Вы находитесь на странице: 1из 14

5.

Kerabat Granodiorit, Adamelit dan Granit

Batuan kerabat ini merupakan batuan asam. Semua mengandung kuarsa


lebih dari 10% dan mengandung alkali feldspar > 1/8 jumlah feldspar.
Berdasarkan pada perbandingan alkali feldsparnya dengan plagioklasnya maka
dapat dibagi menjadi:

Kasar Granodiorit Adamelit Granit


Halus Dasit Rhyodasit Rhyolit

Mineraloginya terbagi atas :

 Plagioklas : kecuali untuk batuan yang bersifat alkali, plagioklas


merupakan mineral yang jumlahnya banyak. Jenisnya dari albit sampai
andesin.
 Soda oligoklas : merupakan tipe mineral dalam granit. Zoning yang kuat
sering didapat dalam diorit kuarsa dan granodiorit.
 Feldspar alkali : dalam granit yang normal, alkali feldspar berupa pertit
mikroklin, ortoklas dan pertit ortoklas banyak didapat dalam granit,
monsonit kuarsa (adamelit) dan granodiorit.
 Albit : didapat sebagai hasil albitisasi dari mineral-mineral tersebut.
Intergrowth pertit didapat dansangat tidak beraturan, kadang sempurna
kadang hanya sebagai lensa-lensa dari albit.

Tuttlel & Bowen (1058) membagi granit dengan sekitar 80% ortoklas +
albit + kuarsa normatif menjadi 2 bagian :

1. Granit Hipersolvus, yaitu granit yang plagioklasnya didapat hanya sebagai


intergrowth pertit.
2. Granit Subsolvus, yaitu granit yang mengandung plagioklas dan pertit
yang terpisah.

Klasifikasi yang sama berlaku pula terhadap syenit dan syenit nefelin.
Alkali feldspar yang berukuran besar sering mengandung inklusi berupa
plagioklas, ferromagnesian, dan mineral-mineral assesories.
Kuarsa : kecuali dalam porfiris dan pada granit rapakivi, kuarsa umumnya
anhedral. Inklusi banyak didapat. Yang karakteristik adalah inklusi gelembung
dengan bentuk tak teratur. Inklusi cairan juga didapat dalam granit. Mereka
terlihat berupa serabut, acicular. Kemungkinan rutil. Inklusi turmalin dan apatit
jarang didapat. Juga mika, amphibol, kadang amphibol dan biotit intergrowth
dengan kuarsa.

MINERAL FERROMAGNESIA

Yang umum dijumpai adalah hornblend dan biotit. Piroksen didapat pada
diorit kuarsa, granodiorit dan pada batuan yang lebih basa (kalsil). Biasanya
mengandunhg inklusi.

Biotit merupakan mineral karakteristik dalam granit yang normal.


Hornblend lebih karakteristik dalam diorit kuarsa dan granodiorit meskipun
banyak didapat dalam granit. Biotit berwarna coklat atau hijau kecoklatan dan
biasanya mengandung inklusi apatit, zircon, sphene.

Hornblend hijau tua banyak mengandung inklusi mineral assesories.


Sebagian hornblend dibagian tepinya ditempati oleh biotit. Bila ada diopsid,
bagian tepinya dikelilingi oleh hornblend.

Piroksen alkali : akmit, aegirin augit terbatas adanya dalam granit.alkali


amphibol seperti riebekit merupakan hasil ubahan dari piroksen.

MINERL LAINNYA

Muskovit, umumnya terdapat dalam granit dan jenis batuan yang lebih
asam. Kebanyakan terlihat seperti hasil ubahan dari plagioklas.

Topas, fluorit dan turmalin juga umumnya didapat dalam batuan ini.
Seperti muskovit, mereka mungkin hasil kristalisasi langsung dari magma asam
yang basah (mengandung gugusan OH).

