Вы находитесь на странице: 1из 6

Evaluasi Aktivitas Anti Inflamasi pada Daun Callistemon citrinus terhadap denaturasi

protein

Abstrak
Tujuan: untuk mengevaluasi aktivitas anti-inflamasi in vitro pada ekstrak daun
Callistemon citrinus dengan menggunakan teknik penghambatan denaturasi albumin
Metode: ekstrak yang berbeda-beda yaitu ekstrak kloroform, etanol, dan aqueous
digunakan untuk menginkubasi albumin telur pada berbagai konsentrasi dalam
lingkungan eksperimental yang terkontrol dan sebagai bahan untuk menguji absorbansi
untuk mengevaluasi aktivitas anti-inflamasi. Natrium diklofenak digunakan sebagai obat
standar/referensi.
Hasil: studi ini menjelaskan tentang inhibisi denaturasi protein yang bergantung pada
konsentrasi ekstrak yang beragam. Pengaruh obat standar (natrium diklofenak) ditemukan
lebih kecil dibandingkan dengan uji ekstrak.
Kesimpulan: dari studi ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak Callistemon citrinus yang
berbeda memiliki aktivitas anti-inflamasi in vitro yang jelas, dengan ekstrak aqueous
memiliki aktivitas yang lebih besar dari ekstrak kloroform, etanol, dan sampel standar
(natrium diklofenak) dalam melawan denaturasi protein. Pengaruh ini kemungkinan
karena kandungan terpenoid dan flavonoid yang terdapat dalam ekstrak ini.

Bahan dan Metode


Bahan tanaman
Bagian daun dari Callistemon citrinus diperoleh dari Haldwani, Uttarakhand, India.
Tumbuhan ini sendiri diidentifikasi secara taksonomi oleh Dr. K.S. Negi Ilmuwan Utama,
ICAR- National Bureau of Plant Genetic Resource Reginal Station, Niglat, Bhowali-263132
District- Nainital (Uttarakhand). Daun dikeringkan di bawah bayangan matahari dan digiling
secara mekanik menjadi bubuk kasar dan disimpan dalam wadah kedap udara untuk
digunakan dalam studi ini. Pembuangan lemak dari bahan bubuk yang dikeringkan dari
bagian daun dilakukan dengan menggunakan eter minyak tanah dan selanjutnya diekstraksi
dengan kloroform, etanol, dan air menggunakan alat SOxhlet. Pelarut dibuang sepenuhnya
dengan cara mengurangi tekanan dan diperoleh ekstrak daun Callistemon citrinus yang
berbeda.
Obat dan bahan kimia
Natrium diklofenak diperoleh dari Yarrow Chem Product Mumbai-421201, Maharashtra,
India. Semua bahan kimia dengan derajat analitik diperoleh secara komersial. Air yang
digunakan selama studi ini adalah air yang disuling yang diperoleh dengan metode
penyulingan dua kali.

Persiapan ekstrak
Ekstraksi dari bahan tumbuhan yang berurutan dilakukan dengan alat soxhlet dengan
menggunakan pelarut yang berbeda seperti eter minyak tanah, kloroform, etanol, dan air.
Ekstrak disaring dan dikeringkan untuk menghasilkan ekstrak kering. Ekstrak yang
seperti bubuk kering disimpan dalam desikator hingga digunakan.

Persiapan Sampel Uji


Konsentrasi sampel uji yang berbeda (Callistemon citrinus kloroform, etanol, dan
aqueous) disiapkan sebesar 50, 150, 250, 500, dan 1000μg/mL dengan menggunakan
10000 μg/mL sebagai stock (disiapkan dengan melarutkan 100 mg sampel uji
menggunakan air suling hingga mencapai 10 mL).

Persiapan Standar
Secara mirip, konsentrasi dari standar (natrium diklofenak) disiapkan sebesar 50, 150,
250, 500, dan 1000μg/mL dengan menggunakan 10000 μg/mL sebagai stock.

Persiapan salin berpenyangga fosfat


Dengan melarutkan 28,80 gram garam dinatrium hidrogenfosfat dan 11, 45 gram garam
dikalium hidrogen fosfat dalam air yang cukup untuk memproduksi 1000ml.

