Вы находитесь на странице: 1из 10

PERKALIAN DAN PEMANGKATAN

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas terstruktur:

Mata Kuliah : Analisis Kompleks

Dosen Pengampu : Eris Fani, M.Pd.

Oleh :

M. Alfaridzy Bangkit Pradana (40316011)

Wahyu Setia Lailya (40316016)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

BUMIAYU

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini tepat
pada waktunya dan tanpa ada kendala suatu apapun. Makalah yang Berjudul “Bentuk
Polar (Kutub) dan Eksponen” ini disusun guna memenuhi tugas terstruktur mata
kuliah Analisis Kompleks serta untuk menambah wawasan bagi pembacanya. Pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, kami ingin menyampaikan terima
kasih setulus-tulusnya kepada Bapak Eris Fany, M. Pd. selaku dosen pengampu mata
kuliah

Analisis Kompleks yang telah membantu, membimbing dan mengarahkan


kami dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun sebagai Referensi
Penyusunan Makalah selanjutnya. Dan Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis
dan pembaca pada umumnya.

Bumiayu, 18 April 2019

Tim Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ............................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
C. Tujuan ....................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Perkalian dan Pemangkatan ..................................................................... 5
B. Latihan Soal ............................................................................................... 7
BAB III KESIMPULAN ............................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Bilangan kompleks merupakan salah satu terobosan penting dalam dunia
Matematika. Bagi yang telah mengikuti perkuliahan Aljabar Linear, himpunan
bilangan bulat telah dikenal sebagai suatu himpunan yang sederhana yang memiliki
struktur grup, dan lebih jauh lagi gelanggang. Struktur grup dari bilangan bulat
membuat setiap persamaan linear monik memiliki solusi. Tetapi persamaan linear
umum:

(ax + b)n
Tetapi lapangan ini tidak memiliki sifat berikut ini: setiap subset terbatas
darinya memiliki batas atas terkecil dan batas bawah terbesar. Sifat ini yang kemudian
berakibat setiap barisan Cauchy konvergen. Sifat ini disebut "lengkap". Kebutuhan
untuk mengkonstruksi sebuah lapangan yang lengkap yang kemudian memberikan
himpunan bilangan real. Tetapi, meskipun himpunan bilangan real memiliki sifat
kelengkapan, lapangan tersebut tidak tertutup secara aljabar: setiap polinom berderajat
n memiliki n buah pembuat nol.
Salah satu contoh klasik mengenai fakta ini adalah persamaan (x2 +i) = 0 yang
sama sekali tidak memiliki akar di bilangan real. Jika akar dari persamaan ini disebut
i, maka kita dapat membentuk lapangan bilangan kompleks yang tertutup secara
aljabar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, ada beberapa point
utama yang akan menjadi pembahasan adalah “Bagaimana operasi perkalian dan
pemangkatan pada bilangan kompleks”.
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai
dalam pembahasan makalah: Untuk mengetahui Bagaimana operasi perkalian dan
pemangkatan pada bilangan kompleks.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Uraian dan Contoh

Pada Kegiatan Belajar 1 telah didefinisikan tentang perkalian dua bilangan


kompleks. Apabila hal tersebut dilakukan di dalam bentuk polar perkalian antara

z1 = 𝑟1 (cos 𝜃1 + 𝑖 sin 𝜃1 ) dan z2 = 𝑟2 (cos 𝜃2 + 𝑖 sin 𝜃2 ) , maka

z1 z2 = 𝑟1 𝑟2 [cos 𝜃1 𝑐𝑜𝑠𝜃2 − 𝑠𝑖𝑛𝜃1 𝑠𝑖𝑛𝜃2 + 𝑖 (𝑠𝑖𝑛𝜃1 𝑐𝑜𝑠𝜃2 + 𝑐𝑜𝑠𝜃1 𝑠𝑖𝑛𝜃2 )]

z1 z2 = 𝑟1 𝑟2 [𝑐𝑜𝑠(𝜃1 + 𝜃2 ) + 𝑖 sin(𝜃1 + 𝜃2 )]

Bentuk terakhir ini merupakan rumus perkalian dua bilangan kompleks di dalam
bentuk polar. Maka terlihat bahwa :

arg(z1 z2 ) = 𝜃1 + 𝜃2 = arg z1 + arg z2

Telah di dapat |z1 z2 | = |z1 ||z2 |. Secara geometris ini berarti panjang vektor z1 z2 sama
dengan perkalian panjang vektor z1 dan z2 . Selain itu dapat dinyatakan pula

|z1 z2 | |z1 |
= = z2 ≠ 0
|z2 | 1

Berarti ada kesebangunan dari segitiga yang diarsir seperti terlihat pada gambar :
B. Rumus De Moivre

Apabila z1 = 𝑟1 (𝑐𝑜𝑠𝜃1 + 𝑖 sin 𝜃1 )

z2 = 𝑟2 (𝑐𝑜𝑠𝜃2 + 𝑖 sin 𝜃2 )

z𝑛 = 𝑟𝑛 (𝑐𝑜𝑠𝜃𝑛 + 𝑖 sin 𝜃𝑛 ), n asli

Maka dari rumus perkalian dua bilangan kompleks dapat dilanjutkan secara induktif
dan didapat

z1 z2 … z𝑛 = 𝑟1 𝑟2 … 𝑟𝑛 [𝑐𝑜𝑠(𝜃1 + 𝜃2 +. . . +𝜃𝑛 ) + 𝑖 sin(𝜃1 + 𝜃2 +. . . +𝜃𝑛 )]

Akibatnya jika z = r(𝑐𝑜𝑠 𝜃 + 𝑖 sin 𝜃), maka z 𝑛 = 𝑟 𝑛 (cos 𝑛 𝜃 + 𝑖 sin n 𝜃)

Khususnya untuk r = 1, di dapat :-

Rumus De Moivre (cos 𝜃 + 𝑖 sin 𝜃)𝑛 = (cos 𝑛 𝜃 + 𝑖 sin 𝑛 𝜃), n bilangan asli.

