak dan kewajibannya.
tidak 3. Notaris harus memberikan pelayanan kepada anggota masyarakat yang
semata-mata didorong oleh pertimbangan uang. Seorang notaris yang kurang
Pancasilais harus tetap berpegang teguh kepada rasa keadilan yang hakiki, mampu.
tidak ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS
Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
terpengaruh oleh jumlah uang, dan tidak semata-mata hanya menciptakan
11
alat
d. Notaris dengan sesama rekan notaris haruslah:
bukti formal mengejar adanya kepastian hukum, tapi mengakibatkan rasa
1. Hormat menghormati dalam suasana kekeluargaan.
keadilan.
2. Tidak melakukan perbuatan ataupun persaingan yang merugikan
2.2. Kode Etik Notaris
sesama.
Dalam menjalankan tugasnya seorang notaris harus berpegang teguh
3. Saling menjaga dan membela kehormatan dan korps notaris atas dasar
kepada kode
solidaritas dan sifat tolong menolong secara konstruktif.
etik jabatan notaris. Dalam kode etik Notaris Indonesia telah ditetapkan
C. Pelanggaran dalam Kode Etik Notaris
beberapa
3.1. Larangan Notaris dalam Menjalankan Tugasnya Jabatannya
kaidah yang harus dipegang teguh oleh notaris (selain memegang teguh
Sesuai dengan Rumusan Komisi D Bidang Kode Etik Ikatan Notaris (INI)
kepada
Periode
peraturan jabatan notaris), diantaranya adalah:
1990-1993 mengenai Larangan-larangan dan ketentuan-ketentuan tentang
a. Kepribadian notaris, hal ini dijabarkan kepada:
Perilaku
1. Dalam melaksanakan tugasnya dijiwai pancasila, sadar dan taat kepada
Notaris dalam menjalankan jabatannya, anggota Ikatan Notaris Indonesia
hukum
dilarang :
peraturan jabatan notaris, sumpah jabatan, kode etik notaris dan berbahasa
mempunyai lebih dari 1 (satu) kantor, baik kantor cabang ataupun kantor
Indonesia yang baik.
perwakilan; memasang papan nama dan/atau tulisan yang berbunyi
2. Memiliki perilaku professional dan ikut serta dalam pembangunan
“Notaris/Kantor Notaris” di luar lingkungan kantor;
nasional,
terutama sekali dalam bidang hukum. melakukan publikasi atau promosi diri, baik sendiri maupun secara
3. Berkepribadian baik dan menjunjung tinggi martabat dan kehormatan bersamasama,
notaris, dengan mencantumkan nama dan jabatannya, menggunakan sarana
baik di dalam maupun di luar tugas jabatannya. media cetak dan/atau elektronik, dalam bentuk: iklan; ucapan selamat;
b. Dalam menjalankan tugas, notaris harus: ucapan
1. Menyadari kewajibannya, bekerja mandiri, jujur tidak berpihak dan belasungkawa; ucapan terima kasih; kegiatan pemasaran; kegiatan
dengan sponsor,
baik dalam bidang sosial, keagamaan, maupun olah raga; ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS
Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
bekerja sama dengan Biro jasa/orang/Badan Hukum yang pada 12
hakekatnya
membentuk kelompok sesama rekan sejawat yang bersifat eksklusif
bertindak sebagai perantara untuk mencari atau mendapatkan klien;
dengan
menandatangani akta yang proses pembuatan minutanya telah tujuan untuk melayani kepentingan suatu instansi atau lembaga, apalagi
dipersiapkan menutup kemungkinan bagi Notaris lain untuk berpartisipasi;
oleh pihak lain;
menggunakan dan mencantumkan gelar yang tidak sesuai dengan
mengirimkan minuta kepada klien untuk ditandatangan; peraturan
berusaha atau berupaya dengan jalan apapun, agar seseorang berpindah perundang-undangan yang berlaku;
dari melakukan perbuatan-perbuatan lain yang secara umum disebut sebagai
notaris lain kepadanya, baik upaya itu ditujukan langsung kepada klien pelanggaran terhadap Kode Etik Notaris, antara lain namun tidak terbatas
yang pada
bersangkutan maupun melalui perantaraan orang lain;
pelanggaran-pelanggaran terhadap: Ketentuan-ketentuan dalam Undang-
melakukan pemaksaan kepada klien dengan cara menahan dokumen- undang
dokumen Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris; Penjelasan Pasal 19 ayat
yang telah diserahkan dan/atau melakukan tekanan psikologis dengan (2)
maksud Undang-Undang Nomor 30 tahun 2004 tentang jabatanNotaris; isi sumpah
agar klien tersebut tetap membuat akta padanya; jabatan Notaris; Hal-hal yang menurut ketentuan Anggaran Dasar,
melakukan usaha-usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang Anggaran
menjurus Rumah Tangga dan/atau Keputusan-keputusan lain yang telah ditetapkan
ke arah timbulnya persaingan yang tidak sehat dengan sesama rekan oleh
Notaris; organisasi Ikatan Notaris Indonesia tidak boleh dilakukan oleh anggota.
menetapkan honorarium yang harus dibayar oleh klien dalam jumlah yang Sedangkan pengecualian atau tidak termasuk larangan, adalah:
lebih memberikan ucapan selamat, ucapan berdukacita dengan
rendah dari honorarium yang telah ditetapkan perkumpulan; mempergunakan kartu
mempekerjakan dengan sengaja orang yang masih berstatus karyawan ucapan, surat, karangan bunga ataupun media lainnya dengan tidak
kantor mencantumkan Notaris, tetapi hanya nama saja;
Notaris lain tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Notaris yang pemuatan nama dan alamat Notaris dalam buku panduan nomor telepon,
bersangkutan; fax
menjelekkan dan/atau mempersalahkan rekan Notaris atau akta yang dan telex, yang diterbitkan secara resmi oleh PT. Telkom dan/atau
dibuat instansiinstandan/
olehnya. Dalam hal seorang Notaris menghadapi dan/atau menemukan atau lembaga-lembaga resmi lainnya;
suatu memasang 1 (satu) tanda penunjuk jalan dengan ukuran tidak melebihi 20
akta yang dibuat oleh rekan sejawat yang ternyata di dalamnya terdapat cm x
kesalahan-kesalahan yang serius dan/atau membahayakan klien, maka 50 cm, dasar berwarna putih, huruf berwarna hitam, tanpa mencantumkan
Notaris nama
tersebut wajib memberitahukan kepada rekan sejawat yang bersangkutan Notaris serta dipasang dalam radius maksimum 100 meter dari kantor
atas Notaris.
kesalahan yang dibuatnya dengan cara yang tidak bersifat menggurui, 3.2. Contoh Kasus Pelanggaran Notaris
melainkan untuk mencegah timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan 3.2.1. Posisi Kasus
terhadap - Notaris Feny Sulifadarti dituding melanggar etika profesi notaris oleh
klien yang bersangkutan ataupun rekan sejawat tersebut; majelis
hakim Pengadilan Tipikor. Tidak hanya berperan ganda, Fenny juga - Fenny menerangkan fee yang dia terima selaku kuasa penjual notaris
menggelapkan sebesar
sejumlah data tanah dalam akta jual beli. Rp312 juta. Uang itu digelontorkan untuk biaya pembuatan akta jual beli
- Majelis Hakim Pengadilan Tipikor menuding notaris proyek pengadaan plus
tanah pengurusan izin lokasi.
