Вы находитесь на странице: 1из 9

Wasir

 Baca dalam bahasa lain


 Pantau halaman ini
 Sunting
Pelajari selengkapnya

Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini boleh
digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan
diagnosis medis.
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis. Wikipedia bukan
pengganti dokter.

Wasir atau ambeien adalah


kondisi patologismembengkak atau meradangnya Hemorrhoid,
struktur vaskular dalam saluran anus yang membantu kontrol buang air
besar.[1][2][3]Dalam kondisi fisiologisnya, bagian ini bertindak sebagai bantalan
yang tersusun atas saluran arterio-vena dan jaringan ikat.

Hemorrhoids

Diagram menunjukkan anatomi anus baik hemoroid


internal maupun eksternal

Klasifikasi dan rujukan luar

Spesialisasi general surgery[*]

ICD-10 I84.

ICD-9-CM 455

DiseasesDB 10036
MedlinePlus 000292

eMedicine med/2821emerg/242

Patient UK Wasir

MeSH D006484

[sunting di Wikidata]

Gejala patologis wasir bergantung pada jenisnya. Wasir internal biasanya timbul
bersama perdarahan rektum tanpa rasa nyeri, sedangkan wasir eksternal dapat
menunjukkan beberapa gejala atau jika terkena trombosis akan ada nyeri
signifikan dan pembengkakan di area anus. Banyak orang secara keliru
menganggap semua gejala yang muncul di sekitar area anus dan rektum sebagai
"wasir" dan bahwa penyebab serius gejala tersebut harus
disingkirkan.[4]Sementara penyebab wasir yang sesungguhnya belum diketahui,
sejumlah faktor yang meningkatkan tekanan intra-abdomen, khususnya konstipasi,
dipercaya mempunyai andil dalam perkembangan kondisi ini.
Perawatan awal untuk penyakit yang ringan hingga sedang meliputi peningkatan
konsumsi serat, cairan oral untuk menjaga hidrasi, NSAID untuk membantu
mengatasi nyeri, dan istirahat. Beberapa prosedur kecil dapat dilakukan jika
gejalanya parah atau tidak membaik dengan penanganan konservatif. Pembedahan
dibatasi hanya untuk pasien yang tidak membaik setelah berbagai tindakan
tersebut dilakukan. Setengah dari seluruh populasi dapat mengalami wasir suatu
saat di dalam hidupnya. Hasil akhirnya biasanya baik.
Gejala dan tandaSunting