Pembagian bilangan kompleks z1 = 𝑟1 (𝑐𝑜𝑠𝜃1 + 𝑖 sin 𝜃1 ) oleh z2 =


𝑟2 (𝑐𝑜𝑠𝜃2 + 𝑖 sin 𝜃2 ) ≠ 0, adalah

z1 𝑟1 (𝑐𝑜𝑠𝜃1 + 𝑖 sin 𝜃1 ) 𝑟1 (𝑐𝑜𝑠𝜃1 + 𝑖 sin 𝜃1 ) (cos 𝜃2 − 𝑖 sin 𝜃2 )


= = ∙
z2 𝑟2 (𝑐𝑜𝑠𝜃2 + 𝑖 sin 𝜃2 ) 𝑟2 (𝑐𝑜𝑠𝜃2 + 𝑖 sin 𝜃2 ) (cos 𝜃2 − 𝑖 sin 𝜃2 )

𝑟1
= [cos 𝜃1 cos 𝜃2 + 𝑠𝑖𝑛𝜃1 𝑠𝑖𝑛𝜃2 + 𝑖 (sin 𝜃1 cos 𝜃2 − cos 𝜃1 𝑠𝑖𝑛𝜃2 )]
𝑟2

z1 𝑟1
= [𝑐𝑜𝑠(𝜃1 − 𝜃2 ) + 𝑖 sin(𝜃1 − 𝜃2 )]
z2 𝑟2

Dari rumus pembagian ini diperoleh :


z1
arg ( ) = 𝜃1 − 𝜃2 = arg z1 − arg z2
z2

Akibat lain jika 𝑧 = 𝑟(cos 𝜃 + 𝑖 sin 𝜃), maka

1 1
= [𝑐𝑜𝑠(−𝜃) + 𝑖 sin(−𝜃)]
𝑧 𝑟
1
Apabila 𝑧 −𝑛 menyatakan , n asli maka
𝑧𝑛

1 1
𝑧 −𝑛 = 𝑛
= 𝑛
𝑧 𝑟 (cos 𝑛 𝜃 + 𝑖 sin 𝑛 𝜃)

1 (cos 𝑛 𝜃 − 𝑖 sin 𝑛 𝜃)
= ∙
𝑟 𝑛 (cos 𝑛 𝜃 + 𝑖 sin 𝑛 𝜃) (cos 𝑛 𝜃 − 𝑖 sin 𝑛 𝜃)

1
= [(cos 𝑛 𝜃 − 𝑖 sin 𝑛 𝜃)]
𝑟𝑛

1
= [cos(−𝑛𝜃) + 𝑖 sin(−𝑛𝜃)]
𝑟𝑛

1 𝑛
=( )
𝑧

Jadi rumus De Moivre berlaku untuk n bilangan bulat.

Contoh 1

Hitung (−1 + 𝑖)7

Penyelesaian :

Misalkan 𝑧 = −1 + 𝑖

𝑟 = |𝑧| = √(−1)2 + 12 = √2
1 3
tan 𝜃 = −1 = 1, karena z di kuadran 2, dipilih 𝜃 = 4 𝜋

3 3
−1 + 𝑖 = √2 (𝑐𝑜𝑠 𝜋 + 𝑖 sin 𝜋)
4 4

7 21 21
(−1 + 𝑖)7 = (√2) (cos 𝜋 + 𝑖 sin 𝜋)
4 4

7 5 5
= (√2) (cos 𝜋 + 𝑖 sin 𝜋)
4 4

7 1 1
= (√2) (− √2 − 𝑖√2)
2 2

= −8 − 8𝑖

Contoh 2

−6
Hitung (√3 − 𝑖)

Penyelesaian :

𝑟 = |𝑧| = √3 + 1 = 2

−1 𝜋
tanθ = , karena z di kuadran 4 dipilih 𝜃 =
√3 6

𝜋 𝜋
√3 − 1 = 2 [𝑐𝑜𝑠 (− ) + 𝑖 sin (− )]
6 6

−6 1
(√3 − 𝑖) = 2−6 (𝑐𝑜𝑠 𝜋 + 𝑖 sin 𝜋) = −
64
BAB III
KESIMPULAN

Bentuk terakhir ini merupakan rumus perkalian dua bilangan kompleks di dalam
bentuk polar. Maka terlihat bahwa :

arg(z1 z2 ) = 𝜃1 + 𝜃2 = arg z1 + arg z2

Telah di dapat |z1 z2 | = |z1 ||z2 |. Secara geometris ini berarti panjang vektor z1 z2 sama
dengan perkalian panjang vektor z1 dan z2 . Selain itu dapat dinyatakan pula

|z1 z2 | |z1 |
= = z2 ≠ 0
|z2 | 1

Berarti ada kesebangunan dari segitiga yang diarsir

Вам также может понравиться