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Feny Sulifadarti melanggar - Namun, ia tidak merinci besarnya biaya pengurusan.
etika - Sementara itu untuk biaya pajak, Fenny menerangkan biaya pajak yang
profesi notaris. Tuduhan itu ditenggarai karena Fenny berperan ganda dikenakan
dalam proses terdiri dari pajak penjual, pembeli dan pajak waris. Semua sudah saya
penjualan tanah tersebut. Fenny mengaku berperan sebagai kuasa penjual laporkan
dan kepada pemilik tanah, terangnya.
pembuat akta jual beli tanah. - Namun, setelah dikonfrontir dengan Komarudin dan Lasiman, keduanya
- Notaris boleh menjadi kuasa penjual dengan syarat akta jual beli itu dibuat membantah hal itu. Keduanya menerangkan Fenny tidak pernah
oleh menunjukan bukti
notaris lain. Untuk menghindari hal itu, makanya saudara Feny Sulifadarti pembayaran pajak kepada mereka.
membuat surat kuasa dibawah tangan. - Komarudin dan Lasiman mengaku mereka menandatangani kuitansi
- Menanggapi tudingan itu, Fenny menyatakan bahwa itu adalah kemauan kosong.
dari - Terkait dengan penandatanganan akta jual beli, Fenny selaku notaris
pemberi kuasa. Menurutnya, pemilik tanah, Komarudin dan Lasiman, tidak pernah
meminta mempertemukan pihak penjual dan pembeli untuk menandatangani akta.
dirinya untuk menjual tanah mereka dengan harga sama dengan Indrawan - Menurut Hakim Mansyurdin , sebagai pejabat umum pembuat akta
Lubis. harusnya
- Lasiman membantah pernyataan Fenny. Sebelumnya, dalam Fenny bertindak profesional. Jangan jadi makelar tanah.
kesaksiannya, 3.2.2. Analisis Kasus
Lasiman membeberkan bahwa Fenny yang menawarkan jasa untuk Berdasarkan kasus diatas telah dapat dibuktikan bahwa Notaris tersebut
menjadi kuasa melakukan
penjual. pelanggaran, tidak hanya terhadap UU Jabatan Notaris tetapi juga Kode
ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS Etik
Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
Notaris.
13
Etika Kepribadian Notaris menyebutkan bahwa Notaris wajib:
- Hal senada juga diutarakan oleh Komarudin. Fenny yang menawarkan.
a. memiliki moral, akhlak serta kepribadian yang baik;
Komarudin mengaku awam soal penjualan tanah, karena itu ia menerima
b. menghormati dan menjunjung tinggi harkat dan martabat Jabatan Notari;
tawaran
c. bertindak jujur, mandiri, tidak berpihak, penuh rasa tanggung jawab.
Fenny.
Dengan menjadi kuasa penjual Notaris Feny Sulifadarti tersebut sudah
- Mendengar hal itu, Fenny bersikukuh dialah yang benar.
bertindak
- Tidak hanya itu, Fenny juga mengaku menerima uang penjualan tanah
tidak menghormati dan tidak menjunjung tinggi harkat dan martabat
dari pihak
Jabatan
Bapeten. Anehnya, uang sebesar Rp19 miliar, tidak langsung diberikan
Notaris, serta tidak bertindak jujur, dan tidak penuh rasa tanggang jawab.
kepada
Hal itu
pemilik tanah. Fenny langsung memotong uang tersebut dengan dalih
terlihat jelas karena pada kenyataannya bahwa seyogyanya seorang
untuk
Notaris tidak
membayar pajak-pajak dan fee buat dirinya.
boleh menjadi kuasa penjual, tetapi ia mengingkari hal tersebut dengan
cara
membuat Surat Kuasa dari penjual kepada dirinya selaku kuasa penjual kelancaran dan kepastian hukum segenap usaha yang dijalankan oleh
secara di segenap
ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS pihak makin banyak dan luas, dan hal ini tentunya tidak terlepas dari
Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
pelayanan dan
14
produk hukum yang dihasilkan oleh notaris. Pemerintah (sebagai yang
bawah tangan. Selain itu, sikap tidak jujur Notaris tersebut juga terlihat
memberikan
dalam hal
sebagian wewenangnya kepada notaris) dan masyarakat banyak tentunya
ia memberikan kuitansi kosong untuk ditanda tangani oleh penjual.
mempunyai harapan agar pelayanan jasa yang diberikan oleh notaris
3.2.3. Sanksi yang Dapat Dijatuhkan Terhadap Notaris yang Melakukan
benar-benar
Pekerjaan Lain
memiliki nilai dan bobot yang dapat diandalkan.
Terhadap Notaris Feny Sulifadarti, tindakan pertama yang dilakukan adalah
Oleh karena itu, agar notaris dapat memberikan pelayanan jasa secara
melaporkan Notaris tersebut kepada MPD dimana ia berkedudukan. Melalui
maksimal
laporan tersebut maka MPD mengambil tindakan yaitu menyelenggarakan
serta menghasilkan “produk” akta yang benar-benar terjaga otentisitasnya
sidang
sehingga
untuk memeriksa adanya dugaan pelanggaran Kode Etik Notaris atau
memiliki nilai dan bobot yang handal, maka notaris harus menjalankan
pelanggaran
kewajiban
pelaksanaan Jabatan Notaris, kemudian membuat dan menyampaikan
yang diamanatkan baik oleh UUJN maupun dalam Kode Etik Notaris dan
laporan
menghindari larangan-larangan dalam jabatannya. Dengan demikian dapat
sebagaimana dimaksud kepada Majelis Pengawas Wilayah.
dikatakan bahwa terdapat hubungan yang saling melengkapi antara UUJN
Setelah laporan tersebut diterima oleh MPW maka MPW
dan Kode Etik dalam mengatur ketentuan tentang kewajiban dan larangan
menyelenggarakan sidang
serta
untuk memeriksa dan mengambil keputusan atas laporan masyarakat yang
pengecualian dalam jabatan Notaris.
disampaikan melalui Majelis Pengawas Wilayah; memanggil Notaris yang
Dalam menjalankan jabatnnya seorang notaris tidak pernah lepas dari
bersangkutan untuk dilakukan pemeriksaan atas laporan tersebut.
kewajiban
Kemudian MPW
yang harus dipenuhi serta untuk memaksimalkan kinerjanya, notaries pun
dapat memberikan sanksi berupa teguran lisan atau tertulis, mengusulkan
harus
pemberian saksi terhadap Notaris kepada Majelis Pengawas Pusat berupa:
dapat menghindari ketentuan-ketentuan tentang larangan dalam
a) pemberhentian sementara 3 (tiga) bulan sampai 6 (enam) bulan;
jabatannya.
b) pemberhentian dengan tidak hormat.
Pasal 16 dan Pasal 17 UUJN menentukan hal-hal yang menjadi kewajiban
Setelah laporan tersebut diteruskan kepada MPP maka MPP mengusulkan
dan
pemberian sanksi berupa pemberhentian dengan tidak hormat kepada
larangan notaris yaitu:
Menteri.
