Вы находитесь на странице: 1из 7

Jurnal Guru Kita (JGK). Vol 2 (3) Juni 2018, hlm.

1-7

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING


TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA
PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD NEGERI 101800
DELI TUA T.A 2017/2018

Nurhairani, Dara Gia Anggraini


Program Studi PGSD FIP Universitas Negeri Medan
Surel: nhrani84@gmail.com

Abstract: Effectiveness of Problem Based Learning Learning Model on Student


Problem Solving Ability in Science Subject in State Elementary School 101800
Deli Tua T.A 2017/2018. The purpose of this study is to determine the
effectiveness of Problem Based Learning model of learning on student problem
solving abilities on science subjects in SD Negeri 101800 Deli Tua. This type of
research is pre experimental research with one group pre-test post-test design. From
the data analysis of learning model of Problem Based Learning can be declared
effectively significantly with tcount > ttable. Based on the results of statistical data
analysis can be concluded that the model of Problem Based Learning effective
learning ability to solve student problems on science subjects in SD Negeri 101800
Deli Tua.

Keywords: Effectiveness, Problem-solving abilities, and Problem Based Learning

Abstrak: Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap


Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Mata Pelajaran IPA di SD
Negeri 101800 Deli Tua T.A 2017/2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas model pembelajaran Problem Based Learning terhadap
kemampuan pemecahan masalah siswa pada mata pelajaran IPA di SD Negeri
101800 Deli Tua. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen dengan
desain one group pre-test post-test design. Dari analisis data model pembelajaran
Problem Based Learning dapat dinyatakan efektif secara signifikan dengan thitung >
ttabel. Berdasarkan hasil analisis data statistik dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Problem Based Learning efektif terhadap kemampuan pemecahan
masalah siswa pada mata pelajaran IPA di SD Negeri 101800 Deli Tua.

Kata Kunci : Efektivitas, Kemampuan pemecahan masalah, dan Problem Based Learning

PENDAHULUAN kepada siswa untuk mengumpulkan


IPA merupakan sekumpulan bukti-bukti/fakta-fakta sebagai bahan
pengetahuan tentang objek dan untuk mengkonstruksi pengetahuannya
fenomena alam yang diperoleh dari hasil melalui bantuan guru maupun melalui
pemikiran dan penyelidikan ilmuwan kerja sama dengan teman.
dengan keterampilan bereksperimen. Mata pelajaran IPA SD bertujuan
IPA SD memiliki bagan alur agar siswa memiliki kemampuan
pembelajaran seperti menggali mengembangkan pengetahuan dan
pengetahuan awal siswa yang terkait pemahaman yang timbul dari rasa ingin
dengan materi baru yang akan dipelajari, tahu, sikap positif, dan kesadaran akan
melakukan investigasi / penyelidikan, adanya hubungan saling mempengaruhi
memberi kesempatan seluas-luasnya yang mampu mengasah keterampilan

p-ISSN :2548-883X
1 e-ISSN : 2549-1288
Efektivitas Model Pebelajaran Problem Based....

