Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Sinta Setiana
Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi-Univ.Kristen Maranatha
(Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri No. 65, Bandung)
gbsinta77@yahoo.com
Puput Cintia
Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi-Univ.Kristen Maranatha
(Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri No. 65, Bandung)
puputcyn98@gmail.com
Abstract
The creation of a good governance system (one good way of governance) one of the way with a good
performance measurement system to support the implementation. The government then makes a performance
measurement system that is Government Accountability System of Performance Institution (SAKIP). The final
product of SAKIP that describes the performance achieved by a government agency on the implementation of
programs and activities funded by APBN/APBD is known as LAKIP (Performance Accountability Report of
Government Agencies). The number of Regional Device Units incorporated in the city or county governments
throughout Indonesia, it was reported that no one had achieved an A rating of the LAKIP he had compiled. This
phenomenon forms the basis for our research to attempt to disclose other factors that might influence the
assessment of LAKIP on the performance appraisal system for SKPD in Indonesia. Based on previous research
conducted by Spekle and Verbeeten (2013), this study tried to replicate to test whether it yielded the same
conclusions. Sample amounted to 127 comes from population 3 SKPD in Bandung with data analysis technique
Moderated Regression Analysis (MRA). The results showed that SAKIP oriented incentives did not affect the
performance of civil servants. SAKIP-oriented exploration affects the performance of civil servants.
Contractibility as a moderating variable can not strengthen or weaken the relationship of SAKIP oriented
incentives tocivil servants performance while the relationship SAKIP oriented exploration and performance of
civil servants negativf influence. Input for the next researcher so as not to focus on one office and test the
variables in this study on different settings and is expected to increase the number of samples to obtain better
results
93
Jurnal Akuntansi Maranatha ■ Volume 9 Nomor 2, November 2017 : 93 - 103
Kerangka Teoritis
Definisi Penilaian Kinerja
Kinerja merupakan suatu wujud perilaku seseorang
atau organisasi dengan orientasi prestasi. Kinerja
seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
ability, capacity, held, incentive, environment dan validity Akuntabilitas Kinerja
(Noto Atmojo, 1992). Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk
menjawab dari perorangan, badan hukum atau
Penggunaan Sistem Pengukuran Kinerja pimpinan kolektif secara transparan mengenai
Dalam tinjauan ekstensif dari literatur kinerja, terdapat keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi
16 sistem pengukuran kinerja yang berbeda di setiap organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang
organisasi. Kelompok peran sistem ini dibagi menjadi menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah
lima kategori besar yaitu (1) mengukur kinerja, (LAKIP, 2015).
95
Jurnal Akuntansi Maranatha ■ Volume 9 Nomor 2, November 2017 : 93 - 103
96
Jurnal Akuntansi Maranatha ■ Volume 9 Nomor 2, November 2017 : 93 - 103
98
Jurnal Akuntansi Maranatha ■ Volume 9 Nomor 2, November 2017 : 93 - 103
Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian untuk melihat apakah
data tersebut normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah memiliki nilai residual terdistribusi
normal (Sunjoyo dkk., 2013).
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau
tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel
bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika
ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel
bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas
terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu
(Sunjoyo dkk., 2013).
Alat statistik yang sering dipergunakan untuk menguji
gangguan multikolinearitas adalah:
Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance
tidak kurang 0,1, maka model dapat dikatakan
Teknik Pengujian Data terbebas dari multikolinearitas, VIF = 1/Tolerance,
Validitas dan Reliabilitas jika VIF = 10, maka Tolerance 1/10 = 0,1. Semakin
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance.
tingkat keandalan atau keabsahan suatu alat ukur. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance
Informasi validitas menunjukkan tingkat dari tidak kurang 0,1, maka model dapat dikatakan
kemampuan tes untuk mencapai sasarannya (Isaac dan terbebas dari multikolinearitas, VIF = 1/Tolerance,
Michael dalam Hartono, 2011). Validitas berhubungan jika VIF = 10, maka Tolerance 1/10 = 0,1. Semakin
dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance.
mencapai sasarannya (Hartono, 2011). Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing
Keputusan bahwa butir-butir pertanyaan dianggap variabel independen kurang dari 0,70, maka model
valid dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: dapat dinyatakan bebas dari multikolinearitas. Jika
99
Jurnal Akuntansi Maranatha ■ Volume 9 Nomor 2, November 2017 : 93 - 103
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heterokedastisitas adalah untuk melihat apakah
terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu Hasil Uji Validitas Variabel Y tercantum dalam
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi Lampiran II (tidak dapat ditampilkan karena
yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat jumlah data cukup banyak).
kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke Berdasarkan tabel 1 sampai dengan 3 lampiran II
pengamatan yang lain tetap. (untuk uji validitas variable Y) menunjukkan bahwa
nilai korelasi Product Moment melebihi 0.3 sehingga
Uji MRA data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Variabel moderating adalah variabel independen yang valid.
berfungsi menguatkan atau melemahkan hubungan
antara variabel independen terhadap variabel Uji Reliabilitas
dependen. Ada beberapa cara untuk menguji regresi Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan variabel moderating dan salah satunya adalah dengan menggunakan koefisien cronbach alpha ()
Moderated Regression Analysis (MRA) atau uji dengan menggunakan SPSS. Suatu konstruk dikatakan
interaksi merupakan aplikasi khusus regresi berganda reliabel jika memiliki Cronbach Alpha > 0,7. (Ghozali
linear dimana dalam persamaan regresinya dalam Nunnaly dalam Agustina dan Yoestini, 2012).
mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih
variabel independen) (Liana Lie, 2009). Tabel 4
Hasil Uji Reliabiltas Variabel X1
100
Jurnal Akuntansi Maranatha ■ Volume 9 Nomor 2, November 2017 : 93 - 103
Gambar 1
Scatter Plot
Uji Hipotesis
Moderated Regression Analysis merupakan aplikasi
khusus regresi berganda linier dimana dalam
persamaan regresinya mengandung unsur interaksi
(perkalian dua atau
lebih variabel independen)
Uji Multikolinearitas
Alat statistik yang digunakan dalam penelitian ini
mengacu pada nilai VIF (Variance Inflation Factor).
Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance
tidak kurang 0,1, maka model dapat dikatakan
terbebas dari multikolinearitas, VIF = 1/Tolerance,
jika VIF = 10, maka Tolerance 1/10 = 0,1. Semakin
tinggi VIF maka semakin rendah
Tolerance.
101
Jurnal Akuntansi Maranatha ■ Volume 9 Nomor 2, November 2017 : 93 - 103
SAKIP berorientasi eksplorasi dan kinerja PNS Priyanto, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS.
berpengaruh negatif yang mengindikasikan bahwa Mediakom. Yogyakarta.
dengan adanya kehadiran dari faktor contractibility Siagian, Sondang P. 2002. Manajemen Sumber Daya
dapat memperkuat dan memperlemah hubungan Manusia. Edisi Pertama, Cetakan
SAKIP berorientasi eksplorasi terhadap kinerja PNS Keempatbelas, Penerbit: Bumi Aksara,
dengan arah yang berlawanan. Jakarta.
Spekle, Roland F. and Frank H.M. Verbeeten. 2014.
Keterbatasan Penelitian dan Saran The Use of Performance Measurement
Sampel yang layak untuk dianalisis sangat terbatas, Systems in The Public Sector: Effects on
yaitu kurang lebih 127 sampel dari 218 sampel yang Performance. Management Accounting
direncanakan. Keterbatasan sampel ini akan Research. Volume 12, Issue 2, June 2014,
mempengaruhi goodness of fit model penelitian yang Pages 131-146.
diajukan dan hasil pengujian hipotesis tidak sesuai Speklé dan Verbeeten. 2013. The use of performance
dengan yang diharapkan. Selain itu, peneliti hanya measurement systems in the public sector:
memfokuskan pada satu kantor Daerah Kota Bandung Effects on performance, Management
sebagai objek penelitian. Sehingga hasil penelitian ini Accounting Research, 507, 1-16.
memiliki tingkat generalisasi yang rendah. Speklé dan Verbeeten. 2009. The use of performance
Penelitian yang akan datang sebaiknya tidak measurement systems in the public sector:
memfokuskan pada satu kantor dan menguji variabel- Effects on performance, Nyenrole Research
variabel pada penelitian ini pada setting yang berbeda, & Innovation Institute (NRI) Research Paper
diharapkan dapat meningkatkan jumlah sampel untuk no.09-08. April.
memperoleh hasil yang lebih baik. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan.
Alfabeta. Bandung.
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi.
Daftar Pustaka Yogyakarta.
Sunjoyo, dkk. 2013. Aplikasi SPP Untuk Smart Riset.
Agustina, Vina dan Yoestini. 2012. Analisis Alfabeta. Bandung.
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepuasan Sutrisno, Prihatin. 2007. Sistem Pengukuran dan
Pelanggan, dan Nilai Pelanggan dalam Penilaian Kinerja Karyawan Dalam
Meningkatkan Loyalitas Pelanggan Menjalankan Tugas dan Kewajibannya.
Joglosemar Bus. Diponegoro Journal of Bandung.
Management, Vol 1, No.1, hal. 1-11. Tatikonda, Laksmi. U and Tatikonda, Rao. 1998.
Asmoko, Hindri, 2014 Evaluasi Sistem Pengukuran “We Need Dynamic Performance Measure
Kinerja Pemerintah Pusat Di Measures” Majalah Manajemen.
Indonesia. Undang Undang No. 17 tahun 2003: Keuangan
Lie Liana. 2009. Penggunaan MRA dengan SPSS Negara.
untuk Menguji Pengaruh Variabel Undang Undang No 1 Tahun 2004: Pembendaharaan
Moderating terhadap Hubungan antara Negara.
Variabel Independen dan Variabel Undang-Undang No 15 Tahun 2004: Pemeriksaan
Dependen. Jurnal Teknologi Informasi Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
DINAMIK Vol.2. Juli 2009. pp.90-97. Negara.
Hartono. 2011. Metodologi Penelitian. Zanafa Yunus, Dalifah. 2012. Pengaruh Kinerja Guru
Publishing. Pekanbaru. Terhadap Kualitas Pembelajaran IPA SMP di
Mahsun, M. 2009. Pengukuran Kinerja Sektor Kabupaten Belitung Timur. Jakarta.
Publik. BPFE Yogyakarta.
Notoatmojo, Soekidjo.1992. Pengembangan Sumber
Daya Manusia. Jakarta; PT Rineka
Cipta.
Pasinringi, M. 2010. Pedoman Penyusunan
Dokumen Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) di
Lingkungan Kementrian Perdagangan.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi No. 38 Tahun
2012: Pedoman Penilaian Kinerja Unit
Pelayanan Publik.
Primastiwi Anita. 2017. Pengaruh Informasi dan Sasaran yang
Jelas dan Terukur terhadap Penggunaan Sistem
103