ABSTRACT
Background : The high use of radiation for medical activities is the contribution of the second largest source
of radiation we receive. Besides radiation gives benefits, it can also cause danger for radiation workers,
people, and the environment. So that radiology services should pay attention to safety aspects of radiation
according to Peraturan Kepala BAPETEN No.8 in 2011. The purpose of this study is to analyze the
application and implementation of radiation safety in Department of Radiology, Pulmonary Special Hospital
Hospital, South Sumatra.
Methods : A descriptive research with a qualitative approach was implemented in this study. Methods for
obtaining information were in-depth interview, observation technique, and document review. Source of
information was obtained from six informants, one of them was a key informant.
Results : The results showed that implementation of radiation safety in Department of Radiology was not
optimal. The other findings were the absence of radiation protection organization structure, lack of training
for radiation workers, no radiologist, lack of availability of radiation protection equipment. Moreover, the
results of worker radiation film badge has not yet been reported continuously to Batan, health monitoring
has not yet been done specially for radiographers, lack of supervision or fast responsiveness to issues of
Radiology at the hospital, as well as lack of coordination between the hospitals with radiological
installations.
Conclusion : It is concluded overview of the application of radiation safety at the Hospital for Special
Pulmonary South Sumatra province have increased the awareness of the importance of safety for each
radiation worker and also in terms of coordination between hospitals and radiology installations. Expected
to be formed for SSR Lung structure and functioning of the organization of radiation protection, giving a
reprimand or sanctions for employees who do not work in accordance with the SOP, specific medical
examination immediately, and make plans for the training of radiographers.
Keywords : Application of Radiation Safety, Radiology, Hospital
ABSTRAK
Latar Belakang : Tingginya penggunaan radiasi untuk kegiatan medis merupakan kontribusi kedua terbesar
sumber radiasi yang kita terima, dimana selain memberikan manfaat , juga dapat menyebabkan bahaya baik
bagi pekerja radiasi, masyarakat, maupun lingkungan sekitar. Sehingga pelayanan radiologi harus
memperhatikan aspek keselamatan kerja radiasi menurut Peraturan Kepala BAPETEN No.8 Tahun 2011.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penerapan dan pelaksanaan keselamatan radiasi pada Instalasi
Radiologi RSK Paru Provinsi Sumatera Selatan.
Metode : Dilakukan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan informasi
dengan wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Sumber informasi diperoleh dari tujuh
informan, salah satu adalah informan ahli.
Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil penelitian, penerapan dan pelaksanaan keselamatan radiasi pada
Instalasi Radiologi RSK Paru Provinsi Sumatera Selatan belum optimal dilakukan. Belum adanya struktur
organisasi proteksi radiasi, kurangnya pelatihan untuk pekerja radiasi, belum adanya dokter spesialis
radiologi, kurangnya ketersediaan peralatan proteksi radiasi, belum secara continue melaporkan hasil film
badge pekerja radiasi ke Batan per bulan, belum dilakukan pemantauan kesehatan secara khusus bagi
radiografer, kurangnya pengawasan atau cepat tanggap terhadap permasalahan di Instalasi Radiologi dari
pihak rumah sakit, serta kurangnya koordinasi antara pihak rumah sakit dengan instalasi radiologi.
245
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Kesimpulan : Gambaran penerapan keselamatan radiasi di Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera
Selatan perlu ditingkatkan mengenai kebijakan keselamatan radiasi dan kesadaran akan pentingnya
keselamatan kerja bagi pekerja radiasi.
Kata Kunci : Penerapan Keselamatan Radiasi, Instalasi Radiologi, Rumah Sakit
Simanjuntak, Camelia, Purba, Penerapan Keselamatan Radiasi pada Instalasi Radiologi ● 246
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
perlindungan terhadap lingkungan hidup dan Sedangkan yang menjadi informan adalah
keamanan sumber radioaktif, maka ditetapkan lima pekerja radiasi (radiografer).