proses melalui penyelidikan yang dapat dikarenakan guru terlalu banyak


mengembangkan kemampuan mengambil peran dalam kegiatan belajar
memecahkan masalah. mengajar.
Tujuan mata pelajaran IPA Selain itu, hasil belajar siswa
terdapat kata “pemecahan masalah”. menunjukkan siswa kurang mampu
Pemecahan masalah merupakan sebuah dalam menyelesaikan soal yang
proses yang mengikuti pola umum atau membutuhkan kemampuan pemecahan
mengikuti langkah-langkah tertentu. masalah dalam penyelesaiannya.Siswa
Zuchdi (2008:124) menyatakan bahwa kurang menyukai soal yang berbentuk
pemecahan masalah menggunakan dasar essay ataupun uraian dikarenakan siswa
proses berpikir untuk memecahkan tidak ingin berpikir lebih jauh dalam
kesulitan yang diketahui, menjawab atau menyelesaikan soal-soal
mengumpulkan fakta tentang kesulitan, dengan alasan yang diberikan siswa
dan menentukan informasi tambahan jawabannya tidak ada di buku.Dan juga,
yang diperlukan. Memecahkan masalah guru kurang dalam meminta siswa untuk
memerlukan penggunaan keterampilan menampilkan hasil kerja yang telah
berpikir secara terpadu dan dasar diselesaikan oleh siswa. Dengan
pengetahuan yang relevan.Sehingga, demikian, kurangnya kemampuan siswa
dapat dipahami bahwa suatu masalah dalam pemecahan masalah dapat
tidak dapat diatasi apabila tidak diiringi disebabkan karena guru yang terlalu
dengan dasar pengetahuan yang relevan. berperan aktif dalam kegiatan belajar
Agar pembelajaran IPA dapat mengajar, kurang dalam meminta siswa
menyenangkan dan mampu mengasah untuk turut aktif dalam kegiatan belajar
kemampuan siswa seharusnya proses mengajar, serta guru kurang
pembelajaran IPA dilengkapi dengan memberikan berbagai macam
media-media pembelajaran yang permasalahan dalam bentuk pertanyaan
menarik bagi siswa, menggunakan selama melakukan kegiatan belajar
model pembelajaran yang disesuaikan mengajar pada mata pelajaran IPA.
dengan materi pembelajaran dan Oleh karena itu, untuk mengatasi
kebutuhan siswa, serta pembelajaran permasalahan tersebut, maka perlu
dipusatkan kepada siswa bukan berpusat upaya dalam memperbaiki kemampuan
kepada guru. pemecahan masalah siswa pada mata
Berdasarkan pengamatan yang pelajaran IPA dengan mengubah strategi
telah dilakukan di SD Negeri 101800 belajar mengajar yang lebih mengarah
Deli Tua, guru kurang dalam kepada peserta didik untuk lebih aktif
memberikan pertanyaan kepada siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar,
dalam kegiatan belajar mengajar yang sehingga dapat mengembangkan
mengakibatkan siswa mengalami kemampuan siswa dalam memecahkan
kesulitan dalam memecahkan masalah masalah pada mata pelajaran IPA. Untuk
yang akan dihadapi. Siswa juga tidak menyelesaikan permasalahan-
mengetahui langkah-langkah yang harus permasalahan yang dihadapi, maka
dilakukan dalam pemecahan masalah dapat dilakukan dengan menerapkan
karena siswa tidak selalu dilibatkan model pembelajaran Problem Based
dalam kegiatan belajar mengajar. Learning (Pembelajaran Berdasarkan
Pembelajaran yang seharusnya berpusat Masalah).
pada siswa tidak terlaksana dengan baik

p-ISSN :2548-883X
2 e-ISSN : 2549-1288
Jurnal Guru Kita (JGK). Vol 2 (3) Juni 2018, hlm. 1-7

Problem Based Learning Air di kelas V-B SD Negeri 101800


merupakan suatu model pembelajaran Deli Tua?
yang didasarkan pada banyaknya 2. Bagaimanakah penerapan model
permasalahan yang membutuhkan pembelajaran Problem Based
penyelidikan autentik yakni Learning pada materi Air di kelas V-
penyelidikan yang membutuhkan B SD Negeri 101800 Deli Tua?
penyelesaian nyata dari permasalahan 3. Apakah model pembelajaran
yang nyata. Tujuan dari pembelajaran Problem Based Learning efektif
berdasarkan masalah adalah penguasaan digunakan terhadap kemampuan
isi belajar dan pengembangan pemecahan masalah siswa pada mata
kemampuan pemecahan masalah. Model pelajaran IPA di SD Negeri 101800
Problem Based Learning dipilih dalam Deli Tua?
penelitian ini karena dianggap mampu Berdasarkan rumusan masalah
mengasah kemampuan pemecahan yang dikemukakan diatas, maka tujuan
masalah siswa melalui pembelajaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini
yang tidak hanya sekedar menerima adalah sebagai berikut:
pengetahuan dari satu sumber saja 1. Untuk mengetahui kemampuan
melainkan siswa juga diminta untuk pemecahan masalah siswa dengan
melakukan penyelidikan yang menggunakan model pembelajaran
dibutuhkan untuk menyelesaikan Problem Based Learning pada materi
masalah. Melalui model Problem Based Air di kelas V-B SD Negeri 101800
Learning siswa diminta juga agar Deli Tua
mampu membangun pengetahuan 2. Untuk mengetahui penerapan model
sendiri yang tentunya juga berguna pembelajaran Problem Based
dalam melakukan pemecahan masalah. Learning pada materi Air di kelas V-
Dengan demikian, melalui model B SD Negeri 101800 Deli Tua
Problem Based Learning diharapkan 3. Untuk mengetahui keefektifan model
dapat membantu siswa dalam mengasah pembelajaran Problem Based
kemampuan pemecahan masalah Learning terhadap kemampuan
melalui kegiatan belajar yang berpusat pemecahan masalah siswa pada mata
kepada siswa sehingga siswa melibatkan pelajaran IPA di SD Negeri 101800
diri lebih jauh sehingga pemahaman Deli Tua.
siswa terhadap suatu masalah menjadi
lebih baik. Pada akhirnya siswa mampu METODE
membangun pengetahuan sendiri Jenis penelitian ini adalah
berdasarkan apa yang telah dialami penelitian pra eksperimen. Emzir
siswa dan yang telah ditemukan oleh (2008:96) penelitian ini mengikuti
siswa. langkah-langkah dasar eksperimental
Berdasarkan latar belakang di tetapi tidak memasukkan kelompok
atas dapat ditemukan rumusan masalah kontrol.Penelitian ini dilaksanakan di
sebagai berikut: SD Negeri 101800 Deli Tua pada kelas
1. Bagaimanakah kemampuan V-B tahun ajaran 2017/2018.
pemecahan masalah siswa dengan Populasi dalam penelitian ini
menggunakan model pembelajaran adalah seluruh siswa kelas V-B SD
Problem Based Learning pada materi Negeri 101800 Deli Tua yang berjumlah
33 siswa. Dalam penelitian ini sampel

