A NA T OMI &

FISIOLOGI
SIST E M
REP RODUKSI
OLEH :
INGGRID DIRGAHAYU,
SKP.,MKM
SISTEM REPRODUKSI
1. GENITALIA EKSTERNA
2. SEPASANG KELENJAR
SEKS PRIMER (GONAD)
3. SALURAN YANG
MEMBENTANG DARI
GONAD KE BAGIAN
TUBUH EKSTERIOR
4. KELENJAR SEKS
SEKUNDER
 ANATOMI & FISIOLOGI
ST. REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIA :
 GENITALIA EKSTERNA
 ORGAN INTERNA

PERTUMBUHAN & MATURASI

HORMON TESTOSTERON
GENITALIA EKSTERNA
1. MONS PUBIS
2. PENIS (shaft & gland)
3. SCROTUM
4. MEATUS URETRA
 MONS PUBIS
• DAERAH DIATAS SIMPISIS PUBIS
YANG MERUPAKAN JARINGAN
LEMAK SUBKUTAN
• KARAKTERISTIK RAMBUT PUBIS
SAAT DEWASA : PANJANG, PADAT,
KASAR & IKAL, MEMBENTUK POLA
SEPERTI INTAN DARI UMBILICUS
KE ANUS
 PENIS (1)
TERDIRI DARI BATANG & GLAN
BADAN, TERDIRI ATAS LAPISAN
SILINDER & JARINGAN EREKTIL
GLAN ADL. UJUNG PENIS YANG
MEMBESAR & MENGANDUNG BYK
UJUNG SARAF SENSITIF,
TERDAPAT MEATUS URETRA DI
UJUNGNYA
 PENIS (2)
KULIT & FASCIA DENGAN
LONGGAR MEMBUNGKUS PENIS &
MEMBENTUK SKROTUM
ADANYA RANGSANGAN SEKSUAL
MENYEBABKAN PENINGKATAN
ALIRAN DARAH KE JARINGAN
EREKTIL KORPORA SEHINGGA
TIMBUL PEMBESARAN & EREKSI
PENIS
 MEATUS URETRA
• URETRA ADL. JALAN YANG
DILALUI OLEH URINE &
SEMEN
• MEMANJANG DARI VESIKA
URINARIA, PENIS &
BERMUARA PADA UJUNG
PENIS (GLAN) MEATUS
URETRA
 SKROTUM (1)
• KANTUNG KULIT, OTOT &
FASCIA YANG BERKERIPUT

• PD BAGIAN DLM DIBAGI OLEH

SEBUAH SEPTUM YANG TIAP
BAGIANNYA BERISI SATU
TESTIS, EPIDIDIMIS & VAS
DEFEREN (DUKTUS SEMINALIS)
 SKROTUM (2)
• KONTRAKSI & RELAKSASI OTOT
POLOS DIBAWAH KULIT
MENYEBABKAN RETRAKSI
TESTIS U/ MELINDUNGINYA DARI
TRAUMA EKSTERNA DAN
PERUBAHAN SUHU

