Вы находитесь на странице: 1из 74

STEP 1 :

1. Griseofulvin : obat anti jamur. Dengan cara kerja mengendap di sel keratin yang ada d
permukaan kulit shg menghalangi jamur untuk menyerang kulit.
2. Kontrasepsi : salah satu cara untuk mencegah terjadinya fertilitas
3. Fibroadenoma : tumor jinak yang paling sering muncul pd mammae , belum ada metastasis,
berbatas tegas, pdat berkapsul pd payudara. Muncuonya akibat kelebihan hormone esterogen,
ukuran mammae akan meningkat pd saat mens dan hamil.
STEP 7 :

1. Mengapa dilakukan TTV sebelum penentukan alat kontrasepsi?


Persyaratan medis pemilihan alat kontrasepsi :
1. Kondisi dimana tidak ada penbatasan apapun dlm penggunaan kontrasepsi
2. Penggunaan kontrasepsi lebih besar manfaat dr pd resiko
3. Tidak dianjurkan kecuali cara yg terpilih ditolak atau cara yg dianjurkan tdk tersedia
4. Resiko terjadi bila digunakan

Pemeriksaan TTV : untuk mengevaluasi riwayat hipertensi pd kehamilan. Hipertensi


kehamilan dg
Pil kombinasi ada di angka 3. Suntikan kombinasi terdapat di angkat 3 pil progestrin angka
2, implant di angka 2, AKDR angka 1.
- Bila sistol 140-160 / diastole 90-100 : pil kombinasi ada di angka 3. Suntikan kombinasi
terdapat di angkat 3 pil progestrin angka 1, implant di angka 1, AKDR angka 1.
- Systole > 160/ diastole >100 : pil kombinasi ada di angka 4. Suntikan kombinasi
terdapat di angkat 4 pil progestrin angka 2, implant di angka 2, AKDR angka 1.

- Tekanan darah tinggi pd 5% pemakaian kontrasepsi hormonal. Bila kontraepsi


dihentikan maka TD akan stabil, menjadi tinggi krn kontrasepsi dpt meningkatkan
tromboemboli pd otak. Esterogen dpaat menyebakan hipertrofi arteriol dn juga system
RAAS  aldosterone dn elektrolit  vasokontriksi.

2. Jelaskan hubungan pemilihan alat kontrasepsi dg kondisi pasien yg masih menyusui


dn mengkonsumsi griseofulvin?
Antibiotics are suspected to diminish oral contraceptive efficacy by two main mechanisms:
1. Induction of the cytochrome P450 group of hepatic microsomal enzymes
2. Interference with enterohepatic cycling of ethinylestradiol

• The enzyme responsible for hydroxylation of the estrogen molecule is cytochrome P450 IIIA4
(CYP3A4)
• Drugs (Griseofulvin) induces cytochrome P450 enzymes in the liver, which results in increased
hepatic hydroxylation of estrogens.
• the metabolism of estrogens is increased fourfold, resulting in both reductions in area under the
curve and increased clearance

Interaksi Griseofulvin dan Kontrasepsi oral :


• Meningkatkan risiko perdarahan uterus
• Amenore
• Kegagalan kontrasepsi
3. Apa hubungan menanyakan riwayat hepatitis, DM, fibroadenoma dengan pemilihan
metode alat kontrasepsi?

Dm
For instance, in a WHO study, the influence of combined estroprogestive contraception
on the incidence of stroke was higher in diabetic than in non-diabetic women

As an explanation, oral hormonal contraceptives, mainly estroprogestive pills, are


prescribed less in diabetic women, probably as a result of the fear of vascular side effects.
Hepatitis
All hormonal contraceptives contain progestogens. The liver processes progestogens
and estrogens differently because liver cells have estrogen receptors but no progestogen
receptors . Most hormonal contraceptives have low doses of progestogens which do not directly
affect liver function. However, some progestogens at high doses (norethindrone acetate and
norethisterone enanthate) are metabolized to compounds that may have a small effect on liver
function although of a lesser degree than the effects of estrogens

FIBROADENOMA :
Pertumbuhan jaringan payudara sangat sensitive terhadap estrogen, maka perempuan
yang terpajan estrogen dalam waktu jangka panjang akan memiliki risiko yang besar terhadap
terjadinya kanker payudara.

Suatu penelitian menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara
pada pengguna kontrasepsi oral, akan tetapi perempuan yang menggunakan obat ini untuk
waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum
menopause.
Penggunaan Hormon dan Kontrasepsi Oral
Hormon berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Wanita yang menggunakan
kontrasepsi oral berisiko tinggi untuk mengalami kanker payudara. Kandungan estrogen dan
progesteron pada kontrasepsi oral akan memberikan efek proliferasi berlebih pada kelenjar
21
payudara. Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral untuk waktu yang lama mempunyai
risiko untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause. estrogen
Penelitian Indriati tahun 2009 di RS Dr. Kariadi Semarang dengan desain case control
menunjukkan bahwa diperkirakan risiko bagi wanita yang menggunakan kontrasepsi
oral > 10 tahun untuk terkena kanker payudara 3,10 kali lebih tinggi dibandingkan
wanita yang menggunakan kontrasepsi oral ≤ 10 tahun (OR=3,10).

Pertumbuhan jaringan payudara sangat sensitive terhadap estrogen, maka perempuan


yang terpajan estrogen dalam waktu jangka panjang akan memiliki risiko yang besar
terhadap terjadinya kanker payudara Laporan dari Harvard School of Public Health
menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang bermakna pada para
pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun
tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, akan tetapi
perempuan yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi
untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause.
Pajanan estrogen dapat disebabkan oleh penggunaan kontrasepsi pil yang
mengandung kombinasi hormon estrogen dan progesteron. Di Indonesia penggunaan
hormone sebagai alat kontrasepsi sudah populer di masyarakat. Pemakaian kontrasepsi
hormonal terbanyak adalah jenis suntikan dan pil. Kontrasepsi oral (pil) yang paling banyak
digunakan, yaitu kombinasi estrogen dan progestin. Hasil analisis Ariawan8 menunjukkan
pemakaian alat kontasepsi hormonal di Indonesia adalah pil (31%), suntikan (38,5%) dan
implan (12,3%). Hasil penelitian Harianto et al, membuktikan bahwa pengguna pil
kontrasepsi kombinasi memiliki risiko 1,8 kali lebih tinggi untuk terkena kanker payudara
dibandingkan dengan bukan pengguna pil kontrasepsi kombinasi, namun secara statistik
tidak bermakna.
HUBUNGAN KONTRASEPSI PIL DENGA TUMOR/KANKER PAYUDARA, Anna Maria Sirait, 2009
Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa
reproduksi yang disebabkan oelh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan
setempat yang berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan
dalam mamary displasia. (Anonim a.2008.Fibroadenoma Mammae)

 Menghalangi ovulasi (masa subur)


 Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
 Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada Rahim
 Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
 Mengubah kecepatan transportasi sel telur
4. Apa hubungan riwayat clamidiasis dengan pemilihan alat kontrasepsi?
Obat”an yang diberikan harus diperhatikan apakah menurukan efek kontrasepsi atau tdk.
Di Indonesia alat konstrasepsi yang telah dikembangkan menjadi program adalah pil, suntik,
IUD, implant dan kontap (BKKBN, 2003). Menurut Hartanto (2003, pp.30-31) ) pelayanan
kontrasepsi diupayakan untuk menurunkan angka kelahiran yang bermakna. Guna mencapai
tujuan tersebut maka ditempuh kebijaksanaan mengkategorikan tiga fase untuk mencapai sasaran
,yaitu :
1) Fase menunda kehamilan bagi PUS dengan usia istri kurang dari 20 tahun dengan
menggunakan kontrasepsi pil oral, kondom, IUD mini.
2) Fase menjarangkan kehamilan bagi PUS dengan usia istri antara 20 – 30 / 35 tahun merupakan
periode usia paling baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak antara
kelahiran adalah 2 – 4 tahun, dengan menggunakan kontrasepsi IUD sebagai pilihan utama.
3) Fase menghentikan / mengakhiri kehamilan / kesuburan periode umur di atas 20 – 35 tahun,
sebaiknya mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 orang anak pilihan utama adalah
kontrasepsi mantap
PEMILIHAN KONTRASEPSI YANG RASIONAL

FASE
MENJARANGKAN
FASE KEHAMILAN FASE
MENCEGAH 3 – 5 TH TIDAK HAMIL
KEHAMILAN LAGI

• kontrasepsi
• IUD • IUD
• pil mantap
• suntikan
• IUD • suntikan • IUD
• pil
• sederhana • pil • implant
• implant
• suntikan • implant • suntikan
• sederhana
• implant • sederhana • kontrasepsi • sederhana
mantap • pil
20 35

PILIHAN KONTRASEPSI TERKAIT KONDISI PASIEN

• Kontrasepsi untuk perempuan berusia lebih 35 tahun

• Kontrasepsi Pascapersalinan

• Kontrasepsi untuk mencegah IMS

5. Apa saja macam” kontrasepsi?

1. METODE BARRIER
A. Kondom
 Sarung karet yang terbuat dari bahan lateks, vinil yang dipasang pada penis saat
hubungan seksual
 Cara Kerja menghalangi pertemuan sperma dan sel telur & mencegah
penularan mikroorganisme
 Keuntungan :
o Efektif bila digunakan dengan benar
o Dapat dipakai bersama kontrasepsi lain untuk mencegah IMS
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
o Murah dan dapat dibeli secara umum
o Tidak perlu resep dokter
 Kerugian :
o Efektivitas tidak terlalu tinggi
o Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan
o Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
o Malu membeli kondom
 Efek samping dan masalah :
o Kondom rusak/diperkirakan bocor (sebelum berhubungan)
o Kondom bocor/dicurigai ada curahan di vagina saat berhubungan
o Dicurigai adanya reaksi alergi (spermisida)
o Mengurangi kenikmatan hubungan seksual

B. Difragma
 Kap berbentuk bulat cembung, dari lateks yang diinsersikan ke dalam vagina
sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks
 Cara Kerja menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran
alat reproduksi & alat tempat spermisida
 Keuntungan :
o Efektif bila digunakan dengan benar
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu hub seksual karena telah terpasang sampai 6 jam
sebelumnya
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
 Kerugian :
o Keberhasilan bergantung kepatuhan mengikuti cara penggunaan
o Pada beberapa pengguna  infeksi saluran uretra
o Pada 6 jam pascahubungan seks, alat masih harus berada pada posisinya
 Efek samping :
o Infeksi saluran uretra
o Dugaan adanya reaksi alergi
o Rasa nyeri pada tekanan terhadap kandung kemih/rektum
o Timbul cairan vagina dan berbau jika dibiarkan lebih dari 24 jam
 Indikasi :
o Tidak menyukai penggunaan AKDR
o Menyusui dan perlu kontrasepsi
o Memerlukan proteksi terhadap IMS
o Keadaan di mana tidak tersedia cara yang lebih baik
o Jika frekuensi koitus tidak seberapa tinggi, shg tidak dibutuhkan perlindungan
yg terus menerus
o Jika pemakaian PIL, AKDR, atau cara lain harus dihentikan untuk sementara
waktu oleh karena suatu sebab.
 Kontraindikasi :
o Terinfeksi saluran uretra
o Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh kelamin
o Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan

C. Spermisida
 Bahan kimia (non oksinol-9)
 Jenis : Aerosol, tablet vaginal, suppositoria, Jelly atau cream, Tablet busa, C-film
 Cara Kerja sel membran sperma pecah, memperlambat gerakan sperma,
menurunkan kemampuan pembuahan sel telur
 Keuntungan :
o Efektif seketika
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
o Mudah digunakan
o Meningkatkan lubrikasi selama hub seks
o Tidak perlu resep dokter
 Kerugian :
o Efektivitas kurang
o Bergantung kepatuhan cara penggunaan
o Harus menunggu 10-15 menit sebelum melakukan hub seks
o Efektivitas hanya 1-2 jam
 Indikasi :
o Tidak menyukai AKDR
o Menyusui dan perlu kontrasepsi
o Memerlukan proteksi terhadap IMS
 Kontraindikasi :
o Terinfeksi saluran uretra
o Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh alat kelamin
o Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan
 Efek samping :
o Iritasi vagina
o Iritasi penis dan tidak nyaman
o Gangguan rasa panas di vagina
o Kegagalan tablet tidak larut

2. KONTRASEPSI KOMBINASI
A. Pil Kombinasi
 Efektif dan reversibel
 Harus diminum setiap hari
 Estrogen  menekan sekresi FSH dan menghalangi maturasi folikel dan ovarium.
Karena pengaruh estrogen dari ovarium tidak ada  tidak terdapat pengeluaran
LH. Di tengah - tengah daur haid kurang terdapat FSH dan tidak ada peningkatan
kadar LH  ovulasi terganggu.
 Pengaruh komponen progesteron dalam pil kombinasi memperkuat efek estrogen
 mencegah ovulasi. Selanjutnya, estrogen dalam dosis tinggi  mempercepat
perjalanan ovum dan menyulitkan terjadinya implantasi dalam endometrium dari
ovum yang sudah dibuahi. Progesteron sendiri dalam kadar tinggi 
menghambat ovulasi.
 Jenis :
o Monofasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam dosis sama, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif
o Bifasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam dua dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
o Trifasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam tiga dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
 Cara Kerja menekan ovulasi, mencegah implantasi, lendir serviks mengental,
pergerakan tuba terganggu.
 Keuntungan :
o Efektivitas yang tinggi
o Resiko thd kesehatan kecil
o Tidak mengganggi hubungan seksual
o Dapat digunakan jangka panjang
o Mudah dihentikan setiap saat
 Kerugian :
o Mahal dan membosankan
o Mual pada 3 bulan pertama
o Pusing
o Nyeri payudara
o Tidak boleh pada perempuan hamil
o Tidak mencegah IMS
 Indikasi :
o Hampir semua perempuan boleh menggunakan
 Kontraindikasi :
o Wanita hamil
o Wanita menyusui
o Wanita dengan hepatitis
o Wanita perokok dengan usia > 35 tahun
o Wanita dengan migrain dan gejala neurologik fokal
o Wanita yang tidak dapat menggunakan pil setiap hari
 Efek samping :
o Pada awal timbul mual, pening, sakit kepala, nyeri payudara dan spotting yang
bisa hilang sendiri, muncul pada 3 bulan pertama

B. Suntikan Kombinasi
 Jenisnya adalah 25 mg depo medroksiprogesteron asetat dan 5 mg estradiol
sipionat I.M. sebulan sekali (Cyclofem) dan 50 mg noretindron enantat dan 5 mg
estradiol valerat I.M. sebulan sekali
 Cara Kerja menekan ovulasi, membuat lendir serviks mengental, perubahan
pada endometrium shg implantasi terganggu, menghambat transportasi gamet
oleh tuba
 Sangat efektif
 Keuntungan :
o Resiko thd kesehatan kecil
o Tidak berpengaruh pada hubungan seks
o Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
o Jangka panjang
o Efek samping kecil

 Kerugian :
o Terjadi perubahan pola haid
o Mual, sakit kepala, nyeri payudara dan keluhan seperti ini akan hilang setelah
suntikan kedua atau ketiga
o Ketergantungan klien thd pelayanan kesehatan
o Tidak menjamin perlindungan IMS
 Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
o Perempuan telah memiliki anak ataupun belum
o Perempuan yang menyusui pascapersalinan > 6 bulan
 Kontraindikasi :
o Perempuan hamil
o Perempuan hepatitis
o Perempuan dengan riwayat penyakit jantung
o Perempuan dengan keganasan pada payudara

3. KONTRASEPSI PROGESTIN
A. Suntikan Progestin
 Sangat efektif
 Aman
 Dapat dipakai semua wanita usia reproduksi
 Tidak menekan produksi ASI
 Progesteron mempunyai khasiat dalam hal sbb:
o Lendir serviks menjadi lebih kental, shg menghalangi penetrasi spermatosoon
o masuk ke dalam uterus
o Kapasitasi spermatosoon yang perlu untuk memasuki ovum terganggu
o Menyulitkan implantasi ovum yang sudah dibuahi.
 Cara kerja mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks. Menghambat
transportasi gamet oleh tuba
 Keuntungan :
o Efektif
o Pencegahan kehamilan jangka panjang
o Tidak berpengaruh pada ASI
o Mencegah kanker endometrium dan KET
 Kerugian :
o Gangguan haid  memendek/memanjang, perdarahan sedikit/banyak, tidak
haid
o Tidak menjamin perlindungan terhadap IMS
o Bergantung pada tempat pelayanan kesehatan
 Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
 Kontraindikasi :
o Perempuan hamil atau dicurigai hamil
o Menderita kanker payudara
o Perempuan DM

B. Pil Progestin
 Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB
 Tidak menurunkan produksi ASI
 Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
 Cara kerja menekan sekresi Gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium,
endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi sulit,
mengentalkan lendir serviks, mengubah motilitas tuba
 Keuntungan :
o Tidak mengganggu hubungan seksual
o Tidak mempengaruhi ASI
o Kesuburan cepat kembali
o Nyama dan mudah digunakan
o Sedikit efek samping
o Dapat dihentikan setiap saat
 Kerugian :
o Mengalami gangguan haid
o Harus digunakan setiap hari
o Tidak melindungi diri dari IMS
 Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
 Kontraindikasi :
o Perempuan hamil atau diduga hamil
o Perempuan punya riwayat stroke
o Kanker payudara
o Perempuan yang sering lupa menggunakan pil

4. AKDR
 Jenis
o AKDR CuT-380A
Kecil, kerangka dari plastik yang fleksibel, berbentuk huruf Tdiselubungi oleh
kawat halus yang terbuat dari tembaga (Cu)
o AKDR lain yang beredar di Indonesia ialah NOVA T (schering)
 Cara Kerja
o Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.
o Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri.
o AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilitas.
o Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
 Keuntungan
o sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi.
o AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.
o Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
o Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat.
o Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
o Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.
o Tidak ada efek samping hormonal.
o Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
o Daat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak
terjadi infeksi)
o Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
o Tidak ada interaksi dengan obat
o Mencegah kehamilan ektopik
 Kerugian
o Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
o Tidak baik bagi pasangan perempuan dengan IMS
o Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai
AKDR.
o Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui.
o Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu.
o Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR.
 Indikasi
o Usia produktif
o Keadaan nulipara
o Risiko rendah dari IMS
o Menginginkan memakai kontrasepsi jangka panjang
o Menyusui yang menginginkan memakai kontrasepsi
o Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
o Setelah abortus dan tidak ada infeksi
o Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari sanggama
 Kontraindikasi
o Sedang hamil
o Perdarahan vagina yang tidak diketahui
o Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
o Menderita TBC pelvik
o Kanker alat genital
o Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
o Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri.
 Efek Samping
o Amenorea
o Kejang
o Perdarahan vagina yang hebat dan tidak teratur
o Benang yang hilang
o Rasa nyeri dan kejang di perut
o Gangguan pada suami akibat ada benang yg timbul saat bersenggama
o Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
 Komplikasi :
o Infeksi pada traktus genitalis
o Perforasi AKDR yang sampai menuju ke rongga perut
o Kehamilan

5. KONTRASEPSI MANTAP
 Pada wanita
o sangat efektif dan permanent
o tindak pembedahan yang aman dan sederhana
o tidak ada efek samping
 TUBEKTOMI adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas
(kesuburan) seorang perempuan secara permanent
 Mekanisme kerja dengan mengoklusi tuba falopii (mengikat dan memotong
atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.
 Jenis:
 Minilaparotomi
 Laparoskopi
 Keuntungan
 Sangat efektif (0,2-4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
penggunaan)
 Permanent
 Tidak mempengaruhi proses menyusui
 Tidak bergantung pada faktor sanggama
 Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang
serius
 Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anastesi local
 Tidak ada efek sampng dalam jangka panjang
 Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi
hormone ovarium)
 Indikasi
 Perempuan pada usia >26 tahun
 Perempuan dengan paritas >2
 Perempuan yang yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai
dengan kehendaknya
 Perempuan yang ada pada kehamilannya akan menimbulkan risiko
kesehatan yang serius
 Perempuan pascapersalinan
 Perempuan pasca-keguguran
 Perempuan yang paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini
 Kontraindikasi
 Perempuan yang hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
 Perempuan dengan infeksi sistemik atau pelvikyang akut (hingga masalah
itu disebuhkan atau dikontrol)
 Perempuan yang tidak boleh menjalani proses pembedahan
 Prempuan yang kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas di
masa depan
 Perempuan yang belum memberikan persetujuan tertulis
 Keterbatasan:
 Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ii (tdk dapat
dipulihkan kembali), kecuali dengan operasi rekanalisasi
 Klien dapat menyesal di kemudian hari
 Risiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan anestesi umum)
 Rasa sakit / ketidaknyamanan dlm jangka pendek setelah tindakan
 Dilakukan oleh dokter yg terlatih (dibutuhkan dokter spesialis obgin atau
bedah utk proses laparoskopi)
 Tidak melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS

 Pada Pria
 VASEKTOMI
VASEKTOMI adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi
pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi
sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi.
o sangat efektif dan permanent
o tidak ada efek samping jangka panjang
o tindak bedah yang aman dan sederhana
o efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan
o konseling dan informed consent mutlak diperlukan
Indikasi
 Vasektomi merupakan upaya untuk menghentikan fertilitas dimana fungsi
reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria
dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga
Kontraindikasi
 Infeksi kulit pada daerah operasi
 Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien
 Hidrokel atau varikokel yang besar
 Hernia inguinalis
 Filariasis (elephantiasis)
 Undesensus testikularis
 Massa intraskrotalis
 Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan
antikoagulansia
Komplikasi
 Komplikasi dapat terjadi saat prosedur berlangsung atau beberapa saat
setelah tindakan. Komplikasi selama prosedur dapat berupa komplikasi
akibat reaksi anafilaksis yang disebabkan oleh penggunaan lidokain atau
manipulasiberlebihan terhadap anyaman pembuluh darah di

Di Indonesia alat konstrasepsi yang telah dikembangkan menjadi program adalah pil, suntik,
IUD, implant dan kontap (BKKBN, 2003). Menurut Hartanto (2003, pp.30-31) ) pelayanan
kontrasepsi diupayakan untuk menurunkan angka kelahiran yang bermakna. Guna mencapai
tujuan tersebut maka ditempuh kebijaksanaan mengkategorikan tiga fase untuk mencapai sasaran
,yaitu :
1) Fase menunda kehamilan bagi PUS dengan usia istri kurang dari 20 tahun dengan
menggunakan kontrasepsi pil oral, kondom, IUD mini.
2) Fase menjarangkan kehamilan bagi PUS dengan usia istri antara 20 – 30 / 35 tahun merupakan
periode usia paling baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak antara
kelahiran adalah 2 – 4 tahun, dengan menggunakan kontrasepsi IUD sebagai pilihan utama.
3) Fase menghentikan / mengakhiri kehamilan / kesuburan periode umur di atas 20 – 35 tahun,
sebaiknya mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 orang anak pilihan utama adalah
kontrasepsi mantap

6. Apa saja yang perlu diperhatikan dlm pemilihan alat kontrasepsi?

Syarat-syarat Kontrasepsi (Proverawati 2010 dan Wiknjosastro, 2006)


1. Aman pemakaiannya dan dipercaya.
2. Tidak ada efek samping yang merugikan.
3. Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan.
4. Tidak mengganggu hubungan persetubuhan.
5. Tidak memerlukan bantuan medis atau control yang ketat selama pemakaiannya.
6. Cara pemakaiannya sederhana.
7. Harga murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat.
8. Dapat diterima oleh pasangan suami istri.

7. Apa keuntungan dn kerugian dr macam” kontrasepsi?

6. METODE BARRIER
D. Kondom
 Sarung karet yang terbuat dari bahan lateks, vinil yang dipasang pada penis saat
hubungan seksual
 Cara Kerja menghalangi pertemuan sperma dan sel telur & mencegah
penularan mikroorganisme
 Keuntungan :
o Efektif bila digunakan dengan benar
o Dapat dipakai bersama kontrasepsi lain untuk mencegah IMS
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
o Murah dan dapat dibeli secara umum
o Tidak perlu resep dokter
 Kerugian :
o Efektivitas tidak terlalu tinggi
o Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan
o Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
o Malu membeli kondom
 Efek samping dan masalah :
o Kondom rusak/diperkirakan bocor (sebelum berhubungan)
o Kondom bocor/dicurigai ada curahan di vagina saat berhubungan
o Dicurigai adanya reaksi alergi (spermisida)
o Mengurangi kenikmatan hubungan seksual

E. Difragma
 Kap berbentuk bulat cembung, dari lateks yang diinsersikan ke dalam vagina
sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks
 Cara Kerja menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran
alat reproduksi & alat tempat spermisida
 Keuntungan :
o Efektif bila digunakan dengan benar
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu hub seksual karena telah terpasang sampai 6 jam
sebelumnya
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
 Kerugian :
o Keberhasilan bergantung kepatuhan mengikuti cara penggunaan
o Pada beberapa pengguna  infeksi saluran uretra
o Pada 6 jam pascahubungan seks, alat masih harus berada pada posisinya
 Efek samping :
o Infeksi saluran uretra
o Dugaan adanya reaksi alergi
o Rasa nyeri pada tekanan terhadap kandung kemih/rektum
o Timbul cairan vagina dan berbau jika dibiarkan lebih dari 24 jam
 Indikasi :
o Tidak menyukai penggunaan AKDR
o Menyusui dan perlu kontrasepsi
o Memerlukan proteksi terhadap IMS
o Keadaan di mana tidak tersedia cara yang lebih baik
o Jika frekuensi koitus tidak seberapa tinggi, shg tidak dibutuhkan perlindungan
yg terus menerus
o Jika pemakaian PIL, AKDR, atau cara lain harus dihentikan untuk sementara
waktu oleh karena suatu sebab.
 Kontraindikasi :
o Terinfeksi saluran uretra
o Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh kelamin
o Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan

F. Spermisida
 Bahan kimia (non oksinol-9)
 Jenis : Aerosol, tablet vaginal, suppositoria, Jelly atau cream, Tablet busa, C-film
 Cara Kerja sel membran sperma pecah, memperlambat gerakan sperma,
menurunkan kemampuan pembuahan sel telur
 Keuntungan :
o Efektif seketika
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
o Mudah digunakan
o Meningkatkan lubrikasi selama hub seks
o Tidak perlu resep dokter
 Kerugian :
o Efektivitas kurang
o Bergantung kepatuhan cara penggunaan
o Harus menunggu 10-15 menit sebelum melakukan hub seks
o Efektivitas hanya 1-2 jam
 Indikasi :
o Tidak menyukai AKDR
o Menyusui dan perlu kontrasepsi
o Memerlukan proteksi terhadap IMS
 Kontraindikasi :
o Terinfeksi saluran uretra
o Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh alat kelamin
o Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan
 Efek samping :
o Iritasi vagina
o Iritasi penis dan tidak nyaman
o Gangguan rasa panas di vagina
o Kegagalan tablet tidak larut

7. KONTRASEPSI KOMBINASI
C. Pil Kombinasi
 Efektif dan reversibel
 Harus diminum setiap hari
 Estrogen  menekan sekresi FSH dan menghalangi maturasi folikel dan ovarium.
Karena pengaruh estrogen dari ovarium tidak ada  tidak terdapat pengeluaran
LH. Di tengah - tengah daur haid kurang terdapat FSH dan tidak ada peningkatan
kadar LH  ovulasi terganggu.
 Pengaruh komponen progesteron dalam pil kombinasi memperkuat efek estrogen
 mencegah ovulasi. Selanjutnya, estrogen dalam dosis tinggi  mempercepat
perjalanan ovum dan menyulitkan terjadinya implantasi dalam endometrium dari
ovum yang sudah dibuahi. Progesteron sendiri dalam kadar tinggi 
menghambat ovulasi.
 Jenis :
o Monofasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam dosis sama, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif
o Bifasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam dua dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
o Trifasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam tiga dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
 Cara Kerja menekan ovulasi, mencegah implantasi, lendir serviks mengental,
pergerakan tuba terganggu.
 Keuntungan :
o Efektivitas yang tinggi
o Resiko thd kesehatan kecil
o Tidak mengganggi hubungan seksual
o Dapat digunakan jangka panjang
o Mudah dihentikan setiap saat
 Kerugian :
o Mahal dan membosankan
o Mual pada 3 bulan pertama
o Pusing
o Nyeri payudara
o Tidak boleh pada perempuan hamil
o Tidak mencegah IMS
 Indikasi :
o Hampir semua perempuan boleh menggunakan
 Kontraindikasi :
o Wanita hamil
o Wanita menyusui
o Wanita dengan hepatitis
o Wanita perokok dengan usia > 35 tahun
o Wanita dengan migrain dan gejala neurologik fokal
o Wanita yang tidak dapat menggunakan pil setiap hari
 Efek samping :
o Pada awal timbul mual, pening, sakit kepala, nyeri payudara dan spotting yang
bisa hilang sendiri, muncul pada 3 bulan pertama

D. Suntikan Kombinasi
 Jenisnya adalah 25 mg depo medroksiprogesteron asetat dan 5 mg estradiol
sipionat I.M. sebulan sekali (Cyclofem) dan 50 mg noretindron enantat dan 5 mg
estradiol valerat I.M. sebulan sekali
 Cara Kerja menekan ovulasi, membuat lendir serviks mengental, perubahan
pada endometrium shg implantasi terganggu, menghambat transportasi gamet
oleh tuba
 Sangat efektif
 Keuntungan :
o Resiko thd kesehatan kecil
o Tidak berpengaruh pada hubungan seks
o Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
o Jangka panjang
o Efek samping kecil
 Kerugian :
o Terjadi perubahan pola haid
o Mual, sakit kepala, nyeri payudara dan keluhan seperti ini akan hilang setelah
suntikan kedua atau ketiga
o Ketergantungan klien thd pelayanan kesehatan
o Tidak menjamin perlindungan IMS
 Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
o Perempuan telah memiliki anak ataupun belum
o Perempuan yang menyusui pascapersalinan > 6 bulan
 Kontraindikasi :
o Perempuan hamil
o Perempuan hepatitis
o Perempuan dengan riwayat penyakit jantung
o Perempuan dengan keganasan pada payudara

8. KONTRASEPSI PROGESTIN
C. Suntikan Progestin
 Sangat efektif
 Aman
 Dapat dipakai semua wanita usia reproduksi
 Tidak menekan produksi ASI
 Progesteron mempunyai khasiat dalam hal sbb:
o Lendir serviks menjadi lebih kental, shg menghalangi penetrasi spermatosoon
o masuk ke dalam uterus
o Kapasitasi spermatosoon yang perlu untuk memasuki ovum terganggu
o Menyulitkan implantasi ovum yang sudah dibuahi.
 Cara kerja mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks. Menghambat
transportasi gamet oleh tuba
 Keuntungan :
o Efektif
o Pencegahan kehamilan jangka panjang
o Tidak berpengaruh pada ASI
o Mencegah kanker endometrium dan KET
 Kerugian :
o Gangguan haid  memendek/memanjang, perdarahan sedikit/banyak, tidak
haid
o Tidak menjamin perlindungan terhadap IMS
o Bergantung pada tempat pelayanan kesehatan
 Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
 Kontraindikasi :
o Perempuan hamil atau dicurigai hamil
o Menderita kanker payudara
o Perempuan DM

D. Pil Progestin
 Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB
 Tidak menurunkan produksi ASI
 Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
 Cara kerja menekan sekresi Gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium,
endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi sulit,
mengentalkan lendir serviks, mengubah motilitas tuba
 Keuntungan :
o Tidak mengganggu hubungan seksual
o Tidak mempengaruhi ASI
o Kesuburan cepat kembali
o Nyama dan mudah digunakan
o Sedikit efek samping
o Dapat dihentikan setiap saat
 Kerugian :
o Mengalami gangguan haid
o Harus digunakan setiap hari
o Tidak melindungi diri dari IMS
 Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
 Kontraindikasi :
o Perempuan hamil atau diduga hamil
o Perempuan punya riwayat stroke
o Kanker payudara
o Perempuan yang sering lupa menggunakan pil

