Вы находитесь на странице: 1из 13

MAKALAH TERSTRUKTUR DAFTAR SELEKSI CALON ANGGOTA KPU

KEPEMIMPINAN

INTEGRITAS

INDEPENDENSI

DAN

KOMPETENSI KEPEMILUAN

Oleh:

Hans Wiliam Wamea

Makalah Terstruktur ini Diajukan Sebagai Bukti Pemenuhan Salah Satu Syarat

Seleksi Calon Anggota KPU Kabupaten Kepulauan Yapen

Periode Tahun 2013



2018

Mewakili Unsur Akademisi di Kabupaten Kepulauan Yapen

BAGIAN PERTAMA

Ceritakan secara singkat siapa diri Anda dan bagaimana Anda dibesarkan dalam keluarga
? Saya Abdul Rivai Poli,SHI,MH adalah anak ke 4 dari 7 bersaudara dari Bapak Hi.Mustafa Poli
Bin Usman Poli dan Ibu Aminah Melangi Binti Saleh Kyai Dadapan Melangi, Ayah saya
merupakan keturunan dari Opa Moses Paulus Poli (Khamis Poli) seorang muallaf yang berasal
Desa Kanonang, Minahasa Sulawesi Utara,sedangkan Ibu saya merupakan keturunan Komunitas
Jawa Tondano. Saya berasal dari keluarga sederhana, karena pekerjaan ayah saya adalah Buruh
Bangunan, dengan penghasilan yang kecil atau pas- pasan,sedangkan ibu tidak bekerja hanya
sebagai ibu rumah tanggga (IRT). Saya hidup dalam lingkungan keluarga yang memegang
prinsip-prinsip agama Islam yang kuat.Sejak kecil saya telah dididik agama Islam oleh kedua
orang tua saya, ketika masih duduk dibangku Sekolah dasar (SD) setiap sore saya belajar agama
Islam di Madrasah Diniyah Al-Khairaat di kampung atau desa tempat saya dibesarkan yaitu Desa
Pineleng,Kemudian saat duduk dibangku SMP kami sekeluarga pindah ke
Manado,diperkampungan yang juga sangat islami, sehingga ketika duduk dibangku SLTA/STM
saya telah berhasil Khatam Alquran,setelah itu disekolahkan atau mengikuti Kursus Muballigh
dan akhirnya menjadi Guru ngaji dikampung saya.Alhamdulillah dengan profesi tersebut, saya
bisa mendapatkan penghasilan untuk biaya sekolah,tanpa tergantung pada orang tua.Namun
selepas SLTA/STM pada tahun 1988,saya harus meninggalkan profesi sebagai Mubaligh dan
Guru ngaji karena harus meninggalkan kota Manado menuju Kota Jakarta untuk mengikuti
Diklat di Departemen Perhubungan karena saya lulus seleksi sebagai Calon PNS dilingkungan
Departemen Perhubungan Republik Indonesia

Ceritakan mengenai pekerjaan saat ini dan bagaimana Anda menggunakan waktu di luar
pekerjaan resmi sehari-hari. Dalam organisasi apa saja anda luangkan waktu Anda (mohon
sebutkan organisasi-organisasi tempat Anda terdaftar dalam 2 tahun terakhir). Sebutkan minimal
5 (lima) nama orang (di luar keluarga dan tempat Anda bekerja/kantor) yang sering berinteraksi
dengan Anda.