Kewajiban:
Sanksi pemberhentian dengan tidak hormat adalah sanksi yang terberat
yang bertindak jujur,seksama, mandiri, tidak berpihak, dan menjaga
kepentingan
kenakan terhadap Notaris yang melakukan pelanggaran Kode Etik dan UU
pihak yang terkait dalam perbuatan hukum;
Jabatan
Notaris. membuat akta dalam bentuk minuta akta dan menyimpannya sebagai
BAB III bagian
PENUTUP dari protokol notaris;
A. Kesimpulan mengeluarkan groose akta, salinan akta, atau kutipan akta berdasarkan
Fungsi dan peran notaris dalam gerak pembangunan nasional yang minuta
semakin akta;
kompleks dewasa ini tentunya makin luas dan makin berkembang, sebab
memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang menjalankan jabatan di luar wilayah jabatannya;
ini, meninggalkan wilayah jabatannya lebih dari 7 (tujuh) hari kerja berturut-
kecuali ada alasan untuk menolaknya; turut
merahasiakan segala sesuatu mengenai akta yang dibuatnya dan segala tanpa alasan yang sah;
keterangan yang diperoleh guna pembuatan akta sesuai dengan merangkap sebagai pegawai negeri;
sumpah/janji merangkap jabatan sebagai pegawai negara;
jabatan, kecuali undang-undang menentukan lain; merangkap jabatan sebagai advokat;
menjilid akta yang dibuatnya dalam 1 (satu) bulan menjadi buku yang merangkap jabatan sebagai pemimpin atau pegawai badan usaha milik
memuat negara,
tidak lebih dari 50 (lima puluh) akta, dan jika jumlah tidak dapat dimuat badan usaha milik daerah atau badan usaha swasta;
dalam merangkap jabatan sebagai pejabat pembuat akta tanah di luar wilayah
satu buku, akta tersebut dapat dijilid menjadi lebih dari satu buku, dan jabatan
mencatat notaris;
jumlah minuta akta, bulan, dan tahun pembuatannya pada sampul setiap menjadi notaris pengganti;
buku; melakukan pekerjaan lain yang bertentangan dengan norma agam,
membuat daftar dari akta protes terhadap tidak dibayar atau tidak kesusilaan,
diterimanya atau kepatutan yang dapat mempengaruhi kehormatan dan martabat
surat berharga; jabatan
membuat daftar akta yang berkenaan dengan wasiat menurut urutan notaris.
waktu B. Saran
pembuatan akta setiap bulan; Berdasarkan uraian tentang kewajiban dan larangan sebagaimana terinci di
mengirimkan daftar akta sebagaimana dimaksud dalam huruf h atau atas,
daftar nihil diharapkan notaris dalam menjalankan jabatannya senantiasa bercermin
yang berkenaan dengan wasiat ke daftar pusat wasiat departemen yang pada etika
tugas moral profesi yang diembannya, taat asas, serta tunduk dan patuh pada
dan tanggungjawabnya di bidang kenotariatan dalam waktu 5 (lima) had setiap
pada peraturan yang mengatur jabatannya tersebut sehingga masyarakat dan
hari minggu pertama setiap bulan berikutnya; semua
mencatat dalam repertorium tanggal pengiriman daftar wasiat pada setiap kalangan benar-benar dapat memaknai profesi notaris sebagai salah satu
akhir profesi
bulan; yang mulia dan bermartabat.
mempunyai cap/stempel yang memuat lambang negara Republik
Indonesia dan
pada ruang yang melingkarinya dituliskan nama, jabatan, dan tempat
kedudukan yang bersangkutan;
membacakan akta di hadapan penghadap dengan dihadiri oleh paling
sedikit 2
(dua) orang saksi dan ditandatangani pada saat itu juga oleh penghadap,
saksi,
dan notaris;
menerima magang calon notaris.
Larangan:
Daftar Pustaka
E. Sumaryono, Etika Profesi Hukum, Kanisius, Yogyakarta, 1995.
Supriadi, Etika & Tanggung Jawab Profesi Hukum Di Indonesia, Sinar
Grafika,
Jakarta, 2006.
http://id.wikipedia.org/wiki/Notaris
http://herman-notary.blogspot.com/2011/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2004 Tentang
Jabatan
Notaris
ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI NOTARIS
Arsip/Dokumentasi/Pustaka Notaris Herman Adriansyah, SH, SpN, MH.
17
PETUNJUK 1. (satu persen)
~ tidak lebih, honorarium didasarkan pada kesepakatan
di atas Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) honorarium yang diterima didasarkan
UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS pada kesepakatan antara Notaris dengan para pihak, tetapi tidak melebihi 1% (satu
persen) dari objek yang dibuatkan aktanya.- [Pasal 36 (3) c.]
1,5 % (satu koma lima persen)
~ honorarium paling besar
1 (satu) bulan di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sampai dengan
~ Notaris tidak membuat akta Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) honorarium yang diterima paling besar 1,5 %
Apabila dalam waktu 1 (satu) bulan Notaris tidak membuat akta, Notaris, secara (satu koma lima persen); atau.- [Pasal 36 (3) b.]
sendiri atau melalui kuasanya menyampaikan hal tersebut secara tertulis kepada 2 (dua) atau lebih
Majelis Pengawas Daerah dalam waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1).- ~ rangkap, Akta yang dikeluarkan dalam bentuk originali
[Pasal 61 (2)] Akta yang dikeluarkan dalam bentuk originali yang dibuat dalam rangkap 2 (dua) atau
~ Penjilidan Akta lebih pada saat yang sama, dicatat dalam daftar dengan satu nomor.- [Pasal
g. menjilid Akta yang dibuatnya dalam 1 (satu) bulan menjadi buku yang 58 (3)]
memuat tidak lebih dari 50 (lima puluh) Akta, dan jika jumlah Akta tidak dapat 2 (dua) bulan
dimuat dalam satu buku, Akta tersebut dapat dijilid menjadi lebih dari satu buku, dan ~ paling lambat, pengucapan sumpah/janji jabatan Notaris
mencatat ....- [Pasal Pengucapan sumpah/janji jabatan Notaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
16 (1) g.] dilaku- kan dalam waktu paling lambat 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal
1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun keputusan pengangkatan sebagai Notaris.- [Pasal 5]
~ pemeriksaan terhadap Protokol Notaris secara berkala 2 (dua) orang
1 melakukan pemeriksaan terhadap Protokol Notaris secara berkala 1 (satu) kali dalam
~ ahli atau akademisi
(satu) tahun atau setiap waktu yang dianggap perlu;.- [Pasal 70 b.] Majelis kehormatan Notaris berjumlah 7 (tujuh) orang, terdiri atas unsur: a. Notaris
sebanyak 3 (tiga) orang; b. Pemerintah sebanyak 2 (dua) orang; dan c. ahli
1 (satu) rangkap
atauakademisi sebanyak 2 (dua) orang.- [Pasal 66A (2)]
~ Akta in originali
Akta in originali yang berisi kuasa yang belum diisi nama penerima kuasa hanya ~ unsur Pemerintah
dapat dibuat dalam 1 (satu) rangkap..- [Pasal 16 (5)] Majelis kehormatan Notaris berjumlah 7 (tujuh) orang, terdiri atas unsur: a. Notaris
sebanyak 3 (tiga) orang; b. Pemerintah sebanyak 2 (dua) orang; dan c. ahli
~ lebih, pembuatan Akta in originali
atau akademisi sebanyak 2 (dua) orang.- [Pasal 66A (2)]
Akta in originali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dibuat lebih dari 1 (satu)
rangkap, ditandatangani pada waktu, bentuk, dan isi yang sama, dengan ketentuan 2 (dua) orang saksi
pada setiap Akta tertulis kata-kata "BERLAKU SEBAGAI SATU DAN SATU ~ paling sedikit hadir dalam membacakan Akta
BERLAKU UNTUK ....- [Pasal 16 (4)] membacakan Akta di hadapan penghadap dengan dihadiri oleh paling sedikit 2 (dua)
orang saksi, atau 4 (empat) orang saksi khusus untuk pembuatan Akta wasiat di
1 (satu) tahun
bawah tangan, dan ditandatangani pada saat itu juga oleh penghadap, saksi, dan
~ lebih, pengajuan cuti Notaris; ...- [Pasal 16 (1) m.-n.]
