Вы находитесь на странице: 1из 7

BAB 1.

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Hipnotik dan sedatif merupakan golongan obat pendepresi susunan saraf pusat
(SSP). Efeknya bergantung dosis, mulai dari ringan yaitu menyebabkan tenang atau
kantuk, menidurkan, hingga berat yaitu kehilangan kesadaran, keadaan anestesi, koma
dan mati. Obat-obatan hipnotik sedative adalah istilah untuk obat-obatan yamg
mampu mendepresi sistem saraf pusat. Sedatif adalah substansi yang memiliki
aktifitas moderate yang memberikan efek menenangkan, sementara hipnotik adalah
substansi yasng dapat memberikan efek mengantuk dan yang dapat memberikan onset
serta mempertahankan tidur (Tjay, 2002).
Penggolongan suatu obat ke dalam jenis sedative-hipnotik menunjukkan
bahwa kegunaan terapeutik utamanya adalah menyebabkan sedasi (dengan disertai
hilangnya rasa cemas) atau menyebabkan kantuk. Sedative-hipnotik seringkali
diresepkan untuk gangguan tidur karena termasuk ke dalam obat-obatan penekan
Sistem Saraf Pusat yang dapat menimbulkan depresi (penurunan aktivitas fungsional)
dalam berbagai tingkat dalam Sistem Saraf Pusat (Goodman and Gilman, 2006).
Penggunaan klinis kedua golongan obat-obatan ini telah digunakan secara luas
seperti untuk tata laksana nyeri akut dan kronik. Tindakan anestesia,penatalaksanaan
kejang serta insomnia. Pentingnya penggunaan obat obatan inidalam tindakan anestesi
memerlukan pemahaman mengenai farmakologi obat-obatan kedua obat. Hal tersebut yang
mendasari penulisan mengenai farmakologi obat-obatan hipnotik sedatif. Commented [1W1]: BAGAIMANA PERAN PERAWAT
DALAM HAL MONITORING PEMBERIAN OBAT SEDATIF TSB?

Sehingga ,
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penggabungan obat sedatif hipnotik ?
2. Bagaimana implikasi keperawatan pemberian obat sedatif hipnotik ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui penggabungan obat sedatif hipnotik
2. Untuk mengetahui implikasi keperawatan pemberian obat sedatif hipnotik
1.4 MANFAAT PENULISAN

Untuk Perawat :
1. Perawat dapat mengetahui tentang obat sedatif hipnotik
2. Perawat dapat mengetahui tentang penggolongan obat sedatif hipnotika
3. Perawat dapat mengetahui tentang cara kerja obat sedatif hipnotik
4. Perawat dapat mengetahui tentang efek yang ditimbulkan dari obat sedatif
hipnotik

Untuk pasien dan keluarga :


1. Keluarga dan klien dapat mengetahui tentang obat sedatif hipnotik
2. Keluarga dan klien dapat mengetahui tentang penggolongan obat sedatif
hipnotik
3. Keluarga dan klien dapat mengetahui tentang cara kerja obat sedatif hipnotik
4. Keluarga dan klien dapat mengetahui tentang efek yang ditimbulkan dari obat
sedatif hipnotik
5. Keluarga dan klien dapat membedakan antara obat tidur dan obat penenang
BAB II. OBAT PENGGOLONGAN SEDATIVE HIPNOTIK

2.1 Deskripsi Obat

Obat-obatan hipnotik sedatif adalah istilah untuk obat-obatan yang mampu mendepresi
sistem saraf pusat. Sedatif adalah substansi yang memiliki aktifitas moderate yang
memberikan efek menenangkan, sementara hipnotik adalah substansi yang dapat memberikan
efek mengantuk dan yang dapat memberikan onset serta mempertahankan tidur.

Secara klinis obat-obatan sedatif-hipnotik digunakan sebagai obat-obatan yang


berhubungan dengan sistem saraf pusat seperti tatalaksana nyeri akut dan kronik, tindakan
anestesia, penatalaksanaan kejang, serta insomnia. Obat-obatan sedatif hipnotik
diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yakni:

1. Benzodiazepin
2. Barbiturat
3. Golongan obat nonbarbiturat – nonbenzodiazepin

Macam-macam obat golongan sedatif-hipnotik :

