Вы находитесь на странице: 1из 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan
untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi,
maupun social yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya, sebagaimana tercantum dalam pasal 162 Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan lingkungan
selanjutnya diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2014 tentang
Kesehatan Lingkungan, yang pengaturanya ditujukan dalam rangka
terwujudnya kualitas lingkungan yang sehat tersebut melalui upaya
pencegahan penyakit dan atau gangguan kesehatan dari factor risiko
kesehatan lingkungan di permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi serta
tempat dan fasilitas umum.
Sampai saat ini penyakit yang terkait kualitas lingkungan masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat, antara lain malaria, demam
berdarah dengue, Pneumonia balita, diare da WHO melaporkan sementara ini
Indonesia pada peringkat 5 dunia jumlah penderiata TB Paru (WHO Global
Tuberculosis Control 2010).
Disamping itu perubahan iklim (climate change) diperkirakan akan
berdampak buruk terhadap lingkungan sehingga dapat terjadi peningkatan
permasalahan terhadap penyakit. Hal lain yang menyebabkan menyebabkan
meningkatnya permasalan penyakit juga diakibatkan oleh keterbatasan akses
masyarakat terhadap kualitas air minum yang sehat sebesar 63% dan
penggunaan jamban sehat sebanyak 69% (secretariat STBM, Bappenas,
Tahun 2012).
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutama
karena meningkatnya penyakit dan atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh factor risiko lingkungan, pemerintah telah menetapkan
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan terdepan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.
Dalam pengaturan Puskesmas ditegaskan bahwa salah satu
kesehatan masyarakat yang bersifat esensial adalah berupa pelayanan
kesehatan lingkungan. Upaya kesehatan masyarakat esensial tersebut harus
diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian
standar pelayanan minimal kabupaten bidang kesehatan.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas
perlu diatur dalam pedoman pelayanan kesehatan lingkungan sebagai acuan
bagi petugas Puskesmas dan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
tersebut.

1
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
lingkungan di Puskesmas Cipaku, baik dalam gedung maupun pelayanan
luar gedung.

2. Tujuan Khusus
a. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas
Cipaku dilaksanakan oleh tenaga yang memiliki kompetensi dan
kualifikasi sesuai dengan peraturan perundangan .
b. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas
Cipaku dilaksanakan secara professional berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas
Cipaku dilaksanakan secara terus menerus, dapat diukur dan
ditingkatkan mutu pelayananya.

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup pedoman ini meliputi penyelenggaraan pelayanan
kesehatan lingkungan, baik pelayanan di dalam gedung dan pelayanan
luar gedung di wilayah Puskesmas Cipaku untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.

1. Pelayanan dalam gedung


Pelayanan dalam gedung mencakup kegiatan Klinik sanitasi dalam
gedung
2. Pelayanan Luar Gedung
a. Klinik sanitasi Luar Gedung (kunjungan rumah pasien /klien klinik
sanitasi dalam gedung)
b. Inspeksi Sanitasi Rumah sehat
c. Kaporisasi Sarana Air Bersih
d. Inspeksi Sanitasi TTU
e. Inspeksi Sanitasi TPM
f. Pengendalian Vektor
g. Penyuluhan Kesehatan Lingkungan kepada masyarakat

D. Batasan Operasional
Pusat kesehatan masyarakatyang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa
mengabaikan upaya kuratif dann rehabilitative, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Sanitarian adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan pengamatan, pengawasan, dan pemberdayaan
masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk
dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan
sehat.
Pelayanan kesehatan lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian
kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat

2
baik dari aspek fisik, kimia, biologi , maupun social guna mencegah penyakit
dan atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh factor risiko lingkungan.
Setiap puskesmas wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan lingkungan
yang dilakukan dalam bentuk :
1. Konseling
Konseling adalah hubungan komunikasi antara tenaga kesehatan
lingkungan dengan pasien yang bertujuan untuk mengenali dan
memecahkan masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi
2. Inspeksi kesehatan lingkungan
Inspeksi kesehatan lingkungan adalah kegiatan pemeriksaan dan
pengamatan secara langsung terhadap media lingkungan dalam rangka
pengawasan berdasarkan standar, norma dan baku mutu yang berlaku
untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat. Inspeksi kesehatan
lingkungandilaksanakan berdasarkan hasil konseling terhadap pasien dan
atau kecenderungan berkembang atau meluasnya penyakit dan atau
kejadian kesakitan akibat factor risiko lingkungan. Inspeksi kesehatan
lingkungan juga dilakukan secara berkala, dalam rangka investigasi
kejadian luar biasa (KLB) dan program kesehatan lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Intervensi kesehatan lingkungan


Intervensi kesehatan lingkungan adalah tindakan penyehatan,
pengamanan dan pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan
yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun social, yang dapat
berupa :
a. Komunikasi, informasi, dan edukasi, serta pergerakan/pemberdayaan
masyarakat.
b. Perbaikan dan pembangunan sarana
c. Pengembangan teknologi tepat guna
d. Rekayasa lingkungan
Lingkup pekerjaan tenaga sanitarian merupakan pelayanan kesehatan
lingkungan yang meliputi pengelolaan unsur-unsur yang mempengaruhi
timbulnya gangguan kesehatan, antara lain :
1. Limbah cair
a. Pemeriksaan kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi limbah cair dan tinja.
b. Perlindungan kesehatan masyarakat dari pencemaran dan atau
pajanan kandungan unsur dari proses pengolahan limbah.
c. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan limbah cair dan tinja
2. Limbah padat
a. Pemeriksaan kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi tanah dan limbah
padat
b. Perlindungan kesehatan masyarakat dari pencemaran dan atau
pajanan kandungan unsur dari proses pengolahan limbah.
c. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan tanah dan limbah padat

3. Limbah gas
a. Pemeriksaan kualitas fisik, kebisingan, getaran dan kelembaban, kimia
dan mikrobiologi udara dan limbah gas.
b. Perlindungan kesehatan masyarakat dari pencemaran dan atau
pajanan kandungan unsur dari proses pengolahan limbah.
c. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan udara dan limbah gas

3
4. Sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
pemerintah.
a. Pemeriksaan jenis sampah, sumber timbunan, dan karakteristik..
b. Perlindungan kesehatan masyarakat dari pencemaran dan atau
pajanan kandungan unsur dari proses pengolahan limbah.
c. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan udara dan limbah gas
5. Binatang pembawa penyakit
a. Pemeriksaan tempat perindukan, perilaku binatang pembawa penyakit,
perilaku masyarakat
b. Perlindungan kesehatan masyarakat dari tempat perindukan, perilaku
binatang pembawa penyakit, perilaku masyarakat
c. Pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian binatang pembawa
penyakit
6. Zat kimia yang berbahaya
a. Pemeriksaan jumlah, koncentrasi dan jenis zat kimia, limbah B3,
hygiene industry, kesehatan kerja
b. Pemeriksaan peralatan dan lingkungan yang terpajan, dan manusia
yang terpajan
c. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan zat kimia dan limbah
B3.
7. Kebisingan yang melebihi ambang batas
a. Pemeriksaan intensitas dan tingkat kebisingan yang melebihi ambang
batas, sumber dan sifat, kondisi lingkungan
b. Perlindungan kesehatan masyarakat dari intensitas dan tingkat
kebisingan yang melebihi ambang batas, sumber dan sifat, kondisi
lingkungan
c. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan yang
terpajan kebisingan yang melebihi ambang batas.
9. Air yang tercemar
a. Pemeriksaan kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi air
b. Penentuan sumber air, dan perlindungan kesehatan masyarakat dari
pencemaran dan atau pajanan kandungan unsur dari proses
pengolahan air.
c. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan air yang tercemar.
10. Udara yang tercemar
a. Pemeriksaan kualitas fisik udara/kebisingan/getaran/kelembaban udara
baik indoor maupun outdoor, kecepatan angina dan radiasi, pemeriksan
kimia, mikrobiologi
b. Perlindungan kesehatan masyarakat dari pencemaran dan atau
pajanan kandungan unsur dari proses pengolahan udara
c. Penggerakan masyarakat dalam pengelolaan udara yang tercemar.
11. Makanan yang terkontaminasi
a. Pemeriksaan kualitas fisik, kimia, mikrobiologi dan parasitologi
b. Perlindungan kesehatan masyarakat dari pencemaran dan atau
pajanan kandungan unsur dari proses pengelolaan makanan
c. Penggerakan masyarakat dalam pengelolaan makanan dan minuman
yang terkontaminasi.