Wasir eksternal yang tampak di sekitar anus manusia

Wasir internal dan eksternal dapat muncul berbeda; namun, banyak orang dapat
mengalami keduanya.[2] Jarang dijumpai perdarahan yang signifikan hingga
menyebabkan anemia,[5] dan lebih jarang lagi perdarahan yang mengancam
nyawa.[6]Banyak orang merasa malu ketika menghadapi masalah ini[5] dan
biasanya baru mencari perawatan medis ketika kasusnya sudah lanjut.[2]
EksternalSunting
Jika tidak terkena trombosis, wasir eksternal dapat menyebabkan beberapa
masalah.[7]Namun, jika terkena trombosis, wasir dapat sangat
menyakitkan.[2][3] Namun, nyeri ini biasanya hilang dalam 2 – 3 hari.[5]Sedangkan
pembengkakannya memerlukan beberapa minggu untuk hilang.[5] Dapat tersisa
suatu akrokordon setelah sembuh.[2]Jika wasir besar dan menimbulkan masalah
higiene, kondisi ini dapat menimbulkan iritasi pada kulit di sekelilingnya dan gatal
di sekitar anus.[7]
InternalSunting
Wasir internal biasanya muncul tanpa nyeri, perdarahan dari rektum berwarna
merah terang selama atau setelah buang air besar.[2]Darahnya biasanya menutupi
feses, kondisi yang dikenal sebagai hematokezia, ada pada kertas toilet, atau
menetes ke dalam kloset.[2]Fesesnya sendiri biasanya berwarna normal.[2] Gejala
lain di antaranya dapat berupa keluarnya lendir, massa di sekitar anus jika lendir
ini turun ke anus, gatal pada anus, dan inkontinensia feses.[6][8] Wasir internal
biasanya hanya terasa sakit jika terjadi trombosis atau nekrosis.[2]
PenyebabSunting
Penyebab sesungguhnya dari wasir yang bergejala tidak diketahui dengan
jelas.[9]Sejumlah faktor dipercaya turut berperan termasuk: kebiasaan buang air
besar yang tidak teratur (konstipasi atau diare), kurang olahraga, faktor nutrisi
(diet rendah serat), peningkatan tekanan intra-abdomen (kembung
berkepanjangan, ascitis, adanya massa intra-abdomen, atau kehamilan), genetik,
tidak adanya katup di dalam pembuluh-pembuluh hemoroid, dan usia
lanjut.[3][5] Faktor lain yang diduga meningkatkan risikonya termasuk obesitas,
duduk dalam jangka waktu lama,[2] batuk kronik, dan gangguan fungsi dasar
panggul.[4]Namun, sangat sedikit bukti mengenai keterkaitan ini.[4]
Selama kehamilan, tekanan dari fetus pada abdomen dan perubahan hormonal
menyebabkan pembuluh hemoroid membesar. Proses melahirkan juga
menyebabkan peningkatan tekanan intra-abdomen.[10] Wanita hamil jarang
memerlukan pembedahan, karena gejalanya biasanya hilang setelah melahirkan.[3]
PatofisiologiSunting
Bantalan hemoroid merupakan bagian normal anatomi manusia dan menjadi
penyakit patologis hanya ketika bagian ini mengalami perubahan
abnormal.[2] Terdapat tiga bantalan utama dalam saluran anus normal.[3]Biasanya
bantalan ini terletak di posisi lateral kiri, anterior kanan, dan posterior
kanan.[5]Semuanya tidak tersusun atas arteri atau vena tetapi pembuluh darah
yang disebut sinusoid, jaringan ikat, dan otot polos.[4]Sinusoid tidak
mempunyai jaringan otot di dindingnya, seperti yang ada pada vena.[2]Kelompok
pembuluh darah ini dikenal sebagai pleksus hemoroid.[4]
Bantalan hemoroid penting untuk kontinensia. Bagian ini berperan dalam
memberikan 15–20% tekanan penutupan anus saat istirahat dan melindungi
otot sfingter ani selama pengeluaran kotoran.[2] Ketika seseorang mengejan,
tekanan intra-abdomen meningkat, dan bantalan hemoroid membesar membantu
mempertahankan agar anus tetap tertutup.[5]Dipercaya bahwa gejala wasir terjadi
ketika struktur vaskuler ini turun ke bawah atau ketika tekanan vena meningkat
secara berlebihan.[6] Peningkatan tekanan sfingter ani juga dapat berperan dalam
gejala wasir.[5]Ada dua jenis gejala wasir yang dapat timbul: internal dari pleksus
hemoroid superior dan eksternal dari pleksus hemoroid inferior.[5]Garis
dentata membagi kedua daerah tersebut.[5]
DiagnosisSunting

Tingkatan wasir internal

Tingkat Diagram Gambar

Wasir biasanya didiagnosis melalui pemeriksaan fisik.[11] Pemeriksaan visual pada


anus dan area sekitarnya dapat mendiagnosis wasir eksternal atau prolaps.[2]Colok
dubur dapat dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya tumorrektal, polip,
pembesaran prostat, atau adanya abses.[2] Pemeriksaan ini mungkin tidak dapat
dilakukan tanpa sedasi yang sesuai karena nyeri yang timbul, walaupun
kebanyakan wasir internal tidak menyebabkan nyeri.[3]Konfirmasi visual wasir
internal mungkin perlu dilakukan dengan anoskopi, suatu alat berbentuk tabung
berlubang yang dilengkapi lampu pada satu sisinya.[5] Terdapat dua jenis wasir:
eksternal dan internal. Kedua jenis ini dibedakan atas posisinya relatif
terhadap garis dentata.[3] Beberapa orang tertentu dapat menunjukkan versi
simtomatis keduanya.[5] Jika disertai nyeri, kondisinya lebih menyerupai fisura
ani atau wasir eksternal dan bukan wasir internal.[5]
InternalSunting
Wasir internal adalah jenis yang timbul di atas garis dentata.[7] Jenis ini tertutup
oleh epitel kolumnar yang tidak mempunyai reseptornyeri.[4] Jenis ini
dikelompokkan pada tahun 1985 ke dalam empat tingkat berdasarkan
derajat prolaps.[3][4]
 Tingkat I: Tanpa prolaps. Hanya penonjolan pembuluh darah.[11]
 Tingkat II: Prolaps ketika mengejan tetapi berkurang secara spontan.
 Tingkat III: Prolaps ketika mengejan dan perlu didorong kembali secara manual.
 Tingkat IV: Prolaps dan tidak dapat didorong kembali secara manual.