p-ISSN :2548-883X
3 e-ISSN : 2549-1288
Efektivitas Model Pebelajaran Problem Based....

diambil dari keseluruhan populasi (total menggunakan uji t. Uji t yang digunakan
sample) dikarenakan jumlah populasi adalah paired sample t-test
kurang dari 100 orang. Dengan
demikian, jumlah sampel yang PEMBAHASAN
digunakan adalah 33. Sebelum dilakukannya
Variabel dalam penelitian ini pembelajaran dengan menggunakan
adalah: model pembelajaran Problem Based
Variabel Bebas (X): Learning siswa diberikan pre-test
Model Pembelajaran Problem Based terlebih dahulu untuk melihat
Learning kemampuan awal siswa terhadap
Variabel Terikat (Y): kemampuan pemecahan masalah siswa.
Kemampuan Pemecahan Masalah Dari hasil pre-test, diperoleh nilai rata-
Siswa rata sebesar 40,48 terlihat bahwa hasil
Desain penelitian yang digunakan yang diperoleh masih tergolong rendah.
dalam penelitian ini adalah “One Group Hal tersebut dikarenakan belum adanya
Pre-test-Post-test Design”. Pada perlakuan yang diberikan kepada kelas
penelitian ini akan menggunakan pre- eksperimen.
test-post-test. Penelitian ini hanya Setelah dilakukan perlakuan
menggunakan satu kelas dan dijadikan mengajar dengan menggunakan model
sebagai kelas eksperimen. Adapun pembelajaran Problem Based Learning
desain penelitian dari penelitian ini maka dilakukan post-test. Dari hasil
dapat dilihat dari tabel berikut ini: post-test, diperoleh nilai rata-rata
Desain Penelitian dengan One Group sebesar 79,84 terlihat bahwa hasil yang
Pre-test-Post-test Design diperoleh sudah termasuk kategori baik.
Pretest Perlakuan Posttest Melihat selisih rata-rata hasil
Y1 X Y2 kemampuan pemecahan masalah dari
Keterangan: pre-test dan post-test dapat dikatakan
Y1: pemberian tes awal (pre-test) model pembelajaran Problem Based
Y2: pemberian tes akhir (post-test) Learning efektif digunakan terhadap
X : model pembelajaran Problem Based kemampuan pemecahan masalah.
Learning Hasil kemampuan pemecahan
Alat pengumpulan data yang masalah sebelum dan sesudah
digunakan adalah tes essay kemampuan menggunakan model pembelajaran
pemecahan masalah siswa. Sebelum tes Problem Based Learning terdapat
digunakan dalam penelitian terlebih perbedaan.Sebelum menggunakan
dahulu dilakukan validasi tes secara model pembelajaran siswa tidak
kuantitatif dengan menggunakan rumus memahami bagaimana untuk
korelasi product moment dan uji memecahkan masalah secara tepat.
relibialitas tes dengan menggunakan Namun, ketika model pembelajaran
rumus Alpha. digunakan maka siswa memahami cara
Teknik analisis data dengan memecahkan masalah dengan tepat
menggunakan uji normalitas melalui kegiatan kelompok yang
didukung dengan pengumpulan
menggunakan Uji Liliefors. Pengujian
hipotesis dilakukan dengan informasi baik dari kegiatan percobaan
sederhana atau saling bertukar informasi
antar siswa. Asumsi ini sesuai dengan

p-ISSN :2548-883X
4 e-ISSN : 2549-1288
Jurnal Guru Kita (JGK). Vol 2 (3) Juni 2018, hlm. 1-7