Peraturan Pemerintah RI Nomor 33 tahun
2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion HASIL PENELITIAN
dan Keamanan Sumber Radioaktif. Persyaratan Manajemen
Berdasarkan peraturan tersebut setiap instansi
Kepala Rumah Sakit yang bertugas
yang menggunakan radiasi pengion wajib
sebagai penanggung jawab keselamatan
menerapkan Keselamatan Radiasi sabagai
radiasi di instalasi radiologi RSK Paru serta
usaha pencegahan dan penanggulangan
Kepala Instalasi Radiologi dimana memiliki
kecelakaan radiasi.
tanggung jawab :
Secara hukum, Rumah Sakit Khusus
a. menyediakan, melaksanakan,
Paru telah menjadi rumah sakit, namun dalam
mendokumentasikan program proteksi
pelaksanaan operasionalnya belum dapat
keselamatan radiasi
menjangkau hal tersebut dikarenakan antara
b. memverifikasi secara sistematis bahwa
lain standar pelayanan rumah sakit belum
hanya personil yang sesuai dengan
terpenuhi.
kompetensi yang bekerja dalam
Peningkatan jumlah pelayanan
penggunaan pesawat sinar-X
kesehatan di RSK Paru sejalan dengan
c. menyelenggarakan pelatihan Proteksi
peningkatan penggunaan fasilitas pelayanan
Radiasi
radiologi sebagai fasilitas penunjang medik
d. menyelenggarakan pemantauan kesehatan
dalam pelaksanaan klinis pasien. Pelayanan
bagi Pekerja Radiasi
radiologi menggunakan radiasi pengion
e. menyediakan perlengkapan Proteksi
(sinar-X) untuk kegiatan foto rontgen.
Radiasi
Sehingga RSK Paru harus menerapkan
f. melaporkan kepada Kepala BAPETEN
Peraturan Kepala BAPETEN No.8 Tahun
mengenai pelaksanaan program proteksi
2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam
dan keselamatan radiasi, dan verifikasi
Penggunaan Pesawat Sinar-X Radiologi
keselamatan.
Diagnostik dan Intervensi untuk keselamatan
Kewajiban dan tanggung jawab Petugas
radiasi pada inslatasi radiologi yang
Proteksi Radiasi antara lain :
mencakup persyaratan manajemen,
a. Memberi instruksi kepada pekerja radiasi
persyaratan proteksi radiasi, persyaratan
b. Mengambil tindakan untuk menjamin
teknik, dan persyaratan verifikasi
tingkat penyinaran serendah mungkin dan
keselamatan. Untuk pemantauan
tidak akan pernah mencapai batas tertinggi
kesehatan/pemeriksaan kesehatan pada
yang berlaku serta pelaksanaan
pekerja instalasi radiologi belum optimal
pengelolaan limbah radioaktif sesuai
dilakukan sebagaimana diatur dalam
ketentuan
Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 6 Tahun
c. Mencegah perubahan yang dapat
2010 oleh pihak rumah sakit.
menimbulkan kecelakaan
d. Mencegah orang yang tidak
BAHAN DAN CARA PENELITIAN
berkepentingan masuk ke daerah radiasi
Penelitian ini merupakan penelitian e. menyarankan pemeriksaan kesehatan
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. f. Memberi penjelasan dan menyediakan
Dalam penelitian ini yang menjadi informan perlengkapan proteksi radiasi kepada
kunci adalah kepala ruangan radiologi yang pengunjung atau tamu bila diperlukan
sekaligus adalah petugas proteksi radiasi. Sedangkan kewajiban dan tanggung
jawab pekerja radiasi yaitu :
Simanjuntak, Camelia, Purba, Penerapan Keselamatan Radiasi pada Instalasi Radiologi ● 248
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Simanjuntak, Camelia, Purba, Penerapan Keselamatan Radiasi pada Instalasi Radiologi ● 250
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
yang mencakup antara lain ruang tata usaha, radiasi melainkan pemeriksaan kesehatan
ruang tunggu pasien, ruang kerja dokter, dan untuk Pegawai Negeri sipil secara umum.
lain sebagainya.15 Menurut Tetriana,16 untuk menjamin
keselamatan dalam penggunaan radiasi
Verifikasi Keselamatan pengion, perlu diterapkan sistem pengawasan
Instalasi Radiologi RSK Paru Provinsi kesehatan/keselamatan pekerja radiasi yang
Sumatera Selatan bahwa pemantauan paparan ketat meliputi pengawasan dosis radiasi dan
radiasi tidak dilakukan secara kontinyu oleh pemeriksaan kesehatan pekerja radiasi
pihak rumah sakit. tahunan.