• KULIT DISUPLAI OLEH BYK

KELENJAR SEBASEA &
KERINGAT, JARANG BERAMBUT
GENITALIA
INTERNA
1. SEPASANG TESTIS

2. DUKTUS PADA TESTIS

3. KELENJAR SISTEM

REPRODUKSI AKSESORIUS
 TESTIS (1)
• DUA KELENJAR LONJONG
KECIL TERDAPAT DALAM
KANTUNG SKROTUM
• WARNA KEPUTIHAN AGAK
PIPIH PADA SISI2NYA,
PANJANG 4-5 CM
• BERTANGGUNG JAWAB
UNTUK SPERMATOGENESIS &
PRODUKSI HORMON
 TESTIS (2)
• SPERMATOGENEIS, PROSES
MATURASI YANG MENGHASILKAN
SPERMA SEJAK PUBERTAS
• SEKRESI HORMON SEKS STEROID
TESTOSTERON DIBUTUHKAN
UNTUK PERTUMBUHAN &
PERKEMBANGAN FUNGSI PRIA
NORMAL
 DUKTUS TESTIS
• SPERMA KELUAR DARI
TUBULUS SEMINIFERUS
MELALUI SALURAN
EPIDIDIMIS, VAS DEFERENS,
DUKTUS EJAKULATORIUS &
URETHRA
• KELENJAR INI MENSEKRESI
CAIRAN YANG MENYOKONG
KEHIDUPAN & FUNGSI
SPERMA
• TERDIRI DARI 2 KELENJAR
VESIKULA SEMINALIS,
KELENJAR PROSTAT &
BULBOURETRALIS (COWPER)
KELENJAR SAL.
REP.AKSESORIS
• CAIRAN YANG DIEJAKULASI PADA
SAAT ORGASME
• MENGANDUNG SPERMA & SEKRESI
DARI VESIKULA SEMINALIS, KELJ.
PROSTAT & COWPER
• VOLUME TIAP EJAKULASI NORMAL
2 – 5 ML SEMEN YG MENGANDUNG 20
– 100 JUTA SPERMATOZOA/ ML

SEMEN (1)
 SEMEN (2)
• SEMEN MENYEDIAKAN
MAKANAN, DUKUNGAN,
MENINGKATKAN MOTILITAS
SPERMA SERTA MENYANGGA
(BUFER) LINGKUNGAN ASAM
CAIRAN SERVIKS & VAGINA
• WARNA PUTIH SAMPAI
BENING DENGAN BJ 1,028 & Ph
7,35 – 7,5
INTERNAL VIEW OF MALE REPRODUCTIVE
SYSTEM
 …EREKSI…
• Ereksi penis merupakan hasil dari relaksasi otot polos
penis yang pada dasarnya dimediasi oleh refleks spinal
dan melibatkan proses saraf pusat & pengintegrasian
stimuli taktil, olfaktori, auditori, dan mental.
• Dua mekanisme ereksi penis:
1. Ereksi psikogenik, diawali secara sentral sbg respon
terhadap rangsang pendengaran, penglihatan,
pembauan, atau imaginasi.
2. Ereksi refleksogenik, terjadi akibat pacuan terhadap
reseptor sensoris pada penis, yg dg interakasi spinal
menyebabkan aksi saraf somatis dan parasimpatis
…ERECTION PHYSIOLOGY…
• Step 1: penis lemah
• Step 2: stimulasi nervus cavernosa
(parasimpatis)
• Step 3: peningkatan pemasukan arteri
• Step 4: blokade pengaliran vena
• Step 5: ereksi, ruang lakunar penuh dg
darah
• Step 6: ejakulasi (stimulasi
simpatik)
1. Dikontrol oleh rangsangan
hypogastric plexus
simpatik
• Step 7: detumescence
(penis kembali lemah)
1. Penurunan tone
parasimpatik
2. Mempertahankan basis
simpatik
SISTEM REPRODUKSI WANITA
• STRUKTUR REPRODUKSI WANITA
BERKEMBANG & MATUR
DISTIMULASI OLEH HORMON
ESTROGEN & PROGESTERON
• STRUKTUR INI MENGALAMI
ATROFI SEIRING PENINGKATAN
USIA ATAU PRODUKSI HORMON
MENURUN
 GENITALIA
EKSTERNA
1. MONS PUBIS
2. LABIA
3. KLITORIS
4. VESTIBULUM
(HYMEN,MEATUS VAGINA &
URETRA)
5. PERINEUM
FEMALE GENITALIA
 MONS PUBIS (1)
• JARINGAN LEMAK SUBKUTAN
BERBENTUK BULAT YANG LUNAK
& PADAT SERTA MRPK JARINGAN
IKAT JARANG DIATAS SYMPISIS
PUBIS
• MENGANDUNG BYK KELENJAR
SEBASEA & DITUMBUHI RAMBUT
BERWARNA HITAM, KASAR & IKAL
 MONS PUBIS (2)
• BERPERAN DALAM
SENSUALITAS &
MELINDUNGI SIMPISIS
PUBIS SELAMA KOITUS
• PENINGKATAN USIA
MENGURANGI JUMLAH
JARINGAN LEMAK TUBUH
& RAMBUT PUBIS MENIPIS
LABIA MAYORA (1)
• DUA LIPATAN KULIT PANJANG
MELENGKUNG YANG MENUTUPI
LEMAK & JARINGAN IKAT YANG
MENYATU DENGAN MONS PUBIS,
BERAKHIR DI PERINEUM
• DI BAGIAN LATERAL KULIT
LABIA TEBAL & MEMILIKI
PIGMEN LEBIH GELAP,
DITUMBUHI RAMBUT KASAR
• BAGIAN MEDIAL LABIA LICIN &
TIDAK BERAMBUT,
MENGANDUNG SUPLAI
KELENJAR SEBASEA & BYK KELJ.
KERINGAT SERTA PEMBULUH
DARAH
• SENSITIVITAS TINGGI AKIBAT
BYK JARINGAN SARAF YANG
MENYEBAR LUAS