EksternalSunting

Wasir eksternal disertai trombosis

Wasir eksternal adalah jenis yang timbul di bawah dentata atau garis
pektinatus.[7] Wasir ini terliputi di dekatnya oleh anoderma dan di sisi jauhnya oleh
kulit, keduanya sensitif terhadap nyeri dan suhu.[4]
Diagnosis BandingSunting
Banyak masalah anorektal, termasuk fisura, fistula, abses, kanker
kolorektal, varises rektaldan gatal-gatal mempunyai gejala serupa dan dapat secara
keliru dianggap wasir.[3]Perdarahan melalui rektum juga dapat terjadi karena
kanker kolorektal, kolitis termasuk penyakit radang usus, penyakit divertikular,
dan angiodisplasia.[11] Jika ada anemia, penyebab potensial lainnya harus
dipertimbangkan.[5]
Kondisi lain yang menyebabkan terjadinya massa pada anus
termasuk: akrokordon, kutil pada anus, prolaps rektum, polip, dan pembesaran
papilla anus.[5] Varises anorektalakibat peningkatan hipertensi portal (tekanan
darah dalam sistem vena portal) dapat timbul menyerupai wasir tetapi merupakan
kondisi yang berbeda.[5]
PencegahanSunting
Disarankan sejumlah langkah pencegahan termasuk menghindari mengejan ketika
buang air besar, menghindari konstipasi dan diare dengan mengonsumsi makanan
serat tinggi dan meminum banyak cairan atau meminum suplemen serat, dan
cukup berolahraga.[5][12] Disarankan juga untuk mengurangi waktu yang
digunakan untuk mencoba buang air besar, menghindari membaca ketika di
toilet,[3] juga menurunkan berat badan bagi orang yang kelebihan berat badan dan
menghindari mengangkat beban berat.[13]
PengelolaanSunting
KonservatifSunting
Perawatan konservatif biasanya terdiri dari nutrisi dengan diet tinggi serat, asupan
cairan secara oral untuk menjaga agar tubuh tidak mengalami dehidrasi, obat
antiinflamasi nonsteroid (OAINS), rendam duduk, dan istirahat.[3] Asupan serat
yang tinggi memberikan hasil yang baik,[14] dan dapat dicapai dengan mengubah
diet atau mengkonsumsi suplemen serat.[3][14] Tidak banyak bukti yang
mendukung manfaat dilakukannya rendam duduk selama masa perawatan.[15] Dan
jika hal ini dilakukan, harus dibatasi hanya selama 15 menit saja setiap kali.[4]
Walaupun tersedia banyak obat topikal dan supositoria untuk mengobati
hemoroid, manfaat obat-obatan ini belum menunjukkan bukti yang
nyata.[3] Senyawa yang mengandung steroid tidak boleh digunakan lebih dari 14
hari karena dapat menyebabkan penipisan kulit.[3] Kebanyakan senyawa yang
digunakan merupakan kombinasi dari berbagai zat aktif.[4] Kombinasi ini biasanya
terdiri dari krim pelapis seperti vaselin atau zink oksida, senyawa analgesik
seperti lidokain, dan vasokonstriktor seperti epinefrin.[4] Manfaat flavonoid dengan
efek sampingnya masih perlu dipertanyakan.[4][16]Gejala biasanya hilang pada saat
kehamilan; sehingga pengobatan ditindaklanjuti setelah melahirkan.[17]
ProsedurSunting
Sejumlah tindakan dapat dilakukan di tempat praktik. Walaupun pada umumnya
aman, efek samping serius seperti sepsis perianalmungkin juga terjadi.[11]
 Ligasi gelang karet biasanya disarankan sebagai penanganan pertama bagi penderita
dengan derajat penyakit 1 sampai 3.[11] Ini merupakan prosedur dimana gelang karet
dipasangkan ke hemoroid internal setidaknya 1 cm di atas garis dentata untuk
menghambat suplai darah. Setelah 5–7 hari, hemoroid yang mengering akan terlepas. Jika
gelang karet diletakkan terlalu dekat dengan garis dentata, akan timbul rasa nyeri yang
berat setelahnya.[3]Tingkat penyembuhan dengan metode ini mencapai 87%[3] dengan
tingkat komplikasi mencapai 3%.[11]
 Skleroterapi melibatkan suntikan zat pembuat sklerosis, seperti fenol, ke dalam hemoroid.
Tindakan ini menyebabkan dinding pembuluh vena mengempis sehingga hemoroid
mengerut. Tingkat keberhasilan tindakan setelah empat tahun adalah ~70%[3] ternyata
lebih tinggi dari ligasi gelang karet.[11]
 Sejumlah metode kauterisasi cukup efektif untuk menangani hemoroid, tetapi hanya
digunakan bila metode lainnya tidak berhasil. Prosedur ini
menggunakan elekrokauteri, radiasi infra merah,bedah laser,[3] atau bedah
beku.[18] Kauterisasi inframerah merupakan opsi untuk kondisi penyakit tingkat 1 atau
2.[11] Untuk mereka dengan penyakit tingkat 3 atau 4 tingkat kekambuhan sangat
tinggi.[11]