9. AKDR
 Jenis
o AKDR CuT-380A
Kecil, kerangka dari plastik yang fleksibel, berbentuk huruf Tdiselubungi oleh
kawat halus yang terbuat dari tembaga (Cu)
o AKDR lain yang beredar di Indonesia ialah NOVA T (schering)
 Cara Kerja
o Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.
o Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri.
o AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilitas.
o Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
 Keuntungan
o sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi.
o AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.
o Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
o Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat.
o Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
o Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.
o Tidak ada efek samping hormonal.
o Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
o Daat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak
terjadi infeksi)
o Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
o Tidak ada interaksi dengan obat
o Mencegah kehamilan ektopik
 Kerugian
o Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
o Tidak baik bagi pasangan perempuan dengan IMS
o Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai
AKDR.
o Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui.
o Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu.
o Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR.
 Indikasi
o Usia produktif
o Keadaan nulipara
o Risiko rendah dari IMS
o Menginginkan memakai kontrasepsi jangka panjang
o Menyusui yang menginginkan memakai kontrasepsi
o Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
o Setelah abortus dan tidak ada infeksi
o Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari sanggama
 Kontraindikasi
o Sedang hamil
o Perdarahan vagina yang tidak diketahui
o Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
o Menderita TBC pelvik
o Kanker alat genital
o Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
o Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri.
 Efek Samping
o Amenorea
o Kejang
o Perdarahan vagina yang hebat dan tidak teratur
o Benang yang hilang
o Rasa nyeri dan kejang di perut
o Gangguan pada suami akibat ada benang yg timbul saat bersenggama
o Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
 Komplikasi :
o Infeksi pada traktus genitalis
o Perforasi AKDR yang sampai menuju ke rongga perut
o Kehamilan

10. KONTRASEPSI MANTAP


 Pada wanita
o sangat efektif dan permanent
o tindak pembedahan yang aman dan sederhana
o tidak ada efek samping
 TUBEKTOMI adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas
(kesuburan) seorang perempuan secara permanent
 Mekanisme kerja dengan mengoklusi tuba falopii (mengikat dan memotong
atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.
 Jenis:
 Minilaparotomi
 Laparoskopi
 Keuntungan
 Sangat efektif (0,2-4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
penggunaan)
 Permanent
 Tidak mempengaruhi proses menyusui
 Tidak bergantung pada faktor sanggama
 Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang
serius
 Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anastesi local
 Tidak ada efek sampng dalam jangka panjang
 Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi
hormone ovarium)
 Indikasi
 Perempuan pada usia >26 tahun
 Perempuan dengan paritas >2
 Perempuan yang yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai
dengan kehendaknya
 Perempuan yang ada pada kehamilannya akan menimbulkan risiko
kesehatan yang serius
 Perempuan pascapersalinan
 Perempuan pasca-keguguran
 Perempuan yang paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini
 Kontraindikasi
 Perempuan yang hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
 Perempuan dengan infeksi sistemik atau pelvikyang akut (hingga masalah
itu disebuhkan atau dikontrol)
 Perempuan yang tidak boleh menjalani proses pembedahan
 Prempuan yang kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas di
masa depan
 Perempuan yang belum memberikan persetujuan tertulis
 Keterbatasan:
 Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ii (tdk dapat
dipulihkan kembali), kecuali dengan operasi rekanalisasi
 Klien dapat menyesal di kemudian hari
 Risiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan anestesi umum)
 Rasa sakit / ketidaknyamanan dlm jangka pendek setelah tindakan
 Dilakukan oleh dokter yg terlatih (dibutuhkan dokter spesialis obgin atau
bedah utk proses laparoskopi)
 Tidak melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS

 Pada Pria
 VASEKTOMI
VASEKTOMI adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi
pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi
sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi.
o sangat efektif dan permanent
o tidak ada efek samping jangka panjang
o tindak bedah yang aman dan sederhana
o efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan
o konseling dan informed consent mutlak diperlukan
Indikasi
 Vasektomi merupakan upaya untuk menghentikan fertilitas dimana fungsi
reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria
dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga
Kontraindikasi
 Infeksi kulit pada daerah operasi
 Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien
 Hidrokel atau varikokel yang besar
 Hernia inguinalis
 Filariasis (elephantiasis)
 Undesensus testikularis
 Massa intraskrotalis
 Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan
antikoagulansia
Komplikasi
 Komplikasi dapat terjadi saat prosedur berlangsung atau beberapa saat
setelah tindakan. Komplikasi selama prosedur dapat berupa komplikasi
akibat reaksi anafilaksis yang disebabkan oleh penggunaan lidokain atau
manipulasiberlebihan terhadap anyaman pembuluh darah di

Di Indonesia alat konstrasepsi yang telah dikembangkan menjadi program adalah pil, suntik,
IUD, implant dan kontap (BKKBN, 2003). Menurut Hartanto (2003, pp.30-31) ) pelayanan
kontrasepsi diupayakan untuk menurunkan angka kelahiran yang bermakna. Guna mencapai
tujuan tersebut maka ditempuh kebijaksanaan mengkategorikan tiga fase untuk mencapai sasaran
,yaitu :
1) Fase menunda kehamilan bagi PUS dengan usia istri kurang dari 20 tahun dengan
menggunakan kontrasepsi pil oral, kondom, IUD mini.
2) Fase menjarangkan kehamilan bagi PUS dengan usia istri antara 20 – 30 / 35 tahun merupakan
periode usia paling baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak antara
kelahiran adalah 2 – 4 tahun, dengan menggunakan kontrasepsi IUD sebagai pilihan utama.
3) Fase menghentikan / mengakhiri kehamilan / kesuburan periode umur di atas 20 – 35 tahun,
sebaiknya mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 orang anak pilihan utama adalah
kontrasepsi mantap

8. Apa saja kontrasepsi oral terbaru?


Pil Kombinasi
 Efektif dan reversibel
 Harus diminum setiap hari
 Estrogen  menekan sekresi FSH dan menghalangi maturasi folikel dan ovarium.
Karena pengaruh estrogen dari ovarium tidak ada  tidak terdapat pengeluaran
LH. Di tengah - tengah daur haid kurang terdapat FSH dan tidak ada peningkatan
kadar LH  ovulasi terganggu.
 Pengaruh komponen progesteron dalam pil kombinasi memperkuat efek estrogen
 mencegah ovulasi. Selanjutnya, estrogen dalam dosis tinggi  mempercepat
perjalanan ovum dan menyulitkan terjadinya implantasi dalam endometrium dari
ovum yang sudah dibuahi. Progesteron sendiri dalam kadar tinggi 
menghambat ovulasi.
 Jenis :
o Monofasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam dosis sama, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif
o Bifasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam dua dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
o Trifasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam tiga dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
 Cara Kerja menekan ovulasi, mencegah implantasi, lendir serviks mengental,
pergerakan tuba terganggu.
 Keuntungan :
o Efektivitas yang tinggi
o Resiko thd kesehatan kecil
o Tidak mengganggi hubungan seksual
o Dapat digunakan jangka panjang
o Mudah dihentikan setiap saat
 Kerugian :
o Mahal dan membosankan
o Mual pada 3 bulan pertama
o Pusing
o Nyeri payudara
o Tidak boleh pada perempuan hamil
o Tidak mencegah IMS
 Indikasi :
o Hampir semua perempuan boleh menggunakan
 Kontraindikasi :
o Wanita hamil
o Wanita menyusui
o Wanita dengan hepatitis
o Wanita perokok dengan usia > 35 tahun
o Wanita dengan migrain dan gejala neurologik fokal
o Wanita yang tidak dapat menggunakan pil setiap hari
 Efek samping :
o Pada awal timbul mual, pening, sakit kepala, nyeri payudara dan spotting yang
bisa hilang sendiri, muncul pada 3 bulan pertama

E. Pil Progestin
 Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB
 Tidak menurunkan produksi ASI
 Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
 Cara kerja menekan sekresi Gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium,
endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi sulit,
mengentalkan lendir serviks, mengubah motilitas tuba
 Keuntungan :
o Tidak mengganggu hubungan seksual
o Tidak mempengaruhi ASI
o Kesuburan cepat kembali
o Nyama dan mudah digunakan
o Sedikit efek samping
o Dapat dihentikan setiap saat
 Kerugian :
o Mengalami gangguan haid
o Harus digunakan setiap hari
o Tidak melindungi diri dari IMS
 Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
 Kontraindikasi :
o Perempuan hamil atau diduga hamil
o Perempuan punya riwayat stroke
o Kanker payudara
o Perempuan yang sering lupa menggunakan pil
9. Apa saja indikasi penggunaan alat kontrasepsi?
11. METODE BARRIER
G. Kondom
 Sarung karet yang terbuat dari bahan lateks, vinil yang dipasang pada penis saat
hubungan seksual
 Cara Kerja menghalangi pertemuan sperma dan sel telur & mencegah
penularan mikroorganisme
 Keuntungan :
o Efektif bila digunakan dengan benar
o Dapat dipakai bersama kontrasepsi lain untuk mencegah IMS
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
o Murah dan dapat dibeli secara umum
o Tidak perlu resep dokter
 Kerugian :
o Efektivitas tidak terlalu tinggi
o Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan
o Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
o Malu membeli kondom
 Efek samping dan masalah :
o Kondom rusak/diperkirakan bocor (sebelum berhubungan)
o Kondom bocor/dicurigai ada curahan di vagina saat berhubungan
o Dicurigai adanya reaksi alergi (spermisida)
o Mengurangi kenikmatan hubungan seksual

H. Difragma
 Kap berbentuk bulat cembung, dari lateks yang diinsersikan ke dalam vagina
sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks
 Cara Kerja menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran
alat reproduksi & alat tempat spermisida
 Keuntungan :
o Efektif bila digunakan dengan benar
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu hub seksual karena telah terpasang sampai 6 jam
sebelumnya
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
 Kerugian :
o Keberhasilan bergantung kepatuhan mengikuti cara penggunaan
o Pada beberapa pengguna  infeksi saluran uretra
o Pada 6 jam pascahubungan seks, alat masih harus berada pada posisinya
 Efek samping :
o Infeksi saluran uretra
o Dugaan adanya reaksi alergi
o Rasa nyeri pada tekanan terhadap kandung kemih/rektum
o Timbul cairan vagina dan berbau jika dibiarkan lebih dari 24 jam
 Indikasi :
o Tidak menyukai penggunaan AKDR
o Menyusui dan perlu kontrasepsi
o Memerlukan proteksi terhadap IMS
o Keadaan di mana tidak tersedia cara yang lebih baik
o Jika frekuensi koitus tidak seberapa tinggi, shg tidak dibutuhkan perlindungan
yg terus menerus
o Jika pemakaian PIL, AKDR, atau cara lain harus dihentikan untuk sementara
waktu oleh karena suatu sebab.
 Kontraindikasi :
o Terinfeksi saluran uretra
o Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh kelamin
o Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan
I. Spermisida
 Bahan kimia (non oksinol-9)
 Jenis : Aerosol, tablet vaginal, suppositoria, Jelly atau cream, Tablet busa, C-film
 Cara Kerja sel membran sperma pecah, memperlambat gerakan sperma,
menurunkan kemampuan pembuahan sel telur
 Keuntungan :
o Efektif seketika
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
o Mudah digunakan
o Meningkatkan lubrikasi selama hub seks
o Tidak perlu resep dokter
 Kerugian :
o Efektivitas kurang
o Bergantung kepatuhan cara penggunaan
o Harus menunggu 10-15 menit sebelum melakukan hub seks
o Efektivitas hanya 1-2 jam
 Indikasi :
o Tidak menyukai AKDR
o Menyusui dan perlu kontrasepsi
o Memerlukan proteksi terhadap IMS
 Kontraindikasi :
o Terinfeksi saluran uretra
o Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh alat kelamin
o Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan
 Efek samping :
o Iritasi vagina
o Iritasi penis dan tidak nyaman
o Gangguan rasa panas di vagina
o Kegagalan tablet tidak larut

12. KONTRASEPSI KOMBINASI


E. Pil Kombinasi
 Efektif dan reversibel
 Harus diminum setiap hari
 Estrogen  menekan sekresi FSH dan menghalangi maturasi folikel dan ovarium.
Karena pengaruh estrogen dari ovarium tidak ada  tidak terdapat pengeluaran
LH. Di tengah - tengah daur haid kurang terdapat FSH dan tidak ada peningkatan
kadar LH  ovulasi terganggu.
 Pengaruh komponen progesteron dalam pil kombinasi memperkuat efek estrogen
 mencegah ovulasi. Selanjutnya, estrogen dalam dosis tinggi  mempercepat
perjalanan ovum dan menyulitkan terjadinya implantasi dalam endometrium dari
ovum yang sudah dibuahi. Progesteron sendiri dalam kadar tinggi 
menghambat ovulasi.
 Jenis :
o Monofasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam dosis sama, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif
o Bifasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam dua dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
o Trifasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam tiga dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
 Cara Kerja menekan ovulasi, mencegah implantasi, lendir serviks mengental,
pergerakan tuba terganggu.
 Keuntungan :
o Efektivitas yang tinggi
o Resiko thd kesehatan kecil
o Tidak mengganggi hubungan seksual
o Dapat digunakan jangka panjang
o Mudah dihentikan setiap saat
 Kerugian :
o Mahal dan membosankan
o Mual pada 3 bulan pertama
o Pusing
o Nyeri payudara
o Tidak boleh pada perempuan hamil
o Tidak mencegah IMS
 Indikasi :
o Hampir semua perempuan boleh menggunakan
 Kontraindikasi :
o Wanita hamil
o Wanita menyusui
o Wanita dengan hepatitis
o Wanita perokok dengan usia > 35 tahun
o Wanita dengan migrain dan gejala neurologik fokal
o Wanita yang tidak dapat menggunakan pil setiap hari
 Efek samping :
o Pada awal timbul mual, pening, sakit kepala, nyeri payudara dan spotting yang
bisa hilang sendiri, muncul pada 3 bulan pertama

F. Suntikan Kombinasi
 Jenisnya adalah 25 mg depo medroksiprogesteron asetat dan 5 mg estradiol
sipionat I.M. sebulan sekali (Cyclofem) dan 50 mg noretindron enantat dan 5 mg
estradiol valerat I.M. sebulan sekali
 Cara Kerja menekan ovulasi, membuat lendir serviks mengental, perubahan
pada endometrium shg implantasi terganggu, menghambat transportasi gamet
oleh tuba
 Sangat efektif
 Keuntungan :
o Resiko thd kesehatan kecil
o Tidak berpengaruh pada hubungan seks
o Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
o Jangka panjang
o Efek samping kecil

 Kerugian :
o Terjadi perubahan pola haid
o Mual, sakit kepala, nyeri payudara dan keluhan seperti ini akan hilang setelah
suntikan kedua atau ketiga
o Ketergantungan klien thd pelayanan kesehatan
o Tidak menjamin perlindungan IMS
 Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
o Perempuan telah memiliki anak ataupun belum
o Perempuan yang menyusui pascapersalinan > 6 bulan
 Kontraindikasi :
o Perempuan hamil
o Perempuan hepatitis
o Perempuan dengan riwayat penyakit jantung
o Perempuan dengan keganasan pada payudara

13. KONTRASEPSI PROGESTIN


F. Suntikan Progestin
 Sangat efektif
 Aman
 Dapat dipakai semua wanita usia reproduksi
 Tidak menekan produksi ASI
 Progesteron mempunyai khasiat dalam hal sbb:
o Lendir serviks menjadi lebih kental, shg menghalangi penetrasi spermatosoon
o masuk ke dalam uterus
o Kapasitasi spermatosoon yang perlu untuk memasuki ovum terganggu
o Menyulitkan implantasi ovum yang sudah dibuahi.
 Cara kerja mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks. Menghambat
transportasi gamet oleh tuba
 Keuntungan :
o Efektif
o Pencegahan kehamilan jangka panjang
o Tidak berpengaruh pada ASI
o Mencegah kanker endometrium dan KET
 Kerugian :
o Gangguan haid  memendek/memanjang, perdarahan sedikit/banyak, tidak
haid
o Tidak menjamin perlindungan terhadap IMS
o Bergantung pada tempat pelayanan kesehatan
 Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
 Kontraindikasi :
o Perempuan hamil atau dicurigai hamil
o Menderita kanker payudara
o Perempuan DM

G. Pil Progestin
 Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB
 Tidak menurunkan produksi ASI
 Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
 Cara kerja menekan sekresi Gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium,
endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi sulit,
mengentalkan lendir serviks, mengubah motilitas tuba
 Keuntungan :
o Tidak mengganggu hubungan seksual
o Tidak mempengaruhi ASI
o Kesuburan cepat kembali
o Nyama dan mudah digunakan
o Sedikit efek samping
o Dapat dihentikan setiap saat
 Kerugian :
o Mengalami gangguan haid
o Harus digunakan setiap hari
o Tidak melindungi diri dari IMS
 Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
 Kontraindikasi :
o Perempuan hamil atau diduga hamil
o Perempuan punya riwayat stroke
o Kanker payudara
o Perempuan yang sering lupa menggunakan pil

14. AKDR
 Jenis
o AKDR CuT-380A
Kecil, kerangka dari plastik yang fleksibel, berbentuk huruf Tdiselubungi oleh
kawat halus yang terbuat dari tembaga (Cu)
o AKDR lain yang beredar di Indonesia ialah NOVA T (schering)
 Cara Kerja
o Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.
o Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri.
o AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilitas.
o Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
 Keuntungan
o sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi.
o AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.
o Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
o Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat.
o Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
o Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.
o Tidak ada efek samping hormonal.
o Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
o Daat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak
terjadi infeksi)
o Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
o Tidak ada interaksi dengan obat
o Mencegah kehamilan ektopik
 Kerugian
o Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
o Tidak baik bagi pasangan perempuan dengan IMS
o Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai
AKDR.
o Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui.
o Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu.
o Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR.
 Indikasi
o Usia produktif
o Keadaan nulipara
o Risiko rendah dari IMS
o Menginginkan memakai kontrasepsi jangka panjang
o Menyusui yang menginginkan memakai kontrasepsi
o Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
o Setelah abortus dan tidak ada infeksi
o Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari sanggama
 Kontraindikasi
o Sedang hamil
o Perdarahan vagina yang tidak diketahui
o Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
o Menderita TBC pelvik
o Kanker alat genital
o Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
o Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri.
 Efek Samping
o Amenorea
o Kejang
o Perdarahan vagina yang hebat dan tidak teratur
o Benang yang hilang
o Rasa nyeri dan kejang di perut
o Gangguan pada suami akibat ada benang yg timbul saat bersenggama
o Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
 Komplikasi :
o Infeksi pada traktus genitalis
o Perforasi AKDR yang sampai menuju ke rongga perut
o Kehamilan

15. KONTRASEPSI MANTAP


 Pada wanita
o sangat efektif dan permanent
o tindak pembedahan yang aman dan sederhana
o tidak ada efek samping
 TUBEKTOMI adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas
(kesuburan) seorang perempuan secara permanent
 Mekanisme kerja dengan mengoklusi tuba falopii (mengikat dan memotong
atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.
 Jenis:
 Minilaparotomi
 Laparoskopi
 Keuntungan
 Sangat efektif (0,2-4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
penggunaan)
 Permanent
 Tidak mempengaruhi proses menyusui
 Tidak bergantung pada faktor sanggama
 Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang
serius
 Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anastesi local
 Tidak ada efek sampng dalam jangka panjang
 Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi
hormone ovarium)
 Indikasi
 Perempuan pada usia >26 tahun
 Perempuan dengan paritas >2
 Perempuan yang yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai
dengan kehendaknya
 Perempuan yang ada pada kehamilannya akan menimbulkan risiko
kesehatan yang serius
 Perempuan pascapersalinan
 Perempuan pasca-keguguran
 Perempuan yang paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini
 Kontraindikasi
 Perempuan yang hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
 Perempuan dengan infeksi sistemik atau pelvikyang akut (hingga masalah
itu disebuhkan atau dikontrol)
 Perempuan yang tidak boleh menjalani proses pembedahan
 Prempuan yang kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas di
masa depan
 Perempuan yang belum memberikan persetujuan tertulis
 Keterbatasan:
 Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ii (tdk dapat
dipulihkan kembali), kecuali dengan operasi rekanalisasi
 Klien dapat menyesal di kemudian hari
 Risiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan anestesi umum)
 Rasa sakit / ketidaknyamanan dlm jangka pendek setelah tindakan
 Dilakukan oleh dokter yg terlatih (dibutuhkan dokter spesialis obgin atau
bedah utk proses laparoskopi)
 Tidak melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS

 Pada Pria
 VASEKTOMI
VASEKTOMI adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi
pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi
sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi.
o sangat efektif dan permanent
o tidak ada efek samping jangka panjang
o tindak bedah yang aman dan sederhana
o efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan
o konseling dan informed consent mutlak diperlukan
Indikasi
 Vasektomi merupakan upaya untuk menghentikan fertilitas dimana fungsi
reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria
dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga
Kontraindikasi
 Infeksi kulit pada daerah operasi
 Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien
 Hidrokel atau varikokel yang besar
 Hernia inguinalis
 Filariasis (elephantiasis)
 Undesensus testikularis
 Massa intraskrotalis
 Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan
antikoagulansia
Komplikasi
 Komplikasi dapat terjadi saat prosedur berlangsung atau beberapa saat
setelah tindakan. Komplikasi selama prosedur dapat berupa komplikasi
akibat reaksi anafilaksis yang disebabkan oleh penggunaan lidokain atau
manipulasiberlebihan terhadap anyaman pembuluh darah di

10. Apa saja kontraindikasi penggunaan kontrasepsi


16. METODE BARRIER
J. Kondom
 Sarung karet yang terbuat dari bahan lateks, vinil yang dipasang pada penis saat
hubungan seksual
 Cara Kerja menghalangi pertemuan sperma dan sel telur & mencegah
penularan mikroorganisme
 Keuntungan :
o Efektif bila digunakan dengan benar
o Dapat dipakai bersama kontrasepsi lain untuk mencegah IMS
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
o Murah dan dapat dibeli secara umum
o Tidak perlu resep dokter
 Kerugian :
o Efektivitas tidak terlalu tinggi
o Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan
o Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
o Malu membeli kondom
 Efek samping dan masalah :
o Kondom rusak/diperkirakan bocor (sebelum berhubungan)
o Kondom bocor/dicurigai ada curahan di vagina saat berhubungan
o Dicurigai adanya reaksi alergi (spermisida)
o Mengurangi kenikmatan hubungan seksual

K. Difragma
 Kap berbentuk bulat cembung, dari lateks yang diinsersikan ke dalam vagina
sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks
 Cara Kerja menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran
alat reproduksi & alat tempat spermisida
 Keuntungan :
o Efektif bila digunakan dengan benar
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu hub seksual karena telah terpasang sampai 6 jam
sebelumnya
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
 Kerugian :
o Keberhasilan bergantung kepatuhan mengikuti cara penggunaan
o Pada beberapa pengguna  infeksi saluran uretra
o Pada 6 jam pascahubungan seks, alat masih harus berada pada posisinya
 Efek samping :
o Infeksi saluran uretra
o Dugaan adanya reaksi alergi
o Rasa nyeri pada tekanan terhadap kandung kemih/rektum
o Timbul cairan vagina dan berbau jika dibiarkan lebih dari 24 jam
 Indikasi :
o Tidak menyukai penggunaan AKDR
o Menyusui dan perlu kontrasepsi
o Memerlukan proteksi terhadap IMS
o Keadaan di mana tidak tersedia cara yang lebih baik
o Jika frekuensi koitus tidak seberapa tinggi, shg tidak dibutuhkan perlindungan
yg terus menerus
o Jika pemakaian PIL, AKDR, atau cara lain harus dihentikan untuk sementara
waktu oleh karena suatu sebab.
 Kontraindikasi :
o Terinfeksi saluran uretra
o Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh kelamin
o Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan

L. Spermisida
 Bahan kimia (non oksinol-9)
 Jenis : Aerosol, tablet vaginal, suppositoria, Jelly atau cream, Tablet busa, C-film
 Cara Kerja sel membran sperma pecah, memperlambat gerakan sperma,
menurunkan kemampuan pembuahan sel telur
 Keuntungan :
o Efektif seketika
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
o Mudah digunakan
o Meningkatkan lubrikasi selama hub seks
o Tidak perlu resep dokter
 Kerugian :
o Efektivitas kurang
o Bergantung kepatuhan cara penggunaan
o Harus menunggu 10-15 menit sebelum melakukan hub seks
o Efektivitas hanya 1-2 jam
 Indikasi :
o Tidak menyukai AKDR
o Menyusui dan perlu kontrasepsi
o Memerlukan proteksi terhadap IMS
 Kontraindikasi :
o Terinfeksi saluran uretra
o Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh alat kelamin
o Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan
 Efek samping :
o Iritasi vagina
o Iritasi penis dan tidak nyaman
o Gangguan rasa panas di vagina
o Kegagalan tablet tidak larut

17. KONTRASEPSI KOMBINASI


G. Pil Kombinasi
 Efektif dan reversibel
 Harus diminum setiap hari
 Estrogen  menekan sekresi FSH dan menghalangi maturasi folikel dan ovarium.
Karena pengaruh estrogen dari ovarium tidak ada  tidak terdapat pengeluaran
LH. Di tengah - tengah daur haid kurang terdapat FSH dan tidak ada peningkatan
kadar LH  ovulasi terganggu.
 Pengaruh komponen progesteron dalam pil kombinasi memperkuat efek estrogen
 mencegah ovulasi. Selanjutnya, estrogen dalam dosis tinggi  mempercepat
perjalanan ovum dan menyulitkan terjadinya implantasi dalam endometrium dari
ovum yang sudah dibuahi. Progesteron sendiri dalam kadar tinggi 
menghambat ovulasi.
 Jenis :
o Monofasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam dosis sama, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif
o Bifasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam dua dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
o Trifasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam tiga dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
 Cara Kerja menekan ovulasi, mencegah implantasi, lendir serviks mengental,
pergerakan tuba terganggu.
 Keuntungan :
o Efektivitas yang tinggi
o Resiko thd kesehatan kecil
o Tidak mengganggi hubungan seksual
o Dapat digunakan jangka panjang
o Mudah dihentikan setiap saat
 Kerugian :
o Mahal dan membosankan
o Mual pada 3 bulan pertama
o Pusing
o Nyeri payudara
o Tidak boleh pada perempuan hamil
o Tidak mencegah IMS
 Indikasi :
o Hampir semua perempuan boleh menggunakan
 Kontraindikasi :
o Wanita hamil
o Wanita menyusui
o Wanita dengan hepatitis
o Wanita perokok dengan usia > 35 tahun
o Wanita dengan migrain dan gejala neurologik fokal
o Wanita yang tidak dapat menggunakan pil setiap hari
 Efek samping :
o Pada awal timbul mual, pening, sakit kepala, nyeri payudara dan spotting yang
bisa hilang sendiri, muncul pada 3 bulan pertama

H. Suntikan Kombinasi
 Jenisnya adalah 25 mg depo medroksiprogesteron asetat dan 5 mg estradiol
sipionat I.M. sebulan sekali (Cyclofem) dan 50 mg noretindron enantat dan 5 mg
estradiol valerat I.M. sebulan sekali
 Cara Kerja menekan ovulasi, membuat lendir serviks mengental, perubahan
pada endometrium shg implantasi terganggu, menghambat transportasi gamet
oleh tuba
 Sangat efektif
 Keuntungan :
o Resiko thd kesehatan kecil
o Tidak berpengaruh pada hubungan seks
o Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
o Jangka panjang
o Efek samping kecil

 Kerugian :
o Terjadi perubahan pola haid
o Mual, sakit kepala, nyeri payudara dan keluhan seperti ini akan hilang setelah
suntikan kedua atau ketiga
o Ketergantungan klien thd pelayanan kesehatan
o Tidak menjamin perlindungan IMS
 Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
o Perempuan telah memiliki anak ataupun belum
o Perempuan yang menyusui pascapersalinan > 6 bulan
 Kontraindikasi :
o Perempuan hamil
o Perempuan hepatitis
o Perempuan dengan riwayat penyakit jantung
o Perempuan dengan keganasan pada payudara

18. KONTRASEPSI PROGESTIN


H. Suntikan Progestin
 Sangat efektif
 Aman
 Dapat dipakai semua wanita usia reproduksi
 Tidak menekan produksi ASI
 Progesteron mempunyai khasiat dalam hal sbb:
o Lendir serviks menjadi lebih kental, shg menghalangi penetrasi spermatosoon
o masuk ke dalam uterus
o Kapasitasi spermatosoon yang perlu untuk memasuki ovum terganggu
o Menyulitkan implantasi ovum yang sudah dibuahi.
 Cara kerja mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks. Menghambat
transportasi gamet oleh tuba
 Keuntungan :
o Efektif
o Pencegahan kehamilan jangka panjang
o Tidak berpengaruh pada ASI
o Mencegah kanker endometrium dan KET
 Kerugian :
o Gangguan haid  memendek/memanjang, perdarahan sedikit/banyak, tidak
haid
o Tidak menjamin perlindungan terhadap IMS
o Bergantung pada tempat pelayanan kesehatan
 Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
 Kontraindikasi :
o Perempuan hamil atau dicurigai hamil
o Menderita kanker payudara
o Perempuan DM

I. Pil Progestin
 Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB
 Tidak menurunkan produksi ASI
 Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
 Cara kerja menekan sekresi Gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium,
endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi sulit,
mengentalkan lendir serviks, mengubah motilitas tuba
 Keuntungan :
o Tidak mengganggu hubungan seksual
o Tidak mempengaruhi ASI
o Kesuburan cepat kembali
o Nyama dan mudah digunakan
o Sedikit efek samping
o Dapat dihentikan setiap saat
 Kerugian :
o Mengalami gangguan haid
o Harus digunakan setiap hari
o Tidak melindungi diri dari IMS
 Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
 Kontraindikasi :
o Perempuan hamil atau diduga hamil
o Perempuan punya riwayat stroke
o Kanker payudara
o Perempuan yang sering lupa menggunakan pil

19. AKDR
 Jenis
o AKDR CuT-380A
Kecil, kerangka dari plastik yang fleksibel, berbentuk huruf Tdiselubungi oleh
kawat halus yang terbuat dari tembaga (Cu)
o AKDR lain yang beredar di Indonesia ialah NOVA T (schering)
 Cara Kerja
o Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.
o Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri.
o AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilitas.
o Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
 Keuntungan
o sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi.
o AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.
o Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
o Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat.
o Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
o Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.
o Tidak ada efek samping hormonal.
o Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
o Daat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak
terjadi infeksi)
o Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
o Tidak ada interaksi dengan obat
o Mencegah kehamilan ektopik
 Kerugian
o Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
o Tidak baik bagi pasangan perempuan dengan IMS
o Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai
AKDR.
o Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui.
o Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu.
o Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR.
 Indikasi
o Usia produktif
o Keadaan nulipara
o Risiko rendah dari IMS
o Menginginkan memakai kontrasepsi jangka panjang
o Menyusui yang menginginkan memakai kontrasepsi
o Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
o Setelah abortus dan tidak ada infeksi
o Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari sanggama
 Kontraindikasi
o Sedang hamil
o Perdarahan vagina yang tidak diketahui
o Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
o Menderita TBC pelvik
o Kanker alat genital
o Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
o Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri.
 Efek Samping
o Amenorea
o Kejang
o Perdarahan vagina yang hebat dan tidak teratur
o Benang yang hilang
o Rasa nyeri dan kejang di perut
o Gangguan pada suami akibat ada benang yg timbul saat bersenggama
o Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
 Komplikasi :
o Infeksi pada traktus genitalis
o Perforasi AKDR yang sampai menuju ke rongga perut
o Kehamilan