2
Saya seorang PNS sejak 1 Maret 1989,saya sangat bersyukur karena ditempatkan dibagian
Elektronika Telekomunikasi pelayaran, dimana tidak harus bertugas setiap pagi,tapi
menggunakan sistem shift yaitu setiap hari 6 jam (Pagi,Sore,Malam,Libur),sehingga banyak
waktu untuk berdakwah sebagai Muballigh dan masih sempat untuk kuliah S1 di STAIN/IAIN
Manado dari tahun 1997 s/d tahun 2002 dan pada 2008 saya menjadi anggota KPU Provinsi
Sulawesi Utara s/d tahun 2013.Ditengah kesibukan sebagai Komisioner, saya masih
menyempatkan diri untuk kuliah S2 dan lulus pada tahun 2012, sejak saat itu saya menjadi
Dosen Pendidikan Agama Islam di STIKES Muhammadiyah Manado sampai sekarang.setelah
tidak bertugas sebagai Komisioner KPU, saya kembali aktif sebagai PNS di Kementerian
Perhubungan Republik Indonesia dan aktif sebagai Muballigh dan Dosen dan melanjutkan kuliah
S3 sampai sekarang. .Pada tahun 2015, saya dilantik sebagai Komisioner KPID Sulawesi Utara,
dengan tetap menjadi Muballigh,Dosen dan menjadi pegiat Pemilu di Sulawesi Utara. Selama ini
saya aktif di 2 organisasi,yaitu: 1.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Utara,Periode 2010-2015 dan Periode 2015-2010.
Saya dibesarkan dan dididik dalam lingkungan keluarga besar Muhammadiyah, sehingga sejak
kecil, pada saat remaja dan dewasa sudah aktif diberbagai kegiatan pengajian atau kegiatan amal
usaha Muhammadiyah (AUM), terutama aktif di Organisasi Otonom yaitu Pemuda
Muhammadiyah 2.

Ketua Umum Angkatan Muda Haji Indonesia (AMHI) Sulawesi Utara Sejak tahun 2010
dipercaya sebagai Ketua AMHI Sulawesi Utara, dengan program kerja memotivasi umat Islam
untuk menunaikan Ibadah haji ketika masih muda dan memberikan bimbingan manasik haji
kepada calon jemaah haji. Orang-orang (di luar keluarga dan tempat saya bekerja/kantor) yang
sering berinteraksi dengan saya adalah: 1.

Bapak Rizal Arsjad,SAg,MA (Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Manado) 2.

Bapak Agus A.Laya,SKM,M.Kes (Ketua Stikes Muhammadiyah Manado) 3.

Bapak Gafrin Abudi (Teman) 4.

Bapak Madjid Umar (Tetangga/Imam Masjid Al-Multazam Manado)

3
5.

Bapak Sartono Suleman (Penjaga Masjid Al-Multazam Manado) 6.

Ibu Dra.Hj.Utari Lihawa (Aktivis Perempuan Wanita Syarikat Islam Sulawesi Utara)

Siapakah orang-orang yang banyak mempengaruhi hidup Anda? Mengapa?


Orang-orang yang banyak mempengaruhi hidup saya, sehingga saya dapat mencapai kesuksesan
hidup dan dapat mewujudkan cita-cita saya adalah: 1.

Ibu saya yaitu Ibu Aminah Melangi, 2.

Bapak saya yaitu Bapak Hi.Mustafa Poli 3.

Istri saya yaitu Hj.Normawati Musa 4.

Guru saya yaitu Drs.Hi.Ismail Tunai (Imam Besar Masjid Raya Achmad Yani Sulawesi Utara)
Mereka adalah orang-orang yang mencintai dan yang memotivasi saya untuk terus berjuang
mencapai cita-cita dan kesuksesan hidup.Kedua orangtua saya sangat berjasa dalam
membesarkan, merawat dan menyekolahkan saya,Istri saya sangat berjasa dalam membantu saya
untuk membangun karir, ia rela membagi sebagian penghasilan saya sebagai PNS untuk biaya
Kuliah S1,S2 dan S3 dan setia mendampingi saya dalam berbagai keadaan, baik dalam suka
maupun duka.Sedangkan guru saya adalah orang yang selalu memotivasi dan mendorong serta
mengarahkan saya dalam memecahkan setiap permasalahan,sebagai orang tempat bertanya dan
meminta nasehat.

Berikanlah skor dari 0-100 yang mencerminkan skor integritas Anda (di mana 100% sangat
berintegritas dan 0% sangat tidak berintegritas). Jelaskanlah mengapa Anda menilai skor Anda
demikian.
Menurut saya, skor yang mencerminkan integritas saya adalah 90 %.Adapun alasan saya
memberikan skor tersebut adalah: 1.

Nilai 90% adalah nilai tertinggi yang dapat dicapai oleh seorang manusia,karena 100% adalah
kesempurnaan dan itu adalah milik sang Maha Sempurna yaitu Tuhan Allah SWT. 2.