LABIA MAYORA (2)

• TERLETAK DIANTARA DUA
LABIA MAYORA, MRPK LIPATAN
KULIT PANJANG, SEMPIT &
TIDAK BERAMBUT
• BAGIAN LATERAL & ANTERIOR
LABIA MENGANDUNG PIGMEN,
BAGIAN MEDIAL MERAH MUDA &
BASAH

LABIA MINORA (1)

BENTUK LABIA MINORA
 LABIA MINORA (2)
• KELENJAR DI LABIA
MELUMASI VULVA
• SUPLAI JARINGAN SARAF
BYK MEMBUAT LABIA
SENSITIF
• MENGANDUNG BYK
PEMBULUH DARAH
 KLITORIS
ORGAN PENDEK BERBENTUK
SILINDER & EREKTIL
MENGANDUNG BYK KELENJAR
SEBASEA, PEMBULUH DARAH &
PERSARAFAN
FUNGSI UTAMA MENSTIMULASI
& MENINGKATKAN
KETEGANGAN SEKSUAL
VESTIBULUM (1)
• RUANGAN DIANTARA LABIA
MINORA, KLITORIS & FOURCHETTE,
BERBENTUK SEPERTI PERAHU ATAU
LONJONG
• PERMUKAAN TIPIS & AGAK
BERLENDIR MUDAH TERIRITASI
• TERDAPAT MUARA URETHRA,
LUBANG KELENJAR BARTHOLIN &
SKENE
VESTIBULUM (2)
• HYMEN TERLETAK DI RUANGAN
VESTIBULUM, MRPK LIPATAN
YANG TERTUTUP MUKOSA
SEBAGIAN, ELASTIS TETAPI
KUAT, DISEKITAR INTROITUS
VAGINA
• KELENJAR VESTIBULUM
MENSEKRESI SEJUMLAH KECIL
LENDIR JERNIH & LENGKET
SELAMA KOITUS
BENTUK HYMEN
PERINEUM
•DAERAH MUSKULAR
YANG DITUTUPI KULIT
ANTARA INTROITUS
VAGINA & ANUS
• PERINEUM TERLETAK DIBAWAH
DIAGFRAGMA PELVIS ATAS & BAWAH
• PERINEUM & DASAR PELVIS MEMILIKI
KEKUATAN & KEKENYALAN YANG
DAPAT MEMBANTU VAGINA UNTUK
BERDILATASI SAAT MELAHIRKAN &
MENUTUP KEMBALI SESUDAHNYA,
KONSTRIKSI URETHRA, VAGINA & ANUS