20. KONTRASEPSI MANTAP


 Pada wanita
o sangat efektif dan permanent
o tindak pembedahan yang aman dan sederhana
o tidak ada efek samping
 TUBEKTOMI adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas
(kesuburan) seorang perempuan secara permanent
 Mekanisme kerja dengan mengoklusi tuba falopii (mengikat dan memotong
atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.
 Jenis:
 Minilaparotomi
 Laparoskopi
 Keuntungan
 Sangat efektif (0,2-4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
penggunaan)
 Permanent
 Tidak mempengaruhi proses menyusui
 Tidak bergantung pada faktor sanggama
 Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang
serius
 Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anastesi local
 Tidak ada efek sampng dalam jangka panjang
 Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi
hormone ovarium)
 Indikasi
 Perempuan pada usia >26 tahun
 Perempuan dengan paritas >2
 Perempuan yang yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai
dengan kehendaknya
 Perempuan yang ada pada kehamilannya akan menimbulkan risiko
kesehatan yang serius
 Perempuan pascapersalinan
 Perempuan pasca-keguguran
 Perempuan yang paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini
 Kontraindikasi
 Perempuan yang hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
 Perempuan dengan infeksi sistemik atau pelvikyang akut (hingga masalah
itu disebuhkan atau dikontrol)
 Perempuan yang tidak boleh menjalani proses pembedahan
 Prempuan yang kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas di
masa depan
 Perempuan yang belum memberikan persetujuan tertulis
 Keterbatasan:
 Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ii (tdk dapat
dipulihkan kembali), kecuali dengan operasi rekanalisasi
 Klien dapat menyesal di kemudian hari
 Risiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan anestesi umum)
 Rasa sakit / ketidaknyamanan dlm jangka pendek setelah tindakan
 Dilakukan oleh dokter yg terlatih (dibutuhkan dokter spesialis obgin atau
bedah utk proses laparoskopi)
 Tidak melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS

 Pada Pria
 VASEKTOMI
VASEKTOMI adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi
pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi
sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi.
o sangat efektif dan permanent
o tidak ada efek samping jangka panjang
o tindak bedah yang aman dan sederhana
o efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan
o konseling dan informed consent mutlak diperlukan
Indikasi
 Vasektomi merupakan upaya untuk menghentikan fertilitas dimana fungsi
reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria
dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga
Kontraindikasi
 Infeksi kulit pada daerah operasi
 Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien
 Hidrokel atau varikokel yang besar
 Hernia inguinalis
 Filariasis (elephantiasis)
 Undesensus testikularis
 Massa intraskrotalis
 Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan
antikoagulansia
Komplikasi
 Komplikasi dapat terjadi saat prosedur berlangsung atau beberapa saat
setelah tindakan. Komplikasi selama prosedur dapat berupa komplikasi
akibat reaksi anafilaksis yang disebabkan oleh penggunaan lidokain atau
manipulasiberlebihan terhadap anyaman pembuluh darah di

11. Apa saja efek samping dari alat kontrasepsi?

21. METODE BARRIER


M. Kondom
 Sarung karet yang terbuat dari bahan lateks, vinil yang dipasang pada penis saat
hubungan seksual
 Cara Kerja menghalangi pertemuan sperma dan sel telur & mencegah
penularan mikroorganisme
 Keuntungan :
o Efektif bila digunakan dengan benar
o Dapat dipakai bersama kontrasepsi lain untuk mencegah IMS
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
o Murah dan dapat dibeli secara umum
o Tidak perlu resep dokter
 Kerugian :
o Efektivitas tidak terlalu tinggi
o Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan
o Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
o Malu membeli kondom
 Efek samping dan masalah :
o Kondom rusak/diperkirakan bocor (sebelum berhubungan)
o Kondom bocor/dicurigai ada curahan di vagina saat berhubungan
o Dicurigai adanya reaksi alergi (spermisida)
o Mengurangi kenikmatan hubungan seksual

N. Difragma
 Kap berbentuk bulat cembung, dari lateks yang diinsersikan ke dalam vagina
sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks
 Cara Kerja menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran
alat reproduksi & alat tempat spermisida
 Keuntungan :
o Efektif bila digunakan dengan benar
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu hub seksual karena telah terpasang sampai 6 jam
sebelumnya
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
 Kerugian :
o Keberhasilan bergantung kepatuhan mengikuti cara penggunaan
o Pada beberapa pengguna  infeksi saluran uretra
o Pada 6 jam pascahubungan seks, alat masih harus berada pada posisinya
 Efek samping :
o Infeksi saluran uretra
o Dugaan adanya reaksi alergi
o Rasa nyeri pada tekanan terhadap kandung kemih/rektum
o Timbul cairan vagina dan berbau jika dibiarkan lebih dari 24 jam
 Indikasi :
o Tidak menyukai penggunaan AKDR
o Menyusui dan perlu kontrasepsi
o Memerlukan proteksi terhadap IMS
o Keadaan di mana tidak tersedia cara yang lebih baik
o Jika frekuensi koitus tidak seberapa tinggi, shg tidak dibutuhkan perlindungan
yg terus menerus
o Jika pemakaian PIL, AKDR, atau cara lain harus dihentikan untuk sementara
waktu oleh karena suatu sebab.
 Kontraindikasi :
o Terinfeksi saluran uretra
o Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh kelamin
o Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan

O. Spermisida
 Bahan kimia (non oksinol-9)
 Jenis : Aerosol, tablet vaginal, suppositoria, Jelly atau cream, Tablet busa, C-film
 Cara Kerja sel membran sperma pecah, memperlambat gerakan sperma,
menurunkan kemampuan pembuahan sel telur
 Keuntungan :
o Efektif seketika
o Tidak mengganggu produksi ASI
o Tidak mengganggu kesehatan klien
o Tidak mempunyai pengaruh sistemik
o Mudah digunakan
o Meningkatkan lubrikasi selama hub seks
o Tidak perlu resep dokter
 Kerugian :
o Efektivitas kurang
o Bergantung kepatuhan cara penggunaan
o Harus menunggu 10-15 menit sebelum melakukan hub seks
o Efektivitas hanya 1-2 jam
 Indikasi :
o Tidak menyukai AKDR
o Menyusui dan perlu kontrasepsi
o Memerlukan proteksi terhadap IMS
 Kontraindikasi :
o Terinfeksi saluran uretra
o Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh alat kelamin
o Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan
 Efek samping :
o Iritasi vagina
o Iritasi penis dan tidak nyaman
o Gangguan rasa panas di vagina
o Kegagalan tablet tidak larut

22. KONTRASEPSI KOMBINASI


I. Pil Kombinasi
 Efektif dan reversibel
 Harus diminum setiap hari
 Estrogen  menekan sekresi FSH dan menghalangi maturasi folikel dan ovarium.
Karena pengaruh estrogen dari ovarium tidak ada  tidak terdapat pengeluaran
LH. Di tengah - tengah daur haid kurang terdapat FSH dan tidak ada peningkatan
kadar LH  ovulasi terganggu.
 Pengaruh komponen progesteron dalam pil kombinasi memperkuat efek estrogen
 mencegah ovulasi. Selanjutnya, estrogen dalam dosis tinggi  mempercepat
perjalanan ovum dan menyulitkan terjadinya implantasi dalam endometrium dari
ovum yang sudah dibuahi. Progesteron sendiri dalam kadar tinggi 
menghambat ovulasi.
 Jenis :
o Monofasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam dosis sama, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif
o Bifasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam dua dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
o Trifasik = 21 tablet hormon aktif (E/P) dalam tiga dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
 Cara Kerja menekan ovulasi, mencegah implantasi, lendir serviks mengental,
pergerakan tuba terganggu.
 Keuntungan :
o Efektivitas yang tinggi
o Resiko thd kesehatan kecil
o Tidak mengganggi hubungan seksual
o Dapat digunakan jangka panjang
o Mudah dihentikan setiap saat
 Kerugian :
o Mahal dan membosankan
o Mual pada 3 bulan pertama
o Pusing
o Nyeri payudara
o Tidak boleh pada perempuan hamil
o Tidak mencegah IMS
 Indikasi :
o Hampir semua perempuan boleh menggunakan
 Kontraindikasi :
o Wanita hamil
o Wanita menyusui
o Wanita dengan hepatitis
o Wanita perokok dengan usia > 35 tahun
o Wanita dengan migrain dan gejala neurologik fokal
o Wanita yang tidak dapat menggunakan pil setiap hari
 Efek samping :
o Pada awal timbul mual, pening, sakit kepala, nyeri payudara dan spotting yang
bisa hilang sendiri, muncul pada 3 bulan pertama
J. Suntikan Kombinasi
 Jenisnya adalah 25 mg depo medroksiprogesteron asetat dan 5 mg estradiol
sipionat I.M. sebulan sekali (Cyclofem) dan 50 mg noretindron enantat dan 5 mg
estradiol valerat I.M. sebulan sekali
 Cara Kerja menekan ovulasi, membuat lendir serviks mengental, perubahan
pada endometrium shg implantasi terganggu, menghambat transportasi gamet
oleh tuba
 Sangat efektif
 Keuntungan :
o Resiko thd kesehatan kecil
o Tidak berpengaruh pada hubungan seks
o Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
o Jangka panjang
o Efek samping kecil

 Kerugian :
o Terjadi perubahan pola haid
o Mual, sakit kepala, nyeri payudara dan keluhan seperti ini akan hilang setelah
suntikan kedua atau ketiga
o Ketergantungan klien thd pelayanan kesehatan
o Tidak menjamin perlindungan IMS
 Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
o Perempuan telah memiliki anak ataupun belum
o Perempuan yang menyusui pascapersalinan > 6 bulan
 Kontraindikasi :
o Perempuan hamil
o Perempuan hepatitis
o Perempuan dengan riwayat penyakit jantung
o Perempuan dengan keganasan pada payudara

