Вы находитесь на странице: 1из 4

PRINSIP DAN KOMPONEN LATIHAN

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN

Prinsip latihan memiliki peranan yang sangat penting bagi atlet dan olahragawan karena akan
mendukung untuk upaya peningkatan kualitas latihan. Prinsip latihan merupakan hal yang harus
ditaati atau dilakukan agar tujuan dari latihan dapat tercapai sesuai yang diharapkan. Adapun prinsip-
prinsip latihan yang dapat dijadikan pedoman dalam proses latihan adalah

1. Prinsip individu
Setiap atlet memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda, sehingga dalam menentukan
bebean latihan harus disesuaikan dengan kemampuan setiap individu. untuk menentukan beban
latian setiap individu tidak bisa disamakan karena ada perbedaan kemampuan setiap individu
merespon bebean latihan yang diberikan. adapun faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan
kemampuan merespon bebean latihan adalah keturunan/genetika, nitrisi/ gizi, waktu istirahat, tingkat
kebugaran, rasa sakit, cidera ,motivasi dan lingkungan.

2. Prinsip Adaptasi
Tingkat kecepatan dalam mengadaptasi setiap beban latihan berbeda-beda antara yang satu
dengan yang lain. Olehkarena itu kecepatan adaptasi beban latihan deipengaruhi beberapa faktor,
ama latihan, otot, kualitas olahragawan, dan sistem energi

3. Prinsip Beban berlebih (overload)


untuk meningaktkan kualitas fisik, latihan yang dilakukan harus melawan beban latihan, yang
artinya apabila atlet sudah beradaptasi terhadap beban latihan maka beban latihan selanjutnya harus
ditingkatkan kembali. dengan dimikian yang harus dilakuakn harus mencatat dan melakukan tes pada
waktu tertentu sebagai dasar kita dan atlet untuk menentukan beban latihan selanjutnya. ada
beberapa cara juga untuk menentukan beban latihan antara lain dipercepat, diperberat dan
diperlama.

4.Prinsip Beban Bersifat Progresif


dalam perinsip ini sangat berkaitan dengan perinsip overload. maka dari itu dengan
memberikan beban progresif berarti jugan memberikan beban berlebih. latihan secara progresif harus
dilakukan secara ajeg dan berkelanjutan
5. Prinsip Spesifikasi
perinsip ini berarti materi yang diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan cabang
olahraganya. dan ini jugapun ada beberapa yang harus dipertimbangkan Spesifikasa kebutuhan sistem
energi, bentuk latihan, polagerak, dan kelompok otot yang terlibat.

6.Prinsip Bervariasi
proses latihan yang mototon dapat menyebabkan kejenuhan bagi atlet, sehingga
mengakibatkan atlet kelelahan baik secara fisik maupun psikis. Maka dariitu vasiasi latihan sangat
diperlukan dalam proses latihan supaya tidak menimbulkan kejenuhan maupun kelelahan fisik dan
psikis terhadap atlet. Variasi latihan dapat dilakukan dengan bentuk/model latihan, sarana dan
prasarana, tempat latihan, teman latihan, dan suasana latihan.

7.Prinsip Pemanasan dan pendinginan


Pemanasan (warming Up) secara fisiologis tujuan dari pemanasan adalah untuk menyiapkan
kerja sistem tubuh, sedangkan secara psikologisnya adalah untuk meningkatkan
konsentrasi,ketegangan mental dan menutunkantingkat kecemasan.

8.Latihan suplemen
latihan ini metupaka latihan tambahan yang diberikan setelah latihan inti selesai dilaksanakan
latihan suplemen berisikan tentang bentuk-bentuk latihanyang perinsik gerakannya menyerupai
denga gerak teknik cabang olahraga.

(Penutup warming-Down)

Untuk mengembalikan fungsi tubuh ke arah normal dan menurunkan tingkat stres. rangkaian
gerakan yang dapat dilakukan pada saat penenangan adalah aerobik ringan, gerakan yang dilakukan
secara kontiyu dan ritmits, joging dan strechin

9.Prinsip Periodisasi
Perinsip periodisasi latihan merupakan penetapan dan penjabaran dari tujuan latihan secara
keseluruhan Sebagai contoh periodisasi tahunan dalam salah satu cabor dikelompokkan menjadi tiga
periode periode transisi, periode persiapan dan periode kompetisi.

10.Prinsip Berkebalikan
atlet yang lama tidak melakukan latihan akan mengalami penurunan kondisi fisik. sebaliknya
atlet yang melakukan latihan terlalu banayak dan tidak terprogram akan mengalami over training.
demikian pula pada atlet apabila lama tidak melakuakn latihan akan mengalami penurunan kondisi
fisik (detraining. untuk itu prinsip progresif harus dilakukan dalam proses latihan
11.Prinsip Beban Moderat (tidak berlebihan)
prinsip ini berarti beban latihan yang deberikan harus disesuaikan dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan anak latih. artinya beban tidak terlalu berat dan ringan sehingga
dapat meningkatkan kemampuan fisik sesuai denga tujuan

12.Prinsip Sistematik
prinsip ini perlu diterapkan dalam proses latihan dikarenakan prestasi olahragawan sifat
sementara dan labil. Prinsip sistematik terkait dengan dosis dan skala prioritas dari sasaran latihan.