Ketika saya memberi skor 90% , bukan berarti bahwa diri saya memiliki potensi 10% tidak
berintegritas tapi sudah menjadi fakta bahwa tidak ada manusia yang sempurna,namun saya akan
terus berusaha untuk mencapai kesempurnaan. 3.

Saya tidak memberi skor 100% untuk menghindari sikap takabur dan sombong.

4
BAGIAN KEDUA

Kecurangan/manipulasi dalam pemilu seringkali terjadi dan seolah-olah tidak terelakkan. Ada
kecurangan yang bisa ditoleransi dan ada kecurangan/manipulasi yang sama sekali tidak dapat
ditoleransi. Setujukah Anda dengan pernyataan tersebut? Jelaskan dengan menyebut alasan-
alasannya dan beri contoh pada kasus-kasus yang Anda pernah ketahui atau alami sendiri.
Saya tidak setuju dengan pernyataan bahwa”
Ada kecurangan yang bisa ditoleransi dan adakecurangan/manipulasiyangsamasekalitidakdapatditoleransi

,
sebab yang namanya kecurangan tetap kecurangan dan tidak bisa ditolerir.Kecurangan dalam
Pemilu merupakan kejahatan dalam demokrasi.Tidak ada kata toleransi untuk kecurangan
/manipulasi. Adapun alasannya adalah: 1.

Kalau kita memberikan toleransi kepada seseorang untuk melakukan kecurangan, itu artinya
tidak ada penegakan hukum 2.

Kalau kecurangan itu ditoleransi kepada salah satu pihak,maka pihak yang lain juga akan
menuntut hal yang sama, sehingga akan mengacaukan pelaksanaan Pemilu 3.

Kalau terjadi kecurangan berarti telah melanggar azas Pemilu yaitu jujur dan adil. Jujur artinya
bahwa Semua yang terlibat dalam pemilu harus jujur. Pemilih, orang yang dipilih, partai politik,
komisi pemilihan umum harus jujur. Semua pihak harus bertindak jujur sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku. Tidak boleh ada yang mencederai pemilu dengan bertindak tidak
jujur. Adil berarti tidak ada yang berpihak sebelah. Maksudnya adalah semua yang terlibat dalam
pemilu mendapat hak yang sama. Adil berarti tidak akan ada kecurangan dari pihak manapun.
Hal ini tidak hanya berlaku pada peserta pemilu saja. Semua peserta pemilu, partai politik,
komisi pemilihan umum mendapat hak yang sama dan dilindungi oleh peraturan perundang-
undangan. Contoh beberapa kasus yang pernah saya ketahui atau alami sendiri, seperti: 1.

Ketika menjadi Komisioner KPU Provinsi Sulawesi Utara, pada saat Pemilu Legislatif
2009,ditahapan penetapan calon terpilih, ada seorang Caleg yang gagal menjadi anggota DPRD,
datang kerumah saya, dengan membawa uang, seraya berkata
:”Bicara anggota
DPRD berarti bicara harga diri, harga diri tidak bisa dinilai dengan uang,ini Pak Rivai

5
1 Milyar sebagai panjar,dan silahkan, mau tambah berapa? no limit, asalkan saya
menjadi anggota DPRD”
,tapi hal tersebut saya menolaknya,karena bertentangan dengan nurani saya dan peraturan
perundang-undangan.kalau permintaannya saya kabulkan berarti saya telah melakukan
kecurangan dan ada orang yang terzhalimi. 2.

Ketika menjadi Komisioner KPU Provinsi Sulawesi Utara, pada saat Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara 2010,ditahapan penetapan calon, seorang bakal calon
yang tidak memenuhi syarat sebagai calon Gubernur, menawarkan saya 2 Milyar, agar yang
bersangkutan ditetapkan sebagai calon Gubernur dalam Pilkada Sulawesi Utara 2010, hal
tersebut saya tolak dan menjelaskan kepadanya bahwa ia tidak memenuhi syarat dengan alasan-
alasannya. 3.