1. Benzodiazepin :
a. Diazepam
atau biasa disebut dengan valium merupakan sebuah turunan narkoba. Diazepam
disebutkan termasuk dalam golongan psikotropika, dan nama dagang nya diantara
lain valium.
b. Triazolam
adalah obat yang digunakan untuk mengobati masalah tidur (insomnia). Obat ini
dapat membantu Anda tertidur lebih cepat, lebih lama, dan mengurangi frekuensi
terbangun di malam hari sehingga Anda mendapat istirahat yang cukup di malam
hari. Triazolam termasuk dalam kelas obat-obatan yang disebut sedative-hypnotics.
Obat ini bekerja dalam otak untuk memproduksi efek penenang.
c. Flurazepam
umumnya digunakan untuk menangani keluhan gangguan tidur (insomnia). Obat
ini akan membantu Anda untuk tertidur lebih cepat, waktu tidur menjadi lebih lama
dan tanpa gangguan (bangun di malam hari), jadi Anda bisa beristirahat dengan
lebih baik lagi. Flurazepam tergolong sebagai kelas obat sedatif-hipnotik yang
bereaksi dalam otak Anda untuk menghasilkan efek menenangkan.
2. Barbiturat :
a. Fenobarbital
adalah antikonvulsan turunan barbiturat yang efektif dalam
mengatasi epilepsi. Nama kimia dari fenobarbital sendiri adalah asam 5-etil-
5fenilbarbiturat. Karena fenobarbital merupakan salah satu obat golongan
barbiturat, mekanismenya sama dengan barbiturat.

b. Amobarbital

adalah obat turunan dari barbiturate, umumnya digunakan untuk mengatasi


kecemasan, insomnia, dan induksi penenang preanestesi. Amobarbital dapat
menyebabkan rasa kantuk, ketenangan dan hipnosis.
c. Butobarbital
adalah obat yang umumnya digunakan untuk insomnia berat. Obat ini termasuk ke
dalam kelompok obat yang disebut barbiturat. Barbiturat bekerja dengan
meningkatkan neurotransmiter yang disebut GABA di otak. GABA bertindak
sebagai agen ‘saraf penenang’ alami yang membantu menjaga aktivitas saraf di
otak agar seimbang, merangsang kantuk, serta mengurangi kecemasan dan
merileksasikan otot-otot di tubuh.
3. Nonbarbiturat – nonbenzodiazepin
a. Propofol
Propofol adalah zat subsitusi isopropylphenol (2,6 diisopropylphenol) yang
digunakan secara intravena sebagai 1% larutan pada zat aktif yang terlarut, serta
mengandung 10% minyak kedele, 2,25% gliserol, dan 1,2% purified egg
phosphatide. Obat ini secara struktur kimia berbeda dari obat sedative-hipnotik
yang digunakan secara intravena lainnya. Penggunaan propofol 1,5 – 2,5 mg/kgBB
atau setara dengan thiopental 4-5 mg/kgBB atau methohexital 1,5 mg/kgBB)
dengan penyuntikan cepat (< 15 detik) menimbulkan turunnya kesadaran dalam
waktu 30 detik. Propofol lebih cepat dan sempurna mengembalikan kesadaran
dibandingkan obat anestesia lain yang disuntikan secara cepat. Selain sepat
mengembalikan kesadaran, propofol memberikan gejala sisa yang minimal pada
SSP. Nyeri pada tempat suntikan lebih sering apabila obat disuntikan pada
pembuluh darah vena yang kecil. Rasa nyeri ini dapat dikurangi dengan peimilihan
tempat masuk obat di daerah vena yang lebih besar dan penggunaan lidokain 1%.
Propofol adalah larutan yang tidak larut dalam air sehingga membutuhkan
pelarut untuk larut dalam lemak sehingga terjadi emulsifikasi. Saat ini digunakan
larut kacang kedele sebagai pelarut lemak dan egg lechitin sebagai zat pengemulsi
yang dikomposisikan dengan rantai panjang trigliserida. Komposisi seperti ini
mendukung perkembangan bakteri dan meningkatkan kandungan trigliserida
plasma ketika diberikan melalui cairan infus yang lama. Diprivan menggunakan
disodium edenate (0,005%) dan sodium hydroxide dan meningkatkan pH 7-8,5.
Kandungan generik propofol sodium metabisulfite (0,25mg/mnl) mengubah
menjadi pH 4,5-6,4. Propofol tidak seperti thiopental, etomide, dan ketamin, tidak
memiliki komponen chiral.
Campuran propofol dan obat lain tidak dianjurkan walau penggunaan
lidokain sering ditambahkan untuk mengurangi nyeri pada tempat suntikan.
Pencampuran lidokain dan propofol dapat menimbulkan gabungan pada
droplet minyak dan bentuk yang lain sehingga meningkatkan risiko embolisasi
pulmonal. Emulsi propofol yang rendah lemak (Ampofol®) mengandung 5%
minyak kedelai dan 0,6% egg lechitin dan tidak memerlukan bahan pengawet atau
zat yang meretardasi pertumbuhan mikroba. Suatu alternatif dalam memecahkan
masalah formulasi emulsi propofol dan masalah efek samping obat (nyeri
pada tempat suntikan, risiko infeksi, hipertrigliseridemia, emboli paru)
adalah dengan menggunakan bentuk prodrug dengan melepaskan suatu
gugus sehingga meningkatkan kelarutan pada air (phosphate monoester,
hemisuccinates). Propofol dibebaskan setelah dihidrolisa oleh alkaline phosphatase
di permukaan sel endotel. Dibandingkan dengan propofol, bentuk prodrug ini
didistribusi lebih besar dan lebih poten. Bentuk propofol yang tidak larut lemak
menggunakan cyclodextrins sebagai zat pelarut. Cyclodextrins adalah molekul
cincin gula sehingga larut dalam air. Setelah disuntikan, cyclodextrins dipisahkan
dengan propofol di dalam darah.
b. Ketamin
Ketamin adalah derivat phencyclidine yang menyebabkan “disosiative
nanesthesia” yang ditandai dengan disosiasi EEG pada talamokortikal dan system
limbik. Disosiative anesthesia ini menyerupai kedaan kataleptik dimana mata
pasien terbuka dan diikuti nistagmus yang lambat. Berbagai derajat
hnipertonus dan perpindahan otot yang tanpa tujuan sering terjadi pada p[roses
pembedahan. Namun pasin tetap dalam keadaan amnesia dan analgesia. Ketamin
memiliki keuntungan dimana tidak seperti propofol dan etomidate, ketamine larut
di dalam air dan dapat menyebabkan analgesik pada dosis subsnaestetik.
Namun ketamin sering hanya menyebabkan delirium. Ketamin sering
disalahgunakan.
c. Dextromethorphan

