Вы находитесь на странице: 1из 21

Ayo kupas tuntas kapasitor (bagian 2)

MAR 12

Posted by djukarna
” tidak ada cemilan atau minuman hari ini, menyedihkan sekali,………………….. :(. ya sudah kita
lanjutkan saja. Dalam artikel tentang kapasitor ini sengaja saya susun tidak berurutan, tetapi
agak acak namun tetap pertopik bahasan, tujuannya, bila ada siswa yang membutuhkan datanya,
mereka bisa mengetik ulang jangan cuma copy terus paste. hehehehehe, jahat ya……….”
Sejarah Kapasitor.
Banyak siswa-siswa atau bahkan mahasiswa yang ditanya siapa penemu kapasitor dengan lantang
dan yakin benar 100% menyebut Michael Faraday, hahahaahaha. pas ditanya lagi kenapa?
jawabnya karena satuannya Farrad berasal dari nama Faraday. Michael Faraday bukan penemu
kapasitor yang sebenarnya, tetapi beliau adalah peletak dasar yang sangat penting dalam bidang
elektromagnetik dan elektrokimia. kita tidak akan membahas tentang siapa Michael Faraday,
tetapi bila ingin mengetahui dengan jelas biografi beliau dapat di baca di
sinihttp://en.wikipedia.org/wiki/Michael_Faraday.

Kapasitor pertama kali dibuat pada tahun 1745 oleh ilmuwan Jerman Ewald Georg von Kleist dan
secara terpisah juga di buat oleh ilmuwan Belanda Pieter van Musschenbroek pada tahun 1746.
Pieter van Musschenbroek membuat kapasitor pertamanya di universitas Leyden (University of
Leyden) dan menamakannya sebagai kapasitor Leyden atau lebih dikenal dengan sebutan Leyden
Jar. berikut gambar Leyden Jar.
Gambar 2 Leyden Jar
sumber http://electronics.howstuffworks.com/capacitor3.htm

membuat kapasitor ini sangat mudah, kita hanya membutuhkan sebuah toples selai bekas yang
bersih, lembaran aluminium foil, kawat dan paku serta sebuah sumbat. Namun untuk mengisihnya
kita membutuhkan sumber listrik statis tegangan tinggi dari mesin Wimshurst atau dari generator
Van De Graff. Nantilah pada kesempatan berikutnya akan kita bahas cara membuat mesin-mesin
elektrostatis yang menarik ini, sekarang kita fokus dulu pada kapasitor.

Seiring dengan berkembang pesatnya industri elektronika, maka perkembangan kapasitor juga
tumbuh dengan cepat, Banyak industri di dunia yang mengembangkan kapasitor sehingga dari
tahun ke tahun kapasitor yang dibuat semakin kecil dalam hal ukuran namun semakin besar
kapasitas dan kemampuannya. Sekarang banyak industri dan pusat riset yang gencar
mengembangkan super-kapasitor dan ultra-kapasitor, yaitu jenis kapasitor yang memiliki kapasitas
yang sangat besar dengan ukuran yang kecil dan memiliki hambatan dalam yang sangat rendah.
Kedua jenis komponen ini jauh lebih unggul bila dibandingkan baterai, karena memiliki waktu
pengisian dan pengosongan yang jauh lebih cepat dan hanya melepaskan sedikit energi panas.
Super-kapasitor dan ultra-kapasitor disiapkan untuk mengantikan penggunaan baterai dalam
kendaraan dengan penggerak listrik.

Satuan Kapasitor
Kapasitas sebuah kapasitor dinyatakan dalam satuan Farrad (F) namum 1 Farrad adalah harga yang
sangat besar sekali untuk sebuah kapasitor. Di pasaran kapasitor umumnya dijual dalam ukuran
kapasitas yang jauh lebih kecil dari 1 Farrad. Untuk kapasitor polar (dwikutub) dengan bahan
dielektrik larutan elektrolit dijual dengan satuan mikro Farrad, umumnya dari 0,1 mikroFarrad
hingga 47000 mikroFarrad (47 miliFarrad). Sedangkan untuk kapasitor non polar umumnya tersedia
dengan kapasitas yang lebih kecil lagi, berkisar dari 1000 nanoFarrad hingga 1 pikoFarrad.
(bingung dengan satuan mili, mikro, nano dan piko??? lihat berikut ini.)

