Вы находитесь на странице: 1из 2

ADMINISTRASI KURIKULUM

1. Pengertian
Ditinjau dari segi administrasi, kurikulum adalah kebijaksanaan pemerintah dalam bidang
pendidikan artinya cita-cita, harapan dan tuntutan masyarakat terhadap pendidikan itu
sendiri. Pada dasrnya telah ditampung dalam kebijaksanaan pendidikan pemerintah.
Kebijaksanaan tersebut lalu dijabarkan dalam landasan dan program kurikulum yang dapat
dilaksanakan dilembaga pendidikan. Kurikulum jadinya bukan sekedar dokumen tentang
Mata Pelajaran tapi mengandung amanat/misi kehendak rakyat dalam pendidikan jika
dilihat, konsep penting dari sebuah kurikulum adalah tujuan bahan pelajaran, pengalaman
dan aspek perencanaan.
Salah satu ciri kurikulum adalah landasan tujuan. Landasan berfungsi sebagai tempat
tumpuan dan sebagai titik tolak kurikulum. Sedang tujuan menunjukkan apa yang akan
dicapai dalam kurikulum itu kurikulum pada dasarnya berlandaskan pada Pancasila sebagai
landasan Ideal dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional sedang arah pendidikan
berkiblat pada GBHN.
Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yuang direncanakan dan
diusahan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap
situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan

2. Perencanaan dan Pengembangan / Pembinaan Kurikulum


Hal ini meliputi :
a. Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum di dalam kurikulum sekolah yang
bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran.
b. Menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum beserta materi-materi, sumber-
sumber dan metode-metode pelaksanaanya, disesuaikan dengan pembaharuan pendidikan
dan pengajaran serta kebutuhan mesyarakat dan lingkungan sekolah.
c. Kurikulum bukanlah merupakan sesuatu yang harus didikuti dan diturut begitu saja
dengan mutlak tanpa perubahan dan penyimpangan sedikitpun. Kurikulum meripakan
pedoman bagi para guru dalam menjalankan tugasnya.

Secara oprasional kegiatan administrasi/manajemant kurikulum itu dapat meliputi tiga


kegiatan pokok yaitu kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru, peserta didik, dan
seluruh sivitas akademika atau warga sekolah/lembaga pendidikan.
1. Kegiatan yang berhubugan dengan tugas guru/Pengajar, yaitu ;
a. Pembagian tugas guru yang dijabarkan dari struktur program pengajaran dan
ketentuan tentang beban mengajar wajib bagi guru,
b. Tugas guru dalam mengikuti jadwal pelajaran,
c. Tugas guru dalam kegiatan PBM.

2. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas peserta didik/siswa


Kegiatan-kegiatan peserta didik demi suksesnya PBM tertera dalam jadwal kegiatan belajar
yang telah disusun oleh sekolah secara paedagogis beserta jadwal tes/uolangan/ujian, dan
jadwal kegitan belajar yang diatur sendiri oleh siswa dalam strategi mensukseskan hasil
studinya. Seorang pelajar/mahasiswa yang studi aktif dan kreatif biasa menyusun jadwal
untuk waktu-waktu belajar, rekreasi/releks, tugas social, membaca Koran, dan sebagainya.
3. Kegiatan yang berhubungan dengan seluruh sivitas akademik
Kegiatan ini merupakan pedoman sinkronisasi segala kegiatan sekolah, yang kurikuler,
ekstra kurikuler, akademik/non akademik, hari-hari kerja, libur, karya wisata, hari-hari
besar, nasional/agama dan sebagainya.
4. Kegiatan- Kegiatan penunjang PBM
Disamping ketiga kegiatan pokok tersebut diatas tersebut, nampaknya masih perlu
diketengahkan kegiatan-kegiatan penunjang PBM untuk dibahas,yaitu Bimbigan-
penyuluhan (BP) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),dan perpustakaan.Dalam upaya
meningkatkan suksesnya kesehatan non-fisik,factor kesehatan fisik,dan factor kelengkapan
bahan bacaan.

3. Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut. :
a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus
mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar
untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami
dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d)
belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun
dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat
perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan,
dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling
menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani,
ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan
kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan
teladan).
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia,
sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan
berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan
sumber belajar, contoh dan teladan).
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta
kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara
optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal
dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan
kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

Pada akhirnya kurikulum ini tetap merupakan dokumen, yang akan menjadi kenyataan
apabila terlaksana di lapangan dalam proses pembelajaran yang baik. Pembelajaran, baik di
kelas maupun di luar kelas, bila dilaksanakan secara efektif akan mampu membangkitkan
aktivitas dan kreativitas anak.Contohnya :KTSP merupakan kurikulum terbaru yang
diharapkan memiliki peran konservatif, kreatif, maupun kritis dan evaluatif dalam
penerapannya saat ini. KTSP merupakan penyempurnaan kurikulum berbasis kompetensi
(KBK) atau dikenal dengan Kurikulum 2004. KTSP tetap sebagai kurikulum berbasis
kompetensi karena berlandaskan pada UU RI no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum mengacu pada standar nasional
pendidikan yang salah satu berupa standar kompetensi lulusan (Bab X, pasal 36).
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing
satuan pendidikan. Penyusunan KTSP yang dilakukan oleh satuan pendidikan merupakan
ciri yang berbeda dari kurikulum yang digunakan sebelumnya. Kurikulum sebelumnya
lebih bersifat sentralistik (terpusat), sedang KTSP merupakan kurikulum yang desentralistik
dengan memperhatikan karakteristik dan perbedaan daerah. KTSP sebagai kurikulum
operasional masih tetap mengacu standar isi maupun kompetensi dasar yang dikembangkan
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Вам также может понравиться