PembedahanSunting
Sejumlah teknik pembedahan dapat dilakukan bila penanganan secara konservatif
dan prosedur sederhana gagal.[11] Semua pengobatan melalui pembedahan
melibatkan komplikasi hingga derajat tertentu termasuk di dalamnya perdarahan,
infeksi, striktur anidan retensi urine, disebabkan karena kedekatan letak rektum
dengan sistem saraf yang menuju kandung kemih.[3] Terdapat juga kemungkinan
risiko inkontinensia fekal (tidak dapat menahan buang air besar), terutama dalam
bentuk cairan,[4][19] dengan laju dilaporkan berkisar antara 0% dan
28%.[20]Kondisi lain yang dapat timbul setelah proses pengangkatan hemoroid
adalah ektropionmukosa (biasanya disertai stenosis anus).[21]Di sini biasanya
mukosa anus keluar dari anus, suatu kondisi yang lebih ringan dari prolaps
rektum.[21]
 Pengangkatan hemoroid secara bedah eksisi merupakan suatu pembedahan dengan
pemotongan jaringan hemoroid, hanya dilakukan pada kasus yang parah.[3]Pada umumnya
menyebabkan nyeri pascaoperasi yang bermakna dan memerlukan 2–4 minggu untuk
pemulihan.[3] Namun, terdapat manfaat jangka panjang pada mereka yang menderita
wasir tingkat 3 dibandingkan dengan ligasi gelang karet.[22] Ini merupakan penanganan
yang direkomendasikan pada mereka yang menderita hemoroid eksterna karena
trombosis jika dilaksanakan dalam waktu 24–72 jam.[7][11] Salep Gliseril trinitratsetelah
pembedahan, dapat mengurangi nyeri dan membantu penyembuhan.[23]
 Dearterialisasi hemoroid trans-anal dengan panduan doppler, merupakan pengobatan
yang bersifat invasif minimal dengan menggunakan ultrasonografi doppler untuk
menentukan lokasi aliran darah arteri secara akurat. Arteri ini kemudian "diikat" dan
jaringan yang prolaps akan kembali ke posisi normal. Melalui prosedur ini tingkat
kemunculan berulang agak tinggi, tetapi memiliki tingkat komplikasi yang lebih rendah
dibandingkan dengan hemoroidektomi.[3]
 Hemoroidektomi dengan stapler, juga dikenal dengan hemoroidopeksi dengan stapler,
merupakan prosedur yang mencakup pengangkatan jaringan hemoroid yang secara
abnormal membesar, diikuti dengan reposisi jaringan hemoroid yang tersisa ke posisi
anatomi yang normal. Prosedur ini tidak terlalu sakit dan proses penyembuhan lebih cepat
dibandingkan dengan pengangkatan total hemoroid.[3]Namun, kemungkinan hemoroid
simptomatis untuk kembali lebih besar dibandingkan dengan dengan hemoroidektomi
konvensional[24] oleh karena itu prosedur ini hanya disarankan untuk penyakit tingkat 2
atau 3.[11]

