Вы находитесь на странице: 1из 6

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Rasio Refluks 2 : 1
4.1.1 Hubungan Perubahan Power terhadap Laju Boil-up
Pada percobaan ini dilakukan proses distilasi batch dengan umpan berupa
campuran biner etanol-air dengan rasio refuks 2 :1. Distilasi dilakukan dengan
variasi power yaitu 0,6 kW; 0,65 kW dan 0,75 kW dengan konsentrasi awal etanol
sebesar 68,18%. Distilasi batch dengan refluks memungkinkan didapat hasil yang
lebih murni karena dengan cara seperti ini terjadi kontak antara fase uap dan fase
cair secara berulang-ulang sehingga komponen yang kaya akan komponen ringan
akan terbawa ke atas dan komponen yang kaya akan komponen berat akan
mengembun kembali ke bawah lalu akan menguap apabila sudah mencapai titik
didihnya. Laju boil-up diperoleh melalui pengukuran volume kondensat sebanyak
10 ml per satuan waktu (sekon). Berikut ini hubungan antara power dan laju boil-
up yang diperoleh :
0.12

0.1
Laju boil-up (ml/s)

0.08

0.06

0.04

0.02

0
0.58 0.6 0.62 0.64 0.66 0.68 0.7 0.72
Power (kW)

Gambar 4.1 Laju boil-up vs Power


Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa laju boil-up semakin
meningkat seiring dengan bertambahnya power yang diberikan pada saat proses
distilasi berlangsung. Hal ini dapat terjadi karena semakin bertambahnya power
yang diberikan, maka suhu operasi akan semakin meningkat dan apabila suhu
pemanasan meningkat, maka akan semakin banyak etanol yang berhasil diuapkan,
akibatnya jumlah kondensat akan semakin banyak dan laju boil-up akan ikut
mengalami kenaikan.
4.1.2 Hubungan Perubahan Laju Boil-up terhadap Konsentrasi Overhead
dan Bottom
Kenaikan laju boil-up akan menyebabkan perubahan pada konsentrasi di
overhead dan bottom pada proses distilasi. Berikut ini hubungan antara perubahan
laju boil-up terhadap konsentrasi overhead dan buttom :

100%
90%
Konsentrasi (% volume)

80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
0.08 0.09 0.1 0.11 0.12
Laju Boil - up (ml/s)

Konsentrasi Overhead Konsentrasi Bottom

Gambar 4.2 Konsentrasi vs Laju Boil-up


Berdasarkan Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa semakin meningkat laju boil-
up, maka akan menyebabkan konsentrasi overhead mengalami penurunan dan
konsentrasi bottom mengalami kenaikan. Hal ini dapat terjadi disebabkan Karena
semakin tinggi laju boil-up, maka akan semakin banyak komponen yang dapat
teruapkan, dan kenaikan suhu dapat menyebabkan air juga ikut teruapkan, dan
semakin lama, suhu semakin tinggi dan air yang teruapkan akan semakin banyak,
hal ini yang menyebabkan penurunan konsentrasi pada overhead dan kenaikan
konsentrasi pada bottom. Etanol memiliki titik didihnya lebih rendah yaitu sekitar
78oC akan menguap terlebih dahulu dibandingkan air. Etanol-air merupakan
campuran yang miscible yang memiliki titik didih di bawah komponen yng titik
didihnya tinggi dan lebih besar dari titik didih komponen yang titik didihnya
rendah. Sehingga campuran etanol-air memiliki titik didih antara 78-100oC. Hal
inilah yang menyebabkan air ikut menguap (Mc. Cabe,1985).
4.2 Refluks Total
4.2.1 Hubungan Perubahan Power terhadap Laju Boil-up
Pada percobaan ini dilakukan proses distilasi batch dengan umpan berupa
campuran biner etanol-air dengan kondisi refuks total. Refluk total artinya semua
hasil atas kembali ke tahap pertama dengan nilai R tidak berhingga. Distilasi
dilakukan dengan variasi power yaitu 0,6 kW; 0,65 kW dan 0,75 kW dengan
konsentrasi awal etanol sebesar 68,18%. Laju boil-up diperoleh melalui
pengukuran volume kondensat sebanyak 10 ml per satuan waktu (sekon). Berikut
ini hubungan antara power dan laju boil-up yang diperoleh :
0.5
0.45
0.4
Laju Boil-up (ml/s)