Macam-Macam Kapasitor
Kapasitor dinamakan berdasarkan jenis bahan dielektriknya seperti kapasitor keremik bahan
dielektriknya dari keramik, kapasitor kertas bahan dielektriknya kertas, kapasitor elektrolit bahan
dielektriknya dari larutan elektrolit dan sebagainya. berikut macam – macam kapasitor dan contoh
gambarnya.( untuk gambar saya kutip dari mbah google dan dari beberapa situs yang saya sendiri
lupa, kalo harus memfoto sendiri, bayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan, apalagi
beberapa kapasitor jarang terdapat di pasaran Indonesia. )
1. Elektrolit Kapasitor (ELKO)

Kapasitor ini merupakan jenis kapasitor polar atau memilik 2 buah kutub pada kaki – kakinya. Kaki
yang panjang merupakan kutub positif dan kaki yang pendek atau kaki yang memiliki tanda khusus
adalah kaki negatif. Pemasangan kapasitor elektrolit dalam rangkaian elektronika tidak boleh
terbalik, khususnya untuk rangkaian arus DC namun untuk arus AC tidak jadi masalah. Kapasitor ini
tidak boleh terkena panas yang berlebih pada saat proses penyolderan karena bahan elektrolit
yang terdapat di dalam kapasitor dapat mendidih dan menyebabkan kapasitor menjadi rusak.
berikut gambar kapasitor elektrolit
Gambar 2 kapasitor elektrolit (ELKO)

Kapasitor ini tersedia dengan kapasitas yang cukup besar, paling kecil memiliki kapasitas 0,1
mikroFarrad dan paling besar yang umum terdapat di pasaran adalah 47000 mikroFarrad. Namun
penulis pernah menjumpai kapasitor ini dalam ukuran 1 Farrad dengan harga yang cukup membuat
kantong menjadi kering. Tegangan kerja kapasitor ini sangat beragam namun biasanya dituliskan
pada bodi kapasitor. Tegangan kerjanya berkisar dari 6,7 V hingga 200 Volt.

2. Kapasitor Keramik
Kapasitor keramik adalah jenis kapasitor dengan bahan dielektrik yang terbuat dari keramik. Ini
termasuk kapasitor yang umum dan banyak terdapat di pasaran. kapasitor keramik termasuk jenis
kapasitor non polar artinya tidak ada perbedaan antara kedua kakinya (boleh dibolak-balik, asal
jangan disatukan kedua kakinya dalan satu lubang solderan hehehehehehe). karena dielektrik
terbuat dari bahan keramik, maka kapasitor ini sangat tahan terhadap panas solder, pada waktu
disolder kapasitor akan terlihat seperti mengeluarkan cairan, namun itu tidak menjadi
masalah. (mungkin dia berkeringat ketika kena panas). Kapasitor keramik juga sangat cocok
digunakan untuk rangkaian yang bekerja pada frekuensi tinggi. berikut penampakan dari kapasitor
keramik
Gambar 3 Kapasitor
keramilk

Kapasitor keramik tersedia dari ukuran 1000 nanoFarrad hingga 1 pikoFarrad. Tegangan kerja
kapasitor ini sangat tinggi, rata-rata bisa bekerja pada tegangan 400 V.

3. Kapasitor Mylar

Kapasitor mylar memiliki dielektrik yang terbuat dari bahan mylar. kapasitor ini cocok untuk
pengandeng kristal frekuensi pada clock untuk mikrokontroller. termasuk katergori kapasitor non
polar dan tidak terlalu tahan terhadap panas. berikut wajah tampan kapasitor mylar
Gambar 4 kapasitor mylar

sama halnya dengan kapasitor keramik, kapasitor mylar juga tersedia dalam ukuran yang kecil dari
1000 nano Farrad hingga 1 picoFarrad.