Ketika menjadi Komisioner KPU Provinsi Sulawesi Utara, Saya pernah memerintahkan kepada
KPU Kota Manado untuk memecat kepada 8 orang Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK),karena
terbukti memihak kepada salah satu pasangan calon dalam pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota Kota Manado 2010

Pernahkah Anda menghadapi situasi di mana Anda seolah-olah terpaksa harus melakukan
kecurangan/manipulasi untuk mencapai tujuan tertentu? Apakah yang anda lakukan untuk
mengatasinya?
Saya tidak pernah menghadapi situasi dimana saya seolah-olah terpaksa harus melakukan
kecurangan/manipulasi untuk mencapai tujuan tertentu,Kata-kata/frasa

seolah-olah terpaksa harus melakukan kecurangan/manipulasi untuk mencapai tujuan tertentu

menurut saya menandakan bahwa kita berada dalam kebimbangan/keraguan dan ketidaktahuan,
apabila kita ragu,maka itu awal kegagalan ,tidak boleh kita mencapai sesuatu tujuan dengan
kecurangan,sekali kita berbuat curang,maka akan terbiasa untuk curang,yang pada akhirnya kita
akan menganggap kecurangan adalah hal yang biasa. situasi tersebut sebenarnya bisa dihindari
atau diatasi kalau kita menguasai dengan sunguh-sungguh secara teknis suatu
pekerjaan/permasalahan dan menguasai aturan-aturan hukum yang mengatur suatu
pekerjaan/permasalahan, dengan demikian kita akan melakukan suatu pekerjaan dengan percaya
diri, dan akan menempuh cara-cara yang terpuji dalam mencapai suatu tujuan tanpa kecurangan.

6

Dalam kehidupan bermasyarakat seringkali kita dihadapkan pada situasi dimana Anda harus
memutuskan sesuatu sementara dasar hukum yang melandasinya kurang jelas. Apakah yang anda
jadikan pegangan dan mengapa?
Kalau saya dihadapkan pada situasi dimana saya harus memutuskan sesuatu sementara dasar
hukum yang melandasinya kurang jelas.memang hal ini adalah suatu dilema, karena disatu sisi
harus memutuskan suatu masalah dengan segera, namun disisi yang lain aturan yang mengatur
masalah tersebut kurang jelas, maka yang saya jadikan sebagai pegangan dalam memutuskan
masalah tersebut,yaitu: 1.

Menggunakan Asas atau hukum dasar yang merupakan prinsip dasar, yang menjadi acuan
berpikir seseorang dalam mengambil keputusan-keputusan yang penting di dalam hidupnya.

Karen
a
fungsi dari asas hukum bersifat mengatur dan eksplikatif (menjelaskan). Tujuannya ialah
memberikan ikhtisar, tidak normatif sifatnya dan tidak termasuk hukum positif. 2.

Melakukan Musyawarah untuk mufakat,suatu upaya bersama dengan sikap rendah hati untuk
memecahkan persoalan (mencari jalan keluar) guna mengambil keputusan bersama dalam
penyelesaian atau pemecahan masalah yang dihadapi,karena keputusan yang diambil adalah
merupakan kesepakatan bersama antar sesama anggota. Kesepakatan yang diambil tentunya
tidak mengandung unsur paksaan di dalamnya. Sehingga semua anggota dapat melaksanakan
hasil keputusan tersebut dengan penuh tanggung jawab dan tanpa ada unsur pemaksaan.karena
kesepakatan menjadi undang-undang bagi pihak-pihak yang melakukannya.

7
BAGIAN KETIGA

Apakah Anda pernah melakukan kegiatan sosial/politik/ekonomi/budaya yang menurut Anda


penting? Ceritakan, apakah tujuan aktivitas itu? Apakah peran Anda dalam kegiatan tersebut?
Seberapa besar dampak yang telah dihasilkan bagi masyarakat? Jelaskan. Apakah ada dukungan
atau kendala yang Anda jumpai dalam mencapai tujuan yang Anda impikan? Apakah ada
rencana untuk memperbesar aktivitas Anda?
Saya Pernah melakukan kegiatan sosial/politik/ekonomi/budaya,yang menurut saya sangat
penting dan berguna bagi masyarakat,seperti: 1.

Kegiatan untuk membantu orang-orang yang miskin/kurang mampu,seperti kegiatan untuk


membantu anak-anak putus sekolah agar mereka dapat bersekolah kembali, dimana saya
bertindak menjadi fasilitator Paket A dan Tutor Paket B,dampaknya mereka dapat melanjutkan
sekolah mereka ketingkat pendidikan yang lebih tinggi.Kegiatan ini didukung oleh Kementerian
Pendidikan Nasional, Namun kendalanya adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya pendidikan 2.

