Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BATUAN BEKU
DISUSUN OLEH :
Rini Rahmatia
2019
1.1. Latar Belakang
Bumi tertutupi oleh daratan dan lautan, dimana bagian lautan lebih besar daripada bagian
daratan. Akan tetapi daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat diamati langsung
dengan dekat, maka banyak hal-hal yang dapat diketahui secara cepat dan jelas.
Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh jenis
batuan yang berbeda satu sama lain dan berbeda-beda materi penyusun serta berbeda
pula dalam proses terbentuknya.
Petrology yaitu ilmu yang khusus membahas tentang batuan. Batuan be ku
sebenarnya t e l a h b a n y a k d i p e r g u n a k a n o r a n g d a l a m k e h i d u p a n
sehari-hari hanya saja k e b a n y a k a n orang hanya mengetahui cara
mempergunakannya saja, dan sedikit yang mengetahui asal kejadian dan seluk-beluk
mengenai batuan beku ini. Secara sederhana batuan be ku adalah batuan
yang terbentuk dari pembekuan magma.
Sekitar 46 persen kerak bumi tersusun dari delapan unsur kimia, dan unsur
oksigen dans i l i k o n m e n y u s u n 3 0 p e r s e n d a r i j u m l a h t e r s e b u t . S e b a g i a n
b e s a r u n s u r k e r a k b u m i t e l a h berkombinasi dengan satu atau lebih unsur lainnya
untuk membentuk senyawa-senyawa yang d i s e b u t m i n e r a l . M i n e r a l m i n e r a l
t e r s e b u t p a d a u m u m n y a t e r d a p a t d a l a m c a m p u r a n u n t u k membentuk
batuan bumi. Sebagai contoh, batu kapur merupakan batuan sedimen yang penting dan
terdiri atas sebagian besar kalsium dan magnesium karbonat serta jumlah
mineral-mineral lain yang jumlahnya bervariasi sebagai selingan. Mineral-
mineral yang dominan dalam batuan- batuan ini adalah feldspar, amfibol, piroksen,
kuarsa, mika mineral tanah liat, limonit oksida besi, dan mineral-mineral karbonat.
Ba t u a n b e k u a d a l a h b a t u a n y a n g t e r b e n t u k l a n g s u n g d a r i p e r m u k a a n
m a g m a . P r o s e s pembentukan tersebut merupakan proses perubahan fase padat. Proses
pembentukan magma akan menghasilkan Kristal-kristal mineral primer atau gelas.
Proses pembentukan magma akan sangat berpengaruh terhadap tekstur dan
struktur primer batuan, sedangkan kompo sisi batuan sangat di pengaruhi oleh sifat
magma asal.
1.2.Tujuan
Adapun tujuan dari modul ini adalah dapat menambah pemahaman tentang :
1.3.Batuan Beku
Batuan beku sering disebut dengan istilah igneous rock adalah batuan yang terbentuk
sebagai hasil pembekukan magma.Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis,
“api”)adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras dengan
atau tanpa proses kritalisasi baik di bawah permukaan sebagai batuan instrusif maupun di
atas permukaan bumi sebagai ekstrutif. Batuan beku dalam bahasa latin dinamakan igneus
(dibaca ignis) yang artinya api.
Batuan beku insteusif atau instrusi atau plutonik adalah batuan beku yang telah menjadi
kristal dari sebuah magma yang meleleh di bawah permukaan Bumi. Magma yang membeku
di bawah tanah sebelum mereka mencapai permukaan bumi disebut dengan nama pluton.
Nama Pluto diambil dari nama Dewa Romawi dunia bawah tanah. Batuan dari jenis ini juga
disebut sebagai batuan beku plutonik atau batuan beku intrusive.Sedangkan batuan beku
ekstrusif adalah batuan beku yang terjadi karena keluarnya magma ke permukaan bumi dan
menjadi lava atau meledak secara dahsyat di atmosfer dan jatuh kembali ke bumi sebagai
batuan.
Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah
ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan dapat terjadi karena
salah satu dari proses-proses berikut ini : penurunan tekanan, kenaikan temperatur, atau
perubahankomposisi.Terdapat 700 lebih tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan,
1.4.Magma
Magma adalah larutan berbagai senyawa silikat, cair, pijar, dan panas yang terbentuk sebagai
akibat proses alam. Suhu magma antara 900-1200oC, mempunyai kekentalan tinggi, mudah
bergerak dan cenderung menuju ke permukaan kulit bumi. Magma merupakan batu-batuan cair
yang terletak di dalam kamar magma di bawah permukaan bumi. Magma di bumi merupakan
larutan silika bersuhu tinggi yang kompleks dan merupakan asal semua batuan beku. Magma
berada dalam tekanan tinggi dan kadang kala memancut keluar melalui pembukaan gunung
berapi dalam bentuk aliran lava atau letusan gunung berapi. Hasil letupan gunung berapi ini
mengandung larutan gas yang tidak pernah sampai ke permukaan bumi. Magma terkumpul
dalam kamar magma yang terasing di bawah kerak bumi dan mengandung komposisi yang
berlainan menurut tempat magma itu didapati.
1.5.Kristalisasi magma
Yaitu bila magma suhunya turun maka terbentuklah kristalisasi yang menghasilkan
berbagai macam mineral. Selama proses kristalisasi selalu mengikuti suatu hukum yang
dikenal dengan istilah reaksi bowen. Proses Kristalisasi Magma,Karena magma merupakan
cairan yang panas, maka ion-ion yang menyusun magma akan bergerak bebas tak beraturan.
Sebaliknya pada saat magma mengalami pendinginan, pergerakan ion-ion yang tidak
beraturan ini akan menurun, dan ion-ion akan mulai mengatur dirinya menyusun bentuk yang
teratur. Proses inilah yang disebut kristalisasi.
1.6.Diferensiasi magma
Magma adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah, bersuhu
antara 9000- 1100oC dan berasal dari kerak bumi bagian bawah atau selubung bumi bagian
atas.
Magma sebagai larutan silikat alam mengandung semua ion-ion yang bakal membentuk
semua mineral-mineral pembentuk batuan, namun mineral tersebut tidak terbentuk
bersamaan karena tergantung pada fasa silikat dengan kondisi tertentu. Dalam arti mineral
tertentu akan mengkristal pada temperatur dan kondisi tertentu.
Pada umumnya diterima pendapat bahwa magma asli bersifat basa.Tetapi sifat magma
dapat dirubah menjadi magma dengan sifat yang lain, oleh proses-proses yang disebut :
Hibridisasi : ialah pembentukan magma baru, karena pencampuran dua magma
yang berlainan jenisnya
Sinteksis : ialah proses pembantukan magma baru karena proses asimilasi dengan
batuan samping atau terlarutnya batuan asing kedalam magma
Anateksis : ialah pembentukan magma dari peleburan batuan pada kedalaman
yang sangat besar.
Fraksinasi : ialah pemisahan kristal dari larutan pada waktu terjadi pendinginan
magma atau kristal-kristal pada waktu pendinginan magma tidak dapat mengikuti
perkembangan komposisi larutan magma yang baru. Proses fraksinasi ini
merupakan proses diferensiasi yang paling utama.
Gravitational Settling : ialah pengendapan kristal-kristal oleh gaya gravitasi,
sehingga mineral yang berat akan memperkaya bagian dasarnya (waduk magma)
dan posisinya berada dibawah mineral yang lebih ringan.
Liquid Immissibility : ialah larutan magma yang mempunyai suhu dan tekanan
tinggi, pada suhu rendah akan pecah menjadi fraksi larutan yang masing-masing
membeku membentuk batuan yang heterogen.
1.7.Deret Bowen
Deret reaksi Bowen adalah suatu deret reaksi pembentukan mineral yang dibuat oleh
seorang petrologis bernama Norman L. Bowen. Deret ini berisi tentang urutan pembentukan
mineral yang terbentuk dari hasil pendinginan magma dan perbedaan kandungan magma, dengan
asumsi dasar bahwa semua magma berasal dari magma induk yang bersifat basa. Mineral
yangterbentuk dengan kecepatan pendinginan yang lambat akan memiliki bentuk dan ukuran
kristal yang lebih besar.
- Batolith, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran yang sangat besar
yaitu> 100 km2 dan membeku pada kedalaman yang besar.
- Stock, yaitu tubuh batuan yang mirip dengan Batolith tetapi ukurannya
lebih kecil
1.13. Tata Cara Mendeskripsi Batuan Beku
Berikut tahapan yang harus dilakukan:
1) Warna Batuan, dibagi menjadi dua yaitu:
Warna segar merupakan warna dari batuan yang belum tercampur dengan
lingkungan sekitarnya. Warna segar ini warna di dalam batuan yang tidak
terkena udara luar, biasanya saya harus memecahkannya terlebih dahulu
dengan palu geologi.
Warna lapuk merupakan warna dari batuan yang sudah tercampur dengan
lingkungan sekitarnya. Warna lapuk ini warna batuan yang tersingkap, warna
luarnya.
2) Tekstur Batuan Beku, dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
Granularitas atau grain size merupakan besar butir pada batuan tersebut.
Granularitas ini dibagi menjadi tiga, yaitu:
Afanitik: Batuan beku yang berbutir halus dengan besar butirannya <1mm dan
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
Porfiritik: Batuan beku yang berbutir sedang dengan besar butirannya 1-5mm
dan dapat dilihat dengan batuan loupe.
Faneritik: Batuan beku yang berbutir kasar dengan besar butirannya >5mm
dan dapat dilihat dengan mata telanjang.
3) Derajat Kristalisasi merupakan kecepatan pendinginan magma dimana terbagi
menjadi tiga, yaitu:
Holohyalin: Batuan beku yang keseluruhannya tersusun atas gelas/massa
dasar dikarenakan pendinginannya yang sangat cepat.
Hipokristalin/Hipohyalin: Batuan beku yang keseluruhannya tersusun atas
kristas dan gelas. Kristal disini merupakan fenokris dan gelas merupakan
groundmass. Kecepatan pendinginannya menengah.
Holohyalin: Batuan beku yang tersusun atas kristal dikarenakan
pendinginannya yang lambat.
4) Bentuk Kristal merupakan bentuk dari kristal-kristal penyusun batuan itu
sendiridimana terbagi menjadi tiga yaitu:
Euhedral merupakan bentuk kristal yang sempurna
Subheral merupakan bentuk kristal sebagian tidak utuh
Anhedral merupakan bentuk kristal yang sudah tidak utuh
Bentuk Kristal
5) Kemas merupakan hubungan antar butir dimana dibagi menjadi tiga berdasarkan
bentuk butiran yaitu:
Panidiomorf merupakan batuan beku dimana sebagian besar kristalnya
dibatasi dengan bidang kristal atau bentuk kristalnya euhedral.
Hypidiomorf merupakan batuan beku dimana sebagian besar kristalnya
berbentuk euhedral dan subhedral sedangkan yang lainnya berbentuk
anhedral.
Allotriomorf merupakan batuan beku dimana sebagian besar kristalnya
berbentuk anhedral.
6) Keseragaman Butir termasuk dalam kemas dimana dilihat pada keseragaman
butirannya yang dibagi menjadi dua yaitu equigranular dimana ukuran butir pada
batuan beku hampir sama, sedangkan inquigranular dimana ukuran butir pada batuan
beku tidak sama.
7) Struktur Batuan Beku, merupakan proses yang terjadi dari akibat gaya-gaya yang
bekerja pada tubuh batuan.
Masif: Struktur batuan beku yang memperlihatkan suatu masa batuan yang
terlihat seragam atau monoton.
Sheeting Joint: Struktur batuan beku yang berbentuk seperti lapisan kertas
Columnar Joint: Struktur batuan beku yang berbentuk seperti kolom seperti
batang pensil.
4asicular: Struktur batuan beku yang memiliki lubang-lubang kecil yang tidak
merata dikarennakan tempat gas terperangkap saat magma membeku.
Amigdaloidal: Vasicular yang lubangnya terisi dengan mineral sekunder.
Scorius: Vasicular yang penyebarannya merata.
Pillow Lava: Lava yang memperlihatkan struktur yang menyerupai tumpukan
bantal yang bergumpal-gumpal dikarenakan proses yang terjadi pada
lingkungan air.
8) Komposisi Mineral dimana mendeskripsikan mineral-mineral yang ada pada batuan
tersebut beserta prosentasenya.
9) Nama batuan, menentukan nama batuan berdasarkan data-data yang sudah didapat
sebelumnya