4. Kapasitor Kertas

Sesuaid dengan namanya, kapasitor ini memiliki bahan dielektrik yang terbuat dari kertas.
kapasitor kertas umum digunakan didalam rangkaian radio, karena bahan dielektrik dari kertas
sangat bagus untuk frekuensi radio dan otomatis kapasitor ini tidak terlalu tahan panas sehingga
pada saat penyolderan harus jumlah panas yang diberikan harus diperhatikan. berikut penampian
kapasitor kertas.

Gambar 5 Kapasitor kertas


Kapasitor kertas memiliki ukuran yang kecil sama seperti kapasitor mylar dan keramik. Kapasitor
kertas juga termasuk jenis kapasitor yang non polar.

5. Kapasitor Tantalum

Bahan dielektrik kapasitor ini adalah logam tantalum. Kapasitor tantalum jarang terdapat di
pasaran dan mamiliki harga yang mahal. kapasitor ini termasuk jenis kapasitor polar sama seperti
kapasitor elektrolit. Kelabihan kapasitor ini dibandingkan dengan Elko adalah kapasitor tantalum
memiliki arus bocor yang sangat kecil. Namun dipasaran, kapasitor ini di jual dalam ukuran
kapasitas yang kecil. Berikut gambar kapasitor tantalum

Gambar 6
Kapasitor Tantalum
6. Kapasitor Mika

Sesuai namanya, kapasitor ini memiliki bahan dielektrik yang terbuat dari mika. Termasuk dalam
golongan kapasitor non polar dan memiliki ukuran yang kecil dari range 1000 nanoFarrad hingga 1
picoFarrad. Berikut penampakan kapasitor mika.
Gambar 7 kapasitor mika

7. Kapasitor polystyrene

Kapasitor ini termasuk jenis kapasitor non polar dengan bahan dielektrik polystyrene. Dipasarkan
dengan ukuran yang kecil. Berikut contoh gambar kapasitor polystyrene.

Gambar 8 kapasitor polystyrene


8. Kapasitor Teflon

Kapasitor teflon memiliki bahan dielektrik yang terbuat dari teflon, Termasuk jenis kapasitor non
polar dan umumnya bekerja pada tegangan tinggi. berikut contoh gambar kapasitor teflon.

Gambar 9
kapasitor Teflon
9. Variabel Kapasitor (Varco)

Variabel kapasitor adalah jenis kapasitor yang besar kapasitasnya bisa diubah-ubah dengan
mengatur luas bidang elektroda yang berhadapan. Variabel kapasitor umumnya menggunakan
bahan dielektrik udara. Variabel kapasitor dirangkai bersama dengan induktor dan resistor,
digunakan sebagai alat untuk men-turning frekuensi radio. Karena menggunakan bahan dielektrik
udara maka kapasitor ini memiliki kapasitas yang kecil dalam orde picoFarrad. berikut adalah
gambar varibel kapasitor.
Gambar
10 Variabel kapasitor
(aduh sudah jam 18.05, waktunya pulang dulu, cacing dalam perut sudah demo minta sembako,
kalo ditahan sebentar lagi mereka bisa anarkis ni.. ok nanti dilanjutkan lagi. Mohon koreksi bila
adalah yang salah.)