Menjadi pembimbing rohani bagi para Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Tuminting Kota
Manado, agar mereka ketika kembali ke masyarakat tidak mengulangi
perbuatannya.Dampaknya banyak Narapidana yang melek membaca Alquran dan tekun
beribadah selama dalam tahanan di Lembaga Pemasyarakatan.Kegiatan ini dibiayai dari APBN
Lemabaga Pemasyarakatan Tuminting,kendalanya adalah rata-rata para Narapidana adalah
orang-orang yang memiliki latar belakang kehidupan yang kelam,sehingga harus penuh
kesabaran dalam mengajak mereka agar mau belajar beribadah. 3.

Begitu pula saya pernah melakukan politik yang bersifat normatif (bukan politik praktis) seperti
menjadi narasumber dalam kegaitan-kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh KPU Sulawesi
Utara dan Bawaslu Sulawesi Utara yang dihadiri para pemangku kepentingan dalam pemilu
untuk mengetahui dan mamahami seluk beluk mengenai Pemilu serta menjadi narasumber
sebagai pegiat Pemilu dalam pelatihan yang dilakukan oleh partai-partai politik untuk
memberikan pengetahuan mengenai Pemilu kepada kader-kader partai politik.Kegiatan ini
diikuti oleh para pemangku kepentingan

8
Pemilu,akademisi,dll.Kendalanya adalah masih kurang kesadaran politik masyarakat akan arti
pentingnya Pemilu, yang ditandai masih tingginya angka Golput. 4.

Untuk kegiatan ekonomi saya pernah menjadi pendamping bagi masyarakat ekonomi lemah
untuk mendapatkan pinjaman modal dari Dinas Sosial Sulawesi Utara,dengan tujuan untuk
meningkatkan kesejahteran mereka. Dampaknya banyak masyarakat ekonomi lemah yang
terbantu dalam memenuhi kebutuhannya.Kegiatan ini menggunakan APBD Sulawesi
Utara,namun kedalanya adalah dana yang disediakan oleh Pemmerintah masih sangat
kecil,belum merata kepada seluruh masyarakat miskin. Saya berencana untuk memperbesar
aktivitas saya terutama dalam kegiatan sebagai pegiat Pemilu dengan mempercepat penyelesaian
penulisan disertasi saya tentang Pemilu Legislatif dan juga kegiatan sebagai
Muballigh/pembimbing rohani terutama menjadi Pembimbing Manasik Haji yang profesional.

Sebutkan beberapa orang yang Anda anggap berperan besar yang ikut serta dalam aktivitas
Anda? Apa peran mereka?
Orang-orang yang berperan besar yang ikut serta dalam aktivitas saya, sehingga semua kegiatan
yang telah saya rencanakan dapat berjalan dengan baik, adalah: 1.

Istri saya yaitu Hj.Normawati Musa, yang selalu setia mendampingi saya dalam berbagai
keadaan baik dalam suka maupun duka dan selalu menunjang semua aktivitas saya,seperti selalu
mempersiapkan semua kebutuhan saya dalam menjalankan aktivitas. 2.
Guru saya yaitu Drs.Hi.Ismail Tunai (Imam Besar Masjid Raya Achmad Yani Sulawesi Utara),
yang berjasa dalam memotivasi/mendorong dalam melaksanakan aktivitas saya dan mendorong
agar terus berjuang menggapai cita-cita saya. 3.

Teman saya yaitu Bapak Gafrin Abudi,yang dengan ikhlas selalu mengantar saya dalam
menjalankan segala aktivitas saya. 4.

Ketua Stikes Muhammadiyah Manado yaitu Bapak Agus A.Laya,SKM,M.Kes, yang selalu
memberikan kesempatan kepada saya untuk melaksanakan setiap aktivitas. 5.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah yaitu Bapak Rizal Arsjad,SAg,MA, yang selalu
menjadi mitra dalam melaksanakan hampir semua aktivitas saya

9

Sebutkan alasan Anda, apakah pengalaman Anda dalam melakukan kegiatan berorganisasi
selama ini berguna pada saat Anda menjadi salah seorang anggota KPU atau anggota Bawaslu
(bila anda terpilih).
Kegiatan saya dalam berorganisasi selama ini sangatlah berguna, pada saat saya menjadi salah
seorang anggota KPU,dengan alasan: 1.