0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0.58 0.6 0.62 0.64 0.66 0.68 0.7 0.72
Power (kW)

Gambar 4.3 Laju boil-up vs Power


Berdasarkan Gambar 4.3 dapat diketahui bahwa laju boil-up semakin
meningkat seiring dengan bertambahnya power yang diberikan pada saat proses
distilasi berlangsung. Hal ini dapat terjadi karena semakin bertambahnya power
yang diberikan, maka suhu operasi akan semakin meningkat dan apabila suhu
pemanasan meningkat, maka akan semakin banyak etanol yang berhasil diuapkan,
akibatnya jumlah kondensat akan semakin banyak dan laju boil-up akan ikut
mengalami kenaikan.
4.2.2 Hubungan Perubahan Laju Boil-up terhadap Konsentrasi Overhead
dan Bottom
Kenaikan laju boil-up akan menyebabkan perubahan pada konsentrasi di
overhead dan bottom pada proses distilasi. Berikut ini hubungan antara perubahan
laju boil-up terhadap konsentrasi overhead dan buttom :
120%

Konsentrasi (% volume)
100%

80%

60%

40%

20%

0%
0.3 0.35 0.4 0.45 0.5
Laju Boil-up (ml/s)

Konsentrasi Overhead Konsentrasi Bottom

Gambar 4.4 Konsentrasi vs Laju Boil-up


Berdasarkan Gambar 4.4 dapat diketahui bahwa semakin meningkat laju boil-
up, maka akan menyebabkan konsentrasi overhead mengalami penurunan dan
konsentrasi bottom mengalami kenaikan. Hal ini dapat terjadi disebabkan karena
semakin tinggi laju boil-up, maka akan semakin banyak komponen yang dapat
teruapkan, dan kenaikan suhu dapat menyebabkan air juga ikut teruapkan, dan
semakin lama, suhu semakin tinggi dan air yang teruapkan akan semakin banyak,
hal ini yang menyebabkan penurunan konsentrasi pada overhead dan kenaikan
konsentrasi pada bottom. Etanol memiliki titik didihnya lebih rendah yaitu sekitar
78oC akan menguap terlebih dahulu dibandingkan air. Etanol-air merupakan
campuran yang miscible yang memiliki titik didih di bawah komponen yng titik
didihnya tinggi dan lebih besar dari titik didih komponen yang titik didihnya
rendah. Sehingga campuran etanol-air memiliki titik didih antara 78-100oC. Hal
inilah yang menyebabkan air ikut menguap (Mc. Cabe,1985).
4.2 Perbandingan Komposisi Overherad pada Rasio refluk 2:1 dan Refluk
Total
Melalui praktikum ini dapat dilihat perbedaan komposisi overhead pada rasio
refluks 2 : 1 dan refluks total. Semakin tinggi perbandingan refluks, maka kadar
etanol dalam distilat semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena sistem refluks
memberi kesempatan sebagian cairan hasil kondensasi uap yang keluar agar dapat
mengadakan kontak ulang kembali dengan fasa uapnya disepanjang kolom.
Akibatnya, waktu kontak antar fase semakin lama, menyebabkan perpindahan
panas dan perpindahan massa terjadi kembali, sehingga terwujudnya keseimbangan
semakin didekati dan komposisi etanol dalam distilat yang diperoleh semakin
tinggi. Berikut ini grafik kadar produk overhead yang diperoleh :
98%

% Komposisi overhead
96%
94%
92%
90%
88%
0.58 0.6 0.62 0.64 0.66 0.68 0.7 0.72
Power (kW)