Dextromethorphan (d-isomer dari levophanol) adalah NMDA antagonis


dengan afinitas ringan yang sering digunakan sebagai penghambat respon batuk di
sentral. Obat ini memiliki efek yang seimbang dengan kodein sebagai antitusif
tetapi tidak memiliki efek analgesik Tidak seperti kodein, obat ini tidak
menimbulkan efek sedasi atau gangguan sistem gastrointestinal. DMP memiliki
efek euforia sehingga sering disalahgunakan. Tanda dan genjala penggunaan
berlebihan DMP adalah hipertensi sistemik, takikardia, somnolen, agitasi,
ataxia, diaporesis, kaku otot, kejang, koma, penurunan suhu tubuh.
Hepatotoksisitas meningkat pada pasien yang mendapat DMP dan asetamenofen.

2.2 Cara Kerja Obat Sedatif – Hipnotik


2.3 Indikasi Obat Sedatif-Hipnotik
1. Barbiturat
a. Diazepam
a) Gangguan Kecemasan
Banyak penelitian telah menunjukkan penggunaan efektif dari benzodiazepin dalam
pengobatan gangguan kecemasan umum dan gangguan kecemasan terkait
lainnya.Studi-studi ini juga menunjukkan bahwa obat golongan benzodiazepin lebih
unggul daripada obat lain, seperti barbiturat dan agen antipsikotik, yang telah
digunakan pada masa lalu untuk mengobati gangguan ini., bila diberikan dalam
dosis yang tepat, dapat menjadi obat yang efektif untuk gangguan panik.
b) Gangguan Kejang
Benzodiazepin dapat digunakan untuk perawatan dan pengobatan kejang
(antikonvulsan konvensional). Diazepam sering diberikan untuk pengobatan darurat
pada pasien kejang dan dapat mengurangi angka kematian yang berhubungan
dengan kejang epilepsi.
c) Gangguan Tidur
Benzodiazepin juga digunakan dalam pengobatan insomnia dan teror malam hari.
Obat golongan benzodiazepin dapat membantu pasien memulai dan
mempertahankan tidur. Obat-obat tersebut juga kadang-kadang digunakan untuk
mengurangi gangguan tidur malam sebelum operasi.
d) Gangguan Suasana Hati
Benzodiazepin telah digunakan dalam pengobatan depresi ringan atau sedang,
seperti kasus-kasus yang terlihat pada orang rawat jalan. Untuk pengobatan depresi
lanjut atau parah, antidepresan yang lebih konvensional diperlukan.
e) Gangguan Gerakan.
Benzodiazepin dapat digunakan secara efektif dalam banyak kasus sindrom kaki
gelisah, beberapa dyskinesias, dan dystoniasyang berkaitan dengan penggunaan obat
neuroleptik. Intoksikasi dan Penarikan dari Alkohol dan Zat Lainnya
Benzodiazepin efektif dalam pengobatan kecanduan alkohol dan zat-zat lain yang
memiliki komplikasi kecanduan seperti delirium, kejang, dan hiperpireksia. Mereka
juga efektif dalam mengurangi kecemasan yang umum pada pasien yang mencoba
untuk berhenti menggunakan alkohol atau zat lain.