PERINEUM &
DASAR PELVIS
GENITALIA INTERNA
1. SEPASANG OVARIUM
2. TUBA FALOPII (TUBA
UTERIN)
3. UTERUS
4. SERVIKS
5. DUKTUS (KANAL)
6. VAGINA
 OVARIUM
TERLETAK DISETIAP SISI
UTERUS, DIBELAKANG &
DIBAWAH TUBA FALOPII,
UKURAN & BENTUK SPT BUAH
ALMOND, KONSISTENSI PADAT &
SEDIKIT KENYAL
POSISI OVARIUM DITUNJANG
OLEH LIGAMEN
STRUKTUR : KORTEK (KULIT) &
MEDULA (INTI)
• TERDAPAT 100 RIBU FOLIKEL PRIMER YANG
SETIAP BULAN DI MASA REPRODUKSI
DIPERKIRAKAN 1 ATAU 2 FOLIKEL MATANG
DAN DIKELUARKAN MLL KORTEK
• FOLIKEL DE GRAF YANG MATANG BERISI
OVUMPERISTIWANYA OVULASI
• FUNGSI OVARIUM ADL. OVULASI &
MEMPRODUKSI HORMON SEKS
STEROID: ESTROGEN, PROGESTERON
& ANDROGEN, MENGATUR HAID
• MELEKAT PADA FUNDUS UTERI,
MEMANJANG KE ARAH LATERAL,
BERLEKUK-LEKUK MENGELILINGI
SETIAP OVARIUM, PANJANG 10
CM, DIAMETER 0,6 CM
• MUARANYA BERBENTUK SEPERTI
TEROMPET DIKELILINGI OLEH
FIBRIA

TUBA FALOPII (1)

• TERDIRI DARI 4 SEGMEN, YAITU
: INFUNDIBULUM, AMPULA,
ISTHMUS, & INTERSTISIAL
• Bagian dalam saluran dilapisi silia, yaitu
rambut getar yang befungsi untuk
menyalurkan telur dan hasil konsepsi.
• Fungi saluran telur adalah sebagai saluran
telur, menangkap dan membawa ovum yang
dilepaskan oleh indung telur, dan tempat
terjadinya pembuahan (konsepsi/fertilisasi).

TUBA FALOPII (2)

• ORGAN BERDINDING TEBAL,
MUSKULAR, PIPIH, CEKUNG YANG
TAMPAK MENYERUPAI BUAH PIR
TERBALIK
• NORMAL BERBENTUK SIMETRIS,
NYERI BILA DITEKAN, LICIN &
TERABA PADAT
• BAGIAN : FUNDUS (DIATAS MUARA
TUBA), KORPUS (RONGGANYA
:CAVUM) & ISTHMUS
(BAG.BWHNYA:SERVIKS)
UTERUS (1)
• BERAT 40-50 GR
• LETAK UTERUS DI GARIS
TENGAH PELVIS, POSTERIOR
TERHADAP SYMPISIS PUBIS &
KANDUNG KEMIH, ANTERIOR
TERHADAP REKTUM
• FUNGSI UTERUS ADL. SIKLUS
MENSTRUASI, KEHAMILAN &
PERSALINAN

UTERUS (2)
POSISI UTERUS :
• Letak rahim dalam keadaan fisiologis
adalah anteversiofleksi. Letak-letak
lainnya adalah antefleksi (tengah ke
depan), retrofleksi (tengah ke belakang),
anteversi (terdorong ke depan),
retroversi (terdorong ke belakang).
• Suplai darah rahim dialiri oleh arteri
uterine yang berasal dari arteri iliaka
interna (arteri hipogastrika) dan arteri
ovarika UTERUS (3)
LETAK UTERUS
 SERVIKS
• SERVIKS (LEHER) DISUSUN OLEH
JARINGAN IKAT FIBROSA, SERTA
SEDIKIT SERABUT OTOT &
JARINGAN IKAT ELASTIS,
PANJANG 2,5 – 3 CM
• KARAKTERISTIKNYA MEMPUNYAI
KEMAMPUAN MEREGANG PD SAAT
MELAHIRKAN PER VAGINAN
POSISI / LETAK SERVIKS
 VAGINA
(1)
• STRUKTUR TUBULAR YANG TERLETAK
DI DEPAN REKTUM & DI BELAKANG
KANDUNG KEMIH &
URETHRA,BERBATASAN DGN SERVIK
• DINDING:MUKOSA, OTOT & JAR.IKAT
• TUBA BERDINDING TIPIS YG DAPAT
MELIPAT (RUGAE) & MAMPU MEREGANG
LUAS, PANJANG DINDING POSTERIOR 9
CM, ANTERIOR 7,5 CM
RUGAE VAGINA
• CAIRAN VAGINA SEDIKIT ASAM
LAKTOBASILUS VAGINA &
GLIKOGEN MEMPERTAHANKAN
KEASAMANNYA,TERUS
MENGALIR UNTUK
MEMPERTAHANKAN
KEBERSIHANNYA
• FUNGSI SEBAGAI ORGAN UNTUK
KOITUS,SALURAN MENSTRUASI &
JALAN LAHIR UNTUK BAYI SAAT
LAHIR
VAGINA (2)
 PELVIS ATAU PANGGUL
• FUNGSI :MELINDUNGI STRUKTUR
PANGGUL, MENGAKOMODASI
PERTUMBHN JANIN & MENYANGGANG
STRUKTUR ORGAN YANG DISOKONG
PANGGUL
• UKURAN &BENTUK PANGGUL
BERVARIASI TGT USIA, RAS &
PERLUKAANOSIFIKASI MAX UMUR 20
THN
BAGIAN PANGGUL
BENTUK PANGGUL
PAYUDARA
(1)
• SEPASANG KELENJAR MAMAE YANG
TERLETAK DIANTARA TULANG IGA KE-2
& KE-6
• BENTUK & UKURAN BERVARIASI (TDK
SIMETRIS) TERGANTUNG PADA USIA,
KETURUNAN & GIZI
• KONTUR HALUS, TANPA RETRAKSI,
LEKUKAN ATAU MASA
 PAYUDARA (2)
• TERSUSUN OLEH JARINGAN
PENUNJANG, LEMAK & JARINGAN IKAT
FIBROSA (STROMA)
• TIAP KELENJAR MAMAE TERSUSUN
OLEH LOBULUS2 YG MRPK CLUSTER
ASINI YANG DILAPISI SEL2 EPITEL YG
MENSEKRESI KOLOSTRUM & SUSU
 PAYUDARA (3)
• DUKTUS DARI TIAP LOBULUS
BERSATU MEMBENTUK PAPILA
MAMAE YG DIKELILINGI OLEH
AREOLA, DGN PIGMENTASI LEBIH
GELAP DARI KULIT PAYUDARA

• FUNGSI UNTUK LAKTASI & SBG

ORGAN PERANGSANG SEKSUAL
 HORMON & RESPON
FISIOLOGIS SEKSUAL
PRIA & WANITA

• HIPOTHALAMUS & KELENJAR

HIPOFISIS ANTERIOR MENGATUR
PRODUKSI FSH & LH
• Targetnya adalah gonad: ovarium
WANITA & testis PRIA
• OVARIUM Ovum & Hormon
• TESTIS Sperma & Hormon
RESPON SEKSUAL
• STIMULASI SEKSUALVASOKONGESTI
PD VENALUBRIKASI VAGINA,
PEMBENGKAKAN & DISTENSI GENITAL
• BANGKITAN SEKSUAL DITANDAI
DENGAN MIOTONIAKONTRAKSI
RITMIK
• SIKLUS : FASE EKSITASI, PLATO,
ORGASMIK & RESOLUSI
SIKLUS MENSTRUASI
• MENSTRUASI ADL. PENDARAHAN
PERIODIK PADA UTERUS YANG
DIMULAI SEKITAR 14 HARI
SETELAH OVULASI
• LAMANYA SEKITAR 5 HARI,
VOLUME DARAH 50 ML ATAU
SANGAT BERVARIASI,
KANDUNGANNYA DARAH,
LENDIR & SEL EPITEL
 SIKLUS MENSTRUASI
• SIKLUS MENSTRUASI DIPENGARUHI
OLEH USIA, STATUS FISIK & EMOSI,
SERTA LINGKUNGAN
• TERDIRI DARI 3 - 4 FASE SIKLUS
ENDOMETRIM
1. FASE MENSTRUASI (DESQUAMASI)
2. FASE PROLIFERASI
3. FASE SEKRESI
4. FASE ISKHEMI
PROSES MENSTRUASI
PROSES FERTILISASI &
IMPLANTASI
KONSEP KESPRO
DEFINISI
Kesehatan Reproduksi:
Suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial se
cara utuh, tidak semata mata bebas dari penyakit
atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan
dgn sistem reproduksi serta fungsi dan prosesnya.

setiap orang berhak mengatur jumlah keluarga

memperoleh info ttg cara2 kontrasepsi dan memilih
cara yang tepat dan disukai. Berhak mendapat pela
yanan kes repro lainnya (antenatal,persalinan nifas,
dan pelayanan anak kes remaja dll)
KESPRO ?????
MANAKAH YANG SEHAT
REPRODUKSI ????
SIAPAKAH YANG SEHAT
REPRODUKSI ????
RUANG LINGKUP KESEHATAN
REPRODUKSI
• 1.Kesehatan ibu dan anak.
• 2.Keluarga berencana.
• 3.Pencegahan dan penanggulangan infek
si saluran reproduksi termasuk IMS-HIV
AIDS.
. 4.Penc dan penanggulangan kompl aborsi
. 5.Kes reproduksi remaja.
. 6.Pencegahan dan penanganan infertilitas
. 7.Kanker pada usia lanjut dan osteoporosis
 Pendekatan ruang lingkup
Kesehatan Reproduksi

siklus hidup

kekhususan kebutuhan penanganan sistem

reproduksi pada setiap fase kehidupan &
kesinambungan antar fase kehidupan
tersebut.
FAKTOR-2 YG BERPENGARUH
BURUK THD KONDISI KESPRO

MULTIFAKTOR :
• Demografi : terlalu banyak PUS
• Geografi : banyak daerah terpencil
• Karakteristik Bumil : anemi, gizi kurang,
GRT, KTD.
• Sistem pelayanan : jumlah, mutu,
penyebaran masih kurang
• Kebijakan : kurang mendukung
• HAK AKSES
HAK ASASI REPRODUKSI

Hak Asasi Reproduksi, yaitu semua

orang, laki-2 maupun perempuan,
tanpa memandang kelas sosial, suku,
umur atau agama, mempunyai hak
yang sama untuk memutuskan
secara bebas dan bertanggung jawab
mengenai jumlah anak, jarak antar
anak, serta menentukan kelahiran
anak dan di mana akan melahirkan.
 HAK – HAK REPRODUKSI
• Hak Dasar pasangan dan Individu
untuk menentukan secara bebas dan
bertanggung jawab atas jumlah anak

• Mendapatkan informasi serta cara

– cara untuk melaksanankan hal
tersebut.
• Hak untuk mencapai standar
tertinggi kesehatan
reproduksi dan seksual.

•Hak untuk membuat keputusan

yang terbebas dari
diskriminasi , paksaan dan
kekerasan
 HAK REPRODUKSI DAPAT DIJABARKAN
1. Setiap orang berhak memperoleh standar pelayanan
kespro yang terbaik
2. Perempuan dan laki-laki berhak memperoleh informasi
lengkap tentang seksualitas, kespro, manfaat dan efek
samping obat-obatan dan tindakan medis.
3. Adanya atau untuk memperoleh pelayanan KB yang aman
dan efektif terjangkau,dpt diterima sesuai dengan pilihan,
tanpa paksaan tidak melawan hukum.
4. Perempuan berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang
dibutuhkannya, yg dibutuhkan, yang memungkinkan sehat
dan selamat menjalani kehamilan dan persalinan serta
memperoleh bayi yang sehat
5. Hubungan suami istri didasari penghargaan
terhadap pasangan masing-masing dan dilakukan
dalam situasi dan kondisi yang diinginkan bersama.
6. Para remaja, laki-laki maupun perempuan, berhak
memperoleh informasi yang tepat dan benar
tentang reproduksi remaja, sehingga dapat
berprilaku sehat dan menjalani kehidupan seksual
7. Laki-laki dan perempuan berhak mendapatkan
informasi yang mudah diperoleh dan akurat
mengenai PMS termasuk HIV/AIDS
 PEDOMAN ANTISIPASI UNTUK
PENCEGAHAN DAN
MENINGKATKAN KESEHATAN
REPRODUKSI