Majelis Pengawas Pusat, dalam jangka waktu cuti lebih dari 1 (satu) tahun.- [Pasal
27 (2) c.]
3 (tiga) orang
~ paling sedikit, hadir setiap pembacaan Akta oleh Notaris
~ unsur ahli atau akademisi
Setiap Akta yang dibacakan oleh Notaris dihadiri paling sedikit 2 (dua) orang saksi,
Majelis Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berjumlah 9 (sembilan) orang,
kecuali peraturan perundang-undangan menentukan lain.- [Pasal 40 (1)] terdiri atas unsur: a. Pemerintah sebanyak 3 (tiga) orang; b. Organisasi Notaris
2 (dua) orang saksi pengenal sebanyak 3 (tiga) orang; dan c. ahli atau akademisi sebanyak 3 (tiga) orang.- [Pasal
Penghadap harus dikenal oleh Notaris atau diperkenalkan kepadanya oleh 2 (dua) 67 (3)]
orang saksi pengenal yang berumur paling rendah 18 (delapan belas) tahun atau telah ~ unsur Notaris
menikah dan cakap melakukan perbuatan hukum atau diperkenalkan oleh 2 (dua) Majelis kehormatan Notaris berjumlah 7 (tujuh) orang, terdiri atas unsur: a. Notaris
penghadap ...- [Pasal 39 (2)] sebanyak 3 (tiga) orang; b. Pemerintah sebanyak 2 (dua) orang; dan c. ahli
2 (dua) penghadap lainnya atau akademisi sebanyak 2 (dua) orang.- [Pasal 66A (2)]
Penghadap harus dikenal oleh Notaris atau diperkenalkan kepadanya oleh 2 (dua) ~ unsur Organisasi Notaris
orang saksi pengenal yang berumur paling rendah 18 (delapan belas) tahun atau telah Majelis Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berjumlah 9 (sembilan) orang,
menikah dan cakap melakukan perbuatan hukum atau diperkenalkan oleh 2 (dua) terdiri atas unsur: a. Pemerintah sebanyak 3 (tiga) orang; b. Organisasi Notaris
penghadap ...- [Pasal 39 (2)] sebanyak 3 (tiga) orang; dan c. ahli atau akademisi sebanyak 3 (tiga) orang.- [Pasal
2 (dua) tahun 67 (3)]
~ paling sedikit, telah bekerja sebagai karyawan kantor Notaris ~ unsur Pemerintah
Syarat untuk dapat diangkat menjadi Notaris Pengganti dan Pejabat Sementara Majelis Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berjumlah 9 (sembilan) orang,
Notaris adalah warga negara Indonesia yang berijazah sarjana hukum dan telah terdiri atas unsur: a. Pemerintah sebanyak 3 (tiga) orang; b. Organisasi Notaris
bekerja sebagai karyawan kantor Notaris paling sedikit 2 (dua) tahun berturut-turut.- sebanyak 3 (tiga) orang; dan c. ahli atau akademisi sebanyak 3 (tiga) orang.- [Pasal
[Pasal 33 (1)] 67 (3)]
~ setelah menjalankan jabatan, hak cuti dapat diambil 3 (tiga) tahun
Hak cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diambil setelah Notaris ~ lebih, berada di bawah pengampuan secara terus-menerus
menjalankan jabatan selama 2 (dua) tahun.- [Pasal 25 (2)] Notaris diberhentikan dengan tidak hormat dari jabatannya oleh Menteri atas usul Ma-
2,5% (dua koma lima persen) jelis Pengawas Pusat apabila: a. dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan
~ honorarium paling besar yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; b. berada di bawah pengampuan
secara ...- [Pasal 12 a.-b.]
Nilai ekonomis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan dari objek setiap akta
sebagai berikut: a. sampai dengan Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau ekuiva- 3 (tiga) tahun
len gram emas ketika itu, honorarium yang diterima paling besar adalah 2,5% (dua ...- ~ lebih, tidak mampu secara rohani dan/atau jasmani
[Pasal 36 (3)a.] • Penyerahan Protokol Notaris dilakukan dalam hal Notaris: a. meninggal
3 (tiga) bulan dunia; b. telah berakhir masa jabatannya; c. minta sendiri; d. tidak mampu secara
~ lebih, pemberhentian sementara rohani dan/atau jasmani untuk melaksanakan tugas jabatan sebagai Notaris secara
Dalam hal terjadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 huruf g, penyerahan terus menerus ...- [Pasal 62 a.-d.]
Protokol Notaris dilakukan oleh Notaris kepada Notaris lain yang ditunjuk oleh • d. tidak mampu secara rohani dan/atau jasmani untuk melaksanakan tugas
Majelis Pengawas Daerah jika pemberhentian sementara lebih dari 3 (tiga) bulan.- jabatan Notaris secara terus menerus lebih dari 3 (tiga) tahun; atau e. merangkap
[Pasal 63 (3)] jabatan seba-
gaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf g.- [Pasal 8 (1) d.-e.]
3 (tiga) bulan sampai dengan 6 (enam) bulan
~ usulan pemberian sanksi pemberhentian sementara ~ masa jabatan ketua, wakil ketua, dan anggota
mengusulkan pemberian sanksi terhadap Notaris kepada Majelis Pengawas Pusat • Masa jabatan ketua, wakil ketua, dan anggota Majelis Pengawas Daerah
berupa: 1) pemberhentian sementara 3 (tiga) bulan sampai dengan 6 (enam) bulan; adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali.- [Pasal 69 (4)]
atau pemberhentian dengan tidak hormat.- [Pasal 73 (1) f.] • Masa jabatan ketua, wakil ketua, dan anggota Majelis Pengawas Pusat adalah
~ lebih, pengajuan cuti kepada Majelis Pengawas Wilayah
3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali.- [Pasal 76 (4)] Majelis Pengawas Wilayah, dalam hal jangka waktu cuti lebih dari 6 (enam) bulan
• Masa jabatan ketua, wakil ketua, dan anggota Majelis Pengawas Wilayah sampai dengan 1 (satu) tahun; atau.- [Pasal 27 (2) b.]
adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali.- [Pasal 72 (4)] ~ paling lama, berlakunya pemberhentian sementara
~ syarat pindah wilayah jabatan Pemberhentian sementara berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud pada ayat
Syarat pindah wilayah jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah setelah 3 (1) huruf c dan huruf d berlaku paling lama 6 (enam) bulan.- [Pasal 9 (4)]
(tiga) tahun berturut-turut melaksanakan tugas jabatan pada daerah kabupaten atau
kota tertentu tempat kedudukan Notaris.- [Pasal 23 (2)] ~ tidak lebih, pengajuan cuti kepada Majelis Pengawas Daerah Permohonan cuti
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada pejabat yang berwenang, yaitu:
4 (empat) orang saksi khusus
a. Majelis Pengawas Daerah, dalam hal jangka waktu cuti tidak lebih dari 6 (enam)
~ untuk pembuatan Akta wasiat di bawah tangan
membacakan Akta di hadapan penghadap dengan dihadiri oleh paling sedikit 2 (dua) bulan;.- [Pasal 27 (2)a.]
orang saksi, atau 4 (empat) orang saksi khusus untuk pembuatan Akta wasiat di 6 (enam) bulan sampai 1 (satu) tahun
bawah tangan, dan ditandatangani pada saat itu juga oleh penghadap, saksi, dan ~ kewajiban Majelis Pengawas Wilayah memberikan cuti
Notaris; ...- [Pasal 16 (1) m.-n.] memberikan izin cuti lebih dari 6 (enam) bulan sampai 1 (satu) tahun;.- [Pasal
5 (lima) hari 73 (1) c.]
~ minggu pertama, pengiriman daftar Akta atau daftar nihil 7 (tujuh) hari kerja
j. mengirimkan daftar Akta sebagaimana dimaksud dalam huruf i atau daftar ~ meninggalkan wilayah jabatannya berturut-turut tanpa alasan yang sah
nihil yang berkenaan dengan wasiat ke pusat daftar wasiat pada kementerian yang
menyelengga- rakan urusan pemerintahan di bidang hukum dalam waktu 5 (lima) hari Notaris dilarang: a. menjalankan jabatan di luar wilayah jabatannya; b. meninggalkan
wilayah jabatannya lebih dari 7 (tujuh) hari kerja berturut-turut tanpa alasan yang sah;
pada minggu ...- [Pasal 16 (1) j.] merangkap sebagai pegawai negeri;.- [Pasal 17 (1) a.-
5 (lima) tahun c.]
~ paling lama, pengambilan cuti ~ paling lama, pemberitahuan apabila Notaris meninggal dunia
Setiap pengambilan cuti paling lama 5 (lima) tahun sudah termasuk Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan dalam waktu
perpanjangannya.- [Pasal 26 (2)] paling lama 7 (tujuh) hari kerja.- [Pasal 35 (2)]
5 (lima) tahun atau lebih 7 (tujuh) orang
~ tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara ~ jumlah majelis kehormatan Notaris
• Notaris diberhentikan dengan tidak hormat oleh Menteri karena dijatuhi pidana Majelis kehormatan Notaris berjumlah 7 (tujuh) orang, terdiri atas unsur: a. Notaris
penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum sebanyak 3 (tiga) orang; b. Pemerintah sebanyak 2 (dua) orang; dan c. ahli
tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) atau akademisi sebanyak 2 (dua) orang.- [Pasal 66A (2)]
tahun
9 (sembilan) orang
atau ...- [Pasal 13]
~ jumlah Majelis Pengawas
• tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
Majelis Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berjumlah 9 (sembilan) orang,
memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam terdiri atas unsur: a. Pemerintah sebanyak 3 (tiga) orang; b. Organisasi Notaris
dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.- [Pasal 3 h.] sebanyak 3 (tiga) orang; dan c. ahli atau akademisi sebanyak 3 (tiga) orang.- [Pasal
6 (enam) bulan 67 (3)]
~ izin cuti
12 (dua belas) tahun
memberikan izin cuti untuk waktu sampai dengan 6 (enam) bulan; d. menetapkan
~ paling lama, jumlah waktu cuti keseluruhan
Notaris Pengganti dengan memperhatikan usul Notaris yang bersangkutan;.- [Pasal
70 c.-e.]
Selama masa jabatan Notaris jumlah waktu cuti keseluruhan paling lama 12 (dua ~ magang
belas) tahun.- [Pasal 26 (3)] f. telah menjalani magang atau nyata-nyata telah bekerja sebagai karyawan
Notaris dalam waktu paling singkat 24 (dua puluh empat) bulan berturut-turut pada
15 (lima belas) hari
kantor No- taris atas prakarsa sendiri atau atas rekomendasi Organisasi Notaris setelah
Yang dimaksud dengan "15 (lima belas) hari" adalah dihitung dari tanggal 1 sampai lulus ...-
dengan tanggal 15.- [Penj. Pasal 61 Ayat (1)] [Pasal 3 f]
15 (lima belas) hari
25 (dua puluh lima) tahun
~ penyampaian secara tertulis salinan yang telah disahkan
~ umur serah terima Protokol Notaris
Notaris, secara sendiri atau melalui kuasanya, menyampaikan secara tertulis salinan
yang telah disahkannya dari daftar akta dan daftar lain yang dibuat pada bulan sebe- • Protokol Notaris dari Notaris lain yang pada waktu penyerahannya berumur 25 (dua
lumnya paling lama 15 (lima belas) hari pada bulan berikutnya kepada Majelis ...- puluh lima) tahun atau lebih diserahkan oleh Notaris penerima Protokol Notaris
[Pasal 61 (1)] kepada Majelis Pengawas Daerah.- [Pasal 63 (5)]
• e. menentukan tempat penyimpanan Protokol Notaris yang pada saat serah
15 Januari 2014 terima Protokol Notaris telah berumur 25 (dua puluh lima) tahun atau lebih; f.
~ Undang-Undang ini mulai berlaku menunjuk Nota- ris yang akan bertindak sebagai pemegang sementara Protokol
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang me- Notaris yang diangkat
ngetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penem- ...- [Pasal 70 e.-f.]
patannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.- [Pasal II]
27 (dua puluh tujuh) tahun
15 Januari 2015 ~ umur paling sedikit
~ paling lama peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus ditetapkan c. berumur paling sedikit 27 (dua puluh tujuh) tahun; d. sehat jasmani dan
Peraturan rohani yang
pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lama 1 (satu) dinyatakan dengan surat keterangan sehat dari dokter dan psikiater;.- [Pasal 3
tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.- [Pasal 91B] c.-d]
18 (delapan belas) tahun 30 (tiga puluh) hari
~ saksi pengenal ~ menyampaikan hasil pemeriksaan
Penghadap harus dikenal oleh Notaris atau diperkenalkan kepadanya oleh 2 (dua) memeriksa laporan masyarakat terhadap Notaris dan menyampaikan hasil
orang saksi pengenal yang berumur paling rendah 18 (delapan belas) tahun atau telah pemeriksaan tersebut kepada Majelis Pengawas Wilayah dalam waktu 30 (tiga puluh)
menikah dan cakap melakukan perbuatan hukum atau diperkenalkan oleh 2 (dua) hari, dengan tembusan kepada pihak yang melaporkan, Notaris yang bersangkutan,
penghadap ...- Majelis Penga-
[Pasal 39 (2)] was ...- [Pasal 71 e.]
~ syarat penghadap umur paling rendah ~ paling lama, Notaris Pengganti menjalankan tugas jabatan Notaris
Penghadap harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. paling rendah berumur 18 Apabila Notaris meninggal dunia pada saat menjalankan cuti, tugas jabatan Notaris
(dela- dijalankan oleh Notaris Pengganti sebagai Pejabat Sementara Notaris paling lama 30
pan belas) tahun atau telah menikah; dan b. cakap melakukan perbuatan hukum.- (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal Notaris meninggal dunia.- [Pasal 35
[Pasal (3)]
39 (1)] ~ paling lambat, penyerahan Protokol Notaris
~ syarat saksi umur paling rendah Penyerahan Protokol sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 dilakukan paling lama 30
Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. (tiga puluh) hari dengan pembuatan berita acara penyerahan Protokol Notaris yang di-
paling rendah berumur 18 (delapan belas) tahun atau sebelumnya telah menikah; b. tandatangani oleh yang menyerahkan dan yang menerima Protokol Notaris.- [Pasal
cakap melakukan perbuatan hukum;.- [Pasal 40 (2) a.-b.] 63 (1)]
24 (dua puluh empat) bulan
~ Protokol Notaris tidak diserahkan meninggal dunia kepada Majelis Pengawas Daerah paling lama 60 (enam puluh) hari
Dalam hal Protokol Notaris tidak diserahkan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal Notaris meninggal dunia.- [Pasal 35 (4)]
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Majelis Pengawas Daerah berwenang 65 (enam puluh lima) tahun
untuk ~ berhenti atau diberhentikan dari jabatannya dengan hormat
mengambil Protokol Notaris.- [Pasal 63 (6)] Notaris berhenti atau diberhentikan dari jabatannya dengan hormat karena: a.
30 (tiga puluh) hari kerja meninggal dunia; b. telah berumur 65 (enam puluh lima) tahun; c. permintaan
~ waktu paling lama, Majelis kehormatan Notaris wajib memberikan jawaban sendiri;.- [Pasal (1) a.-c.]
Majelis 67 (enam puluh tujuh) tahun
kehormatan Notaris dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhi- tung ~ perpanjangan masa jabatan
sejak diterimanya surat permintaan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Ketentuan umur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat diperpanjang
wajib memberikan jawaban menerima atau menolak permintaan persetujuan.- sam- pai berumur 67 (enam puluh tujuh) tahun dengan mempertimbangkan kesehatan
[Pasal 66 (3)] yang bersangkutan.- [Pasal 8 (2)]
50 (lima puluh) Akta 5.000.000,00 (lima juta rupiah)
~ tidak lebih, muatan buku dalam 1 (satu) bulan ~ honorarium paling besar
g. menjilid Akta yang dibuatnya dalam 1 (satu) bulan menjadi buku yang Nilai sosiologis ditentukan berdasarkan fungsi sosial dari objek setiap akta dengan
memuat tidak lebih dari 50 (lima puluh) Akta, dan jika jumlah Akta tidak dapat honorarium yang diterima paling besar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah).- [Pasal
dimuat dalam satu 36 (4)]
buku, Akta tersebut dapat dijilid menjadi lebih dari satu buku, dan mencatat ...- [Pasal 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) - 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
16 (1) g.] ~ honorarium paling besar 1,5 %
60 (enam puluh) hari di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sampai dengan
~ menyampaikan berita acara Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) honorarium yang diterima paling besar 1,5 %
b. menyampaikan berita acara sumpah/janji jabatan Notaris kepada Menteri, (satu koma lima per-sen); atau.- [Pasal 36 (3) b.]
Organisasi 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
Notaris, dan Majelis Pengawas Daerah; dan.- [Pasal 7 (1) b.] ~ honorarium paling besar 2,5%
Nilai ekonomis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan dari objek setiap akta
~ paling lambat, kewajiban menjalankan jabatannya
sebagai berikut: a. sampai dengan Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau ekuiva-
Dalam waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal pengambilan
len gram emas ketika itu, honorarium yang diterima paling besar adalah 2,5% (dua ...-
sumpah/janji jabatan Notaris, yang bersangkutan wajib: a. menjalankan
jabatannya [Pasal 36 (3)a.]
dengan nyata;.- [Pasal 7 (1) a.] 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
~ diatas, honorarium tidak melebihi 1%
~ paling lambat, kewajiban menyampaikan alamat kantor, contoh tanda di atas Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) honorarium yang diterima didasarkan
tangan, dan pada kesepakatan antara Notaris dengan para pihak, tetapi tidak melebihi 1% (satu
paraf, serta teraan cap atau stempel persen) dari objek yang dibuatkan aktanya.- [Pasal 36 (3) c.]
menyampaikan alamat kantor, contoh tanda tangan, dan paraf, serta teraan cap atau
stempel jabatan Notaris berwarna merah kepada Menteri dan pejabat lain yang
bertang- gung jawab di bidang pertanahan, Organisasi Notaris, Ketua Pengadilan
Negeri, ...- [Pasal 7 (1) c.]
~ paling lama, penyerahan Protokol Notaris yang meninggal dunia
~ Pejabat Sementara Notaris menyerahkan Protokol Notaris dari Notaris yang
A sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 huruf a, penyerahan Protokol Notaris
dilakukan oleh ahli waris Notaris kepada Notaris lain yang ditunjuk oleh Majelis
Pengawas Daerah.- [Pasal 63 (2)]
Advokat
Yang dimaksud dengan "advokat" adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang- Akhir Akta
Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat.- [Penj. Pasal 3 Huruf g ~ dalam hal suatu perubahan tidak dapat dibuat di sisi kiri Akta
paragraf 2] Dalam hal suatu perubahan tidak dapat dibuat di sisi kiri Akta, perubahan tersebut
dibuat pada akhir Akta, sebelum penutup Akta, dengan menunjuk bagian yang diubah
~ larangan bagi Notaris merangkap jabatan
atau dengan menyisipkan lembar tambahan.- [Pasal 49 (2)]
d. merangkap jabatan sebagai pejabat negara; e. merangkap jabatan sebagai
advokat; f. merangkap jabatan sebagai pemimpin atau pegawai badan usaha milik ~ menyatakan secara tegas alasan penghadap yang tidak dapat membubuhkan
negara, badan usaha milik daerah atau badan usaha swasta;.- [Pasal 17 (1) d.- tanda
f.]= tangan
Alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan secara tegas pada akhir
~ tidak berstatus, syarat menjadi Notaris
Akta.- [Pasal 44 (2)]
tidak berstatus sebagai pegawai negeri, pejabat negara, advokat, atau tidak sedang
memangku jabatan lain yang oleh undang-undang dilarang untuk dirangkap dengan ~ menyatakan secara tegas pembacaan, penerjemahan atau penjelasan, dan
jabatan Notaris; dan.- [Pasal 3 g.] penan-
datanganan
Ahli atau Akademisi
Pembacaan, penerjemahan atau penjelasan, dan penandatanganan sebagaimana
~ keanggotaan sebanyak 2 (dua) orang
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dinyatakan secara tegas pada akhir akta.- [Pasal
Majelis kehormatan Notaris berjumlah 7 (tujuh) orang, terdiri atas unsur: a. Notaris
45 (3)]
sebanyak 3 (tiga) orang; b. Pemerintah sebanyak 2 (dua) orang; dan c. ahli
atau akademisi sebanyak 2 (dua) orang.- [Pasal 66A (2)] Pembacaan, penerjemahan atau penjelasan, dan penandatanganan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) serta dalam Pasal 43 ayat (3) dinyatakan secara
~ keanggotaan sebanyak 3 (tiga) orang
tegas pada akhir Akta.- [Pasal 44 (4)]
Majelis Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berjumlah 9 (sembilan) orang,
terdiri atas unsur: a. Pemerintah sebanyak 3 (tiga) orang; b. Organisasi Notaris Akhir atau Penutup Akta
sebanyak 3 (tiga) orang; dan c. ahli atau akademisi sebanyak 3 (tiga) orang.- [Pasal Setiap Akta terdiri atas: a. awal Akta atau kepala Akta; b. badan Akta; dan c. akhir
67 (3)] atau penutup Akta.- [Pasal 38 (1)]
Ahli Waris ~ muatan
~ pemberian jaminan perlindungan terhadap kepentingan Akhir atau penutup Akta memuat: a. uraian tentang pembacaan Akta sebagaimana di-
Kewajiban yang diatur dalam ketentuan ini adalah penting untuk memberi jaminan maksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf m atau Pasal 16 ayat (7); b. uraian tentang
perlindungan terhadap kepentingan ahli waris, yang setiap saat dapat dilakukan pene- penandatanganan dan tempat penandatanganan atau penerjemahan Akta jika
lusuran atau pelacakan akan kebenaran dari suatu Akta wasiat yang telah dibuat di ...- ada;.-
[Penj. Pasal 16 Ayat (1) Huruf I] [Pasal 38 (4) a.-b.]
~ yang berkepentingan pada Akta Akta [1]
Notaris hanya dapat memberikan, memperlihatkan, atau memberitahukan isi ~ bagian-bagiannya
Akta, Grosse Akta, Salinan Akta atau Kutipan Akta, kepada orang yang Setiap Akta terdiri atas: a. awal Akta atau kepala Akta; b. badan Akta; dan c. akhir
berkepentingan lang- sung pada Akta, ahli waris, atau orang yang memperoleh hak, atau penutup Akta.- [Pasal 38 (1)]
kecuali ditentukan lain oleh ...- [Pasal 54 (1)] ~ dapat dibuat dalam bahasa asing
Ahli Waris Notaris Jika para pihak menghendaki, Akta dapat dibuat dalam bahasa asing.- [Pasal 43 (3)]
melakukan penyerahan Protokol Notaris kepada Notaris lain Dalam hal terjadi
~ dihadiri paling sedikit 2 (dua) orang saksi ~ menyatakan secara tegas pengenalan penghadap
Setiap Akta yang dibacakan oleh Notaris dihadiri paling sedikit 2 (dua) orang saksi, Pengenalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinyatakan secara tegas dalam
kecuali peraturan perundang-undangan menentukan lain.- [Pasal 40 (1)] Akta.- [Pasal 39 (3)]
~ ditandatangani oleh penghadap, Notaris, saksi, dan penerjemah resmi ~ menyatakan secara tegas pengenalan saksi
~ Akta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (3) ditandatangani oleh penghadap, Pengenalan atau pernyataan tentang identitas dan kewenangan saksi dinyatakan secara
Notaris, saksi, dan penerjemah resmi.- [Pasal 44 (3)] tegas dalam Akta.- [Pasal 40 (4)]
~ ditandatangani oleh setiap penghadap, saksi, dan Notaris ~ menyimpan dalam bentuk aslinya
Segera setelah Akta dibacakan, Akta tersebut ditandatangani oleh setiap penghadap, Kewajiban dalam ketentuan ini dimaksudkan untuk menjaga keautentikan suatu Akta
saksi, dan Notaris, kecuali apabila ada penghadap yang tidak dapat membubuhkan dengan menyimpan Akta dalam bentuk aslinya, sehingga apabila ada pemalsuan atau
tanda tangan dengan menyebutkan alasannya.- [Pasal 44 (1)] penyalahgunaan grosse, salinan, atau kutipannya dapat segera diketahui dengan
~ diterjemahkan atau dijelaskan oleh seorang penerjemah resmi
mudah ...- [Penj. Pasal 16 Ayat (1) Huruf b]
~ merahasiakan isi
~ Apabila Notaris tidak dapat menerjemahkan atau menjelaskannya, Akta tersebut
bahwa saya akan merahasiakan isi akta dan keterangan yang diperoleh dalam
diterjemahkan atau dijelaskan oleh seorang penerjemah resmi.-[Pasal 43 (5)]
pelaksanaan jabatan saya.- [Pasal 4 (2) paragraf 4]
Akta [2] ~ merahasiakan yang dibuat dan keterangan yang diperoleh
~ fungsi sosial merahasiakan segala sesuatu mengenai Akta yang dibuatnya dan segala keterangan
Akta yang mempunyai fungsi sosial, misalnya, akta pendirian yayasan, akta pendirian yang diperoleh guna pembuatan Akta sesuai dengan sumpah/janji jabatan, kecuali
sekolah, akta tanah wakaf, akta pendirian rumah ibadah, atau akta pendirian rumah undang-undang menentukan lain;.- [Pasal 16 (1) f.]
sakit.- [Penj. Pasal 36 Ayat (4)] Akta [3]
~ hanya bagian tertentu yang dibacakan ~ pembuatan
Dalam hal penghadap mempunyai kepentingan hanya pada bagian tertentu dari akta, memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan Akta; f. membuat
hanya bagian akta tertentu tersebut yang dibacakan kepadanya.- [Pasal 45 (1)] Akta yang berkaitan dengan pertanahan; atau g. membuat Akta risalah lelang.-
[Pasal 15 (2) e.-g.]
~ hanya mempunyai kekuatan pembuktian ~ pencoretan kata, huruf, atau angka
Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat Jika dalam Akta perlu dilakukan pencoretan kata, huruf, atau angka, pencoretan
(3), dan ayat (4) mengakibatkan suatu Akta hanya mempunyai kekuatan pembuktian dilaku- kan sedemikian rupa sehingga tetap dapat dibaca sesuai dengan yang
seba- gai akta di bawah tangan dan dapat menjadi alasan bagi pihak yang menderita tercantum semula, dan jumlah kata, huruf, atau angka yang dicoret dinyatakan pada
kerugian ...- [Pasal 44 (5)] sisi kiri Akta.- [Pasal 50 (1)]
~ kewajiban untuk merahasiakan ~ pengecualian yang dicetak dalam bentuk formulir
Kewajiban untuk merahasiakan segala sesuatu yang berhubungan dengan Akta dan Ruang dan sela kosong dalam akta digaris dengan jelas sebelum akta ditandatangani,
surat-surat lainnya adalah untuk melindungi kepentingan semua pihak yang terkait kecuali untuk akta yang dicetak dalam bentuk formulir berdasarkan peraturan
dengan Akta tersebut.- [Penj. Pasal 16 Ayat (1) Huruf f] perundang-undangan.- [Pasal 42 (2)]
~ larangan untuk mengubah isi ~ penghadap menolak membubuhkan tanda tangannya
Isi Akta dilarang untuk diubah dengan: a. diganti; b. ditambah; c. dicoret; d. Penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a harus dinyatakan dalam akta
disisipkan; dihapus; dan/atau f. ditulis tindih.- [Pasal 48 (1)] dengan mengemukakan alasannya.- [Pasal 46 (2)]
~ menjilid dalam 1 (satu) bulan menjadi buku ~ penutup
menjilid Akta yang dibuatnya dalam 1 (satu) bulan menjadi buku yang memuat tidak Pada penutup setiap Akta dinyatakan tentang ada atau tidak adanya perubahan atas
lebih dari 50 (lima puluh) Akta, dan jika jumlah Akta tidak dapat dimuat dalam satu pencoretan.- [Pasal 50 (4)]
buku, Akta tersebut dapat dijilid menjadi lebih dari satu buku, dan mencatat ...- [Pasal ~ perbedaan penafsiran
16 (1) g.]
Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran terhadap isi Akta sebagaimana dimaksud Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakibat akta
pada ayat (2), maka yang digunakan adalah Akta yang dibuat dalam bahasa hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah tangan apabila akta itu
Indonesia.- [Pasal 43 (6)] ditandatangani oleh penghadap, tanpa mengurangi kewajiban Notaris yang membuat
~ perubahan akta ...- [Pasal 52 (3)]
Dalam hal suatu perubahan tidak dapat dibuat di sisi kiri Akta, perubahan tersebut Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dibuat pada akhir Akta, sebelum penutup Akta, dengan menunjuk bagian yang diubah mengakibatkan suatu Akta hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di
atau dengan menyisipkan lembar tambahan.- [Pasal 49 (2)] bawah tangan dan dapat menjadi alasan bagi pihak yang menderita kerugian untuk
Perubahan isi Akta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, dan menuntut ...- [Pasal 48 (3)]
huruf d dapat dilakukan dan sah jika perubahan tersebut diparaf atau diberi tanda Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
pengesahan lain oleh penghadap, saksi, dan Notaris.- [Pasal 48 (2)] mengakibatkan suatu Akta hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di
Setiap perubahan atas Akta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (2) dibuat di bawah tangan dan dapat menjadi alasan bagi pihak yang menderita kerugian
untukmenuntut ...- [Pasal 49 (4)]
sisi kiri Akta.- [Pasal 49 (1)]
Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat
Akta Autentik
(3), dan ayat (4) mengakibatkan suatu Akta hanya mempunyai kekuatan pembuk- tian
~ kewenangan Notaris membuat sebagai akta di bawah tangan dan dapat menjadi alasan bagi pihak yang menderita
Notaris berwenang membuat Akta autentik mengenai semua perbuatan, perjanjian,
kerugian ...-[Pasal 44 (5)]
dan penetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang
dike- hendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam Akta autentik, ~ legislasi
menjamin kepastian ...- [Pasal 15 (1)] Ketentuan ini merupakan legalisasi terhadap akta di bawah tangan yang dibuat sendiri
oleh orang perseorangan atau oleh para pihak di atas kertas yang bermaterai cukup
Akta dan Surat dengan jalan pendaftaran dalam buku khusus yang disediakan oleh Notaris.- [Penj.
~ yang dibuat Notaris sebagai dokumen resmi bersifat autentik Pasal
Akta dan surat yang dibuat Notaris sebagai dokumen resmi bersifat autentik memerlu- 15 Ayat (2) Huruf a]
kan pengamanan baik terhadap Akta itu sendiri maupun terhadap isinya untuk
mencegah penyalahgunaan secara tidak bertanggung jawab.- [Penj. Pasal 16 Ayat Akta Ikrar Wakaf
(1)Huruf g] Yang dimaksud dengan “kewenangan lain yang diatur dalam peraturan perundang-
Akta di Bawah Tangan undangan”, antara lain, kewenangan mensertifikasi transaksi yang dilakukan secara
~ hanya mempunyai kekuatan pembuktian elektronik (cyber notary), membuat Akta ikrar wakaf, dan hipotek pesawat terbang.-
Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat [Penj. Pasal 15 Ayat (3)]
(4), serta dalam Pasal 38 ayat (4) huruf d tidak dipenuhi, Akta tersebut hanya Akta in Originali
mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah tangan dan dapat menjadi • Akta in originali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi: a. Akta pem-
alasan ...- [Pasal 50 (5)] bayaran uang sewa, bunga, dan pensiun; b. Akta penawaran pembayaran tunai; c.
Jika salah satu syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf m dan ayat (7) tidak Akta protes terhadap tidak dibayarnya atau tidak diterimanya surat berharga;.- [Pasal
dipenuhi, Akta yang bersangkutan hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai 16 (3)a.-c.]
akta di bawah tangan.- [Pasal 16 (9)]
Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Pasal 39, dan • Kewajiban menyimpan Minuta Akta sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Pasal 40 mengakibatkan Akta hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di huruf b tidak berlaku, dalam hal Notaris mengeluarkan Akta in originali.- [Pasal
bawah tangan.- [Pasal 41] 16 (2)]
Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) mengaki- • Yang dimaksud dengan "Akta in originali" adalah Akta yang dibuat oleh
batkan suatu Akta hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah ta- Notaris dengan menyerahkan aslinya kepada pihak yang bersangkutan.- [Penj.
ngan dan dapat menjadi alasan bagi pihak yang menderita kerugian untuk menuntut Pasal 16 Ayat (2)]
penggantian ...- [Pasal 51 (4)]
Akta in Originali
~ dapat dibuat lebih dari 1 (satu) rangkap
Akta in originali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dibuat lebih dari 1 (satu)
rangkap, ditandatangani pada waktu, bentuk, dan isi yang sama, dengan ketentuan
pada setiap Akta tertulis kata-kata "BERLAKU SEBAGAI SATU DAN SATU
BERLAKU UNTUK ...- [Pasal 16 (4)]
~ hanya dapat dibuat dalam 1 (satu) rangkap
Akta in originali yang berisi kuasa yang belum diisi nama penerima kuasa hanya
dapat
dibuat dalam 1 (satu) rangkap.- [Pasal 16 (5)]
Akta Kelahiran
fotokopi akta kelahiran yang disahkan oleh Notaris; 4. fotokopi akta perkawinan bagi
yang sudah kawin yang disahkan oleh Notaris; 5. surat keterangan kelakuan baik dari
kepolisian setempat;.- [Penj. Pasal 29 Ayat (1) Huruf c. 3.-5.]
Akta Keterangan Kepemilikan
Akta kuasa; e. Akta keterangan kepemilikan; dan f. Akta lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.- [Pasal 16 (3) d.-f.]
Akta Kuasa
Akta kuasa; e. Akta keterangan kepemilikan; dan f. Akta lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.- [Pasal 16 (3) d.-f.]
Akta Lainnya
Akta kuasa; e. Akta keterangan kepemilikan; dan f. Akta lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.- [Pasal 16 (3) d.-f.]
Akta lihat juga Pembacaan Akta
Akta lihat juga Sisi Kiri Akta
Akta Notaris
Akta Notaris yang selanjutnya disebut Akta adalah akta autentik yang dibuat oleh atau
di hadapan Notaris menurut bentuk dan tata cara yang ditetapkan dalam
Undang-Undang ini.- [Pasal 1.7.]
~ penulisan dengan jelas
Akta Notaris dituliskan dengan jelas dalam hubungan satu sama lain yang tidak
terputus-putus dan tidak menggunakan singkatan.- [Pasal 42 (1)]
~ tidak boleh memuat penetapan atau ketentuan
Akta Notaris tidak boleh memuat penetapan atau ketentuan yang memberikan sesuatu
hak dan/atau keuntungan bagi : a. Notaris, istri atau suami Notaris; b. saksi, istri atau
suami saksi; atau c. orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan Notaris
...- [Pasal 53]

Вам также может понравиться