EpidemiologiSunting
Cukup sulit untuk menentukan tingkat kekerapan penyakit ini secara umum karena
tidak banyak pasien yang menemui penyedia layanan kesehatan.[6][9] Namun,
diperkirakan hemoroid yang bergejala mengenai setidaknya 50% dari populasi di
AS pada suatu waktu dalam hidupnya dan sekitar ~5% dari populasi terkena
penyakit ini setiap waktu.[3] Kedua gender kurang lebih mengalami kondisi
insidens yang sama[3]dengan tingkat kemunculan yang tinggi pada usia 45 dan
65 tahun.[5] Umumnya lebih sering muncul pada Kaukasia[25] dan orang dengan
status sosioekonomi yang tinggi.[4] Hasil jangka panjang pada umumnya baik,
walaupun sejumlah orang mengalami episode simptomatik yang muncul
kembali.[6] Hanya sebagian kecil pasien yang memerlukan tindakan operasi
kembali.[4]
SejarahSunting

Miniatur Inggris abad ke-11. Di sisi kanan adalah operasi untuk mengangkat hemoroid.

Yang pertama kali menjelaskan tentang rasa sakit ini adalah papirus Mesir dari
1700 tahun sebelum masehi yang menyatakan: “… Engkau harus memberikan
racikan, suatu cairan yang memberikan perlindungan luar biasa; daun Akasia,
dihaluskan, murnikan dan masak bersamaan. Oleskan secarik kain linen halus
disana -tempelkan di anus, dia akan sembuh dengan segera."[26] Pada tahun 460
SM, Hippocratic corpus membicarakan tentang pengobatan yang mirip dengan
penanganan modern yang menggunakan ligasi gelang karet: “Dan hemoroid seperti
itu dapat dirawat dengan cara menancapkan jarum dan mengikatnya dengan
benang wol yang sangat tebal, dan jangan diangkat sampai terlepas dan jatuh,
tinggalkan saja di situ; ketika pasien pulih, berikan terapi tumbuhan Hellebore
padanya.”[26] Hemoroid juga diperkirakan dijelaskan dalam kitab Injil.[5][27]
Celsus (25 SM – 14 M) menggambarkan prosedur ligasi dan eksisi, dan
menceritakan kemungkinan komplikasinya.[28] Galenmenganjurkan untuk
mematikan pembuluh arteri ke vena, serta mengklaim bahwa cara ini dapat
mengurangi nyeri sekaligus mencegah penyebaran gangren.[28] Buku Susruta
Samhita, (Abad ke-4 - 5 M), hampir sama seperti yang diucapkan oleh Hippocrates,
tetapi lebih menekankan pada kebersihan luka.[26] Pada abad ke-13, para ahli
bedah dari Eropa seperti Lanfranc of Milan, Guy de Chauliac, Henri de
Mondeville dan John of Ardene membuat kemajuan besar dan mengembangkan
teknik-teknik pembedahan.[28]
Kata "hemorrhoid" pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris pada tahun 1398,
yang berasal dari Prancis kuno "emorroides", dari bahasa Latin "hæmorrhoida -
ae",[29] berasal dari Yunani "αἱμορροΐς" (haimorrhois), "penyebab keluar darah",
dari "αἷμα" (haima), "darah"[30] + "ῥόος" (rhoos), "saluran, aliran, arus",[31] dengan
sendirinya dari "ῥέω" (rheo), "mengucur, mengalir".[32]
Kasus terkenalSunting

Pemain bisbol terkenal George Brettdikeluarkan dari pertandingan dalam 1980


World Serieskarena menderita nyeri akibat hemoroid. Setelah mengalami
pembedahan minor, Brett kembali bermain di pertandingan berikutnya, sambil
mengatakan "...permasalahan saya semua sudah di belakang saya."[33] Brett
kembali dioperasi untuk mengatasi hemoroidnya pada musim semi tahun
itu.[34] Komentator politik konservatif Glenn Beck menjalani operasi hemoroid, dan
selanjutnya menceritakan pengalamannya yang kurang menyenangkan ini tahun
2008 melalui video di YouTube yang ditonton secara luas.[35]
Referensi

Вам также может понравиться