Вам также может понравиться

  • Resume FC
    Resume FC
    Документ2 страницы
    Resume FC
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • Dermatitis Akibat Kerja Pada Petani
    Dermatitis Akibat Kerja Pada Petani
    Документ3 страницы
    Dermatitis Akibat Kerja Pada Petani
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • Soal Agronursing Kelas 3a
    Soal Agronursing Kelas 3a
    Документ15 страниц
    Soal Agronursing Kelas 3a
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • Resume Kep - Kritis
    Resume Kep - Kritis
    Документ51 страница
    Resume Kep - Kritis
    Yolla
    Оценок пока нет
  • He Ginjal
    He Ginjal
    Документ1 страница
    He Ginjal
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • Mari Revisi Keprof
    Mari Revisi Keprof
    Документ23 страницы
    Mari Revisi Keprof
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • Resume Jurnal Efektifas Jus Pada Keperawatan Komplementer
    Resume Jurnal Efektifas Jus Pada Keperawatan Komplementer
    Документ4 страницы
    Resume Jurnal Efektifas Jus Pada Keperawatan Komplementer
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Cedera Kepala
    Laporan Pendahuluan Cedera Kepala
    Документ13 страниц
    Laporan Pendahuluan Cedera Kepala
    Brian Widigdo
    Оценок пока нет
  • Satuan Acara Penyuluhan Icu
    Satuan Acara Penyuluhan Icu
    Документ15 страниц
    Satuan Acara Penyuluhan Icu
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • Bab 1 Konsul
    Bab 1 Konsul
    Документ2 страницы
    Bab 1 Konsul
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • LP Pneumonia
    LP Pneumonia
    Документ26 страниц
    LP Pneumonia
    Sesy Andytiana Fadhilla
    Оценок пока нет
  • SAB Kelompok Usia 3-6 Tahun
    SAB Kelompok Usia 3-6 Tahun
    Документ24 страницы
    SAB Kelompok Usia 3-6 Tahun
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • LP Pneumonia
    LP Pneumonia
    Документ19 страниц
    LP Pneumonia
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • LP Pneumonia
    LP Pneumonia
    Документ26 страниц
    LP Pneumonia
    Sesy Andytiana Fadhilla
    Оценок пока нет
  • 1 Pengertian
    1 Pengertian
    Документ20 страниц
    1 Pengertian
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • APENDIKSITIS
    APENDIKSITIS
    Документ12 страниц
    APENDIKSITIS
    grey sinta
    Оценок пока нет
  • Polio Bindo
    Polio Bindo
    Документ13 страниц
    Polio Bindo
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • Askep Kala 4
    Askep Kala 4
    Документ28 страниц
    Askep Kala 4
    Tanti Indra
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Mobus Hansen
    Asuhan Keperawatan Mobus Hansen
    Документ6 страниц
    Asuhan Keperawatan Mobus Hansen
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • Deep Breathing
    Deep Breathing
    Документ2 страницы
    Deep Breathing
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • Askep Koma Miksedema Dikonversi
    Askep Koma Miksedema Dikonversi
    Документ31 страница
    Askep Koma Miksedema Dikonversi
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • Hernia
    Hernia
    Документ15 страниц
    Hernia
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Pada Pasien CKD
    Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Pada Pasien CKD
    Документ16 страниц
    Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Pada Pasien CKD
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • Satuan Acara Penyuluhan Oksigen
    Satuan Acara Penyuluhan Oksigen
    Документ8 страниц
    Satuan Acara Penyuluhan Oksigen
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • MG Makalah Miastenia Gravis
    MG Makalah Miastenia Gravis
    Документ40 страниц
    MG Makalah Miastenia Gravis
    Rudi Herdiansyah
    Оценок пока нет
  • Gagal Jantung Kongestif
    Gagal Jantung Kongestif
    Документ19 страниц
    Gagal Jantung Kongestif
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • Kongestif
    Kongestif
    Документ19 страниц
    Kongestif
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • DM Revisi
    DM Revisi
    Документ16 страниц
    DM Revisi
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • Hiponatremia Dengan Kejang
    Hiponatremia Dengan Kejang
    Документ3 страницы
    Hiponatremia Dengan Kejang
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет
  • Syndrome Nefrotik
    Syndrome Nefrotik
    Документ13 страниц
    Syndrome Nefrotik
    Auliya Faylina
    Оценок пока нет