Evaluasi aktivitas anti-inflamasi in-vitro


Campuran reaksi sebanyak 5mL disiapkan secara triplikat yang mengandung 0,2mL
albumin telur (dari telur ayam betina segar), 2 mL dari konsentrasi ekstrak yang berbeda-
beda dan 2,8mL dari salin bepenyangga fosfat (PBS, pH 6,4) dan obat standar secara
terpisah. Jumlah yang mirip dari sampel air yang disuling dua kali digunakan sebagai
kontrol. Lalu campuran tersebut ditempatkan dalam inkubator pada (37±2OC) selama 10
menit dan dipanaskan pada suhu 70oC selama 5 menit. Setelah pendinginan, pengukuran
dari absorbans dilakukan dengan panjang gelombang 600nm. Persentase inhibisi
denaturasi protein dihitung dengan menggunakan formula di bawah ini:
%inhibisi = 100 x (V1/Vc – 1)
Di mana V1 = absorbansi dari uji sampel, Vc= absorbansi kontrol
Konsentrasi ekstrak/obat untuk inhibisi 50% (IC50) ditentukan dengan memlot persentase
inhibisi dengan mempertimbangkan kontrol terhadap konsentrasi pengobatan.

Hasil
Observasi studi ini menunjukkan inhibisi denaturasi protein yang bergantung pada
konsentrasi oleh jenis ekstrak yang berbeda dari Callistemon citrinus pada seluruh
rentang konsentrasi dari 50 hingga 1000μg/mL. Natrium diklofenak (konsentrasi berkisar
antara 50 hingga 1000μg/mL) yang digunakan sebagai obat referensi juga menunjukkan
inhibisi denaturasi protein yang bergantung pada konsentrasi, namun, efek natrium
diklofenak ditemukan lebih kecil dibandingkan dengan C. citrinus. Hal ini dikonfirmasi
lebih jauh dengan membandingkan nilai IC50. Ekstrak C. citrinus yang berbeda yaitu
kloroform, etanol, dan aqueous memiliki nilai IC50 sebesar 388,322 μg/mL, 277,10
μg/mL, dan 250,85 μg/mL, secara berurutan, di mana nilai IC50 dari natrium diklofenak
adalah 476,24 μg/mL. Hasil ini dirangkum dalam Tabel No. 1, 2, 3, dan 4.

Tabel 1. Pengaruh ekstrak kloroform dari C. Citrinus terhadap denaturasi protein


Konsentrasi % inhibisi % inhibisi % inhibisi Inhibisi
Ext 1 Ext 2 Ext 3 rerata
Kontrol - - - -
50 22.2381 24.820 15.494 20.851
100 29.842 31.420 27.546 29.603
150 35.2941 38.307 32.281 35.294
250 53.9458 55.667 49.641 53.084
500 69.7274 70.582 66.857 69.057
1000 86.3701 89.239 90.674 88.761
% inhibisi

Konsentrasi

Gambar 1. Inhibisi denaturasi protein oleh ekstrak kloroform dari C. Citrinus

Tabel 2. Pengaruh ekstrak etanol dari C. Citrinus terhadap denaturasi protein


Konsentrasi % inhibisi % inhibisi % inhibisi Inhibisi
Ext 1 Ext 2 Ext 3 rerata
Kontrol - - - -
50 31.420 34.289 28.550 31.420
100 42.898 47.202 41.893 43.998
150 53.945 49.497 50.932 51.458
250 65.423 59.540 62.553 62.505
500 81.061 82.352 79.196 80.870
1000 87.517 88.809 85.939 87.422
% inhibisi

Konsentrasi

Gambar 2. Inhibisi denaturasi protein oleh ekstrak kloroform dari C. Citrinus


Tabel 3. Pengaruh ekstrak aqueous dari C. Citrinus terhadap denaturasi protein

Konsentrasi % inhibisi % inhibisi % inhibisi Inhibisi


Ext 1 Ext 2 Ext 3 rerata
Kontrol - - - -
50 41.033 38.593 34.289 37.972
100 46.628 49.354 43.902 46.628
150 55.380 52.510 49.497 52.462
250 63.988 61.119 66.857 63.988
500 82.496 80.487 77.618 80.200
1000 88.235 88.665 86.226 87.709
% inhibisi

Konsentrasi

Gambar 3. Inhibisi denaturasi protein oleh ekstrak kloroform dari C. Citrinus

Tabel 4. Pengaruh Natrium diklofenak terhadap denaturasi protein


Konsentrasi % inhibisi
Kontrol -
50 15.064
100 22.668
150 29.555
250 46.771
500 62.553
1000 79.196
% inhibisi

Konsentrasi

Gambar 4. Inhibisi denaturasi protein oleh Natrium diklofenak

Вам также может понравиться