Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Sistem akuntansi 1
Tentang:
Pengendalian internal pt.pos indonesia.
Di susun oleh:
Yofi Ramadheni 17634010
Dosen :
Aunurrafiq
Jurusan akuntansi
Yayasan Persada Bunda
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Pekanbaru,02 juli 2018
Yofi Ramadheni
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I : PEMBAHASAN.............................................................................................1
Penjelasan pengendalian internal.............................................................................2
BAB II : PENUTUP....................................................................................................5
A. Kesimpulan ..........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12
ii
PENGENDALIAN INTERNAL
Pengertian SPI
Sistem pengendalian intern merupakan suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi
dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan
dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan
kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi ,dan membantu mendorong dipatuhinya
kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
•
Tujuan SPI
Dari definisi di atas dapat kita lihat bahwa tujuan adanya pengendalian intern:
1.Menjaga kekayaan organisasi.
2.Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
3.Mendorong efisiensi.
4.Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Jenis SPI
Dilihat dari tujuan tersebut maka sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua yaitu:
Pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls)
Pengendalian Intern Akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya
adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data akuntansi. Contoh:
adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi.
Pengendalian Intern Administratif (Feedback Controls)
3)Membantu auditor dalam menentukan ukuran sampel dan pendekatan audit yang akan
diterapkan.
4)Membantu auditor dalam memastikan efektifitas audit, dengan keterbatasan waktu dan
biaya audit
Elemen SPI
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan Pengendalian dari suatu organisasi menekankan pada berbagai macam faktor
yang secara bersamaan mempengaruhi kebijakan dan prosedur pengendalian.
Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi tidak hanya digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan saja, tetapi
juga menghasilkan pengendalian manajemen.
Prosedur Pengendalian
Prosedur pengendalian merupakan kebijakan dan aturan mengenai kelakuan karyawan yang
dibuat untuk menjamin bahwa tujuan pengendalian manajemen dapat tercapai. Secara
umum prosedur pengendalian yang baik terdiri dari: a)
Penggunaan wewenang secara tepat untuk melakukan suatu kegiatan atau transaksi. Dalam
organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki
wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam organisasi
harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya
setiap transaksi. Dengan adanya pembagian wewenang ini akan mempermudah jika akan
dilakukan audit trail, karena otorisasi membatasi aktivitas transaksi hanya pada orang-orang
yang terpilih. Otorisasi mencegah terjadinya penyelewengan transaksi kepada orang lain. b)
Pembagian tugas. Pembagian tugas memisahkan fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi
akuntansi (pencatatan). Dan suatu fungsi tidak boleh melaksanakan semua tahap suatu
transaksi. Dengan pemisahan fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi pencatatan, catatan
akuntansi yang disiapkan dapat mencerminkan transaksi yang sesungguhnya terjadi pada
fungsi operasi dan fungsi penyimpanan. Jika semua fungsi disatukan, akan membuka
kemungkinan terjadinya pencatatan transaksi yang sebenarnya tidak terjadi, sehingga
informasi akuntansi yang dihasilkan tidak dapat dipercaya kebenarannya, dan sebagai
akibatnya kekayaan organisasi tidak terjamin keamanannya. c)
Pembuatan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai. Prosedur harus mencakup
perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai untuk membantu
meyakinkan adanya pencatatan transaksi dan kejadian secara memadai. Selanjutnya dokumen
dan catatan yang memadai akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya
mengenai kekayaan, utang, pendapatan dan biaya suatu organisasi (biasanya dilakukan
berdampingan dengan penggunaan wewenang secara tepat). d)
Keamanan yang memadai terhadap aset dan catatan. Keamanan yang memadai meliputi
pembatasan akses ke tempat penyimpanan aset dan catatan perusahaan untuk menghindari
terjadinya pencurian aset dan data/informasi perusahaan. e)
Semua catatan mengenai aktiva yang ada harus dibandingkan (dicek) secara periodik dengan
aktiva yang ada secara fisik. Pengecekkan inni harus dilakukan oleh suatu unit organisasi
yang independen (selain unit fungsi penyimpanan, unit fungsi operasi dan unit fungsi
pencatatan) untuk menjaga objektivitas pemeriksaan.
Penilaian Resiko ( Risk Assesment)
Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun yang namanya risiko pasti ada
dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit)
maupun non bisnis. Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi
sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat meminimalkannya.
Informasi dan komunikasi
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari pengendalian intern
perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur
pengendalian dan monitoring diperlukan oleh manajemen Winnebago pedoman operasional
dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada
perusahaan. Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat
menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum, peristiwa dan
kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal.
Sejarah PT. POS Indonesia
Sejarah dan perkembangan berdirinya kantor pos, pada awalnya dari kegiatan surat
menyurrat yang dilakukan oleh orang Belanda ke Indonesia di bawah pimpinan ” CORNELIS
DE HOTMAN ” pada tahun 1756, dan telah diwujudkan oleh ” G.W BARON ” dengan
mendirikan kantor pos pertama kali di Batavia pada tanggal 26 agustus 1946 agar diperoleh
kebebasan bergerak yang lebih luas agar dalan mengembangkan usaha perusahaan, PN.
POSTEL di pecah menjadi dua badan usaha yang berbeda masaing-masing PN. POS dan
GIRO berdasarkan PP. NO 29 tahun 1965 dan PN. Telekomunikasi berdasarkan PP NO. 9
tahun 1978. Menghadapi pertumbahan dunia yang semakin semarak dan penuh persaingan,
diperlukan penyesuaian status badan usaha yang lebih fleksibel dan dinamis agar mampu
mengembangkan pelayanan yang lebih baik. PT Pos Indonesia ( persero ) dilaksanakan
berdasarkan PP No. 5 tahun 1995, tanggal 20 Juni 1995 sebagai Badan Usaha Milik Negara
merupakan wujud nyata dari persepsi bahwa customer merupakan inti dari pasar adalah
prioritas utama dalam memilih sikap dan tanggung jawab sesuai dengan peraturan yang
berlaku dalam negara ini. Maka ditentukan visi, misi dan strategi pokok.
VISI
Pos Indonesia senantiasa berupaya untuk menjadi penyedia sarana komunikasi kelas dunia,
yang peduli terhadap lingkungan yang dikelola oleh sumber daya manusia yang profesional
sehingga mampu memberikan layanan terbaik bagi masyarakat serta tumbuh berkembang
sesuai dengan konsep bisnis yang sehat.
MISI
1)Menyediakan sarana komunikasi yang handal dan terpercaya bagi masyarakat dan
pemerintah guna meunjang pembangunan nasional serta memperkuat kesatuan dan keutuhan
bangsa dan negara.
2)Mengembangkan usaha yang bertumpu pada peningkatan mutu pelayana melalui penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna untuk mencapai kepuasan pelayanan serta
memberikan penilaian tambah yang optimal bagi karyawan, pemegang saham, masyarakat,
dan mitra kerja.
Produk
Produk jasa dan layanan yang tersedia dalam PT. Pos Indonesia adalah
1. Kiriman Internasional
Express Pos
Express Mail Service
Paket Pos Internasional
Wesel Pos Internasional
2. Paket Pos
System Online Payment Point
Wesel Pos Prima
Wesel Pos Standard
Wesel Pos Instant
Wesel Pos Berlangganan
Wesel Pos Luar Negeri
Hybrid Mail
Surat Elektronik
Layanan Pengiriman dan Pemberitaan
SMS Pos