23. KONTRASEPSI PROGESTIN


J. Suntikan Progestin
 Sangat efektif
 Aman
 Dapat dipakai semua wanita usia reproduksi
 Tidak menekan produksi ASI
 Progesteron mempunyai khasiat dalam hal sbb:
o Lendir serviks menjadi lebih kental, shg menghalangi penetrasi spermatosoon
o masuk ke dalam uterus
o Kapasitasi spermatosoon yang perlu untuk memasuki ovum terganggu
o Menyulitkan implantasi ovum yang sudah dibuahi.
 Cara kerja mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks. Menghambat
transportasi gamet oleh tuba
 Keuntungan :
o Efektif
o Pencegahan kehamilan jangka panjang
o Tidak berpengaruh pada ASI
o Mencegah kanker endometrium dan KET
 Kerugian :
o Gangguan haid  memendek/memanjang, perdarahan sedikit/banyak, tidak
haid
o Tidak menjamin perlindungan terhadap IMS
o Bergantung pada tempat pelayanan kesehatan
 Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
 Kontraindikasi :
o Perempuan hamil atau dicurigai hamil
o Menderita kanker payudara
o Perempuan DM
K. Pil Progestin
 Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB
 Tidak menurunkan produksi ASI
 Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
 Cara kerja menekan sekresi Gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium,
endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi sulit,
mengentalkan lendir serviks, mengubah motilitas tuba
 Keuntungan :
o Tidak mengganggu hubungan seksual
o Tidak mempengaruhi ASI
o Kesuburan cepat kembali
o Nyama dan mudah digunakan
o Sedikit efek samping
o Dapat dihentikan setiap saat
 Kerugian :
o Mengalami gangguan haid
o Harus digunakan setiap hari
o Tidak melindungi diri dari IMS
 Indikasi :
o Perempuan usia reproduksi
 Kontraindikasi :
o Perempuan hamil atau diduga hamil
o Perempuan punya riwayat stroke
o Kanker payudara
o Perempuan yang sering lupa menggunakan pil

24. AKDR
 Jenis
o AKDR CuT-380A
Kecil, kerangka dari plastik yang fleksibel, berbentuk huruf Tdiselubungi oleh
kawat halus yang terbuat dari tembaga (Cu)
o AKDR lain yang beredar di Indonesia ialah NOVA T (schering)
 Cara Kerja
o Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.
o Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri.
o AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilitas.
o Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
 Keuntungan
o sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi.
o AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.
o Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
o Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat.
o Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
o Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.
o Tidak ada efek samping hormonal.
o Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
o Daat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak
terjadi infeksi)
o Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
o Tidak ada interaksi dengan obat
o Mencegah kehamilan ektopik
 Kerugian
o Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
o Tidak baik bagi pasangan perempuan dengan IMS
o Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai
AKDR.
o Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui.
o Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu.
o Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR.
 Indikasi
o Usia produktif
o Keadaan nulipara
o Risiko rendah dari IMS
o Menginginkan memakai kontrasepsi jangka panjang
o Menyusui yang menginginkan memakai kontrasepsi
o Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
o Setelah abortus dan tidak ada infeksi
o Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari sanggama
 Kontraindikasi
o Sedang hamil
o Perdarahan vagina yang tidak diketahui
o Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
o Menderita TBC pelvik
o Kanker alat genital
o Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
o Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri.
 Efek Samping
o Amenorea
o Kejang
o Perdarahan vagina yang hebat dan tidak teratur
o Benang yang hilang
o Rasa nyeri dan kejang di perut
o Gangguan pada suami akibat ada benang yg timbul saat bersenggama
o Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
 Komplikasi :
o Infeksi pada traktus genitalis
o Perforasi AKDR yang sampai menuju ke rongga perut
o Kehamilan
25. KONTRASEPSI MANTAP
 Pada wanita
o sangat efektif dan permanent
o tindak pembedahan yang aman dan sederhana
o tidak ada efek samping
 TUBEKTOMI adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas
(kesuburan) seorang perempuan secara permanent
 Mekanisme kerja dengan mengoklusi tuba falopii (mengikat dan memotong
atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.
 Jenis:
 Minilaparotomi
 Laparoskopi
 Keuntungan
 Sangat efektif (0,2-4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
penggunaan)
 Permanent
 Tidak mempengaruhi proses menyusui
 Tidak bergantung pada faktor sanggama
 Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang
serius
 Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anastesi local
 Tidak ada efek sampng dalam jangka panjang
 Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi
hormone ovarium)
 Indikasi
 Perempuan pada usia >26 tahun
 Perempuan dengan paritas >2
 Perempuan yang yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai
dengan kehendaknya
 Perempuan yang ada pada kehamilannya akan menimbulkan risiko
kesehatan yang serius
 Perempuan pascapersalinan
 Perempuan pasca-keguguran
 Perempuan yang paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini
 Kontraindikasi
 Perempuan yang hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
 Perempuan dengan infeksi sistemik atau pelvikyang akut (hingga masalah
itu disebuhkan atau dikontrol)
 Perempuan yang tidak boleh menjalani proses pembedahan
 Prempuan yang kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas di
masa depan
 Perempuan yang belum memberikan persetujuan tertulis
 Keterbatasan:
 Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ii (tdk dapat
dipulihkan kembali), kecuali dengan operasi rekanalisasi
 Klien dapat menyesal di kemudian hari
 Risiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan anestesi umum)
 Rasa sakit / ketidaknyamanan dlm jangka pendek setelah tindakan
 Dilakukan oleh dokter yg terlatih (dibutuhkan dokter spesialis obgin atau
bedah utk proses laparoskopi)
 Tidak melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS

 Pada Pria
 VASEKTOMI
VASEKTOMI adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi
pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi
sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi.
o sangat efektif dan permanent
o tidak ada efek samping jangka panjang
o tindak bedah yang aman dan sederhana
o efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan
o konseling dan informed consent mutlak diperlukan
Indikasi
 Vasektomi merupakan upaya untuk menghentikan fertilitas dimana fungsi
reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria
dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga
Kontraindikasi
 Infeksi kulit pada daerah operasi
 Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien
 Hidrokel atau varikokel yang besar
 Hernia inguinalis
 Filariasis (elephantiasis)
 Undesensus testikularis
 Massa intraskrotalis
 Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan
antikoagulansia
Komplikasi
 Komplikasi dapat terjadi saat prosedur berlangsung atau beberapa saat
setelah tindakan. Komplikasi selama prosedur dapat berupa komplikasi
akibat reaksi anafilaksis yang disebabkan oleh penggunaan lidokain atau
manipulasiberlebihan terhadap anyaman pembuluh darah di

Вам также может понравиться

  • LBM 6 SKN
    LBM 6 SKN
    Документ15 страниц
    LBM 6 SKN
    Izzav
    Оценок пока нет
  • Lanugo: Sejenis Rambut Halus Yayng Tumbuh Di Tubuh Janin Saat Masih Dalam Rahim
    Lanugo: Sejenis Rambut Halus Yayng Tumbuh Di Tubuh Janin Saat Masih Dalam Rahim
    Документ6 страниц
    Lanugo: Sejenis Rambut Halus Yayng Tumbuh Di Tubuh Janin Saat Masih Dalam Rahim
    Milla Maulidia
    Оценок пока нет
  • RJP-SKA
    RJP-SKA
    Документ4 страницы
    RJP-SKA
    Izzav
    100% (1)
  • SGD LBM 4 KGD
    SGD LBM 4 KGD
    Документ4 страницы
    SGD LBM 4 KGD
    Izzav
    Оценок пока нет
  • SYOK
    SYOK
    Документ30 страниц
    SYOK
    Izzav
    Оценок пока нет
  • LBM 6 SKN
    LBM 6 SKN
    Документ15 страниц
    LBM 6 SKN
    Izzav
    Оценок пока нет
  • LBM 1
    LBM 1
    Документ7 страниц
    LBM 1
    Izzav
    Оценок пока нет
  • Derajat Sesak Nafas
    Derajat Sesak Nafas
    Документ1 страница
    Derajat Sesak Nafas
    Izzav
    Оценок пока нет
  • LBM 2
    LBM 2
    Документ4 страницы
    LBM 2
    Izzav
    Оценок пока нет
  • SGD
    SGD
    Документ4 страницы
    SGD
    Izzav
    Оценок пока нет
  • LBM 1
    LBM 1
    Документ7 страниц
    LBM 1
    Izzav
    Оценок пока нет
  • Rizqon YK KGD LBM 1
    Rizqon YK KGD LBM 1
    Документ21 страница
    Rizqon YK KGD LBM 1
    Rizqon Yassir Kuswondo
    Оценок пока нет
  • GANGGUAN
    GANGGUAN
    Документ28 страниц
    GANGGUAN
    Izzav
    Оценок пока нет
  • LBM 1
    LBM 1
    Документ22 страницы
    LBM 1
    Izzav
    Оценок пока нет
  • LBM 1
    LBM 1
    Документ19 страниц
    LBM 1
    Izzav
    Оценок пока нет
  • LBM 4 Cardiovascular
    LBM 4 Cardiovascular
    Документ43 страницы
    LBM 4 Cardiovascular
    Ayu Ambarwati
    Оценок пока нет
  • LBM 1
    LBM 1
    Документ19 страниц
    LBM 1
    Izzav
    Оценок пока нет
  • LBM 4 SGD 07
    LBM 4 SGD 07
    Документ9 страниц
    LBM 4 SGD 07
    Izzav
    100% (1)
  • LBM 4 Cardiovascular
    LBM 4 Cardiovascular
    Документ43 страницы
    LBM 4 Cardiovascular
    Ayu Ambarwati
    Оценок пока нет
  • Step 1 LBM 5 SGD 5
    Step 1 LBM 5 SGD 5
    Документ5 страниц
    Step 1 LBM 5 SGD 5
    Izzav
    Оценок пока нет
  • LBM 5
    LBM 5
    Документ6 страниц
    LBM 5
    Izzav
    Оценок пока нет
  • Li LBM 4 GGJ
    Li LBM 4 GGJ
    Документ12 страниц
    Li LBM 4 GGJ
    Izzav
    Оценок пока нет
  • LBM 4
    LBM 4
    Документ7 страниц
    LBM 4
    Izzav
    Оценок пока нет
  • 1 LBM 6
    1 LBM 6
    Документ14 страниц
    1 LBM 6
    Izzav
    Оценок пока нет
  • LBM 4
    LBM 4
    Документ7 страниц
    LBM 4
    Izzav
    Оценок пока нет
  • MENGOBATI KATARAK DAN RETINOPATI DIABETES
    MENGOBATI KATARAK DAN RETINOPATI DIABETES
    Документ9 страниц
    MENGOBATI KATARAK DAN RETINOPATI DIABETES
    Izzav
    Оценок пока нет
  • LBM 5
    LBM 5
    Документ5 страниц
    LBM 5
    Izzav
    Оценок пока нет
  • STEP 1 LBM 6 Repro Yyy
    STEP 1 LBM 6 Repro Yyy
    Документ5 страниц
    STEP 1 LBM 6 Repro Yyy
    Izzav
    100% (1)
  • LBM 1
    LBM 1
    Документ6 страниц
    LBM 1
    Izzav
    Оценок пока нет
  • SGD LBM 3 Repro SGD 4
    SGD LBM 3 Repro SGD 4
    Документ7 страниц
    SGD LBM 3 Repro SGD 4
    Izzav
    Оценок пока нет