Вы находитесь на странице: 1из 2

KECANDUAN GAME OLEH ANAK-ANAK DI BAWAH UMUR

Game dalam kamus bahasa indonesia memiliki arti permainan, dalam hal ini game
memiliki aturan yang menentukan sebuah kemenangan dalam suatu permainan. Game
merupakan aplikasi yang paling banyak di cari dari segala kalangan hanya sekedar untuk
bersenang-senang, mencari teman ataupun dimanfaatkan untuk mencari keuntungan finansial.
Game sendiri memiliki beberapa kelas permainan dan terkadang memiliki tema
permainannya sendiri. Kebanyakan menyesuaikan hobby dan trend masyarakat. Jika sekarang
sedang booming oleh game MOBA (Multiplayer Online Battle Area) yang menggunakan
Analog maka banyak developer atau pengembang yang berusaha memperbagus game yang
mereka buat atau membuat game serupa namun berinovasi dan tidak plagiat.

Mayoritas pemain game itu berasal dari anak-anak serta remaja, sebab pada masa itu
pula mereka belum di bebani oleh tanggung jawab yang besar. Untuk anak-anak sendiri, para
developer lebih banyak membuat game yang penuh warna dan terkadang terlalu monoton
tanpa tantangan yang berarti sebab sangat menyesuaikan dengan usia anak-anak. Di kalangan
anak generasi sekarang ini game seperti ini terkesan membossankan, kurang menantang dan
sekali memainkannya saja mungkin langsung memilih untuk berhenti. Karena itu pula banyak
anak yang sudah merajai game-game online berkelas dan terkadang selalu mengandung unsur
action. Seperti game PUBG, AOV, PB, DOTA, ML, Lost Saga dan sebagainya.

Tantangan yang berhasil mereka selesaikan selalu menjadi kebahagiaan tersendiri


yang mereka peroleh. Semakin sulit dn semakin tinggi level bermain maka semakin
profesional pula mereka di mata teman-temannya. Dalam beberapa game, keahlian,
kekompakan dan kehebatan kita memang bisa diterapkan dalam kehidupan namun dalam
game action atau game yang bergenre pertarungan tentunya tidak bisa. Belakangan ini juga
ditemukan kasus kekerasan akibat bermain game. Kasus tersebut merupakan kasus
pembantaian dikarenakan ingin seperti yang dia lakukan di dalam game. Pemicu utama dalam
hal ini tentunya memang berasal dari mental yang belum matang dalam diri anak-anak
tersebut, mereka terlihat seolah meniru game yang mereka mainkan. Sangat wajar karena
pada usia anak-anaklah seperti inilah mereka memiliki sifat mengamati lalu meniru.

Jika sudah candu memang sangat sulit menghentikan keinginan seseorang untuk
bermain game, untuk itu sangat diperlukan pengawasan dari orang tua semaksimal mungkin.
Menghentikannya bukan perkara mudah, karena pada usia anak-anak pula keingintahuan
mereka sangat besar. Dalam candu bermain game biasanya membuat seseorang atau anak
menjadi lupa waktu, malas mengerjakan tugas, membuat kita menjadi acuh dengan keadaan
sekitar kadang juga membuat kita menjadi lupa diri. Namun, pada dasarnya setiap game
memang memiliki dampak positif dan dampak negatifnya masing-masing. Semua itu
tergantung sudut pandang kita sendiri, sebab sebagian developer terkadang juga memberi
reward untuk playernya. Reward tersebut merupakan bonus dari setiap perjuangan
memainkan setiap levelnya, kemudian itu juga dapat menjadi sebuah dampak positif dari
bermain game.

Muh Fikri Abriansyah | TI18A2


Jadi, diharapkan pengawasan dari orang tua untuk menghindari anak-anak mereka
kecanduan oleh game online yang mengandung unsur kekerasan. Tidak semua game action
berbahaya, namun candu adalah hal yang berbahaya sebab dapet membuat kita lupa waktu
atau lupa diri, oleh sebab itu kita lebih baik untuk mengoptimalkan memaikan sesuatu yang
bermanfaat atau lebih baik membuat game bermanfaat. Lebih baik kita memprogram sesuatu
yang bermanfaat di bandingkan hanya menikmati sebuah program.

Muh Fikri Abriansyah | TI18A2

Вам также может понравиться