Aspek Latihan
Dalam usaha peningkatan prestasi atlet, ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian
serta dilatih secara sistematis yaitu:
1. Aspek fisik
2. Aspek teknik
3. Aspek taktik
4. Aspek mental
Keempat aspek tersebut harus dilatih secara sistematis dan terencana berdasarkan prinsip-
prinsip latihan yang benar. Untuk mengetahui apa saja yang harus dilatih dari keempat aspek
tersebut mari kita bahas satu persatu.
Aspek Fisik:
Merupakan komponen yang sangat mendasar dalam menentukan kemampuan seorang
atlet untuk dapat menyelesaikan suatu program latihan maupun menampilkan prestasi prima
pada saat pertandingan. Aspek Fisik terdiri dari berbagai komponen antara lain: daya tahan,
kekuatan, kelentukan, kecepatan, power, dan agilitas sesuai dengan cabang olahraganya.
Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kekuatan otot isotonis dan otot
isokinetis yang pada akhirnya akan meningkatkan performa atlit dalam menempuh program
latihan maupun dalam pertandingan.
Aspek Teknik:
Latihan teknik bertujuan untuk memperkembangkan penguasaan ketrampilan gerak di
dalam suatu cabang olahraga pilihannya. Beberapa metode melatih telah diciptakan guna
tercapainya penguasaan teknik secara effektif dan efisien seperti: whole and part method,
demonstration and immitation. Alat yang digunakan dalam melatih teknik video camera dan
LCD monitor sehingga kesalahan gerak atlet dapat di analisa untuk perbaikan dan
penyempurnaan teknik gerak.
Aspek Taktik:
Latihan taktik ditujukan untuk menunbuhkan daya tafsir pada atlet dengan melakukan
suatu gerakan yang terpadu dari gerakan-gerakan teknik dasar, sehingga merupakan suatu pola
gerak tersendiri. Taktik atau strategi sangat diperlukan untuk mencapai kemenangan dalam
suatu pertandingan. Pelatih yang yang profesional akan cepat menerapkan taktik dan strategi
yang tepat pada saat sebelum pertandingan, maupun saat berlangsungnya suatu pertandingan.
Aspek Mental:
Latihan mental sama pentingnya dengan ketiga aspek di atas, penekanan pada aspek ini
ialah kestabilan emosi dan peningkatan motivasi atlet. Bagaimanapun baiknya Fisik, Teknik,
dan Taktik seorang atlet tidak akan berkembang jika mentalnya tidak mendukung alias mental
pecundang. Para ahli dalam bidang sport psikologi telah banyak membuat beberapa model
untuk aspek ini antara lain mental pract, assessing anxiety, relaation technique, dan readi-ness.
Unsur-unsur Latihan Olahraga

Kepelatihan Olahraga, kali inipun bahasan masih seputar Kepelatihan. Sepertii yang telah kita
bahas sebelumnya bahwa banyak faktor yang dapat menunjang tercapainya prestasi optimal
seorang atlit yaitu;

1. Aspek Latihan
2. Program Latihan
3. Prinsip Latihan
4. Unsur-unsur Latihan

Ketiga faktor tersebut telah kita bahas, nah sekarang saatnya untuk mengupas faktor yang ke-
empat yaitu unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam merencanakan dan melaksanakan program
latihan olahraga prestasi. Baik untuk menyingkat waktu langsung ke TKP hehehe...

Unsur-unsur latihan olahraga dibagi menjadi beberapa bagian:

1. Intensitas: yang dimaksud intensitas latihan adalah tingkat kegiatan didalam


melakukan suatu latihan, misalnya; pace atau kecepatan lari atau sering juga disebut
kualitas latihan. Intensitas latihan dapat ditentukan dengan menggunakan Teori
Karvoner.
2. Duration: adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk melaksanakan satu
pembebanan latihan tanpa harus istirahat. seorang atlit dapat meningkat
kemampuannya apabila kian menambah waktu latihannya namun demikian perlu
dijaga agar jangan sampai melebihi batas (over trainning) karena hal ini juga bisa
membahayakan atlit tersebut.
3. Volume: dalam latihan olahraga prestasi hal yang tidak kalah untuk diperhatikan
yaitu volume latihan, yang dimaksud adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh pembebanan latihan didalam satu session latihan. Jadi semakin
cepat seorang atlit menyelesaikan beban latihan dalam satu session maka
mengindikasikan bahwa kemampuannya semakin baik.
4. Istirahat/Rest: adalah waktu yang diperlukan untuk pemulihan/recovery antara
periode pembebanan.latihan. Masing-masing atlit membutuhkan itirahat/rest yang
berbeda-beda, ada atlit yang harus istirahat lebih lama dalam melakukan recovery dan
ada yang sebaliknya hal ini dipengaruhi oleh kemampuan kardiovasculer dari atlit yang
bersangkutan, semakin baik kardiovaskulernya akan semakin cepat waktu yang
dibutuhkan untuk recovery.
5. Repetisi: adalah jumlah pengulangan yang dilakukan dalam suatu bentuk latihan.
Biasanya repetisi dilakukan antara delapan sampai sepuluh kali dari satu bentuk latihan.
Hal ini bertujuan agar bentuk latihan/gerakan lebih gampang dikuasai sehingga
otomatisai gerakan atau reflek gerak cepat tercapai

Apabila semua unsur-unsur latihan olahraga dikelola dengan baik ditambah dengan
kedisiplinan yang tinggi, prestasi akan gampang di raih. Semoga...

Вам также может понравиться