4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

AKualifikasi Sumber Daya Manusia


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang
Tenaga Kesehatan.
a. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
b. Pasal 11 (8)
Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga
kesehatan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g
terdiri atas tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan dan
mikrobiolog kesehatan.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 Tentang
Kesehatan Lingkungan
Pasal 54
(1) Dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan diperlukan sumber
daya manusia kesehatan yang memiliki keahlian dan kompetensi yang
diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan.
(2) Keahlian dan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibuktikan dengan sertifikat kompetensi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 10
Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 19 Tahun 2000 tentang Jabatan
Fungsional Sanitarian dan Angka Kreditnya
a. Sanitarian adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melakukan kegiatan pengamatan, pengawasan dan
pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan
lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan
cara-cara hidup bersih dan sehat.
b. Pasal 23
(1) Pegawai negeri sipil yang diangkat pertama kali dalam jabatan
sanitarian tingkat terampil harus memenuhi syarat sebagai berikut :
- Berijazah paling rendah diploma 1 bidang kesehatan lingkungan
- Pangkat paling rendah pengatur muda, golongan ruang IIa
- Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam daftar
penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) atau prestasi kerja
paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir
(2) Pegawai negeri sipil yang diangkat pertama kali dalam jabatan
sanitarian tingkat ahli harus memenuhi syarat sebagai berikut :
- Berijazah paling rendah sarjana (S1)/diploma IV bidang
kesehatan lingkungan atau sarjana (S1)/diploma IV teknik
lingkungan
- Pangkat paling rendah penata muda, golongan ruang III a

5
- Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam daftar
penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) atau prestasi kerja
paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013
Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian
a. Pasal 1
(1) Tenaga sanitarian adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan
di bidang kesehatan lingkungan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
b. Pasal 10
(1) Tenaga sanitarian hanya dapat melakukan pekerjaan paling banyak
di 2 (dua) tempat.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas
BAB III (Sumber Daya)
Pasal 12
(1) Untuk terselenggaranya kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan di
puskesmas harus didukung dengan ketersediaan
a. Sumber daya manusia
b. Sarana dan prasarana yang diperlukan
c. Pendanaan yang memadai
(2) Sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
paling sedikit 1 (satu) orang tenaga kesehatan lingkungan yang
memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

B. Distribusi Ketenagaan
Setiap puskesmas wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan
lingkungan, pelayanan kesehatan lingkungan merupakan bagian dari
pelayanan kesehatan paripurna yang diberikan kepada pasien. Pelayanan
kesehatan lingkungan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

C. Jadwal Kegiatan
Pelayanan kesehatan lingkungan dilaksanakan setiap hari kerja, yang meliputi
pelayanan :
1. Konseling
2. Inspeksi kesehatan lingkungan
3. Intervensi kesehatan lingkung

6
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang

R. Promkes R. UKS R. Kesling


Toilet

R. Gizi

R. Data R. Ka. TU. R. Ka. Puskesmas

Pelayanan kesehatan lingkungan dalam gedung dilaksanakan di ruang konsultasi


sanitasi (Lantai 2) Gedung 1.