pendapat Tan (dalam Rusman, dikarenakan teman sekelompok yang


2012:229) dimana Problem Based sangat mendominasi di dalam diskusi
Learning merupakan inovasi dalam tersebut.
pembelajaran karena dalam PBL Berdasarkan hasil uji normalitas
kemampuan berpikir siswa betul-betul dengan menggunakan uji Liliefors
dioptimalisasi melalui proses kerja diperoleh perhitungan Lhitung pre-test
kelompok atau tim yang sistematis, sebesar 0,143 dan Lhitung post-test sebesar
sehingga siswa dapat memberdayakan, 0,148dan Ltabel = 0,154 dengan kriteria
mengasah, menguji, dan penilaian nilai Lhitung< nilai Ltabel.
mengembangkan kemampuan Berdasarkan nilai Lhitung yang diperoleh
berpikirnya secara berkesinambungan. dapat dilihat bahwa nilainya lebih kecil
Selain itu, model pembelajaran dibandingkan Ltabel.Sehingga, data yang
Problem Based Learning dianggap diperoleh berdistribusi normal. Dengan
sesuai untuk mengasah kemampuan demikian, data yang diperoleh
pemecahan masalah dikarenakan model memenuhi syarat untuk dilakukan
pembelajaran Problem Based Learning pengujian hipotesis dengan
merupakan model pembelajaran yang menggunakan uji t.
berkaitan dengan pengoptimalan Setelah mengetahui data
kemampuan berpikir kognitif. Asumsi berdistribusi normal maka dapat
ini sesuai dengan teori belajar yang dilakukan uji hipotesis dengan
melandasi model pembelajaran Problem menggunakan uji t paired sample t-test.
Based Learning yaitu teori Hasil uji t paired sample t-test pada
konstruktivisme yang merupakan teori model pembelajaran Problem Based
belajar yang mengarah kepada Learning terhadap kemampuan
kemampuan berpikir kognitif serta teori pemecahan masalah siswa diperoleh
belajar Vigotsky dan Ausubel (dalam nilai thitung sebesar 45,76 dan ttabel sebesar
Rusman, 2012:244). 1,69 berarti thitung> ttabel. Hal ini artinya
Berdasarkan nilai post-test yang Ha diterima karena terbukti model
telah diolah diperoleh sebanyak 25 pembelajaran Problem Based Learning
siswa memiliki kemampuan pemecahan efektif secara signifikan terhadap
masalah dengan kategori baik dan 8 kemampuan pemecahan masalah siswa
siswa yang memiliki kemampuan pada mata pelajaran IPA.Maka dapat
pemecahan masalah dengan kategori disimpulkan bahwa hipotesis yang
sangat baik. Dapat dilihat bahwa tidak tertulis “Model pembelajaran Problem
sampai separuh siswa yang memiliki Based Learning efektif digunakan pada
kemampuan pemecahan masalah dengan mata pelajaran IPA terhadap
kategori sangat baik. Hal tersebut kemampuan pemecahan masalah siswa”
dikarenakan dalam penggunaan model dapat diterima.
pembelajaran Problem Based Learning Berdasarkan hasil pre-test dan
membutuhkan waktu yang cukup post-test yang dilakukan terbukti bahwa
banyak terlebih lagi jika melakukan terdapat selisih pada kemampuan
kegiatan percobaan sederhana dalam pemecahan masalah siswa sebelum dan
proses kegiatan belajar mengajar. Selain sesudah diberi perlakuan menggunakan
itu pada proses diskusi siswa terlihat model pembelajaran Problem Based
aktif dalam menyelesaikan masalah Learning. Hasil penelitian yang
namun adakalanya mereka terlihat pasif diperoleh peneliti sesuai dengan

p-ISSN :2548-883X
5 e-ISSN : 2549-1288
Efektivitas Model Pebelajaran Problem Based....