• Jadual Skrining
• Nutrisi
• Latihan Fisik
• Penatalaksanaan Stress
KRITIS PEMERIKSAAN
KESEHATAN REPRODUKSI
• Periksa Payudara Sendiri
• Pemeriksaan Panggul
• Periksa Vulva Sendiri ( Vulva Self
Examinations )
• Prosedur Lab dan Diagnostik
• Pap Smear
• Mamografi ( Pemeriksaan Sinar X )
TREND ISSU
•Goals
• Kontribusi keperawatan dalam meningkatkan kesehatan
•perempuan dan kualitas kesehatan pada masyarakat.
• “Improve Women’s Health, Improve the World”
•WHO, 20 16
 •MDG’s
2015
•to
•SDG’s
2030
 Health Promotion
• Deteksi dini
• Gaya hidup sehat
• Persiapan
prekonsepsi
• Perawatan
Prenatal
• Kesehatan
Perempuan
• Fertility control
• Pendidikan
•Kondisi dan Karakteristik Wanita
•beresiko

• Age
• Social/cultural
• Health behaviors
• Smoking
• Substance use and abuse
• Nutrition
• Stress
• Sexual practices
TREND MATERNITY NURSING
1. PERKEMBANGAN IPTEK (Genetic
Counseling, Diagnostic Test)
2. ISU DEMOGRAFIK
3. KETERSEDIAAN PELAYANAN
4. SOSIAL BUDAYA
5. JENIS PENYAKIT PADA WANITA
6. EKONOMI
7. LEGAL ETIK
PERKEMBANGAN IPTEK
Kemudahan Berinteraksi
Fertility consenr
Invitro fertilitation
Dilema etik
Pencegahan kehamilan efek dan legal
aspek
GENETIC DIAGNOSTIC
COUNSELING TEST
Banyaknya Amniosintesis
penyakit karena USG
genetic Dilema Etik
Dilema etik Peningkatan
Biaya Biaya
Tindak lanjut
ISU DEMOGRAFIK
Demographic Trends:
•Birth rate,
•age distribution,
•Marital status,
•reproductive health changes
ISSUE KEPERAWATAN
MATERNITAS
1. PERAWATAN KONVENSIONAL
2. PENINGKATAN PERAWATAN DIRI
3. LINGKUNGAN PELAYANAN KESEHATAN
4. KOMPETENSI DALAM PELAYANAN
KEPERAWATAN
5. FAMILY CENTERED MATERNITY CARE
CIRI TRADITIONAL CARE
Bayi lahir langsung transfer ke nursery
Aktivitas terjadual
Adanya pembatasan kunjungan sibling dan
keluarga
Rooming in dengan prosedur tertentu
Follow up pp tidak dilakukan
Chek ibu pp hanya pada minggu keenam
CIRI FCMC
1. Dilaksanakan kelas-kelas antenatal
2. Melibatkan partisipasi keluarga dlm
persalinan dan pp
3. Persalinan tindakan melibatkan keluarga
4. Pelaksanaan prosedur flexible
5. Kontak dini orang tua - bayi
LANJUTAN…CIRI
6. Setting ruang bersalin seperti rumah
7. Pelaksanaan rooming in flexible
8. Bayi dengan komplikasi melibatkan
keluarga
9. Pemulangan dini dengan follow up
BENTUK INOVASI PELAYANAN
KEP.MATERNITAS

1. HUMAN CLONING
2. INTRAUTERIN FETAL SURGERY
3. INSEMINASI TERAPEUTIK
4. FETAL RISET
APA YANG BISA DIPERBAIKI
AKSES MATERNAL HEALTH SERVICE
• Basic Maternal Care
• Penolong Persalinan terampil
• Pencegahan dan treatment komplikasi
selama kehamilan, persalianan dan masa
nifas
• Post partum Family planning
LANJUTAN….
PERBAIKI KETIMPANGAN GENDER,
KEMISKINAN & DISKRIMINASI
• Meningkatkan status wanita
• Meningkatkan peran wanita pada masa
reproduksi
• Meningkatkan produktifitas
• Merubah pandangan keluarga & masyarakat
• Wanita sebagai penerima jasa perawatan
tetap dapat menetukan/memutuskan