Mika, yang mengandung litium seperti lepidolit, zinnwaldit ditemukan


dalam beberapa granit umumnya dalam pegmatit.
Epidot, juga mineral yang sering dijumpai, merupakan hasil ubahan dari
plagioklas. Selain itu apatit yang berbentuk euhedral atau anhedral dan zircon
yang umumnya berasosiasi dengan biotit dan kuarsa.

Sphene sebagai mineral assesoris yang karakteristik untuk diorit kuarsa


dan granodiorit. Berasosiasi dengan biotit dan dengan mineral feromagnesian
yang lain.

Rutil, juga sebagai assesoris, sebagai inklusi dalam biotit dan kuarsa.

Monasit sering didapat dalam granit, dibedakan dengan zircon pada


warnanya yang kuning dan bersumbu 2. Mineral assesoris yang opak termasuk
magnetit, ilmenit, hematit.

Beberapa mineral yang tidak selalu didapat akibat asimilasi dengan


sedimen yang banyak mengandung aluminium adalah grafit, silimanit, cordierit,
andalusit, garnet. Garnet juga sebagai hasil dari rekristalisasi dari granit selama
metamorfosa.

Kerabat granodiorit, adalemit dan granit dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1. JENIS YANG BERBUTIR HALUS


Yang berbutir halus adalah dasit, rhyodasit dan rhyolit. Batuan tersebut
mempunyai tekstur yang berbeda-beda dari holokristalin samapi holohyalin.
Pilotaksitik, sering mengandung banyak gelas, sehingga teksturnya menjadi
vitrophyri dan hyalopilitik.
Pembekuan yang cepat menyebabkan terbentuknya gelas yang disebut
dengan obsidian; apabila kandungan airnya sekitar 1%. Bila kandumgan air lebih
dari beberapa %, maka disebut perlit. Dan bila lebih dari 10% disebut pitohstone.
DASIT :
Batuan ini berbutir halus, ekstrusif dari granodiorit (jumlah silika dalam
dasit lebih besar sedikit dari pada dalam andesit).
Kebanyakan dasit mempunyai fenokris plagioklas, kuarsa, ortoklas atau
sanidin. Biasanya mengandung sedikit piroksen, hornblend atau biotit.
Masadasar umumnya gelas, hyalopilitik. Gelas mencapai sekitar 1/3 atau
lebih dan mengandung lebih dari 10% kuarsa. Masadasar sering mengandung
tridimit dan K-feldspar atau plagioklas yang lebih asam dari pada fenokrisnya.
Fenokris plagioklas berjenis labradorit sampai oligoklas dan jarang
berjenis bitownit. Tetapi, kebanyakan jenis plagioklasnya adalah andesin basa
sampai labradorit asam. Kristal yang besar menunjukkan zoning sedangkan kuarsa
dari jenis kuarsa α dan β dan dapat juga kristal bipiramid yang mengalami korosi.
Ortoklas atau sanidin jarang didapat. Mafic mineral diopsid augit dan
hyperstein sering ditemukan. Pada beberapa dasit, fenokris hornblend mempunyai
inti cummingtonit. Olivin dari jenis fayalit. Mineral assesoriesnya berupa apatit;
mineral bijih, kadang garnet dan kordierit.
RHYODASIT :
Batuan yang banyak mengandung gelas sulit dibedakan dengan rhyolit.
Lebih banyak mengandung potas feldspar dan plagioklasnya biasanya lebih
bersifat soda.
Mineral mafic dominan hornblend dan biotit daripada piroksen. Beberap
rhyodasit mengandung garnet yang dikelilingi oleh ortoklas dan albit oligoklas.
RHYOLIT :
Batuan ini dapat dibagi dua jenis yaitu potas rhyolit dan soda rhyolit.
Potas rhyolit, terutama mengandung biotit. Ortoklas dan sanidin
mmerupakan feldspar yang utama sedangkan mikroklin jarang didapat. Plagioklas
jarang dan biasanya terdapat di masadasarnya. Yang sebagai fenokris kadang
berzona dari jenis andesin dan oligoklas.
Biotit umumnya didapat juga amphibol. Pada batuan yang holokristalin
didapat juga piroksen. Topas, fluorit dan muskovit kadang dijumpai. Mineral
assesories yang selalu ada berupa zircon, sphene dan mineral bijih (magnetit).
Masadasar biasanya mengandung gelas.
Soda rhyolit ; mudah dibedakan dengan adanya soda feldspar, soda
sanidin, anortoklas atau albit. Kuarsa yang berbentuk bipiramid mendekati 10%.
Pada batuan yang holokristalin, didapat banyak kuarsa yang granular
dalam masadasarnya. Tridimit, kristobalit dan opal serta kalsedon. Mafic mineral
berupa soda amphibol dan piroksen. Mineral assesoriesnya berupa sphene, bijih
besi dan apatit, aegirin.
Ubahan dari rhyolit biasanya dimulai dari masadasar dan kemudian
menjalar ke fenokris. Dengan adanya larutan asam, feldspar terubah menjadi
kaolin. Larutan alkali akan menghasilkan monmorilonit, serisit dan kadang
bersama pirit.
Didaerah fumarola, dan mata air panas, tridimit kuarsa sekunder, dan
feldspar alkali merupakan ubahan masadasar. Mineral mafic terubah menjadi
klorit dan mineral bijih.

2. JENIS YANG BERBUTIR MENENGAH DAN KASAR


Yang banyak adalah granodiorit, adalemit dan granit, berbentuk sebagai
batolit dan terdapat pada jalur orogen.
Lindgren memberi nama granodiorit untuk batuan antara adamelit dan
diorit kuarsa. Batuan tersebut mengandung plagioklas (andesin asam) 40, kuarsa
21, ortoklas 18, hornblend 17 dan mineral assesories; biotit, apatit, sphene 4, augit
sedikit.
Plagioklas berbentuk euhedral atau subhedral, zoning normal umumnya
didapat dibagian tengah Anzo bagian tepi Anzo. Ortoklas jarang sebagai fenokris.
Bagian tengah pluton granodiorit tidak berstruktur makin keluas, perlapisan yang
planar dan inklusi basa (basic cloth) menjadi banyak.

ADAMELIT :

Disebut juga monsonit kuarsa mengandung lebih banyak alkali feldspar.


Biotit jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan hornblend.

Jenis plagioklasnya oligoklas dan jarang andesin. Ortoklas membentuk


lebih dari 1/3, oligoklas membentuk 1/3 dan kuarsa 1/4. Mineral mafic berupa
biotit, hornblend dan mineral assesories berupa apatit, zircon dan bijih besi.

GRANIT :

Batuan ini bertekstur hypidiomorf. Plagioklas dan mineral mafic


berbentuk euhedral. Alkali feldspar berbentuk subhedreal sedangkan kuarsa
berbentuk anhedral. Kadang granit bertekstur porfiritik dengan fenokris alkali
feldspar.

Inti dari pluton granit tidak menunjukkan orientasi mineralnya tetapi


didekat tepinya sering menunjukkan pengarahan pada mineral-mineral yang
panjang.

Pada graphic granit dari granofir, tekstur yang karakteristik adalah


intergrowth antara kuarsa dan potasi feldspar (biasanya mikroklin). Jumlah kuarsa
lebih sedikit daripada dalam granit.

Mineralogi granit, paling banyak alkali feldspar yang jumlahnya lebih dari
2/3. Selama tahap kristalisasi akhir akan terbentuk ortokas dan plagioklas dan
mineral yang bagian tengaj alkali feldspar sedangkan bagian tepinya plagioklas.

Dalam granit, soda feldspar membentuk pertit terutama dalam alakali


granit. Pertit lebih sedikit didapat dalam diorit kuarsa dan granodiorit daripada
dalam granit.

Kuarsa umumnya berpemadaman bergelombang. Anortoklas jarang ada


kecuali pada alkali granit. Albit sering didapat terutama oligoklas.

Myrmekit tidak jarang didapat pada granit, apalagi bila mengalami


kontaminasi karena asimilasi dengan material basa. Kuarsa sekitar 10%-30%
dapat mengandung inklusi gas atau cairan, rutil dan apatit yang berbutir halus.

Mineral maficnya berupa biotit coklat, dengan inklusi apatit, zircon, allanit
dan bijih besi. Pada zircon sering didapat pleochroic halus.

Biotit dapat terubah menjadi klorit dan sphene. Muskovit dan lepidolit
dijumpai terutama pada granit yang mengandung silika tinggi seperti granit aplit
dan pegmatit.

Pada calc-alkali granit amphibolnya adalah hornblend hijau dan biotit.


Piroksen jarang didapat. Pada alkali granit jenis amphibolnya hastingsit, riebeckit
dan arfvedsonit yang berbentuk anhedral. Aegirin-augit, aegirin akmit
mmengkristal pada tahap akhir.
Enstatit dan hyperstein dadapat dalam potas granit. Mineral assesoriesnya :
apatit, sphene, zircon, magnetit. Apatit, sphene dan zircon terutama dalam calc-
alkali granit.

Pada granit aplit dan pegmatit dijumpai andalusit silimanit yang


mengandung inklusi corundum. Pada granit yang mengalami proses pneumatolitik
juga dijumpai andalusit, silimanit dan tourmalin serta topas.

Ubahan dan deuteric pada granit :

Selama proses magmatik akhir, granit terubah oleh larutan residu dan uap
yang merubah mineral-mineral yang telah terbentuk menjadi mineral tourmalin,
topas, fluorit, muskovit, mika yang mengandung lithium, kasiterit dan wolfranit.
Sebagian toumalin mengkristal selama proses magmatis.

Greisen :

Batuan ini pneumatolisa yang terdapat dibagian tepi granit pluton.


Biasanya membentuk vein dan alur dengan tebal beberapa inci sampai beberapa
kaki. Sebagian hampir terdiri atas kuarsa dan mika saja.

Feldspar yang biasa terdapat dalam granit digantikan oleh muskovit atau
lepidolit. Topas selalu ada. Minneral assesories : tourmalin, flourit, apatit, rutil,
kasiterit dan worfranit.

Aplit asam dan pegmatit :

Aplit dikarakteristikkan oleh butir yang tidak lebih dari 2 mm,


allotriomorf. Tekstur grafik sering dijumpai. Batuan ini kaya akan kuarsa, alkali
feldspar, muskovit dan mineral pneumatolit.

Aplit tebalnya beberapa inci sampai beberapa kaki, tetapi pegmatit dapat
mencapai ratusan meter. Pegmatit lebih bervariasi karena pembekuannya yang
lambat, mengandung volatil yang tinggi dan adanya rekristalisasi dan
replacement dari mineral yang terbentuk lebih dahulu oleh yang terbentuk
kemudian (yang lebih muda).
Kebanyakan aplit dan pegmatit terdiri atas kuarsa, alkali feldspar dan
muskovit. Pada aplit, mineral assesoriesnya adalah almandin, spessartit, zircon,
tourmalin, topas, lepidolit, spodumen, spidot dan allanit.

Sebagian pegmatit mengandung mineral yang sama dengan aplit ditambah


beryl, apatit, fluorit, wofranit, kasiterit, columbit, tantolit, lithiophilite,
ambylgonit.

Andalusit, silimanit, kyanit dan corundum merupakan mineral yang tidak


umum didapat dalam pegmatit. Terbentuknya sebagian oleh kristalisasi primer
dari larutan yang mengandung alumina yang tinggi, dan sebagian lagi akibat
reaksi dengan batuan dinding (batuan induk) yang mengandung alumnina dan
xenolith. Jadi kandungan mineral dalam pegmatit tergantung pada sifat dan atau
jenis batuan dindingnya.

Secara definisi, pegmatit berbutir kasar. Pegmatit yang tebal, biasanya


berzona:

1. Zona tepi, berbutir halus dibanding dengan zona lain terdapat pada batas
kontak dengan batuan induk.
2. Zona dinding, lebih kasar butirannya lebih tebal dari zona tepi.
3. Zona menengah, berbutir kasar tidak semuanya.
4. Inti, sangat kasar butirannya sering mengandung mineral jarang.

Kerabat diorit kuarsa, granodiorit dan granit apabila terubah maka


plagioklas terubah ke sausurit dan serisit. Bila komposisi plagioklas bersifat
menengah maka akan menjadi muskovit dan serisit.

Monzonit dan granodiorit sebagian berasosiasi dengan endapan tembaga


porfir.

Pada batuan hypabisal dari kerabat ini, plagioklas yang menengah


sebagian dialih tempat oleh alkali feldspar. Albitisasi juga sering dijumpai.
Ubahan dari plagioklas ke mineral lempung tidaklah umum, sering
berasosiasi dengan mineralisasi dimana argilisasi sangat menonjol. Alkali feldspar
kurang terubah dibanding dengan plagioklas basa dan menengah.

Albit menjadi mika putih, ortoklas dan mikroklin hampir bebas mengalami
ubahan, hanya terlihat menjadi buram (berawan) karena adanya mineral lempung
yang berbutir halus. Mineral lempung dihasilkan oleh pelapukan dari feldspar.
Mereka juga sebagai hasil dari proses hydrothermal.

Biotit terubah menjadi klorit, epidot dan anggota epidot yang lain sering
bersama-sama dengan klorit. Hornblend sering terubah menjadi klorit. Piroksen
apabila ada terubah ke uralit atau klorit.

Karbonatisasi sebagai hasil ubahan dari granit. Tourmalin sebagai mineral


sekunder, terutama dalam granit bersama-sama dengan retas-retas timah, emas.

Diorit, kuarsa dan monzonit kuarsa merupakan batuan induk dari endapan
tembaga porfir yang terdiri atas tembaga yang tersebar dalam batuan dan sufida
besi dalam rekah-rekah dan stock batuan yang telah terubah dan porfir.

Endapan tembaga terdiri atas vein yang kaya endapan yang terdapat dalam
batuan pluton yang bersifat menengah sampai asam. Molybdenit merupakan
mineral bijih yang terdapat dalam granit.

Timah juga didapat sebagai butir-butir yang tersebar dalam pegmatitdan


granit yang terubah dan dalam vein dekat pada stock granit.

Kuarsa porfir sebagian diorit kuarsa atau granodiorit kadang sebagian


batuan induk bijih emas.

Pegmatit membawa berbagai macam mineral yang kebanyakan


mempunyai arti ekonomi. Muskovit, lithium dihasilkan dari spodumen,
ambylgonit dan lepidolit yang ada dalam pegmatit.

Uranium, thorium juga didapat dalam pegmatit. Mineral lain termasuk


molybdenit, kasiterit, kalkopirit, sphalerit, pirit, pyrholit, apatit, beryl, columbite
dan tantalit yang banyak didapat dan merupakan mineral yang mempunyai arti
komersial.

Contoh batuannya yaitu sebagai berikut

A. Dacite
Merupakan batuan dari klan Granodiorit Adamelit Granit yang bertekstur halus.
Biasanya hadir dengan tekstur porfiritik atau vitrofirik. Kehadiran mineral felsik
mendominasi dengan kuarsa >10%.

Dacite

Dacite thin section

B. Granodiorit
Bertekstur inequigranular dan equigranular dan sering juga pegmatite. Batuan ini
adalah batuan dari kerabat Granodiorit Adamelit Granit yang berbutir kasar
dengan kehadiran kuarsa >10%.
Granodiorite

Granodiorite thin section

Selain Dacite dan Granodiorite, ada beberapa nama batuan dari klan Granodiorit
Adamelit Granit, seperti :

Adamelite
Adamelite thin section

Granite

Granite thin section


Rhyolite

Rhyolite thin section

Вам также может понравиться