Вы находитесь на странице: 1из 2

Berbeda dengan PHK yang terjadi karena adanya inisiatif dari perusahaan, PHK yang

dilakukan atas inisiatif karyawan atau pengunduran diri karyawan tidak menimbulkan
konsekuensi pembayaran uang pesangon dan UPMK oleh perusahaan. Meski begitu,
perusahaan tetap diwajibkan membayarkan uang penggantian hak (UPH) untuk karyawan
yang mengundurkan diri. Dan, jika karyawan tersebut termasuk dari non-management
committee (tugas dan fungsinya tidak mewakili pengusaha secara langsung), maka
perusahaan juga akan memberikan uang pisah. Besaran dan pelaksanaan pembayaran
uang pisah hendaknya diatur dalam peraturan perusahaan atau perjanjian kerja. Hal ini
sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 Pasal 162.

Lebih lanjut mengenai Uang Penggantian Hak (UPH), Undang-Undang telah merinci apa
saja hak karyawan yang dimaksud yang dapat dirupiahkan. Hak-hak tersebut, yakni:

1. Hak atas cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur.

Tidak ada cara baku untuk menghitung konversi nilai jumlah hari cuti ke dalam rupiah.
Namun, cara berikut ini lazim dilakukan di beberapa perusahaan:

2. Biaya atau ongkos pindah untuk karyawan dan keluarganya ke kota/ tempat kerja yang
baru.
3. Penggantian perumahan dan kesehatan ditetapkan sebesar 15% dari jumlah uang
pesangon dan UPMK yang akan diterima karyawan.
4. Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian
kerja bersama.

Komponen “upah” yang digunakan untuk menghitung semuanya itu (baik uang pesangon,
UPMK, maupun UPH), adalah upah tetap yang diterima karyawan bersangkutan setiap
bulannya. Upah tetap terdiri atas gaji pokok dan tunjangan yang diterima dengan jumlah
tetap setiap bulannya. Karenanya, tunjangan kehadiran yang bisa berubah-ubah jumlahnya
tiap bulan, tidak termasuk dalam “upah” yang dimaksud.

Contoh kasus:
Selama bekerja di PT Sejahtera, Rita mendapatkan gaji pokok 2,5 juta/bulan, dengan
tunjangan komunikasi 1 juta/bulan. Dia juga mendapatkan uang makan per hari 70,000
(diperoleh hanya jika karyawan hadir di kantor). Setelah 4 tahun 7 bulan masa kerjanya, dia
mengalami PHK per 14 September. Sedangkan hak cuti tahunan yang sudah diambil adalah
4 hari dari hak cuti 12 hari/ tahun. Berapa kewajiban yang harus dibayarkan perusahaan
kepada Rita?

Perhitungan Besaran Uang Pesangon Karyawan di PHK

Diketahui upah yang didapatkan sebesar:


= Gaji Pokok + Tunjangan Tetap
= 2.500.000 + 1.000.000
= 3.500.000
Uang Pesangon untuk karyawan dengan masa kerja 4 tahun 7 bulan (5 bulan upah)
= 5 x 3.500.000
= 17.500.000
Uang Penghargaan Masa Kerja (UPMK) untuk karyawan masa kerja 4 tahun 7 bulan (2
bulan upah)
= 2 x 3.500.000
= 7.000.000
Uang Penggantian Hak:
– Hak Cuti = (Jumlah hak cuti proporsional yang belum diambil / Jumlah hari kerja dalam 1
bulan) x upah tetap dalam 1 bulan
= ((Hak cuti Jan s.d. Sep) – 4 hari / 25 hari) x 3.500.000
= 9 – 425 x 3.500.000
= 525 x 3.500.000
= 700.000
– Hak Perumahan dan Pengobatan = 15% x jumlah uang pesangon dan UPMK
= 15100 x (17.500.000+7.000.000)
= 3.675.000

Maka, jumlah seluruh kewajiban perusahaan yang harus dibayarkan kepada Rita adalah:
= Uang Pesangon + UPMK + UPH
= 17.500.000 + 7.000.000 + (700.000 + 3.675.000)
= 28.875.000

Ketentuan lain yang perlu dicatat adalah alasan PHK seseorang, sebab hal ini berpengaruh
pada besaran uang pesangon yang menjadi hak karyawan. Perusahaan wajib memberikan
uang pesangon sebesar 2x (dua kali) lipat dari ketentuan yang tercantum pada tabel,
apabila:

Perusahaan mengalami merger, akuisisi, perubahan status, atau perubahan kepemilikan,


dan perusahaan menolak untuk melanjutkan hubungan kerja dengan karyawan;
Perusahaan melakukan PHK dengan alasan efisiensi;
Karyawan meninggal dunia (kewajiban perusahaan dibayarkan kepada ahli waris);
Karyawan pensiun, dan perusahaan tidak pernah mengikutkan karyawan dalam program
dana pensiun;
Permohonan PHK diajukan oleh karyawan kepada lembaga penyelesaian perselisihan
hubungan industrial, dan dikabulkan. Karyawan dapat mengajukan permohonan ini

Вам также может понравиться