penelitian yang relevan sebelumnya Dari hasil penelitian dan


yang menyatakan bahwa model kesimpulan, maka dapat diajukan saran-
pembelajaran Problem Based Learnin saran sebagai berikut:
efektif digunakan terhadap kemampuan 1. Sebagian siswa yang memiliki
pemecahan masalah siswa seperti pada kemampuan pemecahan masalah
penelitianAdi Setiawan dan Rusgianto yang baik diharapkan kemampuan
Heri Santosa (2017) dengan judul ini ditingkatkan sehingga para siswa
“Efektivitas Model Problem Based dan untuk siswa yang memiliki
Learning Ditinjau Dari Kemampuan kemampuan pemecahan masalah
Pemecahan Masalah dan Kreativitas sangat baik diharapkan mampu
Matematis”. mempertahankan kemampuan
tersebut agar dapat menghadapi dan
SIMPULAN menyelesaikan masalah dengan tepat
Berdasarkan hasil analisis dan baik di dalam pembelajaran maupun
pembahasan terhadap penelitian yang di dunia nyata.
dilakukan, maka dapat dapat diambil 2. Bagi guru diharapkan
beberapa kesimpulan sebagai berikut: memperhatikan model pembelajaran
1. Kemampuan pemecahan masalah yang akan digunakan yang
siswa di SD Negeri 101800 Deli Tua disesuaikan dengan materi
T.A 2017/2018 tergolong baik. Hal pembelajaran agar mampu mengasah
tersebut tampak pada data yang kemampuan dari siswa serta guru
diperoleh pada penelitian, dimana dapat menerapkan model
rata-rata nilai yang diperoleh sebesar pembelajaran Problem Based
79,84 dan dari 33 siswa terdapat 25 Learning agar mampu mengasah
siswa memiliki kemampuan kemampuan pemecahan masalah
pemecahan masalah dengan kategori siswa.
baik dan 8 siswa memiliki 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
kemampuan pemecahan masalah agar mengkaji masalah-masalah yang
dengan kategori sangat baik. relevan dengan penelitian ini lebih
2. Penerapan model pembelajaran baik lagi dengan menggunakan
Problem Based Learning penelitian yang sejenis dengan
dilaksanakan dengan tepat. Namun, populasi yang lebih luas.
dalam penerapannya terdapat kendala
yang diperoleh, yaitu kurangnya DAFTAR RUJUKAN
waktu dalam proses pelaksanaan Adi, S. & Rusgianto, H.R. 2017.
pembelajaran. Efektivitas Model Problem Based
3. Dari hasil perhitungan uji t untuk Learning Ditinjau Dari
mengetahui hipotesis diterima atau Kemampuan Pemecahan Masalah
ditolak maka diperoleh nilai thitung dan Kreativitas Matematis. Jurnal
sebesar 45,76 sedangkan t(0,05;32) = Pendidikan Matematika. Vol. 6
1,69 dengan kriteria thitung> ttabel maka No. 2 UNY.
model pembelajaran Problem Based
Learning efektif secara siginifikan Arikunto, S. 2013. Dasar - Dasar
terhadap kemampuan pemecahan Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
masalah siswa. Bumi Aksara.

p-ISSN :2548-883X
6 e-ISSN : 2549-1288
Jurnal Guru Kita (JGK). Vol 2 (3) Juni 2018, hlm. 1-7

Emzir. 2015. Metodologi Penelitian (Generative Learning) di SMP.


Pendidikan. Jakarta: Raja Jurnal Pendidikan Matematika.
Grafindo Persada. Vol. 3 No. 2 Hal 166-175.
Universitas Lambung Mangkurat.
Istarani. 2017. 58 Model Pembelajaran
Inovatif. Medan: Media Persada. Susanto. 2016. Teori Belajar dan
Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Maman Abdurrahman, dkk. 2011. Jakarta: Kencana.
Dasar-dasar Metode Statistika
Untuk Penelitian. Bandung: CV. Trianto. 2011. Mendesain Model
Pustaka Setia. Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Jakarta: Kencana.
Nasir, M. 2017. Efektivitas Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Triyono. 2012. Metodologi Penelitian
(Problem Based Learning) Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit
Terhadap Kemampuan Ombak.
Pemecahan Masalah Siswa Pada
Zuchdi, D. 2009. Humanisasi
Mata Pelajaran Matematika.
Pendidikan. Jakarta: Bumi
Jurnal Madrasah Ibtidaiyah. Aksara.
Vol.1. No.2 STIQ Amuntai.

Ngalimun. 2014. Strategi dan Model


Pembelajaran. Yogyakarta:
Aswaja Pressindo.

Noor, J. 2011. Metodologi Penelitian.


Jakarta: Kencana.

Rusman. 2012. Model-model


Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Guru Edisi
Kedua. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

Sani, R.A. 2015. Inovasi Pembelajaran.


Jakarta: Bumi Aksara.

Santrock, J.W. 2013. Psikologi


Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Siti, M & Hana Anisah. 2015.


Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis Siswa pada
Pembelajaran Matematika
dengan Menggunaka Model
Pembelajaran Generatif

p-ISSN :2548-883X
7 e-ISSN : 2549-1288

Вам также может понравиться