Untuk menjamin keselamatan radiasi Masih menurut Tetriana,16 pemeriksaan
dari adanya kegiatan perlu adanya program kesehatan ini pada prinsipnya sama seperti
pengendalian daerah kerja dari paparan radiasi halnya di tempat kerja lainnya, tetapi harus
gamma yang intensif terhadap personil dan disertakan aspek-aspek yang merefleksikan
daerah kerja berdasarkan atas prinsip ALARA efek kesehatan spesifik pada pekerja radiasi.
(As Low Reasonably Achievable). Pemeriksaan kesehatan meliputi anamnesis
Di Instalasi Radiologi RSK Paru riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan
Provinsi Sumatera Selatan mengenai uji pemeriksaan pendukung antara lain rontgen
kesesuaian pesawat sinar-X telah dilakukan dan pemeriksaan laboratorium. Riwayat
oleh pemegang izin yaitu pihak RSK Paru. kesehatan meliputi riwayat penyakit keluarga,
pihak rumah sakit telah melakukan uji penyakit pekerja radiasi itu sendiri dan
kesesuaian dimana pesawat sinar-X yang riwayat pekerjaan. Pemeriksaan fisik
digunakan adalah pesawat untuk foto thorax mencakup keadaan umum seperti tekanan
sesaui yang diatur dalam peraturan Bapeten. darah, nadi, pernafasan, kesadaran, kulit,
RSK Paru Provinsi Sumatera Selatan mata, mulut, THT, kelenjar tiroid, paru-paru,
didapat informasi bahwa identifikasi paparan jantung, saluran pencernaan, hati, ginjal,
belum dilakukan oleh pihak rumah sakit sistem genital serta pemeriksaan syaraf dan
terkait dengan adanya kemungkinan jiwa. Sedangkan pemeriksaan laboratorium
kegagalan pada pesawat sinar-X yang meliputi pemeriksaan darah rutin, kimiawi
berumur terlalu tua. Menurut Jumpeno,12 darah yang bertujuan untuk mengetahui
jaminan kualitas adalah suatu rangkaian keadaan umum dan khusus dari metabolisme
tindakan yang sistematik dan terencana yang tubuh terutama yang berhubungan dengan
diperlukan untuk memperoleh keyakinan paparan radiasi. Selain itu pemeriksaan
bahwa struktur, sistem dan komponen laboratorium juga mencakup pemeriksan
instalasi radiografi akan berfungsi secara kromosom, dan analisis sperma. Frekuensi uji
memuaskan. Memuaskan berarti terpenuhinya berkala seharusnya minimal sekali dalam
persyaratan kehandalan, ketersediaan, setahun, bergantung pada umur dan kesehatan
kemudahan pemeliharaan, keselamatan dan pekerja, sifat tugas, dan tingkat pajanan
keamanan. terhadap radiasi. Hasil pemeriksaan dicatat
dalam kartu kesehatan yang merupakan
Pemantauan Kesehatan Pekerja Radiasi catatan berisi informasi mengenai keadaan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di kesehatan pekerja radiasi termasuk lampiran
Instalasi Radiologi RSK Paru Provinsi hasil pemeriksaan seperti rontgen dan hasil
Sumatra Selatan didapat informasi bahwa laboratorium.
pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan
bukan pemeriksaan khusus untuk pekerja
Simanjuntak, Camelia, Purba, Penerapan Keselamatan Radiasi pada Instalasi Radiologi ● 252
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat