Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang populer
memiliki prospek usaha yang cukup menjanjikan. Apabila ditinjau dari segi
pertumbuhan, ikan nila merupakan jenis ikan yang memiliki laju pertumbuhan
yang cepat dan dapat mencapai bobot tubuh yang jauh lebih besar dengan tingkat
Pertumbuhan ikan nila pada tambak juga sangat bergantung pada kualitas
air yang ada pada tambak, diantaranya nitrat dan salinitas atau kadar garam,
pertumbuhan pakan alaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat Pandjara, dkk
klekap, plankton, dan lumut sebagai pakan alami ikan. Pencemaran oleh pupuk
dalam tanah biasanya larut dan dengan mudah bermigrasi dengan air bawah tanah.
1
yang dikomsumsi, nilai konversi makanan, dan daya kelangsungan hidup
(Andrianto, 2005).
1.2.1. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini, yaitu untuk mengetahui fluktuasi kadar nitrat
(NO3-N) pada ikan nila yang di pelihara dengan salinitas yang berbeda di bak
terkontrol.
1.2.2. Kegunaan
optimal pada ikan nila yang dipelihara dengan salinitas berbeda di bak terkontrol
dan menambah wawasan tentang analisis kualitas air terutama pada parameter
Sulawesi Selatan.
2
II. KEADAAN UMUM BPPBAP MAROS
kepulauan di wilayah tropis yang memiliki daerah pesisir yang luas dan
Kota Makassar, Sulawesi Selatan) yang telah beberapa kali berganti nama, yaitu:
3
1. Pada tahun 1696, berdasarkan SK Menteri No. 536/kpts/um/12/1696 diberi
Makassar.
menjadi Sub Balai Penelitian Perikanan Darat (Sub PPD) Maros dibawah
BALITKANDAT Bogor.
3. Pada tahun 1984, Dari Sub BPPD diganti menjadi BALITDITA (Balai
POERNOMO, M. Sc (1984-1986).
Pantai (BALITKANTA) yang dikepalai oleh Prof. Dr.Ir. Taufik Ahmad, M.Sc
(1995-2001).
(BPPBAP) yang dikepalai oleh Dr. Ir. Andi Parenrengi, M.Sc (2012-Sekarang).
4
2.2. Tujuan
penjabaran atau implementasi dan pernyataan mini yang dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu satu sampai lima tahun, dengan diformulasikannya tujuan ini
mengukur sejauh mana visi dan misi (BPPBAP) telah dicapai mengingat tujuan
2.3.1. Visi
2.3.2. Misi
5
2. Meningkatkan sumberdaya penelitian pengembangan, pelayanan jasa
Maros dan terletak pada 199° 35ʼ 21ˮ BT dan 05° 06ʼ 15ˮ LS.
1. Laboratorium Tanah
peubah-peubah kualitas tanah dan sedimen, dimana contoh atau sampel yang
untuk mengetahui peubah-peubah kualitas tanah dan sedimen untuk budidaya dan
2. Laboratorium Biologi
kadar air, kadar abu, dan serat kasar (proksimat) dari suatu bahan yang akan
4. Laboratorium Bioteknologi
6
5. Laboratorium Patologi
6. Laboratorium Air
kandungan amoniak, nitrat, nitrit, posfat, pH, salinitas, suhu dan lain-lain yang
7. Laboratorium Pemetaan
luas tambak yang disesuaikan dengan lahan serta daya dukung lahan yang akan
Adapun sarana dan prasarana penunjang yang ada di Balai Penelitian dan
a. Perpustakaan
c. Bengkel
d. Garasi
7
2.7. Struktur Organisasi
KEPALA BALAI
KA SUBSEKSI
KA SUB SEKSI KA SUBSI
KASUBSEKSI MONITORING DAN
PELAYANAN PRASARANA DAN
PROGRAM EVALUASI
TEKNIS SARANA
Tenri Santy, S. Kel Herlinah Jompa S.Pi. MP
Rosmiati, A.Md Andi Sabir Page
8
III. METODE PRAKTEK
tanggal 15 Juni 2015 sampai dengan 15 Agustus 2015 yang dilaksanakan di Balai
NO ALAT KEGUNAAN
Erlenmeyer Untuk menampung sampel air yang telah
1
disaring
Corong Untuk menopang atau menahan kertas saring.