Dengan aktif didalam kegiatan berorganisasi melatih kita dalam menyelesaikan setiap masalah
atau melatih dalam mengambil keputusan, sehingga bila saya terpilih menjadi anggota KPU akan
sangat berguna dalam menyelesaikan setiap permasalahan- permasalahan yang terjadi pada saat
tahapan Pemilu telah jalan. 2.

Dengan berorganisasi saya terbiasa untuk bekerja secara kelompok, sehingga apabila saya
terpilih menjadi anggota KPU,bila terjadi permasalahan,maka permasalahan tersebut dapat
dengan mudah diatasi secara cepat,karena terbiasa dalam melakukan kerjasama secara
berkelompok. 3.

Dengan berorganisasi saya belajar tentang pengelolaan administrasi surat-menyurat,hal ini sangat
membantu saya bila menjadi anggota KPU,karena pengalaman yang didapat dalam berorganisasi
dapat diterapkan di KPU terutama mengenai tatakelola arsip,surat-surat,dokumen,dll yang
menyangkut pelaksanaan tahapan Pemilu. 4.

Dengan berorganisasi saya terbiasa untuk berani bicara dalam menyampaikan pendapat, hal ini
sangat bermanfaat bila saya menjadi anggota KPU, terutama ketika melakukan sosialisasi dan
Rapat Pleno

10
BAGIAN KEEMPAT

Apa tanggapan Anda terhadap pernyataan berikut. Setiap manusia dalam bertindak selalu dapat
dipengaruhi oleh pihak lain, baik tindakan buruk atau baik Dalam menyelenggarakan Pemilu,
anggota KPU atau anggota Bawaslu juga dapat dipengaruhi oleh pihak-pihak yang memiliki
kepentingan tertentu, baik yang sejalan atau tidak sejalan dengan misi KPU atau Bawaslu. Pihak
manakah menurut Anda yang dapat dijadikan mitra kerja dalam mendukung misi KPU atau
Bawaslu dan sebaliknya pihak manakah yang harus Anda waspadai dapat mengganggu misi KPU
atau Bawaslu.
Menurut saya,pernyataan:
.

Setiap manusia dalam bertindak selalu dapat dipengaruhi oleh pihak lain, baik tindakan buruk
atau baik

hal tersebut bersifat relatif, tergantung orangnya, bisa saja dalam tindakan yang buruk atau baik,
seseorang mudah dipengaruhi oleh pihak lain atau sebaliknya,tidak dapat dipengaruhi oleh pihak
lain.Dalam hal dipengaruhi oleh pihak lain,untuk melakukan tindakan buruk menurut saya,
harusnya ini tidak boleh terjadi.Setiap manusia memiliki kebebasan untuk menentukan
pilihannya, apakah akan bertindak buruk atau baik, maka yang menuntutnya adalah akal
budi,akal budi yang akan mengarahkan manusia kepada tindakan yang baik,akal budi tidak akan
menuntun manusia melakukan tindakan yang buruk. Untuk itu, sebaiknya sebelum bertindak
harus dipikirkan/dipertimbangkan akibatnya, apakah tindakan tersebut baik atau buruk. Menurut
saya pihak-pihak yang dapat dijadikan mitra kerja dalam rangka mendukung misi KPU adalah: 1.

TNI/Polri 2.

Kejaksanaan 3.

Organisasi Kemasyarakatan Keagamaan 4.

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)/NGO 5.

KPU negara sahabat 6.

Tokoh Masyarakat yang Independen 7.

Tokoh Agama/Ulama 8.

Pemantau Pemilu

11
Sebaliknya yang harus diwaspadai dapat mengganggu misi KPU karena memiliki konflik
kepentingan adalah: 1.

Partai Politik Peserta Pemilu 2.

Calon Anggota Legislatif 3.


Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden 4.

Pasangan Calon Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah 5.

Tim Kampanye 6.

Lembaga Survei yang tidak kredibel


Bila anda terpilih sebagai calon anggota KPU/Bawaslu yang diusulkan oleh Presiden kepada
DPR, apa yang akan anda lakukan agar anda terpilih.
Yang akan saya lakukan agar terpilih sebagai anggota KPU, bila terpilih sebagai calon anggota
KPU yang diusulkan oleh Presiden kepada DPR, yaitu: Akan mempersiapkan diri baik fisik
maupun mental serta pengetahuan dengan sebaik- baiknya dalam menghadapi Fit and Proper
Test atau uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon anggota KPU yang dilakukan oleh anggota
DPR RI.

Bila Anda terpilih menjadi anggota KPU atau anggota Bawaslu, apakah strategi yang menurut
Anda tepat untuk menghindari intervensi negatif dari pihak lain. Jelaskan!
Bila saya terpilih menjadi anggota KPU, maka strategi yang tepat untuk dilakukan dalam rangka
menghindari intervensi negatif dari pihak lain adalah: 1.

Menciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif dengan semua pihak terutama para
stakeholder Pemilu. 2.

Berusaha mencegah konflik yang destruktif sebelum terjadi diantara sesama anggota KPU. 3.

Menetapkan peraturan dan prosedur yang baku dalam melaksanakan suatu pekerjaan/tahapan
Pemilu 4.

Menciptakan iklim dan suasana kerja yang harmonis,baik sesama anggota KPU,Pegawai KPU
dan KPU Provinsi serta KPU Kabupaten/Kota.

12
5.

Membentuk team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/ unit kerja. 6.

Membina dan mengembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian antar sesama
anggota KPU. Apabila hal-hal tersebut diatas dapat dilaksanakan,maka saya yakin anggota KPU
akan terhindar dari intervensi yang bersifat negatif dari pihak-pihak yang menginginkan
terganggunya pelaksanaan tahapan Pemilu.

Seberapa besar pengaruh keluarga atau teman pada diri Anda? Siapa saja orang-orang yang harus
Anda dengarkan dan mengapa suara mereka penting Anda dengar?
Menurut saya,keluarga atau teman hanya bersifat memberikan semangat atau motivasi kepada
saya untuk bekerja dengan ulet, tapi pengaruh keluarga atau teman pada diri saya dalam
mencampuri urusan pekerjaan adalah sangat kecil bahkan hampir-hampir tidak ada,dalam
melaksanakan pekerjaan terutama dalam memutuskan sesuatu, saya termasuk orang yang sangat
independen/mandiri.Hal itu telah saya buktikan selama menjadi anggota KPU Provinsi Sulawesi
Utara. Orang-orang yang harus saya dengar pendapatnya adalah Istri saya,kedua orangtua saya
serta guru saya, karena mereka adalah orang-orang yang menyayangi dan mencintai saya,dan
saya yakin sekali pendapat mereka bertujuan baik dan tidak mungkin mencelakakan diri saya.

13
BAGIAN KELIMA

Sejak kapan Anda tertarik dengan masalah Kepemiluan dan Demokrasi? Mengapa?
Saya mulai tertarik dengan masalah Kepemiluan sejak saya kuliah di Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Manado karena selama masa kuliah saya aktif dalam organisasi
kemahasiswaan yaitu Senat Mahasiswa Dan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan
Syariah/Hukum, yang kegiatannya banyak mengkritisi,membahas masalah-masalah yang
menyangkut Demokrasi, Pemilu dan Pemerintahan serta masalah sosial politik
lainnya.Puncaknya pada tahun 1998 ketika masa Reformasi dengan tumbangnya pemerintahan
orde baru dan dilaksanakannya Pemilu tahun 1999, dimana saya terlibat dalam organisasi
pemantau pemilu saat itu yaitu UNFREL.

Bila Anda pernah menulis buku dan/atau artikel mengenai Kepemiluan dan Demokrasi, apa dan
dimuat/diterbitkan dimana serta apa basis argumentasi buku dan/atau artikel tersebut?
Saya tidak pernah menulis buku atau artikel mengenai Kepemiluan dan Demokrasi,tapi saat ini
saya sedang menyusun disertasi sebagai tugas akhir dalam mengikuti pendidikan Pasca
sarjana/Doktoral Ilmu Hukum/S3 di Universitas Sam Ratulangi Manado,dengan judul
ASAS KEADILAN DALAM SISTEM PEMILU LEGISLATIF DAN PENERAPANNYA
DALAM DEMOKRASI PANCASILA (DIKAJI DENGAN PRINSIP KEADILAN JHON
RAWLS)
,judul tersebut telah disetujui/lulus dalam ujian proposal penelitian disertasi yang dilaksanakan
pada tanggal 7 Mei 2015, yang semula berjudul:
”PEMILU LEGISLATIF
DALAM HUBUNGAN DENGAN DEMOKRASI PANCASILA DI INDONESIA

Adapun hal-hal yang baru dalam disertasi ini yang menyangkut Kepemiluan dan Demokrasi
adalah: 1.

Selama ini ketika bicara tentang demokrasi yang sesuai dengan Pancasila selalu merujuk pada
sila IV
yaitu “
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam
permusyawaratan /perwakilan”
, sementara menurut saya Pemilu yang merupakan perwujudan demokrasi pancasila yang
dijalankan selama ini, sistemnya tidak adil,maka melalui desertasi ini, saya
akan mengkaji dengan merujuk pada sila V yaitu“
Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”

yang merujuk pada


asas Pemilu Jujur dan Adil.
2.

Dalam hal penerapan Parliamentary Threshold ,dengan adanya ambang batas parlemen ini akan
mengakibatkan tidak semua warga negara memiliki wakilnya di parlemen, yang

14
didasarkan pada teori bahwa
Parlemen adalah lembaga Perwakilan seluruh Warga Negara
.Partai politik peserta pemilu yang tidak memenuhi ambang batas peroleh suara, suaranya
dinyatakan hangus dan tidak diikutsertakan dalam perhitungan untuk memperoleh kursi di
parlemen (DPR RI),menurut saya yang adil adalah penerapan Electoral Threshold (pembatasan
untuk ikut Pemilu berikut) sehingga seluruh warga negara memiliki wakil diparlemen bukan
Parliamentary Threshold. 3.

Penerapan Bilangan Pembagi Pemilih (BPP) dalam penentuan peroleh kursi bagi peserta pemilu,
sangat merugikan bagi partai-partai besar dan menguntungkan partai kecil peserta Pemilu,yang
didasarkan pada Teori yaitu

semakin besar BPP akan merugikan partai-partai besar dan semakin kecil BPP akan
menguntungkan partai-partai
besar”
, harusnya semakin banyak memperoleh suara, maka akan semakin banyak memperoleh kursi,
tapi dalam kenyataannya

tidak
”,
Penerapan BPP tidak berlaku bagi semua partai, ada partai yang memperoleh kursi berdasarkan
BPP dan ada juga partai yang peroleh kursi melalui tahapan rangking sisa suara.Sehingga partai
besar memperoleh 1 (satu) kursi dengan suara yang besar, sementara partai kecil memperoleh
1(satu) kursi dengan suara yang kecil,dan ketika di parlemen mempunyai hak yang sama, tanpa
memandang cara memperolehnya.Menurut saya yang adil adalah tidak menerapkan BPP tapi
perolehan kursi berdasarkan rangking perolehan suara partai di daerah pemilihan (dapil) 4.

Dalam hal penetapan Calon Terpilih berdasarkan suara terbanyak di Daftar Calon Tetap (DCT)
dari suatu Partai Politik.Terdapat kasus ada Caleg yang memperoleh suara misalnya 1000, tidak
menjadi anggota DPRD, sedangkan Caleg yang memperoleh suara 750, menjadi anggota
DPRD,hal ini disebabkan caleg yang memperoleh suara 1000, bukan merupakan suara
terbanyak di dalam DCT partainya,sedangkan Caleg yang memperoleh suara 750 merupakan
suara terbanyak di dalam DCT partainya.Menurut saya, berdasarkan rangking perolehan suara
Caleg di daerah pemilihan (dapil) 5.

Solusi terhadap permasalahan dalam point 3 dan point 4 adalah dengan melakukan penetapan
perolehan kursi dan calon terpilih dalam satu paket yaitu berdasarkan rangking suara terbanyak
perolehan suara caleg,kemudian dilihat dari partai mana caleg tersebut berasal.

Вам также может понравиться