____________________________________________________________________________________
______________________________________________

(ok lanjut lagi, masih di halaman ini ,karena halaman ini belum lengkap bila tidak ada
hitungannya hehehehehehehe)
Dari tadi kita terus berbicara tentang dielektrik, sebenarnya apakah dielektrik itu sehingga
begitu penting untuk dipasang di sebuah kapasitor?. pada topik selanjutnya kita akan bahas
tentang dielektrik
Dielektrik

Dielektrik adalah bahan isolator yang disisipkan diantara 2 lempeng konduktor di dalam kapasitor.
Di dalam medan listrik molekul pada bahan dielektrik dapat terpolarisasi. Tidak seperti halnya
dengan konduktor yang dapat memindahkan muatan listrik, namun molekul penyusun dielektric
hanya bergeser dari posisi kesetimbangannya menjadi terpolarisasi. Karena molekul penyusun
bahan dielektrik terpolarisasi, maka muatan positif bahan dielektrik akan berhadapan dengan
lempeng konduktor yang bermuatan negatif dan sebaliknya muatan negatif materail penyusun
dielektrik akan berhadapan dengan lempeng konduktor yang bermuatan positif. Posisi ini akan
menciptakan medan listrik internal yang menyebabkan turunnya medan listrik keseluruhan (medan
listrik total), akibatnya tegangan kapasitor akan turun. Tegangan kapasitor yang turun akan
meningkatkan kapasitas kapasitor.
Gambar 11 kapasitor tanpa dielektrik dan kapasitor dengan dielektrik
Bila kondisi awal kapasitor dengan muatan Q dan tegangan V0 akan memiliki kapasitas sebesar :

Setelah disisipkan bahan dielektrik yang memiliki konstanta dielektrik 0, maka tegangan kapasitor
akan turun menjadi V1, dimana V1 < V0, maka kapasitas kapasitor menjadi:

Berikut adalah beberapa konstanta dielektrik untuk bahan - bahan yang terdapat disekitar kita

Bahan Kontanta dielektrik

Ruang hampa 1,0000

Udara 1,0006

Kertas paraffin 2,5 – 3,5

Oli tranfo 4

Gelas 5 – 10
Mika 3–6

Karet 2,5 – 35

Kayu 2,5 – 8

Porselein 6

Gliserin 56

Minyak 2

Air murni 81

Secara garis besar ada 2 jenis bahan dielektrik yaitu bahan dielektrik yang bersifat polar contoh
air dan bahan dielektrik yang bersifat non polar. Untuk bahan yang bersifat polar, mempunyai
momen dipole listrik yang permanen.

Gambar 12 arah momen dipole pada bahan yang bersifat polar


Dalam daerah yang tidak ada medan listrik, maka arah molekul-molekul bahan dielektrik yang
bersifat polar akan acak. Ketika diberikan medan listrik sebesar E0, akan timbul torsi yang
memutar molekul-molekul sehingga arah molekul-molekul menjadi searah dengan arah medan
listrik E0. Molekul yang berubah menjadi searah dengan medan listrik eksternal, akan menimbulkan
terjadinya medan listrik internal yang berlawanan arah dengan medan listrik eksternal tetapi
besarnya lebih kecil dibandingkan dengan medan listrik eksternal.

Pada bahan dielekrik yang bersifat non-polar tidak terdapat momen listrik dipole, tetapi momen
listrik dipole ini bisa diinduksikan dengan menempatkan bahan dielektrik ini ke dalam medan
listrik eksternal.

Gambar 13 momen dipole yang diinduksi oleh medan listrik


gambar 13 menunjukan arah molekul bahan non polar yang berada pada medan listrik eksternal E0.
Induksi muatan listrik pada permukaan akan menciptakan medan listrik internal Ep yang arahnya
berlawanan dengan medan listrik eksternal E0.

Polarisasi

Lebih lanjut, untuk mempelajari proses polarisasi ini, kita asumsikan bahan dielektrik tersusun
atas banyak dipole listrik baik yang timbul secara permanen maupun yang timbul melalui proses
induksi. Salah satu konsep penting yang harus dipahami adalah medan listrik rata-rata yang
dihasilkan oleh banyaknya dipole listrik yang searah. Anggap kita memiliki sepotong bahan
dielektrik dengan bentuk silinder yang memiliki luas penampang (A) dan tinggi (h). Bahan ini
mengandung dipole listrik sebanyak (n) dan semua dipole listrik tersebut tersebar merata dan
seragam di seluruh silinder serta memiliki momen dipole listrik ( ). Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 14 sebuah silinder dengan distribusi dipole yang
seragam