2
Kertas saring Whatman No.42 Digunakan untuk menyaring sampel
3
Tabung reaksi Sebagai tempat dalam mereaksikan bahan-
4
bahan kimia
Rak tabung Sebagai tempat untuk menaruh tabung reaksi
5
yang sedang dalam penggunaan
Pipet gondok 50 ml Untuk untuk mengambil larutan dengan
6
volume
Filler Untuk mengambil air sampel atau larutan
7
pereaksi kedalam pipet
Kolom reduksi Alat untuk menyaring air sampel (NO3)
8
sebelum dianalisis
Batang pengaduk Untuk mengaduk atau menghomogenkan
9
Labu ukur Untuk menampung dan mencampur larutan
10
kimia
Spektrofotometer Untuk mengukur absorbsi dan konsentrasi
11
9
sampel yang dianaslisis
Adapun bahan yang digunakan sebagai bahan pengawet sampel air agar
sampel air tersebut sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dapat digunakan
nitrit, setelah larutan ditambahkan NH4OH pekat tetes demi tetes hingga pH
mL aquades bebas nitrit, impitkan dalam labu ukur sampai 500 ml.
homogenkan.
10
Keringkan garam potassium nitrat (KNO3) dalam oven pada 105ºC selama 24
Encerkan 5 ml larutan standar stok nitrat 100 mg/L dengan aquades dalam labu
ukur 50 mL.
Pipet 0; 0.1; 0.5; 1.0; 5.0 dan 10 mL larutan standar kerja nitrat 10 mL lautan
standar kerja nitrat 10 mg/L dalam labu ukur 50 mL. Konsentrasi masing-
masing adalah 0; 0.02; 0.1; 0.2; 1.0 dan 2.0 mg/L impitkan lalu lewatkan
Senyawa nitrat dikolom reduksi menjadi nitrit oleh butiran cadmium yang
dilapisi tembaga dalam suatu kolom. Senyawa nitrit yang terbentuk kemudian
a. Sebelum dianalisis air sampel terlebih dahulu disaring dengan kertas saring
11
c. Tambahkan 1 mL ammonium chloride pekat pada air sampel tersebut, lalu
homogenkan.
pembilas awal.
e. Lewatkan lagi air sampel sebanyak 20 mL pada kolom reduksi lalu buang lagi
12
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
pemeliharaan ikan nila pada tingkat salinitas yang berbeda di peroleh data seperti
sampel
Keterangan :
A = Salinitas 0 B = Salinitas 5 C= Salinitas 10
D = Salinitas 15 E = Salinitas 20
4.2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan tentang fluktuasi nitrat pada ikan nila
(Oreochromis niloticus) yang di pelihara pada salinitas yang berbeda seperti pada
Table 1 terlihat bahwa konsentrasi nitrat pada pengamatan pertama yang tertinggi
pada nilai salinitas 5 ppt yaitu 6,3620 mg/L terendah pada salinitas 10 ppt yaitu
4,8905 mg/L. Pada pengamatan kedua konsentrasi nitrat yang tertinggi pada
salinitas 15 ppt yaitu 6,6468 mg/L dan konsentrasi nitrat yang terendah pada
13
pengamatan kedua yaitu pada salinitas 20 ppt yaitu berkisar 5,3407 mg/L. Pada
pengamatan ketiga konsentrasi nitrat yang tertinggi pada salinitas 15 ppt yaitu
berkisar 5,8436 mg/L dan konsentrasi yang terendah pada salinitas 20 ppt yaitu
pengamatan pertama diduga karena ikan nila belum dapat beradaptasi dengan
kerja osmotik dimana merupakan energi untuk menggerakkan tubuh, jika energi
didalam tubuh berkurang dapat menyebabkan ikan malas makan sehingga sisa-
sisa pakan yang tidak termakan menjadi toksit dalam perairan sedangkan pada
nitrat, jika melebihi ambang batas dapat menyebabkan racun pada perairan dan
sebaliknya akan memberikan sumber nutrient jika nitrat sesuai dengan baku mutu
yang ditentukan.
Nitrat adalah salah satu bentuk nitrogen yang penting dalam perairan untuk
(Boyd, 2001) dan menurut Effendi (2003) nitrat adalah nutrien utama bagi
pertumbuhan tanaman algae. Nitrat sangat mudah larut dalam air dan bersifat
dan tumbuhan air secara pesat (blooming). Kadar nitrat yang baik untuk
menunjang kegiatan budidaya ikan air tawar yaitu ≤ 5 mg/L sedangkan Kadar
14
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
bahwa, ikan nila dapat tumbuh dan berkembangbiak di perairan dengan baik pada
kisaran salinitas atau kadar garam yaitu antara 0 - 28 ppt. Ikan ini masih bisa
ppt, hal ini mengakibatkan sulit untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh atau
osmoregulasi sedangkan untuk kadar nitrat yang lebih dari 0,2 mg/L dapat
tumbuhan air seperti eceng gondok. Nitrat (NO3 ) adalah bentuk utama nitrogen
fitoplankton dan tumbuhan air lainnya. Kadar nitrat yang baik untuk menunjang
kegiatan budidaya ikan air tawar yaitu ≤ 5 mg/L sedangkan Kadar nitrat yang
5.2. Saran
pemeliharaan ikan.
15