Rasio refluks 2 : 1 Refluks total

Gambar 4.5 Perbandingan Komposisi Overhead pada rasio Refluks 2:1 dan
refluks Total
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Semakin besar power yang digunakan, maka semakin tinggi laju boil-up yang
dihasilkan. Laju boil-up tertinggi diperoleh pada kondisi refluks total pada
0,7 kW yaitu sebesar 0,4651 ml/s.
2. Semakin besar laju boil-up yang digunakan, maka akan semakin rendah
konsentrasi overhead yang dihasilkan. Konsentrasi overhead tertinggi
diperoleh pada kondisi refluks total pada 0,6 kW yaitu sebesar 96%.
3. Semakin rasio refluks yang digunakan, maka akan semakin tinggi konsentrasi
overhead yang dihasilkan. Konsentrasi overhead tertinggi diperoleh pada
kondisi refluks total pada 0,6 kW yaitu sebesar 96%.

5.2 Saran
Lakukan pengukuran berat jenis distilat yang diperoleh untuk mengetahui
pengaruh parameter terhadap berat jenis distilat yang dihasilkan.

Вам также может понравиться

  • Bab IV 2009fat
    Bab IV 2009fat
    Документ13 страниц
    Bab IV 2009fat
    Aldo Fauzia Rahman Islami
    Оценок пока нет
  • 4588 13613 1 PB
    4588 13613 1 PB
    Документ7 страниц
    4588 13613 1 PB
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • 91 292 1 PB
    91 292 1 PB
    Документ10 страниц
    91 292 1 PB
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • 138 Paperpdf 1
    138 Paperpdf 1
    Документ4 страницы
    138 Paperpdf 1
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • Makalah KP Andi Frastiyo
    Makalah KP Andi Frastiyo
    Документ12 страниц
    Makalah KP Andi Frastiyo
    Yesika Febriani
    Оценок пока нет
  • Penuntun Praktikum Termodinamika II
    Penuntun Praktikum Termodinamika II
    Документ36 страниц
    Penuntun Praktikum Termodinamika II
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • Kapasitaas
    Kapasitaas
    Документ3 страницы
    Kapasitaas
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • P 2
    P 2
    Документ9 страниц
    P 2
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • BAHAN
    BAHAN
    Документ34 страницы
    BAHAN
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • Bab3 4
    Bab3 4
    Документ6 страниц
    Bab3 4
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • Pencemaran Tanah
    Pencemaran Tanah
    Документ10 страниц
    Pencemaran Tanah
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • Daftar Partangiangan STM Immanuel
    Daftar Partangiangan STM Immanuel
    Документ1 страница
    Daftar Partangiangan STM Immanuel
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • Tugas
    Tugas
    Документ10 страниц
    Tugas
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • Energi
    Energi
    Документ12 страниц
    Energi
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ3 страницы
    Kata Pengantar
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • Mixer
    Mixer
    Документ2 страницы
    Mixer
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • HIDROGENASI
    HIDROGENASI
    Документ5 страниц
    HIDROGENASI
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • Anggaran Dasar Dan Rumah Tangga
    Anggaran Dasar Dan Rumah Tangga
    Документ1 страница
    Anggaran Dasar Dan Rumah Tangga
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • Kelompok 5
    Kelompok 5
    Документ65 страниц
    Kelompok 5
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • Energi
    Energi
    Документ12 страниц
    Energi
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • Pengilangan
    Pengilangan
    Документ24 страницы
    Pengilangan
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • Pengertian Pancasila BAB II
    Pengertian Pancasila BAB II
    Документ18 страниц
    Pengertian Pancasila BAB II
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • ZIF
    ZIF
    Документ2 страницы
    ZIF
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • Kel 4
    Kel 4
    Документ17 страниц
    Kel 4
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • Pancasila Menjadi Ideologi Negara
    Pancasila Menjadi Ideologi Negara
    Документ21 страница
    Pancasila Menjadi Ideologi Negara
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • BAB IV REv 1
    BAB IV REv 1
    Документ6 страниц
    BAB IV REv 1
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • Attachment
    Attachment
    Документ11 страниц
    Attachment
    NerviRita
    Оценок пока нет
  • BAB II Rev 1
    BAB II Rev 1
    Документ15 страниц
    BAB II Rev 1
    NerviRita
    Оценок пока нет