BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Desain Bangunan

Seiring perkembangan zaman, infrastruktur di Indonesia semakin
berkembang. Perkembangan infrastruktur tersebut dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti jenis bahan material konstruksi, salah satunya adalah material baja.
Saat ini material baja semakin banyak digunakan dibanding material konstruksi
lainnya karena memiliki kelebihan seperti waktu pengerjaan konstruksi yang lebih
cepat karena kemudahan instalasi, ketahanan beban tarik yang besar, lebih hemat
biaya, dan memiliki rasio kekuatan per berat yang tinggi sehingga berat konstruksi
secara keseluruhan lebih ringan. Selain berkembangnya infrastruktur, jumlah
penduduk di Indonesia pun ikut berkembang setiap tahunnya sehingga
berpengaruh pada kebutuhan lapangan pekerjaan serta fasilitas yang memadai
seperti gedung perkantoran.

Gedung perkantoran merupakan tempat untuk melaksanakan aktivitas

perekonomian. Umumnya ruang kerja gedung perkantoran dilengkapi ruang-ruang
fasilitas penunjang seperti ruang kerja, ruang arsip, kantin dan ruangan penunjang
lainya. Gedung perkantoran yang direncanakan berada di daerah Aceh (wilayah
gempa 4). Struktur terdiri atas 3 lantai yang direncanakan dapat menahan beban
mati (dead load), beban hidup (live load), dan beban gempa (earthquake). Gedung
perkantoran yang direncanakan memiliki panjang total yaitu 29.4 meter dengan
panjang bentang A1 = 5.5 meter, A2 = 5 meter, A3 = 4.2 meter, lebar total yaitu
23 meter dengan panjang bentang B1 = 4 meter, B2 = 4.5 meter, B3 = 5 meter,
dan tinggi total yaitu 11.7 meter dengan tinggi kolom H1 = 3.5 meter, H2 = 4
meter, H3 = 4.2 meter.

Dalam pengerjaan konstruksinya, gedung perkantoran yang direncanakan

menggunakan material baja dengan spesifikasi material elemen sloof BJ 37,
elemen balok BJ 34, elemen kolom BJ 41, pelat lantai BJ 34, pelat tangga BJ 34,
tulangan longitudinal BJ 24, tulangan sengkang BJ 30.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan tugas besar ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mendesain struktur bangunan baja bertingkat;
2. Mahasiswa dapat memahami konsep-konsep dasar dalam mendesain
struktur bangunan baja;
3. Mahasiswa dapat membuat pemodelan struktur bangunan baja; dan
4. Mahasiswa dapat mengimplementasikan konsep mendesain struktur
bangunan baja seperti merancang.

1.3 Referensi
Dalam penulisan tugas besar ini, beberapa referensi yang digunakan sebagai
acuan adalah sebagai berikut:
1. SNI 03-1726-2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non-Gedung.
2. SNI 1727-2013 Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung
dan Struktur Lain.
3. SNI 1729-2015 Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja Struktural.
4. Profil Baja PT. Gunung Garuda.

1.4 Program Bantu

Dalam penulisan tugas besar ini, beberapa program bantu yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1. SAP 2000 V20, merupakan software yang digunakan dalam mendesain
struktur bangunan dan melakukan perhitungan gaya gaya dan momen
yang terjadi dalam suatu struktur.
2. Microsoft Excel, merupakan program komputer yang digunakan dalam
pengolahan angka (aritmatika) dan proses kalkulasi.
3. Microsoft Word merupakan program penulisan kalimat yang membantu
dalam penyusunan kata dan penyusunan laporan.
4. AutoCad 2016, merupakan software yang digunakan dalam menggambar
desain bangunan.
1.5 Metodologi
Dalam merencanakan struktur bangunan baja, dibutuhkan tahapan secara
sistematis untuk memudahkan pengerjaan suatu konstruksi. Tahap-tahap yang
dilakukan dalam tugas besar ini dapat dilihat pada Gambar 1.1 dibawah.

Mulai

Data Perencanaan
- Data Struktur:
o Panjang Balok
o Panjang Kolom
- Mutu Material Baja

Kriteria Desain
- Pembebanan (Beban Mati, Beban
Hidup, Beban Atap, Beban Hujan,
Beban Angin, Beban Gempa)
- Pemodelan SAP 2000

Analisa SAP 2000

Perhitungan Kapasitas
- ∅𝑀𝑛
- ∅𝑉𝑛

B A
B A

Not Ok
Pengecekan
Kapasitas

Ok

Penyusunan Laporan & Gambar

Desain

Selesai

Gambar 1.1 Flowchart Tahapan Perencanaan