B. Standar Fasilitas
1. Ruang untuk konseling yang terintegrasi dengan layanan konseling lain
2. Laboratorium kesehatan lingkungan yang terintegrasi dengan laboratorium
yang ada di puskesmas
3. Peralatan yang dibutuhkan dalam intervensi kesehatan lingkungan
4. Media komunikasi, informasi dan edukasi
5. Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian.
Daftar Peralatan Kesehatan Lingkungan dan Pengguna
Pengguna Peralatan
No Nama Alat/Peralatan Asisten Teknisi Teknisi Teknisi
Teknisi Sanitarian Sanitarian Sanitarian Sanitarian
Sanitarian Pratama Madya Utama
Water Contamination Monitoring
1 √ √ √
Test Kit
Water Quality GPS Multi
2 √ √ √
Parameter
3 Simple Water Test Kit √ √ √
4 Waste Water Test Kit √ √ √
5 Water Test Kit for Microbiology √ √ √

7
6 Public Places Inspection Test Kit √ √ √
Environment Air Quality
7 √ √ √
Monitoring
8 Indoor Air Inspection Test Kit √ √ √
Complete Multi Gas Monitor for
9 √ √ √
Ambient
10 Hospital Air Contamination Test √ √ √
11 Stack Gas and Dust Sampler √ √ √
12 Portable Gas Sampler √ √ √
13 Radiation Inspection Kit √ √
14 Soil Test Kit √ √ √
15 Digital Soil Monitoring Test Kit √ √ √
16 Kitchen Hygiene Inspection Kit √ √ √
17 Microbiology Food detection Kit √ √ √
Portable Food Contamination
18 √ √ √
Test Kit
19 Food Detection Kit √ √ √
20 Sanitarian Field Kit √ √ √
21 Surveillance Vector Kit √ √ √ √
22 Cholinesterase Test Kit √ √
Portable Digital System
23 √ √ √
Cholinesterase Test
24 Visual Inspection Kit √ √

8
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan


Pelayanan kesehatan lingkungan dilaksanakan di dalam gedung dan diluar
gedung yang meliputi kegiatan pengamatan, pengawasan dan pemberdayaan
masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk
dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan
sehat.

B. Metode Pelayanan Kesehatan Lingkungan


1. Konseling
2. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
3. Intervensi Kesehatan Lingkungan

C. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mempersiapkan tempat untuk pelayanan kesehatan lingkungan dalam
gedung
b. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pelayanan
kesehatan lingkungan dalam gedung dan luar gedung
2. Perencanaan
a. Menyusun rencana usulan kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan
b. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan
lingkungan
c. Menyusun panduan kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan
d. Menyusun kerangka acuan kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan
e. Mengalokasikan anggaran untuk kegiatan pelayanan kesehatan
lingkungan
3. Pelaksanaan
a. Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan sesuai
dengan jadual yang sudah tersusun.
b. Menyusun laporan hasil kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan
4. Monitoring
a. Monitoring pelayanan kesehatan lingkungan dilaksanakan yang terkait
dengan kegiatan lintas program dan lintas sector.
b. Monitoring pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan
terkait dengan jadual kegiatan

5. Evaluasi
a. Evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan lingkungan
b. Evaluasi terhadap target pelayanan kesehatan lingkungan

9
BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistic untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan lingkungan


direncanakan dalam perencanaan tahunan puskesmas sesuai dengan tahapan
kegiatan dan metode yang digunakan diantaranya:
1. Kaporit untuk perbaikan kualitas air
2. Larvasida untuk membunuh jentik nyamuk

10
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan


lingkungan perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi
risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan.
Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap
kegiatan yang akan dilaksanakan.

11
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan


lingkungan perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dan lintas
sektor terkait dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan
yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan.
Upaya pencegahan terhadap risiko harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang
akan dilaksanakan.

12
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan pelayanan kesehatan lingkungan dimonitor dan dievaluasi


dengan menggunakan indicator sebagai berikut :
1. Ketepanan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metode yang digunakan
4. Tercapainya indikator kesehatan lingkungan
Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan rapat koordinasi lintas sector maupun
lokakarya mini puskesmas

13
BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas program/lintas
sector terkait dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas.
Keberhasilan pelayanan kesehatan lingkungan tergantung pada komitmen yang
kuat dari semua pihak sehingga terwujud kualitas lingkungan yang sehat baik dari
aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah penyakit dan atau
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh factor risiko lingkungan.

14

Вам также может понравиться

  • Air Bersih
    Air Bersih
    Документ21 страница
    Air Bersih
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • Kelompok 1 Surveilans Rsab Harkit
    Kelompok 1 Surveilans Rsab Harkit
    Документ45 страниц
    Kelompok 1 Surveilans Rsab Harkit
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • 6.1.5.1 SOP Pendokumentasian Kegiatan Perbaikan Kinerja
    6.1.5.1 SOP Pendokumentasian Kegiatan Perbaikan Kinerja
    Документ2 страницы
    6.1.5.1 SOP Pendokumentasian Kegiatan Perbaikan Kinerja
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • Checklist Limbah
    Checklist Limbah
    Документ5 страниц
    Checklist Limbah
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • Identifikasi Bahan Berbahaya
    Identifikasi Bahan Berbahaya
    Документ1 страница
    Identifikasi Bahan Berbahaya
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • Rekap SMD
    Rekap SMD
    Документ16 страниц
    Rekap SMD
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • Identifikasi Masalah
    Identifikasi Masalah
    Документ5 страниц
    Identifikasi Masalah
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • Cecklist Toilet
    Cecklist Toilet
    Документ2 страницы
    Cecklist Toilet
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • Phbs Sekolah
    Phbs Sekolah
    Документ21 страница
    Phbs Sekolah
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • SEBELUM
    SEBELUM
    Документ5 страниц
    SEBELUM
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • Inventarisasilimbah
    Inventarisasilimbah
    Документ1 страница
    Inventarisasilimbah
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • Kerangka Acuan Kesling UPT Cigombong
    Kerangka Acuan Kesling UPT Cigombong
    Документ7 страниц
    Kerangka Acuan Kesling UPT Cigombong
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ4 страницы
    Bab I
    dwi safitri dartiningrum
    Оценок пока нет
  • PP Hasil Kti 2018
    PP Hasil Kti 2018
    Документ27 страниц
    PP Hasil Kti 2018
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • SM-Puskesmas Cipaku
    SM-Puskesmas Cipaku
    Документ35 страниц
    SM-Puskesmas Cipaku
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • Pengelolaan Limbah Medis Dan Emonev PDF
    Pengelolaan Limbah Medis Dan Emonev PDF
    Документ39 страниц
    Pengelolaan Limbah Medis Dan Emonev PDF
    Angga Mariantono Edelweis
    Оценок пока нет
  • Puskesmas Bogor Optimalkan Kesehatan Masyarakat
    Puskesmas Bogor Optimalkan Kesehatan Masyarakat
    Документ3 страницы
    Puskesmas Bogor Optimalkan Kesehatan Masyarakat
    Fahmi
    100% (1)
  • Presentasi IKA
    Presentasi IKA
    Документ8 страниц
    Presentasi IKA
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • 00 Daftar Perbup
    00 Daftar Perbup
    Документ1 страница
    00 Daftar Perbup
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • Dok Akre
    Dok Akre
    Документ61 страница
    Dok Akre
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • Interprestasi
    Interprestasi
    Документ1 страница
    Interprestasi
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka Rev
    Daftar Pustaka Rev
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka Rev
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • Tinjauan Pustaka
    Tinjauan Pustaka
    Документ14 страниц
    Tinjauan Pustaka
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • CTPS
    CTPS
    Документ6 страниц
    CTPS
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • Root Cause Analysis
    Root Cause Analysis
    Документ2 страницы
    Root Cause Analysis
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • Reg DBD
    Reg DBD
    Документ18 страниц
    Reg DBD
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • Form Risk Grading Matrik (KS)
    Form Risk Grading Matrik (KS)
    Документ3 страницы
    Form Risk Grading Matrik (KS)
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • Paparan KIMPASWIL
    Paparan KIMPASWIL
    Документ16 страниц
    Paparan KIMPASWIL
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • PSNDBD
    PSNDBD
    Документ5 страниц
    PSNDBD
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет
  • Sop Jika Terjadi Kebakaran
    Sop Jika Terjadi Kebakaran
    Документ2 страницы
    Sop Jika Terjadi Kebakaran
    dwi sudaryanti
    Оценок пока нет