Вы находитесь на странице: 1из 6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian


Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen yaitu
terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Untuk mengetahui pengaruh
variasi waktu perendaman menggunakan larutan Na2S2O5 dengan kadar
asam sianida dan tingkat kecerahan tepung pada rebung bambu ampel.
Penelitian dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL) secara
monofaktor yaitu variasi waktu perendaman 30 menit, 60 menit, 90 menit,
120 menit dengan pengulangan sebanyak tiga kali.
Tabel 1. Perlakuan penelitian pada pembuatan tepung rebung
Kelompok Ulangan
(waktu perendaman) I II III
30 menit A1UI A1UII A1UIII
60 menit A2UI A2UII A2UIII
90 menit A3UI A3UII A3UIII
120 menit A4UI A4UII A4UIII

Keterangan :
A = waktu perendaman
U = ulangan perendaman dengan Na2S2O5 dan uji kadar asam sianida
3.2. Alat dan bahan
Rebung bambu ampel segar (diperoleh dari Desa Banyumeneng,
Mranggen - Demak ), larutan asam pikrat 1%, larutan Na-karbonat 10%,
chloroform, akuades, colormeter, kabinet drying, baskom, pisau slicer,
parut, talenan, nampan, timbangan digital, mesin penggiling tepung,
spektofotometer, tabung reaksi, kertas saring, karet penutup, pipet volume,
gelas beker.
3.3. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan dan
Laboratorium Kimia Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang,
penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juli 2018.

8
3.4. Prosedur penelitian

3.4.1 Penelitian pendahuluan


1. Rebung bambu ampel segar ukuran 25-40 cm atau satu buah besar
(± 1/2 kg) dibersihkan dari kulitnya, kemudian rendam didalam
larutan natrium metabisulfit dengan konsentrasi 0,3% selama 60
menit. Setelah perendaman dilakukan uji asam sianida secara
kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui penurunan kadar
asam sianida yang terdapat dalam rebung ampel tersebut.
3.4.2 Persiapan bahan baku
Rebung bambu ampel ukuran 25-40 cm sebanyak enam buah
dibersihkan dari kulitnya, dicuci kemudian dipotong tipis-tipis
menggunakan pisau slicer.
3.4.3 Proses pembuatan tepung
Rebung bambu ampel direndam didalam larutan natrium
metabisulfit konsentrasi 0,3% dengan variasi waktu lalu di
keringkan. Setelah pengeringan, dilakukan proses penepungan
dengan mesin penggiling tepung. Proses pembuatan tepung
ditampilkan pada gambar.

9
Rebung

Pengupasan Kulit

Pencucian

Pemotongan
(tipis-tipis 0,1 cm)

Na2S2O5 Perendaman
konsentrasi 0,3% (30 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit)

Pengeringan
13 jam-15 jam

Penepungan
(60 mesh)

Tepung rebung

Gambar 3. Daigram alir pembuatan tepung rebung

10
3.5. Prosedur uji sianida
Kandungan HCN dilakukan dengan menggunakan analisis alkali
pikrat. Timbang sampel tepung rebung sebanyak 500-1000 mg, kemudian
masukkan ke dalam tabung reaksi. Tambahkan akuades ,HCl 3N, dan
chloroform masing-masing 1 ml menggunakan pipet volume. Kertas saring
yang telah direndam dalam larutan asam pikrat dan Na-karbonat
dimasukkan dalam tabung reaksi kemudian ditutup dengan sumbat karet.
Biarkan pada suhu kamar selama 3 jam. Setelah 3 jam, kertas saring
berpikrat dikeluarkan dan dielusikan dalam 10 ml akuades. Absorben dari
masing-masing eluet diukur menggunakan spektofotometer pada panjang
gelombang 490 nm.
3.6. Uji tingkat kecerahan
Uji warna menggunakan Colormeter ACCUPROBE New York,
USA. Dalam uji menggunakan Colormeter, ada 3 nilai yaitu L, a, dan b
dimana L nilai interval antara 0-100 unutk warna kecerahan, a mempunyai
nilai interval unutk wana hijau hingga merah dan b nilai interval untuk biru
hingga kuning. Nilai L semakin positif (+), berarti warna semakin cerah.
Nilai a semakin negatif (-), maka warna semakin hijau dan bila positif (+),
warna semakin merah. Nilai b semakinn negatif (-), maka warna semakin
biru dan bila semakin positif (+), warna akan semakin kuning. Dalam
sistem pembacaan colormeter akan keluar empat digit dimana empat digit
tersebut dibagi seratus untuk hasil kuantitatifnya.
3.7. Definisi operasional
Tabel 2. Definisi operasional
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skor Skala
Terikat
Kadar Asam Kadar sianida pada Titrasi Rasio
Sianida produk tepung rebung
ampel
Tingkat Tingkat kecerahan Colormeter L nilai interval Rasio
kecerahan pada tepung rebung untuk warna
betung kecerahan, a
nilai interval
untuk warna
hijau hingga

11
merah, b nilai
interval untuk
biru hingga
kuning
Bebas
Perendaman Perendaman pada la- ordinal
rutan natrium meta-
bisulfit dengan variasi
waktu 15 menit, 30
menit, 45 menit dan 60
menit

3.8. Analisis data


Cara pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah data primer
yang langsung mengambil dari hasil penelitian laboratorium.
a. Data hasil pengukuran kadar asam sianida ditabulasi dan dianalisis
kenormalannya. Untuk mengetahui apakah data mempunyai
distribusi normal atau tidak secara analisis. Analisis ini
menggunakan shapiro-wilk untuk sampel yang sedikit ( kurang atau
sama dengan 50) (Dahlan M, 2011). Data diolah dengan cara
pengelompokan data menurut tujuan umum, jika tidak normal maka
di uji dengan non parametik (Kruskal wallis) dan jika normal
menggunakan ANOVA ( Analysis Of Varian). Jika uji anova
menunjukkan ada pengaruh dimana p-value < 0,05 maka di uji
lanjut dengan post hok menggunakan Duncan. Untuk anova
menggunakan rumus statistik :
Yij = μ + αi + eij
Dimana :
Yij : variabel yang akan diasumsikan berdistribusi normal
μ : efek rata-rata yang sebenarnya
αi : efek sebenarnya dari perlakuan ke i
eij : efek yang sebenarnya dari unit eksperimen ke-j yang
berasal dari perlakuan

12
3.9. Tahap penelitian

Pembuatan tepung

Pengujian tepung rebung betung

Uji kadar sianida Uji tingkat kecarahan

Analisis data

Penyusunan karya tulis ilmiah

Gambar 4. Tahap penelitian

13

Вам также может понравиться