Momen dipole listrik memiliki arah yang searah dengan sumbu silinder. Dipole – dipole listrik
tersebut memiliki medan listrik sendiri sedangkan medan listrik eksternal kita abaikan. Maka
Vektor polarisasi dapat dihitung :

Untuk kasus silinder pada gambar 14 :

Sekarang bagaimana dengan medan listrik rata-rata yang dihasilkan ?, perhatikan


gambar 15 berikut ini.
Gambar 15a. silinder dengan distribusi dipole listrik yang seragam, 15b. distribusi muatan yang
sama
Gambar 15a menunjukan distribusi dipole listrik yang seragam pada sebuah bahan dielektrik
berbentuk silinder. Akibat distribusi dipole listrik yang seragam ini akan menyebabkan timbulnya
distribusi muatan listrik yang sama seperti pada gambar 15b. Muatan positif akan berkumpul pada
bagian atas silinder sedangkan muatan negatif akan berkumpul pada bagian bawah silinder. (Qp.h)
harus sama dengan jumlah total momen dipole listrik (n. ). atau dapat ditulis :

Untuk menghitung medan listrik yang dihasilkan oleh Qp , kita lihat kembali
distribusi muatan permukaan yang telah dibahas dalam topik kapasitor pelat paralel. Kerapatan

muatan permukaan adalah sama dengan besar polarisasi :

Dalam SI satuan P adalah sama dengan satuan untuk


kerapatan muatan permukaan . Secara umum vektor polarisasi membentuk sudut , maka
kerapatan muatan permukaan dapat dihitung :

maka muatan – muatan yang sama pada sistem akan menghasilkan medan
listrik rata-rata yang besarnya :

Karena arah medan listrik ini berlawanan dengan arah polarisasi maka dalam bentuk
vektor dapat ditulis menjadi :
Perlu diperhatikan arah medan listrik disini berlawanan dengan arah dipole itu
sendiri, namun hal ini merupakan pandangan secara garis besar saja. Jika kita melihat lebih dekat
ke arah dipole masing-masing, maka meda listrik yang ditimbulkan akan berbeda.

Dalam pembahasan di atas kita mengabaikan medan listrik eksternal. Namun pada kenyataannya
bahan – bahan dielektrik selalu berada dalam medan listrik eksternal. Medan listrik total dengan
mengikut sertakan medan listrik eksternal dapat dihitung sebagai berikut :

Dalam banyak kasus polarisasi (P) tidak selalu


memiliki arah yang sama dengan E0 tetapi besarnya selalu linier dan proporsional dengan E0 . Hal
ini benar karena tanpa adanya medan eksternal ( E0 ) maka dipole listrik yang searah tidak akan
terbentuk. Hubungan antara P dan E0dapat dituliskan sebagai berikut :

disebut electric susceptibility. Material yang mengukuti persamaan ini adalah material yang
memiliki dielektrik yang linier. Dari kombinasi 2 persamaan diatas maka didapat hubungan :

dimana :

disebut juga konstanta dielektrik. Harga konstata dielektrik selalu lebih


besar dari 1 dengan syarat > 0.

bahan dielektrik selalu membuat medan listrik menjadi turun. akibatnya tegangan pada kapasitor
juga ikut turun, bila tegangan turun maka kapasitas kapasitor akan naik. Tegangan listrik yang
turun secara matematis dapat dituliskan :

akibatnya :
Dapat kita lihat dari persamaan diatas, kapasitas sebuah kapasitor akan naik dengan faktor
kenaikan sebesar . sedangkan medan listriknya akan turun sebesar :

Medan listrik kapasitor akan turun sebesar faktor .

” ok cukup sekian dulu kita bahas tentang dielektrik kapasitor, pada kesempatan lain akan kita
lanjutkan lagi, semoga bermanfaat………”
6. Kapasitor
a. Kapasitas Kapasitor
Kapasitor atau yang disebut juga kondensator adalah komponen yang digunakan untuk
menyimpan muatan listrik. Banyak sekali macam dari kapasitor ini yaitu kapasitor elektrolit,
mika, kertas, dan keramik. Namun, pada bagian ini hanya akan mempelajari kapasitor keping
sejajar. Kapasitor keping sejajar tersusun atas dua keping berbeda muatan yang dletakan
berdekatan tetapi tidak bersentuhan.
Kapasitor mempunyai kemampuan untuk menyimpan energi. Kemapuan ini disebut
dengan kapasitas kapasitor. Menurut Suharyanto (96) menyebutkan bahwa besarnya kapasitas
kapasitor adalah “perbandingan antara banyaknya muatan listrik yang tersimpan dalam
kapasitor dengan beda potensial yang timbul pada ujung-ujung kapasitor.” Pernyataan di atas
dapat ditulis dengan persamaan:

Pada kapasitor keping sejajar yang mempunyai luas penampang besarnya kapasitas
kapasitor dapat dituliskan dengan persamaan:

Jika di antara keping sejajar disisipkan suatu bahan isolator (bahan dielektrik), besarnya
kapasitas kapasitor dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dimana adalah adalah permitivitas relative bahan yang disisipkan pada kapasitor
keping sejajar.
b. Energi dalam Kapasitor
Kapasitor banyak tedapat pada alat-alat elektronik seperti radio dan tv. Apabila kapasitor
dihubungkan dengan sumber tegangan maka kapasitor akan menyimpan energi listrik. Besarnya
energi listrik yang tersimpan dalam kapasitor menurut Suharyanto (99) adalah sama dengan
usaha yang dilakukan untuk memindahkan muatan listrik dari sumber tegangan ke dalam
kapasitor.
Persamaan energi yang tersimpan dalam kapasitor adalah:
c. Susunan Kapasitor
Seperti resistor, kapasitor juga dapat disusun secara seri, parallel, dan campuran. Di bawah in akan
dipelajari tentang rangkaian kapasitor.
1) Susunan Seri
Kapasitor dapat disusun secara seri yaitu dengan cara menghubungkan kaki-kaki
kapasitor (elektroda). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada rangkaian seri ini:
a) Muatan pada setiap kapasitor adalah sama dengan muatan pengganti dalam rangkaian seri.

b) Beda potensial pada tiap kapasitor adalah sama dengan beda potensial pengganti rangkaian seri.

2) Susunan Paralel
Susunan parallel diperoleh dengan cara menggabungkan kutub-kutub kapasitor menjadi satu. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatkan untuk mengetahui nilai kapasitor pengganti rangkaian
parallel, yaitu:
a) Besarnya beda pada setiap kapasitor sama dengan besarnya beda potensial pengganti rangkaian
paralel.

b) Besarnya muatan listrik pengganti rangkaian adalah sama dengan penjumlahan muatan listrik
setiap kapasitor pada rangkaian tersebut.
3) Susunan Seri Paralel
Susunan seri paralel adalah penggabungan antara rangkaian seri dan paralel. Untuk menentukan
besar kapasitas kapasitor penggantinya adalah dengan cara menyelesaikan salah satu rangkain
terlebih dahulu.
Untuk ebih memahaminya perhatikanlah contoh di bawah ini.

Dari gambar di atas dapat dilihat C1, C2,C3 disusun secara paralel. Besarnya kapasitas kapasitor
adalah:
CP = C1 + C2 + C3
Setelah rangkaian paralel disederhanakan, gambar rangkaian berubah menjadi:

Besarnya kapasitas kapasitor pengganti rangkaian seri paralel adalah:

Contoh Soal
Tiga buah kapasitor yang disusun secara parallel dihubungkan dengan sumber tegangan sebesar 200
Volt. Besarnya kapasitor masing-masing adalah 2 F, 3 F, dan 5 F. Besarnya muatan ketiganya
adalah . . .

Penyelesaian:

<<previous| |next>>

Вам также может понравиться